Anda di halaman 1dari 42

SKRIPSI

PEMETAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN


KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DI
DARATKAN DI PPS KENDARI

OLEH :
EGIT PRAITNO
21606005

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KENDARI
2022
SKRIPSI

PEMETAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN


KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DI
DARATKAN DI PPS KENDARI

OLEH :
EGIT PRAITNO
21606005

“Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana”

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KENDARI
2022

ii
HALAMAN PENEGESAHAN

Judul :Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan Berdasarkan


Komposisi Hasil Tangkapan Purse seine Yang Di
Daratkan Di Pps Kendari

Nama :Egit Praitno


NIM :21606005
Program Studi :Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas :Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Tanggal Pengesahan :

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Eddy Hamka S.Pi., M.Si Rita .L. Bubun,S.Pi., M.Si


NIDN,0931038305 NIDN. 0911067801

Mengetahui,

Dekan, Ketua Program Studi

Dr, Fajriah, S.Pi., M.Si Dr, Suharta Amijaya Husen, S.Kel., M.Si
NIDN.0903028303 NIDN.0908038202

iii
HALAMAN PENGUJI

PEMETAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN


KOMPOSISI HASIL TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DI
DARATKAN DI PPS KENDARI

Dipertahankan di Depan Penguji Skripsi


Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
Universitas Muhammadiyah Kendari
Berdasrkan SK Nomor …………….

1. Eddy Hamka S.Pi., M.Si


2. Rita .L. Bubun, S.Pi., M.Si
3. Dr.Fajriah, S.Pi., M.Si
4. Dr. Suharta Amijaya Husen, S.Kel., M.Si

iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya mengatakan bahwa Skripsi Berjudul PEMETAAN


DAERAH PENANGKAPAN IKAN BERDASARKAN KOMPOSISI HASIL
TANGKAPAN PURSE SEINE YANG DIDARATKAN DI PPS KENDARI
adalah benarkarya saya dan belum ajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan
tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutif dari karya yang
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka dibagian akhir Skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Universitas Muhammadiyah Kendari.

Kendari, Juni 2022

Egit Praitno
NIM. 21606005

v
ABSTARAK

Pemetaan daerah penangkapan ikan merupakan upaya dan indikator yang


sangat penting dalam melakukan operasi penangkapan ikan dengan menggunakan
alat tangkap purse seine. Purse seine merupakan unit penangkapan dengan
penangkapan secara aktif. Berdasarkan hal tersebut tujuan yang dicapai dalam
penelitian ini adalah (1) Menentukan posisi daerah penangkapan ikan purse seine
yang mendaratkan hasil tangkapannya di PPSK berdasarkan parameter kedalaman
perairan, suhu permukaan laut dan klorofil-a. (2) Menentukan komposisi hasil
tangkapan purse seine yang di daratkan di PPSK. Penelitian dilakukan pada bulan
November 2020 di PPSK (fishing base) dan perairan Laut Banda (fishing ground)
dengan metode survey. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantatif
menggunakan data citra dan software ArcMap 10.3. Hasil penelitian menunjukan
bahwa Daerah penangkapan purse seine yang mendaratkan hasil tangkapannya di
PPSK, beroperasi di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 714 yang tersebar
diantara wilayah perairan timur sulawesi tenggara mengarah ke Pulau Menui
(Sulawesi Tengah), Pulau Taliabu (Maluku Utara), dengan jumlah titik
penangkapan (rumpon) yang berhasil diidentifikasi sebanyak 17 titik. Komposisi
hasil tangkapan selama penelitian sebanyak 12 spesies ikan dengan total hasil
tangkapan sebanyak 4.155 kg (4,155 ton). Proporsi komposisi hasil tangkapan
ikan yaitu 51,21%, ikan layang (Decapterus Decapterus macrosoma), 18,17% ikan
tongkol (Auxis thazard), 12,03% ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), 10,37%
ikan salam (Elagatis bipinnulatus), 3,85% ikan tuna (Thunnus albacares), 1,32%
ikan Elak/ Grandong (Kyphosus cinerascens), 1,20% ikan pogot (Melichtlys
niger), 0,72% ikan kwe (Gnathanodon speciosus), 0,72% ikan lamadang
(Coryphaena sp), 0,24% ikan barrakuda (Sphyraena Barracuda) dan 0,12% ikan
tenggiri (Scomberomorus commerson).

Kata kunci : Purse seine, Pemetaan Laut Banda

vi
ABSTRACT

Mapping fishing areas is a very important effort and indicator in carrying


out fishing operations using purse seine fishing gear. Purse seine is an active
fishing unit. Based on this, the objectives achieved in this study are (1) Determine
the position of the purse seine fishing area that lands their catch in PPSK based
on the parameters of water depth, sea surface temperature and chlorophyll-a (2)
Determine the composition of purse seine catches landed in PPSK. The research
was conducted in November 2020 in PPSK (fishing base) and the waters of the
Banda Sea (fishing ground) with the survey method. Analisis data dilakukan
secara kualitatif dan kuantatif menggunakan data citra dan software ArcMap
10.3. Hasil penelitian menunjukan bahwa Daerah penangkapan purse seine yang
mendaratkan hasil tangkapannya di PPSK, beroperasi di Wilayah Pengelolaan
Perikanan (WPP) 714 yang tersebar diantara wilayah perairan timur sulawesi
tenggara mengarah ke Pulau Menui (Sulawesi Tengah), Pulau Taliabu (Maluku
Utara), dengan jumlah titik penangkapan (rumpon) yang berhasil diidentifikasi
sebanyak 17 titik. Komposisi hasil tangkapan selama penelitian sebanyak 12
spesies ikan dengan total hasil tangkapan sebanyak 4.155 kg (4,155 ton).
Proporsi komposisi hasil tangkapan ikan yaitu 51,21%, ikan layang (Decapterus
Decapterus macrosoma), 18,17% ikan tongkol (Auxis thazard), 12,03% ikan
cakalang (Katsuwonus pelamis), 10,37% ikan salam (Elagatis bipinnulatus),
3,85% ikan tuna (Thunnus albacares), 1,32% ikan Elak/ Grandong (Kyphosus
cinerascens), 1,20% ikan pogot (Melichtlys niger), 0,72% ikan kwe (Gnathanodon
speciosus), 0,72% ikan lamadang (Coryphaena sp), 0,24% ikan barrakuda
(Sphyraena Barracuda) dan 0,12% ikan tenggiri (Scomberomorus commerson).

Keywords : Purse seine, Banda Sea Mapping

vii
KATA PENGANTAR
Bismillahi Rahmani Rahim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah subhana wa ta’ ala atas karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2020 Pemetaan Daerah
Penangkapan Ikan Berdasarkan Komposisi Hasil Tangkapan Purse seine Yang Di
Daratkan Di Pps Kendari
Ucapan terimah kasih kepada :
1. Bapak Eddy Hamka, S.Pi., M.Si, selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan saran-saran dalam penyelesaian Skripsi
2. Ibu Rita, .L. Bubun, S.Pi., M.Si, selaku pembimbing II dan kepala Unit
Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah kendari yang telah
memberikan saran dan motivasi dalam penyelesaian Skripsi.
3. Bapak Dr, Suharta Amijaya Husen, S.Kel., M.Si, selaku penguji Skripsi
dan Ketua Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari yang
telah memberikan saran dalam menyelesaikan perbaikan studi perbaikan
Skripsi
4. Ibu Dr, Fajriah, S.Pi., M.Si, selaku penguji Skripsi dan Dekan Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari
5. Kedua orang tua saya tercinta Ayahanda (Ahmad Yani) dan Ibunda
(Hajorawati), atas dukungan, doa, dan bimbingan moril selama penulis
mulai menempuh pendidikan dari sekolah dasar sampai kejenjang yang
lebih tinggi.
6. Kepala PPSK yang telah memberikan izin Penelitian dan membantu
kelancaraan selama penelitian.
7. Pihak Wwf Indonesia atas bantuanya dalam penyelesaian Skripsi
8. Pihak kapal KM. Bayasa 02 yang telah memperbolehkan penulis untuk
melakukan penelitian diatas kapalnya.
9. Terimahkasih kepada Istri Saya Andi Mimin Assagaff yang telah
membantu selama penyelesaian skripsi ini.
10. Rekan-rekan mahasiswa (Julkifly Kemhay S,Pi,Titi Suriani,S,Pi.Irsal,
Jurhum Samu,S.Pi) atas dukungan dan bantuannya.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan maanfaat untuk mendorong
penelitian selanjutnya.
Kendari, Mei 2022

Egit Praitno
NIM. 21606005

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL....................................................................................i
HALAMAN JUDUL.......................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iii
HALAMAN PENGUJI...................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN........................................................................v
ABSTRAK.......................................................................................................vi
ABSTRACT.....................................................................................................vii
KATA PENGANTAR....................................................................................viii
DAFTAR ISI...................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...........................................................................................x
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................2
1.5 Skema Penelitian............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Purse seine.....................................................................5
2.2 Metode Pengoperasian....................................................................6
2.3 Daerah Penangkapan......................................................................7
2.4 pemetaan daerah penangkapan ikan...............................................8
2.5 komposisi hasil tangkapan purse seine...........................................8

ix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian...........................................................9
3.2 Alat dan Bahan..................................................................................9
3.3 Metode Penelitian..............................................................................10
3.4 Analisis Data Penelitian....................................................................10
BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi unit penangkapan purse seine...........................................12
4.2 Metode pengoperasian purse seine..................................................13
4.3 Daerah penangkapan ikan.................................................................16
4.4 Komposisi hasil tangkapan purse seina.............................................19

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan........................................................................................23
5.2 Saran..................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................24
LAMPIRAN....................................................................................................29
RIWAYAT HIDUP.........................................................................................30

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Alat dan bahan yang digunakan......................................................10


2. Spesifikasi alat tangkap purse seine...............................................12
3. Komposisi dan jumlah hasil tangkapan selama penelitian.............19
4. Komposisi ukuran ikan yang tertangkap selama penelitian............21

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Skema Penelelitian............................................................................4
2. Peta lokasi penelitian.........................................................................9
3. Kapal purse seine (kapal putih .........................................................12
4. Proses persiapan penangkapan ikan..................................................14
5. Proses penurunan jaring purse seine.................................................14
6. Proses penarikan jaring.....................................................................15
7. Penggunaan Gps diatas kapal purse seine.........................................15
8. Lokasi penangkapan ikan..................................................................16
9. Kedalaman daerah penangkapan ikan...............................................17
10. Peta suhu permukaan laut..................................................................18
11. Sebaran konsentrasi klorofil-a pada daerah penangkapan ikan........19
12. Proporsi hasil tangkapan ikan ..........................................................21

xii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Purse seine merupakan salah satu unit penangkapan dengan metode


penangkapan secara aktif. Operasi penangkapan meliputi semua elemen diantara
pencarian, berburu dan menangkap dengan menggunakan jaring mengelilingi
dengan bagian dasar tertutup. Untuk memaksimalkan pemanfaatan potensi
sumberdaya perikanan haruslah didukung oleh teknologi yang sampai saat ini
beragam digunakan oleh nelayan Indonesia. Dalam kegiatan operasi penangkapan
purse seine pada malam hari menggunakan teknologi alat bantu cahaya (light
fishing) untuk mengumpulkan ikan di daerah penangkapan ikan. Simbolon et al.
(2010) menjelaskan bahwa terbentuknya daerah penangkapan ikan pada alat
tangkap yang menggunakan light fishing, disebabkan tertariknya ikan terhadap
cahaya yang berada di sekitar alat penangkapan ikan.
Teknologi alat bantu cahaya merupakan salah satu teknologi dalam
membentuk daerah penangkapan ikan. Disamping itu pemakaian teknologi maju
seperti GPS (Global Positioning System) digunakan sebagai alat bantu navigasi
yang dapat memandu dalam mencari lokasi penangkapan, sehingga dapat dibuat
dalam bentuk peta daerah penangkapan ikan. (Furqam et al 2014).
Pemetaan daerah penangkapan ikan merupakan salah satu upaya dan
indikator yang sangat penting dalam melakukan operasi penangkapan ikan dengan
menggunakan alat tangkap purse seine. Hal ini disebabkan daaerah penangkapan
ikan umumnya tidak ada yang bersifat tetap dan dapat mengalami perubahan
ataupun berpindah-pindah tergantung dari kondisi lingkungannya. Salah satu
faktor yang mempengaruhi komposisi hasil tangkapan ikan yaitu parameter
oseanografi seperti, suhu permukaan laut, arus laut, salinitas dan ketersediaan
makanan. Suhu permukaan laut merupakan pengaruh yang sangat dominan untuk
dijadikan dasar menduga stok produksi hasil tangkapan ikan (Susilo et a. 2015).
Teknologi penginderaan jauh merupakansalah satu teknologi yang yang
dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang gambaran paramater
oseanografi di daerah penangkapan ikan berdasarkan titik koordinat di daerah

xiii
tersebut. Informasi data dari distribusi parameter oseanografi pada daerah
penangkapan tersebut, dapat dijadikan indikator keberadaan komposisi hasil
tangkapann di daerah penangkapan ikan.
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari (PPSK) sebagai salah satu
homebase pendaratan ikan Tipe A di Wilayah Timur Indonesia telah
menggunakan teknologi pengindraan jauh yang dikenal dengan Sistem Informasi
Geografis (SIG). Hal ini memudahkan dalam menentukan pengaruh kondisi
oseanografi terhadap hasil tangkapan ikan di perairan yang didaratkan di PPS
Kendari. Pemanfaatan SIG dalam perikanan tangkap dapat mempermudah operasi
penangkapan ikan dan penghematan waktu dalam pencarian daearh penangkapan
ikan yang sesuai (Dahuri 2001). Sistem informasi geografis (SIG) menyediakan
informasi signifikan terhadap deskripsi daerah potensial ikan pelagis baik secara
spasial maupun temporal (Zainuddin et al. 2013).

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini dilakukan kajian berdasarkan
informasi pada bagian latar belakang yaitu:
1. Bagaimana posisi daerah penangkapan ikan purse seine yang mendaratkan
hasil tangkapannya di PPSK berdasarkan parameter kedalaman perairan,
suhu permukaan laut dan klorofil-a?
2. Bagaimana komposisi hasil tangkapan purse seine yang di daratkan di
PPSK?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan posisi daerah penangkapan ikan purse seine yang mendaratkan
hasil tangkapannya di PPSK berdasarkan parameter kedalaman perairan,
suhu permukaan laut dan klorofil-a.
2. Menentukan komposisi hasil tangkapan purse seine yang di daratkan di
PPSK.

xiv
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi mengenai pemetaan daerah penangkapan ikan dan
komposisi hasil tangkapan purse seine yang didaratkan di PPS Kendari
2. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah setempat baik nelayan maupun
pelaku usaha perikanan tangkap.
3. Sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya mengetahui pemetaan
daerah penangkapan ikan berdasarkan komposisi hasil tangkapan purse
seine yang didaratkan di PPS Kendari

xv
1.5 SKEMA PENELITIAN
Pelaksanaan ini dilakukan dengan mengikuti skema seperti berikut:

Mulai

Daerah Penangkan ikan dan komposisi hasil


tangkapan ikan

Studi,kapal purse seine

Data Primer Data Sekunder

Komposisi hasil tangkapan diperoleh melalui studi


Daerah penangkapan ikan kegiatan wawancara
dan
literature resmi

Analisis
Analisis deskripsi, Analisis
Kelimpahan Kepadatan ikan

Kesimpulan

Gambar 1. Skema Penelitian

xvi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Purse seine

Purse seine adalah alat tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan-ikan
yang bergerombol (scholling) dipermukaan laut. Prinsip pengoperasian purse
seine untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombol dengan cara melingkari
gerombolan ikan, kemudian bagian bawah jaring dikerutkan dengan menarik tali
kerut (purse line) melalui cincin-cincin yang terdapat pada bagian tali ris bawah
dan jaring akan membentuk seperti mangkuk.
Pendapat para ahli terkait pengertian Purse seine yang di mana pada alat
tangkap purse seine sering manangkap ikan jenis pelagis kecil seperti layang,
selar, lemuru, kembung, tongkol, dan tembang. Ikan-ikan yang tertangkap tersebut
terkurung kedalam jaring yang telah membentuk kantong. Diniah (2008)
menyatakan bahwa pukat cincin adalah alat penangkap ikan dari jaring yang
dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan hingga alat berbentuk
seperti mangkuk pada akhir proses penangkapan ikan. Alat tangkap ini digunakan
untuk menangkap ikan pelagis yang bergerombol. Cara pengoperasian pukat
cincin adalah dengan melingkari gerombolan ikan, kemudian tali kolor (purse
line) ditarik ke dan dari kapal hingga bentuk jaring menyerupai mangkuk.
(Sadhori 1985) Selanjutnya menjelsakan bahwa hasil tangkapan dipindahkan ke
kapal dengan menggunakan serok atau scoop.
Von Brandt (2005) menyatakan bahwa karakteristik purse seine terletak
pada cincin dan purse line atau tali kolor. Alat tangkap ini memiliki ciri tali ris
atas yang lebih pendek dari tali ris bawahnya, sedangkan alat tangkap yang
termasuk kelompok ini seperti lampara memiliki tali ris atas yang lebih panjang
dari tali ris bawah. Purse seine dikelompokkan ke dalam kelompok surrounding
nets. Ada dua tipe purse seine yaitu purse seine tipe Amerika dan purse seine tipe
Jepang. Purse seine tipe Amerika berbentuk empat persegi panjang dengan bagian
pembentuk kantong terletak di bagian tepi jaring. Purse seine tipe Jepang

xvii
berbentuk empat persegi panjang dengan bagian bawah jaring berbentuk busur
lingkaran dan bagian pembentuk kantong terletak di tengah jaring.
2.2 Metode Penangkapan Ikan

Metode pengoperasiannya, pengoperasianya dengan cara melingkari


gerombolan ikan hingga alat berbentuk seperti mangkuk pada akhir proses
penangkapan ikan. Alat tangkap ini digunakan untuk menangkap ikan pelagis
yang bergerombol. Cara pengoperasian purse seineadalah dengan melingkari
gerombolan ikan, kemudian tali kolor (purse line) ditarik ke dan dari kapal hingga
bentuk jaring menyerupai mangkuk. Selanjutnya hasil tangkapan dipindahkan ke
kapal dengan menggunakan serok atau scoop. Purse seinedisebut juga pukat
cincin atau jaring kantong, karena bentuk jaring pada saat dioperasikan
menyerupai kantong. Alat tangkap ini disebut juga jaring kolor, karena pada
bagian bawah jaring dilengkapi dengan tali kolor yang berfungsi untuk
menyatukan bagian bawah jaring sewaktu operasi dengan cara menarik tali kolor
tersebut (Diniah, 2008).
Purse seine adalah alat penangkap ikan yang di mana pada bagian utamanya
adalah jaring, digunakan untuk menangkap ikan pelagis besar atau ikan pelagis
kecil sesuai dengan ukuran dan jumlah yang banyak. Alat penangkap ikan jenis
Purse seine terdiri dari kantong (bag, bunt), badan jaring, tepi jaring, pelampung
(float), tali pelampung (float line), sayap (wing), pemberat (singker lead), tali
penarik (purse line), tali cincin (tali kang), cincin (ring), dan selvage. Ikan yang
menjadi tujuan penangkapan dari Purse seine adalah ikan – ikan pelagis yang
membentuk gerombolan/kawanan yang berada dekat permukaan air (sea surface).
Sangat diharapkan pula densitas shoal (gerombolan/kawanan) tersebut tinggi,
yang berarti jarak ikan dengan ikan yang lainnya harus sedekat mungkin
(Ayodhyoa, 1981).
Purse seine dioperasikan dengan cara melingkarkan jaring mengelilingi
kelompok ikan, sehingga kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri secara
horizontal. Setelah pelingkaran selesai itu jaring kemudian dikerutkan dengan cara
menarik tali kerut, sampai tali pemberat menyatu dan bagian bawah jaring
tertutup, sehingga kawanan ikan tidak dapat meloloskan diri secara vertikal

xviii
maupun horizontal. Kelompok ikan digiring ke bagian kantong yang terdapat
diujung jaring di salah satu sisi jaring dengan cara menarik jaring ke kapal dan
akhirnya ikan hasil tangkapan diangkat ke atas kapal.
Data yang dikumpulkan dalam observasi berhubungan dengan
keanekaragaman volume dan ukuran panjang total hasil tangkapan. Penelitian ini
dilakukan terdiri dari penentuan koordinat daerah penangkapan ikan
menggunakan Global positioning System (GPS), pengukuran suhu permukaan laut
menggunakan termometer, pengukuran salinitas air laut menggunakan
handrefractometer. Pengamatan hasil tangkapan ikan pada titik koordinat daerah
penangkapan ikan (jenis,ukuran dan volume hasil tangkapan ikan) dilakukan
dengan mengambil sampel semua spesies yang tertangkap sesuai dengan
kebutuhan penelitian. Ukuran panjnag total hasil tangkapan diukur dari ujung
mulut ikan sampai pada ujung ekor.

2.3 Daerah Penagkapan Ikan

Kondisi parameter osenografi secara umum mempengaruhi keberadaan ikan


di daerah penangkapan ikan. Paramater oseanografi yang dimaksud yaitu suhu
permukaan laut, salinitas, klorofil-a, kedalaman, sedimentasi, upwelling, arus dan
gelombang. Bubun (2014) menjelaskan bahwa kandungan klorofil-a pada daerah
penangkapan ikan purse seine berpengaruh nyata terhadap komposisi hasil
tangkapanikan. Ghufron et al. (2019) menjelaskan bahwa produktivitas hasil
tangkapan purse seine di Selat Bali dipengaruhi sangat kuat oleh faktor suhu
permukaan laut dan konsentrasi klorofil-a.
Bubun et al. (2015) menjelaskan bahwa terbentuknya daerah penangkapan
ikan pada alat bantu menggunakan light fishing yang dioperasikan di peraian
bagian timur Sulawesi Tenggara disebabkan oleh interaksi fisika dan interaksi
biologi antara spesies ikan dengan lingkungannya. Hamka (2010) menjelaskan
bahwa keberadaan spesies ikan di daerah penangkapan ikan perairan timur
Sulawesi Tenggara (bagian dari WPP 714) dipengaruhi oleh kesesuaian antara
musim penangkapan dengan waktu penangkapan potensial tinggi ikan layang di

xix
perairan Laut Banda (WPP 714) yang terjadi pada musim timur, sekitar bulan
Juni, Juli dan Agustus.
2.4 Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan

Pemanfaatan perkembangan teknologi angkasa luar (satelit) memberikan


dampak yang positif bagi pengelolaan sumberdaya perairan. Salah satunya adalah
untuk memetakan daerah penangkapan ikan terbang dengan bantuan GPS (Global
Positioning System) dengan menggunakan pendekatan parameter oseanografi
yaitu salinitas, kedalaman, suhu dan indeks klorifil-a suatu perairan. Beberapa
keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakaan SIG bagi pengelolaan
sumberdaya perairan (Hanapi, 2004) diantaranya adalah mampu mengintegrasikan
data dari berbagai format data (grafik, teks, digital dan analog) dari berbagai
sumber, selain itu juga mampu melakukan pemodelan, pengujian dan
perbandingan beberapa alternatif kegiatan sebelum dilakukan aplikasi di
lapangan.Sistem pemetaan yang biasanya dilakukan dapat juga memanfaatkan
bantuan penginderaan jauh yang nantinya data dari hasil analisa citra digital
dipetakan kedalam format SIG. Salah satu cara untuk mengintegrasikan
penginderaan jarak jauh dengan SIG (Hanapi, 2004) yaitu data digital
penginderaan jarak jauh dianalisais dan diklasifikasi secara digital, hasil keluaran
dari proses tersebut berupa peta konvensional kemudian didigitasi ke dalam SIG.

2.5 Komposisi Hasil Tangkapan Purse seine

Bubun dan Mahmud (2015) menjelskan bahwa komposisi tasil tangkapan


sampingan yang diperoleh dalam operasi penangkapan purse seine di Perairan
Bagian Timur Sulawesi Tenggara terdiri dari ikan selar bentong, ikan kembung
laki, ikan layang, ikan selar tetengek, ikan salam dan cumi-cumi. Mirnawati et al
(2019) menyebutkan komposisi hasil tangkapan alat tangkap purse seine memiliki
jenis yang berbeda-beda seperti, ikan selar (Ataule mate) talang-talang
(Scomberoidestol), tongkol (Euthynnus affinis),  kembung  lelaki  (Rastrelliger
kanagurta), dan ikan tenggiri (Scomberomorus commerson)

xx
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di perairan bagian utara Pulau Wawonii, Pulau


Menui dan Pulau Taliabo. Waktu penelitian pada bulan November 2020. Objek
penelitian yaitu daerah penangkapan ikan dan komposisi hasil tangkapan unit
penangkapan purse seine yang mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 2. Peta lokasi penelitian

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan digunakan pada pemetaan daerah penangkapan ikan
berdasarkan komposisi hasil tangkapan purse seine yang di daratkan di PPSK
dapat dilihat pada Tabel 1.

xxi
Tabel 1. alat dan bahan yang digunakan
1 Alat dan bahan Kegunaan
2 Hand Refraktometer{0/00} Mengukur salinitas
3 Thermometer {0C} Megukur suhu
4 Meteran Pita {m Mengukur hasil tangkapan
5 Global positionong system (GPS Menentukan titik koordinat
6 Camera Dokumentasi
7 Fom Data Mencatat hasil penelitian
8 Objek Penelitian Alat tangkap purse seine

3.2. Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survey. Sumber data yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi, yaitu
mengikuti langsung operasi penangkapan ikan (experimental fishing)
menggunakan dua unit penangkapan ikan.sedangkan data sekunder diperoelh dari
referensi dan studi literatur. Untuk mendapatkan data primer dilakukan beberapa
tahapan (Ahmad. 2018) yaitu sebagai berikut :
1. Persiapan menuju daerah penengkapan ikan
2. Penentuan stasiun pengamatan
3. Pengambilan titik daerah penangkapan ikan
4. Penagambilan data parameter oseanografi
5. Mencatat komposisi hasil tangkapan

3.3. Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data secera
kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk pemetaan daerah
penangkapan ikan terhadap SPL dan klorofil-a pada Citra. Analisis kuantatif
digunakan untuk mentukan komposisi daerah penangkapan ikan.

xxii
1. Penentuan daerah penangkapan ikan berdasarkan sebaran SPL dan klorofil-a
pada citra.
Peta tematik titik-titik koordinat daerah penangakapan yang dihasilkan
selama penelitian dianalisis secara deskriftif kualititaf menggunakan Softwer
ArcMap 10.3. Data suhu permukaan laut dan klorofil-a yang diperoleh dari
http://oceancologsfc.nasa.gov, kemudian diolah untuk mendapatkan nilai
dan gambaran sebaran suhu permukaan laut dan Klorofil-a. langkah-langkah
yang dilakukan untuk mengelolah data citra adalah sebagai berikut:
1) Nilai suhu permukaan laut rata-rata dan Klorofil-a rata-rata
menggunakan Software SeaDas 7.3
2) Pembauatan peta SPL, Klorofil-a dan peta daerah penangkapan ikan
menggunakan Software ArcMap 10.3
Hasil analisis ditampilkan dalam bentu gambar peta sebaran daearah
penangkapan ikan.
2. Komposisi Hasil Tangkapan
Analsis data kuantitatif digunakan untuk menentukan komposisi hasil
tangkapan berdasarkan . proporsi volume hasil tangakapan perjenis.
Formulasinya sebagaimna diacu dalam Bubun dan Mahmud (2015) yaitu
sebagai berikut:

Pi= ¿ x 100 % … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … …(1)


N
Dimana:
Pi = proporsi volume pada spesies ke-i
ni = volume hasil tangkapan pada spesies ke-i
N = volume total hasil tangkapan yang tertangkap

xxiii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Unit Penangkapan Purse seine

Kapal yang digunakan selama penelitian adalah jenis kapal (Gambar 2) yang
berasal dari daerah mandar (kapal putih) adapun ukuran kapal purse seine yang
digunakan dalam penelitian ini berukuran antara 20 GT – 59 GT (Tabel 1).

Gambar 3. Kapal Purse seine (kapal putih)


Tabel 2. Spesifikasi Alat Tangkap Purse seine
Spesifikasi KM Bayasa 02 KM Sinar Indah KM Irma Jaya
Ukuran (GT) 29 30 55
Jumlah ABK (orang) 13 14 18
Panjang Kapal (m) 27
Lebar Kapal (m) 5 5 6
Dalam Kapal (m) 3 3 4
Daerah Penangkapan Laut Banda,
Laut Banda Laut Banda
Ikan Teluk Tolo

Konstruksi purse siene yang beroperasi di PPSK pada umumnya sama, yang
membedakan adalah ukuran dari kapasitas kapal yang menjadi memuat alat
tangkap dan alat bantunya. Semakin besar ukuran kapasitas kapal maka ukuran
alat tangkap yang digunakan dalam kegiatan penangkapan juga semakin besar.
Berdasarkan hasil pengumpulan data lapangan dengan melihat ukuran GT kapal,

xxiv
konstruksi jaring purse seine, memiliki panjang antara 300 – 500 meter dengan
kedalaman jaring mencapai 90 meter. Bahan utama jaring terbuat dari bahan
polyethilen ukuran mata jarring sebesar 1 inchi dan pelampung terbuat dari bahan
plastik serta pemberat dari bahan timah (Lampiran 1). Bubun dan Mahmud (2015)
menjelaskan bahwa ukuran kapal purse seine yang dioperasi di perairan bagian
timur Sulawesi Tenggara dan mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari berukuran 27 GT – 30 GT dengan ukuran alat
tangkap purse seine memiliki panjang 500 m, kedalaman jarring 90 m dan mesh
size 2 cm. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran kapal purse seine yang beroperasi
di Laut Banda dan Teluk Tolo yang terdapat di PPSK masuk dalam kategori pukat
cincin pelagis kecil dengan ukuran mata jaring kantong ≥1 (lebih dari atau sama
dengan satu) inci dan panjang Tali Ris Atas ≤600 (kurang dari atau sama dengan
enam ratus) meter dan berukuran >30 (lebih dari tiga puluh) gross tonnage.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 18 Tahun 2021
tentang Penempatan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia dan Laut Lepas serta
Penataan Andon Penangkapan Ikan, maka kapal-kapal sebagaimana disebutkan
dalam penelitian ini, tidak diperbolehkan lagi melakukan penangkapan ikan pada
Jalur Penangkapan II di WPPNRI 714, namun perlu diarahkan pada Jalur
Penangkapan Ikan III di WPPNRI 571, WPPNRI 572, WPPNRI 573, WPPNRI
711, WPPNRI 712, WPPNRI 713, WPPNRI 715, WPPNRI 716, WPPNRI 717,
dan WPPNRI 718.

4.2 Metode Pengoperasian Purse seine


Pengoperasian purse seine secara teknis bertujuan untuk menangkap ikan
yang berbentuk scholling, khusus di Kota Kendari, seluruh purse seine yang
beroperasi menggunakan rumpon sebagai titik penangkapan (Gambar 3).
Pengamatan selama peneliian menunjukkan pola waktu penangkapan purse seine,
yaitu pada waktu pada subuh hari (05.00 – 07.00 wita). Dalam sekali trip
penangkapan maksimal selama 7 hari, hal ini berkaitan dengan ketersediaan
perbekalan dan bahan bakar. Namun jika jumlah hasil tangkapan sudah banyak,

xxv
maka nelayan akan langsung kembali ke fishing base (PPS Kendari). Adapun
metode penangkapan ikan dengan purse seine selama penelitian sebagai berikut :

1. Persiapan
Setelah tiba dilokasi rumpon (Gambar 3), maka nelayan akan mengikatkan
kapalnya pada rumpon tersebut sampai waktu penangkapan (subuh hari),
namun sebelum melakukan proses penangkapan, maka terlebih dahulu,
ABK akan mengecek keberdaan ikan (Gambar 3), jika diketahui ada ikan,
maka akan dilakukan operasi penangkapan dan jika tidak maka tidak
dilakukan penangkapan ikan.

Bentuk rumpon Mengecek keberadaan ikan


Gambar 4. Proses Persiapan Penangkapan Ikan
2. Proses Penurunan Jaring
Bagian pertama yang diturunkan adalah pelapung tanda, sambil kapal
bergerak melingkar, kemudian badan jaring, setelah kedua ujung jaring
bertemu, maka dilakukan penarikan tali kolor menggunakan mesin roller
sampai jaring purse seine tertutup secara sempurna (Gambar 4).

xxvi
Gambar 5. Proses Penurunan Jaring Purse seine

3. Proses Penarikan Jaring


Tahap selanjutnya adalah penarikan jaring dan pengambilan hasil
tangkapan, kemudian dimasukkan kedalam palka (Jika jumlahnya lebih dari
1 ton) atau box gabus. Di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari,
hasil tangkapan akan dipisahkan sesuai jenisnya dan ditimbang (Gambar 5).

Penarikan jaring Proses penanganan ikan diatas kapal


Gambar 6. Proses Penarikan Jaring
Setiap kapal purse seine telah dilengkapi dengan GPS yang berisi titik
lokasi rumpon (Gambar 7), baik yang merupakan miliknya ataupun milik nelayan
lain. Setelah meninggal fishing base (PPS Kendari) umumnya nelayan
menggunakan informasi dari nelayan lain keberadaan ikan saat ini, hasil
tangkapan sebelumnya atau insting kapten kapal untuk menentukan lokasi
penangkapan pertama. Setelah itu, kapal akan bergerak menuju rumpon terdekat
berdasarkan informasi dari GPS.

xxvii
Gambar 7. Pengunaan GPS diatas Kapal Purse seine

4.3 Daerah Penangkapan Ikan


Hasil penelitian pada Gambar 8 menunjukkan lokasi penangkapan purse
seine yang mendaratkan hasil tangkapannya di Pelabuhan Perikanan Samudera
(PPS) Kendari, beroperasi di WPP 714 yang tersebar diantara wilayah perairan
timur Sulawesi Tenggara mengarah ke Pulau Banggai (Sulawesi Tengah), pulau
taliabu (Maluku Utara), Wakatobi dengan jumlah titik penangkapan (rumpon)
yang berhasil diidentifikasi sebanyak 17 titik.

xxviii
Gambar 8. Lokasi Penangkapan Purse seine

Hasil pemetaan terhadap lokasi penangkapan ikan (gambar 9) purse seine


dengan peta kedalaman laut (Dishidros TNA AL, 2010), menujukkan mayoritas
titik penangkapan berada pada kedalam 1.000 meter – 5.500 meter (Gambar 8).
Namun beberapa titik terlihat berada pada kedalaman 300 meter – 500 meter
(sekitar pulau menui, pulau wawonii, pulau taliabu). Berdasarkan hasil wawancara
nelayan, diketahui lokasi rumpon yang kedalamannya kurang dari 500 meter
adalah rumpon miliki warga yang berada dipulau tersebut, sedangkan kedalaman
perairan diatas 1.000 meter secara umum memiliki tipe substrat berlumpur atau
lumpur berpasir. Kondisi ini berkaitan dengan laju sedimentasi sungai. Umunnya
perairan yang memiliki muara sungai akan didominasi oleh lumpur sedangkan
untuk wilayah yang kurang muara sungainya.

Gambar 9. Kedalaman Daerah Penangkapan Ikan


Hasil analisis terhadap sebaran suhu permukaan laut (SPL) dari citra satelit
Aqua MODIS tanggal 11 – 17 November 2020, menunjukkan kisaran SPL yaitu
30,34 OC – 31,78OC (Gambar 10). Menurut Rais (2009), SPL ideal untuk
penangkapan ikan pelagis yang dominan tertangkap pada kisaran suhu permukaan

xxix
laut 28OC – 31OC sehingga menunjukkan lokasi penangkapan ikan sudah
sesuai/ideal.

Gambar 10. Suhu Permukaan Laut Daerah Penangkapan Ikan Purse seine

Bubun et al (2014) menjelaskan bahwa suhu permukaan laut di perairan


bagian Sulawesi Tenggara berkisaran antara 24 OC – 29 OC yang merupakan
daerah penangkapan ikan purse seine pada musim peralihan barat ketimur
(November – Desember). Hasil analisis terhadap sebaran klorofil dari citra satelit
Aqua MODIS tanggal 11 – 17 November 2020, menunjukkan kisaran klorofil
yaitu 0,18 mg/m3 – 0,74 mg/m3 dapat dilihat pada Gambar 10.

xxx
Gambar 11. Sebaran konsentrasi klorofil-a pada daerah penangkapan ikan

Syahdan et a.l (2014), diacu dalam Bubun et al. (2014) menjelaskan


bahwa konsentrasi diperairan dipesisir bagian timur Sulawesi Tenggara pada
Pulau Wawonii dan Saponda Utara berkisaran antara 0,1 mg/m 3 – 0,4 mg/m3,
kondisi ini sangat potensial untuk daerah penangkapan ikan pelagis. Gambar 10
menunjukan bahwa konsentrasi klorofil-a di daerah penangkapan purse seine
masuk dalam kategori konsentrasi sedang, dengan interval terendah 0,08 mg/m 3
dan tertinggi 3,76 mg/m3. Berdasarkan beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwa kisaran SPL dan konsentrasi klorofil-a, maka daerah penangkapan ikan
pada koordinat sebagaimana hasil penelitian ini merupakan daerah yang potensial
untuk penangkapan ikan pelagis dengan menggunakan alat tangkap pukat cincin.

4.4. Komposisi Hasil Tangkapan Purse seine

Hasil observasi menunjukkan jumlah hasil tangkapan dominan berdasarkan


berat hasil tangkapan yaitu spesias ikan layang (Decapterus macrosoma). Hasil
wawancara dengan nelayan purse seine yang menjadi sampel kapal (kapal
mandar) saat penelitian menjelaskan bahwa dalam operasi penangkapan
penangkapan purse seine, nelayan tidak menentukan target tertangkap, namun
mengambil semua hasil tangkapan, sebab semua hasil tangkapan masuk dalam

xxxi
golongan ikan yang memiliki nilai jual tinggi. Komposisi dan jumlah hasil
tangkapan dapat dilihat pada (tabel 3).
Tabel 3. Komposisi dan Jumlah Hasil Tangkapan Selama Penelitian
Jenis Ikan Berat Total (kg)
Ikan Layang 2.129
Ikan Tuna (baby tuna) 150
Ikan Salam 431
Ikan Cakalang 500
Ikan Kwee 30
Ikan Elak/ Grandang 55
Ikan Tongkol 755
Ikan Pogot 50
Ikan Lamadang 30
Ikan Tenggiri 5
Ikan Barrakuda 10
Jumlah 4155
Proporsi hasil tangkapan purse seine berdasarkan volume hasil tangkapan
berfluktuasi. Hasil proporsi tertinggi yaitu jenis ikan layang (Decapterus
macrosoma). Hasil ini dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 12. Proporsi hasil tangkapan ikan (%) pada purse seine

Mahmud dan Bubun (2015) bahwa potensi penangkapan purse seine yang
dominan tertangkap yaitu ikan layang (Decapterus macrosoma).
Bubun et al. (2015) menjelaskan keberadaan komposisi spesies di daerah

xxxii
penangkapan ikan light fishing disebabkan adalah interaksi biologi dan interaksi
fisika disebabkan adanya dengan interaksi ikan terhadap cahaya. Untuk purse
seine keterkaitan ikan berada di daerah penangkapan ikan disebabkan adanya
interaksi biologi antara spesies. Komposisi hasil tangakapan antara lain. Ikan
cakalang (Katsuawanus pelamis), ikan selar (Selaroides leptolepis), ikan layang
(Decapterus macrosoma), ikan kembung laki (Rastriligerr kanagurta) ikan
mendidihang (Thunnus albacara) dan ikan lamadang (Coryphaena hippomus).

Komposisi ukuran ikan hasil tangkapan beragam sesuai dengan spesies.


Berdasarkan ukuran ikan yang tertangkap (Tabel 4) selama penelitian,
menunjukkan bahwa hasil tangkapan utama yaitu ikan layang berukuran antara
13 cm – 29 cm, ikan tongkol berukuran antara 19 cm – 29 cm ikan cakalang
berukuran antara 33 cm – 40 cm terakhir ikan salam berukuran antara
17 cm – 50 cm. Komposisi ini dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 4. Komposisi ukuran ikan yang tertangkap selama penelitian


Length at first
Ukuran Panjang Maturity (cm);
Jenis Ikan Nama Latin
(cm) (sumber:fishbase.or
g)
Decapterus
Ikan Layang 13 – 29 17,6
macrosoma
Ikan Tuna
Thunnus albacares 21 – 29 103,3
(Madidihang)
Ikan Salam Elagatis bipinnulatus 17 – 50 64,4
Ikan Cakalang Katsuwonus pelamis 33 – 40 41,3
Gnathanodon
Ikan Kwee 12 – 25 32,5
speciosus
Ikan Elak/ Kyphosus
10 – 25 28
Grandang cinerascens
Ikan Tongkol Auxis thazard 19 – 29 29,5
Ikan Pogot Melichthys niger 38 – 48 27
Scomberomorus
Ikan Tenggiri 91 75,2
commerson
Sphyraena
Ikan Barrakuda 79 66
Barracuda
Ikan Lamadang Coryphaena hippurus 51 – 70 55,8
Keterangan:
Ikan belum layak
tangkap

xxxiii
Widyastuti et al. (2020), menjelaskan bahwa ukuran ikan layang pertama
kali matang gonad yaitu 23 cm, sehingga menunjukkan bahwa ikan layang yang
tertangkap selama penelitian sebagian telah matang gonad. Sedangkan untuk ikan
cakalang, menurut Hartati dan Arnenda (2019) bahwa ikan cakalang matang
gonad pada ukuran 44,7 cm, hal ini menunjukkan bahwa ikan cakalang yang
tertangkap selama penelitian belum matang gonad. Menurut Hasana et al. (2019).
matang gonad pada ikan tongkol di sekitar 25,8 cm – 26,5 cm menunjukan hasil
tangkapan selama penelitian sudah matang gonad. Berdasarkan data hasil
penelitian menunjukan bahwa dalam kegiatan penangkapan purse seine di daerah
penangkapan ikan, masih terdapat spesies ikan yang belum layak tangkap seperti
ikan tuna madidihang (Thunnus albacares), Ikan Salam (Elagatis bipinnulatus),
dan Ikan Elak/ Grandang (Kyphosus cinerascens).

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Hasil penelitian mengenai pemetaan daerah penangkapan ikan berdasarkan


komposisi hasil tangkapan purse seine yang di daratkan di PPSK, sebagai
berikut:
1. Daerah penangkapan purse seine yang mendaratkan hasil tangkapannya di
Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, beroperasi di Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP) 714 yang tersebar diantara wilayah perairan
timur sulawesi tenggara mengarah ke Pulau Banggai (Sulawesi Tengah),
Pulau Taliabu (Maluku Utara), Buton dengan jumlah titik penangkapan
(rumpon) yang berhasil diidentifikasi sebanyak 17 titik.
2. Komposisi hasil tangkapan selama penelitian sebanyak 12 spesies ikan
dengan total hasil tangkapan sebanyak 4.155 kg (4,155 ton). Proporsi
komposisi hasil tangkapan ikan yaitu 51,21%, ikan layang (Decapterus
Decapterus macrosoma), 18,17% ikan tongkol (Auxis thazard), 12,03%
ikan cakalang (Katsuwonus pelamis), 10,37% ikan salam (Elagatis
bipinnulatus), 3,85% ikan tuna (Thunnus albacares), 1,32% ikan Elak/

xxxiv
Grandong (Kyphosus cinerascens), 1,20% ikan pogot (Melichtlys niger),
0,72% ikan kwe (Gnathanodon speciosus), 0,72% ikan lamadang
(Coryphaena sp ), 0,24% ikan barrakuda (Sphyraena Barracuda) dan 0,12%
ikan tenggiri (Scomberomorus commerson).

5.2 Saran
Hasil penelitian purse seine dapat dilakukan pula terkait letak titik rumpon
berdasarkan daerah penangkapan ikan di perairan bagian timur Sulawesi
Tenggara. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sebaran rumpun di wilayah WPP
714 Sulawesi Tenggara.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro S. D, Ismail, pramonowibowo 2015. Strategi Pengembangan Pelabuhan


Perikanan Samudera (Pps) Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technolog
4(4): 67-77.
Aria Tri Danbrata 2017, Komposisi Hasil Tangkapan Pada Alat Tangkap Purse
seine Di UPT Pelabuhan Dan Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Dan
Perikanan (UPT PPSKP) Pasongsongan Kabupaten Sumenep [Skripsi]
Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang.
Ayodhyoa, A.H. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. 97 hlm :
Bogor.
Bubun RL, Mahmud A 2015. Komposisi Hasil Tangkapan Pukat Cincin
Hubungannya Dengan Teknologi Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan.
Marine Fisheries 6(2): 177-186

xxxv
Bubun RL, Simbolon D, Nurani TW, Wisudo SH. 2014. Tropik Level Pada
Daerah Penangkapan Ikan Yang Menggunakan Light Fishing Di Perairan
Sulawesi Tenggara. Marine Fisheries 5(1): 57-66
Bubun RL, Simbolon D, Nurani TW, Wisudo SH. 2015. Terbentuknya Daerah
Penangkapan Ikan dengan Light Fishing. Airaha. 4(1): 27 – 36.
Bubun RL. 2014. Terbentuknya daerah penangkapan ikan dalam perikanan light
fishing dan dampaknya terhadap perikanan (tesis). Bogor (ID) Institut
Pertanian Bogor.
Dahuri, R 2001. Pengololahan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara Terpadu.
Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta.189 Hal
Diniah. 2008. Pengenalan Perikanan Tangkap. Departeman Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan FPIK IPB. Bogor
Furqan, Imam.  2014 .  Pemetaan Daerah Penangkapan dan Kemelimpahan Ikan
Hasil Tangkapan Purse seine di Perairan Malang Selatan. Sarjana thesis,
Universitas Brawijaya
Ghufron MZ, Triarso I, Kunarso. 2019. Analisis Hubungan Suhu Permukaan
Laut dan Klorofil-a Citra Satelit Suomi NPP VIIRS terhadap Hasil
Tangkapan Purse seine di PPN Pengambengan, Bali. Saintek Perikanan.
14(2): 128-135
Hamka E. 2010. Pemetaan Daerah Penangkapan Potensial Ikan Layang
(Decapterus Sp) di Laut Banda. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Mahmud A, Bubun RL. 2015. Potensi Lestari Ikan Layang (Decapterus Spp)
Berdasarkan Hasil Tangkapan Pukat Cincin Di Perairan Timur Sulawesi
Tenggara. Jurnal teknologi perikanan dan kelautan 6(20): 159-168.
Mirnawati, Nelwan A, Zainudin M 2019. Studi Tentang Komposisi Jenis Hasil
Tangkapan Purse seine Berdasarkan Lokasi Penangkapan Di Perairan
Tanah Beru Kecamatan Bonto Bahari Kabupaten Bulukumba. Jurnal
IPTEKS PSP 6(11): 21-43.
Mudztahid, A., 2013. Metode Penangkapan Dan Alat Tangkap Pukat Cincin
(Purse seine). SMK Negeri 3 Tegal

xxxvi
Muhammad Maskur, Nurwahidin, Arham Rumpa, Tri Setianto, Khaerudin Isman,
Tamrin, dan Paduartama Tandipuang 2020. Komposisi Ikan Hasil
Tangkapan Pukat Cincin pada Berbagai Koordinat di Perairan Laut Jawa,
Jurnal Airaha, Vol. IX, No. 1 June 2020: 079 – 088
Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta
Rais . 2009. Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan Tuna (Tnunnus Albacore) Dan
Pelagis (Katsuwonus Pelamis) Diperairan Teluk Bone {Skripsi}. Program
Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Jurusan Perikanan. Fakultas
Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin
Makassar.
Sadhori, N. (1985). Teknik penangkapan ikan. Angkasa. Bandung
Simbolon D, Sondita MFA, Airuddin. 2010. Komposisi Isi Saluran Pencernaan
Ikan Teri (Stelophorus sp) di Perairan Barru, Selat Makassar. Indonesia
Journal of Marine Science. 15(1): 7 – 16
Von Brandt. 2015. Fish Catching Methods of the World Edisi ke 4. Otto G, Klaus
L, Erdmann D, Thomas W, editor Oxfort. Blackwell Publishing. 523p.
Zainuddin, M, A. Nelwan. A Farhum, Najamuddin, M.I.Hajar, M. Kurnia,
Sudirman. 2013. Characterizing potensial Fishing Zone of Skripjack Tuna
During the Southeast Monsoon in the Bone Bay-Frores Sea Using Remotely
Sensed Oceanographic Data. Internasional Journal Of Geosciences. Vol.
4 : 259-237.

xxxvii
Lampiran 1 . Jenis Bahan Setiap Bagian Jaring Purse seine
Bagian Jenis Bahan Gambar
Badan Jaring Polyethilen

xxxviii
Bagian Jenis Bahan Gambar
Pelampung Plastik /
dan tali ris atas polyethilen

Pemberat dan Timah /


tali ris bawah Polyethilen

xxxix
Lampiran 2. Dokumentasi Selama Penelitian

xl
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Munse, Sulawesi Tenggara pada


tanggal 23 mey 1997, anak kedua dari dua bersaudara
pasangan Suami-Istri Ahmad Yani dan Hajorawati.
Pada tahun 2004 penulis menempuh pendidikan di Sekolah
Dasar Negeri 1 Munse dan menamatkan pendidikan pada tahun 2010 dan
melanjutkan pendidikan pada Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Wawonii
Timur dan menamatkan pendidikan pada tahun 2012 dan kemudian melanjutkan
pendidikan pada Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 9 Kendari dan
menamatkan pendidikan pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis
melanjutkan Pendidikan S1 di Perguruan Tinggi Swasta Universitas
Muhammadiyah Kendari pada Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya
Perikanan. Selama menempuh pendidikan Penulis aktif di Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah
Kendari, Penulis pernah mengikuti Sertifikasi Pelatihan Berbasis Kompotensi
pada Program Teknis Otomotif, Spesifikasi Engine Tune Up, di Kementrian

xli
Ketenagakerjaan RI Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas di
Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun
2016, penulis perna magang di Dialer Toyota Haddji Kalla Kendari Sebagai
Mekanik Mobil Bensin pada tahun 2016, Penulis pernah bekerja di WWF
Indonesia sebagai Asisten Observer By catch ETP di Kabupaten Muna Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2018 dan Penulis pernah menjadi Tim Survey Data
Rumah Tangga (House Socio Ekonomy Behavioral Survey) di Provensi Sulawesi
Tenggara Pada Tahun 2019.

xlii

Anda mungkin juga menyukai