Anda di halaman 1dari 41

Laporan Kasus

Dengue Hemorragic Fever


Dosen Pembimbing :
dr. Roito Elmina G.H, S.pA

Oleh : Depy Itasari


NIDM : 2634 1072 2012

KEPANITRAAN PEDIATRI RSIJ PONDOK KOPI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2016
Identitas Pasien
Nama : An. FF
Tempat/ tgl lahir : Bekasi/ 28-02-2008
Umur : 10 tahun 3 bulan 17 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
Nama Ayah : Tn. Supriyanto
Alamat : Bintara Jaya no. 45, Bintara
Jaya, Bekasi Barat, Bekasi.
Tanggal masuk RS : 14-06-2016 jam 12.52 wib
No. RMK : 00-80-68-45
Anamnesis
Keluhan Utama :
Demam sejak 4
hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengalami batuk dan pilek. Batuk berdahak
berwarna putih kekuningan. Pilek berwarna putih
1 mgg jernih. Tidak ada keluhan sesak napas dan sulit
menelan.

Pasien demam tinggi. Demam terus-menerus,


demam hanya turun jika pasien minum obat ±5
4 hari jam setelah minum obat. Demam disertai menggigil
kemudian berkeringat banyak dan disertai sakit
kepala, tidak ada mual dan muntah. Batuk dan pilek
masih ada. Pasien juga mengeluh sariawan pada
bibir.
Pasien datang ke RSI Pondok Kopi dengan keluhan
demam hari ke-3 disertai sakit kepala dan batuk
2 hari pilek. belum BAB sejak kemarin dan terdapat
kembung.

Pasien tampak lemas, masih demam, batuk dan


Saat pilek. Mimisan tidak ada, gusi berdarah tidak ada,
BAB hitam tidak ada, napsu makan dan minum
di RS masih mau tapi sedikit-sedikit. BAK lancar. BAB
sudah lancar.
Riwayat penyakit Riwayat penyakit Riwayat
dahulu keluarga Pengobatan

Pasien belum
pernah
Di keluarga tidak
mengalami gejala
ada yang
seperti ini 2 hari yang lalu
mengalami gejala
sebelumnya. Os sudah
yang sama.
Riwayat penyakit diberikan obat
Terdapat Riwayat
asma tidak ada. penurun panas
asma pada kakek
Riwayat kejang dan microlax.
Os. Riwayat
tidak ada.
kejang tidak ada.
Riwayat infeksi
paru tidak ada.
6
Riwayat
Riwayat Alergi
Psikososial
Terdapat fogging di
sekitaran lingkungan
rumah Os minggu ini.
Tetangga ada yang
dirawat di Rs dengan Tidak ada alergi
diagnosis DBD.
Pemantauan jentik
nyamuk ke rumah
rutin dilakukan.

7
√ √ √
√ √ √ √ √ √

√ √ √

√ √
Asi Eksklusif
ini anak: 0-6 Pemeriksaan rutin

persalinan
Riwayat makanan

Riwayat kehamilan dan


Saat makan
bulan
3x sehari, makan nasi ke dokter. Tidak ada
2MP-ASI
porsi, (bubur, buah
lauk seperti riwayat gangguan
susu formula) saat kehamilan,
ayam, telor, + ASI :
ikan,
7- 12 bulan riwayat persalinan
tempe sebanyak 1 normal , BBL 3000
potong,
MP- ASI (Nasi Timsayuran gram, PB 45 cm,
halus + susu
sedikit ± 2 formula)
sendok cukup bulan dan
+ ASI : 12 – 15
makan, bulan
makanan menangis kuat.
selingan wafer,
MP-ASI (Nasi Tim chiki, Tidak ada riwayat
roti dan
kasar) buah-buahan.
+ ASI : 15 – 24 perdarahan.
Susu
bulanformula 1x sehari
saat sarapan
Makanan pagi.
biasa : 24
bulan – sekarang
Riwayat Pertumbuhan dan
Perkembangan

TMK menurut Tanner JM ( Pertumbuhan Fisik) : tidak dikerjakan

HEADSS ( Perkembangan sosial ) : tidak dikerjakan


Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis

TANDA VITAL :
Suhu : 38,7 ◦c Frekuensi Pernapasan : 22x/menit
Nadi : 96x/menit Jenis Pernapasan : ThorakalAbdominal
Isi/tegangan : Cukup, teratur Tekanan Darah : 110/80 mmHg

