Program
(Permenkes No. 12 Th 2017)
Dinkes Prov
Puskesmas
Pelaporan
Pengambilan
Vaksin
Buku Pencatatan Imunisasi; buku kohort bayi
dan kohort ibu
Kartu Imunisasi (Buku KIA, KMS, Kartu TT)
Buku Stok Vaksin
Buku Grafik Pencatatan Suhu
Format PWS
Format Pelaporan
SBBK vaksin
Formulir pelaporan KIPI
Petugas kesehatan (bidan/perawat) di
Posyandu/ Poskesdes / Pustu/ KIA
Petugas imunisasi/ koordinator imunisasi di
puskesmas
Bidan/ dokter di praktik swasta/ klinik
bersalin
Bidan/ perawat di Rumah Sakit
Imunisasi rutin mencakup pelaksanaan di
unit/ tempat pelayanan:
Pusyandu
Poskesdes
Puskesmas Pembantu
Sekolah Dasar/ sederajat
Unit pelayanan swasta (RS, RB, BP, dll.)
Puskesmas
Imunisasi tambahan (Backlog Fighting (BLF),
Crash Program, Akselerasi MNTE, Catch Up
Campaign, ORI (Outbreak Response
Immunization).
Pencatatan di Unit Pelayanan
1. Posyandu/Pustu/Puskesmas :
Buku kohort bayi/ibu, buku KIA, buku
register WUS, KMS, format pelaporan
vaksin,ADS,dll
2. Unit Pelayanan Swasta/RS :
kartu/buku imunisasi, buku register
WUS/kohort ibu, format pelaporan
vaksin,dll
3. Sekolah : register anak sekolah, kartu
tetanus seumur hidup
Pencatatan dilaksanakan di tingkat pelayanan
menggunakan kohort ibu.
Sebelum memberikan imunisasi TT, harus
dilakukan skrining tentang status imunisasi
Tetanus
Pencatatan sebaiknya dilakukan pada saat
melaksanakan pelayanan imunisasi dan
jangan ditunda.
Tepat waktu:
Laporan seharusnya diserahkan ke kabupaten/kota
paling lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya, tepat waktu.
Jangan terlambat, dan kab/kota ke provinsi paling lambat
tanggal 10 pada bulan berikutnya.
Akurat:
Sebelum mengirim pelaporan, lakukan pemeriksaan ulang
terhadap semua data yang dilaporkan. Pastikan bahwa data
yang dilaporkan sesuai dengan data sasaran dan jumlah hasil
imunisasi berdasarkan pencatatan di tempat pelayanan.
jenis, jumlah, nomor batch dan tanggal
kadaluarsa serta status VVM saat diterima
atau dikeluarkan, harus dicatat dalam buku
stok vaksin dan pelarut (lampiran 5).
Sisa atau stok vaksin dan pelarut harus selalu
dihitung pada setiap kali penerimaan atau
pengeluaran vaksin dan pelarut
Masing-masing jenis vaksin mempunyai
kartu stok tersendiri.
FORMAT LAPORAN PEMAKAIAN VAKSIN & LOGISTIK DI UNIT PELAYANAN SWASTA Format : B.2
JUMLAH
NO. VAKSIN/LOGISTIK STOK AWAL BULAN PENERIMAAN PEMAKAIAN SISA Ket
(STOK+PENERIMAAN)
1 2 3 4 5 6 7 8
A VAKSIN
1 BCG
2 POLIO
3 DPT/HB
4 HB-UNIJECT
5 CAMPAK
6 TT
B ADS/
1 0,5 ml
2 0,005 ml
3 5 ml
C SAFETY BOX
1 0,25 L
2 5L
( )
Putih : PUSKESMAS
LAPORAN KEDATANGAN VAKSIN DI PUSKESMAS Merah : Dinkes Kab/Kota
Hijau : Arsip Pertinggal di Dinkes Kab/Kota
(VACCINE ARRIVAL REPORT/VAR)
Laporan ini diisi oleh Pelaksana / koordinator Imunisasi di Puskesmas untuk dilaporkan kepada Kadinkes Kab /Kasubdin P2M Kab
URAIAN KEDATANGAN
Tanggal Kedatangan Vaksin di Provinsi : ………………………………….*) Nomor Kendaraan/No. Pol : ……………………………………………….
Tanggal Kedatangan Vaksin di Kabupaten/Kota : ………………………………….**) Nama Perusahaan Pengantar : ……………………………………………….
Tanggal Kedatangan Vaksin di Puskesmas : ………………………………….***)
Komentar : ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………...***
……………………………, …………………200…………..
Mengetahui, Penerima,
Ka.PUSKESMAS
(………………………………………………...) (………………………………………………...)
Catatan :
*) Diisi oleh petugas provinsi.
**) Diisi oleh petugas Kabupaten.
***) Diisi oleh petugas puskesmas
Keluar masuknya logistik imunisasi (ADS,
safety box, peralatan rantai dingin) termasuk
vaksin dan pelarut harus dicatat di buku
umum.
Pencatatan suhu lemari es dilakukan dua kali
setiap hari pada pagi dan sore hari dalam
grafik suhu
4
Format 2.a.14
KABUPATEN/KOTA :
PUSKESMAS :
BULAN/TAHUN :
Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
O
C P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S P S
.+16
.+15
.+14
.+13
.+12
.+11
.+10
.+9
.+8
.+7
.+6
.+5
.+4
.+3
.+2
.+1
0
.-1
.-2
.-3
.-4
.-5
FW.
FT.
VVM
Propinsi : Bulan : Catatan :
Kabupaten. : Tahun :
Puskesmas : Penanggung jawab
Keterangan :
FW = Freeze watch beri tanda √ bila freeze watch dalam keadaan BAIK, beri tanda X freeze watch pecah.
FT = Freeze Tag beri tanda √ bila freeze Tag dalam keadaan BAIK, beri tanda X freeze Tag bertanda silang.
VVM = Periksa kondisi VVM pada vaksin yang disimpan, ambil satu sampel dari vaksin yang disimpan tulislah kondisi VVM ( Kondisi A, B, C atau D )
Tujuan utama pemantauan kasus KIPI adalah
untuk mendeteksi dini, merespon kasus KIPI
atau diduga kasus KIPI dengan cepat dan
tepat, mengurangi dampak negatif imunisasi
terhadap kesehatan individu dan terhadap
program imunisasi.
Bagaimana alur pelaporan KIPI ?
Gambar 1. Alur pelaporan dan pelacakan KIPI Serius
Puskesmas
Memberikan laporan
Mengirimkan laporan
Pelacakan
Masyarakat
Koordinasi
KIPI yang terjadi pada sekelompok anak yang
diimunisasi di suatu tempat (cluster)
KIPI serius yang menyebabkan:
◦ perawatan RS
◦ kecacatan yang menetap
◦ kematian
Menimbulkan kekhawatiran orang tua dan
masyarakat
Beberapa laporan KIPI dibutuhkan
penyelidikan lebih lanjut oleh pengelola
program
◦ Mengidentifikasi vaksin yang diduga
◦ Periksa SOP dan sebab lain yang mungkin menjadi
penyebab kesalahan
◦ Kasus lain penyebab KIPI /cluster
◦ Bandingkan risiko latar belakang dilaporkan KIPI
◦ Konfirmasi (atau mengusulkan) diagnosis dan
menentukan hasil
◦ Bekerja sama dengan para ahli, di KOMDA dan
KOMNAS PP KIPI untuk menentukan penyebab KIPI
Informasi identitas
Informasi ttg Vaksin
– Jenis
– Tanggal Imunisasi
– Pabrik Vaksin
– Lot/kadaluarsa
– Lokasi/teknis imunisasi dll.
Kronologis KIPI
Tindakan medis yang sudah
dilakukan
Laporan lengkap
LAPORAN KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) RINGAN
Form KIPI
TEMPAT PELAKSANAAN *)
KABUPATEN / KOTA
PROVINSI
BULAN / TAHUN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Berdasarkan pada individu, Antigen, secara
bertahap;
◦ Puskesmas
◦ Kabupaten/Kota
◦ Propinsi
◦ Pusat
Khusus KIPI Ringan/ Non Serius dilaporkan secara
teratur setiap bulan
KIPI Serius dilaporkan setiap ada kejadian
yang mener ima lapo ran
Dinas Keseha tan Kabupaten /Ko ta 24 jam dar i saa t penemuan kasus
Sub Di rek to ra t . Imuni sas i / Komnas 24 jam – 7 har i dar i saat penemuan
PP-KIPI Mela lu i webs i t e kasus
keamananvaks in