Anda di halaman 1dari 16

1. Hernanda Ari Sukma (17.

016)
2. Ira Destiana (17.019)
3. Nafirda Al Kifti (17.026)
4. Subandio (17.031)
 Diare adalah penyakit yang ditandai dengan
bertambahnya frekuensi berak lebih dari
biasanya (3 ataulebih per hari) yang disertai
perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari
penderita (Depkes RI, Kepmenkes RI tentang
pedoman P2D, Jkt, 2002).
 Menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu
penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan
bentuk dan konsistensi dari tinja, yang
melembek sampai mencair dan bertambahnya
frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau
lebih dalam sehari
 Diare akut
 Diare bermasalah
 Diare persisten
 Infeksi yang disebabkan bakteri, virus atau
parasit.
 Adanya gangguan penyerapan makanan atau
disebut malabsorbsi.
 Alergi.
 Keracunan bahan kimia atau racun yang
terkandung dalam makanan.
 Imunodefisiensi yaitu kekebalan tubuh yang
menurun.
 Penyebab lain.
 Penyakit ini dapat terjadi karena kontak dengan tinja yang
terinfeksi secara langsung, seperti:
1. Makan dan minuman yang sudah terkontaminasi, baik yang sudah
dicemari oleh serangga atau terkontaminasi oleh tangan kotor.
2. Bermain dengan mainan terkontaminasi apalagi pada bayi sering
memasukkan tangan/mainan/apapun ke dalam mulut. Karena virus ini
dapat bertahan dipermukaan udara sampai beberapa hari.
3. Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air
dengan air yang benar.
4. Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah selesai buang air besar.
1. Muntah
2. Badan lesu atau lemah
3. Panas
4. Tidak nafsu makan
5. Darah dan lendir dalam kotoran
 Pada anak yang mengalami diare tanpa dehidrasi
(kekurangan cairan), tanda-tandanya : Berakcair 1-2 kali
sehari, muntah ( - ), haus ( - ), nafsu makan tidak
berkurang, masih ada keinginan untuk bermain.
 Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi
ringan/sedang. Tanda-tandanya : Berakcair 4-9 kali
sehari, Kadang muntah 1-2 kali sehari, suhu tubuh kadang
meningkat, Haus, tidak ada nafsu makan, Badan lesu
lemas
 Pada anak yang mengalami diare dengan dehidrasi berat.
Tanda-tandanya: Berak cair terus-menerus, Muntah terus-
menerus, Haus, Mata cekung, Bibir kering dan biru,
Tangan dan kaki dingin, Sangat lemah, Tidak ada nafsu
makan, Tidak ada keinginan untuk bermain, Tidak BAK
selama 6 jam atau lebih, Kadang-kadang dengan kejang
dan panas tinggi
 Diare yang berlangsung terus selama berhari-
hari dapat membuat tubuh penderita
mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi.
Jika dehidrasi yang dialami tergolong berat,
misalnya karena diarenya disertai muntah-
muntah, risiko kematian dapat mengancam.
Orang bisa meninggal dalambeberapa jam
setelah diare dan muntah yang terus-
menerus. Dehidrasi akut terjadi akibat
penderita diare terlambat ditangani.
 Pemeriksaan tinja
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan gangguan keseimbangan asam
basa dalam darah
1. Usahakan untuk selalu mencuci tangan sebelum menyentuh makanan.

2. Usahakan pula menjaga kebersihan alat-alat makan.

3. Sebaiknya air yang diminum memenuhi kebutuhan sanitasi standar di lingkungan

tempat tinggal. Air di masak benar-benar mendidih, bersih, tidak berbau, tidak

berwarna dan tidak berasa.

4. Tutup makanan dan minuman yang disediakan di meja.

5. Setiap kali habis pergi usahakan selalu mencuci tangan, kaki, dan muka.

6. Biasakan anak untuk makan di rumah dan tidak jajan di sembarangan tempat.

Kalau bisa membawa makanan sendiri saat ke sekolah.

7. Buatlah saran asanitasi dasar yang sehat di lingkungan tempat tinggal, seperti air

bersih dan jamban/WC yang memadai.

8. Pembuatan jamban harus sesuai persyaratan sanitasi standar. Misalnya, jarak

antara jamban (juga jamban tetangga) dengan sumur atau sumber air sedikitnya

10 meter agar air tidak terkontaminasi. Dengan demikian, warga bisa

menggunakan air bersih untuk keperluan sehari-hari, untuk memasak, mandi,

dan sebagainya.
 Pada anak yang mengalami diare tanpa
dehidrasi (kekurangan cairan).
1. Untuk mencegah dehidrasi, beri anak minum
lebih banyak dari biasanya.
2. ASI (Air Susu Ibu) diteruskan - Makanan
diberikan seperti biasanya.
3. Bila keadaan anak bertambah berat, segera
bawa ke Puskesmas terdekat.
 Pada anak yang mengalami diare dengan
dehidrasi ringan/sedang
1. Berikan oralit
2. ASI (Air SusuIbu) diteruskan
3. Teruskan pemberian makanan
4. Sebaiknya yang lunak, mudah dicerna dan
tidak merangsang
5. Bila tidak ada perubahan segera bawa
kembali ke Puskesmaster dekat.
 Pada anak yang mengalami diare dengan
dehidrasi berat
1. Segera bawa ke Rumah Sakit / Puskesmas
dengan fasilitas perawatan
2. Oralit dan ASI diteruskan selama masih bisa
minum
1. Minumkan cairan oralit sebanyak mungkin penderita
mau dan dapat meminumnya. Tidak usah sekaligus,
sedikit demi sedikit asal sering lebih bagus
dilakukan. Satu bungkus kecil oralit dilarutkan ke
dalam 1 gelas air masak (200 cc). Jika oralit tidak
tersedia, buatlah larutan gula garam. Ambil air
masak satugelas. Masukkan dua sendok teh gula
pasir, dan seujung sendok teh garam dapur. Aduk
rata dan berikan kepada penderita sebanyak
mungkin ia mau minum.
2. Penderita sebaiknya diberikan makanan yang lunak
dan tidak merangsang lambung, serta makanan
ekstra yang bergizi sesudah muntaber.
3. Penderita muntaber sebaiknya dibawa kedokter
apabila muntaber tidak berhenti dalam sehari atau
keadaannya parah, rasa haus yang berlebihan, tidak
dapat minum atau makan, demam tinggi, penderita
lemas sekali serta terdapat darah dalam tinja

Anda mungkin juga menyukai