SKRIPSI
Disusun Oleh :
NADIA RIFIANA SAFITRI
26030118120001
SKRIPSI
Disusun Oleh:
NADIA RIFIANA SAFITRI
26030118120001
Universitas Diponegoro
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Ir. Bambang Argo Wibowo, M.Si. Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si.
NIP. 19630111 198803 1 003 NIP. 19760803 199903 1 004
Penguji I Penguji II
04/04/2022
Prof. Dr. Ir. Azis Nur Bambang, M.S. Faik Kurohman, S.Pi., M.Si.
NIP. 19590404 198903 1 004 NIP.19710307 199903 1 001
Ketua
Departemen Perikanan Tangkap
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Dengan ini saya, Nadia Rifiana Safitri menyatakan bahwa karya ilmiah atau
skripsi ini adalah murni karya saya sendiri dan belum pernah diajukan sebagai
pemenuhan persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan strata satu (S1) dari
Universitas Diponegoro.
Semua informasi yang dimuat dalam skripsi ini yang berasal dari karya orang
lain, baik dipublikasikan atau tidak telah memberikan penghargaan dengan mengutip
nama sumber penulis secara benar dan semua sumber isi dari karya ilmiahatau skripsi
v
ABSTRAK
Perairan Cilacap mempunyai kekayaan sumberdaya jenis ikan dengan hasil tangkapan
yang dominan serta bernilai ekonomis tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan komoditas unggulan pada sektor perikanan tangkap dan menyusun
strategi pengembangan perikanan tangkap di Kabupaten Cilacap. Metode yang
digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif, dengan metode pengumpulan
data yaitu data sekunder dan data primer serta metode pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling. Data sekunder yang dibutuhkan pada
penelitian ini meliputi data produksi dan nilai produksi per jenis ikan selama sepuluh
tahun. Data primer diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi untuk
menentukan strategi pengembangan komoditas unggulan perikanan tangkap. Hasil
analisis LQ, SS dan SI menunjukkan bahwa komoditas unggulan perikanan tangkap
Kabupaten Cilacap adalah Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis), cumi-cumi (Loligo
vulgaris), ikan lemadang (Corikayphaena hippurus), tuna mata besar (Thunnus
obesus), ikan layur (Trichiurus lepturus), udang jerbung (Penaeus merguensis), serta
cucut lanyam (Carcharhinus falciformis). Berdasarakan hasil analisis SWOT, strategi
pengembangan komoditas unggulan perikanan tangkap yang dapat direkomendasikan
adalah mengambangkan fasilitas pendukung operasi penangkapan, pendaratan, dan
pemasaran ikan, melakukan pelatihan kompetensi kepada nelayan dalam penerapan
teknologi dan alat bantu penangkapan ikan, mendirikan koperasi yang membantu
permodalan nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan, menyusun tata kelola
dengan pengembangan fasilitas dan infrastruktur di TPI untuk mendukung
peningkatan produksi komoditas unggulan, dan pengoptimalan sarana dan prasarana
yang sudah ada untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap dengan alat tangkap
yang ramah lingkungan.
Kata kunci: Location Quotient (LQ), Shift Share (SS), Spesialisasi Index (SI),
Komoditas Unggulan, Strategi Pengembangan.
vi
ABSTRACT
Cilacap waters have a wealth of fish species resources with dominant catches and high
economic value. This study aims to determine the leading commodities in the capture
fisheries sector and to develop a capture fisheries development strategy in Cilacap
Regency. The method used in this research is descriptive method, with data collection
methods namely secondary data and primary data as well as sampling method using
purposive sampling method. Secondary data needed in this study includes production
data and production value per fish species for ten years. Primary data were obtained
from interviews, observations and documentation to determine the strategy for
developing superior capture fisheries commodities. The results of the LQ, SS and SI
analysis showed that the main commodities of capture fisheries in Cilacap Regency
were skipjack tuna (Katsuwonus pelamis), squid (Loligo vulgaris), lemadang fish
(Corikayphaena hippurus), big eye tuna (Thunnus obesus), layur fish (Trichiurus).
lepturus), jerbung prawns (Penaeus merguensis), and scallops (Carcharhinus
falciformis). Based on the results of the SWOT analysis, the strategy for developing
superior capture fisheries commodities that can be recommended is developing
supporting facilities for fishing, landing, and marketing fish operations, conducting
competency training for fishermen in the application of technology and fishing aids,
establishing cooperatives that help fisherman capital in carrying out activities.
catching, developing governance by developing facilities and infrastructure at TPI to
support increased production of superior commodities, and optimizing existing
facilities and infrastructure to increase capture fisheries production using
environmentally friendly fishing gear.
Keywords: Location Quotient (LQ), Shift Share (SS), Spesialization Index (SI),
Superior Commodities, Development Strategy.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis
mampu menyelesaikan skripsi yang judul “Strategi Pengembangan Komoditas
Unggulan Perikanan Tangkap di Kabupaten Cilacap”. Skripsi ini ditujukan untuk
memberikan gambaran kepada pembaca dan pihak terkait strategi yang dapat
dilakukan untuk mengembangkan komoditas unggulan perikanan tangkap Kabupaten
Cilacap serta untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pada Departemen
Perikanan Tangkap, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ir. Bambang Argo Wibowo, M. Si. dan Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si. selaku
dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan arahan dan masukan
terkait penelitian hingga penulisan skripsi ini;
2. Dr. Dian Wijayanto, S.Pi, M.M., M.S.E., selaku Ketua Departemen Perikanan
Tangkap;
3. Seluruh pegawai Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, dan Dinas Perikanan
Kelautan Provinsi Jawa Tengah serta Bu Eko selaku Sub Koordinator
Operasional PPS Cilacap, dan Pak Rizky selaku penyuluh perikanan Kabupaten
Cilacap yang membantu terkait informasi yang mendukung berjalannya skripsi;
dan
4. Kedua orang tua saya mamah Lutfi Yuniati dan alm. papah Riyanto Tri
Ratmoko, serta Aldy Kusuma, dan Aulia Enggar yang senantiasa memberikan
dukungan, memotivasi, serta mendoakan dalam penelitian dan penulisan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan dalam penulisan selanjutnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL............................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................. iv
ABSTRAK......................................................................................... vi
ABSTRACT........................................................................................ vii
I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1. Latar Belakang................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.............................................................. 3
1.3. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
1.4. Manfaat ............................................................................. 5
1.5. Waktu dan Tempat............................................................. 6
1.6. Diagram Alur Penelitian.................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................... 83
LAMPIRAN ..................................................................................... 86
xi
DAFTA
R
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Penelitian Terdahulu .............................................................................. 18
xii
DAFTA
R
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Diagram Alur Penelitian ............................................................ 7
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Peta Lokasi Penelitian .............................................................. 87
xv
1
I. PENDAHULUAN
perikanan yang berkelanjutan dimana hal tersebut adalah upaya dari peningkatan
besar tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Menurut Riswan et al. (2018),
komuditas unggulan ialah suatu jenis komuditas yang diminati atau dominan serta
memiliki nilai jual tinggi. Oleh karena itu, diharapkan mampu memberikan
pemasukan besar apabila bila dibandingkan dengan jenis lainnya. Komuditas ikan
unggulan dari sisi penawaran ditinjau dari berbagai macam sisi seperti keadaan
biofisik, teknologi, dan sosial ekonomi nelayan dapat dijadikan product andalan
dimiliki, menjadikan sektor tersebut sebagai salah satu sektor andalan Kabupaten
Cilacap. Namun, dalam pengelolaannya belum dilakukan secara optimal baik dari
sumberdaya tersebut dengan efektif dan efisien agar mampu menjadi sektor yang
Cilacap memiliki kekayaan sumberdaya berbagai jenis ikan dengan hasil tangkapan
yang dominan dan bernilai ekonomis tinggi, antara lain ikan tuna (Thunnus sp.),
satu pelopor perikanan di Indonesia. Stok udang di Cilacap cukup besar karena
daerah asuhan sebelum udang menjadi dewasa adalah di Laguna Segara Anakan.
Selain jenis udang, Cilacap terkenal dengan produksi ikan tunanya, sebesar 26%
dari seluruh jumlah produksi ikan yang ada di Cilacap atau sekitar 1.225 ton per
tahun. Cilacap dengan jenis ikan tunanya cukup potensial serta pertumbuhannya
mengalami peningkatan. Pada tahun 1999 sampai 2009 produksi ikan tuna
2017 Samudera Hindia mempuya potensi perikanan yang cukup tinggi yaitu
memberikan kemudahan untuk mengetahui prioritas jenis ikan mana yang dapat
dikembangkan yang selanjutnya dapat menjadi komoditas ciri khas dengan mutu
3
ekonomis tinggi dan mampu dipasarkan hingga luar daerah. Kontribusi sektor
yang menjadi ciri khas, diharapkan mampu memberikan lebih besar pemasukan.
Dengan cara meningkatkan produktivitas dan jua efisiensi product dengan mutu
baik dalam penyediaan produk maka membuat daya saing yang tinggi dalam
konsep maximum sustainable yield atau maksimum lestari, dimana diperoleh dari
hasil perikanan tangkap dari tahun ke tahun. Populasi ikan yang bisanya disebut
dengan unit tunggal merupakan salah satu contoh sederhana dari konsep MSY.
Kurva biologi digambarkan dengan yield sebagai fungsi dari effort berbentuk
parabola Schaefer yang sederhana serta menggunakan nilai maksimum yang jelas.
maksimum untuk waktu yang panjang merupakan inti dari konsep ini. Pengelolaan
4
Allowable Catch (TAC) yang disebut juga jumlah tangkapan yang diperbolehkan.
untuk mencari tahu jenis ikan tersebut apakah termasuk ke dalam komuditas basis
atau nonbasis. Kemudian terdapat Analisis Shift Share (ASS) untuk mengetahui
tangkap di Provinsi Jawa Tengah. Setelah itu terdapat Analisis Spesialisasi (SI)
jenis ikan. Pada analisis SWOT digunakan untuk mengetahui strength atau
kekuatan, weakness atau kelemahan, opportunity atau peluang dan yang terakhir
yaitu serta threat atau ancaman bagi pengembangan perikanan Kabupaten Cilacap.
ialah:
1. Jenis ikan apa sajakah yang termasuk di dalam kategori komuditas unggulan
2. Jenis ikan apa sajakah yang menjadi komuditas potensial yang ada di
Kabupaten Cilacap?
tangkap yang berbasis komoditas unggulan yang memiliki nilai jual tinggi
Cilacap;.
Cilacap; dan
1.4. Manfaat
bahan masukan dan informasi bagi mahasiswa lainnya untuk penelitian yang
lebih mendalam;
Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jawa Tengah dan observasi langsung
kepada pelaku perikanan seperti nelayan, pengolah ikan dan pedagang ikan pada
1. Produksi perikanan
tangkap Kabupaten Faktor LingkunanInternal: Faktor
FaktorLingkungan
Lingkungan
Input
serta perluasan distribusi berbagai macam kebutuhan hidup pokok, salah satunya
itu, dalam peningkatan standar hidup, peningkatan ini bukan hanya berupa
diri masyarakat.
mengolah sumberdaya yang ada serta selanjutnya dibentuk pola kemitraan yaitu
diselesaikan secara teliti akan menyebabkan krisi yang lebih kompleks. Salah satu
lingkungan yang jua dalam konteks makro merugikan proses pembangunan yang
ekonomi. Oleh karena itu, pengusaha merupakan kelompok yang terus menerus
suatu masyarakat tradisional yang menjadi masyarakat yang modern melalui lima
waktu ke waktu.
10
untuk menuju pembangunan dan pengelolaan perikanan tangkap. Selain itu juga,
dapat ditinjau dari segi penawaran serta permintaan dan keunggulan persaingan
yang tinggi. Dengan adanya komuditas unggulan maka akan menjadi sector
Kabupaten Cilacap pada tahun 2015 yang tertinggi adalah ikan julung-julung, ikan
kuro, ikan teri, dan ikan tembang. Adanya potensi perikanan tangkap yang
nelayan masih banyak yang menjual hasil dari tangkapannya dengan harga yang
murah, tanpa mengetahui jenis ikan tersebut apakah termasuk komuditas unggulan
atau tidak. Sedangkan jika komuditas unggulan seharusnya nelayan tidak menjual
dengan harga yang murah. Oleh sebab itu, perlu kajian ulang mengenai komuditas
responden. Penelitian survei terbatas pada data dikumpulkan dari populasi sampel
untuk mewakili total seluruh populasi pada suatu penelitian. Berdasarkan hal
tersebut penelitian survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu
1) Penjajagan (eksploratif);
2) Deskriptif;
4) Evaluation;
6) Penelitian operasional;dan
beberapa informasi dari suatu sampel dengan bertanya melalui wawancara yang
karakteristik antara lain logis, general dan spesifik. Tujuan dari penelitian survei
analisis. Terdapat beberapa tahapan yang dapat dilakukan dalam penelitian survei
hipotesis, selanjutnya menentukan apa tujuan dari penelitian, setelah itu tentukan
tipe survey yang sesuai, tak lupa jua menentukan design sampel, kemudian
12
pengumpulan data yang sesuai definisi dari konseptual alat penelitian tersebut,
terakhir yaitu membahas analisis data serta menyusun laporan (Maidiana, 2021).
diantaranya yaitu sector basis atau basis sector dan sector non basis atau non basic
sector. Asumsi dari teknik ini bahwa penduduk di daerah/wilayah memiliki pola
yang sama dengan pola permintaan nasional atau regional. Analisis Location
impor potensial atau product yang bisa dikembangkan untuk ekspor serta
menunjukkan industri potensial atau sektoral yang dapat dianalisis lebih lanjut.
produtivitas dari tenaga kerja di setiap wilayah/daerah itu berbeda, dan jua adanya
dalam metode analisis LQ, dibagi menjadi tiga kegiatan ekonomi daerah kedalam
13
3. Industi yang non basis atau industri lokal (<1), merupakan kegiatan ekonomi
atau industri yang hasilnya nanti belum tentu dapat mencukupi/ memenuhi
Metode analisis memiliki kelebihan serta keterbatasan. Hal tersebut jua dari
(Microsoft Excel), namun jua bisa dihitung secara manual. Metode LQ diperlukan
ekonomi di dalam suatu wilayah/daerah yang memanfaatkan dari sektor basis atau
sektor perikanan di dalam kota ataupun kabupaten serta share output di sektor
perikanan provinsi. Sektor unggulan artinya adalah sektor bisnis yang tidak akan
posisi berupa kelemahan serta kekuatan yang dibandingkan dengan sektor pada
tingkat daerah tersebut yaitu Kabupaten Cilacap. Analsisis shift share yang
pada sektor yang tumbuh lebih cepat atau lambat dibandingkan dengan
yang dapat melengkapi serta memperkuat dari hasil analisis data LQ. Spesialisasi
spesialisasi indeks suatu daerah lebih besar dari satu (indeks spesialisasi >1) atau
mendekati satu maka sektor tersebut punya spesialisasi, namun apabila spesialisasi
indeks, kurang dari satu (indeks spesialisasi <1) atau mendekati nol maka sektor
digunakan untuk apakah ada spesialisasi produksi perikanan tangkap pada jenis
ikan tertentu. Apabila SI>1, maka terdapat spesialisasi produksi perikanan relative
nasional.
16
berkaitan dengan tujuan yang dikembangkan, strategi apa yang digunakan, misi,
dan jua keputusan bijak dari perusahaan. Di kondisi saat ini untuk menentukan
analisis SWOT ini. Yang termasuk kedalam faktor eksternal yaitu opportunity
serta threats atau biasa disebut dengan peluang dan ancaman, sedangkan untuk
faktor internal yaitu strength dan weakness atau biasa disebut kekuatan dan
kelemahan, serta memaksimalkan dari peluang dan kekuatan maka analis SWOT
17
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Tahun Judul Metode Analisis Hasil Penelitian
Lely S. Akliyah, 2014 Identifikasi Analisis Location Komoditas unggulan di Kawasan Minapolitan Kabupaten Indramayu
Yuliah Komoditas Unggulan Quotient analisis diantaranya yaitu ikan bawal putih, ikan tembang, ikan lidah, ikan peperek,
Asyiawati dan Perikanan Tangkap di Shift Share ikan talang-talang, ikan tongkol, ikan kerapu, ikan cucut dan ikan pari
Silvia Eka Putri Kawasan Minapolitan
Kabupaten Indramayu
Amurudanto 2021 Analisis Komoditas Analisis Location Berdasarkan hasil analisis penelitian komoditas unggulan di Kota
Muhamad Unggulan dan Strategi Quotient, Shift Pekalongan diketahui bahwa Komoditas Unggulan perikanan tangkap
Bagas R., Pengembangannya di Share, SI dan Kota Pekalongan adalah ikan Kembung dan Layang. Hasil strategi
Imam Kota Pekalongan, analisis SWOT pengembangan analisis SWOT yakni kebijakan pengembangan dan
Triarso dan Jawa Tengah modernisasi sarana dan prasarana perikanan tangkap berupa penambahan
Kukuh Eko armada yang dapat menjangkau daerah penangkapan yang lebih jauh,
Prihantoko meningkatkan pengolahan perikanan melalui pembuatan pabrik es dan
cold storage untuk menjaga kualitas komoditas unggulan, serta
meningkatkan perbaikan sarana kebersihan TPI untuk meningkatkan mutu
hasil tangkapan dan perbaikan akses transportasi menuju ke TPI untuk
memudahkan pemasaran.
Sumber: Penelitian, 2021.
18
Lanjutan Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Tahun Judul Metode Analisis Hasil Penelitian
Nova Ridhiyana 2018 Pengembangan Analisis Location Komoditas unggulan perikanan tangkap yang terdapat di Kabupaten
M., Abdul Berbasis Komoditas Quotient (LQ), Pekalongan adalah Simping (Amusium sp.) dan strategi pengembangan
Kohar Muzakir Unggulan Perikanan Shift Share (SS), berbasis komoditas perikanan tangkap yang dapat diterapkan di Kabupaten
dan Faik Tangkap di Kabupaten Spesialization Pekalongan antara lain perbaikan sarana kebersihan TPI dan perbaikan akses
Kurohman Pekalongan Index (SI) dan transportasi menuju ke TPI, pengembangan dan modernisasi sarana
analisis SWOT prasarana perikanan tangkap berupa penambahan armada, peningkatan
pengolahan perikanan melalui pembuatan pabrik es, cold storage dan
teknologi serta bantuan alat tangkap ramah lingkungan.
Awaludin 2019 Analisis Komoditas Location quotien, Hasil dari penelitian ini Komoditas unggulan perikanan tangkap Kabupaten
UnggulanPerikanan Shift Share dan Kebumen dengan menggunakan analisis location quotient, shift share,
tangkap di Kabupaten Spesialisasi juga spesialisasi adalah ikan kakap putih, pinjalo, lobster mutiara, rajungan, ubur-
Kebumen analisis Model ubur; dan Komoditas potensial perikanan tangkap Kabupaten Kebumen
Pertumbuhan dengan menggunakan analisis model rasio pertumbuhan (MRP) dan analisis
Rasio dan overlay adalah ikan kembung, tongkol krai, kakap putih, pinjalo, kuwe,
Overlay kerapu karang, ekor kuning dan rajungan.
19
Lanjutan Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Tahun Judul Metode Analisis Hasil Penelitian
Istiqomah Nur 2020 Strategi Analisis Location Hasil analisis LQ, SS dan SI menunjukkan bahwa komoditas unggulan
F., Bambang Pengembangan Quotient (LQ), perikanan tangkap Kabupaten Indramayu adalah Ikan Manyung dengan nilai
Arg Wibowo Komoditas Unggulan Shift Share (SS), LQ (1,63), nilai SS (237,24) dan nilai SI (3,29%); Ikan Tenggiri dengan
dan Abdul Perikanan Tangkap di Spesialization nilai LQ (1,56), nilai SS (295,45) dan nilai SI (5,29%) serta Ikan Tongkol
Kohar Muzakir Kabupaten Indramayu Index (SI) dan dengan nilai LQ (1,49), nilai SS (1132,78) dan nilai SI (7,52%).
analisis SWOT Berdasarakan hasil analisis SWOT, strategi pengembangan komoditas
unggulan perikanan tangkap yang dapat direkomendasikan adalah
peningkatan ketersediaan wadah/basket, kapasitas cold storage serta
memperbaiki sanitasi disetiap TPI untuk menjaga kualitas komoditas
unggulan.
Muhammad 2021 Strategi Analisis Location Hasil yang diperoleh dari analisis LQ, analisis SS dan analisis Spesialisasi
Aflah Aiman Pengembangan Quotient (LQ), komoditas unggulan perikanan tangkap Kabupaten Sinjai yakni manyung,
A., Bambang Komoditas Unggulan Shift Share (SS), selar, lemadang, cakalang dan Tenggiri sedangkan komoditas potensial
Argo Wibowo Perikanan Tangkap di Spesialization yakni Japuh, lemuru, kapas-kapas, tongkol, cucut, lobster, cumi-cumi,
dan Hendrik Kabupaten Sinjai Index (SI) dan gurita, sotong. Hasil strategi pengembangan analisis SWOT adalah
Anggi analisis SWOT Peningkatan fasilitas produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sinjai,
Setyawan Penambahan jumlah pelabuhan perikanan serta peningkatan fasilitas Pokok
PPI Lappa, Pengembangan fasilitas PPI Lappa, Peningkatan jumlah Armada
penangkapan >30 GT dan Pengadaan Pelatihan Kecakapan Nelayan .
Sumber: Penelitian, 2021.
20
21
Materi dalam penelitian ini yang digunakan ialah data produksi serta nilai
produksi dari tahun 2011-2020 dengan kategori jenis ikan yang ada di Kabupaten
Cilacap dan Provinsi Jawa Tengah. Kemudian data penunjang data primer yaitu
cara pengambilannya berasal dari survey dan observasi langsung dilapangan serta
menggambarkan secara tepat kondisi lingkungan pada waktu sekarang. Survey dan
Cilacap, pemukiman nelayan dan juragan ikan serta melihat langsung proses jual
beli produk perikanan tangkap yang ada di TPI hingga PPS Cilacap.
22
Sumber data yang digunakan pada penentuan responden pelaku usaha ialah
data primer yang diperoleh melalui metode survei menggunakan kuesioner yang
pelaku perikanan tersebut untuk mendapatkan data berupa harga ikan dan jenis
ikan. Metode pengambilan sampel untuk pelaku usaha ini menggunakan metode
sampel. Penentuan jumlah responden atau sampel yang telah diketahui jumlah
n= ..................................................(1)
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
Z = Nilai tingkat ketelitian /Standar deviasi normal untuk 1,29 dengan CI 90%
responden nelayan sebesar 31 dan jumlah responden untuk pengolah ikan serta
23
penjual ikan sebesar 18,66 yang dibulatkan menjadi 19 responden. Sehingga dapat
berjumlah 50 responden.
penelitian ini. Responden yang dituju dalam penelitian ini adalah pegawai Dinas
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini tersaji dalam tabel 4
a. Observasi langsung
dan pengumpulan data primer. Dalam peneitian ini, kegiatan observasi dilakkan
dengan mengamati secara langsung aktivitas yang ada di TPI Kabupaten Cilacap.
didaratkan serta proses lelang yang sedang berlangsung di TPI Kabupaten Cilacap.
b. Wawancara
Cilacap, staf Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah dan staf Tempat
c. Dokumentasi
bersama staf Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Cilacap, staf Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Tengah dan staf Tempat Pelelangan Ikan
atau TPI yang ada di KabupatenCilacap, foto proses lelang serta foto jenis ikan.
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
unggulan didapatkan jika nilai analisis LQ, SS, dan SI adalah positif atau >1. Hal
ini diperkuat oleh Muzakir dan Danta (2012) bahwa kategori komoditas unggulan
diperoleh dari nilai LQ, SS dan SI positif. Penjelasan menegenai metode LQ, SS
aktivitas wilayah.
dari suatu jenis ikan terhadap total produksi di Kabupaten Cilacap pada tahun
2011-2020 yang dibandingkan dengan produksi jenis ikan tersebut terhadap nilai
produksi total di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011-2020. Proses untuk
= ......................................................(2)
Keterangan :
• LQ kurang dari satu <1 maka jenis ikan i bukan merupakan komoditas
unggulan di Kabupaten Cilacap
• LQ lebih dari satu >1 maka jenis ikan i merupakan komoditas unggulan
di Kabupaten Cilacap
Menurut Susanto dan Woyanti (2008), bahwa formula yang digunakan untuk
Keterangan :
𝑜 = Awal periode
𝑡 = Akhir periode
• Apabila Djt kurang dari satu (<1) mengidentifikasikan bahwa ikan jenis i di
dengan pertumbuhan dari jenis ikan yang sama di Provinsi Jawa Tengah.
• Apabila Djt lebih besar dari satu (>1) mengidentifikasikan bahwa ikan jenis
dengan pertumbuhan dari jenis ikan yang sama di Provinsi Jawa Tengah.
Keterangan :
vi = Produksi jenis ikan A pada tingkat Kabupaten Cilacap
• Apabila SI lebih besar dari satu >1, maka terjadi spesialisasi produksi
Namun apabila SI kurang dari satu <1, maka tidak terjadi spesialisasi
pra analisis. Pada tahapan ini data dibedakan menjadi dua data yaitu data
cukup penting, serta 2 yang artinya tidak penting, dan 1 yang artinya sangat
3. Rentang nilai pada rating ialah 1 artinya lemah, 2 artinya cukup lemah, 3
artinyai cukup kuat serta 4 yang berarti kuat. Selanjutnya, bobot dengan rating
dikalikan dan hasilnya ialah skor untuk masing-masing faktor dengan nilai
dilakukan.
2. Analisis data pada tahap selanjutnya yaitu tahap merumuskan strategi. Pada
besarnya.
Cilacap.
33
yaitu WPP 573 yang berada di pantai selatan Jawa, yang potensi sumberdaya
ikannya melimpah. Luas wilayah dari Kabupaten Cilacap ialah 6,6% dari total
antara kabupaten lainnya yang berada di Jawa Tengah. Garis pantai dari
Kabupaten Cilacap ialah 201.9 km, yang berhadapan langsung dengan Samudera
Hindia ± 105 km, serta garis pantai di perairan Segara Anakan ± 96.9 km,
umumnya usaha perikanan laut dilakukan masyarakat bagian selatan yang dekat
dengan pesisir atau berada di tepi pantai. Nelayan di Kabupaten Cilacap pada
beberapa TPI sebagai tempat memasarkan hasil tangkapan, baik TPI yang
Cilacap ialah perikanan darat, laut, dan perikanan sungai. Sesuai dengan letaknya
yang berada di pesisir utara Pulau Jawa, Kabupaten Cilacap merupakan salah satu
Maos, Nusawungu, Patimuan, Sampang, Sidareja, dan Wanareja. Selain itu juga
Cilacap dan 10 TPI diantaranya yaitu, TPI Jetis, TPI Menganti Kisik, TPI
Sentolokawat, TPI Padanarang, TPI Sidakaya, TPI Tegalkatilayu, TPI PPSC, TPI
Kabupaten Cilacap ialah 5.545 unit usaha. Jumlah tersebut terbagi menurut besar
dan ukuran kepemilikan kapal. Jumlah RTP tanpa perahu sebanyak 1.039 usaha
dan perahu tanpa motor sebanyak 429 unit, sedangkan RTP perahu motor tempel
sebanyak 3.681 usaha. Jumah ini terdiri dari jenis perahu katir sebanyak 2.978
usaha, jenis compreng (ukuran perahu 5-10 GT) sebanyak 703 usaha, perahu
menggunakan kapal motor sebanyak 369 usaha. Hal ini diperkuat oleh Djasmani
et al. (2010), yang menyatakan bahwa musim tangkap ikan dimulai pada bulan
Juli dan mencapai puncak pada bulan September serta musim paceklik pada bulan
volume dan nilai produksi dapat meningkatkan taraf hidup khususnya masyarakat
35
pasar yang terus mengalami kenaikan. Sumberdaya pesisir yang dipunyai seperti
hutan mangrove tepat untuk dikembangkan kedepannya. Hal ini diperkuat jua oleh
Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap (2020), bahwa jumlah hasil laut di Kabupaten
Cilacap berasal dari pelabuhan sebesar 76%, kemudian TPI sebesar 20%, dan non
TPI sebesar 4%. Ikan hasil laut menurut jenis ikan yang tertangkap didominasi
hasil tangkapan pelagis kecil (jenis ikan layur) kemudian jenis molusca (cumi-
nelayan yang didaratkan di TPI Kabupaten Cilacap yang dinyatakan dalam satuan
ton. Sedangkan nilai produksi merupakan jumlah produksi ikan dalam satuan
Jumlah Produksi
80000
Produksi (ton)
60000 22963,1
15698 29695
40000 16783,8 13815,5 25049 25245
14386,2 21810
Data Jumlah
20000 13176
Produksi
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Tahun
Jumlah
Jumlah NilaiNilai Produksi
Produksi
Nilai Produksi
1.000.000.000
800.000.000
(juta)
307.336.238 460.519.436
279.237.742 282.371.961
600.000.000 404.444.940
356.163.207 404.940.439
171.070.406 286.362.835 Data
400.000.000151.311.870
Jumlah…
200.000.000
0
2011201220132014201520162017201820192020
Tahun
tangkap di Kabupaten Cilacap mengalami fluktuasi dari tahun 2011 hingga 2020.
Jumlah produksi tertinggi terjadi pada tahun 2018 yaitu sebesar 29.695,5 ton
tahun 2016 yaitu sebesar 13.176,9 ton dengan nilai produksi Rp 286.362.835.
Tetapi pada data produksi dapat di analisis bahwa semakin besar hasil produksi,
maka nilai produksi justru makin menurun, dimana teori hukum permintaan dan
maka harga barang pun ikut turun pula, begitu sebaliknya. Jadi dapat dikatakan
37
bahwa hubungan antara permintaan dan harga pasar adalah berbanding terbalik.
penurunan sehingga dapat terjadi kenaikan harga. Stabilitas harga di pasar tolok
bahwa keadaan cuaca, gelombang dan intensitas curah hujan, dan angin kencang
menyebabkan nelayan menunda untuk melaut. Ini akan berdampak bagi hasil
tangkapan nelayan serta banyaknya trip penangkapan. Data jumlah produksi dan
Kabupaten Cilacap memiliki potensi perikanan tangkap yang sangat besar. Jumlah
penangkapan ikan atau binatang air lainnya. Nelayan Kabupaten Cilacap terdiri
Cilacap menggunakan berbagai jenis kapal dan alat tangkap sesuai dengan
38
kemampuan yang dimiliki. Data jumlah nelayan di Kabupaten Cilacap tersaji pada
tabel 7.
2013 13.583
2014 12.149
2015 13.607
2016 13.314
2017 14.258
2018 17.500
2019 18.890
2020 17.380
pada tahun 2019 mengalami peningkatan jumlah nelayan dari tahun tahun
besar usia dari nelayan ialah 30 – 65 tahun. Sebagian besar penduduk yang masih
muda (usia <30 tahun) memilih untuk bekerja pada sektor industri, mengingat
6,8%. Semakin banyak jumlah anggota keluarga yang tidak produktif maka
39
semakin besar pula beban yang harus ditanggung oleh anggota keluarga yang
produktif. Hal ini diperkuat oleh Nurjannah (2020), dimana mata pencaharian
mengella sumberdaya lingkungan laut dan pesisir merupakan salah satu gagasan
jenis alat tangkap yang digunakan. Kapal penangkap ikan merupakan kapal yang
Kabupaten Cilacap terdiri dari kapal motor tempel dan kapal motor. Total armada
Jumlah armada penangkapan ikan menurut ukuran kapal dan jenis mesin kapal di
3.000
500
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
dalam beberapa ukuran dan jenis mesin kapal. Perahu motor tempel < 5 GT
untuk penangkapan maksimal satu hari penuh dengan jarak lokasi fishing ground
tidak jauh. Penggunaan perahu kecil tidak membutuhkan biaya operasional dan
perawatan yang mahal. Menurut Syahputra dan Fitri (2020), nelayan kecil
net, trammel net dan sebagainya yang tidak memerlukan waktu lama dalam satu
kali trip. Sedangkan kapal besar biasanya memiliki alat tangkap longline dan
dibandingkan dengan kapal yang terbuat dari kayu ialah, bahan dari fiberglass
lebih tahan dari pelapukan masa pakai atau usia kapal dari bahan fiberglass tentu
lebih tahan lama. Perawatan kapal dari fiber jua lebih minim dan mudah. Hal ini
diperkuat oleh Yulianto (2010) dimana pemakaian dari fiberglass sebagai material
Alat tangkap digunakan nelayan sebagai sarana produksi. Jenis alat tangkap
disesuaikan dengan jenis target dan daerah penangkapan. Jumlah alat penangkap
jenis alat tangkap yang tersedia yaitu pukat kantong (dogol dan payang), alat
tangkap penggaruk (penggaruk berkapal dan tanpa kapal), jaring insang (jaring
insang tetap, hanyut, lingkar, berlapis, dan klitik), pancing (rawai dasar, rawai
tuna, rawai cucut, dan tonda), perangkap (set net, bubu, bubu bersayap, jermal,
dan pengerih), serta jala tebar dan tombak. Jumlah alat tangkap tertinggi di
Kabupaten Cilacap adalah jaring insang sebanyak 6199 unit. Menurut Rifai et al.
(2019), jaring insang banyak digunakan oleh nelayan karena memiliki beberapa
tidak membutuhkan banyak tenaga dan peralatan sangat cocok untuk nelayan
produksi rendah.Alat tangkap pengumpul terhitung sejak tahun 2011 hingga 2018
jumlahnya tidak bertambah, yaitu hanya 74 alat tangkap, dan meningkat pada
tahun 2019 hingga 2020. Alat tangkap pengumpul berupa alat penangkap keong
(Pintur) dan alat penangkap kerang (Garuk). Alat tangkap di Kabupaten Cilacap
43
tiap tahunnya hanya mengalami peningkatan dan penurunan yang sedikit. Alat
tangkap pukat hela dan pancing jumlahnya tidak berdeda jauh. Banyaknya alat
tangkap di suatu daerah dapat dipengaruhi oleh skala usaha penangkapan nelayan,
target tangkapan, serta daerah penangkapan. Pemilihan jenis dari alat tangkap ikan
Kabupaten Cilacap. Sektor basis merupakan sektor disuatu daerah yang telah
kategori nilai LQ yaitu LQ > 1 maka jenis ikan itu merupakan komoditas basis, nilai
LQ < 1 maka jenis ikan itu merupakan komoditas non basis. Hasil Analisis Data
Berdasarkan data pada tabel selama tahun 2011-2020 terdapat 29 jenis ikan
yang ditangkap oleh nelayan di Kabupaten Cilacap dan tercatat oleh Dinas
Perikanan Kabupaten Cilacap. Hasil olah data location quotien (lQ) Kabupaten
45
kuwe, bawal putih, siro, lemadang, lisong, kembung, albakor, madidihang, tuna
mata besar, layur, udang krosok, udang jerbung, udang dogol, cucut lanyam, ikan
sebelah, ikan lidah, dan setuhuk hitam dengan nilai LQ tertinggi sebesar 6,16 pada
tuna albakor. Dua puluh jenis ikan tersebut dapat dikatakan komoditas basis
perikanan tangkap Kabupaten Cilacap yang artinya kebutuhan jenis ikan tersebut
untuk masyarakat Kabupaten Cilacap sudah terpenuhi sehingga jenis ikan tersebut
dapat diekspor dan didistribusikan ke luar wilayah Kabupaten Cilacap. Hal ini
wilayahnya dan berpotensi untuk diekspor ke luar wilayah Cilacap sehingga dapat
Kabupaten Cilacap. Hal ini diperkuat oleh Budiharsono (2001) yang menyatakan
bahwa inti dari model ekonomi basis adalah arah dan pertumbuhan suatu wilayah
ditentukan oleh ekspor wilayah tersebut. Ekspor tersebut berupa barang dan jasa
termasuk tenaga kerja. Sektor basis dan sektor non basis mempunyai hubungan
ditentukan oleh ekspor wilayah tersebut. Ekspor tersebut berupa barang dan jasa
termasuk tenaga kerja. Sektor basis dan sektor non basis mempunyai hubungan
struktur ekonomi setiap daerah. Selain itu, keakuratan data menjadi kelemahan
dalam penggunaan analisis ini karena adanya kemungkinan hasil tangkapan yang
tidak tercatat akibat nelayan langsung menjual hasil tangkapan di luar TPI
komponen net shift, dan komponen differential shift. Hasil perhitungan komponen
di Jawa Tengah. Sedangkan pada tahun 2011-2012 dan 2017-2020 komponen net
jenis ikan yang sama di Provinsi Jawa Tengah. Apabila nilai komponen
differential shift lebih besar dari satu maka pertumbuhan jenis ikan di Kabupaten
Cilacap lebih cepat daripada Provinsi Jawa Tengah sedangkan apabila nilai
komponen differential shift kurang dari satu maka pertumbuhan jenis ikan di
Kabupaten Cilacap lebih lambat daripada Provinsi Jawa Tengah. Hasil dari
Acanthocybium
12 Tenggiri -233,86 LAMBAT
solandri
Katsuwonus
13 Albakor -5,61 LAMBAT
pelamis
14 Madidihang Thunnus albacares -22,56 LAMBAT
Tuna Mata Thunnus obesus
15 41,85 CEPAT
Besar
16 Layur Trichlurus lepturus 11,59 CEPAT
17 Udang Krosok Parapena sculptilis -79,05 LAMBAT
Penaeus
18 Udang Jerbung 13,62 CEPAT
merguiensis
Metapenaeus
19 Udang Dogol -229,30 LAMBAT
monoceros
Carcharhinus
20 Cucut Lanyam 2,04 CEPAT
falciformis
21 Ikan Sebelah Psettadodidae -45,55 LAMBAT
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp -32,37 LAMBAT
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra -31,38 LAMBAT
24 Peperek Lethrinus spp -5,89 LAMBAT
25 Rajungan Portunus pelagicus -257,33 LAMBAT
26 Belanak Mugil cephalus -23,00 LAMBAT
Katsuwonus
27 Japuh -7,52 LAMBAT
pelamis
28 Teri Cypselurus spp 38,60 CEPAT
Nemimterus
29 Kurisi -60,35 LAMBAT
hexodon
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
ikan yang mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat apabila dibandingkan dengan
pertumbuhan jenis ikan yang sama di Provinsi Jawa Tengah adalah cakalang,
cumi-cumi, manyung, bawal putih, lemadang, tuna mata besar, layur, udang
jerbung, cucut lanyam, dan ikan teri. Jenis ikan tersebut menunjukkan hasil
Tengah. Menurut Hidayat dan Darwin (2017), sekto- sektor di suatu daerah yang
komparatif di sektor yang sama di Kabupaten/Kota lain. Sektor yang mempunyai nilai
cepat apabila dengan daerah lainnya, dan memiliki daya saing yang tinggi.
ProvinsiJawa Tengah. Cumi merupakan target tangkapan utama dari alat tangkap
pancing cumi yang mayoritas dioperasikan dengan menggunakan kapal 21-30 GT.
Pada tahun 2017, production perikanan cumi mencapai 987,9 ton, kemudian pada
tahun 2018 hingga bulan oktober peningkatan terjadi hingga 2.050,5 ton. Dengan
adanya potensi perikanan cumi yang tinggi di Cilacap, membuat nelayan pada
Analisis SI ialah analisa yang digunakan untuk mengetahui jenis ikan apa
Kabupaten Cilacap dengan Provinsi Jawa Tengah. Apabila nilai SI >1 maka
Berikut tersaji tabel hasil perhitungan analisis SI Kabupaten Cilacap tahun 2011-
2020.
51
Tabel 14. Hasil Perhitungan Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten
Cilacap Tahun 2011-2020.
No. Jenis Ikan Nama Latin Nilai SI Keterangan
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 5,43% TERSPESIALISASI
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 1,13% TERSPESIALISASI
3 Manyung Netuma thalassina -4,17% TIDAK TERSPESIALISASI
Pennahia
4 Gulamah 5,72% TERSPESIALISASI
macrocephalus
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 0,051% TIDAK TERSPESIALISASI
6 Bawal Hitam Parastromateus niger -2,51% TIDAK TERSPESIALISASI
7 Bawal Putih Pampus argentus 0,82% TIDAK TERSPESIALISASI
8 Siro Dussumieria acuta -1,74% TIDAK TERSPESIALISASI
9 Lemadang Coryphaena hippurus 2,32% TERSPESIALISASI
10 Lisong Auxis rochei rochei 2,11% TERSPESIALISASI
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 1,15% TERSPESIALISASI
12 Tenggiri Acanthocybium solandri -2,95% TIDAK TERSPESIALISASI
13 Albakor Katsuwonus pelamis 5,55% TERSPESIALISASI
14 Madidihang Thunnus albacares 4,96% TERSPESIALISASI
Tuna
15 Thunnus obesus 7,27% TERSPESIALISASI
Mata Besar
16 Layur Trichlurus lepturus 2,18% TERSPESIALISASI
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 3,93% TERSPESIALISASI
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 1,66% TERSPESIALISASI
Metapenaeus
19 Udang Dogol -2,37% TIDAK TERSPESIALISASI
monoceros
Carcharhinus
20 Cucut Lanyam 1,18% TERSPESIALISASI
falciformis
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 0,49% TIDAK TERSPESIALISASI
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 1,01% TERSPESIALISASI
TIDAK
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 0,70%
TERSPESIALISASI
TIDAK
24 Peperek Lethrinus spp -12,80%
TERSPESIALISASI
TIDAK
25 Rajungan Portunus pelagicus -6,06%
TERSPESIALISASI
TIDAK
26 Belanak Mugil cephalus -1,35%
TERSPESIALISASI
TIDAK
27 Japuh Katsuwonus pelamis -0,11%
TERSPESIALISASI
28 Teri Cypselurus spp -8,46% TIDAK
TERSPESIALISASI
TIDAK
29 Kurisi Nemimterus hexodon -5,17
TERSPESIALISASI
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021
52
kembung, albakor, madidihang, tuna mata besar, layur, udang krosok, udang
jerbung, cucut lanyam, dan ikan lidah. Hal ini dikarenakan nilai dari hasil SI
analisis SI dari 14 jenis ikan tersebut diatas 1%. Nilai spesialisasi terbesar adalah
tuna mata besar yakni 7,27%. Hal ini disebabkan produksi 14 jenis ikan tersebut
paling besar tiap tahunnya dibanding dengan jenis ikan lainnya. Penangkapan
tuna mata besar lebih dominan banyak tertangkap di Perairan Samudera Hindia
bagian Selatan Jawa dan sedikit di perairan Samudera Hindia bagian Barat Daya
Jawa. Tuna mata besar di tangkap menggunakan alat tangkap tuna longline.
Menurut Riswanto (2012), di Indonesia ikan tuna mata besar banyak tertangkap di
perairan selatan jawa, sebelah barat daya Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara,
spesialisasi karena nilai SI <1% adalah manyung, kuwe, bawal hitam, bawal
putih, siro, tenggiri, udang dogol, ikan sebelah, setuhuk hitam, peperek, rajungan,
belanak, japuh, teri, dan kurisi. Hal ini disebabkan masih rendahnya produksi 15
ialah metode analisis yang memperkuat dari metode Location Quotient atau LQ.
merupakan kabupaten penghasil ikan di Provinsi Jawa Tengah. Jenis ikan hasil
tangkapan Kabupaten Cilacap sangat beragam, hal ini terlihat dari jenis alat
tangkap dan armada penangkapan ikan yang juga bervariasi. Sehingga Kabupaten
biofisik, teknologi, dan sosial ekonomi nelayan yang dapat dijadikan andalan
tangkap yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif
SS, dan analisis SI. Apabila dari ketiga analisis tersebut bernilai positif maka
termasuk kedalam komoditas unggulan. Hal ini diperkuat oleh Mudzakir dan
Danta (2012), dimana apabila nilai LQ, SS dan SI positif, maka jenis ikan tersebut
ialah komoditas basis. Komoditas basis terjadi apabila nilai LQ lebih besar dari
memberikan suplai keluar daerah. Apabila nilai dari Dj ialah positif maka
yang positif. Hasil analisis data LQ, SS, SI Komoditas Perikanan Tangkap
Tabel 15. Hasil Analisis Data LQ, SS dan SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten
Cilacap Tahun 2011-2020.
NO. Jenis Ikan Nama Latin LQ SS SI KETERANGAN
Katsuwonus
1 Cakalang 2,97(+) 3,55(+) 5,44% (+) UNGGULAN
pelamis
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 1,81(+) 54,21(+) 1,14% (+) UNGGULAN
Netuma NON
3 Manyung 0,39(-) 8,91(+) -4,18% (-)
thalassina UNGGULAN
Pennahia
4 Gulamah 2,32(+) -74,4(-) 5,73% (+) POTENSIAL
macrocephalus
Caranx NON
5 Kuwe 1,15(+) -5,02 (-) 0,05% (-)
sexfasciatus UNGGULAN
Parastromateus NON
6 Bawal Hitam 0,52 (-) -96,7(-) -2,52% (-)
niger UNGGULAN
Pampus
7 Bawal Putih 2,19(+) 4,77(+) 0,83% (-) POTENSIAL
argentus
Dussumieria NON
8 Siro 1,04(+) -156,16(-) -1,74% (-)
acuta UNGGULAN
Coryphaena
9 Lemadang 3,65(+) 25,87(+) 2,32% (+) UNGGULAN
hippurus
Auxis rochei
10 Lisong 2,41(+) -143(-) 2,12% (+) POTENSIAL
rochei
Rastrelliger
11 Kembung 1,98(+) -32,8(-) 1,15% (+) POTENSIAL
kanagurta
Acanthocybium NON
12 Tenggiri 0,52 (-) -233(-) -2,96% (-)
solandri UNGGULAN
Katsuwonus
13 Albakor 6,16(+) -5,61(-) 5,55% (+) POTENSIAL
pelamis
Thunnus
14 Madidihang 4,58(+) -22,5(-) 4,97% (+) POTENSIAL
albacares
Tuna Mata Thunnus
15 3,68(+) 41,85(+) 7,28% (+) UNGGULAN
Besar obesus
Trichlurus
16 Layur 1,50(+) 11,59(+) 2,18% (+) UNGGULAN
lepturus
Udang Parapena
17 2,86(+) -79,0(-) 3,93% (+) POTENSIAL
Krosok sculptilis
Udang Penaeus
18 1,93(+) 13,62(+) 1,66% (+) UNGGULAN
Jerbung merguiensis
Metapenaeus NON
19 Udang Dogol 1,07(+) -229,30 -2,38% (-)
monoceros UNGGULAN
Cucut Carcharhinus
20 2,42(+) 2,04(+) 1,18% (+) UNGGULAN
Lanyam falciformis
NON
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 1,87(+) -45,5(-) 0,49% (-)
UNGGULAN
Pleuronectus
22 Ikan Lidah 3,07(+) -32,3(-) 1,02% (+) POTENSIAL
spp
Setuhuk Makaira NON
23 3,37(+) -31,3(-) 0,70%(-)
Hitam mazarra UNGGULAN
55
Lanjutan Tabel 15. Hasil Analisis Data LQ, SS dan SI Komoditas Perikanan Tangkap
Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2020.
NON
24 Peperek Lethrinus spp 0,06(-) -5,89(-) -12,81% (-)
UNGGULAN
Portunus NON
25 Rajungan 0,44(-) -257(-) -6,06% (-)
pelagicus UNGGULAN
NON
26 Belanak Mugil cephalus 0,41(-) -23,0(-) -1,36% (-)
UNGGULAN
NON
27 Japuh Katsuwonus 0,93(-) -7,52(-) -0,11% (-)
UNGGULAN
pelamis
NON
28 Teri Cypselurus spp 0,21(-) 38,60(+) -8,47% (-)
UNGGULAN
29 Kurisi Nemimterus NON
0,16(-) -60,3(-) -5,17% (-)
hexodon UNGGULAN
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
jenis ikan yang merupakan kategori komoditas unggulan yaitu cakalang, cumi-
cumi, lemadang, tuna mata besar, layur, udang jerbung, dan cucut lanyam.
Ketujuh jenis ikan tersebut sebut sebaga komuditas dikarenakan nilai LQ lebih
besar dari satu, SS lebih besar dari satu dan nilai SI yang jua lebih besar dari satu.
mata besar, layur, udang jerbung, dan cucut lanyam yang telah memenuhi dari
Kabupaten Cilacap, selain itu jua pertumbuhan lebih cepat apabila dibandingkan
oleh Mudzakir dan Agus (2006) yang berjudul “Analisis Location Questions (LQ)
kakap, bawal hitam, dan bawal putih. Adanya penggunaan metode analisis data
penelitian Mudzakir dan Agus (2006), didapatkan dengan metode analisis data
LQ. Selain itu, perbedaan tahun dan penggunaan data produksi perikanan tangkap
mempengaruhi jenis ikan yang termasuk komoditas unggulan. Ketujuh ikan yang
ekonomi di Kabupaten Cilacap. Hal ini diperkuat oleh Aziz (2013) yang
menyatakan bahwa semakin tinggi permintaan luar wilayah dapat dipenuhi berarti
Terdapat jua komoditas ikan potensial selain komuditas unggulan yang ada di
Kabupaten Cilacap yaitu ikan gulamah, ikan bawal putih, ikan lisong, ikan
kembung, tuna albakor, tuna madidihang, udang krosok, serta ikan lidah. Hal ini
karena nilai positif yang di dapatkan yaitu nilai positif dari SS, LQ, maupun SI.
Cakalang, lemadang, tuna mata besar, dan cucut lanyam merupakan jenis
ikan pelagis besar sedangkan ikan layur merupakan jenis ikan pelagis kecil. Pada
keras/crustaceae terdapat udang jerbung. Tuna mata besar merupakan jenis ikan
pelagis besar yang memiliki nilai ekonomis penting dan jumlah produksinya selalu
lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan lainnya di Kabupaten Cilacap. Selain
itu,harga jualnya cukup mahal serta wilayah pemasarannya juga mudah di akses
57
bahkan berorientasi ekspor. Hal ini diperkuat oleh Proctor et al. (2003), bahwa
tuna 8,4%. Pada tahun 2002 tuna dalam bentuk segar dan beku sekitar 18.011,5
sebagainyaSehingga keempat jenis ikan ini dapat diberikan perhatian yang lebih
dihasilkan di TPI PPSC yang merupakan TPI terbesar di Kabupaten Cilacap yang
memiliki fasilitas paling memadai dan pusat dari kapal yang memiliki ukuran
tangkap longline, purse seine, dan handline. Selain itu, terdapat jua alat tangkap
gillnet, pancing cumi, serta trammel net yang digunakan untuk menangkap ikan
mengalami perkembangan yang baik, dan jua cukup potensial. Namun perlu
dilakukannya usaha perikanan tuna yang berkelanjutan secara efektif dan efisien.
Alat tangkap longline yang digunakan untuk menangkap tuna segar, operasi
cumi cukup unik, berbeda dengan pancing lainnya, karena pancing cumi tidak
58
menggunakan umpan seperti pancing pada umumnya. Pancing cumi hampir sama
dengan umpan buatan karena berbentuk seperti ikan teri atau udang-udang kecil
yang membuat cumi lebih tertatik untuk mendakati alat tangkap tersebut. Karena
cumi termasuk hewan karnivora, dengan adanya pancing cumi yang mempunyai
warna kontras atau mentereng yang menyerupai mangsa dan bergerak kecil, hal
itulah yang membuat cumi lebih tertarik untuk memakannya. Cumi merupakan
penangkapan selama satu hingga tiga bulan lamanya. Cuaca jua mendukung
nelayan pergi melakukan operasi penangkapan lebih lama, namun jika cuaca tidak
mendukung nelayan akan pulang dari melaut lebih cepat. Operasi penangkapan
cumi dilakukan di malam hari karena pada saat siang hari cumi berada di dasar
perairan dan pada malam hari cumi baru mencar mangsa. Ukuran kappa yang
biasanya dilengkapi dengan lampu remang, lampu sorot yang menjadi alat bantu
untuk menangkap cumi, karena cumi ialah hewan air yang tertarik terhadap
cahaya.
Trichiurus sp. atau ikan layur ialah ikan yang hidup di dasar perairan
Layur adalah jenis ikan komuditas ekspor dan bernilai ekonomis. Hal ini
diperkuat oleh Patriana dan Satria (2013), bahwa ikan layur termasuk ikan
masiman yang periode pada musim penangkapannya ialah 6 bulan sekali. Cuaca
59
atau iklim sangat berpengaruh terhadap hasil tangkap ikan ini, apabila musim
layur tiba, ikan ini akan berdatangan dengan jumlah yang besar. Musim puncak
dari ikan layur di Perairan Cilacap sendiri ialah pada bulan April hingga
ikan, nelayan menggunakan es batu yang dimasukan kedalam basket yang telah
disediakan sebelumnya untuk menjaga kualitas dari hasil tangkapan. Hal yang
kondisi agar tetap dalam keadaan baik dan memiliki harga jual tinggi, sehingga
distribusikan dengan cara, hasil tangkapan yang menjadi target utama pada jaring
trammel net yaitu udang jerbung (Panaeus merguiensis) dijual pada bakul besar
kemudian akan dipasarkan ke rumah makan ataupun restoran yang ada di daerah
dikarenakan TPI di Cilacap beroperasi sekitar jam 18.30 WIB. Waktu beroperasi
TPI yang menurut nelayan terlalu lama dan waktu tersebut digunakan oleh
tangkapan harus memiliki kualitas baik agar mendapatkan harga jual yang tinggi.
60
yang efisien dengan dilihat kemampuan sumberdayanya. Delapam jenis ikan ini
madidihang, ikan lidah, kembung, gulamah, udang krosok, dan lisong. Posisi
bawal putih. Bawal putih merupakan family stromateidae, yang memiliki ciri
61
khas yaitu berbentuk badan pipih serta tinggi yang biasanya menyerupai bengun
datar yaitu belah ketupat, memiliki panjang mencapai 60 cm dan bawal putih
berwarna ke abu-abuan di bagian sisi atas serta berwarna putih keperakan di sisi
bagian bawah, sedangkan pada sisi permukaan tubuh dari bawal putih ditutupi
oleh bintik-bintik hitam yang kecil. Hal ini diperkuat oleh Dian Ayu et al.
dikarenakan konsumen ikan bawal putih tidak hanya dipasar lokal saja
tetapi juga hingga tujuan ekspor, karena untuk ikan bawal putih ini
tergolong ikan yang banyak diminati oleh konsumen luar negeri. Banyak
permintaan dari luar negeri untuk ekspor ikan bawal putih ini, biasanya
pihak pabrik perikanan yang menyediakan ikan bawal putih dengan kualitas
ekspor. Sedangkan ikan bawal putih yang dijual di pasar lokal, biasanya dijual di
pasar lokal domestik (Provinsi Jawa). Harga bawal putih ukuran 2 ons sebesar
putih adalah jaring insang (gill net) dasar. Penangkapan bawal putih tidak perlu
menggunakan alat bantu seperti cahaya dll, karena bawal putih termasuk
kedalam jenis ikan demersal. Ukuran dari alat tangkap bawal putih aitu Gill
net adalah 4 – 5 inc. Kapal untuk pengoperasian dari bawal putih berupa jukung
fiber yang memiliki GT kapal 1-2 GT yang operasi penangkapannya ialah one
day fishing. Di dalam perahu biasanya terdapat 2 ABK yang membantu dalam
identifikasi faktor internal dan eksternal analisis SWOT tersaji dalam tabel 17.
Cilacap.
➢ Kekuatan (Strength)
mendukung untuk usaha perikanan, baik budi daya maupun tangkap. Pada
memperoleh ikan dengan dua cara yakni mencari ikan ke laut lepas atau
tuna. Perikanan tuna di Cilacap memiiki potensi sebesar 26% dari seluruh
jumlah produksi ikan di Cilacap atau 1225 ton per tahun. Pertumbuhan ikan
adanya nilai ekonomis dari ikan tuna, akan ikan tuna merupakan salah satu
65
komoditas utama dari sub sektor perikanan yang berguna untuk konsumsi
perikanan tangkap
yang lebih luas. Hal tersebut jua sangat berguna untuk melepas adanya
sarana pembangunan yang berkelanjutan dan lebih adil dapat di capai, serta
Cilacap memiliki 14 TPI diantaranya yaitu TPI Jetis, TPI Menganti Kisik,
➢ Kelemahan (Weakness)
system pencatatan belum dilaksanakan secara efisien dan efektif SDM yang
mempunyai visi yang sama serta meningkatnya permintaan jenis ikan dan
atau arad yang tidak sesuai dengan perundang-undangan. Oleh sebab itu,
alat tangkap yang ramah lingkungan dan diperlukan kekuatan antar lembaga
jera terhadap nelayan yang masih menggunakan alat tangkap tidak sesuai
c) Nelayan belum mampu menggunakan alat tangkap dan alat bantu modern
secara optimal
motor tempel sebanyak 4.672 unit dengan rincian perahu fibre sebanyak
67
3.470 unit dan jenis compreng sebanyak 1.124 unit. Armada penangkapan
bantu yang sangat sederhana. Jarak melaut nelayan tradisional dekat dari
fishing base dan target tangkapan tidak membutuhkan alat bantu modern.
d) Terdapat hasil tangkapan yang dijual langsung ke bakul (tidak melalui TPI)
tangkapan serta berkurangnya pemasukan di TPI. Hal ini dapat dilihat salah
➢ Peluang (Opportunity)
Kabupaten Cilacap terdiri dari 282 desa. Luas Kabupaten Cilacap 6,6% dari
perikanan tangkap
sarana dan prasarana serta inovasi teknologi. Salah satu contohnya ialah
Ciacap dan adanya bintek atau bimbingan teknologi bagi para pengolah
ikan.
Berikut ini data konsumsi ikan di Kabupaten Cilacap yang tersaji dalam
tabel 18.
konsumsi ikan.
pemasaran ikan laut segar yang berada di Kabupaten Cilacap. Selain itu,
pembekuan ikan, industri ikan asin, industri kerupuk tenggiri, dan kerupuk
udang. Ketersediaan dari ikan segar yang dimanfaatkan untuk bahan baku
jumlah produksi penangkapan ikan yang ada di laut. Per tahun industry ikan
asin yang terletak di Kecamatan Cilacap Selatan ialah 855 ton. Oleh karena
itu, dengan produksi penangkapan ikan di laut yang tinggi dapat memicu
70
➢ Ancaman (Threats)
lingkungan yaitu arad. Alasan pemerintah melarang alat tangkap arad untuk
digunakan karena, selektivitas dari arad rendah dan memiliki score 1. Arad
dapat menangkap ikan lebih dari tiga species dengan ukuran yang berbeda
jauh. Pada saat dragging, diamond mesh pada bentuk mata jaring di sayap
dapat lolos. Oleh karena itu menyebabkan ikan kecil ikut tertangkap dan
bangku).
Cuaca yang tidak dapat di prediksi dan tidak menentu seperti musim
penghujan dan kondisi cuaca buruk membuat nelayan tidak bisa untuk
melaut. Hal tersebut jua membuat air laut akan menjadi keruh dan ombak
peningkatan badai.
Harga ikan di Kabupaten Cilacap antara musim puncak dan paceklik sangat
untuk memperoleh skor. Matriks IFAS dan EFAS tersaji dalam tabel 19.
meningkatkan sarana dan prasarana perikanan tangkap. Hal ini ditunjukkan dengan
berkembang dengan baik. Dukungan SDM yang cukup baik sehingga mampu
memberikan product perikanan dalam jumah banyak yang menjadi kekuatan utama
nelayan hanya lulusan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Hal itu
memaksimalkan peluang utama yaitu tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat yang
tangkap. Sedangkan faktor utama yang menjadi ancaman Kabupaten Cilacap dalam
tangkap dengan matriks SWOT dilakukan setelah identifikasi dan menetukan skor
terhadap IFAS dan EFAS. Perumusan strategi dengan matriks SWOT dilakukan
yang telah diidentifikasi. Strategi yang dihasilkan merupakan kombinasi dari faktor
total skor setiap strategi yang telah dijumlahkan berdasarkan skor faktor internal
dan faktor eksternal yang memiliki keterkaitan dengan strategi tersebut. Penentuan
Berdasarkan hasil analisis yang tersaji pada tabel 20 dapat diketahui bahwa
strategi dengan nilai tertinggi yakni SO1, WO1, SO2, WO2 dan WT1 dipilih
sistem lelang dimana proses lelang di TPI ini dengan cara tawar menawar
seperti pasar. Tetapi harga ikan ditentukan toke atau agen yang telah ada
di TPI, apabila harga sudah bisa diterima pengecar maka agen langsung
menulis jumlah ikan dan harga kesepakatan dalam bon atau faktur yang
81
akan diberikan kepada pembeli, penjual, arsip untuk PPSC dan arsip untuk
Pemerintah Kabupaten Cilcap. Hal ini diperkuat oleh Seo and Huh (2020),
dengan harga yang sudah ditentukan terlebih dahulu. Peserta lelang dapat
menawar dengan harga yang lebih tinggi daripada harga yang telah
ditentukan sebelumnya.
ikan. Alat bantu penangkapan ikan akan dapat membantu nelayan dalam
maka pendapatan nelayan akan meningkat dan akan berdampak pula oleh
salah satu upaya yaitu dengan memperbaiki teknologi, mulai dari teknologi
diperkuat oleh Patria et al. (2014), dimana adanya akses kredit juga dapat
produk di tiap desa. BUMDES juga dapat bekerja sama dengan lembaga
usaha perikanan
fasilitas kurang lengkap dan jua kebersihan kurang terjaga, maka akan
mempengaruhi dari kualitas hasil tangkapan ikan. Hal ini diperkuat oleh
sehingga fungsi pelabuhan tidak tercapai secara optimal dan pada akhirnya
83
aktivitas.
dari sarana serta prasarana maka akan memberikan dampak yang sangat
baik. Salah satu contohnya ialah dengan adanya unit pengolahan untuk
plus apabila dibandingkan dengan penjualan ikan segar. Hal itulah yang
dari jumlah alat tangkap serta sarana perikanan dapat mewujudkan basis
Kusdiantoro et al. (2019), salah satu sektor yang memiliki peran penting
5.1. Kesimpulan
sebagai berikut:
5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diambil adalah
sebagai berikut:
lemadang, tuna mata besar, layur, udang jerbung, dan cucut lanyam harus
DAFTAR PUSTAKA
Andhiani, K. C., Erfit dan A. Bhakti. 2018. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan
Ketimpangan Pembangunan di Wilayah Sumatera. E-Jurnal Perspektif
Ekonomi dan Pembanunan Daerah. 7(1): 26-34.
Anggara, J. dan M. Ricky (2019). Pengaruh Cuaca Terhadap Stabilitas Harga Ikan
Di Desa Kurau. Jurnal Makro Manajemen. 4(1): 49-63.
Ayunita, Dian. dan F.Ubaidillah. (2012). Studi Pemasaran Ikan Bawal Putih
(Pampus argenteus) di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong,
Lamongan. Seminar Nasional Kedaulatan Pangan dan Energi, Universitas
Trunojoyo, MaduraAt: Madura Island, Indonesia
Hidayat, M., 2014. Inequality Across Districts and Cities in the Riau. Economic
Journalof Emerging Markets. 6(2): 106-118.
Lestari, S., A.K. Mudzakir dan Sardiyatmo. 2016. Analisis CPUE dan Faktor
yang Mempengaruhi Hasil Tangkapan Tuna Madidihang (Thunnus
albacares) di Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Journal of Fisheries
Resources Utilization Management and Technology. 5 (4): 43-51.
Patria, A. D., Adrianto, L., Kusumastanto, T., Kamal, M. M., & Dahuri, R.
(2014). Biaya transaksi usaha perikanan skala kecil di Kabupaten Cilacap.
Jurnal Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 9(2), 247-254.
Rifai, M., Rosana, N., dan M. A. Sofijanto. 2019. Perbandingan Komposisi Hasil
Tangkapan Jaring Insang Dasar (Bottom Gillnet) Menggunakan Alat
Pemanggil Ikan Berbasis Gelombang Bunyi di Perairan Kenjeran.
Fisheries: Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan. 1(2): 87-95.
Riswanto, S. 2012. Status Perikanan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus, Lowe
1839) di Perairan Samudera Hindia, Selatan Pelabuhan Ratu,
Sukabumi,Univesitas Indnesia.
Susanto, A., dan N. Woyanti. 2008. Analisis Sektor Potensial dan Pengembangan
Wilayah Guna Mendorong Pembangunan di Kabupaten Rembang. Jurnal
Media Ekonomi dan Manajemen. 18(2): 153-164.
Yulianto, dkk (2010), Desain Perahu Fiberglass Bantuan LPPM IPB di Desa
Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Sukabumi. Institut Pertanian Bogor.
Yurliana, M., Rachmad. R., dan S. Rachmadi. 2015. Analisis Sektor Ekonomi
Unggulan di Kabupaten Batanghari. Jurnal perspektif Pembiayaan dan
Pembangunan Daerah. 3(2): 115-128.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian
91
Lampiran 2. Produksi Perikanan Tangkap Per Jenis Ikan Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2020
Produksi (Ton)
No. Jenis Ikan Nama Latin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab.
Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap
Katsuwonus
1 Cakalang 371,85 994,90 711,96 777,09 969,74 892,10 411,70 418,37 961,90 700,00
pelamis
Cumi -
2 Loligo vulgaris 208,06 295,90 70,16 57,66 159,04 165,80 86,00 142,88 682,20 895,70
cumi
Netuma
3 Manyung 144,35 108,24 99,26 270,10 4,76 289,40 194,30 92,31 187,10 149,70
thalassina
Pennahia
4 Gulamah 1.383,72 1.179,50 1309,93 977,19 1.020,30 1.221,20 881,50 189,38 624,30 560,90
macrocephalus
Caranx
5 Kuwe 0,50 0,90 21,36 30,38 49,00 9,70 13,24 8,70 9,80 40,00
sexfasciatus
Bawal Parastromateus
6 114,72 318,40 721,36 43,53 71,65 56,50 29,60 18,37 19,10 13,00
Hitam niger
Pampus
7 Bawal Putih 106,97 272,20 463,05 49,34 127,21 75,70 89,70 135,73 132,90 100,30
argentus
Dussumieria
8 Siro 46,68 572,75 654,32 728,46 129,57 297,90 540,00 96,48 37,90 371,00
acuta
Coryphaena 1.404,9
9 Lemadang 35,91 59,20 53,61 171,57 169,80 87,30 245,90 360,72 531,80
hippurus 0
Auxis rochei
10 Lisong 295,17 497,51 2268,72 28,25 57,96 249,50 36,80 75,10 181,30 122,10
rochei
Rastrelliger
11 Kembung 304,88 860,70 408,79 234,79 98,97 90,29 21,70 111,09 185,30 29,70
kanagurta
Acanthocybium
12 Tenggiri 2.021,80 256,09 57,13 104,71 221,40 82,70 72,40 153,44 82,40 132,20
solandri
92
Lanjutan Lampiran 2 Produksi Perikanan Tangkap Per Jenis Ikan Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2020.
Produksi (Ton)
No. Jenis Ikan Nama Latin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab.
Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap
Thunnus
13 Albakor alalunga 387,90 182,20 134,51 93,83 479,01 1.480,70 561,20 979,42 1.163,20 81,40
Thunnus
14 Madidihang 244,89 269,49 171,66 118,83 193,01 669,50 424,00 806,84 2.571,60 994,80
albacares
Tuna Mata Thunnus
15 637,01 871,70 855,07 546,69 571,58 783,60 640,70 718,35 1.941,50 1.896,00
Besar obesus
Trichlurus
16 Layur 461,29 1.117,59 808,40 338,22 401,10 580,40 561,80 889,67 2.056,90 1.175,20
lepturus
Udang Parapena
17 767,43 1.011,09 841,97 467,25 418,00 292,60 354,90 583,89 930,10 430,40
Krosok sculptilis
Udang Penaeus
18 114,72 388,87 721,36 137,09 140,13 129,20 342,30 315,70 591,90 387,20
Jerbung merguiensis
Udang Metapenaeus
19 157,91 127,18 379,87 153,41 158,91 122,90 120,60 106,47 170,10 63,30
Dogol monoceros
Cucut Carcharhinus
20 298,46 218,23 269,54 117,51 13,98 140,30 50,80 210,84 335,50 312,40
Lanyam falciformis
Ikan
21 Psettadodidae 62,37 221,50 250,59 79,52 190,04 44,70 2,60 4,30 3,30 0,50
Sebelah
Pleuronectus
22 Ikan Lidah 230,00 255,70 189,00 205,70 53,00 113,50 110,20 150,01 69,34 136,00
spp
Setuhuk Makaira
23 88,16 165,80 110,81 130,57 50,18 129,70 58,10 30,25 47,90 134,50
Hitam mazarra
24 Peperek Lethrinus spp 441,61 82,07 0,00 3,27 2,61 33,50 0,10 0,35 119,40 88,60
Portunus
25 Rajungan 19,50 48,10 38,00 41,00 66,10 122,20 32,90 380,90 49,60 61,00
pelagicus
93
Lanjutan Lampiran 2 Produksi Perikanan Tangkap Per Jenis Ikan Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2020.
Produksi (Ton)
Jenis Nama 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
No.
Ikan Latin Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab.
Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap Cilacap
Mugil
26 Belanak 0,00 1,60 0,00 37,79 363,45 58,10 96,80 48,94 35,30 50,30
cephalus
Sardinella
27 Japuh 0,50 0,00 2,50 5,70 108,50 29,90 29,10 19,09 19,00 21,50
fimbriata
Cypselurus
28 Teri 0,10 64,27 58,63 92,95 98,20 126,50 71,50 125,73 614,02 30,80
spp
Nemimterus
29 Kurisi 0,00 0,00 0,00 227,35 349,78 64,50 84,00 - 7,80 1,10
hexodon
JUMLAH 8.946,46 10.441,68 11671,56 6269,75 6.736,98 8.439,89 6.164,44 7.173,32 15.235,5 9.511,40
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, 2020.
94
Lampiran 3. Produksi Perikanan Tangkap Per Jenis Ikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2020
Produksi (Ton)
No. Jenis Ikan Nama Latin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV
Katsuwonus
1 Cakalang 946,00 1.504,9 1198,0 1990,0 2.289,0 1.975,0 1.997,0 1.987,7 1.209,0 1.185,0
pelamis
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 768,00 873,10 190,00 326,00 476,00 798,00 713,02 914,35 1.699,1 1.921,2
Netuma
3 Manyung 5.440,0 1.796,0 2169,0 3216,0 5.847,0 5.624,0 3.161,8 2.641,4 3.161,8 985,00
thalassina
Pennahia
4 Gulamah 3.269,0 2.898,5 3504,0 2881,0 4.594,0 4.067,0 3.975,0 906,15 1.000,0 1.345,0
macrocephalus
Caranx
5 Kuwe 13,00 19,00 27,00 129,00 260,00 88,00 152,13 145,71 139,61 122,17
sexfasciatus
Parastromateus
6 Bawal Hitam niger 3.356,0 3.289,4 3279,7 102,00 3.635,0 2.767,1 3.732,3 1.945,0 350,00 160,00
Pampus
7 Bawal Putih argentus 340,10 433,00 746,20 199,10 567,00 447,50 447,50 440,00 445,00 443,00
Dussumieria
8 Siro 123,90 1.118,2 1643,7 4572,7 1.850,8 5.944,3 9.235,0 8.000,0 8.765,0 700,00
acuta
Coryphaena
9 Lemadang 89,90 197,00 169,00 268,60 435,70 198,50 751,60 842,00 997,0 886,00
hippurus
Auxis rochei
10 Lisong 295,80 515,10 3686,3 95,50 238,80 974,10 616,50 570,00 377,00 264,00
rochei
Rastrelliger
11 Kembung 546,00 1.703,7 1062,0 920,53 718,00 510,00 161,75 740,85 232,38 98,53
kanagurta
Acanthocybium
12 Tenggiri 3.261,0 3.629,4 3377,0 3306,0 3.618,0 3.743,0 10.095 5.775,4 2.805,0 1.367,0
solandri
95
Lanjutan Lampiran 3. Produksi Perikanan Tangkap Per Jenis Ikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2020
Produksi (Ton)
No. Jenis Ikan Nama Latin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV
13 Albakor Katsuwonus
438,30 182,20 115,40 107,20 485,10 1.206,8 1.568,0 1.878,0 765,00 127,00
pelamis
Thunnus
14 Madidihang 268,30 308,00 294,00 145,70 601,90 1.498,5 1.168,0 1.638,0 1.450,0 1.690,0
albacares
Tuna Mata Thunnus
15 872,00 871,70 896,90 1162,2 1.766,1 1.859,3 2.638,0 2.046,0 2.398,0 2.376,0
Besar obesus
Trichlurus
16 Layur 1.622,0 6.075,1 2333,0 2284,7 3.309,0 2.813,0 4.746,1 4.857,0 5.150,5 3.876,0
lepturus
Udang Parapena
17 1.789,2 1.800,2 1774,0 859,10 2.593,4 901,50 1.452,0 1.868,0 943,00 1.102,0
Krosok sculptilis
Udang Penaeus
18 372,20 936,50 1151,6 391,40 748,90 602,30 2.993,0 2.884,0 946,00 909,00
Jerbung merguiensis
Metapenaeus
19 Udang Dogol 198,00 232,60 1165,4 452,70 5.773,6 4.334,8 6.094,0 5.773,0 6.000,0 798,00
monoceros
Cucut Carcharhinus
20 618,90 397,60 261,20 352,40 149,30 395,60 514,30 945,00 479,00 689,00
Lanyam falciformis
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 120,00 234,60 213,20 131,30 943,80 390,80 495,20 90,00 30,00 187,00
Pleuronectus
22 Ikan Lidah 360,00 255,70 362,00 309,00 248,00 244,0 370,70 536,00 217,00 868,00
spp
Setuhuk Makaira
23 170,00 176,10 155,60 289,60 122,70 341,10 334,00 98,78 40,00 288,00
Hitam mazarra
24 Peperek Lethrinus spp 10.510 6.325,5 6037,0 6214,0 9.030,0 7.970,0 4.975,9 13.510 14.001 1.198,0
Portunus
25 Rajungan 183,00 337,40 381,00 310,00 1.125,0 1.182,0 23.458 9.759,1 8.619,6 7.125,0
pelagicus
96
Lanjutan Lampiran 3. Produksi Perikanan Tangkap Per Jenis Ikan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2020
Produksi (Ton)
No. Jenis Ikan Nama Latin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV PROV
Mugil
26 Belanak 296,00 380,80 429,70 633,00 1.593,0 1.609,0 9.695,8 1.207,2 1.145,0 867,00
cephalus
Katsuwonus
27 Japuh pelamis 56,00 44,20 234,00 110,00 924,00 496,00 368,37 130,75 26,30 220,00
28 Teri Cypselurus spp 4.034,0 3.875,4 4417,0 4170,0 8.054,0 13.848 4.926,0 18.381 2.614,0 547,00
Nemimterus
29 Kurisi 254,50 2.357,2 2580,0 2310,0 5.851,0 5.993,0 6.317 20.688 1.976,0 124,00
hexodon
JUMLAH 40.611, 42.768 43852 38238 67.848 72.822 107.15 111.20 67.981 32.468
Sumber: Dinas Perikanan Kabupaten Cilacap, 2020.
97
98
Ikan Psettadodidae
21 62,37 120,00 0,01 0,00 2,36
Sebelah
Pleuronectus
22 Ikan Lidah 230,00 360,00 0,03 0,01 2,90
spp
Setuhuk Makaira
23 88,16 170,00 0,01 0,00 2,35
Hitam mazarra
24 Peperek Lethrinus spp 441,61 10.510,00 0,05 0,26 0,19
Portunus
25 Rajungan 19,50 183,00 0,00 0,00 0,48
pelagicus
26 Belanak Mugil cephalus 0,00 296,00 0,00 0,01 0,00
Katsuwonus
27 Japuh 0,50 56,00 0,00 0,00 0,04
pelamis
28 Teri Cypselurus spp 0,10 4.034,00 0,00 0,10 0,00
Nemimterus
29 Kurisi 0,00 254,50 0,00 0,01 0,00
hexodon
Total xt dan Xt 8.946,46 40.611,10 1,00 1,00 50,47
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
100
Pleuronectus
22 Ikan Lidah 189,00 362,00 0,02 0,01 1,96
spp
Setuhuk Makaira
23 110,81 155,60 0,01 0,00 2,68
Hitam mazarra
24 Peperek Lethrinus spp 0,00 6037,00 0,00 0,14 0,00
Portunus
25 Rajungan 38,00 381,00 0,00 0,01 0,37
pelagicus
Mugil
26 Belanak 0,00 429,70 0,00 0,01 0,00
cephalus
Katsuwonus
27 Japuh 2,50 234,00 0,00 0,01 0,04
pelamis
28 Teri Cypselurus spp 58,63 4417,00 0,01 0,10 0,05
Nemimterus
29 Kurisi 0,00 2580,00 0,00 0,06 0,00
hexodon
Total xt dan Xt 11671,56 43852,90 1,00 1,00 48,05
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
104
Ikan
21 Psettadodidae 3,30 30,00 0,00 0,00 0,49
Sebelah
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 69,34 217,00 0,00 0,00 1,43
Setuhuk
23 Makaira mazarra 47,90 40,00 0,00 0,00 5,34
Hitam
115
118
Lanjutan Lampiran 4. Nilai Analisis LQ (Location Quotient)
12. Nilai Analisis LQ Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2020
RATA-
NO. Jenis Ikan Nama Latin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 KETERANGAN
RATA
Thunnus
BASIS
14 Madidihang albacares 4,14 3,58 2,19 4,97 3,23 3,85 6,31 7,64 7,91 2,01 4,58
Tuna Mata Thunnus
15 3,32 4,10 3,58 2,87 3,26 3,64 4,22 5,44 3,61 2,72 3,68 BASIS
Besar obesus
Trichlurus
16 Layur 1,29 0,75 1,30 0,90 1,22 1,78 2,06 2,84 1,78 1,03 1,50 BASIS
lepturus
Udang Parapena
17 1,95 2,30 1,78 3,32 1,62 2,80 4,25 4,85 4,40 1,33 2,86 BASIS
Krosok sculptilis
Udang Penaeus
18 1,40 1,70 2,35 2,14 1,88 1,85 1,99 1,70 2,79 1,45 1,93 BASIS
Jerbung merguiensis
Udang Metapenaeus
19 3,62 2,24 1,22 2,07 0,28 0,24 0,34 0,29 0,13 0,27 1,07 BASIS
Dogol monoceros
Cucut Carcharhinus
20 2,19 2,25 3,88 2,03 0,94 3,06 1,72 3,46 3,13 1,55 2,42 BASIS
Lanyam falciformis
Ikan
21 Psettadodidae 2,36 3,87 4,42 3,69 2,03 0,99 0,09 0,74 0,49 0,01 1,87 BASIS
Sebelah
Pleuronectus
22 Ikan Lidah 2,90 4,10 1,96 4,06 2,15 4,01 5,17 4,34 1,43 0,53 3,07 BASIS
spp
Setuhuk Makaira
23 2,35 3,86 2,68 2,75 4,12 3,28 3,02 4,75 5,34 1,59 3,37 BASIS
Hitam mazarra
24 Peperek Lethrinus spp 0,19 0,05 0,00 0,00 0,00 0,04 0,00 0,00 0,04 0,25 0,06 NON BASIS
Portunus
25 Rajungan 0,48 0,58 0,37 0,81 0,59 0,89 0,02 0,61 0,03 0,03 0,44 NON BASIS
pelagicus
Mugil
26 Belanak 0,00 0,02 0,00 0,36 2,30 0,31 0,17 0,63 0,14 0,20 0,41 NON BASIS
cephalus
27 Japuh Katsuwonus 0,04 0,00 0,04 0,32 1,18 0,52 1,37 2,26 3,22 0,33 0,93 NON BASIS
119
Lanjutan Lampiran 4. Nilai Analisis LQ (Location Quotient)
13. Nilai Analisis LQ Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2020
RATA-
NO. Jenis Ikan Nama Latin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 KETERANGAN
RATA
Cypselurus spp
28 Teri 0,00 0,07 0,05 0,14 0,12 0,08 0,25 0,11 1,05 0,19 0,21 NON BASIS
Nemimterus
29 Kurisi 0,00 0,00 0,00 0,60 0,60 0,09 0,23 0,00 0,02 0,03 0,16 NON BASIS
hexodon
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
120
121
122
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 170,0 176,10 88 165,80 1,036 91 74,48
24 Peperek Lethrinus spp 10.510,0 6.325,50 442 82,07 0,602 266 -183,72
25 Rajungan Portunus pelagicus 183,0 337,40 20 48,10 1,844 36 12,15
26 Belanak Mugil cephalus 296,0 380,80 - 1,60 1,286 - 1,60
27 Japuh Katsuwonus pelamis 56,0 44,20 1 - 0,789 0 -0,39
28 Teri Cypselurus spp 4.034,0 3.875,40 0 64,27 0,961 0 64,17
29 Kurisi Nemimterus hexodon 254,5 2.357,20 - - 9,262 - 0,00
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
123
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
2. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2012-2013
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 1.504,9 1.198,00 995 711,96 0,796 792 -80,05
2 Cumi -cumi Loligo vulgaris 873,1 190,00 296 70,16 0,218 64 5,77
3 Manyung Netuma thalassina 1.796,0 2.169,00 108 99,26 1,208 131 -31,46
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 2.898,5 3.504,00 1.180 1.309,93 1,209 1.426 -115,97
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 19,0 27,00 1 21,36 1,421 1 20,08
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 3.289,4 3.279,70 318 721,36 0,997 317 403,90
7 Bawal Putih Pampus argentus 433,0 746,20 272 463,05 1,723 469 -6,04
8 Siro Dussumieria acuta 1.118,2 1.643,70 573 654,32 1,470 842 -187,59
9 Lemadang Coryphaena hippurus 197,0 169,00 59 53,61 0,858 51 2,82
10 Lisong Auxis rochei rochei 515,1 3.686,30 498 2.268,72 7,156 3.560 -1291,70
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 1.703,7 1.062,00 861 408,79 0,623 537 -127,73
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 3.629,4 3.377,00 256 57,13 0,930 238 -181,15
13 Albakor Katsuwonus pelamis 182,2 115,40 182 134,51 0,633 115 19,11
14 Madidihang Thunnus albacares 308,0 294,00 269 171,66 0,955 257 -85,58
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 871,7 896,90 872 855,07 1,029 897 -41,83
16 Layur Trichlurus lepturus 6.075,1 2.333,00 1.118 808,40 0,384 429 379,22
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 1.800,2 1.774,00 1.011 841,97 0,985 996 -154,40
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 936,5 1.151,60 389 721,36 1,230 478 243,17
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 232,6 1.165,40 127 379,87 5,010 637 -257,34
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 397,6 261,20 218 269,54 0,657 143 126,18
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 234,6 213,20 222 250,59 0,909 201 49,30
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 255,7 362,00 256 189,00 1,416 362 -173,00
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 176,1 155,60 166 110,81 0,884 146 -35,69
124
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
24 Peperek Lethrinus spp 6.325,5 6.037,00 82 - 0,954 78 -78,33
25 Rajungan Portunus pelagicus 337,4 381,00 48 38,00 1,129 54 -16,32
26 Belanak Mugil cephalus 380,8 429,70 2 - 1,128 2 -1,81
27 Japuh Katsuwonus pelamis 44,2 234,00 - 2,50 5,294 - 2,50
28 Teri Cypselurus spp 3.875,4 4.417,00 64 58,63 1,140 73 -14,62
29 Kurisi Nemimterus hexodon 2.357,2 2.580,00 - - 1,095 - 0,00
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
125
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
3. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2013-2014
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 1.198,0 1.990,00 712 777,09 1,661 1.183 -405,55
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 190,0 326,00 70 57,66 1,716 120 -62,72
3 Manyung Netuma thalassina 2.169,0 3.216,00 99 270,10 1,483 147 122,93
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 3.504,0 2.881,00 1.310 977,19 0,822 1.077 -99,84
