Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN KASUS

HIV, DIH,
LIMFADENITIS TB

OLEH:
Nadia annisa ratu
Rana nurfarizki fadhillah
PEMBIMBING
dr. M. Risnandar, Sp. PD

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN-SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DUMAI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABDURRAB
2019
PENDAHULUAN

Infeksi HIV adalah infeksi virus yang disebabkan oleh


Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang secara bertahap
menghancurkan sistem kekebalan tubuh.

Tahun 2016, 36.700.000 orang hidup


dengan infeksi HIV, 30% di antaranya
tidak menyadari diagnosis mereka.

1
 Drug Induced Hepatitis (DIH) / Drug Induced Liver Injury
(DILI) dapat diartikan sebagai kerusakan hepatik yang
diinduksi oleh obat kimiawi atau herbal yang menyebabkan
disfungsi hati atau abnormalitas pada tes fungsi hati
(peningkatan ALT/AST >3x batas normal dan atau
kenaikan bilirubin > 2x batas normal )

Drug Induced Hepatitis tipe idiosinkratik


ini diperkirakan terjadi pada 1 diantara
10.000 hingga 100.000 orang.
 Limfadenitis merupakan peradangan pada kelenjar limfe atau getah
bening, sedangkan limfadenitis tuberculosis (TB) merupakan
peradangan pada kelenjar limfe atau getah bening yang disebabkan
oleh basil tuberculosis

lebih dari 50% kasus TB, dimana


limfadenitis tetap yang terbanyak yaitu
35% dari TB ekstrapulmoner.
Apa Itu HIV?

HIV adalah virus yang


membunuh sel darah putih
(CD 4) di dalam tubuh.
Sel darah putih berfungsi
membantu melawan infeksi
dan penyakit yang masuk ke
dalam tubuh
Apa Itu AIDS? (2)
Ditularkan dari orang ke
A - Acquired orang
Merusak sistem kekebalan
manusia. Kekebalan adalah
I - Immune sistem pertahanan tubuh untuk
mempertahankan diri dari
serangan infeksi seperti bakteri
atau virus
D - Deficiency Penurunan sistem kekebalan
tubuh
Orang dengan AIDS
S - Syndrome mengalami berbagai infeksi
oportunistik dan penyakit
lainnya.
Etiologi

HIV adalah suatu virus RNA berbentuk sferis yang


termasuk retrovirus dari famili Lentivirus

Virus ini terdiri dari 2 grup, yaitu HIV-1


dan HIV-2.

Paparan patogen
Terapi dan keadaan
imunomodulator geografis
Faktor risiko
Usia
Malnutrisi
infeksi oportunistik
Meningitis
Esofagitis kriptokokal

Pneumonia
pneumocystis

Tuberkulosis Toksoplasmosi
(TBC) s

Leukoensefalo
pati multifocal

Diare Kompleks
demensia AIDS
Cara penularan

Transmisi seksual
1. Homoseksual
2. Heteroseksual

Transmisi non seksual


a. Transmisi Parenral
b. Darah/Produk Darah

Transmisi Transplasental
Penularan dari ibu yang mengandung HIV
positif ke anak
Gejala Mayor :6

1. Berat badan turun lebih dari 10 % dalam 1 bulan


2. Diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan
3. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bukan
4. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologi
5. Demensia / ensefalopati HIV
Gejala Minor :6

1. Batuk menetap lebih dari 1 bulan


2. Dermatitis generalisata yang gatal
3. Herpes Zooster berulang
4. Kandidiosis Orofaring
5. Herpes Simpleks kronis progresif
6. Limfadenopati generalisata
7. Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan khusus untuk HIV

Tes
Antibody
HIV

DOT
ELISA
BLOT

AGLUTINASI
Stadium klinis 1

 Asimtomatik
 Limfadenopati generalisata persisten

Stadium klinis 2

 Hepatosplenomegali persisten yang tidak dapat dijelaskana


 Erupsi pruritik papular
 Infeksi virus wart luas
 Angular cheilitis
 Moluskum kontagiosum luas
 Ulserasi oral berulang
 Pembesaran kelenjar parotis persisten yang tidak dapat dijelaskan
 Eritema ginggival lineal
 Herpes zoster
 Infeksi saluran napas atas kronik atau berulang (otitis media, otorrhoea, sinusitis, tonsillitis )
 Infeksi kuku oleh fungus

