Anda di halaman 1dari 26

Ns. Bambang Sutikno, S.Kep., M.Kep.

Interpretasi ECG Interpretasi ECG


Strip/Monitor Lengkap 12
adalah suatu Lead adalah
cara untuk suatu cara untuk
menyimpulkan menyimpulkan
macam- kelainan
macam aritmia pada lokasi
jantung jantung
Kriteria:
- Irama : Teratur
- Frekuensi : > 100 – 150 x/menit
- Gelombang P : Normal, setiap gel.P selalu diikuti gel
QRS, T = 1 : 1
- Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
- Gelombang QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)
BRADIKARDIA SINUS ( SB )

Kriteria :
- Irama : teratur
- Frekuensi : < 60 x/menit
- Gelombang P : Normal, setiap gel.P selalu
diikuti gel. QRS,T
- Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
- Gelombang QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)
Kriteria :
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi (HR) : Biasanya antara 60 – 100 x/mnt
- Gelombang P : Normal, setiap gel.P selalu
diikuti gel. QRS, T
- Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
- Gelombang QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)
Kriteria :
- Irama : Teratur, kecuali pd yg hilang
- Frekuensi ( HR ) : Biasanya < 60 x/menit
- Gelombang P : Normal, setiap gel.P selalu diikuti gel.QRS
- Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik)
- Gelombang QRS : Normal (0,06 – 0,12 detik)

- Terdapat episode hilangnya 1/lebih gel. P, QRS dan T


- Hilangnya gel.P, QRS, T tdk menyebabkan kelipatan
jarak R-R
(AES/PAB/PAC)
Kriteria :
- Irama : Tdk teratur, krn ada gel. yg timbul lebih
dini
- Frekuensi ( HR ) : Tergantung irama dasarnya
- Gelombang P : Bentuknya berbeda dari gel. irama
dasarnya
- Interval PR : Biasanya normal, bisa juga memendek
- Gelombang QRS : Normal
- Ekstrasistol selalu mengikuti irama dasar
TAKHIKARDIA SUPRAVENTRIKEL (SVT)
Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ) : 150 – 250 X/menit
- Gelombang P : Sukar dilihat karena bersatu dengan gel T.
Kadang gel. P terlihat kecil
- Interval PR : Tidak dapat dihitung atau memendek
- Gelombang QRS : Normal ( 0,06 – 0,12 detik )
FLUTTER ATRIAL ( AFL )
Kriteria :
- Irama : Biasanya teratur, bisa juga tidak
- Frekuensi ( HR ): Bervariasi
- Gelombang : Bentuknya seperti gigi gergaji, dimana
gel. P timbulnya teratur dan dpt
dihitung, P : QRS = 2:1, 3:1 atau 4:1
- Interval PR : Tidak dapat dihitung
- Gelombang QRS : Normal
FIBRILASI ATRIAL ( AF )
Kriteria :
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi ( HR ): Bervariasi
- Gelombang P : Tidak dapat diidentifikasikan
- Interval PR : Tidak dapat dihitung
- Gelombang QRS : Normal
IRAMA JUNCTIONAL ( JR )
Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ) : 40 – 60 X/menit
- Gel. P : Terbalik di depan, dibelakang/menghilang
- Interval PR : Kurang dari 0,12 detik atau tidak ada
- Gelombang QRS : Normal
EKSTRASISTOL JUNCTIONAL ( JES )
Kriteria :
- Irama : Tdk teratur, krn ada gel. yg timbul lebih
dini
- Frekuensi ( HR ) : Tergantung irama dasarnya
- Gelombang P : Tdk normal, sesuai dgn letak asal impuls
- Interval PR : Memendek atau tidak ada
- Gelombang QRS : Normal
TAKHIKARDI JUNCTIONAL ( JT )
Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ): > 60 X/menit
- Gelombang P : Terbalik didepan, belakang atau
menghilang
- Interval PR : < 0,12 detik atau tidak ada
- Gelombang QRS : Normal
IRAMA IDIOVENTRIKULER ( IVR )
Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ) : 20 – 40 X/menit
- Gelombang P : Tidak terlihat
- Interval PR : Tidak ada
- Gelombang QRS : > 0,12 detik
EKTRASISTOL VENTRIKEL ( VES/PVB/PVC )
Kriteria :
- Irama : Tdk teratur, krn ada gel. yg timbul dini
- Frekuensi ( HR ): Tergantung irama dasarnya
- Gelombang P : Tidak ada
- Interval PR : Tidak ada
- Gelombang QRS : > 0,12 detik
Lima ( 5 ) bentuk Ekstrasistol Ventrikel yang berbahaya :

1. Ekstrasistol Ventrikel > 6 X/menit

2. Ekstrasistol Ventrikel Bigemini


3. EKTRASISTOL VENTRIKEL “ MULTIFOCAL”

4. Ekstrasistol Ventrikel “ Consecutif ”

5. Ektrasistol Ventrikel R on T
TAKHIKARDI VENTRIKEL ( VT )
Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ): > 100 X/menit
- Gelombang P : Tidak terlihat
- Interval PR : Tidak ada
- Gelombang QRS : > 0,12 detik
FIBRILASI VENTRIKEL ( VF )

Kriteria :
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi ( HR ): Tidak dapat dihitung
- Gelombang P : Tidak ada
- Interval PR : Tidak ada
- Gelombang QRS : Tidak dapat dihitung, bergelombang &
tidak teratur
FIBRILASI VENTRIKEL KASAR (“COARSE”)

Fibrilasi Ventrikel halus (“Fine”)


Beberapa contoh gambaran aritmia yang disebabkan oleh
terganggunya penghantaran impuls.

BLOK SINOTRIAL (SA BLOK)

Kriteria :
Terdpt episode hilangnya 1 atau lebih gel. P, QRS, T
Irama : Teratur, kecuali pada yang hilang
Frekuensi : Biasanya < 60 X/menit
Gelombang P: Normal, setiap gel P selalu diikuti gel QRS
Interval PR : Normal (0,12 – 0,20 detik )
Gelombang QRS : Normal
BLOK ATRIOVENTRIKULER DERAJAT 1

Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ): Biasanya antara 60 – 100 X/menit
- Gelombang P : Normal, setiap gel P selalu diikuti gel
QRS
- Interval PR : Memanjang > 0,20 detik
- Gelombang QRS : Normal
BLOK ATRIOVENTRIKULER DERAJAT 2
TIPE MOBITZ 1 (WENCHEBACH)
Kriteria :
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi ( HR ): Biasanya < 60 X/menit
- Gelombang P : Normal, ada 1 gel. P yg tdk diikuti
QRS
- Interval PR : Terdpt episode makin lama makin
panjang, kemudian blok, selanjutnya
siklus berulang
- Gelombang QRS : Normal
BLOK ATRIOVENTRIKULER DERAJAT 2
TIPE MOBITZ II
Kriteria :
- Irama : Tidak teratur
- Frekuensi ( HR ): Biasanya < 60 X/menit
- Gelombang P : Normal, ada 1 gel. P atau lebih yg tdk
diikuti QRS
- Interval PR : PR interval konstan memanjaang yang
diikuti blok, selanjutnya siklus
berulang
- Gelombang QRS : Normal
BLOK ATRIOVENTRIKULER DERAJAT 3 ( TAVB )

Kriteria :
- Irama : Teratur
- Frekuensi ( HR ): < 60 X/menit
- Gelombang P : Normal, akan tetapi gel P & gel QRS
berdiri sendiri, shg gel P kadang diikuti
gel. QRS, kadang tdk
- Interval PR : Berubah ubah/tidak ada
- Gelombang QRS : Normal/>0,12 detik
bambangsutikno22@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai