Anda di halaman 1dari 68

Permintaan, pengambilan dan

Laporan logistik
PENGADAAN
Permintaan :
Dilakukan setiap bulan
Ditujukan kepada Puskesmas setempat.
Memperhitungkan : kebutuhan, sisa yang ada,
kapasitas tempat simpan
Ditandatangani oleh pimpinan
TRANSPORTASI
Dengan coldbox / vaccine carrier
Perhatikan :
Kelengkapan administrasi (VAR, SBBK)
Dengan : COOL PACK, BUKAN COLD PACK/ ES
BATU
Penataan vaksin dlm vaccine carrier :
 BCG, Campak, Polio : Dipinggir, menempel cool pack
 DPT/HB, Hep. B, TT : Ditengah, tidak menempel cool
pack
LAPORAN PEMAKAIAN
Dilaporkan setiap bulan (sebelum tanggal 5)
Bersamaan dengan laporan cakupan dan permintaan
Ingat : Laporan kerusakan (kadaluarsa, pecah,beku, kena
panas dll)  kolom penyesuaian.
PENEMPATAN LE
Tidak terkena sinar matahari langsung
Ventilasi baik
Posisi mendatar
Jauh dari sumber panas
Jarak : 30-40 cm dari plafon, 10-30 cm dr
dinding belakang
Steker tdk menempel bag belakang LE
1 steker tiap LE
Jika perlu : Voltage stabilisator
PENYIMPANAN VAKSIN
SEMUA vaksin disimpan dlm LE, BUKAN
freezer
Vaksin sensitif beku : jauh dari evaporator
Vaksin sensitif panas : dekat evaporator
Jarak 1-2 cm tiap dus vaksin
Cool pack : penahan dingin
Pemantau suhu
Pelarut : disimpan disuhu ruang, sehari
sebelum dipakai disimpan dalam LE -- > suhu
sama.
PENYIMPANAN VAKSIN…
PERAWATAN LE
Perawatan harian
Pencatatan suhu pagi dan sore  catat pd grafik
suhu
Maksimal 2 kali membuka LE, max. 5 menit.
Perawatan mingguan
Bersihkan bag luar
Periksa steker, bag pin
Perawatan bulanan
Bersihkan bag luar, dalam dan kondensor,karet seal
Periksa kerapatan pintu,engsel
Perhatikan bunga es
GRAFIK SUHU LEMARI ES
PERAWATAN LE…lanjutan
Pencairan Bunga Es
Pd saat bunga es 0,5 cm atau min. setiap
bulan,saat stok vaksin sedikit
Pindahkan vaksin
Cabut steker
Siram bunga es dg air
Keringkan bag evaporator dg lap kering
Pasang steker
Tunggu suhu stabil  masukkan vaksin
Ingat : Jangan mengubah posisi termostat
PEMAKAIAN VAKSIN
Perhatikan
Kondisi VVM  Kondisi B : Pakai terlebih dahulu
Kadaluarsa  FEFO (First Expired First Out)
Urutan penerimaan  FIFO (First In First Out)
Pengemasan
Dimasukkan kedalam vaccine carrier yang diisi
dengan 4 buah cool pack (BUKAN ES BATU)
PEMAKAIAN VAKSIN…lanjutan
VC diletakkan terhindar dari sinar matahari
langsung
Vaksin yg telah dipakai diletakkan pada busa
Vaksin tidak boleh terendam
PEMAKAIAN VAKSIN…lanjutan

Gambar : Vaccine Carrier dan peletakan vaksin yg telah dipakai


OPEN VIAL POLICY
Adalah : Kebijakan pemakaian kembali sisa
vaksin yang telah digunakan.
Hanya untuk pelayanan statis (RS, Praktek
swasta).
Syarat:
Belum kadaluarsa
Disimpan pada suhu 2 s/d 8oC
Tidak terendam air
VVM masih A atau B
Ditulis tanggal dan jam pertama kali digunakan.
OPEN VIAL POLICY…lanjutan
NO JENIS VAKSIN MASA
PAKAI
1 BCG 3 JAM
2 CAMPAK/MR 6 JAM
3 POLIO/IPV 2 MINGGU
4 DPT-HB-Hib 4 MINGGU
5 TT/Td 4 MINGGU
6 DT 4 MINGGU
Bab 3 18
KONDISI TERTENTU
Mati listrik:
Jangan buka LE
Hidupkan genset
Bila suhu >8oC : Tambah cool pack
Pindahkan vaksin ketempat yg tidak padam listrik
LE tenaga EK : Operasikan dengan minyak.
Vaksin rusak dan Kadaluarsa
Pisahkan vaksin
Buat berita acara penghapusan
Lakukan pemusnahan
Background.

Kerusakan vaksin pada suhu dibawah 0


O
C.

Suhu di bawah 0oC (Subzero)

Hep B - 0,5o C Min ½ jam


DPT-HB-Hib, - 5°C s/d – Min 1,5 – 2 jam
TT & DT 10oC

(Thermostability of Vaccines, WHO, 1998)

Bab 3 20
Bckground.

KECENDERUNGAN PERKEMBANGAN
RANTAI DINGIN

 Stabilitas vaksin di luar rantai dingin, pada : Suhu <


+34o C
Polio 2 hari
DPT-HB-Hib 14 hari
Hep B & TT 30 hari
Campak & BCG 7 hari

(Thermostability of Vaccines, WHO, 1998)

Bab 3 21
Masa Simpan Vaksin
JENIS VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
BCG + 2 OC s/d + 8 OC 1 TAHUN
- 15 OC s/d - 25 OC 1 TAHUN
DPT + 2 OC s/d + 8 OC 2 TAHUN
HEPATITIS B + 2 OC s/d + 8 OC 26 BULAN
TT + 2 OC s/d + 8 OC 2 TAHUN
DT + 2 OC s/d + 8 OC 2 TAHUN
POLIO + 2 OC s/d + 8 OC 6 BULAN
- 15 OC s/d - 25 OC 2 TAHUN
CAMPAK + 2 OC s/d + 8 OC 2 TAHUN
- 15 OC s/d - 25 OC 2 TAHUN
DPT-HB-Hib + 2 OC s/d + 8 OC 2 TAHUN
Pelarut BCG SUHU KAMAR 5 TAHUN
Pelarut Campak SUHU KAMAR 5 TAHUN
Bab 3 22
Kesimpulan : Vaksin tidak dapat
digunakan
1. Expired date (kadaluarsa) telah berakhir.
2. Vaksin dengan VVM yang telah menjadi C
atau D
3. Vaksin TT, DT, DPT-HB-Hib, PID Hept B beku
atau pernah beku.
4. Vaksin yang pernah terendam air.
5. Vaksin yang labelnya telah hilang.
6. Vaksin yang kemasannya telah pecah
7. Vaksin yang telah direkonstruksi (dioplos)
seperti BCG, Campak dan waktunya telah
berakhir.
Bab 3 23
Masa Simpan Vaksin
VAKSIN SUHU PENYIMPANAN UMUR VAKSIN
HEP. B 26 bulan
DPT/HB 2 tahun

FS Td +20C s/d +80C 2 tahun


DT 2 tahun
TT 2 tahun
+20C s/d +80C atau
BCG -150C s/d -250C 1 tahun

+20C s/d +80C atau 6 bulan


HS POLIO -150C s/d -250C 2 tahun
CAMPAK +20C s/d +80C atau
-150C s/d -250C 2 tahun

Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 5 tahun
Pelarut Campak

Epi cold chain


Kerusakan Vaksin terhadap Suhu
VAKSIN SUHU BERTAHAN

Hep. B - 0,50C Max ½ jam

FS Td, TT, DT - 50C s/d -100C Max 1,5-2 jam


Td 14 hari
Hep. B & TT Beberapa 0C di 30 hari
Polio atas suhu kamar 2 hari

HS Campak & BCG


(<340C)
7 hari

Epi cold chain


Kriteria vial vaksin yang telah dibuka, harus
memenuhi ketentuan ;
Vaksin tidak melewati masa kadaluarsa;
Vaksin disimpan pada suhu +2 OC s/d +8OC
Sterilitas vaksin dapat terjamin;
Vial vaksin tidak terendam dalam air;
VVM masih dalam kondisi A atau B.

Epi cold chain


Masa kadaluarsa (Exp Date)
EXP: EXP BY : EXP BEFORE :
10/2012 10/2012
10/2012

Dapat dipakai
Dapat dipakai Dapat dipakai
sampai dengan:
sampai dengan: sampai dengan :
30/09/2012
31/10/2012 30/09/2012

Epi cold chain


Epi cold chain
Kerusakan vaksin
Terhadap panas / sinar matahari
 Semua vaksin rusak bila terkena sinar
matahari langsung.
 Ultra violet dapat merusak vaksin
BCG.
Terhadap pembekuan
Pelarut tidak boleh dibekukan.

Epi cold chain


Rantai Vaksin
Epi cold chain
Rantai vaksin
Perubahan.
 Cold chain  Cool Chain  vaccine chain  Rantai vaksin.

1. Pengertian :
 Adalah suatu prosedur (tata cara) peralatan yang digunakan dalam
pengiriman atau penyimpanan vaksin dari Pabrik pembuat vaksin
sampai pada sasarannya yaitu Ibu dan anak.

2. Tujuan .
Adalah untuk memperkecil kesalahan selama penangan terhadap
vaksin sehingga dapat diketahui bahwa vaksin yang akan digunakan /
disuntikan masih mempunyai potensi baik yang dapat menimbulkan
kekebalan.

Epi cold chain


UPS

Epi cold chain


System penyimpanan vaksin
Province

Districs
3+1
Health
center
2+1

1 + 1 mg
Epi cold chain
No!
PERALATAN RANTAI VAKSIN
1 Pengertian
adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin
sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah
ditetapkan.

2. Fungsi
Adalah untuk untuk menyimpan/membawa vaksin pada suhu yang telah
ditetapkan sehingga potensi vaksin dapat terjamin dan vaksin dapat bertahan
lebih lama.

3. Peralatan Rantai Vaksin terdiri dari :


a. Alat tempat menyimpan vaksin : Cold room, freezer room, Lemari es,
freezer
b. Alat membawa vaksin : Cold box, Vaccine carrier
c. Alat mempertahankan suhu : Cool pack, Cold pack
d. Alat pemantau suhu vaksin : Thermometer,Thermograph, VCCM, VVM,
Freeze tag, Fridge tag

Epi cold chain


(a) Alat tempat menyimpan vaksin,
Cold room / freezer room

 Lemari es / freezer

RCW 50 EK, RCW 50 EG

Epi cold chain


(4) Bentuk pintu tempat penyimpanan
vaksin

Buka depan Buka atas

Epi cold chain


Hasil test lemari es buka depan

Epi cold chain


Hasil test lemari es buka atas

Epi cold chain


Buka depan VS buka atas
Bentuk buka dari depan Bentuk buka dari atas
(Front opening) (Top opening).

Kelebihan Kekurangan Kelebihan Kekurangan

 Susunan  Suhu labil.  Suhu Stabil.  Penyusunan


vaksin Pada saat pintu Pada saat pintu vaksin agak
menjadi lemari es dibuka lemari es dibuka sulit karena
mudah dan maka suhu maka suhu vaksin
vaksin terlihat
dingin dari atas dingin dari atas menjadi
jelas dari
samping akan turun akan turun bertumpuk.
depan kebawah dan kebawah dan
 Penyusunan keluar suhu
 Bila listrik padam tertampung.
vaksin
relative tidak dapat  Jumlah vaksin
mudah bertahan lama
dan jelas. yangditampung
 Jumlah vaksin dapat lebih
yang ditampung banyak.
menjadi sedikit.

Epi cold chain


Model lemari es standar WHO / UNICEF

Epi cold chain


b. Alat pembawa vaksin.
Fungsi : untuk membawa vaksin dari suatu
tempat ke tempat lain dengan aman.
Tujuan : agar vaksin yang dibawa mempunyai
kondisi tetap sama seperti pada kondisi
awalnya.
Bentuk : berbentuk kotak yang telah di-insulasi
dengan baik sehingga menjadi “airtight”
atau “kedap udara”
Jenis alat pembawa vaksin
 Cold / cool box disposible
 Cold / cool box reusesible
 Cold / cool pack
 Vaksin carrier
 Thermos

Epi cold chain


Cold / cool box disposable

Cold / cool box reusable

Epi cold chain


Cold / cool pack
 Cold pack
kotak plastik berisi air yang dibekukan selama lebih dari 24 jam
pada suhu dibawah - 5O C … - 25O atau dalam freezer

 Cool pack
kotak plastik berisi air yang didinginkan selama lebih dari 24 jam
pada suhu + 2O C s/d - 3O C atau dalam lemari es (dekat evaforator).

Epi cold chain


Vaksin carrier

 Thermos

Epi cold chain


Hasil test cool pack

 4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2, – 3oC,
Selama 12 jam ( pack belum menjadi beku)
 Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 8oC
 Lalu turun sampai + 2 oC
 Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 11 jam.
Epi cold chain
 4 Pack isi air (VC)dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2 dari +2 oC s/d
– 3oC, Selama 24,08 jam.
 Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 5.4oC
Lalu turun sampai + 1,5 oC
 Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 1460 menit (24jam,20 menit).
Epi cold chain
 4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam ruang dingin dengan suhu rata2 dari +2 oC s/d
– 3oC, Selama 4435 menit ( 74,16 jam )
 Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 5.4oC
Lalu turun sampai + 1,5 oC
 Cool life dari + 2 oC ke + 8 oC adalah 1500 menit (25jam).
Epi cold chain
 4 Pack isi air ( VC) dimasukan kedalam L.es dengan suhu rata2 +2,7 s/d 3 oC,
Selama 2340 menit (39 jam )
 Kemudian dipindahkan kedalam VC, maka suhu naik menjadi + 7 oC
terus naik diatas + 8 oC ( 3,5 Jam)
 garis biru suhu cool pack dan suhu luar
 garis hitam suhu didalam VC, garis merah suhu pada spom busa .
Epi cold chain
Kesimpulan test pembuatan cool pack
Pembuatan cool pack sebaiknya pada suhu antara 0 oC
s/d– 3 oC
Dengan Lama pendinginan minimal 12 jam.
Pendinginan pada cool pack yang terbaik selama 24
jam.
Cool pack yang didinginkan lebih dari 24 jam,
hasilnya tidak mempengaruhi cool life.
Test pada vaccine carrier standar.

Epi cold chain


Peralatan pemantau suhu vaksin
1. Alat pemantau suhu
 Termometer Dial
 Termometer Muller
 Termometer bulb.
2. Alat pencatat suhu
 Termograf
 Tiny TTM (Time Temperature Monitor)
 Fridge tag
 Multi log.
3. Alat pemantau paparan suhu dingin
 Freeze Watch
 Freeze Tag
4. Alat pemantau paparan panas
 VCCM (Vaccine Cold Chain Monitor)
 VVM (Vaccine Vial Monitor)

Epi cold chain


(1) Pemantau suhu.

Muller Dial
Bulb. Epi cold chain
(2) Pencatat suhu

Thermograph TTM
Multilog

g e
r id
F
Epi cold chain
(3) Pemantau suhu dingin

Epi cold chain


(4) Pemantau suhu panas dengan VCCM

Epi cold chain


(4) Pemantau suhu panas denganVVM
A vaksin ini dapat gunakan

B vaksin segera digunakan

C vaksin ini Jangan digunakan

D vaksin ini Jangan digunakan

Epi cold chain


Bagaimana Cara Kerja VVM?
Mengikuti rumus Arrhenius (reaksi kimia: monomer
menjadi polimer).
Warna indikator bertambah gelap dengan berlalunya
waktu dan paparan panas secara kumulatif.
Perubahan warna menetap.
Perubahan warna indikator bertambah cepat dengan
peningkatan suhu.

Epi cold chain


Epi cold chain
Tipe-tipe VVM

VVM-30. tahan > 30 hari pada 37°C


(High stability vaccines seperti HepB, TT, DT)

VVM-14, tahan > 14 hari pada 37° C


(Medium stability vaccines seperti DPT-HB dan
Campak)

VVM-2, tahan > 2 hari pada 37°C


(Least stable vaccines, seperti Polio)
Catatan:
 perbedaan tipe VVM hanya dapat diketahui saat penempelan di
pabrik vaksin
Stability of vaccine / vvm modul / WHO ref

07/05/19 61
Manfaat VVM
Memberikan peringatan pada petugas kapan harus
menolak atau tidak menggunakan vaksin.
Memungkinkan vaksin disimpan/dipakai di luar
rantai dingin
Memberikan petunjuk vaksin mana yang harus
lebih dahulu disalurkan/dipakai
Memungkinkan pemantauan kualitas rantai
dingin pada berbagai tingkat penyaluran dan
penyimpanan

Epi cold chain


Studi Cold Chain di 12 Puskesmas
di Kab. Sorolangun, Prov Jambi
(Kairul, dkk, 2016, Undip) (dalam %)

63
Studi Cold Chain di 26 Puskesmas Kab
Sidoarjo (Hikmarida, Unair)

64
Manajemen rantai Dingin
( Studi Puslitbang SD dan Yankes tahun 2017)

Berdasarkan
Jenis fasilitas

65
Manajemen rantai Dingin
( Studi Puslitbang SD dan Yankes tahun 2017)

Berdasarkan
regional

: Jabar dan Jatim

: Sumsel dan NTB


: Aceh, Sulut dan Sulsel

: Kalsel dan Kalteng

: Malut dan Papua

66
Vaccine Vial Monitor

67
Epi cold chain

Anda mungkin juga menyukai