Stadium klinis 3

 Malnutrisi sedang yang tidak dapat dijelaskan, tidak berespons secara adekuat terhadap terapi standara
 Diare persisten yang tidak dapat dijelaskan (14 hari atau lebih ) a
 Demam persisten yang tidak dapat dijelaskan (lebih dari 37.5o C intermiten atau konstan, > 1 bulan) a
 Kandidosis oral persisten (di luar saat 6- 8 minggu pertama kehidupan)
 Oral hairy leukoplakia
 Periodontitis/ginggivitis ulseratif nekrotikans akut
 TB kelenjar
 TB Paru
 Pneumonia bakterial yang berat dan berulang
 Pneumonistis interstitial limfoid simtomatik
 Penyakit paru-berhubungan dengan HIV yang kronik termasuk bronkiektasis
 Anemia yang tidak dapat dijelaskan (<8g/dl ), neutropenia (<500/mm3) atau trombositopenia (<50 000/ mm3)
Stadium klinis 4b

 Malnutrisi, wasting dan stunting berat yang tidak dapat dijelaskan dan tidak berespons terhadap terapi
standara
 Pneumonia pneumosistis
 Infeksi bakterial berat yang berulang (misalnya empiema, piomiositis, infeksi tulang dan sendi,
meningitis, kecuali pneumonia)
 Infeksi herpes simplex kronik (orolabial atau kutaneus > 1 bulan atau viseralis di lokasi manapun)
 TB ekstrapulmonar
 Sarkoma Kaposi
 Kandidiasis esofagus (atau trakea, bronkus, atau paru)
 Toksoplasmosis susunan saraf pusat (di luar masa neonatus)
 Ensefalopati HIV
 Infeksi sitomegalovirus (CMV), retinitis atau infeksi CMV pada organ lain, dengan onset umur > 1bulan
 Kriptokokosis ekstrapulmonar termasuk meningitis
 Mikosis endemik diseminata (histoplasmosis, coccidiomycosis)
 Kriptosporidiosis kronik (dengan diarea)
 Isosporiasis kronik
 Infeksi mikobakteria non-tuberkulosis diseminata
 Kardiomiopati atau nefropati yang dihubungkan dengan HIV yang simtomatik
 Limfoma sel B non-Hodgkin atau limfoma serebral
 Progressive multifocal leukoencephalopathy
Penatalaksanaan
No Nama Golongan Fungsi

1 NRTI (nucleoside reverse- penghambat kuat enzim reversetranscriptase dari


transcriptase inhibitor ) RNA menjadi DNA yang terjadi sebelum
penggabungan DNA virus dengan kromosom sel
inang.

2 NNRTI (non-nucleoside reverse- menghambat aktivitas enzim reverse-transcriptase


transcriptase inhibitor (NNRTI) dengan mengikat secara langsung tempat yang
aktif pada enzim tanpa aktivasi sebelumnya.

3 PI (Protease Inhibitor ) menghambat enzim protease HIV yang


dibutuhkan untuk memecah prekursor poliprotein
virus dan membangkitkan fungsi protein virus.
Terapi pada ODHA dewasa

Stadium Klinis Bila tersedia pemeriksaan CD4 Jika tidak tersedia pemeriksaan CD4

1 Terapi ARV tidak diberikan


Terapi antiretroviral dimulai bila CD4 <200
2 Bila jumlah total limfosit <1200

Jumlah CD4 200 – 350/mm3, pertimbangkan


terapi sebelum CD4 <200/mm3.

Pada kehamilan atau TB:


Terapi ARV dimulai tanpa memandang
3  Mulai terapi ARV pada semua ibu hamil
jumlah limfosit total
dengan CD4 350
 Mulai terapi ARV pada semua ODHA
dengan CD4 <350 dengan TB paru atau
infeksi bakterial berat

Terapi ARV dimulai tanpa memandang jumlah


4
CD4
Limfadenitis Tuberculosis

Limfadenitis merupakan peradangan


pada kelenjar limfe atau getah bening,
sedangkan limfadenitis tuberculosis (TB)
merupakan peradangan pada kelenjar limfe atau
getah bening yang disebabkan oleh basil
tuberculosis.
ETIOLOGI
Limfadenitis tuberkulosis disebabkan oleh
infeksi Mycobacterium tuberculosis.
Mycobacterium tergolong dalam family
Mycobactericeae dan ordo Actinomyceales
Penularan Tuberkulosis

• Dosis/ jumlah paparan


• Konsentrasi kuman di
udara
• Virulensi kuman
• Durasi/ lama pajanan
• Keadaan imunitas host
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
Lokasi limfadenitis
meliputi:

 Limfadenitis daerah kepala dan leher


 Limfadenitis epitroklear
 Limfadenitis aksila
 Limfadenitis supraklavikula
 Limfadenitis inguinal
 Limfadenitis generalisata
KLASIFIKASI LIMFADENOPATI TB PERIFER

 Stadium 1 :pembesaran kelenjar berbatas tegas,


mobile dan diskret
 Stadium 2 :pembesaran kelenjar yang kenyal serta
terfiksir ke jaringan sekitar oleh
karena adanya periadenitis
 Stdium 3 :perlunakan di bagian tengah kelenjar
(central softening) akibat pembentukan
abses
 Stadium 4 :pembentukan collar-stud abscess
 Stadium 5 :pembentukan traktus sinus
Diagnosis
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis penunjang
Fisik

Menyingkirkan apakah benjolan tersebut suatu


anomali, tumor jinak, keganasana taupun
merupakan insfeksi spesifik atau non spesifik
DIAGNOSIS
 Pemeriksaan Mikrobiologi
1. Px. Mikroskopis dengan pewarnaan Ziehl-
Neelsen. Diperlukan minimal 10.000 basil TB
agar perwarnaan dapat positif. 5
2. Adanya 10-100 basil/mm3 cukup untuk membuat hasil
kultur positif. Hasil kultur positif hanya pada 10-
69% kasus.
Pemeriksaan
penunjang

Pemeriksaan
Mikrobiologi Tes Tuberkulin Uji Interferon

Serologi Pemeriksaan
Patologi Anatomi
Radiologis
Penatalaksanaan

Biopsi eksisional
• Aspirasi OAT
• Insisi dan drainase
Drug induced hepatitis

Kerusakan hepatik yang diinduksi oleh obat


kimiawi atau herbal yang menyebabkan disfungsi hati
atau abnormalitas pada tes fungsi hati (peningkatan
ALT/AST >3x batas normal dan/atau kenaikan
bilirubin >2x batas normal)
 Bila klinik (+) (ikterik,gejala mual,muntah) OAT stop
 Bila gejala klinis (-) laboratorium, terdapat kelainan :
 Bilirubin > 2 : OAT Stop

 SGOT,SGPT >5 kali : OAT stop


Identitas Pasien

 Nama lengkap : Tn. p


 Umur : 45 tahun
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Alamat : Jl. Budi rokan
 Pekerjaan : Karyawan PT
 Suku bangsa : Jawa
 No. RM : 28117
 Tgl Masuk RS : 10 juni 2019
Anamnesis

 Keluhan Utama: Badan lemas dan sesak


 Anemnesa (autoanamnesa)

Pasien datang ke RSUD Dumai pada tanggal 10 Juni 2019, dengan


keluhan badan lemas dan sesak nafas sejak 1 hari yang lalu, sesak dirasakan
hilang timbul, dan berkurang saat istirahat. Pasien juga mengeluhkan sakit
tenggorokan semenjak dimasukkan selang dan merasakan sulit untuk menelan.
Pasien merasa mual dan muntah 3 x yang berisi cairan dan ampas makanan.
Pasien juga merasakan nyeri sendi dan mudah merasa lelah sudah sejak 3
bulan yang lalu. Pasien sering mengalami sulit berkonsentrasi dan mudah lupa,
pasien juga mudah marah dan depresi.
Pasien juga mengeluhkan adanya bercak putih di kelamin
dan anus sejak 3 bulan yang lalu dan terasa gatal. Pasien
mengeluhkan pada seluruh kulitnya muncul bercak kehitaman
dan kulitnya terasa kering serta kasar sejak 1 bulan yang lalu.

Sebelumnya pasien mengeluhkan adanya benjolan dileher


kiri sebanyak 1 benjolan dengan konsistensi yang kenyal serta
padat dan dapat digerakkan, berukuran kurang lebih 1-2cm.
Pasien tidak ada mengeluhkan demam ataupun menggigil pada
malam hari.
Pasien mengeluhkan batuk berdahak sejak 5 bulan yang lalu, dahaknya awalnya
berwarna kuning kehijuan dan sekarang berwana jernih, tidak pernah batuk berdarah.
Pasien mengalami penurunan berat badan sekitar 12 kilo dalam waktu 3 bulan dan nafsu
makan pasien menurun.

Pasien mengaku sering opname di rumah sakit selama 3 bulan terakhir ini. Pasien
mengeluhkan pada bagian putih matanya berubah menjadi kekuningan sejak 3 bulan
yang lalu setelah mengkonsumsi obat tbc. Pasien merasakan nyeri saat buang air kecil
dan urin berwarna kuning pekat. Buang air besar lancar dan tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat hipertensi disangkal
• Riwayat diabetes mellitus disangkal
• Riwayat asma disangkal
• Riwayat alergi disangkal
• Riwayat sakit jantung disangkal
• Riwayat sakit asam lambung ± 15 tahun
• Riwayat sakit paru diakui ( mengaku mendapat pengobatan pro TB selama 6 bulan,
namun ketika 1 bulan pengobatan timbul gejala mata menjadi kekuningan dan mual
muntah ketika mengkonsumsi obat, dan obatnya di stop)
• Riwayat operasi disangkal
Riwayat Keluarga
• Riwayat hipertensi disangkal.
• Riwayat diabetes mellitus disangkal.
• Riwayat asma disangkal.
• Riwayat alergi disangkal.
• Riwayat sakit jantung disangkal.
• Riwayat sakit paru disangkal
• Riwayat sakit serupa disangkal
Riwayat Pribadi dan Sosial
• Riwayat merokok ± 20 tahun sehar 1-2 bungkus rokok, sudah berhenti 5 tahun yang
lalu
• Minum-minuman beralkohol disangkal
• Riwayat penggunaan obat-obatan terlarang disangkal
• Riwayat pemakaian tatto disangkal
• Riwayat transfusi disangkal
• Riwayat berhubungan sex bebas disangkal
• Riwayat penyakit infeksi menular seksual disangkal
• Riwayat tinggal diluar kota diakui
Riwayat Lingkungan
Pasien sekarang tinggal bersama istri dan 2 orang anaknya. Pasien bekerja sebagai
karyawan PT, sekarang pasien tidak bekerja. Teman dan lingkungan pasien tidak ada yang
mengalami keluhan yang sama dengan pasien.
ANAMNESIS SISTEM
Sistem Serebrospinal Gelisah (+), Lemah (+), Demam (-), pusing (+)

Sistem Kardiovaskular Akral dingin (-), sianosis (-), anemis (+), palpitasi (-), nyeri
dada (-)

Sistem Respiratorius Batuk (+), sesak nafas (+)

Sistem Genitourinarius BAK (+) tidak lancar, nyeri (+) darah (-)

Sistem Gastrointestinal Nyeri perut ulu hati (+), mual (+), muntah (+), nafsu makan
menurun (+), BAB baik.

Sistem Muskuloskeletal Badan lemas (+) nyeri seluruh tubuh (+), atrofi otot (-)

Sistem Integumentum Pucat (-), Clubbing finger (-) pruritus (+)


Status Present Tanda Vital
 Sakit sedang  TD : 130/80 mmHg
 Keadaan gizi :  Nadi : 92x/menit
 IMT: 17,4 Kg/m2  Pernapasan :
(gizi kurang) 23x/menit
 Suhu : 36,5 0C/axillar
 Kesadaran:
Composmentis cooperatif
Pemeriksaan Fisik
 Kepala : Konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-),
nafas cuping hidung (-), edema palpebra (-), Pupil Isokor (+/+).
Normocephal.
 Telinga : Bentuk telinga normal, tidak ada sekret,
ketajaman pendengaran baik

 Hidung : Sekret (-), Hiperemis (-)


 Mulut : lidah kotor (+), bercak putih (-), tremor lidah(-)
 Leher : Retraksi supra sterna (-/-), deviasi trachea (-),
pembesaran kelenjar limfe (-) ketika diperiksa tidak teraba,
pembesaran kelenjar tiroid (-), JVP 5+2 cmH2O
Thorax anterior

Paru Hasil pemeriksaan

Inspeksi Dada kanan dan kiri simetris, tidak ada ketinggalan gerak,
pelebaran costa (-), retraksi (-),bentuk dada normal

Palpasi Tidak ada nafas yang tertinggal, Fremitus dada kanan dan kiri
sama

Perkusi Sonor diseluruh lapang paru, batas paru hepar ics VI

Auskultasi Terdengar suara dasar vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi (-


/-)
Thorax posterior

Inspeksi Punggung kanan dan kiri simetris, tidak ada ketinggalan


gerak, bentuk punggung normal

Palpasi Tidak ada nafas yang tertinggal, Fremitus dada kanan dan kiri sama

Perkusi Batas belakang paru kanan setinggi vertebra thorakal IX, batas
belakang paru kiri setingga vertebra thorakal X.

Auskultasi Terdengar suara dasar vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)
Jantung Inspeksi : IC tdk tampak
Palpasi : Iktus kordis teraba pada ICS V
linea midklavikula sinistra
Perkusi : Pekak , batas jantung kesan
normal
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II
reguler , murmur (-) gallop (-)
Abdomen

Inspeksi :
Perut lebih rendah dibanding dengan dinding dada, distended (-),
sikatriks (-), soepel (+)
Auskultasi :
Suara peristaltik (+), 12x/menit
Palpasi :
Nyeri tekan epigastrium (+), defans muskuler (-), hepar teraba 2 jari dari
dibawah arcus costarum, lien tidak teraba
Undulasi (-), nyeri ketok ginjal (-/-)
Perkusi :
Timpani, tanda asites tidak ada
Ekstremitas
Ekstremitas Superior Dextra Akral Hangat (+), Edem (-) sianotik (-)
clubbing finger (-), CRT < 2 dtk

Ekstremitas Superior Sinistra Akral Hangat (+), Edema (-) sianotik (-)
clubbing finger (-), CRT < 2 dtk

Ekstremitas Inferior Dextra Akral Hangat (+), Edema (-) sianotik (-)
clubbing finger (-), CRT < 2 dtk

Ekstremitas Inferior Sinistra Akral Hangat (+), Edema (-) sianotik (-)
clubbing finger (-), CRT < 2 dtk

Terdapat papular pruritic eruption .


UKK : makula dan papul eritema
Resume pemeriksaan fisik :

Konjungtiva anemis, sclera ikterik, hepar teraba 2 jari dibawah arcus


costarum, Nyeri tekan epigastrium (+).

Masalah aktif :

Sesak nafas, sakit tenggorokan, batuk berdahak, nyeri sendi, ruam kulit
dan gatal, nyeri saat BAK.

Masalah pasif :

Nafsu makan berkurang, lemas, kelelahan, sulit berkonsentrasi dan


depresi.

Diagnosis : HIV, Drug Induced Hepatitis, limfadenitis TB

Diagnosis Banding : Limfoma Hodgkin dan Hepatitis Virus


Tatalaksana awal :

 Ivfd aminofusin hepar + RL (2:1) 15 tpm


 Transfusi albumin 20%/100 cc
 Duviral 2x1
 Neviral 1x1
 Etambutol 1x1000 mg
 Diit MLDH III
Pemeriksaan penunjang
HASIL TES HIV

Pemeriksaan Hasil Penderita

Rapid test SD Bio line REAKTIF

Rapid test Eokus new HIV 1 & 2 REAKTIF

Rapid test Vikia HIV 1 &2 REAKTIF


Laboratorium

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal


Hemoglobin 8,4 g/dl L : 14-17
Jumlah leukosit 2.600 /mm3 4000-11.000
Jumlah eritrosit 3.140.000 /mm3 4.200.000-6.100.000
Trombosit 425.000 /mm3 150.000-450.000
Hematokrit (HCT) 24 10^3/uL 4.50 – 5.50
MCV 78 Fl 80-100
MCH 26 Pg 27-32
MCHC 34 % 32-36
Eosinofil 1 % 0-5
Basofil 0 % 0-2
Netrofil batang (staf) 0 % 2-6
Netrofil segment 91 % 50-70
Limfosit 7 % 20-40
Monosit 1 % 2-8
10 Juni 2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL UNIT

GLUKOSA DARAH
Gula Darah Adrandum 133 < 140 Mg/dl

FAAL GINJAL
Ureum 16 20-40 Mg/dl
Creatinin 0,4 0,5-1,2 Mg/dl
FAAL HATI
Bilirubin Total 16,8 0,2-1,1 Mg/dl

Biirubin Direct 6,2 <0,25 Mg/dl


Bilirubin Inderct 10,6 <0,75 Mg/dl

SGOT/AST 128 <40 Mg /dl

SGPT/ALT 72 <30 Mg/dl


Albumin 1,8 3,5-5,3 Mg/dl
ELEKTROLIT
Natrium 103 125-149 MmoL/L

Kalium 3,8 3,35-4,01 MmoL/L

Chlorida 86 <30 MmoL/L


11 Juni 2019

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL UNIT

FAAL HATI

Albumin 2,0 3,5-4,5 Mg/dl

12 Juni 2019

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL UNIT

FAAL HATI

Albumin 2,0 3,5-5,3 Mg/dl


13 Juni 2019
PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL UNIT

FAAL HATI
Albumin 2,0 3,5-5,3 Mg/dl

ELEKTROLIT
Natrium 123 125-149 MmoL/L

Kalium 3,5 3,35-4,01 MmoL/L

Chlorida 96 <30 MmoL/L


15 Juni 2019

PEMERIKSAAN HASIL NILAI NORMAL UNIT

FAAL HATI

Bilirubin Total 7,8 0,2-1,1 Mg/dl

Biirubin Direct 6,4 <0,25 Mg/dl

Bilirubin Inderct 1,4 <0,75 Mg/dl

SGOT/AST 72 <40 Mg /dl

SGPT/ALT 27 <30 Mg/dl


ELEKTROLIT

Natrium 128 125-149 MmoL/L

Kalium 3,4 3,35-4,01 MmoL/L

Chlorida 97 <30 MmoL/L


Pembahasan

Keluhan badan lemas, nyeri sendi dan Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik,
mudah merasa lelah, mengalami sulit dapat ditegakkan diagnosis drug-
berkonsentrasi dan mudah lupa, mudah induced hepatitis dengan diagnosis
marah dan depresi, adanya bercak putih banding hepatitis virus. Pertama, dari
di kelamin dan anus sejak 3 bulan yang keluhan ikteriknya dapat diduga akibat
lalu dan terasa gatal, seluruh kulitnya gangguan intra hepatik karena tidak
muncul bercak kehitaman dan kulitnya ditemukan tanda-tanda anemia (pre-
terasa kering serta kasar . hepatik). Lalu, pasien juga memiliki
riwayat mengonsumsi OAT (RHZ) yang
memang memiliki efek samping
Pada pasien ditemukan adanya pembesaran gangguan fungsi hati.
kalenjer limfe daerah leher, ini merupakan
bentuk TB ekstrapulmonal yang sering terjadi
dan terbanyak pada kelenjer limfe leher.
Pemeriksaan penunjang tes VCT antibodi pada pasien didapatkan rapid tes sd bioline
(hasil: reaktif), rapid test focus new HIV 1&2 (hasil: reaktif), rapid test vikia HIV ½ (hasil:
reaktif). Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang yang
telah dilakukan didiagnosis pasien mengalami HIV.

Pada pemeriksaan patologi anatomi pasien didapatkan makroskopik (tampak


beberapa nodul pada region colli sinistra dan supraclavicular sinistra, nodul mobile, kenyal
padat, permukaan rata, ukuran ± 1-2 cm, pada aspirasi terdapat darah dan serpihan–serpihan ±
0,1cc), mikroskopik (terdiri dari sel limfosit, sel sentrum germinal, fibroblast, sebaran dan
kelompokan histiosit dan beberapa sel epiteloid dengan latar belakang kotor), Untuk
menyingkirkan kemungkinan limfoma hodgkin yaitu adanya sel Red-stanberg dalam
biopsy pada limfoma hodgkin.
Dari pemeriksaan penunjang, didapatkan peningkatan ALT (128
mg/dl, 3x batas atas), AST (72 U/L, 2x batas atas), serta
peningkatan bilirubin direk (16,8 mg/dl, 16x batas atas atas).

Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan
penyakit pasien mengarah ke HIV dan
Limfadenitis TB

Anda mungkin juga menyukai

  • 2.lembar Persetujuan
    2.lembar Persetujuan
    Dokumen1 halaman
    2.lembar Persetujuan
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • 3.lembar Pengesahan
    3.lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    3.lembar Pengesahan
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Saraf Fix
    Jurnal Saraf Fix
    Dokumen20 halaman
    Jurnal Saraf Fix
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Daftar Is1
    Daftar Is1
    Dokumen4 halaman
    Daftar Is1
    WahyudiAprinandar
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Ujian Bedah
    Status Pasien Ujian Bedah
    Dokumen14 halaman
    Status Pasien Ujian Bedah
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Apendisitis Rat
    Apendisitis Rat
    Dokumen48 halaman
    Apendisitis Rat
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • LAPORAN KASUS CERUMEN PROP Ratu
    LAPORAN KASUS CERUMEN PROP Ratu
    Dokumen30 halaman
    LAPORAN KASUS CERUMEN PROP Ratu
    nindy
    Belum ada peringkat
  • Arti Jurnal
    Arti Jurnal
    Dokumen6 halaman
    Arti Jurnal
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Referat Ujian
    Referat Ujian
    Dokumen40 halaman
    Referat Ujian
    nindy
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Minggu 8
    Lapkas Minggu 8
    Dokumen12 halaman
    Lapkas Minggu 8
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen4 halaman
    Kata Pengantar
    Ucok Ginting
    Belum ada peringkat
  • PPOK Fixxxx
    PPOK Fixxxx
    Dokumen53 halaman
    PPOK Fixxxx
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ratu
    Tugas Ratu
    Dokumen2 halaman
    Tugas Ratu
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • PPOK PPT Ratu
    PPOK PPT Ratu
    Dokumen40 halaman
    PPOK PPT Ratu
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Dokumen1 halaman
    Journal Reading
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus THT
    Laporan Kasus THT
    Dokumen37 halaman
    Laporan Kasus THT
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ratu
    Tugas Ratu
    Dokumen2 halaman
    Tugas Ratu
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Apendisitis Rat
    Apendisitis Rat
    Dokumen48 halaman
    Apendisitis Rat
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Kanker Payudara
    Kanker Payudara
    Dokumen31 halaman
    Kanker Payudara
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Referat THT Ratu
    Referat THT Ratu
    Dokumen52 halaman
    Referat THT Ratu
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Kista
    Kista
    Dokumen3 halaman
    Kista
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Lapja New4 Caca Dan Ratu
    Lapja New4 Caca Dan Ratu
    Dokumen5 halaman
    Lapja New4 Caca Dan Ratu
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Ratu
    Ratu
    Dokumen27 halaman
    Ratu
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Status Ujian Ratu
    Status Ujian Ratu
    Dokumen8 halaman
    Status Ujian Ratu
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Cover Jurnal
    Cover Jurnal
    Dokumen1 halaman
    Cover Jurnal
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Ca Mammae
    Ca Mammae
    Dokumen26 halaman
    Ca Mammae
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat
  • Status Pasien Ujian Bedah
    Status Pasien Ujian Bedah
    Dokumen14 halaman
    Status Pasien Ujian Bedah
    Yudi Handoko
    Belum ada peringkat