Anda di halaman 1dari 28

KEDOKTERAN KERJA

SUB-KELOMPOK 15
PEMBIMBING : dr. Reza Tandean, MHSc.(OM), Sp.OK
ANGGOTA KELOMPOK :

M Jauhan LI 030.14.129
Namira L 030.14.084
Nadesta Y 030.14.086
Latar Belakang
Usaha konveksi merupakan usaha yang
menguntungkan. Hal ini disebabkan karena
kebutuhan masyarakat akan pakaian semakin hari
semakin semakin meningkat. Namun industri
konveksi biasanya mengabaikan kesehatan dan
keselamatan kerja para karyawannya

UU No. 14 tahun 1969. Pasal 27 (2) menyatakan


bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
Ketenagakerjaan mencatat bahwa kasus kecelakaan
kerja peserta program Jaminan Kecelakaan Kerja
tahun 2015 menurun. Hal tersebut dapat dilihat dari
jumlah kasus di tahun 2014 yang mencapai 53.319
kasus, Sementara tahun 2015 berjumlah 50.089
kasus. Pada tahun 2017 terdapat 80.392 kasus
kecelakaan kerja

Konveksi ini, merupakan home industri yang


telah berdiri sejak lebih dari lima tahun. Perusahan
yang berlokasi di daerah kelurahan Krendang,
kecamatan Tambora, DKI Jakarta ini memiliki
karyawan 15 orang.
Tujuan
 Mengetahui proses, alat kerja dan alur kerja pada
industri konveksi.
 Mengidentifikasi faktor hazard yang dapat terjadi
pada pekerja industri konveksi di Kelurahan
Krendang.
 Menganalisis pengaruh faktor hazard, pengetahuan
dan upaya pencegahan terhadap pekerja usaha
konveksi rumah tangga.
 Meningkatkan produktifitas industri konveksi.
 
Manfaat
 Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan
masukan dan pertimbangan bagi konveksi
dalam menerapkan dan melaksanakan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja untuk
meningkatkan kinerja karyawannya.
 Penelitian ini diharapkan akan memberikan
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas bagi
perusahan akan pengaruh keselamatan dan
kesehatan kerja
PEMBAHASAN
 Konveksi adalah industri sekala rumah tangga
yang merupakan tempat pembuatan pakaian
jadi seperti kaos, kemeja, celana, jaket, dan
sebagainya.
 Kegiatan yang mengolah bahan mentah menjadi
bahan jadi dengan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian untuk mencapai hasil yang
semaksimal mungkin dan biasanya dilakukan
dirumah.
 Kesehatan kerja adalah suatu promosi dan
pemeliharaan kesejahteraan fisik, mental, dan
sosial pekerja pada jabatan apapun dengan
sebaik-baiknya. Sedangkan keselamatan kerja
merupakan suatu usaha untuk menciptakan
keadaan lingkungan kerja yang aman dan bebas
dari kecelakaan
Faktor Resiko Kecelakaan
Kerja
 Faktor Manusia
 Kelelahan kerja > menurunkan produktivitas >
meningkatkan kecelakaan kerja

 Faktor Lingkungan
 Seperti tempat kerja yang tidak aman, terlalu
penuh, penerangan, sanitasi yang buruk,
kebisingan dan ventilasinya yang tidak memadai.(

 Faktor Peralatan Kerja


Penyakit yang berhubungan dengan
industri konveksi

 Musculoskeletal Disorder
 Carpal Tunnel syndrom
 Gangguan pernapasan
 Gangguan pendengaran
Profil Perusahaan
 Nama : C&S Cahaya Warna
 Jenis usaha : konveksi
 Bidang : konveksi
 Tahun berdiri : 2008 (+/- 10 tahun)
 Alamat : Jl. Krendang Barat RT 04/ RW04
 Jumlah pekerja: 15 orang
 Jam kerja : umumnya pukul 08.00 –
22.00
Karakteristik lokasi
 Sanitasi : kurang

 Penyediaan air minum : ada

 WC : sanitasi buruk

 Lantai : lantai 1 cukup bersih untuk lantainya, akan


tetapi banyak kain yang di letakkan di lantai. Lantai 2
kotor, banyak serabut kain, debu menempel di lantai

 Dinding : lembab

 Atap : triplek, papan

 Kebersihan alat : berdebu dan berkarat


Lingkungan Kerja
• Pencahayaan: cukup bagus
• Ventilasi: cukup minim dengan menggunakan
ventilasi buatan dan jendela seadanya dan tidak
terawat pada lantai 1.

• Suhu: panas
• Kelembaban: cukup lembabventilasi rumah
yang kurang pada lantai satu.

• Tempat sampah : tersedia namun masih minim.


1. Bahan jadi
dari atasan
(pengangkatan
barang)

8. Barang siap 2. penyortiran


antar warna
satu seri ada 6
warna

3.

Alur Kerja
Penyortiran
7. Packing kain ( bagian
depan dan
belakang)

4. Jahit dan
buang
6. di benang
rapihkan lebih
dan dilipat
5. Pasang
kancing
bila
terdapat
lubang
kancing
IDENTIFIKASI RESIKO
Gangguan
Risiko
Bahaya potensial kesehatan yang
kecelakaan kerja
Urutan kegiatan mungkin terjadi

Fisik Kimia Biologi Ergonomi Psikologi

1. Angkat barang Pegal pada Kecoa, tikus, Proses kain konveksi Stress akibat - Nyeri pundak - Dislokasi sendi
(kain) tangan, nyeri Infeksi jamur yang bertumpu pada minimnya kanan art.
punggung, nyeri (akibat satu sisi pundak (kanan) pendapatan -Nyeri atau sakit Glenohumeral
bahu kelembaban tengkuk
tinggi &suhu -Sakit paru
ruangan panas) (bisinosis)
2. Proses -Pencahayaan Debu konveksi Kecoa, tikus, pekerja duduk bersila - Bekerja - Deskuamasi -
penyortiran kurang Infeksi jamur pada proses dibawah tekanan telapak tangan
(memilah bahan -Suhu ruangan (akibat penyortiran, malleolus atau kekesalan - Nyeri pada
dan warna) panas (31,60C) kelembaban lateralis tertindih oleh pekerja pada pergelangan tangan
-Ruangan terbatas tinggi & suhu kaki yang berlawanan atasan karena - Nyeri pada
-Kelembaban ruangan panas) gerakan tangan berulang harga produksi pundak kanan
tinggi (74%) saat proses penyortiran tidak naik – naik. - Nyeri pada
Kebisingan 87,7 punggung
dB - Nyeri pada
-Tidak memakai malleolus lateralis
APD dextra dan sinistra
- Sakit paru
(bisinosis)
- Gangguan
pendengaran
3. Proses menjahit -Suhu ruangan Debu konveksi & Kecoa, tikus, - Kursi pekerja tidak - Tuntutan - Nyeri pada tangan - tangan tertusuk
dan membuang panas (31,60C) polusi, serat kain Infeksi jamur terdapat sandaran à pekerjaan karena kanan jarum saat proses
benang lebih -Ruangan terbatas -merokok saat (akibat posisi tubuh pekerja kondisi ekonomi - Nyeri pada pundak menjahit
-Kelembaban tinggi melakukan jahit kelembaban tinggi bungkuk kanan - Kebakaran
(74%) &suhu ruangan -Sakit atau pegal
Kebisingan 87,7 dB panas) pada daerah tengkuk
-Tidak memakai dan punggung
APD -Nyeri pada ankle
- tertusuk jarum joint
saat menjahit

4. Pemasangan -Pencahayaan Debu konveksi & Kecoa, tikus, Gerakan berulang saat - Tuntutan - Nyeri atau pegal - Dislokasi sendi
kancing, bila kurang polusi, serat kain Infeksi jamur pemasangan kancing, pekerjaan karena pada kedua tangan art.metacarpophal
terdapat kancing -Suhu ruangan (akibat posisi bungkuk kondisi ekonomi - Nyeri pada pundak angea
0
panas (31,6 C) kelembaban tinggi - Tekanan batin - Sakit atau pegal
-Ruangan terbatas &suhu ruangan atau kekesalan pada daerah tengkuk
-Kelembaban tinggi panas) pekerja pada dan punggung
(74%) atasan karena
Kebisingan 87,7 dB harga produksi
-Tidak memakai tidak naik – naik
APD tanpa
- tertusuk jarum memperhatikan
saat memasang kondisi fisik
kancing pekerja dan
lingkungan sekitar
( panas dan bising)
5. Packing -Pencahayaan Debu konveksi & Kecoa, tikus, Gerakan berulang saat Tekanan batin atau - Nyeri atau pegal Dislokasi sendi
kurang polusi, serat kain Infeksi jamur packing, posisi bungkuk kekesalan pekerja pada kedua tangan art. Glenohumeral
-Suhu ruangan (akibat pada atasan karena - Nyeri pada pundak
0
panas (31,6 C) kelembaban tinggi harga produksi - Sakit atau pegal
-Ruangan terbatas &suhu ruangan tidak naik – naik pada daerah tengkuk
-Kelembaban panas) tanpa dan punggung
tinggi (74%) memperhatikan
Kebisingan 87,7 kondisi fisik
dB pekerja dan
-Tidak memakai lingkungan sekitar
APD ( panas dan bising)
6. Barang siap antar Kecelakaan lalu polusi -
lintas
Analisa Risiko
High = 3 Tangan dan kaki
terluka akibat
gunting
L
I
K
E
Medium = 2 Low back pain
L
I
H
O
O
D
Low = 1 Kecelakaan lalu Dislokasi art. Kebakaran
lintas glenohumoral

Minor = 1 Moderate = 2 Major = 3


Cara Meminimalkan Risiko
Bahaya Akibat Bahaya E P R Mengurangi Resik
resiko o sisa
Pengambilan Kecelakaan lalu H M L - Menggunakan L
bahan dari lintas helm, jaket,
penyortir ke sarung tangan,
tempat sepatu
konveksi - Mematuhi
rambu lalu lintas

Posisi Nyeri art. M H H Mengangkat M


pengangkutan glenohumeral beban sesuai
dan kemampuan dan
penurunan sesuai posisi
dari motor ke yang ergonomis
tempat
konveksi
Bahaya Akibat Bahaya E P R Mengurangi Resik
resiko o sisa

Proses -Terpapar debu M H H -Menggunakan M


penyortiran garment/ konveksi masker ketika bekerja
(bahan, warna, -Kemungkinan L H H -Menggunakan M
ukuran) & tangan tergunting sarung tangan saat
-Hiperkeratosis L H H menggunting kain L
pengguntingan -Menggunakan
bantalan kaki

Packaging Nyeri pada L H M Mengangkat beban Low


pergelangan tangan sesuai kemampuan
kanan dan pundak dan sesuai posisi yang
kanan ergonomis

Pengiriman barang - Kecelakaan lalu lintas H M L - Menggunakan helm, Low


dari tempat jaket, sarung tangan,
konveksi ke tempat sepatu
penyortir - Mematuhi rambu lalu
lintas
- Fokus pada saat
mengendarai motor
KESIMPULAN
 posisi pengangkutan dan penurunan dari motor
ke tempat konveksi pada pekerja merupakan
risiko kecelakaan kerja dengan tingkat potensi
dan tingkat kefatalan yang paling tinggi (major
risk).
 Kebakaran
 Luka terbuka pada tangan dan kaki akibat
terkena gunting
 Paparan debu dan asap rokok
 Stres akibat kelelahan dalam bekerja.
SARAN
1. Pergantian alat penunjang pekerja, seperti kursi
yang memiliki sandaran dan permukaan yang
nyaman

2. Pemilik konveksi membuat jadwal kerja


3. Pengaturan kembali benda-benda yang tidak
sesuai tempat

4. Pemeliharaan mesin/alat kerja setiap 2 minggu


5. Pekerja memakai APD
Pustaka
1. Tarwaka. Keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Manajemen dan Implemeasi K3 di
tempat kerja. Surakarta: Harapan Press. 2008
2. Atiqoh Januar, Wahyuni Ida, Lestantyo Daru. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV. Aneka Garment
Gunungpati Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), Volume 2, Nomor 2,
Pebruari 2014.
3. Zuhriyah, Fitri. Hubungan antara Kesesakan dengan Kelelahan Akibat Kerja pada
Karyawan Bagian Penjahitan Perusahaan Konveksi PT. Mondian Klaten, Jawa Tengah.
Semarang:Universitas Diponegoro. 2007.
4. Agus dan Hudyono. Penayakit akibat kerja disebabkan faktor fisik. J kedokt. Meditek.
Volume 17. No 43. Januari 2011.
5. Rimantho Dino, Cahyadi Bambang Analisis kebisingan terhadap kariyawan di
lingkungan kerja pada beberapa jenis perusahaan. Jurnal Teknologi Volume 7 No. 1
Januari 2015
6. WHO. Situation Review and Update on Deafness. Hearing Loss and Intervention
Programme . Regional Office for South-East Asia .New Delhi SEA Volume 61. Nomor 2.
2007
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai