Anda di halaman 1dari 48

Mata Kuliah:

PROMOSI KESEHATAN
Tkt II/ Smt IV

Pengampu: Ratifah, SST. M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
PURWOKERTO
TAHUN 2019
PENDAHULUAN
1. Derajat Kesehatan dipengaruhi oleh 4
faktor:
a. Lingkungan
b. Perilaku
c. Pelayanan Kesehatan
d. Keturunan ( Herediter)

Oleh krn itu maka upaya Kesehatan hrs


ditujukan pada ke 4 faktor tersebut
Upaya Promosi Kesehatan pd hakekatnya adalah:
Upaya intervensi yg di tujukan pd faktor Perilaku

Namun pd kenyataannya 3 faktor yg lainnya jg perlu


intervensi yg sama, krn spt faktor perilaku juga
berperan pd faktor-faktor yg lainnya, dng kata lain
 Apa bila lingk baik (faskes sdh tersedia) &
perilaku/ sikap masy positif, maka lingk/ faskes
tsb niscaya akan dimanfatkan o/ masy dng baik
pula, beda halnya jk lingk baik & pelilaku tdk baik
maka akan muncul situasi yg tdk kita inginkan dlm
bid kes, bahkan bisa menolak a/ tidak kooperatif

Dan oleh sbb itu, agar perilaku masy sesuai dng nilai-nilai
kes atau perilaku sehat, maka diperlukan
pendidikan atau Promosi Kesehatan
KONSEP DASAR
PROMOSI KESEHATAN

I.Pengertian
Promosi kesehatan adalah:
“Kombinasi upaya-upaya pendidikan, kebijakan
(politik), peraturan, & organisasi u/ mendukung
kegiatan-kegiatan & kondisi-kondisi hidup yg
menguntungkan kesehatan individu,kelompok,
atau komunitas”.
(Green dan Kreuter, 2005)
Promosi Kesehatan adalah:
Suatu proses memberdayakan atau
memandirikan masyarakat untuk
memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatannya melalui
peningkatan kesadaran, kemauan dan
kemampuan, serta pengembangan
lingkungan sehat.
Promosi Kesehatan adalah:
 Sebagai Proses yang memungkinkan
individu mengendalikan & memperbaiki
kesehatannya untuk mencapai kesehatan
jasmani, rohani dan sosial yg sempurna.
Seseorang atau kelompok harus mampu
mengidentifikasi & mewujudkan aspirasi,
mampu memenuhi kebutuhan, mampu
mengubah a/ beradaptasi dng lingkungan”.
(Piagam Ottawa, Canada Th 1986)
Sedangkan Kemmenkes RI merumuskan bahwa
Pengertian Promosi Kesehatan adalah:
“Suatu upaya u/ meningkatkan kemampuan
masy dlm mengendalikan faktor-faktor kes
melalui pembelajaran: dari, oleh, untuk &
bersama masy, agar mereka dpt menolong
dirinya sendiri, serta mengembangkan
kegiatan yg ber sumber daya masy, sesuai
sosial budaya setempat & didukung o/
kebijakan publik yg berwawasan kesehatan.”
(Kepmenkes No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005)
Promosi Kesehatan adalah:
Upaya u/ meningkatkan kemampuan masy
melalui pembelajaran dari, oleh u/ & bersama
masy agar mrk dpt menolong dirinya sendiri
serta mengembangkan kegiatan yg
bersumberdaya masy, sesuai sosial budaya
setempat & didukung o/ kebijakan publik yg
berwawasan kesehatan
(SK Menkes No. 1193/Menkes/SK/X/2014
II.RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
Cakupan dalam Promosi kesehatan dapat
dilihat dari 3 Dimensi

A. Ruang Lingkup berdsrkan Aspek Kesehatan.


Pelayanan Kesehatan masyarakat mencakup 4
Aspek pokok,yaitu:
1. Promotif,
2. Preventif,
3. Kuratif, dan
4. Rehabilitatif
Namun Ahli lain hanya membagi menjadi 2
Aspek saja, yaitu:
1.Aspek Promotif

 Sasaran adalah Kelp orang sehat


Kelp ini ber jmlh sekitar 80-85 % dari
populasi, shg pendidikan kes pd kelp ini
perlu mendapatkan perhatian atau dibina
scr terus menerus agar tetap sehat a/ lbh
meningkat lagi derajat kesehatannya, hal
ini krn derajat kesehatan seseorang
bersifat dinamis shg pembinaannyapun hrs
dilakukan scr terus menerus
2. Aspek Pencegahan & Penyembuhan/
Preventif & Kuratif

Aspek ini mencakup 3 upaya a/ kegiatan,


yaitu:
a. Pencegahan Tkt Pertama (Primary
Prevention)
 Sasarannya adalah: Kelp masy yg berisiko
tinggi (High Risk), misal:
 Kelp Bumil & Ibu Menyusui.
 Perokok, Obesitas
 Pekerja seks pria & wanita
Tujuannya adalah: agar supaya kelp ini tdk
jatuh sakit a/ terkena penyakit
b. Pencegahan Tkt Dua a/ Secondary
Prevention
 Sasarannya: Para pend peny kronis, spt:
 Asma, DM, TBC, Rematik, TD Tinggi
 Tujuannya adalah: Agar pend pada kelp ini
mampu mencegah peny nya untuk tdk menjadi
lbh berat
c. Pencegahan Tkt Tiga/ Tertiary
Prevention
 Sasarannya: Kelp pend yg baru sembuh
(Recovery) dari suatu peny.
 Tujuannya adalah: Menolong pend agar tdk
menjadi cacat atau mengurangi kecacatan
semaksimal mungkin agar cacatnya dpt
dimnimalkan
B. Ruang Lingkup berdasarkan Tatanan
/Setting Pelaksanaan Promosi Kesehatan
Ruang Lingkup ini dpt dikelompokkan
menjadi:
1. Promkes Pada Tatanan Kelg (RT),
Kelg/ RT adalah merupakan unit terkecil, o/k
itu u/ mencapai PL masy yg sehat hrs dimulai
dari masing-masing kelg, krn didlm kelg lah
mulai terbentuk PL-PL masy.
Sasaran:
Orang tua (Ayah & Ibu) k/ orang tua terutama
ibu merupakan peletak dasar PL termasuk didlm
nya adalah PL Kes bagi anak-anak mrk
2. Promkes pada tatanan Sekolah
 Sekolah merpkan perpanjangan tangan
kelg u/ Pendidikan kesehatan bagi para
muridnya
 Sekolah/ Guru umummya lbh dipatuhi
para murid-muridnya, kunci penkes di
sekolah adalah guru o/ sbb itu PL guru
hrs menjadi contoh dan dikondisikan
melalui pelatihan-pelatihan kes,
seminar, lokakarya,dsb.

Lingkungan Sekolah: baik lingk fisik maupun


lingk sosial yg sehat, akan sngt berpengaruh
terhdp PL sehat bagi para murid-muridnya
3. Promosi Kesehatan di tempat kerja:
 Tempat kerja merpkan tempat orang
dewasa memperoleh nafkah u/ kelg nya
 Lingk kerja yg sehat: baik fisik maupun
non fisik akan mendukung kes pekerja a/
karyawannya & akhirnya akan menghslkan
produktivitas yg optimal
 Sebaliknya lingk kerja yg tdk sehat serta
rawan kecelakaan kerja akan menurunkan
derajat kes pekerjanya & akhirnya kurang
produktif.

Pimpinan/ manajer di institusi kerja termasuk


perkantoran mrpkan sasaran Promkes shg mrk
peduli terhdp kes pekerjanya & mengembang
kan Unit Pendidikan di tempat kerja
4. Promosi Kesehatan di Tempat Umum
Tempat-tempat umum disini mencakup:
Pasar, Terminal bus, Bandar Udara
Tempat-tempat pembelanjaan, Tempat-
tempat OR, taman-taman kota dsb

 Tempat umum yg sehat: kebersihan dan


fasilitas yg diperlukan hrs tersedia sesuai
standar kesehatan, misal hrs tersedia: WC,
Air bersih, melakukan himbauan menggunakan
pengeras suara ttg kebersihan & kesehatan
serta di lengkapi dng poster dan leaflet.
5. Promosi Kesehatan di Fas Kes Umum
Faskes ini mencakup:
 RS, Puskesmas
 Poliklinik & RB
Kadang sangat ironis, dimana ada bbrpa Faskes yg tdk
menjaga Kebersihan faskes yg ada
Faskes tsb kotor, bau dan tdk tersedia air bersih, serta
tdk tersedia tempat sampah.

Sasaran pd Promosi ini adalah:


 Pimpinan/ Manajer Fasyankes & mrk ber TJ atas
kondisi Fasyankes yg dipimpinnya.
Para Pimpinan/ manajer diperlukan Advokasi, &
karyawannya diperlukan pelatihan-pelatihan
C. Ruang Lingkup Berdasarkan Tingkat
Pelayanan
Menurut Leavel and Clark, dimensi tkt yankes dpt
dilakukan berdasarkan 5 tkt pencegahan (Five
levels of prevention), yaitu:
1. Promosi Kesehatan (Health Promotion): Misal:
 Peningkatan Gizi, PHBS, Personal Hygien,
sanitasi lingk
2. Perlindungan khusus (Specifik Protection),
misal: Imunisasi, KB
Promosi ini sngt diperlukan terutama di negara–
negara berkembang yg tkt kesadarannya msh
rendah
3. Diagnosis dini & pengobatan segera
(Early Diagnosis and Prompt treatment)
Krn rendahnya pengetahuan & kesadaran masy
terhdp kes & peny, mk peny-peny yg ada di
masy sering sulit terdeteksi, bhkan kdng masy
tdk mau diperiksa/ diobati peny nya,
menybbkan masy tdk memperoleh pelayanan
kesehatan yg layak

O/K itu pd thp ini Promosi Kesehatan sngt di


butuhkan
4. Pembatasan cacad (Disability Limitation)
Kurangnya pengertian & kesadaran masy
ttg kesehatan & penyakit, sering
mengakibatkan, masyarakat tdk mau
melanjutkan pengobatannya sampai
tuntas, pengobatan yg tdk tuntas & tdk
layak tsb menybbkan ybs menjadi cacat
a/ tdk memiliki kemampuan u/
melakukan sesuatu dlm kehidupannya
5. Rehabilitasi (Rehabilitation)
 Seseorang stlh sembuh dari suatu
penyakit, terkdng bisa meninggalkan
kecacatan., dan u/ memulihkannya
diperlukan latihan-latihan tertentu.
 Sebagian masy, krn kesadarannya yg
kurang/ rendah mrk tdk mau
melakukannya shg hal ini berdampak pd
kehidupan selanjutnya.
 Kelg /Masy kdng kurang mendukung a/
menerima kenyataan yg ada shg Promosi
Kesehatan pd kondisi ini sangatlah
penting baik untuk orang yg cacat tsb
maupun u/ kelg & masy sekitarnya.
III. SASARAN
Sasaran promosi kesehatan dibagi dalam tiga
kelompok sasaran yaitu :
1. Sasaran Primer (Primary Target)
Masyarakat pada umumnya menjadi sasaran
langsung segala upaya promosi kesehatan.
2. Sasaran Sekunder (Secondary Target)
Para tokoh masyarakat,toma,tokoh adat dsb
3. Sasaran Tersier (Tertiary Target)
Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
baik ditingkat pusat maupun tkt daerah.
(Notoadmojo,2003)
IV.DASAR PEMIKIRAN & LATAR BELAKANG
1. Promosi Kesehatan merupakan Revitalisasi
Pendidikan kesehatan pd masa lalu, dimana konsep
promosi kesehatan bkn hanya proses penyadaran
masy dlm hal pemberian & peningkatan
pengetahuan masy dlm bidang kes saja, melainkan
jg upaya bgmn bisa/ mampu menjebatani adanya
perubahan PL sesorang u/ hidup sehat.

u/ mewujudkan hal tsb tdklah mudah krn banyak faktor


yg mempengaruhinya/ menghambat dlm pelaksanaannya,
utamanya adalah faktor pendukungnya (enabling
factor) yaitu Faktor sarana & prasarana
Pengetahuan & kesadaran masy ttg kesehatan sdh
tinggi, namun jika tdk didukung dng adanya sarana
& prasana/ fasilitas kesehatan spt: tersedianya
jamban kelg yg sehat, air bersih, makanan yg
bergizi, fasilitas u/ immunisasi, fasilitas
kesehatan yg lainnya dsb, maka mrk akan sulit u/
mewujudkan PL hidup sehat.

Dasar pemikiran tsb maka WHO awal th 1980


menyimpulkan bhw Pendidikan Kesehatan tdk
mampu mencapai tujuannya a/b hanya
memfokuskan pd upaya-upaya perubahan PL saja.
2. Pendidikan Kesehatan dlm promosi
kesehatan adalah aplikasi atau penerapan
pendidikan dlm bidang kesehatan, hsl/
output yg dihrpkan adalah perubahan PL
kesehatan atau PL u/ memelihara &
meningkatkan kesehatan yg konduksif.
3. Promosi kesehatan hrs mencakup pula
upaya perubahan lingkungan (fisik, sosial,
budaya, politik, ekonomi dsb) sbg
penunjang/ pendukung perubahan PL.
Sbg perwujudan dari perubahan Konsep Promosi
Kesehatan scr organisasi struktural ini

Pada tahun 1984 Divisi Pendidikan Kesehatan


(Health Education) dlm WHO diubah menjadi:
Divisi Promosi & Pendidikan Kesehatan
( Division on Health Promotion and Education)
&
Awal Tahun 2000/ 16 th kmd, Dep Kes RI baru bisa
menyesuaikan konsep WHO, dng mengubah: Pusat
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat menjadi Direktorat
Promosi Kesehatan, & kmd berubah menjadi Pusat
Promosi Kesehatan
WHO tlh merumuskan:
“Health promotion is the process of enabling people to
increase control over, and improve, their health. To reach
a state of complete physical, mental, and social, well-being,
an individual or group must be able to identify and realize
aspirations, to satisfy needs and to change or cope with
the environment”. (Ottawa Charter 1986).
Dari kutipan diatas dpt ditarik kesimpulan, bhw:
“ Promosi Kesehatan adalah Proses u/ meningkatkan
kemampuan masy dlm memelihara & meningkatkan
kesehatannya. Selain itu u/ mencapai derajat kes yg
sempurna baik fisik, mental & sosial, mk masy hrs
mampu mengenal & mewujudkan aspirasinya,
kebutuhannya & mampu mengubah a/ mengatasi lingk
nya (lingk fisik,sosial budaya dsb)
Batasan lain Promosi Kesehatan
“ Health promotion is programs are designed to
bring about “change” within people,
organization, communities and their
environment”

“ Program Kesehatan yg dirancang u/ membawa


perubahan (perbaikan) baik di dlm masy
sendiri maupun dlm organisasi & lingk nya
( lingk fisik, sosial, budaya, politik dsb)
V. TUJUAN PROMOSI KESEHATAN

Tujuan Promosi Kesehatan.


Tujuan Umum dari Promosi Keshatan adalah:
U/ meningkatkan kemampuan individu, keluarga,
kelompok, masyarakat u/ hidup sehat &
mengembangkan upaya kesehatan yg bersumber
dari masy serta terciptanya lingkungan yg
kondusif u/ mendorong terbentuknya
kemampuan tsb.
Green,1991 dalam Maulana,2009,tujuan
promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan
yaitu:
a. Tujuan Program
Refleksi dari fase social dan epidemiologi
berupa pernyataan tentang apa yang akan
dicapai dalam periode tertentu yg b/d status
kesehatan.
Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka
panjang.
Contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja
pada pekerja menurun 50 % setelah promosi
kesehatan berjalan 5 th.
b. Tujuan Pendidikan
Pembelajaran yg harus dicapai agar tercapai perilaku
yg diinginkan.
Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah.
Contohnya : cakupan angka kunjungan ke klinik
perusahaan meningkat 75% setelah promosi
kesehatan berjalan 3 tahun.
c. Tujuan Perilaku
Gambaran perilaku yg akan dicapai dlm mengatasi
masalah kesehatan.
Tujuan ini bersifat jangka pendek, b/d pengetahuan,
sikap, tindakan
Contohnya: pengetahuan pekerja tentang tanda-
tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60%
setelah promosi kesehatan berjalan 6 bulan
VI. VISI, MISI PROMOSI KESEHATAN
“Visi” dlm konteks Promosi kesehatan adalah:
 Sesuatu yg diinginkan o/ Promosi Kesehatan sbg
penunjang Program-program kes yg lain.
 Visi umum dari Promosi kesehatan tdk terlepas dari UU
Kes No.23/ 1992 & dari WHO, yaitu: meningkatkan
kemampuan masy u/ memelihara & meningkatkan
derajat kes baik fisik, mental dan sosialnya shg
produktif scr ekonomi maupun sosial
Promosi kesehatan di semua program kesehatan yg ada, pd
dasarnya bermuara pd kemampuan pemeliharaan &
peningkatan kes, baik kes individu, kelompok dan masy.
Sedangkan yg disebut “Misi” Promosi kesehatan
adalah:
Upaya-upaya yg hrs dilakukan u/ mencapai Visi tsb
Misi promosi kesehatan secara umum dapat
dirumuskan menjadi 3 butir, yaitu :
a. Advokat (Advocate)
Melakukan advokasi berarti melakukan upaya-
upaya agar para pembuat keputusan
mempercayai & meyakini bahwa program
kesehatan yg ditawarkan perlu didukung melalui
kebijakan politik.

b. Menjembatani (Mediate)
Menjadi jembatan & menjalin kemitraan dng
berbagai program & sector yg terkait dng
kesehatan.Dalam melaksanakan program program
kesehatan perlu kerja sama dng program lain di
lingk kesehatan maupun sector lain yg terkait.
c. Memampukan (Enable)
Memberikan kemampuan / ketrampilan kpd
masyarakat agar mereka mampu memelihara &
meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara
mandiri.Hal ini berarti masyarakat diberikan
keterampilan agar mereka mandiri di bidang
kesehatan, termasuk memelihara & meningkatkan
kesehatan mereka, misal dalam hal bertani,
bercocok tanam sayur, beternak, bertanam obat-
obatan tradisional, berkoperasi

Dlm rangka
meningkatkan pendptan kelg/ in come generating
VII.STRATEGI PROMOSI KESEHATAN

U/ mewujudkan VISI & MISI Promosi Kesehatan, agar


tercapai scr efektif & Efisien maka diperlukan suatu
pendekatan yg Strategis.Adapun Strategi tsb adalah :
1. Strategi Global (Promosi Kesehatan) menurut
WHO, 1984 yg meliputi:
a. Advokasi (Advocacy), kegiatan ditujukan pd pembuat
keputusan (Decision makers) a/ penentu kebijakan
(Policy makers) baik di bid kes maupun diluar sektor
kes yg mempunyai pengaruh terhdp publik.
Tujuannya: agar para pembuat keputusan
mengeluarkan kebijakan-kebijakan al: dlm bentuk
peraturan-peraturan, UU &/ Instruksi yg
menguntungkan kesehatan publik.
Bentuk Kegiatan Advokasi yaitu:
Lobying, pendekatan a/ pembicaraan formal &
in formal
Outputnya adalah:
UU, Perda, Instruksi-instruksi yg mengikat
masy & instansi-instansi.
b. Dukungan social (Social Suport)
Kegiatan ditujukan pd tokoh masy baik formal
(guru, lurah, camat, petugas kes dsb) maupun
informal (ormas, toga, toma, tokoh adat dsb) yg
mempunyai pengaruh di masy.
Tujuannya: agar kegiatan yg dilaksanakan
mendpt dukungan dari Toma & Toga ya ada.

Bentuk kegiatan al: pelatihan, seminar,


lokakarya, penyuluhan dsb bagi para Toga &
Toma.
c. Pemberdayaan Masyarakat (Emporwement)
Pemberdayaan ini ditujukan langsung kpd
masyarakat sbg sasaran primer/ utama dlm
promosi kesehatan
Tujuannya: agar masy memiliki kemampuan dlm
memelihara & meningkatkan derajat
kesehatan mrk sendiri
Pemberdayaan ini dpt diwujudkan dng
berbagai kegiatan, spt: Penyuluhan kesehatan,
pengorganisasian & pembangunan masyarakat
dlm bentuk, misal: Koperasi, pelatihan
ketrampilan (menjahit, bercocoktanam,
pertukangan, peternaan)

Masyarakat memiliki kemampuan u/


memelihara & meningkatkan kesehatan mrk
sendiri (self relince in health)
Bentuk kegiatan ini lbh pd kegiatan penggerakan
masy u/ kesehatan, spt: penggalangan dana sehat,
adanya pos obat desa, adanya gotong royong u/kes
2. Strategi Promosi Kesehatan berdasarkan
Piagam Ottawa (Ottawa Charter)
5 butir rumusan strategi promosi kesehatan
yg dihasilkan pd saat Konferensi
Internasional Promosi Kesehatan di Ottawa
Canada pd th 1986, yaitu:
a. Kebijakan berwawasan Kesehatan (Health
Publik Policy)
Hal ini ditujukan kpd para pembuat
keputusan atau penentu kebijakan, shg
kebijakan-kebijakan yg dikeluarkan/
dikembangkannya berwawasan kesehatan.
Kebijakan pembangunan di bidang apa saja
selalu mempertimbangkan dampak kesehatan
bagi masyarakat, misal: sblm mendirikan
pabrik/ industri sblmnya dilakukan analisis
dampak lingk, sejauh mana lingk akan
tercemar o/ limbah pabrik tsb.
b. Lingkungan yg mendukung (Supportive
Environment)
Yaitu kegiatan u/ mengembangkan jaringan
kemitraan & membangun suasana yg
mendukung promosi kesehatan
Kegiatan ini ditujukan kpd para pemimpin Ormas
serta pengelola tempat-tempat umum (public
places).
Semua kegiatan yg dilakukan hrs memperhatikan
dampak nya terhadap lingkungan baik lingk fisik
maupun non fisik yg mendukung / membuat
kondusif terhdp kesehatan masyarakat
c. Reorientasi pelayanan kesehatan ( Reorient
Health Service)
Kesehatan masyarakat bukanlah hanya
masalah pihak pemberi pelayanan ( provider)
baik pemerintah maupun swasta saja, tetapi
hal ini merupakan masalah masyarakat itu
sendiri ( konsumer)
O/ sbb itu berdsrkan hal tsb maka
penyelenggaraan pelayanan kesehatan
masyarakat jg merupakan tanggung jawab
bersama antara provider dan konsumer.
Melibatkan manyarakat dlm pelayanan
kesehatan berarti memberdayakan
masyarakat dlm memelihatra & meningkatkan
kesehatannya sendiri.
Bentuknya sangat bervariasi, misal:
Membentuk lembaga Swadaya masyarakat (LSM)
yg peduli terhdp kesehatan, Posyandu, Forum
Masyarakat Madani (FMM) yg konsen peduli KIA,
Warga Peduli HIV/AIDS (WPA), Komunitas
Manyarakat Peduli TBC (KMP)
d. Ketrampilan Individu (Personal Skill)
Ketrampilan/ Kemampuan Skill Individu ini
sangatlah penting. Tiap-tiap invidu yg berada
di tengah masyarakat mempunyai
pengetahuan & ketrampilan yg baik dlm
memelihara kesehatannya, mengenal
penyebab penyakit, mencegah,meningkatkan
kesehatannya, mampu mencari pertolongan/
pengobatan yg layak bila mana mereka a/
setiap anggotanya ada yg sakit.
Kesehatan masyarakat adalah kesehatan agregat, yg
terdidi dari: Individu, kelompok & masyarakat.
Kesehatan masyarakat akan terwujud jika kesehatan
individu a/ kelomp terwujud terlbh dahulu
e. Gerakan Masyarakat (Community Action)
Perwujudan Derajat Kesehatan masyarakat
akan menjadi lbh efektif jika unsur-unsur
yg ada di masyarakat melakukan kegiatan
bersama-sama.

Dengan perkataan lain: bhw meningkatan


kegiatan-kegiatan masyarakat dlm
mengupayakan peningkatkan kesehatan
masyarakat sendiri adalah wujud dari
Gerakan Masyarakat
VIII.SENTRALISASI & DESENTRALISASI
KEBIJAKAN NASIONAL

1. Promosi Kesehatan diselenggarakan dlm


rangka Desentralisasi kearah otonomi daerah
bid.Kes u/ menuju Indonesia Sehat 2010
2. Promosi Kesehatan tdk berdiri sendiri ttp
terpadu dng Program-Program Kes sejak dari
garis depan Tkt Kab/ Kota, Propinsi,
Nasional, yg tercermin dlm koordinasi
penyusunan anggaran
3. Promosi Kesehatan hrs berlandaskan
Paradigma Sehat
4. Promosi Kesehatan hrs didukung o/ kebijakan
& per UU an, Keterjangkauan & Mutu
pelayanan Kes, JPKM, Subsidi, DLL.
5. Strategi Dasar hrs mengandung kemitraan
6. Dinkes Kab/ Kota: Melakukan koordinasi,
Tingkatkan & bina Pemberdayaan Masy o/
Puskesmas, RS, Sarana kesehatan lain, bina
suasana & Advokasi tkt Kab/ Kota.
7. Pusat Promkes: Kembangkan Kebijakan Nas,
Pedoman & Standar, Fasilitas & Koordinasi
Promkes Daerah, Bina suasana &Advokasi Tkt
Nasional
8. Kemitraan adalah dlm rangka Good Governance
9. Promkes hrs berdasar fakta yg berdasarkan
pendayagunaan data dlm perencanaan &
Desain
10. Profil Promkes merupakan sarana penyedia
data & Benchmarking
11. Peningkatan kemampuan promkes dilakukan scr
bertahap
12. Peningkatan Promkes: dng kembangkan SDM &
infrastruktur, krn tenaga ujung tombak hrs
ditingkatkan baik jmlh maupun mutunya
13. Pengembangan SDM Promkes scr
profesionalisme

Anda mungkin juga menyukai