Anda di halaman 1dari 27

Pembekalan Peserta

OLEH
INDRA KHAIDIR,S.T.,M.SC
KuliahKerja Nyata
Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat
(KKN-PPM) adalah suatu
kegiatan intrakurikuler wajib yang
memadukan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi dengan
metode pemberian pengalaman
belajar dan bekerja kepada
mahasiswa, dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
1. KEMISKINAN, KELAPARAN, DAN
KEBODOHAN AKAN DAPAT DIATASI DENGAN
MEBERDAYAKAN MEREKA, KELUARGA MEREKA DAN
MASYARAKAT MEREKA.

2. PEMBERDAYAAN (EMPOWERMENT) ADLH SUATU


UPAYA UTK MENGANGKAT DAYA DAN POTENSI YG ADA TIAP ANGGOTA
MASYARAKAT, UTK MENGUBAH DAN BERUBAH DARI YG SUDAH
DIMILIKI SEJAK LAHIR, TTP TERPENDAM DAN MEREKA SENDIRI TDK
TAHU BHW DAYA DAN POTENSI ITU ADA, BAIK POTENSI SDM,SDA, DAN
POTENSI LAINYA.
Sejarah KKN Mahasiswa
• 19 Desember 1949 UGM berdiri sebagai  Univ. Perjuangan dg. Gd. Panca Darma
• 1951-1962 : UGM mengerahkan mahasiswa untuk mengisi kekurangan guru di
• Sekolah Lanjutan di luar pulau Jawa  Program PTM.
• 1971 : Dir.Pend.Tinggi, Depdikbud (Prof. Koesnadi Hardjosoemantri-UGM)
• mengusulkan Program KKN mahasiswa sbg kegiatan intra-kurikuler bersifat
• pilihan  3 universitas yaitu: Un-And (wil. barat), UGM (wil. tengah) dan Un-
• Has (wil. timur).
• 1972: KKN diperluas di 13 Universitas: Unsyah, USU, Unand, Unsri, Unpad,
• UGM, Undip, Unibra, Unud, Unlam, Unhas, Unsrat dan Unpatti
• 1979 : KKN di UGM bersifat wajib dengan paradigma “Development”.
• 1999 : Lahir KKN Tematik sebagai respon thd dampak krisis ekonomi
• 2000 – 2004: KKN dianggap tidak bermanfaat bagi masyarakat yang ditempati dan
• ada anggapan KKN memperlama masa studi
• 2005 : UGM sebagai perintis KKN memperbaiki citra dan mutu KKN
• 2006 : Konsep KKN PPM dipresentasikan di forum UNESCO (University Leadership
• Forum)
• 2006 : Lahir KKN PPM (Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) UGM dengan
paradigma “Empowerment” dan berbasis riset.
PEUBAHAN PARADIGMA KKN
 Tekanan globalisasi  kehidupan makin kompleks
 Perubahan paradigma Perguruan Tinggi (PT)
 Tekad PT menjadi Universitas Riset

Kontektualisasi KKN

menjadi KKN-PPM

•Personality development •Personality empowerment


•Community development •Community empowerment
•Institutional development •Institutional development
Pergeseran Paradigma Program KKN-PPM
Perubahan dari KKN menjadi KKN-PPM
Tujuan :
1. Meningkatkan kepedulian dan empati mahasiswa
2. Menjamin keberlanjutan program, oleh masyarakat atau
oleh mahasiswa KKN-PPM

Dari . . . Ke . . .
• Top down
• Bottom up
• Work for community
• Work with community
• No theme
• Based on theme or research
• Development paradigm
• Empowerment paradigm

6
Keterpaduan aspek Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Pelestarian Tri Gatra KKN PPM
- Personality Development
- Community Empowerment
- Institusi Development
Empati-Partisipatif
Interdisipliner
Komprehensif-Komplementatif
dan Berdimensi Luas.
Realistis-Pragmatis
Environmental development
Co-Creation
(Gagasan Bersama)
Co-Financing/Co-
Funding (Dana Bersama)
Flexibility (Keluwesan)
 Sustainability
(Berkesinambungan)
Berbasiskan Riset.
Meningkatkan Empati dan
Kepedulian Mahasiswa
Melaksanakan Terapan
IPTEKS Secara Teamwork
Menanamkan Nilai
Kepribadian
dan Berdimensi Luas.
Meningkatkan Daya Saing
Nasi-
onal.
Menanamkan Jiwa Peneliti.
1. MONODISIPLINER, yaitu program kegiatan KKN PPM yang
dilaksanakan berdasarkan 1 bidang program kegiatan .
Contoh : Seorang mahasiswa Fakultas Biologi (Bidang PP)
melaksanakan program budidaya anggrek, maka program ini
termasuk monodisipliner karena tidak melibatkan bidang
ilmu dan tema lain.

2. INERDISIPLINER, yaitu program kegiatan KKN PPM yang


dilaksanakan berdasarkan minimal 2 bidang program
kegiatan. Contoh : Mahasiswa Fakultas MIPA Jurusan Kimia
(Bidang PP) mengadakan kegiatan membuat VCO (Virgin
Coconut Oil)
1. PROGRAM POKOK (sesuai dengan tema dan atau bidang
ilmunya). Program Pokok adalah program yang harus
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa KKN PPM .

2. PROGRAM POKOK TAMBAHAN (di luar bidang ilmu dan


tema). Adalah program yang menjadi tanggung jawab
seorang mahasiswa KKN PPM, di luar bidang ilmu dan
temanya. Setiap mhs tidak wajib melaksanakanya dan
maksimal hanya 1 program dan 5% jam efektif kerja.

3. PROGRAM BANTU (disebut Nondisipliner). Adalah program


yang dikerjakan oleh setiap mahasiswa hanya membantu
peserta KKN-PPM lain dalam 1 unit, dan secara operasional
tetapi secara ilmiah tidak terkait dengan pola kerja
Interdisiplner.
1. Memperdalam pengertian, penghayatan, dan pengalaman
mahasiswa tentang : Cara berfikir dan bekerja interdisipliner
dan lintas sektoral, Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian
bagi pembangunan dan Kesulitan yang dihadapi masyarakat
dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah
pembangunan pengembangan daerah.
2. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap
penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat
secara pragmatis ilmiah.
3. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan
tanggung jawab mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat.
4. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk
melaksanakan program-program pengembangan dan
pembangunan.
5. Membina mahasiswa agar menjadi seorang innovator,
motivator, dan problem solver.
6. Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa
sebagai kader pembangunan.
1. Memperoleh bantuan pikiran dan tenaga
untuk merencanakan serta melaksanakan
program pembangunan.
2. Meningkatkan kemampuan berfikir,
bersikap dan bertindak agar sesuai dengan
program pembangunan.
3. Memperoleh pembaharuan-pembaharuan
yang diperlukan dalam pembangunan di
daerah.
4. Membentuk kader-kader pembangunan di
masyarakat sehingga terjamin
kesinambungan pembangunan.
1. Perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu
dan pengetahuan kepada mahasiswa, dengan adanya umpan
balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat.
Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi akan dapat
disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar
memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai
contoh dalam proses pendidikan.

2. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi


pemerintah atau departemen lainnya dalam melaksanakan
pembangunan dan pengembangan IPTEKS.

3. Perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih


bermanfaat dalam pengelolaan dan penyelesaian berbagai
masalah pembangunan.
ADA YANG
KURANG
JELAS PAK EE

Anda mungkin juga menyukai