Anda di halaman 1dari 22

KEPEMIMPINAN

Ika Ratna H
Definisi Kepemimpinan
 Adalah merupakan proses yang sangat penting dalam setiap
organisasi karena menentukan sukses atau gagalnya sebuah
organisasi.
 Variasi dalam perilaku seorang pemimpin biasanya memiliki
hubungan dengan variasi dalam moral kelompok atau
produktivitas kelompok
 Robbins (1993) - Kemampuan seseorang untuk
mempengaruhi sebuah kelompok menuju pencapaian tujuan
kelompok.
…TIDAK SEMUA MANAJER ADALAH PEMIMPIN ….
Munculnya Kepemimpinan
Dua (2) Pertanyaan yang menarik :
1. Mengapa seseorang ingin menjadi
pemimpin?
2. Identifikasi apa saja yang harus dikerjakan
seseorang untuk memperoleh posisi
tersebut?
• Ada beberapa watak dan karakteristik yang
memungkinkan seseorang utk mencapai jabatan
pimpinan :
a) Intelegensia, tingkat pendidikan,
ketergantungan pada Tanggungjawab yang
dipikul, aktivitas dan partisipasi sosial, status
sosioekonomi
b) Kualitas, karakteristik, dan ketrampilan seorang
pemimpin
Pendekatan Watak
 Berbagai observasi yang dilakukan pada pemimpin
ttt menunjukkan hasil bahwa perilaku orang tsb
dipengaruhi oleh faktor2 watak kepribadian :
Agresivitas
 Ekstrovert
 Antusiasme
Kualitas pribadi misalnya umur dan pengalaman
Pendekatan Perilaku
 Penekanan metodologis dan teoritisnya terletak pada
observasi-observasi yang lebih dapat diandalkan
dibandingkan status internal atau watak.
 Dilihat dari tindakan2 yang berhubungan dengan prestasi
kerja , misal : peningkatan kualitas interaksi, peningkatan
efektivitas, membangun kekompakan kelompok.
 Ada beberapa studi yang terkait : a) Studi Kelompok
Ohio State, b) Studi Universitas Michigan, c) Kesimpulan
dari Pendekatan Perilaku
Pendekatan Perilaku
a) Studi Kelompok Ohio State
 Dua dimensi dianggap penting : struktr inisiatif (initiating
structure) dan pertimbangan (consideration)
 Struktur inisiatif - sejauh mana seorang pemimpin
mendefinisikan dan menstrukturisasi peranannya dan peranan
para bawahan dalam usaha pencapaian tujuan
 Struktur pertimbangan - sejauh mana seorang pemimpin
memiliki hub. Kerja dalam arti saling percaya
 Meskipun secara umum a high-high leader bersifat (+),
cukup byk pengecualian yg menunjukkan faktor2
situasional perlu diintegrasikan ke dalam teori ini
Pendekatan Perilaku
b) Studi Universitas Michigan
 Dua perilaku kepemimpinan yang disebut Orientasi
karyawan (employee oriented) dan orientasi produk (production –
oriented).
 Kesimpulan : Sangat mendukung pada para pemimpin
yang memiliki perilaku yang berorientasi kepada
karyawan -- berhub dengan produktivitas dan
kepuasan klp yg tinggi.
 Kesimpulan : para pemimpin yang berorientasikan
pada produksi cenderung dihubungkan dg
produktivitas dan kepuasan klp yg rendah.
Teori – teori Kontingensi
 Efektivitas kepemimpina ternyata tergantung
pada situasi.
 Ada lima (5) pendekatan yang telah diakui secara
luas : model Fiedler, teori situasional dari
Hersey dan Blanchard, teori pertukaran
antara pimpinan-bawahan, teori jalan
mencapai tujuan, dan model partisipasi
pemimpin
Teori-teori Kontingensi
Teori Situasional dari
Model Fiedler Hersey dan Blanchard
 Kunci keberhasilan  Kunci sukses melalui
pemimpin jika bs di ukur pemilihan gaya
dg LPC (Least Preferred Co- kepemimpinan yang benar,
Worker), kuesioner dalam pengertian disesuaikan
mengukur utama orientasi dg maturitas bawahan
tugas / hub antarmanusia.  “Maturitas” adalah
kemampuan dan kemauan dr
org2 utk bertggjwb dlm
mengarahkan perilaku
mereka sendiri
Teori-teori Kontingensi
Teori Pertukaran antara Teori Jalan mencapai
pimpinan-bawahan Tujuan (Path Goal Theory)
 Diajukan oleh George Graen  Dikembangkan oleh House
dkk (1982)
(1971)
 Kelompok bawahan “orang
dalam”  Perilaku pemimpin bisa
 Kelompok bawahan “orang diterima bawahan sejauh
luar” - hub kinerja & perilaku tsb dipandang oleh
kepuasan karyawan
 “Klp org dalam” kepuasan mereka sbg sumber
atasan > besar, kinerja lebih kepuasan segera/ sbg cara
tinggi, lebih kecil pindah u/ mencapai tujuan
kerja
kepuasan di masa depan
Teori-teori Kontingensi
Model Partisipasi Pemimpin
 Dikembangkan olehVictor Vroom dan PhillipYetton
 Menghubungkan perilaku kepemimpinan dan partisipasi
dalam pengambilan keputusan
 Perilaku seorang pemimpin seharusnya bisa disesuaikan dg
atau merefleksikan struktur tugas tersebut
 Bersifat normatif
Pendekatan Mutakhir Tentang
Kepemimpinan
1. Teori Kepemimpinan Atributif
 Kepemimpinan semata-mata merupakan pemberian
karakteristik pada seorang yang dianggap pemimpin, oleh
orang lain
 Pemimpin yang mempunyai skor tinggi dalam struktur
inisiatif dan pertimbangannya cenderung dipersepsikan
sebagai pemimpin yang terbaik -- Powell dan Butterfield
(1984)
 Pemimpin yang berani mengambil resiko utk keputusan
yang sulit/tidak populer, kemudian teguh melaksanakan
dan berhasil dipersepsikan sebagai pemimpin “heroik”
Pendekatan Mutakhir Tentang
Kepemimpinan
2) Teori Kepemimpinan Kharismatik
 Perluasan dari teori atribut
 Para bawahan /pengikut membuat karakteristik2 ttt utk
kemampuan yang luar biasa atau “heroik” setelah mereka
mengobservasi perilaku kepemimpinan yang bersangkutan.
 Beberapa karakteristik pribadi seorang pemimpin
kharismatik :
a) Percaya diri
b) Memiliki visi
c) Kemampuan untuk meyakinkan visinya
d. Keyakinan kuat terhadap kebenaran visi
nya
e. Perilaku – perilaku yang tergolong luar biasa
f. Dipersepsikan sebagai agen perubahan
g. Sensitif terhadap lingkungan
 Efek kepemimpinan kharismatik terhadap kinerja
bawahan - kepuasan dan kinerja yang tinggi di
antara para bawahan.
 Sering terlihat : kehidupan politik, agama, situasi
perang, bisnis yang dalam keadaan krisis mengancam
Pendekatan Mutakhir Tentang
Kepemimpinan
3) KepemimpinanTransaksional vs Transformasional
 Pemimpin transaksional adl mereka yg membimbing &
memotivasi para bawahan ke arah pembuatan be2rapa
tujuan dg menjelaskan peranan dan tugas2 yang diperlukan
 Pemimpin transformasional adl mereka yg memberikan
pertimbangan perseorangan dan stimulasi intelektual dan
yg memiliki kharisma
Pemimpin Transaksional
Kemungkinan  Berupa kontrak pertukaran penghargaan dg
Penghargaan
usaha2 yg dicapai, janji penghargaan utk
prestasi kerja yg baik, pengakuan
keberhasilan.
“Laissez Faire”
(kompetisi  Melepaskan tanggungjawab dan
bebas)
menghindari pembuatan keputusan
Pemimpin Transformasional
Kharisma  Memberikan visi dan kesadaran misi, mengajarkan
kebanggan, memperoleh respek & kepercayaan

 Mengomunikasikan harapan2 yg tinggi, ekspresikan


Inspirasi usulan2 penting dg cara sederhana

 Mempromosikan kecerdasan, rasionalitas, dan


Stimulasi
penyelesaian masalah dg cara hati2
intelektual
Pertimbangan
 Memberikan pelatihan pribadi, pelatihan-pelatihan
individual
& nasihat2 serta memperlakukan karyawan secara
individual
Kepemimpinan yang memusatkan
Prinsip
 Memiliki karakteristik –karakteristik yang membuat mereka
efektif sbb (Covey, 1992) :
Belajar scr berkelanjutan
Berorientasi kepada pelayanan
Menyebarkan energi positif
Mempercayai orang lain
Mengarahkan hidup yang seimbang
Melihat kehidupan sebagai petualangan
Sinergis
Berlatih untuk memperbarui diri : fisikal, mental,
emosional, spiritual
Sekian dan Terima Kasih
Tugas Individu
Manajemen RS GH Surabaya pada tahun 2014 mengadakan
penggantian Kepala IFRS karena pejabat lama telah
melampaui masa pensiun. Kepala IFRS yang baru adalah
seorang senior yang telah bekerja lebih dari 12 tahun.
Evaluasi terhadap tugas-tugas Kepala IFRS yang baru setelah
satu tahun menjabat tersebut menemukan fakta bahwa
dibandingkan dengan kepemimpinan pejabat yang lama, saat
ini keluhan dokter maupun pasien dan keluarga pasien
tentang mutu pelayanan semakin meningkat. Kepala IFRS yg
baru dinilai kurang tegas terhadap bawahannya dan tenaga
medis yang lain, terutama yang masih muda.
Pertanyaan :
Menurut Saudara, gaya kepemimpinan apa ,
menurut kontingensi, yang paling mendekati
kesesuaian dengan kasus tersebut? Jelaskan jawaban
Saudara

Anda mungkin juga menyukai