PMS
1
CARA PEMERIKSAAN
Psikologis
Sosial, Seksual , Psikologis
Anamnesis
Sindrome, Hub. Seks.: multiple partners/
nikah / single, reproduksi dsb.
Pemeriksaan Fisik
Generalis, Khusus
Pemeriksaan Penunjang
Spesifik, screening - confirm
Pengobatan
2
Anamnesis
– Riwayat sakit sekarang
• Gejala yang dikeluhkan
• Gejal penyerta
• Komplikasi
• Sumber penularan coitus suspectus
• Riwayat seksual : multipartner, cara hub : genital-genital,
oro-genital, ano-genital
• Riwayat penyakit pada pasangan seksual
• Riwayat pengobatan
– Riwayat penyakit menular seksual yang dulu
• pria
– Discharge, keluhan kencing, luka-luka, hubungan
seksual (coitus suspectus) dll
• wanita
– Sama dengan pria ditambah yang spesifik, riwayat
menst, riwayat kehamilan dan persalinan dll
3
TEKNIS
Pemeriksaan
• Amati seluruh
genitalia externa :
pubical, inguinal,
scrotum, corpus, gla
• Inspeksi, palpasi
4
TEKNIS
Pemeriksaan
6
SINDROMA
Pendekatan penyakit
Pendekatan masalah
Sindroma
– kumpulan gejala
• urethral discharge
• genital ulcer
• tumor
7
Urethral
discharge
• Duh tubuh dari urethra
• Paling sering dijumpai
– terutama di negara
berkembang
• Urethritis gonorrhoea
• Urethritis non gonorrhoea
8
URETHRITIS
GONORRHOEA
9
Etiologi
Neisseria gonorrhoea
Tak mampu hidup diluar host
Manusia satu-satunya host
Penularan klasik : kontak - seksual
10
Gejala klinis
Masa inkubasi : 2- 5 hari
Laki laki
perasaan panas di bagian distal uretra
kencing terasa sakit
keluar duh tubuh yang berwarna kuning
kehijauan
kadangkala ada perasaan sakit saat ereksi pada
pemeriksaan
didapatkan ectropion (OUE terbuka)
uretra hiperemi
11
URETHRITIS
Gonorrhoea
12
13
• Komplikasi :
* Tysonitis
* Parauretritis
* Litritis
* Prostatitis
* Vesikulitis
* Funikulitis dan epididimitis
* Cystitis
* Proktitis
14
Gejala klinis
Wanita
Sekitar 40-60% asimtomatis
Bila timbul gejala
- dikeluhkan rasa sakit kalau kencing
- keluar keputihan yang berwarna kuning
kehijauan
Pada pemeriksaan dijumpai
- OUE hiperemia
- keluar duh tubuh (fluor albus) yang purulen
15
Pengobatan
Uretritis GO tanpa komplikasi :
Cefixime 400 mg p.o dosis tunggal
Levofloxacin 500 mg p.o dosis tunggal
Azitromycin 2 g dosis tunggal
Kanamycin 2 g injeksi im dosis tunggal
Ceftriaxone 250 mg injeksi i.m dosis tunggal
Spektinomycin 2 g injeksi i.m dosis tunggal
17
URETRITIS
NON GONORE
18
GejalaKlinis
Inkubasi
1-3 minggu
Disuria
- Dimulai perasaan panas atau sakit yang ringan
sewaktu kencing
- kadangkala perasaan gatal gatal di uretra
Duh tubuh
– Beberapa hari keluar duh tubuh serous
– biasanya keluar discharge pagi hari
– ditandai bercak kekuningan dicelana dalam
19
Pengobatan
Rekomendasi
Doksisiklin 2 kali 100 mg/hari
selama 7 hari
Azithromycine 1 g p.o dosis tunggal
Alternatif
Ofloxacin 400 mg/hari p.o selama 7
hari
Eritromisin 4 kali 500 mg/hari
selama 7 hari
20
Vaginal
discharge
duh tubuh vagina - banyak - keluhan
fisiologis dan patologis
keluhan penderita : normal / patol
patologis - infeksi
– gonorrhoea
– trichomoniasis
– candidosis
– non gonococcal infection - chlamydia
– bacterial vaginosis
21
VAGINAL
Discharge
22
TRICHOMONIASIS
Penularannya selain hubungan seksual
melalui perantara a.l pakaian, handuk
dsb
Sering pada penderita dengan aktifitas
seksual yang tinggi
Dapat timbul juga pada anak anak atau
orang tua
23
KAUSA
– Trikomonas vaginalis
GEJALA KLINIS
– Wanita
• yang diserang terutama dinding vagina,
bersifat akut atau kronis
• yang diserang terutama dinding vagina,
dapat akut / kronis
• Fluor bau tidak enak dan berbusa
• dinding vagina hyperemi dan edema
24
PENGOBATAN
25
KANDIDOSIS
28
VAGINOSIS BAKTERIAL
Etiologi
• Gardnerella vaginalis
– Tersering
– Dilaporkan pertama kali oleh Leopold tahun 1953 dari sampek
discharge vagina batang Gram negatif
– Gardner dan Duker mo dinamakan Hemophylus vaginalis yang
ditemukan 92% pada 141 wanita dengan “bakterial vaginitis”,
20% penderita dengan trichomoniasis dan 4% dengan
candidosis
• Anaerobic bacteria
– Bacteroides spp dapat ditemukan dalam vagina pada 76%
penderita dengan discharge vagina, sedangkan pada wanita
sehat jauh lebih sedikit. Pada umumnya Bacteroides spp. tidak
sebagai penyebab tunggal, namun bersama-sama dengan GV
29
• Micoplasma genital
– pertama kali di kemukakan oleh Hunter dan
Long tahun 1958,.
– 1970 Mendel melaporkan hampir 50% kasus
ditemukan mycoplasma bersama-sama
trichomoniasis atau GV
• M.o lainnya
– perannya kecil E. Coli, Gram negatif group
B streptococci, enterococci, dan str. viridans.
• Dengan ditemukan demikian banyak penyebab
vaginitis non spesifik diduga ada faktor lain
yang berperan dalam patogenesis VB
30
• Manifestasi klinis
– Asimtomatis dan bila muncul gejala-gejala
antara lain duh vagina yang berwarna putih,
homogenous, melekat pada dinding vagina,
kadang kadang sampai ke labia dan tanpa
tanda-tanda inflamasi
– pH vaginanya 4,7
– Dengan “whiff test” yaitu cairan vagina
ditetesi dengan KOH, bau vagina seperti bau
ikan
– Ditemukan “clue cells” yaitu sel epitel yang
dikelilingi/dilekati pada tepinya dengan
bakteria
31
Pengobatan
• metronidazole 500 mg p.o 2 kali/hari
selama 7 hari
• Alternatif lain berupa :
– metronidazole 2 gr single dose
– clindamycin 300 mg p.o 2 kali perhari selama
7 hari
– clindamycin cream, metronidazole gel
32
Penderita dengan keluhan luka di kelamin
Ulcus Genital
Anamnesis, ada faktor resiko
Ya Ya Ya Ya Ya
KIE
Penggunaan Kondom
Abstensi
Obati sesuai standar
Tidak
Ada
Rujuk
perbaikan
Ya
40
Secondary Syphilis
Akibat penyebaran sistemik
Seringkali diawali gejala prodromal 1-3 mgg
sebelum lesi
Lesi : rash (75%), Lnn (50%) ulcerasi mucous
(30%), Viscera/tulang/mata CNS (10%)
Lesi kulit : roseolae, papulae, Condylomata lata,
pustula
Lesi oral : mucous patch, snal track ulcers :
bibir, pipi, lidah, preputium, glans, anus
Alopecia, Iritis, Onychia, Viscera
41
SECONDARY Syphilis
Condyloma lata
42
Serological Test for Syphilis
• Non Treponemal Test
– 1906 Wasserman, Neisser, Bruck > Wasserman
Test, Complement Fixation Test
– VDRL (Venereal Disease Research Lab)
• Microscopic Flocculation Test: Cardiolipin, lecithin dan
cholesterol sebagai antigen
• Antibody IgG, IgM > Titer : kwantitative > 1 : 8
– Macroscopic flocc. Test > Reactive/Non reactive
• RPR: Rapid Plasma Reagin
• RST: Reagin Screen Test
• TRUST: The Toluidin Red Unheated Serum Test43
Serological Test for Syphilis
• Treponemal Test
– 4 test yang standar
• menggunakan hemaglutinasi
• Test ini menggunakan Ag TP > Ab terhadap
komponen seluler
• Sensitif dan spesifik, murah dan mudah >
menggantikan TPI
– Fluorescent Antibody Absorbtion Test (FTA-ABS)
– FTA-ABS DS (double staining)
– MHA-TP: Microhemagglutination assay AB terhadap
TP
– HATTS: hemagglutination treponemal test for
Syphilis
44
– Test lain: TPI (Treponema Pallidum Immobilization)
Interpretasi STS
46
ULCUS MOLLE
• Etiologi
– Hemophylus Ducreyi, batang gram neg, school of fish
• Patogenesis
– Cara masuk
• kulit yang tidak intak
• organisme dijumpai didalam makrofag dan PMN
• kuman yang virulen relatif resisten terhadap phagositosis
• Lymphadenitis yang timbul disebabkan respons keradangan
regional yang kadangkala diikuti dengan suppurasi
47
ULCUS MOLLE
• Sifat sifat :
– Multiple
– Bentuk bulat/oval
– Tepi merah
– Tidak teratur
– Menggaung
(undermined)
– Dasarnya kotor tertutup
pus/jaringan nekrotis
– Dangkal
– Nyeri
– Tidak ada indurasi
48
ULCUS
MOLLE
School of fish
49
Herpes Genitalis
• Kata “herpes” berasal dari Yunani yang berarti
“mengerikan”
• Herpes kumpulan vesicle
• 6 permasalahan
Meluas dengan cepat
Kumat kumatan
Depresi
50
Herpes Genitalis
• Patologi
– Necrosis, PMN, balooning, giant cell
mononuclear, dan inclusion eosinophilic
intracellular
– HSV ascendens nervus sensory perifer
– Masa latency (dormant)
• Causa
– HSV tipe I, II
51
Herpes Genitalis
• Inkubasi 3 – 7 hr
• Prodromal
– Rasa terbakar, gatal
– Demam
• Infeksi primer
– Papulae bergerombol vesicle erosio bulat
• Infeksi recurrent
– lebih ringan dan penyembuhan lebih cepat
– reaktifasi antara lain: menstruasi, kehamilan,
kelelahan fisik, stres mental dan kadang kadang
koitus yang berlebihan 52
Herpes Genitalis
• Pada wanita
lebih berat dp pria, nyeri sangat sering menjadi
ulkusi bengkak, fluor albus purulen
kadang kadang dijumpai keradangan yang hebat
70 % menunjukkan gejala sistemik
80% lesi di cervix, fluor albus purulen, mudah
berdarah
• Pada laki laki
predileksinya di penis, perianal, anal dan rectum
33% penderita dijumpai gejala uretritis
• 80% lymphadenitis inguinalis akut, biasanya pada mgg
2-3
• Lesi ekstragenital pada orogenital, difaring, mulut dan
bibir
53
HERPES GENITALIS
54
Genital
Tumor
• Pertumbuhan jaringan
– condylomata accuminata
– Condylomata lata
– moluscum contagiosum
55
Penderita dengan keluhan vegetasi genital
Vegetasi Genital
Anamnesis
Pemeriksaan Genital
Vegetasi
Rujuk
Verrucous
Perbaikan Rujuk
Evaluasi sesuai 56
standar
Condylomata
Accuminata
• Human Papiloma Virus (6, 11 – 16), DNA
virus
• Patologi
– deferensiasi epithel, para keratosis, acantosis,
elongasi papilla dermia
• Inkubasi
– 3 mgg- 8 bln
57
Condylomata
Accuminata
• Gejala klinis
– Papulae kecil, merah, verrucous, mudah
berdarah (cengger ayam)
– Laki-laki : corpus, frenulum, corona, glans,
kd2 intra meatal (urethra)
– Wanita : vulva, introitus, lab-minor, clitoris,
jarang di cervix
• Variasi
– Giant condyloma Buschke Lowenstein -
malignancy
– Papulosis Bowenoid 58
CONDYLOMATA
Accumina
ta
59
Selamat
Belajar
semoga semua
lulus
60