Anda di halaman 1dari 28

ASMA PADA

ANAK
Oleh :
Aditya Wira Pradana
Riza Safira Noviana
Asma pada anak
Definisi
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tahun 2004,
Asma adalah mengi berulang dan/atau batuk persisten (menetap) dengan karakteristik
sebagai berikut:
 timbul secara episodik,
 cenderung pada malam/dini hari (nokturnal),
 musiman,
 setelah aktivitas fisik,
 ada riwayat asma atau atopi lain pada pasien dan/atau keluarganya.
Sedangkan menurut GINA ( Global Initiative for Asthma ) Asma didefinisikan
sebagai gangguan inflamasi kronik saluran respiratorik dengan banyak sel yang
berperan, khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit T.
Epidemiologi

• Menurut laporan National Center for Health Statistics


(NCHS) tahun 2013, prevalensi serangan asma pada
anak usia 0-17 tahun adalah 57 per 1000 anak (jumlah
anak 4,2 juta) dan pada dewasa dengan usia diatas 18
tahun, 38 per 1000 (jumlah dewasa 7,8 juta). Jumlah
anak laki-laki yang mengalami asma 1,5-2 kali lebih
sering dibandingkan perempuan
Pencetus

Alergen
Stress / Gangguan emosi
Lingkungan
Perubahan Cuaca
Olahraga
Infeksi Saluran Pernapasan
 Faktor Komorbid ( Adanya Penyakit Rhinitis, Sinusitis, GERD)
Faktor Resiko

• Genetik
• Riwayat Atopi
• Jenis Kelamin
• Ras / Etnik
• Hiperreaktifitas Jalan Napas
Patogenesis Asma
Patologi Anatomi
• Gambaran makroskopik yang penting dari asma adalah :
(1) Mukus penyumbat dalam bronki,
(2) Inflamasi paru yang berlebihan.
Jalan udara seringkali tersumbat oleh mukus, yang terdiri
dari sel yang mengalami deskuamasi. Musin sering
mengandung komponen seroprotein yang timbul dari
reaksi peradangan hebat dalam submukosa. Dinding
bronki tampak lebih tebal dari biasa. Apabila eksudat
supuratif terdapat dalam lumen, maka superinfeksi dan
bronkitis harus diwaspadai.
• Secara mikroskopik :
1. Obstruksi saluran respiratori
2. Hiperaktivasi saluran respiratori
3. Kelainan otot polos saluran respiratori
4. Hipersekresi Mukus
Patofisiologi Asma
Asma terjadi akibat :
1. Adanya obstruksi Saluran respiratorik
2. Hiperreaktivitas saluran respiratorik
Reaksi antigen antibodi Sel-sel inflamasi (sel
Pencetus serangan mast,makrofag,eosinofil,limfosit
(Hiperreaktivitas saluran napas) T, basofil)

Kontraksi otot polos bronkus


Melepaskan mediator
Obstruksi saluran napas Edema mukosa (Histamin,prostaglandin,,dll)
Sekresi mukus meningkat

Serangan ASMA
klasifikasi

Berdasarkan Frekuensi Serangan Asma (PNAA 2004


dan GINA 2009):
1) Asma episodik jarang ( Asma ringan)
2) Asma episodik sering ( Asma sedang)
3) Asma kronik atau persisten (Asma berat)
Asma episodik jarang (Asma ringan)
1. 70–75% dari populasi asma anak.
2. Biasanya terdapat pada anak umur 3–6 tahun.
3. Serangan umumnya dicetuskan oleh infeksi virus
saluran napas atas.
4. Banyaknya serangan 3–4 kali dalam satu tahun.
5. Lamanya serangan paling lama hanya beberapa hari saja
Asma episodik sering (Asma sedang)
1. Golongan ini merupakan 28% dari populasi asma anak.
2. Pada dua pertiga golongan ini serangan pertama terjadi
pada umur sebelum 3 tahun.
3. Frekuensi serangan paling banyak pada umur 8−13
tahun.
4. Umumnya gejala paling buruk terjadi pada malam hari
dengan batuk dan mengi yang dapat mengganggu tidur.
Asma kronik atau persisten (Asma berat)
1. Pada 25% anak serangan pertama terjadi sebelum
umur 6 bulan, 75% sebelum umur 3 tahun.
2. sering memerlukan perawatan di rumah sakit.
Tanda dan Gejala Asma

Pada asma dapat ditemukan 3 hal, yaitu :


1. Mengi
2. Sesak Napas
3. Batuk
Diagnosis

• Anamnesis yang baik cukup untuk menegakan


diagnosis.
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan penunjang.
Anamnesis

Gejala
Gejala berupa
timbul/memburuk
batuk, sesak napas,
terutama
rasa berat di dada
malam/dini hari

Tidak dapat diobati


Faktor pencetus
dengan obat batuk
serangan
biasa

ASMA
Pemeriksaan Fisik

inspeksi perkusi
Pernapasan
cepat Hipersonor

Batuk-batuk
paroksimal

Retraksi
dada

Ekspirasi
memanjang
auskultasi
Ditemukan
suara napas
wheezing
Pemeriksaan penunjang

• Tes Laboratorium
• Uji faal paru, efektif untuk anak usia >6tahun
• Foto rontgen thoraks
Diagnosis banding

• Benda asing di salur pernafasan


• Bronkiolitis
• Pneumonia
• Bronkiektasis
• Rhinitis Alergika
• Sinusitis
Pengobatan

1. Medikamentosa :
• Pelega (reliver)
Bronkodilator :
beta 2 agonis selektif
(salbutamol inhaler, setiap 20 menit selama 1 jam).
• Antikolinergik
Pengontrol
Antiinflamasi :prednison, prednisolon atau triaminisolon dengan
dosis 1-2 mg/kgBB/hari diberikan 2-3 kali/hari selama 3-5 hari.

• Non medikamentosa :
1. Identifikasi dan pengendalian faktor pencetus
2. Kontrol secara teratur
3. Pola hidup sehat
Komplikasi

• Komplikasi asma serangan berat adala pneumotoraks,


pneumomediastinum, atelektasis dan gangguan asam
basa seperti asidosis laktat.
prognosis

• Perjalanan klinis asma menentukan prognosis.


• Apabila ditangani semestinya mortalitas kecil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai