ANAK
Oleh :
Aditya Wira Pradana
Riza Safira Noviana
Asma pada anak
Definisi
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2004,
Asma adalah mengi berulang dan/atau batuk persisten (menetap) dengan karakteristik
sebagai berikut:
timbul secara episodik,
cenderung pada malam/dini hari (nokturnal),
musiman,
setelah aktivitas fisik,
ada riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau keluarganya.
Sedangkan menurut GINA ( Global Initiative for Asthma ) Asma didefinisikan
sebagai gangguan inflamasi kronik saluran respiratorik dengan banyak sel yang
berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T.
Epidemiologi
Alergen
Stress / Gangguan emosi
Lingkungan
Perubahan Cuaca
Olahraga
Infeksi Saluran Pernapasan
Faktor Komorbid ( Adanya Penyakit Rhinitis, Sinusitis, GERD)
Faktor Resiko
• Genetik
• Riwayat Atopi
• Jenis Kelamin
• Ras / Etnik
• Hiperreaktifitas Jalan Napas
Patogenesis Asma
Patologi Anatomi
• Gambaran makroskopik yang penting dari asma adalah :
(1) Mukus penyumbat dalam bronki,
(2) Inflamasi paru yang berlebihan.
Jalan udara seringkali tersumbat oleh mukus, yang terdiri
dari sel yang mengalami deskuamasi. Musin sering
mengandung komponen seroprotein yang timbul dari
reaksi peradangan hebat dalam submukosa. Dinding
bronki tampak lebih tebal dari biasa. Apabila eksudat
supuratif terdapat dalam lumen, maka superinfeksi dan
bronkitis harus diwaspadai.
• Secara mikroskopik :
1. Obstruksi saluran respiratori
2. Hiperaktivasi saluran respiratori
3. Kelainan otot polos saluran respiratori
4. Hipersekresi Mukus
Patofisiologi Asma
Asma terjadi akibat :
1. Adanya obstruksi Saluran respiratorik
2. Hiperreaktivitas saluran respiratorik
Reaksi antigen antibodi Sel-sel inflamasi (sel
Pencetus serangan mast,makrofag,eosinofil,limfosit
(Hiperreaktivitas saluran napas) T, basofil)
Serangan ASMA
klasifikasi
Gejala
Gejala berupa
timbul/memburuk
batuk, sesak napas,
terutama
rasa berat di dada
malam/dini hari
ASMA
Pemeriksaan Fisik
inspeksi perkusi
Pernapasan
cepat Hipersonor
Batuk-batuk
paroksimal
Retraksi
dada
Ekspirasi
memanjang
auskultasi
Ditemukan
suara napas
wheezing
Pemeriksaan penunjang
• Tes Laboratorium
• Uji faal paru, efektif untuk anak usia >6tahun
• Foto rontgen thoraks
Diagnosis banding
1. Medikamentosa :
• Pelega (reliver)
Bronkodilator :
beta 2 agonis selektif
(salbutamol inhaler, setiap 20 menit selama 1 jam).
• Antikolinergik
Pengontrol
Antiinflamasi :prednison, prednisolon atau triaminisolon dengan
dosis 1-2 mg/kgBB/hari diberikan 2-3 kali/hari selama 3-5 hari.
• Non medikamentosa :
1. Identifikasi dan pengendalian faktor pencetus
2. Kontrol secara teratur
3. Pola hidup sehat
Komplikasi