Anda di halaman 1dari 21

KORIOAMNIONITIS

Dr. Bobby Indra Utama, Sp.OG (K)


Anatomi Korion dan Amnion

Anatomi amnion dan


korion
Definisi Korioamnionitis
O Korioamnionitis merupakan infeksi jaringan
membarana fetalis beserta cairan amnion yang
terjadi sebelum partus sampai 24 jam post partum.
O Korion adalah salah satu membran yang ada di
antara janin dan ibu selama masa kehamilan. Korion
mengelilingi embrio dan membran lainnya.
O Amnion adalah membran pembentuk kantung
ketuban yang mengelilingi dan melindungi embrio.
Prevalence

Clinical vs histologic (2014 Cochrane)


Clinical: 1-2% term 5-10% preterm
Histologic: 20% term 50% preterm
Fungsi Korion Amnion
O Memungkinkan anak bergerak dengan bebas dan
tumbuh dengan optimal
O Melindungi anak terhadap trauma dari luar dan ibu
terhadap gerakan-gerakan anak.
O Mempertahankan suhu yang tetap bagi anak.
O Mencegah terjadinya perlengketan.
O Saat persalinan cairan amnion dapat membuka
servik dengan mendorong selaput janin kedalam
ostium uteri.
Etiologi
O Mycoplasma genital (ureaplasma urealyticum dan
mycoplasma hominis (genital mycoplasma)
O Gardnerella vaginalis dan bacteroides
O Bakteri aerob lainnya termasuk Group B Streptococcus (GBS
15 %)
O Bakteri gram negatif termasuk Escherichia coli
Patofisiologi

Migrasi bakteri di vagina dan cervix


melalui ketuban yang pecah
Melepas
prostaglandin

Pematangan
serviks
Ibu
Perlukaan
membran

Persalinan
Infeksi aterm/
Respon
Korion dan preterm
Inflamasi
Amnion
Kerusakan
neurologis
Infeksi
Serebral
Janin
palsy
Sepsis
Manifestasi Klinis
Demam Temperatur > 38 C

Maternal Takikardi >100/menit

Fetal Takikardi >160 / menit

Nyeri tekan pada fundus Nyeri pada palpasi

Lochea Lochea yang bau.


Diagnosis

Gold standard = kultur cairan amnion (dlm 24-48hrs)


Marker infeksi
IL-6 specificity 83%
MMP-8 60%
MMP-9 100%
MMP-9 + IL-6 100%
Organisme yang terlibat

 Mycoplasma genital
 ureaplasma, mycoplasma hominis
 Gardnerella vaginalis dan bacteroides
 E coli
 Bakteri aerob lainnya termasuk Group B
Streptococcus (GBS 15 %)
Dicurigai
korioamnionitis

Demam
Leukosit >15,000
Fetal tachycardia >160bpm
Mekonium kehijauan
Diagnosa Pasti

Dicurigai +
Amniotic fluid Gram stain + for bacteria or high wbc (>30cells/mm^3)
Konfirmasi patologi pada plasenta, fetal membranes atau tali pusat
Penatalaksanaan
O Antibiotik
O Antipiretik
O Pengakhiran kehamilan
Antibiotic treatment

Goal = cover for anaerobes and beta-lactamase-producing aerobes


Ampicillin + gentamicin
Ampicillin + gentamicin + clindamycin
Ampicillin/sulfabactam
Cefotetan or cefoxitin (2nd gen)
Add clinda for C/S to cover anerobes
Komplikasi
Komplikasi Maternal
O Endomyometritis
O Infeksi perlukaan
O Abses pelvik
O Bakteremia
O Post partum hemorragic
Komplikasi Fetus
O Kematian fetus
O Sepsis neonatus
O Fetal Inflammatory Response
Syndrome (FIRS)
Komplikasi jangka panjang neonatus

O Kematian perinatal,
O Asfiksi
O Sepsis neonatus dini
O Septic shock, pneumonia
O Intraventrikular hemorrhagic (IVH)
O Kerusakan serebral di white matter, dan kelumpuhan
jangka panjang termasuk cerebral palsy.
Prognosa
O Prognosa buruk dapat didapatkan oleh
ibu yang tidak dapat melahirkan segera
bayinya atau tidak segera diberikan
antibiotik profilaksis pada neonatus
yang telah lahir dari ibu yang memiliki
korioamnionitis.
Pencegahan
O Pemberian antibiotik profilaksis
O Antibiotik telah menunjukkan
menurunkan insiden korioamnionitis
dan sepsis neonatorum pada persalinan
dengan partus lama dengan ketuban
pecah dini

Anda mungkin juga menyukai