Dikutip dari: Stahl SM. Stahl’s Essential Psychopharmacology. Neuroscientific Basis and Practical
Applications. Edisi ketiga. New York: Cambridge University Press, 2008.
KONAS VI PDSKJI MANADO 3
8
NOPEMBER 2009
Etiologi
Dikutip dari: Stahl SM. Stahl’s Essential Psychopharmacology. Neuroscientific Basis and Practical
Applications. Edisi ketiga. New York: Cambridge University Press, 2008.
KONAS VI PDSKJI MANADO 3
9
NOPEMBER 2009
Etiologi
Dikutip dari: Stahl SM. Stahl’s Essential Psychopharmacology. Neuroscientific Basis and Practical
Applications. Edisi ketiga. NewKONAS
York: Cambridge University Press, 2008.
VI PDSKJI MANADO 3
10
NOPEMBER 2009
Fungsi Melatonin
mengatur analgesik,
efek neuroprotektif regulasi serotonin.
sirkadian
menekan mengontrol
eksitabilitas SSP endokrin
lainnya, mis
Melatonin HPG
MT1 MT2
Melatonin
(N-acetyl-
5methoxytryptamine)
Serotonin
Nafsu
Mengontrol
Makan Mengatur
mood Agresivitas
Seksual sirkadian
Tidur-bangun Motorik
Temperatur terarah
Aksis HPA
o Otopsi korban bunuh diri dengan riwayat depresi 5-HT 2C rasional agomelatin
(antagonis 5-HT2C)
Serotonin Norepinefrin
Anksietas
Impulsivitas
Iritabilitas
Motivasi
Agresi Nyeri
Selera makan Kognitif Kewaspadaan
Mood
Seks Emosi
18
Sistem Serotoninergik
AMG= Amygdale; CBM= Cerebellum; LC= Locus Cereleus; DR= Dorsal Raphe Nucleus; MR= Median Raphe Nucleus;
CRN= Caudal Raphe Nucleus; TE= Tectum; CP=Caudatus Putamen; 19
OB= Olafactory Bulb, CC= Corpus Callosum, Hy= Hypothalamus; Hi= Hippocampus; TH= Thalamus
Sistem Noradrenergik
LC= Locus Cereleus; LTN= Lateral Tegmental Noradrenergic; TE= Tectum; CP=Caudatus Putamen;
OB= Olafactory Bulb, CC= Corpus Callosum, Hy= Hypothalamus; Hi= Hippocampus; TH= Thalamus 20
Jaras Nigrostriatal
Hipotalamus ke hipofisis
Regulasi hormon
Perilaku maternal, kehamilan
Jaras Mesolimbik & mesokorteks Pengolahan sensorik
Hiperprolaktinemia
VTA ke NA, Amigdale, Hipokamous, dan PFC
. Memori, Motivasi dan respons emosi
. Reward and keinginan , Adiksi
. Halusinasi
Hiperfungsi mesolimbik simtom (+) dan
Hipofungsi mesokorteks simtom (-) & defisit
kognitif
Sistem Dopaminergik
Penggunaan Antidepresan Pada Nyeri
22
Jenis-Jenis Antidepresan
23
Antidepresan Trisiklik
o Amitriptilin, desipramin, imipramin, klomipramin, dll
o Pemilihan respons antidepresan sebelumnya, profil
efek samping, dosis, potensi efek samping
o Dosis rendah amitriptilin berefek analgesik pada nyeri
kronik (25 mg-150 mg/hari) tanpa depresi
o Berefek pula pada kualitas dan lama tidur, fungsi
pekerjaan, psikososial
o Berspektrum luas berbagai neurotransmiter
berbagai efek samping
o Pada orang tua perlu pemantauan tekanan darah dan
EKG
24
DEPRESSION
Mossner R, Mikova O, Koutsilieri E, Saoud M, Ehlis AC, Muller N, Fallgatter AJ, Riederer P. 2007. Consensus paper of the WFSBP Task Force on
Biological markers: Biological Markers in Depression. The World Journal of Biological Psychiatry;8(3):141-174.
Physicians Treat Symptoms first then Diagnosis
Bipolar Schizophrenia
Aggression Negative
Mania: Mood swings Symptoms:
Irritability Psychotic thinking Affective flattening
Grandiosity Hostility Apathy
Euphoria Impulsivity
Positive
Depressed Mood Symptoms:
Apathy Delusions
Suicidal thoughts Hallucinations
Agitation
Anxiety
Insomnia
Guilt
Worthlessness
Weight loss
Fatigue
Depression
Bipolar and Schizophrenia Source: Keck PE Jr et al Med Clin North Amer 2001; 85:645-661. Escarnilla MA Psychitr Serv 2001; 52:911-919
Single target neurotransmitter
• NE deficiency syndrome: fatigue, apathy,
cognitive disturbances, particularly impaired
concentration, sustaining and focusing attention,
slowness in information processing, deficiencies
in working memory, psychomotor retardation
which is called an apathetic response to the SSRI
• Serotonin deficiency syndrome: depression
associated with anxiety, panic, phobias, PTSD,
obsessions, compulsions, eating disorders
Stahl, 2008
Mood Disorder Episode Criteria
Depressive
Disorder Manic Episodes Hypomanic Episodes
Episodes
Bipolar disorder NOS Required, but not Required, but do not meet criteria
None allowed
major depression for a specific bipolar disorder
Major depressive
1 required None allowed None allowed
disorder
2 years required but
Dysthymic disorder None allowed None allowed
not major depression
NOS = not otherwise specified
Adapted from the American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders.
4th ed. Washington, DC; 2000:345-428.
03/11/2009 31
FDA-approved Bipolar Disorder Treatments
Agents Manic Mixed Maintenance Depression
MOOD
MOOD STABILiseR
STABILISER
Lithium
Lithium +
√ –
– +
√ –
Divalproex
Divalproex DR
DR +
√ –
– –
– –
Divalproex
Divalproex ER
ER +
√ +
√ –
– –
Carbamazepine
Carbamazepine ER
ER +
√ +
√ –
– –
ANTYPICALS
ATYPICALS –
Risperidone
Risperidone +
√ +
√ –
– –
Olanzapine √
+ √
+ √
+ –
Quetiapine √
+ – – √
Ziprasidone √
+ √
+ – –
Aripiprazole √
+ √
+ √
+ –
OTHER
Lamotrigine – – √
+ –
Olanzapine/fluoxetine – – – √
Physicians’ Desk Reference®. 60th ed. Montvale, NJ: Medical Economics Co; 2006.
Tanda dan gejala skizofrenia
Ada 3 hal yg harus diperhatikan :
• Tidak ada tanda dan gejala patognomis pada
skizofrenia.
• Tanda dan gejala berubah2
• Dokter harus mempertimbangkan level
pendidikan, kemampuan intelaktual, unsur
kebudayaan.
Tanda & gejala premorbid
• Muncul sebelum fase prodormal dari
penyakit.
• Gejala dan tanda prodormal bagian dari
gangguan yang berubah.
• Riwayat premorbid pasien ciri kepribadian
skizoid, atau skizotipal pendiam, passive,
introvert, mempunyai teman sedikit.
• Masa remaja preskizofrenia mungkin tidak
mempunyai teman dekat dan tdk ada kencan
dan menghindari team.
• Mereka menikmati nonton televisi,
mendengarkan musik, bermain games di
komputer, tidak terlibat aktivitas sosial.
• Tanda bisa dimulai dengan keluhan
somatik, seperti sakit kepala, sakit punggung,
kelelahan, dan gangguan pencernaan.
• Tahun 1980, T. J Crow membagi skizofrenia
menjadi dua tipe :
Tipe 1 & Tipe 2
Gejala positif :
• Waham
• Halusinasi
Gejala negatif :
• Afek yang mendatar
• Kemiskinan pembicaraan
• Isi pembicaraan
• Bloking
• Dandan yang kurang rapi
• Kemiskinan motivasi
• Anhedonia
• Menarik diri dari sosial
Tipe I mempunyai gejala positif, struktur
otak yang normal pada CT scan dan relatif
berespon yang baik pada pengobatan.
Tipe II memiliki gejala negatif , struktur
otak tidak normal pada CT scan, dan
responnya buruk pada pengobatan.
Kategori ketiga kekacauan, termasuk
kekacauan pembicaraan, gangguan pikiran,
gangguan prilaku, defek kognitif, defisit atensi.
Pemeriksaan status mental
Pemeriksaan umum :
Penampilan pasien skizofrenia sgt variasi
Dapat berpakaian tidak rapi, berteriak,
Agitasi, diam dan orang yang berubah-ubah.
• Pasien juga dapat
Menjadi lebih banyak bicara dan
bersikap aneh
• Prilaku agitasi atau brutal biasanya sebagai
respon dari halusinasi.
• Pada pasien stupor katatonik hidup sangat
tdk semangat, menunjukkan tanda2 mutisme,
negativisme & patuh secara otomatis.
• Waxy flexibility salah satu tanda dari
katatonia, sdh jarang, perilaku yang
meniru.
• Pasien katatonia dapat duduk yg tdk
berubah2, sulit bicara, menjawab pertanyaan
dgn jawaban yg pendek2, dan bergerak hanya
jika disuruh.
• Pasien skizofrenia miskin groomed, tidak
mau mandi, berpakaian yang tebal-
tebal.
• Prilaku ganjil lainnya : tics, stereotypes,
manerisme, ekoprasia yang mana pasien
meniru prilaku sipemeriksa.
• Precox feeling
Pengalaman intuisi dari ketidakmampuan
Untuk membangun rapport emosional
Dengan pasien.
Mood, Perasaan dan Affek
Gejala afektif yg umum pada skizofrenia
berkurangnya respon emosional
anhedonia, terlalu aktif dan emosi ekstrem yg
inappropriate kemarahan, kebahagian &
kecemasan.
• Afek yang datar atau tumpul dpt
Menjadi gejala dr penyakit itu sendiri
Efek samping dari obat antipsikosis.
Depresi
• Emosi pasien yg berlebihan perasaan
kegembiraan yang berlebihan dari
omnipotance, ekstasi religius, terror pada jiwa
yang hancur, dan kecemasan yg
melumpuhkan.
• Corak perasaan yg lain kebingungan,
perasaan terisolasi, ambivalens dan depresi.
Gangguan Persepsi
• Halusinasi Hal.Auditorik dgn suara2 yang
menakutkan,kata2 cabul, dan menghina2.
• Percakapannya bisa dua atau lebih yg
mengkomentari ttg prilaku mereka.
• Halusinasi visual umum
• Halusinasi taktil, olfaktory, dan gustatory
tdk umum.
• Halusinasi cenesthetik sensasi yg tdk
ditemukan pd organ contoh sensasi
terbakar diotak, sensasi terdorong pd
pembuluh darah, dan perasaan terpotong
pada tulang belakang.
• Ilusi distorsi bayangan nyata.
• Ilusi dpt terjadi : pd pasien skizofrenia
selama fase aktif, jg bisa pada fase prodormal
& periode selama remisi.
• Ketika ilusi & halusinasi terjadi, klinisian hrs
memikirkan adakah kemungkinan
berhubungan dengan zat psikoaktif, walaupun
pasien sdh didiagnosa skizofrenia.
Pikiran
Gejala yg sulit untuk dimengerti tp mrpkan
gejala inti dari skizoprenia.
Dibagi menjadi :
• Isi pikir
• Bentuk pikir
• Proses pikir
Isi Pikir
Gangguan isi pikir ide pasien, keyakinan,
Interpretasi dari rangsangan.
Waham presecutory, grandiose,
religious atau somatik.
Pasien percaya bahwa ada kekuatan dari
Luar yang mengkontrol pikirannya.
• Ideas of reference pasien berpikir orang
lain, televisi dan koran mengacu kepada
mereka.
Bentuk Pikir
Gangguan termsuk assosiasi longgar,
Dereilment, inkoheren, tangensial,
Circumstansial, neologisme, ekolalia,
Verbigerasi, word salad, mutisme.
Proses pikir
Tampak pd apa & bagaimana pasien
berbicara, menulis & menggambar.
• Termasuk flight of ideas, bloking, atensi yg
kurang, kemiskinan ide, kemampuan abstrak
yg kurang, circumstansial.
• Thought control ada kekuatan dari luar
yang mengkontrol pikiran & perasaan pasien.
• Thougth broadcasting orang lain dapat
membaca pikiran & menyiarkan pikirannya
melalui televisi & radio.
• Faktor resiko perilaku kekerasan atau impuls
delusi presecutory, epidode kekerasan
sebelumnya, dan defisit neurologis.
• Penatalaksanaan medikasi antipsikosis yg
sesuai.
• Pengobatan emergensi mengekang &
mengucilkan.
• Sedasi akut lorazepam ( ativan ) 1-2mg IM,
diulangi tiap jam kalo perlu.
Suicide
• 50% pasien skizofrenia mempunyai
keinginan bunuh diri.
• 10-15 % mati krn bunuh diri.
• Mgkin berhubungan dgn depresi, yg salah
didignosa sbgi efek samping obat.
• Faktor pencetus perasaan kekosongan yg
dalam, keinginan untuk melarikan dr siksaan
mental, atau halusinasi yg menyruh untuk
bunuh diri.
Impulsiveness
Pasien skizofrenia dapat agitasi, kontrol
Impulsnya sedikit, penurunan sensitif sosial.
Munculnya prilaku impulsive, termasuk
Dorongan untuk bunuh diri atau membunuh,
Bisa juga krn respon dari halusinasi perintah
Violence / kekerasan
Prilaku kekerasan ( diluar pembunuhan )
Umumnya pd pasien skizofrenia yg tidak
diobati.
Homicide /pembunuhan
Ketika pasien skizofrenia melakukan
Pembunuhan mgkin krn berdasarkan
Alasan yg aneh pd halusinasi & waham.
• Prediksi yg mugkin dari aktivitas pembunuhan
riwayat kekerasan sebelumnya, perilaku
berbahaya ketika dirawat & halusinasi atau
waham yg membahayakan.
Sensorium & kognisi
Orientasi
• Pasien skizofrenia orientasi pd orang,
waktu, & tempat.
• Kekurangan pikirkan gangguan neurologis.
Memori
• Biasanya intak/utuh.
• Bisa juga defisiensi kognisi minor
Judgment & Insight
• Biasanya insight tdk bagus berhub dgn
kompliens pengobatan.
• Klinisan harus harus hati2 mendefinisikan
macam2 aspek dari insght, seperti gejala2
ksdaran, kesulitan bersama orang lain &
alasan dari masalah2 ini.
Reliability
• Tdk krng dipercaya drpd pasien psikiatri yg lain
perlu sumber informasi yg lain.
Penemuan neurologi
• Tanda terlokalisai & tidak ( dikenal tanda keras
& halus ).
• Tanda tdk terlokalisasi disdiadokinesia,
astereognosis, reflek primitif & kelambatan
ketangkasan.
• Kehadiran tanda neurologi berhub dgn
peningkatan kesulitan penyakit, afek yg
mendatar & prognosis yg buruk.
• Tanda neurologi yg lain tics, streotipe,
menyeringai,gerakan yg abnormal.
• Pemeriksaan mata gerakan saccadic
pasien skizofrenia mendelik ke atas
diperkirakan sebgai aktivitas
hiperdopaminergik.
• Pembicaraan a forme fruste of aphasia
dominan pd lobus parietal.
• Ketidak mampuan untuk menerima sajak
ggn tdk dominan pd lobus parietal.
• Apraksia, disorientasi kiri kanan , kurang
perhatian parietal lobe sindrom.
Differensial diagnosa
• Ketika mengevaluasi gejala psikotik klinisian hrs
mempertimbangkan :
scr agresif mengejar kondisi non psikiatri yg tdk
terdiagnosa, jika pasien menunjukan gejala yg jarang
& variasi dr tngkat kesadaran.
Mencari riwayat keluarga, termasuk riw medis,
neurologi & ggn psikiatri.
Pikirkan kemungkinan kondisi medis nonpsikiatri
Differensial diagnosis (2)
Medis & neurologi
• Yg diinduksi zat psikoaktif
• Epilepsi
• Neoplasma, CVD, trauma lobus frontal
• Kondisi yg lain aids, keracunan CO dll
Psikiatri
• Psikosis atipikal
• Gangguan autistik
• Gangguan waham
• Gangguan factitious
• Malingering
• Gangguan mood
• Gangguan obsesif kompulsive
• Gangguan kepribadian
• Gangguan skizoafektif
• Gangguan skizofreniform
Course & Prognosis
• Pola gejala premorbid bisa menjadi kejadian
pertama, wlpn gejla yg penting dikenal secara
belakangan.
• Cirinya , gejala dimulai pd masa dewasa &
diikuti oleh perkembangan gejala prodormal
pd beberapa hari & bulan.
• Perubahan sosial atau lingkungan spti ingin
kuliah, pakai zat aktif, kematian dpt
mencetuskan ggn gejala.
• Setelah psikotik yg pertama pasien bisa
pulih, & berfungsi secara normal dlm wktu yg
lama.
• Pasien kambuhan dlm 5 tahun pertama.
• Kegagalan untuk kembali ke fungsi dasar
membedakan skizofrenia dgn ggn mood.
• 1/3 dr pasien skizofrenia orang pinggiran,
dicirikan tnp tujuan, tdk punya rmh, dan
miskin.
• Beberapa penelitian menunjukan 5 -10 thn
stlh psikosis yg pertama 10-20% yg
hasilnya bagus.
• 50% hasilnya tdk bagus
• 10-60% ada yg remisi
• 20 – 30% dpt hdp seperti orang normal
• 20 -30 % mempunyai gejala moderate
Terapi Biologis Lainnya Pada Kasus Skizofrenia
(1)
• Meskipun kurang efektif dibandingkan obat-obat antipsikotik,
electroconvulsive therapy (ECT) dapat diindikasikan bagi
pasien-pasien katatonik dan bagi pasien-pasien yang untuk
alasan-alasan tertentu tidak dapat menggunakan obat-obat
antipsikotik.
• Pasien yang memiliki gejala-gejala penyakit kurang dari satu
tahun kemungkinan besar akan berespon dengan baik.
Penggunaan ECT sebagai terapi pemeliharaan dapat
bermanfaat bagi pasien-pasien yang kurang berespon baik
terhadap terapi dengan obat-obat antipsikotik.
Terapi Biologis Lainnya (2)
• Di waktu yang lampau, psychosurgery, khususnya
lobotomi frontal, pernah digunakan untuk mengobati
penderita skizofrenia, dengan hasil yang berbeda-
beda. Meskipun pendekatan yang lebih canggih
dalam psichosurgery ini sedang dikembangkan,
teknik ini tidak lagi dipertimbangkan sebagai
pengobatan yang sesuai. Namun demikian,
pendekatan ini kadang-kadang masih dilakukan,
meskipun terbatas, pada beberapa kasus ekstrim
yang sukar disembuhkan.
Terapi Psikososial
• Terapi psikososial termasuk berbagai metode untuk
meningkatkan kemampuan sosial, self-sufficiency, ketrampilan
praktis, dan komunikasi interpersonal bagi pasien-pasien
skizofrenia.
• Tujuannya adalah untuk memampukan seseorang yang
sedang dalam keadaan sakit parah untuk dapat
mengembangkan ketrampilan sosial dan ketrampilan khusus
agar dapat hidup mandiri.
• Pengobatan semacam ini dapat dilakukan di berbagai tempat:
rumah sakit, klinik rawat jalan, pusat kesehatan jiwa,
puskesmas, kelompok-kelompok sosial, dsb.
Latihan Ketrampilan Sosial (1)
• penyakit Parkinson,
• penyakit Lewy body
• gangguan serebrovaskuler
• subdural hematom
• tumor di otak
• hidrosefalus dengan tekanan normal
• sindroma Cushing
• Prion disese (penyakit Creutzfeldt-Jacob,
Gerstmann-Streusler-Scheinker syndrome), dll
Patologi degenerasi
• menurunnya elastisitas jaringan
• hilangnya kemampuan sel untuk
berproliferasi
• ditingkat khromosom bisa terjadi
pemendekan telomer
• terjadi degenerasi pada organ tubuhlain
• perubahan membran mitokhondria
• akibat peroksidasi lipid
Peran zat-zat oksidan
pada proses degeneratif
Radikal bebas dapat merusak
makromolekul yang fungsional di
dalam sel seperti:
• karbohidrat
• asam-asam nukleat
• protein membran
• lipid membran terutama yang dialami oleh
PUFA
85
Network of neurons in the brain provides people
with the ability to assimilate information. Will
stimulations of such networks reveal the
underlying mechanisms of learning?
86
Demensia Alzheimer
• penyakit demensia
• sifatnya Progresiv
• penderita pada umur 50an
• wanita lebih banyak
End stage of Alzheimer’s disease. Patient in ‘fetal’
position
Alzheimer’s dementia
• Neurodegenerative disorder of the CNS
• Symptoms:
– memory impairment, loss of function,
behavioural symptoms
• Incidence: 5% at 65 years of age
• Cell biology:
neuronal loss, synaptic damage, neurofibrillary
tangles, neuritic plaques, granulovacuolar
degeneration
Dementia in the USA (Framingham Study, 1992)
90
Perjalanan penyakit Alzheimer
Diagnose dini Mild sampai Berat
Mini-Mental State Examination (MMSE)
30 moderat
Simptom
25
Diagnosis
20
Mulai bergantung sama orang lain
15
Bermasalah dengan perilaku
10
Membutuhkan bantuan sehari-
5 hari
Kematian
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9
waktu (tahun) 91
Etiologi dan faktor Resiko penyakit
Alzheimer
Etiologi yang pasti belum diketahui
• Aluminium
• Autoimun dan inflamasi
• Radikal bebas
• Neurotransmiter eksitatorik yang berlebihan
Risk Factors for AD
A B
Brain of Alzheimer’s disease (top) and control (bottom)
Network of neurons in the brain provides people
with the ability to assimilate information. Will
stimulations of such networks reveal the
underlying mechanisms of learning?
The classical neuropathologic feature
of AD
nbM
103
Communication of Neurons
104
Terapi
Terapi Farmaka
• Terapi inhibitorik kholinesterase
(Rivastigmin, Donepezil, Galantamine)
• Terapi hormonal
• Anti inflamasi/ NSAID
• Anti oksidan Neurotropin
Terapi non-farmaka
• TENS, Cahaya