BB : 37 kg
TB : 138 cm
Status Gizi
Kesimpulan Status Gizi :
BB/U : 37/33 x 100% = 112%
TB/U: 138/140 x 100% = 98%
BB/TB : 37/32 x 100% = 115 %
Kesan : Overweight
Kepala Mata : Mata merah tidak ada,
• Bentuk Kepala : Konjungtiva tidak Anemis, Sklera tidak
Normochepal ikterik, Pupil Ishokor, refleks cahaya
Hidung : Tidak ada
• Rambut : Hitam, normal. Kulit : Uji tourniquet :
epistaksis, sekret berwarna
tidak mudah positif (petekie > 20).
dicabut, bersih putih bening, cuping
Sianosis hidung
tidak ada.
Mulut Telinga
:
• Ubun-ubun :: sudah tidak ada.
Thorax (Paru dan
Normotia,
Bibir : mukosa
menutup
•Abdomen : bibir Jantung)
Leher : Tidak ada
nyeri: datar
kering,
Inspeksi tekan
sariawan, • Inspeksi : Simetris,
pembesaran kelenjar
daun telinga
sianosis
Auskultasi :tidak
Bisingada.
usus tidak ada retraksi.
•normaltidak
Lidah ada. tidak
: tremor • Palpasi : Tidak ada
ada, lidah
Palpasi : nyerikotor
tekan di bagian dinding thorax
tidak ada. perut
epigastrium, yang tertinggal, vocal
Tonsil
•kanan : tidak
atas, perutada
kiri fremitus simetris.
pembesaran
atas, tonsil
perut kiri bawah, • Perkusi :
Pharinx
•massa tidak: tidak
ada, turgor Paru : sonor
hiperemis
kulit baik, hepatomegali Jantung : pekak
Ekstremitas
tidak ada. : Akral • Auskultasi :
hangat
Perkusi pada kedua
: Timpani Paru : Vesikuler +/+,
ekstremitas, CRT < 2 dtk. Ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung : Bj I dan II
reguler
Resume
Anak Laki-laki usia 10 tahun 3 bulan 17 hari datang dengan
keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. 1 minggu yang lalu
pasien mengalami batuk dan pilek. Batuk berdahak
berwarna putih kekuningan. Pilek berwarna putih jernih. 4
hari yang lalu pasien demam tinggi. Demam terus-menerus,
demam hanya turun jika pasien minum obat ±5 jam
setelah minum obat. Demam disertai menggigil kemudian
berkeringat banyak dan disertai sakit kepala, tidak ada
mual dan muntah. Pasien juga mengeluh sariawan pada
bibir. 2 hari yang lalu pasien datang ke Rumah Sakit Islam
Pondok Kopi dengan keluhan demam hari ke-3 disertai sakit
kepala dan batuk pilek. belum BAB sejak kemarin dan
terdapat kembung. Saat di RS pasien tampak lemas, masih
demam, batuk dan pilek. napsu makan dan minum masih
mau tapi sedikit-sedikit. BAK lancar. BAB sudah lancar.
Resume
Pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum sakit sedang,
kesadaran compos mentis, suhu : 38,7 ◦c, frekuensi
pernapasan : 22x/ menit, nadi : 96x/menit. Mukosa bibir
kering. Conjungtiva dextra dan sinistra tidak anemis. Tidak
terdapat retraksi dan suara napas vesikuler, tidak terdengar
ronkhi pada kedua lapang paru, wheezing tidak ada. Suara
jantung Bj I dan II reguler.
Diagnosis Kerja

1. Dengue
2. Imunisasi
Hemorragic
tidak 3. Gizi Lebih
Fever derajat
lengkap
1 hari ke-4
Pemeriksaan Penunjang
• Routine Hematolgy (14 Juni 2016, Jam 10.59 wib )

Test Hasil Satuan Nilai normal

Hemoglobin 15,0 H Mg/dL 11,5-14,5

Leukosit 7,5 10*3/uL 5,0-11,0

Hematokrit 42 % 37-45

Trombosit 139 L 10*3/uL 150-400


Pemeriksaan Penunjang
• Diff Count (14 Juni 2016, Jam 10.59 wib )

