Anda di halaman 1dari 81

Petunjuk Teknis

B a n t u a n O p e r a s i o n a l S e ko l a h ( B O S )
R e g u l e r S M K Ta h u n 2 0 1 9

Permendikbud No. 3 Tahun 2019

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Kebijakan Umum
DANA BOS REGULER SMK
Dana Transfer Khusus
D a n a A l o k a s i K h u s u s ( D A K ) Ta h u n 2 0 1 9
1. DAK Fisik
 DAK Reguler
 DAK Infrastruktur Publik Daerah
 DAK Afirmasi
2. DAK Non Fisik
 Bantuan Operasional Sekolah Reguler
 BOS Kinerja dan Afirmasi
 Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD
 Tunjangan Profesi Guru PNSD
 Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD
 Dana Proyek Pemerintah Daerah dan Desentralisasi
 Bantuan Operasional Kesehatan dan KB (BOK & BOKB)
 Peningkatan Kapasitas Kop., UKM dan Ketenagakerjaan
Bantuan Operasional Sekolah Reguler Tahun 2019
No. Provinsi Alokasi (Rp) No. Provinsi Alokasi (Rp) FR
1. Prop. Aceh 900.609.000.000 18. Prop. Kepulauan Riau 387.507.600.000
2. Prop. Bali 813.343.800.000 19. Prop. Lampung 1.462.180.800.000
3. Prop. Bangka Belitung 269.532.800.000 20. Prop. Maluku 424.844.000.000
4. Prop. Banten 2.083.853.400.000 21. Prop. Maluku Utara 280.333.000.000
5. Prop. Bengkulu 385.396.800.000 22. Prop. Nusa Tenggara Barat 871.003.200.000
6. Prop. D.I. Yogyakarta 610.727.400.000 23. Prop. Nusa Tenggara Timur 1.368.123.400.000
7. Prop. D.K.I. Jakarta 1.649.322.200.000 24. Prop. Papua 620.144.000.000
8. Prop. Gorontalo 225.884.400.000 25. Prop. Papua Barat 222.818.800.000
9. Prop. Jambi 643.363.400.000 26. Prop. Riau 1.291.011.400.000
10. Prop. Jawa Barat 8.256.210.000.000 27. Prop. Sulawesi Barat 285.945.400.000
11. Prop. Jawa Tengah 5.431.091.800.000 28. Prop. Sulawesi Selatan 1.714.482.800.000
12. Prop. Jawa Timur 5.671.827.000.000 29. Prop. Sulawesi Tengah 602.920.000.000
13. Prop. Kalimantan Barat 1.022.802.200.000 30. Prop. Sulawesi Tenggara 586.965.200.000
14. Prop. Kalimantan Selatan 630.995.400.000 31. Prop. Sulawesi Utara 500.357.400.000
15. Prop. Kalimantan Tengah 504.771.000.000 32. Prop. Sumatera Barat 1.111.055.000.000
16. Prop. Kalimantan Timur 728.807.800.000 33. Prop. Sumatera Selatan 1.601.373.400.000
17. Prop. Kalimantan Utara 136.766.200.000 34. Prop. Sumatera Utara 3.113.544.200.000

Sumber: RUU APBN TAHUN ANGGARAN 2019, total anggaran BOS Reguler 2019: Rp46.872.740.000.000,00.-
Peraturan Pelaksanaan BOS Reguler FR

UNDANG-UNDANG NO. 12 TAHUN 2018 TENTANG APBN TAHUN ANGGARAN 2019


Penyaluran
PMK NOMOR 112/PMK.07/2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PMK NOMOR RKUN ke RKUD
50/PMK.07/2017 TENTANG PENGELOLAAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

PERMENDAGRI NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN


ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2019
Penyaluran
SE 971-7790/2019 TENTANG JUKNIS PENGANGGARAN, PELAKSANAAN, DAN RKUD ke Rekening Sekolah
PENATAUSAHAAN SERTA PERTANGGUNGJAWABAN SISA DANA BOS PADA REKENING
BENDAHARA SATDIKMEN DAN SATDIKSUS NEGERI YANG DISELENGGARAKAN OLEH
PEMERINTAH PROVINSI PADA APBD

PERMENDIKBUD NOMOR 3 TAHUN 2019 TENTANG PETUNJUK TEKNIS BANTUAN Penggunaan


OPERASIONAL SEKOLAH BOS di Sekolah
Tujuan BOS Reguler FR

 Membantu pendanaan biaya operasi dan nonpersonalia Sekolah;


 Meringankan beban biaya operasi Sekolah bagi peserta didik pada Sekolah
yang diselenggarakan oleh masyarakat;
 Meningkatkan kualitas proses pembelajaran di Sekolah;
 Membebaskan pungutan dan/atau membantu tagihan biaya di SMA dan
SMK bagi peserta didik yang orangtua/walinya tidak mampu dalam rangka
memperoleh layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.
Sasaran BOS Reguler FR

 Sekolah negeri dan swasta yang telah terdata dalam database Dapodik;
 Sekolah swasta yang sudah memiliki izin operasional dan bersedia
menerima BOS Reguler.
Waktu Penyaluran BOS Reguler FR

 Tiap 3 bulan (periode triwulan), yaitu periode;


1) Januari - Maret;
2) April - Juni;
3) Juli - September; dan
4) Oktober - Desember.
 Bagi wilayah dengan geografis yang sulit dijangkau penyaluran dana BOS
Reguler dilakukan tiap semester, yaitu;
1) Januari – Juni; dan
2) Juli – Desember.
Pengelolaan BOS Reguler FR
(Manajemen Berbasis Sekolah)

Kewajiban mengelola dana memberikan Kebebasan dalam


secara profesional dengan perencanaan, pengelolaan, dan
menerapkan prinsip efisien, pengawasan program yang disesuaikan
efektif, akuntabel, dan 01 dengan kondisi dan kebutuhan Sekolah
transparan
02

04
hanya untuk Kepentingan
Keikutsertaan guru dan Komite
03 peningkatan layanan pendidikan
Sekolah dalam pengelolaan BOS
dan tidak ada intervensi atau
Reguler
pemotongan dari pihak manapun
Pengelolaan BOS Reguler FR
(Manajemen Berbasis Sekolah)

Evaluasi Diri Sekolah

Rencana Kerja
Disusun setiap 4 tahun
Jangka Menengah

Rencana Kerja
Disusun setiap tahun
Tahunan

 Disusun setiap tahun


Rencana Kegiatan
Dan Anggaran Sekolah  Mencantumkan semua penerimaan sekolah,
termasuk BOS Reguler
Tugas dan Tanggung Jawab
TIM BOS REGULER SMK
Tim BOS Reguler FR

Fungsi koordinasi

TIM BOS REGULER PUSAT

TIM BOS REGULER


PROPINSI

TIM BOS REGULER


KABUPATEN/KOTA

TIM BOS REGULER


DIKMEN &
SEKOLAH
DIKDAS DIKSUS

Fungsi pengelolaan
Tim BOS Reguler Tingkat Provinsi FR

Struktur Tim BOS Provinsi dapat disesuaikan pada daerah masing-masing,


dengan mempertimbangkan beban kerja dalam pengelolaan program BOS
dan struktur kedinasan di provinsi
Tim BOS Reguler SMK FR
Penanggungjawab:
Kepala Sekolah
bertanggung jawab secara formil
dan materiil

Anggota

Bendahara
Sekolah negeri : PNS dengan SK
Bupati/Walikota
Sekolah swasta: SK Kepala Sekolah
1 orang dari unsurContents
guru
Here

1 orang dari unsur 1 orang dari unsur orang tua


Komite Sekolah diluar Komite Sekolah
Tugas dan Tanggung Jawab FR
Tim BOS Reguler SMK

Mengisi, mengirim dan Bertanggung jawab secara formal dan


memutakhirkan data pokok pendidikan material atas penggunaan BOS Reguler
secara lengkap yang diterima

Menyelenggarakan keadministrasian Memberikan pelayanan dan


secara lengkap penanganan pengaduan masyarakat

Transparansi pengelolaan dan Bertindak menjadi distributor atau


penggunaan pengecer pembelian buku kepada peserta
didik di Sekolah
Menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana BOS Reguler secara
dalam jaringan (daring) melalui laman
bos.kemdikbud.go.id
Penetapan Alokasi dan Penyaluran
DANA BOS REGULER SMK
Penetapan Alokasi BOS Reguler FR
Provinsi
1. Tim BOS Reguler provinsi melakukan kontrol terhadap data jumlah peserta didik di tiap
Sekolah apabila terdapat perbedaan dengan data riil di Sekolah;
2. Kementerian melakukan pengambilan data jumlah peserta didik pada Dapodik sebagai
dasar penyampaian usulan alokasi BOS Reguler tiap provinsi yang akan dikirim ke
Kementerian Keuangan untuk penetapan alokasi BOS Reguler tiap provinsi pada tahun
anggaran berikutnya;
3. Alokasi BOS Reguler tiap provinsi tersebut dihitung sebagai hasil rekapitulasi dari data
jumlah peserta didik di tiap Sekolah yang ada di Dapodik pada tahun pelajaran yang
sedang berjalan ditambah dengan perkiraan pertambahan jumlah peserta didik tahun
pelajaran baru;
4. Pemerintah Pusat menetapkan alokasi BOS Reguler tiap provinsi sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Proses Pendataan Melalui Dapodik FR
Oleh Sekolah
Data Entitas
Sekolah

Sinkronisasi
Cleansing
• Data Perencanaan Alokasi
Input Output BOS Tiap Propinsi/Kab/Kota
• Data Penetapan Salur Tiap
Triwulan
Dapodikdasmen,
Sekolah Kemdikbud

• Profil sekolah
• Peserta Didik
• Guru dan Tendik
• Sarana dan Prasarana
Penetapan Alokasi BOS Reguler FR
Sekolah

1. Alokasi dana BOS Reguler tiap Sekolah dihitung berdasarkan jumlah peserta didik di
tiap Sekolah dikalikan dengan satuan biaya yang telah ditetapkan untuk tiap jenjang
pendidikan;
2. Penetapan alokasi BOS Reguler tiap Sekolah didasarkan pada data hasil batas waktu
akhir pendataan (Cut Off) Dapodik berikut:
 Cut Off tanggal 31 Januari; dan
 Cut Off tanggal 31 Oktober.
Ketentuan Penyaluran BOS FR
Reguler ke Sekolah

31 JANUARI 31 OKTOBER

Paling cepat Paling cepat


satu bulan sebelum satu bulan sebelum
tgl cut off tgl cut off

Tim BOS
Propinsi Alokasi Final TW-1 dan TW-2/ Alokasi Final TW-3 dan TW-
Semester 1 Thn 2019 4/ Semester 1 Thn 2019
Alokasi Sementara TW-3 dan Alokasi Sementara TW-1 dan
TW-4/ Semester 2 Thn 2019 TW-2 Thn 2020
Alokasi Sementara Semester
Pre Cut Off 2/2019 Pre Cut Off
Ketentuan Penyaluran BOS FR
Reguler ke Sekolah
SEMENTARA

2020
TW-1 TW-2 TW-3 TW-4

31 JANUARI Semester 1 Semester 2 31 OKTOBER

FINAL FINAL
Proporsi Penyaluran BOS FR
Reguler ke Sekolah (Triwulanan)

Triwulan 2
Triwulan 1
Januari - Maret 20% 40% April - Juni

Triwulan 3 Triwulan 4
Juli - September 20% 20% Oktober - Desember
Proporsi Penyaluran BOS Reguler FR
ke Sekolah (Semesteran)

Semester 1
Januari - Juni 60% 40%
Semester 2
Juli - Desember
Satuan Biaya BOS Reguler SMK FR

Penetapan satuan biaya BOS Reguler SMK yang akan diterima oleh satuan
pendidikan dihitung berdasarkan jumlah peserta didik dengan ketentuan
sebagai berikut:

Dana BOS SMK = Jumlah Peserta Didik x Rp1.600.000,00.-


Ketentuan Penggunaan
DANA BOS REGULER SMK
Ketentuan Umum Penggunaan FR
Dana BOS Reguler
Pengadaan Sarpras mengikuti
standar dan spesifikasi yang
berlaku

Satuan Biaya mengikuti


ketentuan Pemerintah Daerah

Prioritas utama :
Penyediaan/Pembelian buku teks
PENTING utama dan panduan guru
DIPERHATIKAN
Diprioritaskan untuk kegiatan
operasional Sekolah non
personalia

Didasarkan skala prioritas


kebutuhan sekolah
Ketentuan Umum Penggunaan FR
Dana BOS Reguler
Jenis biaya yang dapat dibayarkan

ATK, penyiapan tempat kegiatan, honor narasumber lokal sesuai SBU setempat,
01 dan/atau perjalanan dinas dan/atau penyediaan konsumsi bagi panitia dan
narasumber apabila dibutuhkan 01

Diberikan kepada narasumber yang mewakili instansi resmi di luar Sekolah seperti Penggunaan dana yang
02 Kwarda, KONI daerah, BNN, dinas pendidikan, dinas kesehatan, unsur keagamaan. pelaksanaannya
sifatnya kegiatan

Pembayaran upah tukang sesuai SBU setempat, bahan,


03 Ketentuan terkait jasa
transportasi, dan/atau konsumsi 03 02 profesi (honor narasumber)

Penggunaan dana yang


pelaksanaan berupa
pekerjaan fisik
Ketentuan Umum Penggunaan FR
Dana BOS Reguler
 Prioritas utama: membeli buku teks pelajaran untuk siswa dan pegangan guru sesuai dengan
kurikulum sekolah:
1. Buku teks harus sudah dibeli oleh atau tersedia di sekolah sebelum Tahun Pelajaran Baru
dimulai. Sekolah dapat menggunakan BOS triwulan I dan triwulan II (bagi sekolah yang
menerima penyaluran tiap triwulan) atau semester I (bagi sekolah yang menerima penyaluran
tiap semester) untuk membiayai pembelian buku teks utama;
2. Sekolah harus mencadangkan sebagian dana BOS Reguler yang diterima di triwulan I dan/atau
triwulan II (untuk Sekolah yang menerima BOS Reguler tiap triwulan), atau di semester I
(untuk Sekolah yang menerima BOS Reguler tiap semester) pada rekening Sekolah untuk
pembayaran buku teks utama yang harus dibeli Sekolah;
3. Buku teks utama yang harus dibeli Sekolah merupakan buku teks utama yang telah dinilai dan
telah ditetapkan oleh Kementerian; dan
4. Pembelian buku teks utama disesuaikan dengan kebutuhan tiap Sekolah berdasarkan
kewajiban penyediaan buku teks utama.
Larangan Penggunaan FR
Dana BOS Reguler
MEMBELI software
DISIMPAN SEWA aplikasi
pelaporan keuangan
dengan maksud DIPINJAMKAN pendataan PPDB
BOS Reguler atau
dibungakan online
software sejenis;

MEMBIAYAI kegiatan yang MEMBAYAR iuran kegiatan yang MEMBIAYAI akomodasi kegiatan
tidak prioritas seperti diselenggarakan oleh MKKS, yang diselenggarakan oleh Sekolah
studi banding, karya KKKS, MGMP, KKG, seperti sewa hotel, sewa ruang
wisata, dan sejenisnya UPTD,kab/kota, atau provinsi, sidang, dan lainnya
unit pelaksana teknis, atau pihak
lainnya
Larangan Penggunaan FR
Dana BOS Reguler
MEMBELI pakaian MEMBANGUN MEMBELI peralatan
yang bukan untuk gedung atau MEMBELI LKS yang tidak mendukung
inventaris sekolah ruangan baru proses pembelajaran

DIGUNAKAN untuk DIGUNAKAN untuk


rehabilitasi prasarana MEMBELI saham
rehabilitasi sedang
dan berat Sekolah dengan kategori
rusak sedang dan rusak
berat
Larangan Penggunaan FR
Dana BOS Reguler

MEMBIAYAI MEMBIAYAI kegiatan yang


penyelenggaraan upacara diselenggarakan lembaga
atau acara keagamaan diluar Disdik/Pusat

MEMBIAYAI iuran dalam MEMBIAYAI kegiatan yang


rangka upacara peringatan telah dibiayai secara
hari besar nasional penuh dari sumber dana
Pemerintah
Komponen Penggunaan
BOS Reguler SMK
1. Pengembangan Perpustakaan FR
 Buku Teks Utama:
a. Buku teks utama sesuai kurikulum yang digunakan oleh sekolah;
b. Buku teks utama bagi peserta didik dengan memenuhi rasio 1 buku untuk 1 peserta
didik tiap mata pelajaran;
c. Buku teks utama bagi guru sesuai kelas yang diajarkan;
d. Buku teks utama bagi kepala sekolah untuk memenuhi kebutuhan buku semua mata
pelajaran;
e. Harga buku mengacu kepada HET yang ditentukan oleh Kemendikbud;
f. Khusus buku kejuruan bagi guru dan peserta didik, apabila tidak dicetak atau
diperjualbelikan oleh pihak ketiga, sekolah dapat memperbanyak atau menggandakan
secara mandiri;
g. Buku teks utama yang dibeli sekolah melalui BSE harus dijadikan pegangan oleh guru
dan peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah.
1. Pengembangan Perpustakaan FR
 Buku Teks Pendamping:
a. Buku teks pendamping bagi guru dan peserta didik sesuai kurikulum yang digunakan oleh
sekolah;
b. Buku teks pendamping dibeli untuk memenuhi kebutuhan semua mata pelajaran;
c. Buku teks pendamping yang dibeli telah dinilai oleh Kemendikbud.

 Buku Non Teks


Buku non teks untuk mendukung proses pembelajaran, dan mengacu kepada aturan yang
ditetapkan oleh Kemendikbud.

 Pengembangan Perpustakaan Lainnya:


Pemeliharaan buku/koleksi perpustakaan; Peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan;
Pengembangan database perpustakaan dalam rangka pengembangan digital library;
Pemeliharaan dan pembelian perabot perpustakaan; dan/atau Pemeliharaan dan pembelian AC
perpustakaan.
1. Pengembangan Perpustakaan FR

 Ketentuan pembelian buku teks dan non teks maksimal 20% (dua puluh persen) dari
dana BOS Reguler yang diterima;
 Pembelian buku teks pendamping dan buku nonteks dilakukan apabila kebutuhan
buku teks utama bagi peserta didik, guru, dan kepala Sekolah di Sekolah telah
terpenuhi.
 Pembelian buku teks pendamping dan buku nonteks dilakukan melalui sistem
katalog elektronik
 Jika pembelian melalui sistem katalog elektronik tidak dapat dilakukan, maka
pembelian buku teks pendamping dan buku nonteks dilakukan melalui mekanisme
PBJ Sekolah.
2. PPDB FR

Biaya dalam rangka penerimaan peserta didik baru (termasuk pendaftaran ulang untuk
peserta didik lama), antara lain:
a. Pengadaan alat tulis kantor, penggandaan formulir, penyediaan konsumsi,
transportasi untuk koordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten/kota, dan publikasi
atau pengumuman PPDB, dan biaya layanan PPDB dalam jaringan (daring) (tidak
termasuk sewa aplikasi PPDB);
b. Biaya kegiatan pengenalan lingkungan Sekolah, terdiri atas pengadaan alat tulis
kantor, fotokopi bahan atau materi, pembelian alat dan/atau bahan habis pakai,
penyediaan konsumsi, dan/atau transportasi dan jasa profesi bagi narasumber dari
luar Sekolah
3. Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakurikuler FR

a. Pengadaan Alat Habis Pakai Praktikum Pembelajaran;


b. Pengadaan Bahan Habis Pakai Praktikum Pembelajaran;
c. Penyelenggaraan Kegiatan Pembelajaran/Intrakurikuler;
d. Kegiatan Pembinaan Peserta Didik (Ekstrakurikuler);
e. Pengembangan Pendidikan Karakter dan/atau Penumbuhan Budi Pekerti;
f. Pendidikan dan Pengembangan Sekolah Sehat, Aman, Ramah Anak Dan
Menyenangkan;
g. Kegiatan Program Pelibatan Keluarga di Sekolah.
4. Kegiatan Evaluasi Pembelajaran FR
a. Ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan
kelas, US, US berbasis komputer, dan/atau USBN;
 penggandaan soal;
 penggandaan laporan pelaksanaan hasil ulangan atau ujian untuk disampaikan
oleh guru kepada kepala Sekolah, serta dari kepala Sekolah ke dinas pendidikan
dan kepada orang tua/wali peserta didik;
 biaya transportasi pengawas ujian yang ditugaskan di luar Sekolah tempat
mengajar, yang tidak dibiayai oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah;
 biaya penyediaan konsumsi penyelenggaraan kegiatan evaluasi pembelajaran dan
pemeriksaan hasil ujian di Sekolah;
 transportasi dan konsumsi penyusunan indikator dan penelaahan soal USBN di
MGMP; dan
 biaya penulisan, pencetakan halaman belakang blanko ijazah SMK dan pencetakan
SHUN.
4. Kegiatan Evaluasi Pembelajaran FR
b. UN berbasis kertas dan pensil terdiri atas:
1) Honorarium pengawas;
2) Pengiriman lembar jawaban ujian nasional (LJUN);
3) Pengisian data Sekolah;
4) Penyusunan dan pengiriman laporan;
5) Transportasi pengembalian bahan UN;
6) Fotokopi laporan pelaksanaan hasil ujian untuk disampaikan oleh guru kepada
kepala Sekolah, serta dari kepala Sekolah ke dinas pendidikan dan kepada orang
tua/wali peserta didik; dan/atau
7) Biaya konsumsi penyelenggaran kegiatan ujian dan pemeriksaan hasil ujian di
Sekolah.
4. Kegiatan Evaluasi Pembelajaran FR
c. Simulasi dan pelaksanaan UN berbasis komputer terdiri atas:
1) Honorarium teknisi;
2) Honorarium pengawas;
3) Honorarium proktor;
4) Sinkronisasi UN;
5) Pengisian data Sekolah;
6) Penyusunan dan pengiriman laporan;
7) Transportasi pengembalian bahan UN;
8) Fotokopi laporan pelaksanaan hasil ujian untuk disampaikan oleh guru kepada kepala Sekolah,
serta dari kepala Sekolah ke dinas pendidikan dan kepada orang tua/wali peserta didik;
dan/atau
9) Biaya konsumsi penyelenggaran kegiatan ujian dan pemeriksaan hasil ujian di Sekolah.
5. Pengelolaan Sekolah FR

a. Pembelian alat tulis kantor, yang dibutuhkan dalam mendukung kegiatan pembelajaran,
administrasi kantor, antara lain buku tulis, kapur tulis, pensil, spidol, kertas, CD, flashdisk,
toner, buku induk peserta didik, buku inventaris, buku rapor, buku induk guru, dan/atau alat
bahan sejenisnya.
b. Pembelian peralatan kebersihan Sekolah, antara lain sapu, alat pel, tempat sampah, cairan
pembersih lantai, dan/atau lainnya.
c. Pembelian dan pemasangan alat absensi bagi guru dan tenaga kependidikan, termasuk tipe
finger print scan yang terkoneksi dengan Dapodik.
d. Pembelian peralatan kesehatan dan keselamatan antara lain tandu, stetoskop, tabung
oksigen, tabung pemadam kebakaran, dan/atau alat kesehatan dan keselamatan sejenisnya.
5. Pengelolaan Sekolah FR

e. Pembiayaan pengelolaan BOS Reguler, antara lain:


1) Pembiayaan rapat di sekolah dalam rangka penyusunan RKT/RKAS, evaluasi
pelaksanaan program BOS serta kegiatan rapat lain yang relevan dengan pelaksanaan
program BOS. Pembiayaan rapat meliputi pembelian alat dan atau bahan habis pakai,
konsumsi dan transportasi;
2) Biaya transportasi dalam rangka pengambilan dana BOS di Bank/Kantor Pos;
3) Biaya transportasi dalam rangka koordinasi dan pelaporan program BOS ke Dinas
Pendidikan Provinsi;
4) Biaya penyusunan dan pengiriman laporan BOS kepada dinas pendidikan provinsi, yang
meliputi biaya fotokopi dan penjilidan, konsumsi, dan/atau transportasi penyusunan
laporan.
5. Pengelolaan Sekolah FR
f. Pembiayaan korespondensi untuk keperluan Sekolah.
g. Biaya untuk membangun dan/atau mengembangkan serta pemeliharaan laman Sekolah
dengan domain “sch.id”. Pembiayaan meliputi pembelian domain, penyediaan konsumsi,
transportasi, dan/atau jasa profesi pengembang laman.
h. Pelaksanaan pengelolaan Sekolah melalui aplikasi yang sudah disiapkan oleh Kementerian
seperti perencanaan, pembukuan, dan penyusunan laporan melalui aplikasi RKAS,
penyampaian laporan hasil belajar melalui aplikasi e-rapor, dan pendataan melalui Dapodik,
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Biaya yang dikeluarkan untuk keseluruhan rangkaian tahapan kegiatan, mencakup:
 Pemasukan data;
 Validasi;
 Pemutakhiran; dan
 Sinkronisasi data ke dalam aplikasi.
5. Pengelolaan Sekolah FR
h. ………………………………………………………………………………………….:
2) Komponen pembiayaan kegiatan pada angka 1) adalah:
 Penggandaan formulir Dapodik;
 Alat dan atau bahan habis pakai pendukung kegiatan;
 Penyediaan konsumsi dan transportasi kegiatan pemasukan data, validasi,
pemutakhiran, dan sinkronisasi;
 Biaya warung internet (warnet) dan biaya transportasi menuju warnet,
apabila tahapan penggunaan aplikasi tidak dapat dilakukan di sekolah karena
permasalahan jaringan internet;
 Biaya transportasi lokal dalam rangka koordinasi verifikasi dan validasi data;
5. Pengelolaan Sekolah FR
h. ………………………………………………………………………………………….:
2) ……………………………………………………………………………………:
 Honor operator aplikasi. Kebijakan pembayaran honor untuk operator aplikasi
di Sekolah mengikuti ketentuan sebagai berikut:
 Kegiatan penggunaan aplikasi diupayakan untuk dikerjakan oleh tenaga
administrasi yang kompeten yang sudah tersedia di Sekolah, baik yang
berasal dari pegawai tetap maupun tenaga honorer, sehingga Sekolah tidak
perlu menganggarkan biaya tambahan untuk pembayaran honor bulanan;
dan
 Apabila tidak tersedia tenaga administrasi yang berkompeten, Sekolah
dapat menugaskan operator aplikasi lepas (outsourcing) yang dibayar
sesuai dengan waktu pekerjaan atau per kegiatan (tidak dibayarkan dalam
bentuk honor rutin bulanan).
5. Pengelolaan Sekolah FR

i. Sekolah yang berada di daerah terpencil dan/atau belum ada jaringan


listrik dapat menyewa atau membeli genset atau panel surya termasuk
peralatan pendukungnya, sesuai dengan kebutuhan di daerah tersebut,
termasuk biaya perawatan dan/atau perbaikan. Jika peralatan dimaksud
dibeli Sekolah, maka harus dicatatkan sebagai inventaris Sekolah.
j. Pelaksanaan Sekolah hijau.
k. Sekolah yang berada di daerah yang mengalami bencana alam
berdasarkan pernyataan resmi dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah dapat menggunakan dana BOS Reguler untuk membiayai
penanggulangan dampak darurat bencana, khususnya selama masa
tanggap darurat.
6. Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah FR

a. Pembiayaan untuk penyelenggaraan kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran


dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah di Sekolah.
b. Mengadakan lokakarya (workshop) untuk peningkatan mutu, seperti dalam rangka:
1) Pemantapan penerapan kurikulum atau silabus;
2) Pemantapan kapasitas guru dalam rangka penerapan RPP; dan/atau
3) Pengembangan dan/atau penerapan program penilaian kepada peserta didik.
Pembiayaan yang dapat dibayarkan meliputi fotokopi, konsumsi guru peserta
lokakarya (workshop) yang diadakan di Sekolah, dan/atau biaya narasumber dari
luar Sekolah sesuai dengan standar biaya umum daerah.
6. Pengembangan GTK dan Manajemen Sekolah FR

d. Pengembangan pembelajaran kejuruan berbasis TIK.


e. Mendatangkan guru atau pengajar tamu produktif yang profesional.
f. Menambah dan meningkatkan praktik kejuruan berulang kali (lebih dari satu kali
praktik).
g. Mengikuti diklat menjadi assesor kompetensi kejuruan bagi guru.
h. Penyelenggaraan perjalanan dinas koordinasi mutu dilaksanakan minimal 2 (dua)
kali dalam setahun yang diadakan oleh Kementerian.
i. Biaya pelaksanaan akreditasi Sekolah diantaranya belanja bahan habis pakai atau
alat tulis kantor, konsumsi, dan perjalanan dinas.
7. Langganan Daya dan Jasa FR

a. Langganan daya dan jasa yang mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah,


antara lain listrik, telepon, air, langganan koran, majalah/publikasi berkala yang
terkait dengan pendidikan, baik offline maupun online, dan iuran
kebersihan/sampah;
b. Pemasangan instalasi baru apabila sudah ada jaringan di sekitar sekolah serta
penambahan daya listrik;
c. Langganan internet dengan cara berlangganan maupun prabayar, baik dengan fixed
modem maupun dengan mobile modem. Termasuk pula untuk pemasangan baru
apabila sudah ada jaringan di sekitar sekolah. Khusus untuk penggunaan internet
dengan mobile modem, batas maksimal pembelian paket/voucher adalah sebesar
Rp. 250.000/bulan. Adapun biaya langganan internet melalui fixed modem
disesuaikan dengan kebutuhan sekolah;
8. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sekolah FR

a. Perbaikan kerusakan komponen non struktural dengan ketentuan penggantian kurang dari 30%
(tiga puluh persen) dari komponen terpasang bangunan. Contohnya; penutup atap, penutup
plafond, kelistrikan, kusen, pengecatan, penutup lantai.
b. perbaikan mebel, dan/atau pembelian meja dan/atau kursi peserta didik atau guru jika meja dan
atau kursi yang ada sudah tidak berfungsi dan/atau jumlahnya kurang mencukupi kebutuhan.
c. Perbaikan toilet Sekolah, tempat cuci tangan dan saluran air kotor.
d. Penyediaan sumber air bersih termasuk pompa dan instalasinya bagi Sekolah yang belum memiliki
air bersih.
e. Pembangunan jamban atau WC beserta sanitasinya bagi Sekolah yang belum memiliki prasarana
tersebut.
f. Pemeliharaan dan/atau perbaikan komputer, printer, laptop Sekolah, proyektor, dan/atau AC.
g. Pemeliharaan dan/atau perbaikan peralatan praktikum.
h. Pemeliharaan taman dan/atau fasilitas Sekolah lainnya.
9. Pembayaran Honor FR
Pada prinsipnya Pemerintah Daerah dan masyarakat penyelenggara pendidikan wajib mengalokasikan
honor guru yang ditugaskan pada Sekolah yang diselenggarakan. Dana BOS Reguler dapat digunakan untuk
membantu kekurangan pembayaran honor dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Guru honorer SMK Negeri.
 Sekolah Negeri paling banyak 15%, kekurangannya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah;
 Memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV/DIII. Khusus guru dengan kualifikasi D-III melampirkan sertifikat
dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level IV; dan
 Guru honor pada Sekolah Negeri wajib dapat penugasan dari pemerintah daerah dengan
memperhatikan analisis kebutuhan guru dan menyampaikan tembusan kepada Direktur Jenderal Guru
dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Guru honorer SMK Swasta.
 Sekolah Negeri paling banyak 15%, kekurangannya menjadi tanggungjawab pemerintah daerah;
 Memiliki kualifikasi akademik S-1/D-IV/DIII. Khusus guru dengan kualifikasi D-III melampirkan sertifikat
dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level IV;
c. Tenaga Ahli atau Tenaga Teknis Mata Pelajaran Produktif
10. Pembelian Alat Multi Media Pembelajaran FR

a. Membeli dan/atau perbaikan dan/atau upgrade komputer desktop/work station, dengan


jumlah maksimal yang dapat dibeli adalah 5 (lima) unit/tahun/satuan pendidikan.
b. Membeli dan memperbaiki printer atau printer plus scanner, dengan jumlah maksimal yang
dapat dibeli adalah 1 (satu) unit/tahun/satuan pendidikan.
c. Membeli dan/atau perbaikan dan/atau upgrade laptop, dengan jumlah maksimal yang
dapat dibeli adalah 1 (satu) unit/tahun/satuan pendidikan.
d. Membeli dan memperbaiki proyektor, dengan jumlah maksimal yang dapat dibeli adalah 5
(lima) unit/tahun/satuan pendidikan.
Spesifikasi minimal untuk komputer desktop/work station, laptop dan proyektor sesuai juknis
BOS Reguler.
Setiap pembelian alat multi media pembelajaran harus mempertimbangkan efisiensi
anggaran.
10. Pembelian Alat Multi Media Pembelajaran FR

Keterangan:
a. Komputer desktop atau workstation, printer atau printer scanner, laptop, dan/atau
proyektor harus dibeli di penyedia barang yang memberikan garansi resmi;
b. Proses pengadaan barang oleh Sekolah sesuai dengan mekanisme PBJ Sekolah; dan
c. Peralatan di atas harus dicatat sebagai inventaris Sekolah.
11. Penyelenggaraan Kegiatan Uji Kompetensi Keahlian, FR
Sertifikasi Kompetensi Keahlian dan Uji Kompetensi Kemampuan Bahasa Inggris
Berstandar Internasional
a. Penyelenggaraan kegiatan ujian kompetensi, sertifikasi kejuruan peserta didik SMK.
Pembiayaan tersebut meliputi; Pendaftaran uji kompetensi, Pembelian bahan ujian
kompetensi, Fotokopi, Konsumsi, Pengadaan sertifikat, transportasi, akomodasi, dan/atau
Jasa narasumber profesi bagi assesor dari luar sekolah dengan mengikuti standar biaya di
daerah setempat.
b. Penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi kemampuan Bahasa Inggris berstandar
internasional dengan TOEIC (Test of English for International Communication), dengan
ketentuan:
 Diperuntukkan bagi kelas XII (program SMK 3 tahun) dan kelas XIII (program SMK 4 tahun);
 Penyelenggaraan TOEIC hanya dapat dilakukan oleh lembaga yang ditunjuk secara resmi
oleh ETS sebagai Country Master Distributor untuk TOEIC di Indonesia;
 Pembiayaan tersebut meliputi biaya pendaftaran, pelaksanaan dan hasil ujian bagi setiap
peserta dan rekapitulasi nilai bagi SMK.
12. Penyelenggaraan BKK SMK, Prakerin atau PKL FR
di dalam negeri, Pemantauan Kebekerjaan, Pemagangan, dan Lembaga
Sertifikasi Profesi P-1

a. Penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK) SMK, diantaranya penggandaan bahan,


konsumsi, belanja bahan habis pakai (ATK), dan /atau perjalanan dinas pengelola
BKK SMK untuk pengembangan kerjasama, verifikasi, pendampingan ke industri
atapun evaluasi.
b. Penyelenggaraan praktek kerja industry /lapangan bagi siswa SMK, diantaranya
perjalanan dinas pembimbing dalam mencari tempat praktek /bimbingan
/pemantauan siswa praktek.
c. Pemantauan kebekerjaan lulusan SMK (tracer study), diantaranya perjalanan dinas.
Hasil pemantauan kebekerjaan siswa SMK setiap tahunnya disampaikan ke
Direktorat Pembinaan SMK, Kemdikbud.
12. Penyelenggaraan BKK SMK, Prakerin atau PKL FR
di dalam negeri, Pemantauan Kebekerjaan, Pemagangan, dan Lembaga
Sertifikasi Profesi P-1
d. Biaya untuk pemagangan guru di industri sebanyak 2 (dua) kali untuk masing-masing kompetensi
keahlian dalam setahun, yang meliputi biaya akomodasi, transportasi, dan/atau uang saku.
Dilaksanakan dalam bentuk:
 Mengikuti pelatihan kerja di industri;
 Magang di industri untuk menghasilkan uji mutu produk atau jasa dalam merealisasi kesepakatan
teaching factory;
 Magang di industri untuk menghasilkan bahan baku teaching factory;
 Mengikuti magang di industri dengan tujuan untuk kerjasama dalam rangka memperoleh lisensi;
 Mengikuti pelatihan mendapatkan sertifikasi dari industri atau lembaga sertifikasi; dan /atau
 Mengikuti magang kerja untuk menjalin kerjasama dengan industri.
e. Biaya untuk penyelenggaraan SMK sebagai LSP Pihak Pertama (LSP-P1) termasuk didalamnya
pendirian dan pengembangan ruang lingkup skema sertifikasi, diantaranya belanja bahan habis pakai
atau alat tulis kantor, perjalanan dinas, penyediaan konsumsi, dan honor atau transportasi
narasumber atau master assesor lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Pertanggungjawaban Keuangan
DANA BOS REGULER SMK
Pengelolaan Keuangan FR

Pengelolaan Pengelolaan
Keuangan Daerah Program BOS

Sekolah

Tim BOS dan OPD Pendidikan Kab/Kota

Tim BOS dan OPD Pendidikan Provinsi

Pemda
Kab/Kota Pemda Provinsi Kemdikbud Kemenkeu

Aturan Kemdagri Aturan Kemdikbud & Kemenkeu


Pembukuan, Laporan, dan Transparansi FR
di Sekolah
1. Pembukuan
Pembukuan dan dokumen pendukung yang harus disusun oleh Sekolah dengan
ketentuan sebagai berikut;
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah;
b. Buku Kas Umum;
c. Buku Pembantu Kas;
d. Buku Pembantu Bank;
e. Buku Pembantu Pajak;
f. Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas; dan
g. Bukti pengeluaran.
Pembukuan, Laporan, dan Transparansi FR
di Sekolah
2. Pelaporan
Pelaporan disusun oleh Sekolah dengan ketentuan sebagai berikut;
a. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana;
b. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan BOS Reguler;
c. Pencatatan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Masyarakat;
d. Laporan Aset;
e. Laporan ke Dinas Pendidikan;
f. Laporan Daring ke Laman BOS Reguler; dan
Tim BOS Sekolah harus menyampaikan laporan penggunaan dana secara daring ke laman
BOS Reguler https://bos.kemdikbud.go.id. Informasi penggunaan dana yang disampaikan
sebagai laporan daring merupakan informasi yang didapat dari laporan rekapitulasi
penggunaan BOS Reguler tiap triwulan. Laporan ini harus diunggah ke laman BOS tiap
triwulan pada awal triwulan berikutnya.
Pembukuan, Laporan, dan Transparansi FR
di Sekolah

3. Transparansi
Sekolah harus mempublikasikan dokumen pendukung transparansi informasi secara
lengkap. Dokumen yang wajib dipublikasikan oleh Sekolah meliputi:
a. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana; dan
b. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS.
Pembukuan, Laporan, dan FR
Transparansi di Sekolah
a. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
b. Buku Kas Umum
c. Buku Pembantu Kas
Pembukuan d. Buku Pembantu Bank
e. Buku Pembantu Pajak
f. Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas
g. Bukti Pengeluaran

a. Realisasi Penggunaan Dana Tiap Sumber Dana (transparansi)


b. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan Dana BOS (transparansi)
c. Pencatatan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Masyarakat
Pelaporan d. Laporan Aset
e. Laporan ke Dinas Pendidikan
f. Laporan Online ke Laman BOS
Dokumen Pertanggungjawaban FR

Pelaksanaan
Bukti-bukti
Perencanaan Penatausahaan
Pengeluaran/Pajak

Rencana Kegiatan Buku Kas Umum Terkait Pembelian Barang/Jasa


dan Anggaran Terkait Pelaksanaan kegiatan
Buku Pembantu Kas Terkait Perbaikan ringan
Sekolah Terkait Daya dan Jasa
Buku Pembantu Bank
(RKAS) Lain-lain
Buku Pembantu Pajak

Opname Kas
Rekapitulasi
Laporan Tingkat Provinsi FR
1. Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Laporan ini bertujuan untuk melihat kesesuaian jumlah dana yang diterima oleh Kas Umum Daerah (KUD)
dari Kas Umum Negara (KUN) dengan kebutuhan riil. Laporan ini dibuat tiap triwulan untuk penyaluran
dana BOS Reguler triwulanan atau tiap semester untuk penyaluran dana BOS Reguler semesteran.
2. Laporan Realisasi Penyerapan Dana
Laporan ini bertujuan untuk melihat kesesuaian jumlah dana yang diterima oleh KUD dari KUN dengan
dana yang sudah disalurkan ke Sekolah penerima. Laporan ini dibuat tiap semester untuk penyaluran
dana BOS Reguler.
3. Rekapitulasi Realisasi Penggunaan BOS Reguler di Sekolah
Laporan ini merupakan rekapitulasi atas kompilasi tahunan dari laporan rekapitulasi penggunaan BOS
Reguler tiap triwulan yang telah disampaikan oleh Sekolah. Laporan ini dibuat tiap akhir tahun dan
ditandatangani oleh ketua tim BOS Reguler provinsi.
4. Pencatatan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Masyarakat
Dokumen ini harus disimpan pada dinas pendidikan provinsi dan diperlihatkan kepada tim BOS Reguler
Pusat dan pemeriksa lainnya apabila diperlukan.
Laporan Tingkat Provinsi FR
5. Laporan Kegiatan
Laporan ini merupakan laporan kegiatan pendukung BOS Reguler yang telah dilaksanakan di provinsi yang
meliputi kegiatan sosialisasi, pelatihan, pengadaan, monitoring dan evaluasi, dan kegiatan lainnya.
2. Laporan Hasil Belanja BOS Reguler Sekolah yang Diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah
Laporan yang direkapitulasi adalah laporan atas seluruh belanja yang dilakukan oleh Sekolah
menggunakan dana yang berasal dari BOS Reguler yang diterima oleh Sekolah pada tahun berjalan.
3. Laporan ke tim BOS Reguler Pusat
Laporan yang harus disampaikan tersebut adalah:
 Laporan dalam jaringan (daring)
 Laporan dalam bentuk dokumen cetak
4. Laporan ke Pemerintah Daerah Provinsi
Dokumen laporan yang harus disampaikan tersebut adalah rekapitulasi belanja BOS Reguler pada SMA
dan SMK, dan SLB yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah. Laporan ini disusun sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dari Kementerian Dalam Negeri.
Laporan Tingkat Pusat FR
1. Laporan Realisasi Penggunaan Dana
Laporan ini merupakan rekapitulasi dari laporan penggunaan dana yang dikirim oleh tiap tim BOS Reguler
provinsi yang dilakukan oleh tim BOS Reguler pusat menjadi rekapitulasi nasional. Laporan ini dibuat
untuk menghitung kelebihan dan kekurangan BOS Reguler yang telah diterima di KUD dari KUN.
2. Pencatatan Pelayanan dan Penanganan Pengaduan Masyarakat
Dokumen ini harus disimpan di Kementerian dan diperlihatkan kepada pemeriksa apabila diperlukan.
3. Laporan kegiatan
Laporan ini merupakan laporan kegiatan pendukung Program BOS Reguler yang telah dilaksanakan di
tingkat pusat yang meliputi kegiatan sosialisasi, pelatihan, pengadaan, monitoring dan evaluasi, dan/atau
kegiatan lainnya.
4. Laporan Tim BOS Reguler Pusat
Laporan ini disusun dan diserahkan ke Kementerian Keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dari Kementerian Dalam Negeri.
Ketentuan Pajak FR

Ketentuan pajak terkait penggunaan BOS Reguler di Sekolah harus mengikuti


ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pajak nasional dan pajak daerah
Format Laporan Rekapitulasi Penggunaan Dana
di Sekolah FR
Monitoring, Pengawasan, dan Sanksi
BOS REGULER SMK
Monitoring Tim BOS Reguler Pusat FR
1. Memantau pencairan dan penyaluran dana, atau kinerja Tim BOS Reguler Provinsi.
2. Sasaran responden yang dilibatkan adalah pemangku kepentingan yang terkait dengan
tujuan monitoring.
3. Monitoring dapat dilakukan melalui kunjungan lapangan, atau koordinasi melalui media
komunikasi (telepon, faksimil, email, dll), atau melalui mekanisme monitoring terhadap
laporan online.
4. Monitoring dapat dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, atau pada saat
penyaluran dana, atau pasca penyaluran dana, atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
5. Frekuensi pelaksanaan, sasaran dan jumlah sasaran yang dilibatkan, responden dan
jumlah responden yang dilibatkan, mekanisme dan waktu pelaksanaan monitoring
disesuaikan dengan tujuan, kebutuhan, serta ketersediaan anggaran dan SDM.
Monitoring BOS Reguler juga dapat disinergikan pelaksanaannya dengan monitoring
program lainnya.
Monitoring Tim BOS Reguler Provinsi FR
1. Memantau pencairan dan penyaluran dana, atau kinerja Tim BOS Reguler Provinsi.
2. Sasaran responden yang dilibatkan adalah pemangku kepentingan yang terkait dengan
tujuan monitoring.
3. Monitoring dapat dilakukan melalui kunjungan lapangan, atau koordinasi melalui media
komunikasi (telepon, faksimil, email, dll), atau melalui mekanisme monitoring terhadap
laporan online.
4. monitoring dapat dilaksanakan pada saat persiapan penyaluran dana, atau pada saat
penyaluran dana, atau pasca penyaluran dana, atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan.
5. Frekuensi pelaksanaan, sasaran dan jumlah sasaran yang dilibatkan, responden dan
jumlah responden yang dilibatkan, mekanisme dan waktu pelaksanaan monitoring
disesuaikan dengan tujuan, kebutuhan, serta ketersediaan anggaran dan SDM.
Monitoring BOS juga dapat disinergikan pelaksanaannya dengan monitoring program
lainnya.
Pengawasan FR

1. Pengawasan melekat yang dilakukan oleh pimpinan masing-masing instansi kepada


bawahannya baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah.
2. Pengawasan fungsional internal oleh Inspektorat Jenderal Kemdikbud serta inpektorat
daerah provinsi dengan melakukan audit sesuai dengan kebutuhan lembaga tersebut
atau permintaan instansi yang akan diaudit, serta sesuai dengan wilayah kewenangan
masing-masing.
3. Pengawasan oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan
melakukan audit atas permintaan instansi yang akan diaudit.
4. Pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sesuai dengan kewenangan.
5. Pengawasan masyarakat.
Sanksi FR

1. Sanksi kepegawaian sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku


(pemberhentian, penurunan pangkat, mutasi kerja);
2. Penerapan tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi, yaitu dana BOS yang terbukti
disalahgunakan agar dikembalikan kepada sekolah;
3. Penerapan proses hukum, yaitu mulai proses penyelidikan, penyidikan dan proses
peradilan bagi pihak yang diduga atau terbukti melakukan penyimpangan dana BOS;
4. Apabila berdasarkan hasil monitoring atau audit sekolah terbukti melakukan
penyimpangan, atau tidak menyusun laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
BOS (termasuk laporan online ke laman BOS di https://bos.kemdikbud.go.id;
5. Pemblokiran dana dan penghentian sementara seluruh bantuan pendidikan;
6. Bentuk sanksi lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan dan Pengaduan Masyarakat
BOS REGULER SMK
Tujuan FR

1. Mengatur alur informasi pengaduan/temuan masalah agar dapat diterima oleh pihak
yang tepat.
2. Memastikan bahwa pengelola program akan menindaklanjuti setiap pengaduan yang
masuk.
3. Memastikan setiap progres penanganan akan didokumentasikan secara jelas.
4. Menyediakan bentuk informasi dan data base yang harus disajikan dan dapat diakses
publik.
Media FR

1. Tim BOS Kemdikbud


Online : bos.kemdikbud.go.id
Email : bos@kemdikbud.go.id

2. Unit Layanan Terpadu (ULT) Kemdikbud


Telepon : 021-57903020, 021-57950225, 021-57903017
Faksimil : 021-5733125
Email : pengaduan@kemdikbud.go.id
Tugas dan Fungsi Layanan FR
1. Tim BOS Pusat
a. Menetapkan petugas unit P3M;
b. Menerima dan mencatat semua informasi, termasuk hasil temuan audit
BPK/BPKP/Itjen ke dalam sistem pengaduan BOS di laman
https://bos.kemdikbud.go.id/pengaduan;
c. Menjawab pertanyaan dan menindaklanjuti usul/saran/masukan;
d. Memonitor progres penanganan pengaduan yang ada di provinsi maupun
kabupaten/kota;
e. Menganalisa informasi sebagai bahan masukan bagi kebijakan manajemen BOS;
f. Menyampaikan informasi kepada Inspektorat Jenderal dalam hal diperlukan tindak
lanjut;
Tugas dan Fungsi Layanan FR
1. Tim BOS Pusat
g. Membuat laporan perkembangan penanganan pengaduan secara regular sesuai
dengan periode laporan program BOS. Laporan tersebut bersumber dari sistem
pengaduan di laman BOS yang merupakan rekapitulasi status provinsi;
h. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala dengan agenda menyampaikan
status pengaduan untuk mendorong penyelesaian yang melibatkan pihak-pihak
terkait;
i. Menginformasikan status penanganan pengaduan BOS secara berkala kepada
provinsi/kabupaten/kota untuk ditindaklanjuti;
j. Melakukan koordinasi dengan Bagian Hukum, Tata Laksana dan Kerjasama pada
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah terkait dengan publikasi
informasi
Tugas dan Fungsi Layanan FR
2. Tim BOS Provinsi
a. Menetapkan petugas unit P3M;
b. Menerima dan mencatat semua informasi (saran, pertanyaan, dan pengaduan) dari
masyarakat baik yang disampaikan melalui telepon, email, surat, faks, termasuk hasil
temuan audit ke dalam sistem pengaduan BOS di laman www.bos.kemdikbud.go.id/
pengaduan;
c. Menjawab pertanyaan dan menindaklanjuti usul/saran/masukan dari masyarakat,
termasuk yang disampaikan melalui sistem pengaduan online dan sms di laman BOS;
d. Monitoring kabupaten/kota untuk memastikan tugas dan fungsi layanan masyarakat
dan pengaduan BOS dilaksanakan sesuai petunjuk teknis yang ada;
Tugas dan Fungsi Layanan FR
2. Tim BOS Provinsi
e. Berkoordinasi dengan kabupaten/kota jika diperlukan untuk melakukan penanganan
secara langsung dalam kasus-kasus yang dianggap mendesak dan penting;
f. Membuat laporan perkembangan status pengaduan secara regular sesuai dengan
periode laporan program BOS. Laporan tersebut bersumber dari sistem pengaduan
di laman BOS yang merupakan rekapitulasi status kabupaten/kota;
g. Menyelenggarakan rapat koordinasi secara berkala dengan agenda menyampaikan
rekapitulasi status kemajuan dan hasil tindak lanjut pengaduan yang dilakukan
kabupaten/kota guna mendorong penyelesaian yang diperlukan;
h. Melakukan koordinasi dengan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
Provinsi terkait dengan publikasi informasi;
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai