Anda di halaman 1dari 31

PERANAN BIDANG KESEHATAN

DALAM KAMPUNG KB

Puskesmas Purwosari, 22 Mei 2018


Tema Pembangunan Tahun 2017

Rumusan Tema Menurut RPJMD DIY Tahun Arahan Presiden Pada Penyusunan RKP Muatan Lainnya :
Ke-5 2017 1. Anggaran negara harus berorientasi
(Hasil Sidang Kabinet 10 Februari 2016) manfaat untuk rakyat dan berorientasi
Mendayagunakan & mengoptimalkan
Tema RKP 2017 : Memacu pada prioritas untuk mencapai tujuan
(SDM unggul, kesehatan terjamin,
Pembangunan Infrastruktur dan pembangunan nasional;
kemiskinan turun, pengangguran turun,
Ekonomi Untuk Meningkatkan 2. Kebijakan anggaran belanja tidak
investasi tumbuh, ekonomi tumbuh &
Kesempatan Kerja Serta Mengurangi berdasarkan money follow function tapi
merata, infrastruktur mantap, masyarakat
Kemiskinan dan Kesenjangan Antar money follow program (tidak perlu
lebih berbudaya & DIY lebih karakter)
Wilayah. semua tusi dibiayai secara merata);
3. Memangkas nomenklatur program yang
tidak jelas manfaatnya bagi rakyat.

Tema RKPD DIY 2017 : “PENINGKATAN SDM, PEMBERDAYAAN


Mewujudkan kualitas pembangunan yang MASYARAKAT
lebih berkeadilan melalui pengembangan DAN PENINGKATAN KETAHANAN KELUARGA DALAM
Sumberdaya Manusia, Pertumbuhan RANGKA PENGURANGAN KEMISKINAN”
Ekonomi dan Perbaikan Layanan Publik.
MENGAPA KETAHANAN KELUARGA?
Konsep Keluarga menurut Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan, Keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya,
atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
Tujuan keluarga yaitu untuk mencapai kesejahteraan dan ketahanan keluarga
seperti (Hughes & Hughes 1995) : menyusun keturunan yang baik dan utuh,
parenting untuk membesarkan anak yg merupakan karunia, menyesuaikan
sikap antar suami istri, meningkatkan afeksi keluarga, mengembangkan
kehidupan spiritual keluarga dan meningkatkan kehidupan keluarga.

1 Keluarga dianggap tahan/kuat apabila


memenuhi beberapa faktor sebagai berikut:
Ketahanan fisik yaitu apabila terpenuhi 2
kebutuhan pangan, sandang, perumahan, Ketahanan sosial yaitu apabila keluarga
pendidikan dan kesehatan (indikator: memiliki orientasi nilai agama, komunikasi 3
Pendapatan per kapita melebihi kebutuhan berlangsung efektif, komitmen keluarga
tinggi dalam hal pembagian peran, Ketahanan psikologis yaitu apabila keluarga
fisik minimum), dan terbebas dari masalah
dukungan untuk maju, dan waktu mampu menanggulangi masalah non fisik,
ekonomi (indikator: Terbebas dari masalah
kebersamaan keluarga, membina hubungan pengendalian emosi secara positif, konsep
ekonomi).
sosial dan mekanisme penanggulangan diri positif (termasuk terhadap harapan dan
masalah. kepuasan), dan kepedulian suami terhadap
istri.
HUBUNGAN KAUSALITAS PERMASALAHAN SOSIAL
KELUARGA:
AYAH, IBU, ANAK
Mencapai Kesejahteraan
7 FUNGSI KELUARGA HARMONIS dan Ketahanan Keluarga
• Fungsi keagamaan,
• Fungsi sosial budaya,
• Fungsi melindungi, PERMASALAHAN
DISHARMONI PERMALAHANAN SOSIAL/KESEHATAN
• Fungsi reproduksi, KELUARGA
• Fungsi sosialisasi dan
GIZI BURUK KDRT
pendidikan,
• Fungsi ekonomi, dan
ANAK JALANAN PERDAGANGAN ANAK
• Fungsi pembinaan
lingkungan.
NARKOBA KENAKALAN REMAJA

HAMIL DILUAR NIKAH/ PERMASALAHAN


PERNIKAHAN DINI LAINNYA
Memastikan Fungsi Agar Keluarga berjalan
diperlukan beberapa intervensi:
1. Peningkatan kapasitas SDM Keluarga 1. Memastikan bahwa pemberdayaan keluarga dalam rangka
2. Keterlindungan keluarga baik dari aspek keterlindungan dan ketercukupan dapat berjalan secara
sosial, ekonomi dan budaya optimal;
3. Ketercukupan dan fasilitasi keluarga untuk 2. Memastikan aspek peningkatan kapasitas SDM berjalan
menjalankan kebutuhan afeksi secara holistik dan integratif bagi setiap anggota keluarga;
1

PEMBERDAYAAN 3 4
MASYARAKAT DAN
PENINGKATAN
KETAHANAN KELUARGA
Proses Pemberdayaan masyarakat melalui keluarga

Kemandirian Keluarga yang mandiri dan


kemampuan akan lebih mempunyai
masyarakat keinginan untuk bisa membantu
keluarga lainnya sehingga terbentuk
masyarakat yang mandiri penuh
kemandirian
Peningkatan
Kualitas Hidup

Mampu mengakses
berbagai sarana
kesehatan, pendidikan,
dan berbagai sarana Ketahanan
untuk meningkatkan Masyarakat
kualitas hidup Kebanggaan menjadi/memiliki
keluarga yang berkualitas yang
dapat menjadi teladan bagi
keluarga lain
Aktualisasi Diri dan
Eksistensi Komunitas

Keluarga yang mandiri dan kemampuan akan


lebih mempunyai keinginan untuk bisa
membantu keluarga lainnya sehingga terbentuk
masyarakat yang mandiri penuh kemandirian
Bidang Rekomendasi Kebijakan Pelaksana Arah aktivitas kegiatan

Meningkatkan akses dan pelayanan KB 1. BKKBN 1. Sosialisasi KB


KB yang merata dan berkualitas di dalam 2. BPPM 2. Pengembangan Kampung KB
sistem Jaminan Kesehatan Nasional 3. Badan KB 3. Bakti sosial KB
(MOW-MOP BPJS) Kab/kota 4. Kerjasama dengan TNI melalui
4. TNI TNI-KB-Kes
5. DInkes
Meningkatkan pemahaman remaja 1. Dinkes 1. KIE kespro remaja melalui PKPR
mengenai kesehatan reproduksi dan 2. Disdikpora dan lembaga-lembaga terkait
penyiapan kehidupan berkeluarga 3. BPPM 2. Pembinaan Kesehatan
Reproduksi di dalam keluarga
5
Bidang Kesehatan

Rekomendasi Kebijakan Pelaksana Arah Aktivitas Kegiatan

Pengembangan sistem pendidikan Biro Adm. Kesra, Dinas 1) Peningkatan pendidikan tenaga kesehatan;
tenaga kesehatan Dikpora, Dinas Kesehatan 2) Peningkatan Mutu Tenaga dan Sarana Kesehatan;
3) Pengawasan dan pembinaan kesehatan siswa

Pemberdayaan kader kesehatan Biro Adm. Kesra, Dinas 1) Pembinaan Kesehatan Ibu hamil;
untuk peningkatan kesadaran Kesehatan melalui 2) Pembinaan Kesehatan bayi dan balita;
kesehatan bagi masyarakat Puskesmas; Kecamatan; 3) Perbaikan gizi masyarakat;
Kelurahan‐Desa 4) Beban ganda penyakit (Menular dan Tidak Menular)
termasuk gangguan jiwa;
5) Meningkatnya keberhasilan Program Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM).
Melaksanakan pelatihan bidang Dinas Kesehatan melalui 1) Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat
kesehatan Puskesmas pada bidang kesehatan lingkungan;
2) Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat
pada bidang penyehatan makanan;
3) Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan masyarakat
pada bidang pengasuhan bayi, balita dan lansia.
KONSEP KAMPUNG KB
DEFINISI KAMPUNG KB

Satu kesatuan
wilayah setingkat Lintas
Desa/ Kelurahan/ Sektor
dusun/RW dengan KB KR
kriteria tertentu
dimana terdapat
program KKBPK
yang terintegrasi
dengan program Advokasi,
lintas sektor lainnya Kependuduk
Informasi
dan
an Kampung Penggerak
KB an

KSPK
TUJUAN PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

TUJUAN UMUM :
Meningkatkan partisipasi masyarakat, peran pemerintah, lembaga
non pemerintah serta swasta dalam melaksanakan program KKBPK
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah

TUJUAN KHUSUS :
1. Meningkatkan komitmen mitra dan stakeholder
2. Meningkatkan peran serta masyarakat
3. Meningkatkan KIE program KKBPK kepada sasaran dan masyarakat
4. Meningkatkan mekop di tingkat lini lapangan
5. Meningkatkan koordinasi, kerjasama dan terintegrasinya program
6. Meningkatkan kualitas data dan informasi keluarga
7. Meningkatkan cakupan program KKBPK
SASARAN KAMPUNG KB

A. SASARAN LANGSUNG:
1. Keluarga
2. Remaja
3. PUS
4. Keluarga dengan balita
5. Keluarga dengan remaja
6. Keluarga dengan lansia

. B. SASARAN TIDAK LANGSUNG


1. Kepala desa/lurah
2. Toma (toda,toga)
3. LSM dan LSOM
4. Unit terkait

C. Sasaran Wilayah:
1) Desa/Kelurahan
2) RW
3) RT
1. Kampung KB meliputi Desa/Kelurahan/RW

2. Disahkan oleh Bupati atau Walikota

3. Kepengurusan terdiri dari pelindung,


penasihat, pembina dan pengurus

4. Antara kegiatan memiliki kesinambungan dan


terus berkembang

5. Menjalin kemitraan dengan semua instansi


baik pemerintah maupun swasta
KRITERIA PEMILIHAN WILAYAH
PEMBENTUKAN KAMPUNG KB

KRITERIA UMUM KRITERIA KHUSUS

Kumuh
KRITERIA KRITERIA KRITERIA
Wilayah Pesisir/Nelayan PROGRAM KB PROGRAM PK
KEPENDUDUKAN
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Kehamilan remaja
Bantaran Kereta Api Angka partisipasi CPR Modern < 50% tinggi
sekolah rendah
Kawasan Miskin perkotaan
MKJP Rendah UKP < 21 Tahun
Wilayah terpencil/ Perbatasan/ Angka
Industri/ kawasan Wisata
pengangguran Jumlah Balita :
Partisipasi Masyarakat rendah tinggi Unmet Need Tinggi Minimal 20 Balita

Tersedianya Data, informasi


Jumlah Kesertaan KB Jumlah Remaja :
keluarga dan Kependudukan Angka KDRT tinggi
Pria Rendah Minimal 20 Remaja
Komitmen Pemerintah
Tersedia Kader/ IMP Jumlah Lansia :
Miskin (KPS dan KS I) Minimal 20 Lansia

Tingkat Pendidikan Rendah


Kegiatan ekonomis
produktif rendah
Kepadatan

CWR (Child Woman Ratio)


INDIKATOR KEBERHASILAN KAMPUNG KB

INDIKATOR UTAMA :
• Meningkatnya peserta KB aktif (PA) 65% dalam 3 tahun s.d
1 tahun 2019

• Meningkatnya kesertaan KB MKJP menjadi 20%


2

• Unmetneed < 10 %
3

• Terbinanya Pusmupar dan Pospartum


4

• Semua Ibu Hamil, Ibu Menyusui terlayani kesehatan dan KB


5

6 • Semua keluarga yg punya anak 0-6 tahun terlayani BKB


Lanjutan Indikator Utama . . . . . . . .

• Semua remaja dapat aktif dalam BKR dan PIK Remaja


7

• Meningkatnya partisipasi keluarga pra-s dan ks. I dalam


8 kelompok UPPKS

9 • Kelompok lansia terlayani dalam BKL/Posbindu

• Semua anak usia 0-6 tahun terlayani program kesehatan dan


10 pendidikan sejak dini (Posyandu & PAUD)
INDIKATOR PENYERTA KAMPUNG KB

11 • Semua anak (0-18 th) mendapatkan akta kelahiran.

• Terbinanya lingkungan/kampung yang ber-PHBS melalui PKLK


12 & KESLING

• Semua anak usia 7-12 th dan 13-15 tahun bersekolah


13

• Jumlah Penduduk buta aksara nihil


14

• KDRT nihil
15

• Pengangguran turun
16
.

BENTUK INTERVENSI

.
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Angka 1. Pendidikan 1. Sebaran modul 1. Koordinasi dengan kelompok
partisipasi Kependudukan kependudukan; kegiatan BKB ( bahan bacaan
sekolah 2. Sekolah Siaga 2. Diskusi materi kependudukan utk anak PAUD)
rendah Kependudukan kependudukan dan BKR,PIK RR (lembar balik
(SSK ) kepada komunitas materi kependudukan);
anak putus sekolah; 2. Koordinasi dengan Dinas
Pendidikan untuk materi
3. Mengintegrasikan kependudukan jalur formal SD,
materi SMP dan SMA.
kependudukan
kedalam materi
pelajaran tertentu.
CPR modern 1. Peningkatan 1. KIE; 1. Koordinasi dengan tenaga
method kesertaan ber 2. KIP Konseling; provider (Bidan);
<50% KB 3. Penggerakan 2. Koordinasi dengan koselor;
sasaran; 3. Peta PUS sasaran .
4. Pelayanan KB
(statis dan
mobile).
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH

MKJP 1. Meningkatkan 1. KIE MKJP 1. Penyediaan media KIE


rendah kesertaan MKJP 2. KIP Konseling MKJP MKJP;
3. Penggerakan sasaran 2. Koordinasi dgn Bidan CTU
MKJP dan Puskesmas yang
4. Pelayanan KB MKJP terdekat;
(statis dan mobile) 3. Penggerakan PLKB;
4. Penggerakan Kader.

Unmet Need 1. Menurunkan 1. KIE kepada 1. Segmentasi sasaran;


tinggi Unmet Need kelompok unmet 2. Sosialisasi pelayanan KB
need kpd masyarakat kelompok
2. KIP Konseling Unmet need;
kelompok unmet 3. Pemberiaan Alokon gratis;
need 4. Penggerakan Kader;
3. Penggerakan sasaran 5. Koordinasi dgn provider
kelompok unmet (Bidan dan Puskesmas)
need terdekat.
4. Pelayanan KB
kelompok unmet
need (statis dan
mobile)
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Jumlah Peningkatan partisipasi pria 1. KIE KB pria 1. Koordinasi dgn
kesertaan KB 2. KIP Konseling KB pria Toga/Toma;
pria rendah 2. Koordinasi dgn akseptor
3. Penggerakan sasaran KB Pria (testimoni);
KB pria 3. Koordinasi dengan
4. Pelayanan KB pria Dokter terlatih;
(statis dan mobile) 4. Koordinasi dgn
Puskesmas terdekat.

ASFR 15-19 Penurunan angka ASFR 15- 1. KIE tentang KRR 1. Pelatihan Pendidik
tahun tinggi 19 tahun 2. PIK RR Sebaya dan Konselor
3. Konseling Sebaya;
2. Program Genre;
UKP < 21 Peningkatan UKP 1. KIE tentang KRR 1. Koordinasi dgn aparat
tahun 2. PIK RR desa;
3. Konseling 2. Koordinasi dgn petugas
KUA.
Jumlah Peningkatan kualitas anak 1. Pembentukkan BKB 1. Koordinasi dgn aparat
Balita (tumbuh kembang anak) Holistic Integratif (HI) Desa;
2. Pelatihan bagi kader
BKB;
3. Penyediaan sarana &
prasarana BKB;
4. Penyediaan Media dan
materi KIE BKB.
BENTUK INTERVENSI
KRITERIA PROGRAM INTERVENSI LANGKAH-LANGKAH
Jumlah Peningkatan pengetahuan 1. Pembentukan BKR 1. Koordinasi dgn aparat
Remaja remaja tentang Kesehatan Desa;
Reproduksi Remaja (KRR) 2. Koordinasi dgn Kader;
3. Pelatihan bagi kader
BKR;
4. Penyediaan sarana &
prasarana BKR;
5. Penyediaan Media dan
materi KIE BKR.

Jumlah 1. Mewujudkan lansia 1. Pembentukan BKL 1. Koordinasi dgn aparat


Lansia tangguh Desa;
2. Pembinaan ketahanan 2. Koordinasi dgn kader;
keluarga lansia 3. Pelatihan bagi kader
BKL;
4. Penyediaan sarana &
prasarana BKL;
5. Penyediaan Media dan
materi KIE BKL.
Keterpaduan BKB dan
Posyandu
Dasar Pengintegrasian Posyandu dan BKB
• Posyandu merupakan upaya peningkatan kualitas SDM sejak dini
melalui layanan sosial dasar masyarakat untuk menunjang
pembangunan
• Usia dini / balita membutuhkan kualitas kesehatan dan pendidikan
yang maksimal dan memadai yang diharapkan bisa diperoleh melalui
kegiatan Posyandu dan BKB
Integrasi Posyandu dan BKB
• Adalah semua pelayanan dilakukan di satu tempat oleh kader dan
untuk pengelolaanya saling berkoordinasi dan bekerjasama antara
posyandu, BKB.
• Para Kader bisa saling berdiskusi untuk melihat perkembangan anak
yang menerima pelayanan.
Model Integrasi BKB di Posyandu
Proses Pengintegrasian Posyandu dan BKB
1. Melakukan identifikasi untuk memetakan potensi
dan permasalahan di suatu wilayah meliputi :
• Gambaran posyandu yang akan melakukan
pengintegrasian pelayanan dasar
• Jumlah keluarga yang mempunyai anak usia 0-6
tahun
• Jumlah kader yang bersedia membantu kegiatan
• Kepedulian dan partisipasi masyarakat untuk
mendukung kegiatan
• Sarana prasarana
2. Membuat kesepakatan bersama tokoh masyarakat
dan perangkat desa
3. Kesepakatan tersebut untuk menambah kegiatan
posyandu secara terintegrasi
4. Hasil kesepakatan disampaikan kepada penanggung
jawab teknis posyandu kecamatan
MATUR
NUWUN

Anda mungkin juga menyukai