Test Hasil Satuan Nilai Normal

Basofil 0,4 % 0,0-1,0


%
Eosinofil 0,7 L 1,0-3,0
%
Neutrofil 63,3 37,0-72,0
%
Lymfosit 26,3 20,0 – 40,0
%
Monosit 9,3 H 2,9 – 8, 0
Penatalaksanaan
• IVFD Assering 150 cc/jam
• Paracetamol tab 500 mg 4 dd 1
• Ranitidin inj 2 dd 1 amp
• Mixrolac supp 1 dd 1
Edukasi Prognosis
Quo Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Qua Ad Functionam : Dubia ad
Bonam
Mencegah Menghindari
Qua Ad Sanationam : Dubia ad
perkembang terjadinya gigitan
Bonam
biakan nyamuk
nyamuk
Follow Up Pasien
Tanggal S O A P
16/6/2016 Tadi malam masih KU : sakit sedang, DBD Derajat I hari  H2TL ulang tiap
Jam 10.35 Wib demam, Batuk (+), Kesadaran Compos ke-5 6 jam.
Pilek berkurang, Mentis, Suhu 36,4◦c,  Cek albumin
sakit perut (+), belum Nadi 70x/menit, RR  Pemantauan
BAB sejak kemarin, 28x menit. Output Urin
kentut terus. Nafsu Pernapasan  Parasetamol 4 dd
makan dan minum Vesikuler, ronkhi 1 prn
masih kurang. pada lapang paru  Microlax 1 dd 1
kanan, wheezing  Ranitidin Inj 2
tidak ada. Abdomen dd 1 amp
supel dan Nyeri tekan
abdomen, Akral
hangat. TD : 90/70
mmHg.
H2TL 14/6/2016
jam 17:24 wib :
14,6/41/112/5,9
H2TL 15/6/2016
jam 00.53 wib :
14,4/41/57/4,5
H2TL 15/6/2016
jam 16.24 wib :
13,7/39/35/3,6
H2TL 15/6/2016
jam 22.28 wib :
15,7/45/33/4,6
H2TL 16/6/2016
jam 01:01 wib :
16,4/46/26/4,7
Follow Up Pasien
Tanggal S O A P
17/6/2016 Sakit perut (+), batuk KU : sakit sedang, DBD Derajat I hari  H2TL ulang dan
Jam 13.45 wib (+), kemarin sudah Kesadaran : Compos ke-6 Cek albumin
BAB warna kuning, Mentis. Hipoalbumin  O2 nasal
tidak ada BAB hitam. Suhu : 36,4◦C, Nadi :  PCT tab 500 mg
Hari ini belum BAB. 100x/menit, RR : 4 dd 1
34x/menit, TD: 80/50,  Ranitidine Inj 2
Retraksi ringan subcostal dd 1 amp
dan napas cuping hidung.  Transpulmin
Pernapasan vesikuler, expectoran 4 dd
Ronkhi pada lapang paru 10 ml
kanan, wheezing tidak  Tranfusi albumin
ada. Nyeri tekan 20% 100 cc
abdomen.  Lasix 20 mg
Output urin : 750cc  Microlax 1 dd1
H2TL 16/6/2016 jam
13.45 wib :
15,5/45/18/4,5
Albumin 16/6/2016 jam
13.45 wib : 2,1
H2TL 16/6/2016 jam
16.31 wib :
16,3/46/17/6,8
H2TL 16/6/2016 jam
22.00 wib :
17,1/49/17/7,4
H2TL 17/6/2016 jam
01.21 wib : 15,5/ 44/
19/6,6 .
Follow Up Pasien
Tanggal S O A P
18/6/2016 Sakit Perut tidak ada, KU : sakit sedang, DBD Derajat I hari • H2TL ulang
Jam 13.10 wib sudah BAB warna Kesadaran Compos ke-7  Tranfusi albumin
kuning, tidak ada Mentis. Suhu 36,7 ◦C, 20% 50 cc
BAB hitam. Batuk Nadi : 76x/menit, RR :  Lasix 1 amp
mereda, nafsu makan 32x/menit, TD : 100/90.  PCT Tab 500 mg
dan minum mulai Pernapasan vesikuler, 4 dd 1
membaik. ronkhi pada lapang paru  Ranitidin Inj 2
kanan, wheezing tidak dd 1 amp
ada. Nyeri tekan  Microlax 1 dd 1
abdomen, kembung, BU  IFVD assering
normal, akral hangat. 100 cc/jam
Output urin : 1700 cc
H2TL 17/6/2016 jam
17.07 wib :
14,3/42/13/6,9
Albumin 17/6/2016 jam
17.07 wib : 2,6
H2TL 17/6/2016 jam
21.23 wib :
14,3/41/18/7,9
H2TL 18/6/2016 jam
00.38 wib :
15,1/43/29/8,2
Follow Up Pasien
Tanggal S O A P
19/6/2016 Perut sakit (+), Ku : sakit ringan, DBD Derajat I hari  H2TL ulang
Jam 15.20 batuk (+), Lemes Kesadaran : Compos ke-8  Ranitidin Inj 2
wib (+). Mentis. Suhu 36,4◦C dd 1
nadi : 64x/menit RR:  IFVD assering
30x/menit. TD : 2000 cc/24
110/80 mmHg jam
Pernapasan Vesikuler,  Pasien boleh
Ronkhi pada lapang pulang jika
paru kanan. Wheezing trombosit naik
tidak ada.
Nyeri tekan perut,
kembung, BU normal.
Output urin: 2400 cc
H2TL 18/6/2016
jam 15.28 wib :
14,0/40/36/8,3
H2TL 19/6/2016
jam 00.38 wib :
14,2/41/61/9,0
H2TL 19/6/2016
jam 16.23 wib :
13,1/38/93/9,5
Follow Up Pasien
Tanggal S O A P

20/6/2016 Batuk (+), keluhan Ku : sakit ringan, DBD Derajat I hari Obat pulang :

Jam 08.30 wib klinis sudah kesadaran : Compos ke-9 membaik Parasetamol 4 dd 1

membaik. Mentis. Suhu 36◦C nadi Transpulmin

70x/menit RR : expektoran 4 dd 10

28x/menit TD : 110/80 ml

mmHg.

Pernapasan Vesikuler,

ronkhi pada lapang paru

kanan, wheezing tidak

ada.

H2TL 20/6/2016 jam

00.55 wib :

12,4/34/129/7,2
Demam Berdarah Dengue atau
Dengue Fever Hemorragic

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan


oleh nyamuk aedes aegypti

perembesan plasma yang ditandai oleh


Pada DBD terjadi
hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit) atau penumpukan
cairan di rongga tubuh
Demam Hari ke-3 H2TL 14/6/2016 Jam 10.59 wib : 15/42/139/7,5

H2TL 14/6/2016 jam 17:24 wib : 14,6/41/112/5,9

Demam hari ke-4 H2TL 15/6/2016 jam 00.53 wib : 14,4/41/57/4,5

H2TL 15/6/2016 jam 16.24 wib : 13,7/39/35/3,6

H2TL 15/6/2016 jam 22.28 wib : 15,7/45/33/4,6

Demam Hari ke-5 H2TL 16/6/2016 jam 01:01 wib : 16,4/46/26/4,7

H2TL 16/6/2016 jam 13.45 wib : 15,5/45/18/4,5

H2TL 16/6/2016 jam 16.31 wib : 16,3/46/17/6,8

H2TL 16/6/2016 jam 22.00 wib : 17,1/49/17/7,4

Demam Hari ke-6 H2TL 17/6/2016 jam 01.21 wib : 15,5/ 44/ 19/6,6

H2TL 17/6/2016 jam 17.07 wib : 14,3/42/13/6,9

H2TL 17/6/2016 jam 21.23 wib : 14,3/41/18/7,9

Demam Hari ke-7 H2TL 18/6/2016 jam 00.38 wib : 15,1/43/29/8,2

H2TL 18/6/2016 jam 15.28 wib : 14,0/40/36/8,3

Demam Hari ke-8 H2TL 19/6/2016 jam 00.38 wib : 14,2/41/61/9,0

H2TL 19/6/2016 jam 16.23 wib : 13,1/38/93/9,5

Demam Hari ke-9 H2TL 20/6/2016 jam 00.55 wib : 12,4/34/129/7,2


Etiologi
virus dengue yang termasuk kelompok B
Arthropod Borne Virus (Arboviroses) yang
sekarang dikenal sebagai genus Flavivirus,
famili Flaviviridae dan mempunyai 4
serotipe, yaitu : DEN-1, DEN-2, DEN-3,
DEN 4
Cara Penularan
Pada kasus ini, didapatkan faktor yang memegang perenanan
3
pada penularan infeksi virus dengue yaitu manusia dimana
faktor
didapatkan riwayat psikososial yaitu terdapat foging disekitaran
lingkungan rumah Os minggu ini. Tetangga ada dirawat di Rs
denganManusia,
diagnosis DBD.
virusAdanya fokus foging
dan vektor disekitaran
perantara
lingkungan rumah menandakan terdapat data adanya risiko
penularan
Hidup DBD pada
di daerah daerah&tersebut.
tropis Kemudian
subtropis jarak rumah
tidak terdapat di
tetangga yang dirawat di Rs dengan pasien masih dalam jarak
ketinggian 1000 m
terbang < 100 meter.

Jarak terbang 100 m - 1 km


Manifestasi Klinis

Demam tinggi Perdarahan

Kegagalan
Hepatomegali peredaran
darah

Pada kasus ini didapatkan keluhan utama


pasien adalah Demam. Kemudian pada
pemeriksaan fisik didapatkan suhu 38,7◦C, uji
tourniquet positif dan peningkatan
hematokrit, memenuhi 3 dari 4 manifestasi
klinis pada DBD.
Demam Dengue (DD) Gejala Klinis Demam Berdarah Dengue

++ Nyeri kepala +

+++ Muntah ++

+ Mual +

++ Nyeri otot +

++ Ruam kulit +

++ Diare +
Pada pasien ini didapatkan
+ Batuk
gejala batuk, pilek,
+
demam,
+ Pilek sakit kepala, obstipasi,
+ uji
++ tourniquet positif,
Limfodenopati + nyeri
+ Kejang perut dan trombositopenia
+

0 Kesadaran menurun ++

0 Obstipasi +

+ Uji tourniquet positif ++

++++ Petekie +++

0 Perdarahan saluran cerna +

++ Hepatomegali +++

+ Nyeri perut +++

++ Trombositopenia ++++

0 Syok +++
Patokan diagnosis DBD berdasarkan
gejala klinis dan laboratorium.

Klinis : Laboratorium:

1. Manifestasi perdarahan, minimal Trombositopenia (≤ 100.000/ul) dan


uji tourniquet positif dan salah hemokonsentrasi yang dapat dilihat
satu bentuk perdarahan lain dari peningkatan nilai hematokrit ≥
(petekie, purpura, ekimosis, 20% dibandingkan dengan nilai
epistaksis, perdarahan gusi), hematokrit pada masa sebelum sakit
hematemesisSecara
danklinis pada kasus ini
atau melene. didapatkan
atau masa konvalesen.
2. Pembesaranmanifestasi
hati. perdarahan berupa uji
3. tourniquet
Syok yang ditandai positif dan disertai
oleh nadi
lemah dantrombositopenia yaitu nilai trombosit pada
cepat disertai tekanan
rentang
nadi menurun 17.000
(≤ 20 ul – 100.000 ul pada hari
mmHg),
tekanan darahke-4menurun
demam.(tekanan
Kemudian didapatkan
sistolik hemokonsentrasi
≤ 80 mmHg) disertai dimana
kulit peningkatan nilai
hemotokrit.
yang teraba dingin dan lembab
terutama pada ujung hidung, jari
dan kaki, pasien menjadi gelisah
dan timbul sianosis disekitar
mulut.
WHO membagi derajat penyakit
DBD 4 derajat :
Derajat I Demam disertai gejala tidak khas dan satu-satunya

manifestasi klinis perdarahan adalah uji tourniquet positif

Derajat II Derajat I disertai perdarahan spontan di kulit dan atau

perdarahan lainnya.
Derajat penyakit DBD pada kasus ini termasuk
Derajat III Ditemukannya tanda kegagalan
kedalam Derajat I dimanasirkulasi
demamyaitu nadi cepat dan
disertai
gejala tidak khas dan satu-satunya manifestasi
lembut, tekanan nadi menurun (≤ 20 mmHg) atau hipotensi
klinis perdarahan adalah uji tourniquet pada
pasien ini positif.
disertai kulit dingin, lembab, dan pasien menjadi gelisah.

Derajat IV Syok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat

diukur.
DBD derajat I
dan II
dengan
peningkatan
Ht 20%
Tatalaksana awal pada Pada tatalaksana tidak
kasus : berdasarkan alogaritme
• IVFD Assering 150 tatalaksana kasus DBD derajat I
cc/jam dan II dengan peningkatan Ht 20%
• Parasetamol tab 500 mg . berdasarkan alur tatalaksana
• Ranitidin inj 1 amp untuk pasien ini terapi cairan
• Microlax supp 1 dd 1 yang diberikan dengan BB 37 kg
• Cek ulang H2TL 6 jam adalah 222 ml/jam – 259 ml/jam.
kemudian
Secara teori dosis Ranitidin 2-4
mg/kgbb/x, jika BB 37 kg maka
ranitidin diberikan 74-148 mg/x.
Sediaan amp Ranitidin yaitu 25mg/ml
(2ml) yang berarti dalam 1 amp hanya
mengandung 50 mg ranitidin. Jadi
secara teori dosis yang diberikan
belum mencukupi.
Rumus Kebutuhan Albumin :
{ 𝐚𝐥𝐛𝐮𝐦𝐢𝐧 𝐭𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 − 𝐚𝐥𝐛𝐮𝐦𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝒙 𝑩𝑩 𝑲𝒈 𝒙 𝟒𝟎𝒙𝟐
𝟏𝟎𝟎

Pemberian tranfusi albumin pertama Pemberian tranfusi albumin kedua


pada pasien ini sebanyak 100 cc. pada pasien ini sebanyak 50 cc.
Secara teori berdasarkan rumus Dik :
kebutuhan albumin, didapatkan : Albumin target : 3,8 – 5,4
Dik : Albumin sekarang : 2,6
Albumin target : 3,8 – 5,4
Albumin sekarang : 2,1 { 𝟑, 𝟖 − 𝟐, 𝟔 𝒙𝟑𝟕𝒙𝟒𝟎𝒙𝟐
= 𝟑𝟓, 𝟓𝟐
𝟏𝟎𝟎
𝟑, 𝟖 − 𝟐, 𝟏 𝒙 𝟑𝟕𝒙𝟒𝟎𝒙𝟐 𝟓, 𝟒 − 𝟐, 𝟔 𝒙 𝟑𝟕 𝒙 𝟒𝟎 𝒙 𝟐
= 𝟓𝟎, 𝟑𝟐 = 𝟖𝟐, 𝟖𝟖
𝟏𝟎𝟎 𝟏𝟎𝟎
𝟓, 𝟒 − 𝟐, 𝟏 𝒙𝟑𝟕𝒙𝟒𝟎𝒙𝟐 Jadi secara teori pemberian
= 𝟗𝟕, 𝟔𝟖
𝟏𝟎𝟎 albumin kedua sebanyak 35,52 –
82,88 cc. Pada pasien ini tranfusi
Jadi secara teori pemberian albumin albumin kedua diberikan sebanyak
pertama sebanyak 50,31 – 97,68 cc. 50 cc, hal ini sesuai dengan teori.
Penatalaksanaan Imunisasi

Imunisasi tetap harus diberikan sesuai umur.


Untuk pasien saat ini dengan usia 10 tahun 3 bulan
diberikan imunisasi yaitu:
• Td diberikan pada usia 10 tahun 4 bulan dan 18 tahun.
• Influenza : 2x usia 10 tahun 5 bulan, 10 tahun 6 bulan
dan diulangi tiap 1 tahun.
• Tifoid : usia 10 tahun 7 bulan dan diulang tiap 3 tahun.
• Hepatitis A : 2x usia 10 tahun 8 bulan dan 11 tahun 2
bulan
• Varisela : 1x usia 10 tahun 9 bulan
• HPV : Usia 11 tahun, 11 tahun 1 bulan, 11 tahun 7
bulan (bivalen)
Usia 11 tahun, 11 tahun 2 bulan, dan 11 tahun 9
bulan (tetravalen)
Penatalaksanaan Gizi Lebih
Menetapkan
target Pengaturan
penurunan diet.
berat badan

Pengaturan
Mengubah pola
aktifitas hidup/perilaku
fisik

Peran serta
orang tua,
anggota Terapi
keluarga, intensif
teman dan
guru.
Harris Benedict yaitu
Male = 66,47 + 13,75 x Wt + 5,0 x Ht – 6,76x Age
= 66,47 + 13,75 x 37 + 5,0 x 138 – 6,76 x 10
= 1.197,62 kkal

Kebutuhan Kalori = 1.197,62 – BMR


= 1.197,62 – 34.2
= 1.163,42 kkal

Protein Lemak
10% x 1.163 : 4 = 29 gram/hr 20% x 1.163 : 9 = 25,8 gram/hr

Karbohidrat
70% x 1.163 : 4 = 203,5 gram/hr
Prognosis
• Quo ad vitam : Dubia ad bonam
• Quo ad Functional : Dubia ad bonam
• Quo ad Sanationam : Dubia ad bonam
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai