OLEH :
EGIT PRAITNO
21606005
OLEH :
EGIT PRAITNO
21606005
ii
HALAMAN PENEGESAHAN
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Dr, Fajriah, S.Pi., M.Si Dr, Suharta Amijaya Husen, S.Kel., M.Si
NIDN.0903028303 NIDN.0908038202
iii
HALAMAN PENGUJI
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Universitas Muhammadiyah Kendari.
Egit Praitno
NIM. 21606005
v
ABSTARAK
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahi Rahmani Rahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah subhana wa ta’ ala atas karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2020 Pemetaan Daerah
Penangkapan Ikan Berdasarkan Komposisi Hasil Tangkapan Purse seine Yang Di
Daratkan Di Pps Kendari
Ucapan terimah kasih kepada :
1. Bapak Eddy Hamka, S.Pi., M.Si, selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan saran-saran dalam penyelesaian Skripsi
2. Ibu Rita, .L. Bubun, S.Pi., M.Si, selaku pembimbing II dan kepala Unit
Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah kendari yang telah
memberikan saran dan motivasi dalam penyelesaian Skripsi.
3. Bapak Dr, Suharta Amijaya Husen, S.Kel., M.Si, selaku penguji Skripsi
dan Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari yang
telah memberikan saran dalam menyelesaikan perbaikan studi perbaikan
Skripsi
4. Ibu Dr, Fajriah, S.Pi., M.Si, selaku penguji Skripsi dan Dekan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari
5. Kedua orang tua saya tercinta Ayahanda (Ahmad Yani) dan Ibunda
(Hajorawati), atas dukungan, doa, dan bimbingan moril selama penulis
mulai menempuh pendidikan dari sekolah dasar sampai kejenjang yang
lebih tinggi.
6. Kepala PPSK yang telah memberikan izin Penelitian dan membantu
kelancaraan selama penelitian.
7. Pihak Wwf Indonesia atas bantuanya dalam penyelesaian Skripsi
8. Pihak kapal KM. Bayasa 02 yang telah memperbolehkan penulis untuk
melakukan penelitian diatas kapalnya.
9. Terimahkasih kepada Istri Saya Andi Mimin Assagaff yang telah
membantu selama penyelesaian skripsi ini.
10. Rekan-rekan mahasiswa (Julkifly Kemhay S,Pi,Titi Suriani,S,Pi.Irsal,
Jurhum Samu,S.Pi) atas dukungan dan bantuannya.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan maanfaat untuk mendorong
penelitian selanjutnya.
Kendari, Mei 2022
Egit Praitno
NIM. 21606005
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
HALAMAN JUDUL.......................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii
HALAMAN PENGUJI...................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................v
ABSTRAK.......................................................................................................vi
ABSTRACT.....................................................................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...........................................................................................x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................2
1.5 Skema Penelitian............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Purse seine.....................................................................5
2.2 Metode Pengoperasian....................................................................6
2.3 Daerah Penangkapan......................................................................7
2.4 pemetaan daerah penangkapan ikan...............................................8
2.5 komposisi hasil tangkapan purse seine...........................................8
ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................9
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................9
3.3 Metode Penelitian..............................................................................10
3.4 Analisis Data Penelitian....................................................................10
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi unit penangkapan purse seine...........................................12
4.2 Metode pengoperasian purse seine..................................................13
4.3 Daerah penangkapan ikan.................................................................16
4.4 Komposisi hasil tangkapan purse seina.............................................19
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Skema Penelelitian............................................................................4
2. Peta lokasi penelitian.........................................................................9
3. Kapal purse seine (kapal putih .........................................................12
4. Proses persiapan penangkapan ikan..................................................14
5. Proses penurunan jaring purse seine.................................................14
6. Proses penarikan jaring.....................................................................15
7. Penggunaan Gps diatas kapal purse seine.........................................15
8. Lokasi penangkapan ikan..................................................................16
9. Kedalaman daerah penangkapan ikan...............................................17
10. Peta suhu permukaan laut..................................................................18
11. Sebaran konsentrasi klorofil-a pada daerah penangkapan ikan........19
12. Proporsi hasil tangkapan ikan ..........................................................21
xii
BAB I. PENDAHULUAN
xiii
tersebut. Informasi data dari distribusi parameter oseanografi pada daerah
penangkapan tersebut, dapat dijadikan indikator keberadaan komposisi hasil
tangkapann di daerah penangkapan ikan.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari (PPSK) sebagai salah satu
homebase pendaratan ikan Tipe A di Wilayah Timur Indonesia telah
menggunakan teknologi pengindraan jauh yang dikenal dengan Sistem Informasi
Geografis (SIG). Hal ini memudahkan dalam menentukan pengaruh kondisi
oseanografi terhadap hasil tangkapan ikan di perairan yang didaratkan di PPS
Kendari. Pemanfaatan SIG dalam perikanan tangkap dapat mempermudah operasi
penangkapan ikan dan penghematan waktu dalam pencarian daearh penangkapan
ikan yang sesuai (Dahuri 2001). Sistem informasi geografis (SIG) menyediakan
informasi signifikan terhadap deskripsi daerah potensial ikan pelagis baik secara
spasial maupun temporal (Zainuddin et al. 2013).
xiv
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi mengenai pemetaan daerah penangkapan ikan dan
komposisi hasil tangkapan purse seine yang didaratkan di PPS Kendari
2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah setempat baik nelayan maupun
pelaku usaha perikanan tangkap.
3. Sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya mengetahui pemetaan
daerah penangkapan ikan berdasarkan komposisi hasil tangkapan purse
seine yang didaratkan di PPS Kendari
xv
1.5 SKEMA PENELITIAN
Pelaksanaan ini dilakukan dengan mengikuti skema seperti berikut:
Mulai
Analisis
Analisis deskripsi, Analisis
Kelimpahan Kepadatan ikan
Kesimpulan
xvi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Purse seine adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan-ikan
yang bergerombol (scholling) dipermukaan laut. Prinsip pengoperasian purse
seine untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombol dengan cara melingkari
gerombolan ikan, kemudian bagian bawah jaring dikerutkan dengan menarik tali
kerut (purse line) melalui cincin-cincin yang terdapat pada bagian tali ris bawah
dan jaring akan membentuk seperti mangkuk.
Pendapat para ahli terkait pengertian Purse seine yang di mana pada alat
tangkap purse seine sering manangkap ikan jenis pelagis kecil seperti layang,
selar, lemuru, kembung, tongkol, dan tembang. Ikan-ikan yang tertangkap tersebut
terkurung kedalam jaring yang telah membentuk kantong. Diniah (2008)
menyatakan bahwa pukat cincin adalah alat penangkap ikan dari jaring yang
dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan hingga alat berbentuk
seperti mangkuk pada akhir proses penangkapan ikan. Alat tangkap ini digunakan
untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombol. Cara pengoperasian pukat
cincin adalah dengan melingkari gerombolan ikan, kemudian tali kolor (purse
line) ditarik ke dan dari kapal hingga bentuk jaring menyerupai mangkuk.
(Sadhori 1985) Selanjutnya menjelsakan bahwa hasil tangkapan dipindahkan ke
kapal dengan menggunakan serok atau scoop.
Von Brandt (2005) menyatakan bahwa karakteristik purse seine terletak
pada cincin dan purse line atau tali kolor. Alat tangkap ini memiliki ciri tali ris
atas yang lebih pendek dari tali ris bawahnya, sedangkan alat tangkap yang
termasuk kelompok ini seperti lampara memiliki tali ris atas yang lebih panjang
dari tali ris bawah. Purse seine dikelompokkan ke dalam kelompok surrounding
nets. Ada dua tipe purse seine yaitu purse seine tipe Amerika dan purse seine tipe
Jepang. Purse seine tipe Amerika berbentuk empat persegi panjang dengan bagian
pembentuk kantong terletak di bagian tepi jaring. Purse seine tipe Jepang
xvii
berbentuk empat persegi panjang dengan bagian bawah jaring berbentuk busur
lingkaran dan bagian pembentuk kantong terletak di tengah jaring.
2.2 Metode Penangkapan Ikan
xviii
maupun horizontal. Kelompok ikan digiring ke bagian kantong yang terdapat
diujung jaring di salah satu sisi jaring dengan cara menarik jaring ke kapal dan
akhirnya ikan hasil tangkapan diangkat ke atas kapal.
Data yang dikumpulkan dalam observasi berhubungan dengan
keanekaragaman volume dan ukuran panjang total hasil tangkapan. Penelitian ini
dilakukan terdiri dari penentuan koordinat daerah penangkapan ikan
menggunakan Global positioning System (GPS), pengukuran suhu permukaan laut
menggunakan termometer, pengukuran salinitas air laut menggunakan
handrefractometer. Pengamatan hasil tangkapan ikan pada titik koordinat daerah
penangkapan ikan (jenis,ukuran dan volume hasil tangkapan ikan) dilakukan
dengan mengambil sampel semua spesies yang tertangkap sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Ukuran panjnag total hasil tangkapan diukur dari ujung
mulut ikan sampai pada ujung ekor.
xix
perairan Laut Banda (WPP 714) yang terjadi pada musim timur, sekitar bulan
Juni, Juli dan Agustus.
2.4 Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan
xx
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
xxi
Tabel 1. alat dan bahan yang digunakan
1 Alat dan bahan Kegunaan
2 Hand Refraktometer{0/00} Mengukur salinitas
3 Thermometer {0C} Megukur suhu
4 Meteran Pita {m Mengukur hasil tangkapan
5 Global positionong system (GPS Menentukan titik koordinat
6 Camera Dokumentasi
7 Fom Data Mencatat hasil penelitian
8 Objek Penelitian Alat tangkap purse seine
xxii
1. Penentuan daerah penangkapan ikan berdasarkan sebaran SPL dan klorofil-a
pada citra.
Peta tematik titik-titik koordinat daerah penangakapan yang dihasilkan
selama penelitian dianalisis secara deskriftif kualititaf menggunakan Softwer
ArcMap 10.3. Data suhu permukaan laut dan klorofil-a yang diperoleh dari
http://oceancologsfc.nasa.gov, kemudian diolah untuk mendapatkan nilai
dan gambaran sebaran suhu permukaan laut dan Klorofil-a. langkah-langkah
yang dilakukan untuk mengelolah data citra adalah sebagai berikut:
1) Nilai suhu permukaan laut rata-rata dan Klorofil-a rata-rata
menggunakan Software SeaDas 7.3
2) Pembauatan peta SPL, Klorofil-a dan peta daerah penangkapan ikan
menggunakan Software ArcMap 10.3
Hasil analisis ditampilkan dalam bentu gambar peta sebaran daearah
penangkapan ikan.
2. Komposisi Hasil Tangkapan
Analsis data kuantitatif digunakan untuk menentukan komposisi hasil
tangkapan berdasarkan . proporsi volume hasil tangakapan perjenis.
Formulasinya sebagaimna diacu dalam Bubun dan Mahmud (2015) yaitu
sebagai berikut:
xxiii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kapal yang digunakan selama penelitian adalah jenis kapal (Gambar 2) yang
berasal dari daerah mandar (kapal putih) adapun ukuran kapal purse seine yang
digunakan dalam penelitian ini berukuran antara 20 GT – 59 GT (Tabel 1).
Konstruksi purse siene yang beroperasi di PPSK pada umumnya sama, yang
membedakan adalah ukuran dari kapasitas kapal yang menjadi memuat alat
tangkap dan alat bantunya. Semakin besar ukuran kapasitas kapal maka ukuran
alat tangkap yang digunakan dalam kegiatan penangkapan juga semakin besar.
Berdasarkan hasil pengumpulan data lapangan dengan melihat ukuran GT kapal,
xxiv
konstruksi jaring purse seine, memiliki panjang antara 300 – 500 meter dengan
kedalaman jaring mencapai 90 meter. Bahan utama jaring terbuat dari bahan
polyethilen ukuran mata jarring sebesar 1 inchi dan pelampung terbuat dari bahan
plastik serta pemberat dari bahan timah (Lampiran 1). Bubun dan Mahmud (2015)
menjelaskan bahwa ukuran kapal purse seine yang dioperasi di perairan bagian
timur Sulawesi Tenggara dan mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari berukuran 27 GT – 30 GT dengan ukuran alat
tangkap purse seine memiliki panjang 500 m, kedalaman jarring 90 m dan mesh
size 2 cm. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran kapal purse seine yang beroperasi
di Laut Banda dan Teluk Tolo yang terdapat di PPSK masuk dalam kategori pukat
cincin pelagis kecil dengan ukuran mata jaring kantong ≥1 (lebih dari atau sama
dengan satu) inci dan panjang Tali Ris Atas ≤600 (kurang dari atau sama dengan
enam ratus) meter dan berukuran >30 (lebih dari tiga puluh) gross tonnage.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2021
tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia dan Laut Lepas serta
Penataan Andon Penangkapan Ikan, maka kapal-kapal sebagaimana disebutkan
dalam penelitian ini, tidak diperbolehkan lagi melakukan penangkapan ikan pada
Jalur Penangkapan II di WPPNRI 714, namun perlu diarahkan pada Jalur
Penangkapan Ikan III di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI
711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717,
dan WPPNRI 718.
xxv
maka nelayan akan langsung kembali ke fishing base (PPS Kendari). Adapun
metode penangkapan ikan dengan purse seine selama penelitian sebagai berikut :
1. Persiapan
Setelah tiba dilokasi rumpon (Gambar 3), maka nelayan akan mengikatkan
kapalnya pada rumpon tersebut sampai waktu penangkapan (subuh hari),
namun sebelum melakukan proses penangkapan, maka terlebih dahulu,
ABK akan mengecek keberdaan ikan (Gambar 3), jika diketahui ada ikan,
maka akan dilakukan operasi penangkapan dan jika tidak maka tidak
dilakukan penangkapan ikan.
xxvi
Gambar 5. Proses Penurunan Jaring Purse seine
xxvii
Gambar 7. Pengunaan GPS diatas Kapal Purse seine
xxviii
Gambar 8. Lokasi Penangkapan Purse seine
xxix
laut 28OC – 31OC sehingga menunjukkan lokasi penangkapan ikan sudah
sesuai/ideal.
Gambar 10. Suhu Permukaan Laut Daerah Penangkapan Ikan Purse seine
xxx
Gambar 11. Sebaran konsentrasi klorofil-a pada daerah penangkapan ikan
xxxi
golongan ikan yang memiliki nilai jual tinggi. Komposisi dan jumlah hasil
tangkapan dapat dilihat pada (tabel 3).
Tabel 3. Komposisi dan Jumlah Hasil Tangkapan Selama Penelitian
Jenis Ikan Berat Total (kg)
Ikan Layang 2.129
Ikan Tuna (baby tuna) 150
Ikan Salam 431
Ikan Cakalang 500
Ikan Kwee 30
Ikan Elak/ Grandang 55
Ikan Tongkol 755
Ikan Pogot 50
Ikan Lamadang 30
Ikan Tenggiri 5
Ikan Barrakuda 10
Jumlah 4155
Proporsi hasil tangkapan purse seine berdasarkan volume hasil tangkapan
berfluktuasi. Hasil proporsi tertinggi yaitu jenis ikan layang (Decapterus
macrosoma). Hasil ini dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 12. Proporsi hasil tangkapan ikan (%) pada purse seine
Mahmud dan Bubun (2015) bahwa potensi penangkapan purse seine yang
dominan tertangkap yaitu ikan layang (Decapterus macrosoma).
Bubun et al. (2015) menjelaskan keberadaan komposisi spesies di daerah
xxxii
penangkapan ikan light fishing disebabkan adalah interaksi biologi dan interaksi
fisika disebabkan adanya dengan interaksi ikan terhadap cahaya. Untuk purse
seine keterkaitan ikan berada di daerah penangkapan ikan disebabkan adanya
interaksi biologi antara spesies. Komposisi hasil tangakapan antara lain. Ikan
cakalang (Katsuawanus pelamis), ikan selar (Selaroides leptolepis), ikan layang
(Decapterus macrosoma), ikan kembung laki (Rastriligerr kanagurta) ikan
mendidihang (Thunnus albacara) dan ikan lamadang (Coryphaena hippomus).
xxxiii
Widyastuti et al. (2020), menjelaskan bahwa ukuran ikan layang pertama
kali matang gonad yaitu 23 cm, sehingga menunjukkan bahwa ikan layang yang
tertangkap selama penelitian sebagian telah matang gonad. Sedangkan untuk ikan
cakalang, menurut Hartati dan Arnenda (2019) bahwa ikan cakalang matang
gonad pada ukuran 44,7 cm, hal ini menunjukkan bahwa ikan cakalang yang
tertangkap selama penelitian belum matang gonad. Menurut Hasana et al. (2019).
matang gonad pada ikan tongkol di sekitar 25,8 cm – 26,5 cm menunjukan hasil
tangkapan selama penelitian sudah matang gonad. Berdasarkan data hasil
penelitian menunjukan bahwa dalam kegiatan penangkapan purse seine di daerah
penangkapan ikan, masih terdapat spesies ikan yang belum layak tangkap seperti
ikan tuna madidihang (Thunnus albacares), Ikan Salam (Elagatis bipinnulatus),
dan Ikan Elak/ Grandang (Kyphosus cinerascens).
5.1 Kesimpulan
xxxiv
Grandong (Kyphosus cinerascens), 1,20% ikan pogot (Melichtlys niger),
0,72% ikan kwe (Gnathanodon speciosus), 0,72% ikan lamadang
(Coryphaena sp ), 0,24% ikan barrakuda (Sphyraena Barracuda) dan 0,12%
ikan tenggiri (Scomberomorus commerson).
5.2 Saran
Hasil penelitian purse seine dapat dilakukan pula terkait letak titik rumpon
berdasarkan daerah penangkapan ikan di perairan bagian timur Sulawesi
Tenggara. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sebaran rumpun di wilayah WPP
714 Sulawesi Tenggara.
DAFTAR PUSTAKA
xxxv
Bubun RL, Simbolon D, Nurani TW, Wisudo SH. 2014. Tropik Level Pada
Daerah Penangkapan Ikan Yang Menggunakan Light Fishing Di Perairan
Sulawesi Tenggara. Marine Fisheries 5(1): 57-66
Bubun RL, Simbolon D, Nurani TW, Wisudo SH. 2015. Terbentuknya Daerah
Penangkapan Ikan dengan Light Fishing. Airaha. 4(1): 27 – 36.
Bubun RL. 2014. Terbentuknya daerah penangkapan ikan dalam perikanan light
fishing dan dampaknya terhadap perikanan (tesis). Bogor (ID) Institut
Pertanian Bogor.
Dahuri, R 2001. Pengololahan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara Terpadu.
Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta.189 Hal
Diniah. 2008. Pengenalan Perikanan Tangkap. Departeman Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan FPIK IPB. Bogor
Furqan, Imam. 2014 . Pemetaan Daerah Penangkapan dan Kemelimpahan Ikan
Hasil Tangkapan Purse seine di Perairan Malang Selatan. Sarjana thesis,
Universitas Brawijaya
Ghufron MZ, Triarso I, Kunarso. 2019. Analisis Hubungan Suhu Permukaan
Laut dan Klorofil-a Citra Satelit Suomi NPP VIIRS terhadap Hasil
Tangkapan Purse seine di PPN Pengambengan, Bali. Saintek Perikanan.
14(2): 128-135
Hamka E. 2010. Pemetaan Daerah Penangkapan Potensial Ikan Layang
(Decapterus Sp) di Laut Banda. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Mahmud A, Bubun RL. 2015. Potensi Lestari Ikan Layang (Decapterus Spp)
Berdasarkan Hasil Tangkapan Pukat Cincin Di Perairan Timur Sulawesi
Tenggara. Jurnal teknologi perikanan dan kelautan 6(20): 159-168.
Mirnawati, Nelwan A, Zainudin M 2019. Studi Tentang Komposisi Jenis Hasil
Tangkapan Purse seine Berdasarkan Lokasi Penangkapan Di Perairan
Tanah Beru Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. Jurnal
IPTEKS PSP 6(11): 21-43.
Mudztahid, A., 2013. Metode Penangkapan Dan Alat Tangkap Pukat Cincin
(Purse seine). SMK Negeri 3 Tegal
xxxvi
Muhammad Maskur, Nurwahidin, Arham Rumpa, Tri Setianto, Khaerudin Isman,
Tamrin, dan Paduartama Tandipuang 2020. Komposisi Ikan Hasil
Tangkapan Pukat Cincin pada Berbagai Koordinat di Perairan Laut Jawa,
Jurnal Airaha, Vol. IX, No. 1 June 2020: 079 – 088
Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta
Rais . 2009. Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan Tuna (Tnunnus Albacore) Dan
Pelagis (Katsuwonus Pelamis) Diperairan Teluk Bone {Skripsi}. Program
Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Jurusan Perikanan. Fakultas
Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin
Makassar.
Sadhori, N. (1985). Teknik penangkapan ikan. Angkasa. Bandung
Simbolon D, Sondita MFA, Airuddin. 2010. Komposisi Isi Saluran Pencernaan
Ikan Teri (Stelophorus sp) di Perairan Barru, Selat Makassar. Indonesia
Journal of Marine Science. 15(1): 7 – 16
Von Brandt. 2015. Fish Catching Methods of the World Edisi ke 4. Otto G, Klaus
L, Erdmann D, Thomas W, editor Oxfort. Blackwell Publishing. 523p.
Zainuddin, M, A. Nelwan. A Farhum, Najamuddin, M.I.Hajar, M. Kurnia,
Sudirman. 2013. Characterizing potensial Fishing Zone of Skripjack Tuna
During the Southeast Monsoon in the Bone Bay-Frores Sea Using Remotely
Sensed Oceanographic Data. Internasional Journal Of Geosciences. Vol.
4 : 259-237.
xxxvii
Lampiran 1 . Jenis Bahan Setiap Bagian Jaring Purse seine
Bagian Jenis Bahan Gambar
Badan Jaring Polyethilen
xxxviii
Bagian Jenis Bahan Gambar
Pelampung Plastik /
dan tali ris atas polyethilen
xxxix
Lampiran 2. Dokumentasi Selama Penelitian
xl
RIWAYAT HIDUP
xli
Ketenagakerjaan RI Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas di
Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun
2016, penulis perna magang di Dialer Toyota Haddji Kalla Kendari Sebagai
Mekanik Mobil Bensin pada tahun 2016, Penulis pernah bekerja di WWF
Indonesia sebagai Asisten Observer By catch ETP di Kabupaten Muna Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2018 dan Penulis pernah menjadi Tim Survey Data
Rumah Tangga (House Socio Ekonomy Behavioral Survey) di Provensi Sulawesi
Tenggara Pada Tahun 2019.
xlii