Koas :
Aloysius Angga Wibowo
Nama : Tn. D.W.
Umur : 24 tahun
No. RM : 1-51-92-64
Bangsal : D3
Alamat : Ngaglik, Sleman
Status : Menikah
Pekerjaan : PNS
Suku : Jawa
Agama : Islam
KU : Benjolan di atas telinga kiri
RPS : Pasien mengeluh adanya benjolan di atas telinga kiri sejak
SMP. Benjolan awalnya kecil, lama-lama tambah membesar. Nyeri
(-), benjolan terasa berdenyut bila aktivitas meningkat, kurang
pendengaran (-).
RPD:
Riwayat alergi (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat merokok (-)
Riwayat operasi sebelumnya (-)
Riwayat nyeri dada (-) dan pingsan (-)
Pemakaian gigi palsu (-)
Batuk (-), Pilek (-)
Pemakaian penggunaan obat-obat rutin (-)
S.Cerebrospinal : demam (-), kejang (-), sakit kepala (-)
S.Respiratori : sesak (-), batuk (-)
S.Kardiovaskular: pucat (-), mudah lelah (-),biru-biru (-)
S.Gastrointestinal: mual (-), muntah (-), makan/minum (N),
BAB (+) N
S.Urogenital : BAK (+) N, perdarahan (-)
S.Muskuloskeletal : nyeri sendi (-), pegal (-)
A = clear, Mallampati I, TMD > 6.5 cm; jarak antara incisor: 3 jari dewasa; jarak
thyrohyoid > 2 jari dewasa; patensi hidung +/+
B = spontan, RR:16 x/mnt, ves +/+, rh-/- , wh -/-
C = TD 120/80 mmHg, N:72x/mnt, S I- II reguler, bising (-)
D = CM, E4 V5 M6
BB: 67 kg
Kesimpulan :
Status fisik ASA I
Rencana GA
KU : Baik, CM, gizi cukup
Tanda vital : TD:120/80 mmHg , N: 72x/mnt , RR: 16 x/mnt, t: 36,7 C
BB : 67 kg
STATUS LOKALIS
Kepala : CA -/-, SI -/-
Leher : lnn ttb , JVP tdk meningkat
Thorax :
I : simetris , KG (-), retraksi (-)
P : fremitus ka=ki
P : sonor +/+
A : ves +/+, Ronki -/-, wheezing -/-
Abdomen
I : supel , flat , DP=DD
A : BU(+)N
P : timpani (+) N
P : nyeri tekan (-)
Ekstremitas: edema (-)
Darah rutin: Kimia darah
AL: 6.0 Alb : 4.05 g/dL
AE: 5.37 BUN : 12.7 mg/dL
Creat : 0.91 mg/dL
Hb: 14.4
Prot.Total : 7.84
Hct: 44.8
AT: 329 GDS : 82 mg/dL
• Plan :
Ekstirpasi kista ateroma
PERSIAPAN PREOPERATIF
Informed consent
Intubasi Orotrakeal
Semi-Closed System
ET No 7,5
Napas kendali
PERSIAPAN ALAT
ANESTESI
Mengecek dan mempersiapkan mesin anestesi :
Diperiksa konektor O2, N2O dan agen anestesi agar
tersambung benar pada sumbernya.
Kemudian diperiksa apakah ada kebocoran dengan cara
bag oksigen diisi dengan selangnya dan ditutup
menggunakan jari. Jika bag oksigen terisi penuh, maka
kebocoran dipastikan tidak ada.
Diperiksa apakah obat inhalasi terisi dalam jumlah
cukup.
PERSIAPAN ALAT
ANESTESI
• Mengecek dan mempersiapkan alat untuk
monitoring vital sign (elektroda EKG, manset
sfigmomanometer, saturasi O2)
PERSIAPAN ALAT
ANESTESI
Scope : Laringoskop (blade no. 3, 4) dan stetoskop
Tube : ET (no. 7,0; 7,5; 8,0) dan spuit 10 cc
Airway : Oropharyngeal tube (no. 3, 4, 5)
Tape : plaster Hipafix kecil panjang 3 buah
Introducer : stilet, bila perlu
Connector : penghubung ET dengan mesin anestesi
Suction : untuk menghisap lendir dan membersihkan
jalan nafas
BB : 67 kg
Malampati
classification
Cormack&Lehan
Classification
Facemasks
• Facemasks : untuk menghantarkan gas anestesi
dari breathing system
• Komplikasi :
- Kebocoran gasinefektif ven
tilasi, inadekuat anestesi
- Trauma pada mataterlalu
besar
Penatalaksanaan kesulitan
mask ventilasi
• Gubakan ukuran mask yang tepat
• Lakukan triple manuver
• Gunakan orofaringeal/nasofaringeal yang tepat
• Cobalah teknik dua tangan
• Gunakan alat extraglotis device lainnya
Oropharyngeal airway
device
• Indikasi :
- obstruksi jalan nafas pada pasien bernafas spontan
dg kelemahan reflek jalan nafas
- memfasilitasi tekanan positif intermiten ventilasi
(IPPV) dan oksigenasi sebelum intubasu
• Kontraindikasi (relatif)
- pasien dg gigi sangat goyah dan mudah patah
- pasien yg teranestesi tidak adekuat
Terima kasih...