Anda di halaman 1dari 45

SKRIPSI

PRODUKTIVITAS DAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN


PURSE SEINE DI PPS KENDARI

OLEH:

NOER AZIZAH BASO


NIM. 21706012

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KENDARI
2023
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Produktivitas dan Analisis Kelayakan Usaha Perikanan


Purse Seine Di PPS Kendari
Nama Mahasiswa : Noer Azizah Baso
Nim : 21706012
Program Studi : Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kalautan
Tanggal Pengesahan :

Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Fajriah, S.Pi., M.Si Eddy Hamka, S.Pi., M.SI


NIDN. 0903028303 NIDN. 0931038305

Mengetahui

Dekan Ketua Program Studi

Dr. Fajriah, S.Pi., M.Si Dr. Suharta Amijaya Husen,S.Kel.,M.Si


NIDN. 0903028303 NIDN. 0905108402

ii
HALAMAN PENGUJI

PRODUKTIVITAS DAN ANALISIS KELAYAKAN USAHA PURSE


SEINE DI PPS KENDARI

Dipertahankan di Depan Penguji Skripsi


Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Muhammadiyah Kendari
Berdasarkan SK Nomor 006/TGS/11.3.AU1/B/2022
Kendari, 29 Mei 2023

1. Dr. Fajriah., S.Pi., M.Si


2. Eddy Hamka, S.Pi., M.Si
3. Dr. Suharta Amijaya Husen, S.Kel., M.Si
4. Rita L. Bubun, S.Pi., M.Si

iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
SERTA PELIMPHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya mengatakan bahwa Skripsi Berjudul Produktivitas Dan


Analisis Kelayakan Usaha Purse Seine Di PPS Kendari, adalah benar karya
saya dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepadaperguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam bentuk teks dan
dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir Skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Universitas Muhammadiyah Kendari.

Kendari, 29 Mei 2023

Noer Azizah Baso


21706012

iv
ABSTRAK

Salah satu usaha penangkapan ikan yang sering dilakukan nelayan di PPS Kendari
adalah usaha penangkapan ikan dengan menggunakan alat tangkap purse seine. Usaha
perikanan pukat cincin di PPS Kendari memiliki peluang untuk dikembangkan, karena
pukat cincin merupakan alat tangkap yang memiliki kontribusi cukup besar dalam
volume produksi di PPS Kendari, untuk itu penelitian ini bertujuan (1). Menentukan
nilai produktivitas hasil tangkapan purse seine yang di daratkan di PPS Kendari dari
tahun 2017 sampai 2021 (2). Mengetahui kelayakan usaha perikanan tangkap pada
kapal purse seine. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Metode survei.
Sumber data terbagi kedalam dua kategori, yaitu data primer dan data sekunder. Data
primer akan didapatkan dari hasil wawancara di lapangan dan data sekunder akan
didapatkan dari arsip data tahunan kapal purse seine yang tercatat di PPS Kendari.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling, teknik
pengumpulan data dengan pertimbangan tertentu, yang di maksudkan memiliki kriteria
khusus seperti tersedianya data-data yang di butuhkan sehingga mampu memenuhi
data penelitian ini. Objek penelitian pada analisis kelayakan usaha yaitu kapal 29 GT 1
buah. Hasil penelitian mengenail Produktivitas Dan Analisis Kelayakan Usaha Purse
Seine Di PPS Kendari dapat di simpulkan bahwa Produktivitas purse seine di PPS
Kendari tertinggi pada tahun 2019 sebesar 6.213 kg/trip. Sedangkan produktivitas
terendah terdapat pada tahun 2021 yaitu sebesar 3.049 kg/trip. Berdasarkan hasil
analisis kelayakan usaha pada kapal purse seine KMN. Dua Putri 29 GT nilai R/C
ratio yang di peroleh sebesar 1,57. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapal purse
seine KMN. Dua Putri 29 GT mendapatkan R/C ratio > dari 1 yang artinya usaha
tersebut mengalami keuntungan dan layak untuk di usahakan.

Kata kunci: purse seine, produktivitas, analisis kelayakan usaha, PPS Kendari

v
ABSTRACT

One of the fishing businesses that are often carried out by fishermen at PPS Kendari is
fishing using purse seine fishing gear. The ring trawl fishery business at PPS Kendari
has the opportunity to be developed, because the ring trawl is a fishing gear that has a
considerable contribution to the production volume at PPS Kendari, for that this study
aims (1). Determining the productivity value of purse seine catches landed at PPS
Kendari from 2017 to 2021 (2). Knowing the feasibility of capture fisheries on purse
seine vessels. The method carried out in this study is the survey method. Data sources
are divided into two categories, namely primary data and secondary data. Primary
data will be obtained from field interviews and secondary data will be obtained from
the annual data archive of purse seine vessels recorded at PPS Kendari. Data
collection techniques use purposive sampling methods, data collection techniques with
certain considerations, which are intended to have special criteria such as the
availability of data needed so as to be able to meet this research data. The object of
research on the business feasibility analysis is a 29 GT 1 ship. The results of the study
on Productivity and Business Feasibility Analysis of Purse Seine at PPS Kendari can
be concluded that the productivity of Purse Seine at PPS Kendari was the highest in
2019 at 6,213 kg / trip. Meanwhile, the lowest productivity was found in 2021, which
was 3,049 kg / trip. Based on the results of the business feasibility analysis on the
KMN purse seine ship. Two Women's 29 GT R/C ratio obtained is 1.57. The results of
the analysis showed that the purse seine vessel KMN. Dua Putri 29 GT gets an R/C
ratio of > out of 1 which means that the business is profitable and worth trying.

Keywords: purse seine, productivity, business feasibility analysis, PPS Kendari

vi
KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhana Wa Ta’ ala atas karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang terpilih dalam penelitan
adalah Produktivitas Dan Analisis Kelayakan Usaha Perikanan Purse Seine Di
Pps Kendari
Ucapan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Fajriah, S.Pi., M.Si, selaku Pembimbing I Dekan Fakultas


Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari yang
telah meluangkan waktu, saran dan motivasi dalam menyelesaikan
Skripsi
2. Bapak Eddy Hamka, S.Pi., M.Si selaku Pembimbing II yang telah
memberikan saran-saran dalam penyelesaian Skripsi
3. Bapak Dr Suharta Amijaya Husen S.kel., M.Si, selaku Penguji,
Pembimbing Akademik (PA) dan Kepala Program Studi Pemanfataan
Sumberdaya Perikanan
4. Ibu Rita L. Bubun, S.Pi., M.Si, selaku Penguji Skripsi dan Kepala
Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Muhammadiyah Kendari
5. Kedua orang tua saya tercinta Ayahanda (Baso) dan Ibunda (Masyta),
atas dukungan, doa, dan bimbingan moril selama penulis menempuh
pendidikan dari sekolah dasar sampai kejenjang yang lebih tinggi
6. Teman – teman FPIK-UMK 2017 yang telah banyak memberikan
support dan saran-saran yang membangun dalam penyelesaian Skripsi
ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat

Kendari, 29 Mei 2023

vii
Noer Azizah Baso
21706012

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................ii
HALAMAN PENGUJI..................................................................................................iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA
PELIMPHAN HAK CIPTA...........................................................................................iv
ABSTRAK......................................................................................................................v
ABSTRACT.....................................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..................................................................................................vii
DAFTAR ISI................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................x
DAFTAR TABEL..........................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................xii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................3
1.5 Skema Penelitian...............................................................................................3
BAB II. METODE PENELITIAN..................................................................................5
2.1 Waktu dan Tempat............................................................................................5
2.2 Alat dan Bahan..................................................................................................5
2.3 Prosedur Penelitian............................................................................................6
2.4 Teknik Pengumpulan Data................................................................................6
2.5 Analisis Data.....................................................................................................6
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................8
3.1 Hasil Penelitian.................................................................................................8

ix
3.2 Pembahasan.....................................................................................................12
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................19
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................19
4.2 Saran................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................20
LAMPIRAN..................................................................................................................22

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema penelitian...........................................................................................4


Gambar 2. Peta lokasi penelitian.....................................................................................5
Gambar 3. Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine......................................................8
Gambar 4. Perkembangan Produktivitas Per Trip Selama 5 Tahun Terakhir.................9
Gambar 5. Alat Tangkap Purse Seine...........................................................................13

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian............................................5


Tabel 2. Produktivitas Purse Seine Berdasarkan Jumlah Trip Selama 5 Tahun Terakhir
......................................................................................................................9
Tabel 3. Biaya Investasi (Biaya Awal) Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN. Dua
Putri 29 GT.....................................................................................................10
Tabel 4. Biaya Tetap Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN. Dua Putri 29 GT....10
Tabel 5. Biaya Tidak Tetap Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN. Dua Putri 29
GT...................................................................................................................11
Tabel 6. Penerimaan Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN. Dua Putri 29 GT....11
Tabel 7. Analisis Kelayakan Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN. Dua Putri 29
GT...................................................................................................................11

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Perhitungan Hasil Tangkapan Purse Seine Selama 5 Tahun Terakhir........22
Lampiran 2. Hasil Perhitungan Produktivitas Purse Seine Berdasarkan Jumlah Trip Selama 5
Tahun Terakhir......................................................................................................23
Lampiran 3. Hasil Perhitungan Biaya Penyusutan Purse Seine 29 GT.....................................26
Lampiran 4. Hasil Perhitungan Biaya Tidak Tetap Purse Seine 29 GT....................................27
Lampiran 5. Hasil Perhitungan Penerimaan Usaha Purse Seine 29 GT....................................28
Lampiran 6. Hasil Perhitungan Analisis R/C Ratio...................................................................29
Lampiran 7. Kuisioner Penelitian..............................................................................................30
Lampiran 8. Dokumentasi Hasil Penelitian...............................................................................32

xiii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari (PPS) terletak di dalam teluk Kota


Kendari tepatnya di Kelurahan Pudai, Kecamatan Abeli, Kota Kendari. Posisi
geografis Kota Kendari yaitu 03º 58´ 48´´ LS, dan 122º 34´ 17´´ BT. Wilayah Kerja
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari meliputi wilayah kerja daratan seluas 40,53
ha, dan wilayah kerja perairan seluas 33,20 ha. Kemudian wilayah pengoperasian,
wilayah pengoperasian daratan seluas 59,34 ha, dan wilayah pengoperasian perairan
seluas 8,72 ha (Ditjen Perikanan Tangkap, 2021).
Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari dalam kegiatan ekonomi, telah
memberikan manfaat yang cukup tinggi bagi masyarakat seperti fasilitas produksi,
pemasaran hasil perikanan, pengawasan pemanfaatan dan pelestaraian sumberdaya
ikan, pelayanan kesyahbandaran, mendukung kegiatan yang berhubungan dengan
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya, serta penyerapan
tenaga kerja. PPS Kendari sebagai basis utama perikanan Laut pada umumnya di
kawasan Indonesia Timur khususnya Sulawesi Tenggara dengan daerah penangkapan
(fishing ground) meliputi WPP 714 dan WPP 715 yang kaya akan sumberdaya ikan
baik pelagis maupun dimersal yang telah menjadi salah satu komoditas ekspor hasil
perikanan andalan Sulawesi Tenggara. (Ditjen Perikanan Tangkap, 2021).
Produktivitas tangkapan adalah volume tangkapan di bagi dengan jumlah trip
penangkapan (Saputra et.al. 2011) atau kemampuan alat tangkap dalam satuan upaya
penangkapan melalui perbandingan antara produksi atau hasil tangkapan dengan
jumlah waktu yang di gunakan untuk memancing dengan alat tangkap (Jamsurizal
et.al. 2014; Nelwan et.al. 2015). Dalam melakukan usaha penangkapan ikan, perlu
diketahui apakah usaha yang dijalankan mengalami keuntungan, kerugian atau impas.
Menurut Perkasa et al., (2016) penurunan produktivitas penangkapan ikan akan
meningkatkan kemiskinan nelayan. Sebagai respon atas kondisi tersebut, nelayan

1
seringkali meningkatkan kapasitas penangkapannnya dengan menambah input
produksi tanpa mempertimbangkan potensi sumber daya yang masih tersedia.
Akibatnya, persaingan antar perahu menjadi lebih ketat dan industry penangkapan
ikan menjadi tidak efisien. Guna menjamin keberlanjutan kegitan penangkapan ikan
dan pasokan bahan baku industry pengolahan ikan, maka pada suatu usaha
penangkapan ikan perlu adanya kajian untuk menganalisis produktivitasnya dengan
menggunakan faktor-faktor produksi yang ada. Untuk melancarkan usaha
penangkapan ikan maka perlu dilakukan studi kelayakan usaha perikanan tangkap.
Analisis terhadap kelayakan usaha adalah suatu studi untuk melakukan
penelitian terhadap proyek tertentu yang sedang atau akan di laksanakan. Studi ini di
gunakan untuk memberikan arahan apakah investasi pada proyek tertentu itu layak di
laksanakan atau tidak. Atas dasar risk and uncertainty (risiko dan ketidakpastian) si
masa yang akan datang (Askar, 2018). Salah satu usaha penangkapan ikan yang
sering dilakukan nelayan adalah usaha penangkapan ikan menggunakan purse seine.
Usaha perikanan pukat cincin menjadi mata pencaharian nelayan yang secara turun
temurun berkembang di PPS Kendari. Usaha perikanan pukat cincin di PPS Kendari
memiliki peluang untuk dikembangkan, karena pukat cincin merupakan alat tangkap
yang memiliki kontribusi cukup besar dalam volume produksi di PPS Kendari. Setiap
tahunnya, terjadi peningkatan jumlah armada kapal untuk alat tangkap pukat cincin.
Peningkatan jumlah armada dan alat tangkap pukat cincin mengaki-batkan
meningkatnya produksi ikan di PPS Kendari. Pukat cincin umumnya digunakan untuk
menangkap jenis ikan pelagis seperti cakalang, tuna, tongkol dan beberapa jenis ikan
pelagis lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

Sumberdaya ikan memiliki sifat keberlanjutan serta merupakan sumberdaya


bersama untuk dimanfaatkan secara bersama. Akan tetapi pemanfaatan secara
berlebih melawati batas maksimalnya, akan menyebabkan penurunan populasi dari
sumberdaya ikan. Dan akan memiliki nilai jual tinggi, tingginya permintaan ikan di
pasar

2
menyebabkan upaya dan produksi terus meningkat, sehingga dapat mempengaruhi dari
stok. Berikut perumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana produktivitas hasil tangkapan purse seine yang di daratkan di PPS
Kendari?
2. Bagaimana kelayakan usaha perikanan tangkap purse seine di PPS Kendari?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.


1. Menentukan nilai produktivitas hasil tangkapan purse seine yang di daratkan di
PPS Kendari dari tahun 2017 sampai 2021.
2. Mengetahui kelayakan usaha perikanan tangkap pada kapal purse seine.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut.


1. Dapat memberikan informasi tentang produktivitas dan kelayakan usaha purse
seine yang berada di PPS Kendari
2. Dapat menjadi bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya
1.5 Skema Penelitian

Skema penelitian merupakan gambaran umum penelitian yang dilaksanakan


oleh peneliti dan dibuat dalam bentuk bagan. Skema penelitian dapat dilihat pada
Gambar 1.

3
Mulai

Data Primer Data


Sekunder

Wawancara Data Tahunan


PPS Kendari

Pengolahan
Data

Pembahasan
Hasil
Penelitian

Kesimpulan

Selesai

Gambar 1. Skema penelitian

4
BAB II. METODE PENELITIAN

2.1 Waktu dan Tempat

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September 2022 – November 2022.
Lokasi penelitian ini bertempat di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara. Peta lokasi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Peta lokasi penelitian

2.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang di gunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1
sebagai berikut.
Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian
No Alat dan Bahan Kegunaan
1. Alat tulis Mencatat hasil wawancara
2. Kamera Dokumentasi penelitian
3. Quisioner Wawancara nelayan

5
2.3 Prosedur Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Metode survei adalah
proses, alat atau teknik untuk mendapatkan informasi penelitian dengan cara
mengajukan pertanyaan kepada responden atau narasumber. Metode survei juga
dianggap sebagai proses pengumpulan data menggunakan sampel dari populasi
tertentu. Kemudian data yang di gunakan pada penelitian ini yaitu berasal dari data
primer dan data sekunder.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data terbagi kedalam dua kategori, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer akan didapatkan dari hasil wawancara di lapangan dan data
sekunder akan didapatkan dari arsip data tahunan kapal purse seine yang tercatat di
PPS Kendari. Draf kuisioner pada penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode purposive sampling
merupakan teknik pengumpulan data dengan pertimbangan tertentu, yang di
maksudkan memiliki kriteria khusus seperti tersedianya data-data yang di butuhkan
sehingga mampu memenuhi data penelitian ini. Objek penelitian pada analisis
kelayakan usaha yaitu kapal 29 GT 1 buah

2.5 Analisis Data

2.5.1 Analisis Produktivitas Hasil Tangkapan

Penghitungan nilai produktivitas perikanan purse seine menggunakan data


sekunder yang berasal dari data statistik PPS Kendari dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir dengan menggunakan persamaan berikut.
Perhitungan CPUE bertujuan untuk mengetahui nilai laju tangkap upaya
penangkapan ikan berdasarkan atas pembagian total hasil tangkapan (catch) terhadap
upaya penangkapan (effort) (Gunawan, 2004).

6
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
...........................................................................................................................................................
𝐶𝑃𝑈𝐸i = 𝐶(𝑖) (1)
𝑓(𝑖)

Keterangan :
C (i) = Hasil tangkapan ke – i (kg);
𝑓 (i) = Upaya penangkapan
ke – i (trip), dan
CPUEi = Jumlah hasil tangkapan persatuan upaya penangkapan ke – i
(kg/trip)
Data produktivitas yang telah di kumpulkan, kemudian di analisis secara
deskriptif dengan melihat trend kenaikan atau penurunan produktivitas alat tangkap
purse seine yang mendaratkan hasil tangkapan di PPS Kendari.
2.5.2 Analisis Kelayakan Usaha

Untuk mengetahui analisis kelayakan usaha di gunakan kriteria Revenue Cost


Ration (R/C). Analisis Revenue Cost Ratio (R/C ratio) digunakan untuk mengetahui
sejauh mana hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha selama periode tertentu cukup
menguntungkan atau tidak. Suatu usaha dikatakan untung dan layak dilanjutkan
apabila R/C ratio > 1 (Sugiarto et al., 2002). Analisis R/C ratio dapat diperoleh
melalui rumus:
................................................................................................................
R/C Ratio TR (2)
TC

Keterangan:
TR = Total Penerimaan (total
revenue) TC = Total Biaya (total cost)
Ketentuan:
Jika R/C > 1, maka usaha mendapatkan keuntungan
Jika R/C < 1, maka usaha mengalami kerugian
Jika R/C = 1, maka usaha tidak untung dan tidak rugi (impas)

7
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian


3.1.1 Komposisi Hasil Tangkapan
Dalam kegiatan pengambilan data, ada beberapa jenis ikan yang didaratkan di
PPS Kendari diantaranya kelompok pelagis kecil dan pelagis besar. Data hasil
tangkapan purse seine 2017-2021 dapat di lihat pada grafik.

Hasil Tangkapan Ton/Tahun


35,000 33,088
30,000
25,000
20,000 18,945
15,000 16,713
10,000
5,000
7,758
0

331 6563 48473129431

Gambar 3. Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine


Hasil tangkapan di atas dominan tiga jenis ikan hasil tangkapannya yaitu
Layang (Decapterus Sp), Tongkol lisong (Auxis rochei), Cakalang (Katsuwonus
pelamis). Dapat di lihat dari grafik di atas hasil tangkapan tertinggi yaitu pada jenis
ikan layang sebesar 33.088 ton. Adapun hasil tangkapan terendah yaitu ikan tenggiri
sebesar 1,286 ton.

3.1.2 Produktivitas Hasil Tangkapan Purse Seine


Berikut merupakan volume hasil tangkapan, trip (upaya penangkapan) dan
produktivitas hasil tangkapan purse seine dari tahun 2017-2021 di Pelabuhan
Perikanan Samudera Kendari. Dapat dilihat pada Tabel 2.

8
Tabel 2. Produktivitas Purse Seine Berdasarkan Jumlah Trip Selama 5 Tahun
Terakhir
Produktivitas Purse Seine Berdasarkan Jumlah Trip
Tahun Volume Produksi (Kg) Jumlah Trip CPUE (Kg/Trip)

2017 21.339.809 3.599 5.929


2018 18.171.136 5.353 3.394
2019 24.882.620 3.748 6.638
2020 12.576.755 3.371 3.730
2021 10.084.923 3.307 3.049
Adapun Tren kenaikan dan penurunan Produktivitas Per Trip purse seine selama
2017-2021 dapat dilihat pada gambar 4.

Produktivitas Per Trip Dari Tahun 2017-2021


7,000
6,638
6,000
Produktivitas(Kg/Trip)

5,929
5,000
4,000
3,000
2,000 3,730
3,394
3,049
1,000
0

20172018 2019 2020 2021


Tahun
Gambar 4. Perkembangan Produktivitas Per Trip Selama 5 Tahun Terakhir

Produktivitas ikan tahun 2017-2021 terjadi penurunan dari 5.929 kg/trip

menjadi
3.394 kg/trip, produktivitas meningkat kembali di tahun 2019 sebesar 6.638 kg/trip.
Jumlah produktivitas purse seine yang mendominasi selama 5 tahun terakhir di PPS
Kendari yaitu pada tahun 2017 dan 2019.

3.1.3 Analisis Kelayakan Usaha

1. Komponen Biaya Purse Seine


Dari hasil wawancara biaya yang di keluarkan pada usaha purse seine di PPS
Kendari dapat di bedakan menjadi tiga bagian yaitu: biaya investasi (modal awal),

9
biaya tetap, dan biaya tidak tetap. Komponen biaya pada unit usaha purse seine kapal
KMN. Dua Putri 29 GT di PPS Kendari dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3. Biaya Investasi (Biaya Awal) Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN.
Dua Putri 29 GT
BIAYA INVESTASI
Uraian Harga (Rp)/Tahun

Kapal 450.000.000
Mesin 129.500.000
Alat tangkap 150.000.000
Rumpon 100.000.000
Lampu 2.000.000
Total 831.500.000

Tabel 4. Biaya Tetap Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN. Dua Putri 29 GT
BIAYA TETAP
(FIXED COST)
Uraian Harga (Rp)/Tahun

perawatan kapal 25.000.000


perawatan mesin 15.000.000
perawatan alat tangkap 10.000.000
perawatan rumpon 60.000.000
penyusutan kapal 45.000.000
penyusutan mesin 25.900.000
penyusutan alat tangkap 50.000.000
Penyusutan rumpon 50.000.000
Total 280.900.000

10
Tabel 5. Biaya Tidak Tetap Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN. Dua Putri 29
GT
BIAYA TIDAK TETAP
(VARIABEL COST)
Uraian Harga (Rp)/Tahun

Bahan Bakar 176.400.000


Es 129.600.000
Perbekalan Makanan 180.000.000
Air Bersih 8.640.000
Upah ABK 197.400.000
Perizinan Kapal 7.200.000
Total 699.240.000
Biaya Tetap+Biaya Tdk
Tetap 980.140.000
2. Penerimaan dan Analisis Kelayakan Usaha Purse Seine
Tabel 6. Penerimaan Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN. Dua Putri 29 GT
Penerimaan Rp/Ton

Hasil Tangkapan Musim Puncak Musim Sedang Musim Paceklik


Okt-Jan Feb-Mei Jun-Sep
Layang 450.000.000 270.000.000 100.000.000
Cakalang 180.000.000 150.000.000 90.000.000
Bang Kumis
150.000.000 90.000.000 60.000.000
Total 780.000.000 510.000.000 250.000.000
Penerimaan yang di terima oleh nelayan atau para pengusaha perikanan
berbeda-beda berdasarkan musim penangkapan. Musim penangkapan terdiri dari
musim puncak, musim sedang, dan musim paceklik.

Tabel 7. Analisis Kelayakan Usaha Perikanan Kapal Purse Seine KMN. Dua Putri 29
GT
Kapal Penerimaan Per Tahun Total Biaya R/C Rasio

29 GT 1.540.000.000 980.140.000 1,57

Berdasarkan hasil penelitian pada kapal 29 GT menujukkan penerimaan per


tahun sebesar 1.540.000.000 dengan biaya yang dikeluarkan 980.140.000 maka nilai

11
R/C ratio yang di peroleh unit usaha kapal purse seine KMN. Dua Putri 29 GT sebesar
1,57.

3.2 Pembahasan

3.2.1 Deskripsi Alat Tangkap Purse Seine

Jaring “purse seine” terdiri atas kantong (bag), badan jaring (main net), dua
sayap (wings), pelampung (float), pemberat (sinker), cincin (rings) dan tali temali
seperti tali pelampung (float line), tali ris atas, tali ris bawah dan sebagainya. Pada
awalnya bahan pembuat jaring “purse seine” adalah benang kapas (cotton), kemudian
setelah diketemukan benang sintetis, benang nilon banyak di gunakan untuk
pembuatan jaring purse seine (Mallawa,2012).
Panjang jaring purse seine di pengaruhi oleh ukuran dan kecepatan kapal yang
digunakan, tingkah laku jenis ikan yang akan di tangkap khususnya kecepatan renang
dan cara menemukan / menarik gerombolan ikan. Panjang minimum kantong
tergantung dari kapal, dimana panjang minimum purse seine sama dengan 15 kali
panjang kapal. Untuk menangkap ikan pelagis kecil seperti ikan layang, ikan
kembung, atau pelagis besar seperti ikan cakalang dan ikan tuna, apabila
menggunakan rumpon atau lampu dalam pengoprasian purse seine maka panjang
jaring yang di anjurkan 400 m, tetapi apabila dalam pengoperasian yang memburu
gerombolan ikan (scouting) maka panjang jaring yang dianjurkan 850 m
(Mallawa,2012).
Berdasarkan penelitian, jaring purse seine dibuat dari bahan nylon berwarna
biru dengan ukuran mata jaring pada bagian badan 1 inchi dan pada bagian kantong 1
inchi. Pelampung jaring terbuat dari bahan Polyvinychloride berbentuk bola dengan
diameter pelampung jaring 15 cm , jumlah pelampung beragam tergantung ukuran
kapal. Pemberat terbuat dari bahan timah hitam (pb) seberat 4 kg jarak antar pemberat
2 m, tali-temali terbuat dari bahan PE dan terbagi menjadi 2 bagian; tali ris atas dan
tali ris bawah, tali ris atas di ikatkan dengan pelampung dan tali ris bawah di ikatkan
dengan pemberat dan juga di ikatkan pada cincin yang terbuat dari besi dengan
diameter lubang 30 cm, digantungkan pada tali pemberat dengan jarak 3 m setiap
cincin. Kedalaman
12
cincin ini di gunakan tempat lewatnya tali kolor/tali kerut untuk menarik purse seine
pada saat mengurung ikan.

Gambar 5. Alat Tangkap Purse Seine

3.2.2 Komposisi Hasil Tangkapan Purse Seine

Hasil tangkapan purse seine yang di daratkan di PPS Kendari memiliki jenis
hasil tangkapan yang beragam. Jumlah produksi tiap bulan dan tiap tahunnya pun
selalu berubah ubah bergantung pada musim ikan, jumlah armada penangkapan yang
melakukan operasi penangkapan dan jumlah trip penangkapan dilakukan nelayan.
Dapat di lihat pada diagram hasil tangkapan bahwa ada tiga jenis ikan hasil
tangkapan yang paling dominan yaitu Layang (Decapterus Sp), Tongkol lisong (Auxis
rochei), Cakalang (Katsuwonus pelamis). Hasil tangkapan tertinggi yaitu pada jenis
ikan layang sebesar 33.088 ton. hal ini sesuai dengan jurnal IPTEKS PSP yang di
tulis oleh Hamka et al. (2016), bahwa puncak kelimpahan ikan layang terjadi pada
daerah penangkapan ikan di Perairan wilayah laut banda khususnya di bagian Timur
Provinsi Sulawesi Tenggara. Adapun hasil tangkapan terendah yaitu ikan tenggiri
sebesar 1,268 ton.
Hasil tangkapan ini di dapatkan di daerah penangkapan WPPNRI 715 meliputi
perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Teluk Berau, Laut Halmahera dan Laut Seram.
Mengingat tingginya potensi sumber daya ikan di WPPNRI 715 maka penangkapan

13
harus di lakukan dengan maksimum agar potensi agar potensi sumber daya ikan di
manfaatkan dan di pergunakan sebaik-baiknya untuk kemakmuran.
Penggunaan lampu sebagai alat bantu pengumpul ikan pada alat tangkap purse
seine sangat efektif dalam penangkapan ikan layang selain itu, di duga karena tingkah
laku ikan layang yang sering bergerombol (schooling) sehingga apabila gerombolan
ikan layang tertangkap selalu dalam jumlah yang banyak. Seperti yang di sebutkan
Bubun et al. (2014) menjelaskan bahwa penggunaan light fishing sebagai alat bantu
dalam penangkapan pukat cincin pada malam hari menghasilkan beranekaragam ikan
dalam volume maupun ukuran panjang ikan.
Keanekaragaman hasil tangkapan yang diperoleh melalui kegiatan penangkapan
light fishing, memberikan peluang usaha yang baik untuk dikembangkan. Hal ini
dapat diketahui dari spesies ikan yang tertangkap, termasuk spesies yang memiliki
nilai ekonomi seperti ikan tongkol komo, ikan kembung, ikan layang, cumi-cumi,
ikan selar dan ikan tembang. Namun kondisi ini perlu menjadi pertimbangan
sehubungan dengan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan penangkapan tersebut
(Bubun et al. 2014). Selanjutnya adapun hasil tangkapan terendah yaitu ikan tenggiri
sebesar 1,286 ton.

3.2.3 Produktivitas Per Trip Purse Seine

Produktivitas merupakan kemampuan suatu alat tangkap dalam menghasilkan


produksi berdasarkan periode waktu tertentu. Adapun produktivitas purse seine pada
tahun 2017-2021 yaitu pada tahun tahun 2017 produktivitas purse seine sebesar 5.929
kg/trip lalu mengalami penurunan di tahun 2018 menjadi 3.394 kg/trip. hal tersebut
dapat berubah karena dipengaruhi berbagai faktor dimana salah satu faktor yaitu
cuaca yang kurang mendukung, perubahan arah arus pada saat penangkapan di laut
hal ini justru mempengaruhi proses penangkapan karena ada beberapa jenis ikan yang
akan mengikuti arah arus perairan.
Produktivitas nelayan purse seine tertinggi terdapat pada tahun 2019 yaitu
sebesar 6.638 kg/trip. Terjadinya peningkatan produktivitas pada tahun 2019 di
sebebkan oleh banyak nya upaya penangkapan yang dilakukan nelayan pada tahun
tersebut, jarak tempuh melaut, kondisi perairan yang relatif tenang sehingga

14
memudahkan nelayan untuk melaut, dan banyak ikan yang bermigrasi ke perairan
tersebut.
Di tahun 2020 mengalami penurunan menjadi 3.730 kg/trip dan produktivitas
terendah terdapat pada tahun 2021 yaitu sebesar 3.049 kg/trip. Terjadinya penurunan
produktivitas hasil tangkapan dipengaruhi beberapa faktor diantaranya, kondisi cuaca
yang tidak menentu seperti kondisi perairan yang kurang tenang, adanya angin barat
yang menyebabkan nelayan mengurangi aktivitas melaut. Selain itu karena faktor
pendemi covid dan berkurangnya armada penangkapan purse seine.
Sehubungan dengan Suryaman (2017) menjelaskan bahwa sumber daya ikan
melimpah dan upaya penangkapan yang meningkat akan meningkatkan hasil
tangkapan per trip, namun sebaliknya apabila sumberdaya ikan terdegradasi maka
peningkatan upaya penangkapan akan menurunkan hasil tangkapan ikan per tripnya.
Sedangkan produktivitas terendah terdapat pada tahun 2021 yaitu sebesar 3.049
kg/trip. Terjadinya penurunan produktivitas hasil tangkapan dipengaruhi beberapa
faktor diantaranya, kondisi cuaca yang tidak menentu seperti kondisi perairan yang
kurang tenang, adanya angin barat yang menyebabkan nelayan mengurangi aktivitas
melaut, meningkatnya jumlah populasi nelayan dan alat tangkap yang digunakan.
Wijayanti et al. (2021) menyatakan bahwa dinamika musim penangkapan ikan
ikan sering terjadi dan berlaku tidak sama pada setiap perairan. Hal tersebut di
karenakan adanya perbedaan karakteristik perairan yang berhubungan dengan
kelimpahan ikan, karakteristik unit penangkapan dan jumlah upaya penangkapan.
Imron et al, (2021) juga menyatakan bahwa adanya kondisi alam yang sangat
dinamis dan faktor lainnya yang tidak efektif dalam pengoperasian purse seine karena
kurang optimalnya dalam mengelola input control serta adanya peningkatan aktivitas
penangkapan oleh unit penangkapan lain yang bertambah.
Nilai produktivitas yang tinggi menunjukkan besarnya hasil tangkapan
sehingga dapat meningkatkan hasil pendapatan nelayan. Menurut wiyono (2012),
bahwa tingginya produktivitas menerminkan kelimpahan ikan yang baik dalam suatu
perairan. Nilai produktivitas menurun kecuali produktivitas berdasarkan trip
penangkapan. Kecenderungan produktivitas menurun di duga karena jumlah
sumberdaya ikan yang
15
terus berkurang di daerah penangkapan ikan dan menurut Hariyanto et al. (2008)
menyatakan bahwa sumberdaya yang semakin sedikit mengakibatkan menurunnya
produktivitas alat tangkap karena penurunan hasil tangkapan.

3.2.4 Analisis Kelayakan Usaha

1. Komponen Biaya Purse Seine


Komponen biaya pada unit usaha purse seine kapal KMN. Dua Putri 29 GT di
PPS Kendari dapat di bedakan menjadi tiga bagian yaitu: biaya investasi (modal
awal), biaya tetap, dan biaya tidak tetap.
Biaya investasi atau modal awal di peruntukkan pembelian kapal, mesin, alat
tangkap, dan peralatan lain nya yang mendukung kegiatan atau proses produksi usaha
purse seine. Dapat di ketahui dari tabel 3 bahwa modal awal yang di keluarkan
sebesar Rp. 831.500.000 dalam waktu 1 tahun.
Adapun biaya tetap merupakan biaya yang tidak habis dalam sekali operasi
pada suatu usaha dan sifatnya tidak berubah ketika adanya perubahan kuantitas
output yang dihasilkan. Untuk menentukan besarnya biaya tetap, maka perlu di
ketahui jumlah biaya penyusutan dan perawatan. Dapat dilihat pada tabel 4 bahwa
biaya tetap sebesar Rp. 280.900.000 dalam waktu 1 tahun.
Sedangkan untuk Biaya tidak tetap merupakan biaya yang dikeluarkan untuk
satu kali melakukan trip. Dari tabel 5 dapat di ketahui bahwa biaya tidak tetap yang di
keluarkan sebesar Rp. 699.240.000 dalam 1 tahun.

2. Penerimaan Dan Analisis Kelayakan Usaha Purse Seine

Dapat di ketahui dari hasil penelitian pada tabel 6 bahwa penerimaan yang di
terima oleh nelayan atau para pengusaha perikanan berbeda-beda berdasarkan musim
penangkapan. Pada umumnya, musim penangkapan terdiri dari musim puncak,
musim sedang, dan musim paceklik. Menurut adhawati (2011), musim puncak adalah
musim dimana aktivitas nelayan sangat tinggi. Musim puncak ditandai dengan
berlimpahnya hasil tangkapan akibat dari faktor alam yang mendukung, pada musim
puncak biasanya kondisi angin stabil dan perairan tenang. Saat musim ikan,
ketersediaan sumberdaya

16
ikan menjadi berlebihan sehingga harga jualnya rendah begitu pun sebaliknya (wudji
dan Suwarso, 2015). Musim puncak terjadi pada bulan oktober-januari, adapun
penerimaan pada musim puncak sebesar 780.000.000.
Musim sedang terjadi pada bulan februari-mei penerimaan pada musim sedang
sebesar 510.000.000. Sedangkan musim paceklik di bulan juni-september. Musim
paceklik merupakan musim dimana ikan hasil tangkapan yang didaratkan berjumlah
sangat minim. Keadaan cuaca yang tidak menentu akan berdampak pada menurunnya
hasil tangkapan nelayan. Dengan sering terjadinya perubahan cuaca yang tidak pasti
tersebut akan menyebabkan nelayan rentan mengalami musim-musim paceklik (Jufri,
2019). Penerimaan pada musim paceklik sebesar 250.000.000.
Penerimaan terbanyak di peroleh saat musim puncak. Berdasarkan wawancara
yang telah dilakukan pada nelayan dapat diketahui bahwa harga ikan berbeda-beda,
tergantung pada permintaan konsumen dan musim ikan. Harga ikan di PPS Kendari
pada musim puncak yaitu sebesar Rp 12.000-15.000 per kg, harga pada saat musim
sedang sebesar Rp 15.000-18.000 per kg, dan harga ikan pada musim paceklik
sebesar Rp 18.000-20.000 per kg.
Adapun analisis kelayakan usaha kapal purse seine KMN. Dua Putri 29 GT
berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 7 menujukkan penerimaan per
tahun sebesar 1.540.000.000 dengan biaya yang dikeluarkan 980.140.000 maka nilai
R/C ratio yang di peroleh unit usaha kapal purse seine KMN. Dua Putri 29 GT
sebesar 1,57. Hasil analisis menunjukkan bahwa unit usaha kapal purse seine KMN.
Dua Putri 29 GT di PPS Kendari mendapatkan R/C ratio > dari 1 yang artinya usaha
tersebut mengalami keuntungan dan layak untuk di usahakan. Rasio imbangan
penerimaan dan R/C ratio merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan
total biaya. Analisis R/C ratio di lakukan untuk melihat beberapa penerimaan yang di
peroleh dari setiap rupiah biaya yang dikeluarkan pada unit usaha perikanan purse
seine.
Sehubungan dengan hasil penelitian pada kapal 29 GT Di Desa Ogoamas
Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala. Menunjukkan penerimaan per tahun
sebesar Rp. 1.044.000.000 dengan biaya yang di keluarkan sebesar Rp. 167.228.333
maka nilai R/C Ratio pada kapal 29 GT yakni sebesar 6,2.
17
Serta penelitian Analisis Kelayakan Usaha Dan Seleketivitas Purse Seine Kapal
30 GT Di Perairan Sibolga Provinsi Sumatera Utara bahwa nilai R/C untuk kapal
pukat cincin (purse seine) KM. Makmur sebesar 1,509. Dapat dikatakan bahwa Kapal
purse seine 30 GT di peroleh R/C > 1 atau usaha tersebut mengalami keuntungan.
Keuntungan dapat di peroleh oleh faktor hasil tangkapan dan cara pengoperasian hasil
tangkapan, biaya tetap dan biaya tidak tetap berbeda. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Alan, et al (2015) pukat cincin (purse seine) melakukan penangkapan
dalam waktu yang lebih lama, daerah penangkapan yang berbeda-beda, daya
jelajahnya lebih jauh dan kapasitas kapal yang lebih besar.

18
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

1. Produktivitas purse seine di PPS Kendari tertinggi pada tahun 2019 sebesar
6.638 kg/trip. Sedangkan produktivitas terendah terdapat pada tahun 2021 yaitu
sebesar
3.049 kg/trip.
2. Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha pada kapal purse seine KMN. Dua
Putri 29 GT nilai R/C ratio yang di peroleh sebesar 1,57. Hasil analisis
menunjukkan bahwa kapal purse seine KMN. Dua Putri 29 GT mendapatkan
R/C ratio > dari 1 yang artinya usaha tersebut mengalami keuntungan dan layak
untuk di usahakan.

4.2 Saran

Dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai Produktivitas Hasil Tangkapan


Dan Analisis Kelayakan Usaha di PPS Kendari. Untuk mengetahui bagaimana
produktivitas hasil tangkapan di alat tangkap lain serta analisis kelayakan usahanya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Askar Hardianty. 2018. Analisis Kelayakan Finansial dan Nilai Tambah Usaha
Industri Rumah Tangga Ikan Tuna Asap Di Kabupaten Bulukumba. [Skripsi]
Universitas Hasanuddin: Mkassar.
Acmad Mallawa. 2012. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta: Jakarta
Adhawati. 2011. Identifikasi Pendapatan Nelayan Pancing Gurita (Octopus SP.) Per
Musim Tangkapan Di Pulau Bonetambu Kecamatan Ujung Tanah Kota
Makassar.Jurnal Akuatika.Makassar. Sulawesi Selatan.
Bubun RL, Simbolon D, Nurani TW, Wisudo SH. 2014. Terbentuknya Daerah
Penangkapan Ikan Dengan Light Fishing. Journal Airaha. 4(1): 27–36.
Bubun RL, Simbolon D, Nurani TW, Wisudo SH. 2014. Tropik Level pada Daerah
Penangkapan Ikan yang Menggunakan Light Fishing di Perairan Sulawesi
Tenggara. Marine Fisheries. 5(1): 57–66.
Ditjen Perikanan Tangkap. 2011. Profil PPS Kendari tahun 2020. Hlm 1-33
Gunawan, A. 2004. Analisis Pola Penangkapan dan Tingkat Pernanfaatan Ikan Teri di
Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Hamka, E., & Rais, M. (2016). Penentuan Musim Penangkapan Ikan Layang
(Decapterus Sp.) Di Perairan Timur Sulawesi Tenggara. Jurnal IPTEKS PSP,
https://journal.unhas.ac.id/index.php/iptekspsp/article/view/3060.
Hariyanto T, Baskoro MS, Haluan J, Iskandar BH. 2008. Pengembangan Teknologi
Penangkapan Ikan berbasis Potensial di Teluk Lampung. Jural Saintek
Perikanan. 4(1):16-24.
Imron M, Wijayanti SO, Wiyono ES. 2021. Komoditi Dominan dan Produktivitas
Purse Seine yang Berbasis di Tempat Pelelangan Ikan Ujungbatu Kabupaten
Jepara. Jurnal Marine Fisheries. 11(1): 49-60.
Jumsurizal, Alfa Nelwan A., dan Kurnia M. 2014. Produktivitas Penangkapan Ikan
Tenggiri (Scomberomorus Commerson) Menggunakan Pancing Ulur di
Perairan Kabupaten Bintan. Jurnal Ipteks Psp. 1(2):165-173

20
Jufri. (2019) Strategi Bertahan Hidup Rumah Tangga Nelayan Miskin di Desa Bangko
Pusaka Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Universitas Riau.

Perkasa T., D. Wijayanto, A. D. P. Fitri. 2016. Analisis Produktifitas Purse Seine


Garden Dan Purse Seine Slerek Dengan Fishing Base di Pelabuhan Perikanan
Pantai (PPP) Mucar Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Journal of Fisheries
Resource Utilization Management and Technology Volume 5 Nomor 1 Tahun
2016. Halaman 102-110.
Saputra, S. W., Solichin, A., Wijayanto, D., & Kurohman, F. (2011). Produktivitas
dan Kelayakan Usaha Tuna Longliner di Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Jurnal Saintek Perikanan, 6(2), 84–91.
Sugiarto, Sudjana R, Kelana S, Herlambang T & Brastoro. (2002). Ekonomi Mikro:
Sebuah Kebijakan Komperhensif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Suryaman, E., Boer, M., Adrianto, L. And Sadiyah, L. (2017) Pengelolaan Perikanan
Tuna Neritik dengan Pendekatan Ekosistem (Studi Kasus: Perairan Teluk
Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.
Wijayanti SO, Imron M, Wiyono ES. 2021. Evaluasi Pola Pengoperasian Pukat
Cincin Mini di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Ujungbatu, Jepara, Jawa tengah.
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia.27(1): 13-22.
Wiyono ES. 2012. Analisis Efisiensi Teknis Penangkapan Ikan menggunakan Alat
Tangkap Purse Seine di Muncar. Jurnal Teknologi Industri pertanian. 22(3):
164- 172.
Wudji A, Suwarso. 2015. Perkembangan Hasil Tangkapan dan Musim ikan Tuna
(Auxis spp.) di Perairan Prigi. Prosiding Simposium Nasional Pengelolaan
Perikanan Tuna Berkelanjutan. WWF Indonesia. 1-10.

21
LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Perhitungan Hasil Tangkapan Purse Seine Selama 5 Tahun Terakhir

Jenis Ikan Tahun (Kg) Total


2017 2018 2019 2020 2021
Layang 7.100.000 8.028.953 7.487.217 6.178.360 4.293.680 33.088.210
Tongkol Lisong 6.790.093 4.399.770 2.756.287 2.297.396 2.701.793 18.945.339
Cakalang 4.519.971 3.926.016 3.348.589 2.895.919 2.023.504 16.713.999
Yellowfin Tuna 2.862.090 1.690.378 1.141.333 1.108.848 956.011 7.758.660
Kembung 14.475 74.177 172.550 29.020 40.505 330.727
big eye tuna 10.270 10.515 23.760 12.668 8.390 65.603
Salam 14.846 7.124 1.135 11.168 28.393 62.666
Lamadang 14.989 10.099 2.527 13.268 7.105 47.988
Tenggiri 446 440 350 50 1.286
Tembang 2.536 6.831 18.640 5.810 12.720 46.537
Bentong 2.983 2.618 1.412 14.769 9.240 31.022
Marlin 3.197 201 201 650 4.249
Kuwe 880 10.384 5.810 6.970 5.498 29.542
Banyar 2.074 1.200 3.274

22
Lampiran 2. Hasil Perhitungan Produktivitas Purse Seine Berdasarkan Jumlah Trip
Selama 5 Tahun Terakhir

𝐶𝑃𝑈𝐸i = 𝐶(𝑖)
𝑓(𝑖)

Keterangan :
C (i) = Hasil tangkapan ke – i (kg);
𝑓 (i ) = Upaya penangkapan ke – i (trip), dan
CPUEi = Jumlah hasil tangkapan persatuan upaya penangkapan ke – i
(kg/trip)

Produktivitas Per Trip 2017

Bulan Volume Hasil Tangkapan (Kg) Jumlah Trip CPUE (Kg/Trip)

Jan 3.327.250 428


Feb 2.576.229 358
Maret 1.932.330 305
Apr 1.754.684 251
Mei 1.294.733 181
Jun 1.119.410 133
Jul 1.415.827 179
Agust 1.788.455 274
Sept 1.277.196 212
Okt 2.037.255 384
Nov 1.221.783 412
Des 1.594.657 482
Total 21.339.809 3.599 5.929

23
Produktivitas Per Trip 2018

Bulan Volume/Hasil Tangkapan (Kg) Jumlah trip CPUE (Kg/Trip)

Jan 1.745.724 583


Feb 2.170.731 610
Maret 3.535.103 752
Apr 2.148.764 596
Mei 624.241 299
Jun 519.750 179
Jul 2.125.682 461
Agust 1.665.808 405
Sept 1.411.638 369
Okt 667.274 333
Nov 639.718 321
Des 916.703 445
Total 18.171.136 5.353 3.394

Produktivitas Per Trip 2019


Bulan Volume/Hasil Tangkapan (Kg) Jumlah Trip CPUE (Kg/Trip)
Jan 2.033.862 526
Feb 2.432.694 526
Maret 4.466.556 550
Apr 8.933.112 340
Mei 1.211.757 254
Jun 244.248 72
Jul 771.167 217
Agust 675.730 179
Sept 849.710 272
Okt 1.006.511 259
Nov 1.072.324 255
Des 1.184.949 298
Total 24.882.620 3.748 6.638

24
Produktivitas Per Trip 2020

Volume/Hasil Tangkapan
Bulan Jumlah Trip CPUE (Kg/Trip)
(Kg)

Jan 1.996.417 418


Feb 1.656.047 364
Maret 1.577.756 392
Apr 884.657 241
Mei 613.647 164
Jun 527.292 161
Jul 707.285 204
Agust 584.210 156
Sept 741.150 207
Okt 1.366.597 404
Nov 880.002 311
Des 1.041.695 349
Total 12.576.755 3.371 3.730
Produktivitas Per Trip 2021

Bulan Volume/Hasil Tangkapan (Kg) Jumlah Trip CPUE (Kg/Trip)

Jan 1.322.792 420


Feb 1.111.236 365
Maret 2.297.764 562
Apr 1.471.382 352
Mei 431.090 167
Jun 504.835 176
Jul 331.955 139
Agust 426.560 156
Sept 360.260 154
Okt 464.950 201
Nov 451.695 244
Des 910.404 371
Total 10.084.923 3307 3.049

25
Lampiran 3. Hasil Perhitungan Biaya Penyusutan Purse Seine 29 GT

Umur Pemanfaatan/Lama Biaya


Uraian Harga
Pakai Penyusutan

Kapal Rp. 450.000.000 10 Tahun Rp. 45.000.000


Mesin Rp. 129.500.000 5 Tahun Rp. 25.900.000
Alat Tangkap Rp. 150.000.000 3 Tahun Rp. 50.000.000
Rumpon Rp. 100.000.000 2 Tahun Rp. 50.000.000

26
Lampiran 4. Hasil Perhitungan Biaya Tidak Tetap Purse Seine 29 GT

Uraian Per Trip Per Tahun (36)

Bahan Bakar Rp. 4.900.000 Rp. 176.400.000


Es Rp. 3.600.000 Rp. 129.600.000
Perbekalan Makanan Rp. 5.000.000 Rp. 180.000.000
Air Bersih Rp. 240.000 Rp. 8.640.000
Perizinan Kapal Rp. 200.000 Rp. 7.200.000

UPAH ABK

Jumlah ABK Per Trip (36) Per Bulan (4) Per Tahun

Kapten Rp. 18.000.000 Rp. 18.000.000 Rp. 36.000.000


Bas Rp. 12.600.000 Rp. 12.000.000 Rp. 24.600.000
Pembuang Batu Rp.9.000.000 Rp. 9.000.0000 Rp. 18.000.000
ABK 1 Rp. 7.200.000 Rp. 6.000.000 Rp. 13.200.000
ABK 2 Rp. 7.200.000 Rp. 6.000.000 Rp. 13.200.000
ABK 3 Rp. 7.200.000 Rp. 6.000.000 Rp. 13.200.000
ABK 4 Rp. 7.200.000 Rp. 6.000.000 Rp. 13.200.000
ABK 5 Rp. 7.200.000 Rp. 6.000.000 Rp. 13.200.000
ABK 6 Rp. 7.200.000 Rp. 6.000.000 Rp. 13.200.000
ABK 7 Rp. 7.200.000 Rp. 6.000.000 Rp. 13.200.000
ABK 8 Rp. 7.200.000 Rp. 6.000.000 Rp. 13.200.000
ABK 9 Rp. 7.200.000 Rp. 6.000.000 Rp. 13.200.000

Total Rp. 104.400.000 Rp. 93.000.000 Rp. 197.400.000

27
Lampiran 5. Hasil Perhitungan Penerimaan Usaha Purse Seine 29 GT

Musim Puncak
Jenis Ikan Hasil Tangkapan (Kg) Harga (Rp) Penerimaan Rp/Kg

Layang 30.000 15.000 450.000.000


Cakalang 15.000 12.000 180.000.000
Bang Kumis 10.000 15.000 150.000.000

Musim Sedang
Jenis Ikan Hasil Tangkapan (Kg) Harga (Rp) Penerimaan Rp/Kg

Layang 15.000 18.000 270.000.000


Cakalang 10.000 15.000 150.000.000
Bang Kumis 5.000 18.000 90.000.000

Musim Paceklik
Jenis Ikan Hasil Tangkapan (Kg) Harga (Rp) Penerimaan Rp/Kg

Layang 5.000 20.000 100.000.000


Cakalang 5.000 18.000 90.000.000
Bang Kumis 3.000 20.000 60.000.000

28
Lampiran 6. Hasil Perhitungan Analisis R/C Ratio

R/C Ratio TR
TC

Keterangan:
TR = Total Penerimaan (total
revenue) TC = Total Biaya (total cost)
Diketahui :
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 ( 𝑅)
R/C Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 ( 𝐶 )

1.540.000.000
R/C Ratio = 980.140.000

R/C Ratio = 1,57

29
Lampiran 7. Kuisioner Penelitian

Kuisioner ini digunakan sebagai bahan penyelesaian studi penelitian di Fakultas


Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Muhammadiyah Kendari dengan judul
“Produktivitas dan Analisis Kelayakan Usaha Perikanan Purse Seine di PPS Kendari”
oleh penulis Noer Azizah Baso (21706012).
Nama kapal :
Nama Pemilik Kapal :
GT Kapal :
Tahun Pembuatan Kapal :
Biaya Operasional
Pendapatan Biaya Tetap Biaya Tidak Tetap
(Variabel)
Jumlah hasil tangkapan Berapa harga kapal? Berapa biaya bahan
pada musim puncak, bakar per trip?
sedang, paceklik?
Berapa harga pada Berapa lama kapal digunakan Berapa balok es
musim kurang ikan dan hingga kapal di docking? digunakan per trip?
banyak ikan?
Berapa kapal yang digunakan Berapa biaya
dalam pengoperasian purse perbekalan makanan
seine? per trip?
Berapa harga mesin? Berapa banyak
kebutuhan air bersih
dalam per trip?

Mesin apa yang digunakan Berapa upah ABK per


pada kapal purse seine? trip?

Dalam 1 trip berapa


hari?

Berapa banyak mesin yang Dalam 1 bulan berapa


digunakan? kali trip?

Berapa lama mesin Dalam 1 tahun berapa


digunakan? bulan turun melaut?

30
Berapa harga alat tangkap
purse seine/biaya dalam
pembuatan purse seine?
Berapa jumlah jaring yang di
gunakan?
Berapa lama alat tangkap ini
di gunakan?
Berapa jumlah rumpon yang
digunakan?
Berapa lama rumpon
digunakan?
Jenis lampu apa yang
dipakai?
Berapa harga lampu yang
digunakan?
Berapa jumlah lampu yang
digunakan?
Berapa biaya perizinan kapal?
Sumber dana
pinjaman/kredit?

31
Lampiran 8. Dokumentasi Hasil Penelitian

32

Anda mungkin juga menyukai