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 27,0 129,00 21 30,38 4,778 102 -71,67
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 3.279,7 102,00 721 43,53 0,031 22 21,10
7 Bawal Putih Pampus argentus 746,2 199,10 463 49,34 0,267 124 -74,21
8 Siro Dussumieria acuta 1.643,7 4.572,70 654 728,46 2,782 1.820 -1091,83
9 Lemadang Coryphaena hippurus 169,0 268,60 54 171,57 1,589 85 86,36
10 Lisong Auxis rochei rochei 3.686,3 95,50 2.269 28,25 0,026 59 -30,53
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 1.062,0 920,53 409 234,79 0,867 354 -119,54
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 3.377,0 3.306,00 57 104,71 0,979 56 48,78
13 Albakor Katsuwonus pelamis 115,4 107,20 135 93,83 0,929 125 -31,12
14 Madidihang Thunnus albacares 294,0 145,70 172 118,83 0,496 85 33,76
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 896,9 1.162,20 855 546,69 1,296 1.108 -561,31
16 Layur Trichlurus lepturus 2.333,0 2.284,70 808 338,22 0,979 792 -453,44
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 1.774,0 859,10 842 467,25 0,484 408 59,51
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 1.151,6 391,40 721 137,09 0,340 245 -108,08
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 1.165,4 452,70 380 153,41 0,388 148 5,85
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 261,2 352,40 270 117,51 1,349 364 -246,14
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 213,2 131,30 251 79,52 0,616 154 -74,81
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 362,0 309,00 189 205,70 0,854 161 44,37
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 155,6 289,60 111 130,57 1,861 206 -75,67
24 Peperek Lethrinus spp 6.037,0 6.214,00 - 3,27 1,029 - 3,27
126
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
4. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2013-2014
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
25 Rajungan Portunus pelagicus 381,0 310,00 38 41,00 0,814 31 10,08
26 Belanak Mugil cephalus 429,7 633,00 - 37,79 1,473 - 37,79
27 Japuh Katsuwonus pelamis 234,0 110,00 3 5,70 0,470 1 4,52
28 Teri Cypselurus spp 4.417,0 4.170,00 59 92,95 0,944 55 37,60
29 Kurisi Nemimterus hexodon 2.580,0 2.310,00 - 227,35 0,895 - 227,35
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
127
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
5. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2014-2015
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 1.990,0 2.289,00 777 969,74 1,150 894 75,89
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 326,0 476,00 58 159,04 1,460 84 74,85
3 Manyung Netuma thalassina 3.216,0 5.847,00 270 4,76 1,818 491 -486,31
Pennahia
4 Gulamah 2.881,0 4.594,00 977 1.020,30 1,595 1.558 -537,91
macrocephalus
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 129,0 260,00 30 49,00 2,016 61 -12,23
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 102,0 3.635,00 44 71,65 35,637 1.551 -1479,64
7 Bawal Putih Pampus argentus 199,1 567,00 49 127,21 2,848 141 -13,30
8 Siro Dussumieria acuta 4.572,7 1.850,80 728 129,57 0,405 295 -165,27
9 Lemadang Coryphaena hippurus 268,6 435,70 172 169,80 1,622 278 -108,51
10 Lisong Auxis rochei rochei 95,5 238,80 28 57,96 2,501 71 -12,68
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 920,5 718,00 235 98,97 0,780 183 -84,16
Acanthocybium
12 Tenggiri 3.306,0 3.618,00 105 221,40 1,094 115 106,81
solandri
13 Albakor Katsuwonus pelamis 107,2 485,10 94 479,01 4,525 425 54,41
14 Madidihang Thunnus albacares 145,7 601,90 119 193,01 4,131 491 -297,89
Tuna Mata
15 Thunnus obesus 1.162,2 1.766,10 547 571,58 1,520 831 -259,18
Besar
16 Layur Trichlurus lepturus 2.284,7 3.309,00 338 401,10 1,448 490 -88,75
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 859,1 2.593,40 467 418,00 3,019 1.411 -992,51
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 391,4 748,90 137 140,13 1,913 262 -122,18
Metapenaeus
19 Udang Dogol 452,7 5.773,60 153 158,91 12,754 1.957 -1797,64
monoceros
Carcharhinus
20 Cucut Lanyam 352,4 149,30 118 13,98 0,424 50 -35,81
falciformis
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 131,3 943,80 80 190,04 7,188 572 -381,56
128
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 309,0 248,00 206 53,00 0,803 165 -112,09
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 289,6 122,70 131 50,18 0,424 55 -5,14
24 Peperek Lethrinus spp 6.214,0 9.030,00 3 2,61 1,453 5 -2,14
25 Rajungan Portunus pelagicus 310,0 1.125,00 41 66,10 3,629 149 -82,69
26 Belanak Mugil cephalus 633,0 1.593,00 38 363,45 2,517 95 268,35
27 Japuh Katsuwonus pelamis 110,0 924,00 6 108,50 8,400 48 60,62
28 Teri Cypselurus spp 4.170,0 8.054,00 93 98,20 1,931 180 -81,33
29 Kurisi Nemimterus hexodon 2.310,0 5.851,00 227 349,78 2,533 576 -226,07
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
129
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
6. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2015-2016
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 2.289,0 1.975,00 970 892,10 0,863 837 55,39
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 476,0 798,00 159 165,80 1,676 267 -100,83
3 Manyung Netuma thalassina 5.847,0 5.624,00 5 289,40 0,962 5 284,82
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 4.594,0 4.067,00 1.020 1.221,20 0,885 903 317,94
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 260,0 88,00 49 9,70 0,338 17 -6,88
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 3.635,0 2.767,10 72 56,50 0,761 55 1,96
7 Bawal Putih Pampus argentus 567,0 447,50 127 75,70 0,789 100 -24,70
8 Siro Dussumieria acuta 1.850,8 5.944,30 130 297,90 3,212 416 -118,25
9 Lemadang Coryphaena hippurus 435,7 198,50 170 87,30 0,456 77 9,94
10 Lisong Auxis rochei rochei 238,8 974,10 58 249,50 4,079 236 13,07
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 718,0 510,00 99 90,29 0,710 70 19,99
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 3.618,0 3.743,00 221 82,70 1,035 229 -146,35
13 Albakor Katsuwonus pelamis 485,1 1.206,80 479 1.480,70 2,488 1.192 289,05
14 Madidihang Thunnus albacares 601,9 1.498,50 193 669,50 2,490 481 188,98
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 1.766,1 1.859,30 572 783,60 1,053 602 181,86
16 Layur Trichlurus lepturus 3.309,0 2.813,00 401 580,40 0,850 341 239,42
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 2.593,4 901,50 418 292,60 0,348 145 147,30
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 748,9 602,30 140 129,20 0,804 113 16,50
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 5.773,6 4.334,80 159 122,90 0,751 119 3,59
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 149,3 395,60 14 140,30 2,650 37 103,26
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 943,8 390,80 190 44,70 0,414 79 -33,99
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 248,0 244,00 53 113,50 0,984 52 61,35
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 122,7 341,10 50 129,70 2,780 139 -9,80
24 Peperek Lethrinus spp 9.030,0 7.970,00 3 33,50 0,883 2 31,20
25 Rajungan Portunus pelagicus 1.125,0 1.182,00 66 122,20 1,051 69 52,75
130
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
26 Belanak Mugil cephalus 1.593,0 1.609,00 363 58,10 1,010 367 -309,00
27 Japuh Katsuwonus pelamis 924,0 496,00 109 29,90 0,537 58 -28,34
28 Teri Cypselurus spp 8.054,0 13.848,00 98 126,50 1,719 169 -42,34
29 Kurisi Nemimterus hexodon 5.851,0 5.993,00 350 64,50 1,024 358 -293,77
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
131
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
7. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2016-2017
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 1.975,0 1.997,00 892 411,70 1,011 902 -490,34
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 798,0 713,02 166 86,00 0,894 148 -62,14
3 Manyung Netuma thalassina 5.624,0 3.161,86 289 194,30 0,562 163 31,60
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 4.067,0 3.975,02 1.221 881,50 0,977 1.194 -312,08
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 88,0 152,13 10 13,24 1,729 17 -3,53
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 2.767,1 3.732,36 57 29,60 1,349 76 -46,61
7 Bawal Putih Pampus argentus 447,5 447,50 76 89,70 1,000 76 14,00
8 Siro Dussumieria acuta 5.944,3 9.235,00 298 540,00 1,554 463 77,19
9 Lemadang Coryphaena hippurus 198,5 751,60 87 245,90 3,786 331 -84,65
10 Lisong Auxis rochei rochei 974,1 616,50 250 36,80 0,633 158 -121,11
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 510,0 161,75 90 21,70 0,317 29 -6,94
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 3.743,0 10.095,18 83 72,40 2,697 223 -150,65
13 Albakor Katsuwonus pelamis 1.206,8 1.568,00 1.481 561,20 1,299 1.924 -1362,6
14 Madidihang Thunnus albacares 1.498,5 1.168,00 670 424,00 0,779 522 -97,84
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 1.859,3 2.638,00 784 640,70 1,419 1.112 -471,08
16 Layur Trichlurus lepturus 2.813,0 4.746,14 580 561,80 1,687 979 -417,46
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 901,5 1.452,00 293 354,90 1,611 471 -116,38
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 602,3 2.993,00 129 342,30 4,969 642 -299,73
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 4.334,8 6.094,00 123 120,60 1,406 173 -52,18
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 395,6 514,30 140 50,80 1,300 182 -131,60
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 390,8 495,20 45 2,60 1,267 57 -54,04
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 244,0 370,70 114 110,20 1,519 172 -62,24
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 341,1 334,00 130 58,10 0,979 127 -68,90
24 Peperek Lethrinus spp 7.970,0 4.975,91 34 0,10 0,624 21 -20,82
25 Rajungan Portunus pelagicus 1.182,0 23.458,85 122 32,90 19,847 2.425 -2392,37
132
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
26 Belanak Mugil cephalus 1.609,0 9.695,84 58 96,80 6,026 350 -253,31
27 Japuh Katsuwonus pelamis 496,0 368,37 30 29,10 0,743 22 6,89
28 Teri Cypselurus spp 13.848,0 4.926,00 127 71,50 0,356 45 26,50
29 Kurisi Nemimterus hexodon 5.993,0 6.317,25 65 84,00 1,054 68 16,01
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
133
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
8. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2017-2018
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 1.997,0 1.987,75 412 418,37 0,995 410 8,58
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 713,0 914,35 86 142,88 1,282 110 32,60
3 Manyung Netuma thalassina 3.161,9 2.641,48 194 92,31 0,835 162 -70,01
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 3.975,0 906,15 882 189,38 0,228 201 -11,57
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 152,1 145,71 13 8,70 0,958 13 -3,98
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 3.732,4 1.945,00 30 18,37 0,521 15 2,94
7 Bawal Putih Pampus argentus 447,5 440,00 90 135,73 0,983 88 47,53
8 Siro Dussumieria acuta 9.235,0 8.000,00 540 96,48 0,866 468 -371,31
9 Lemadang Coryphaena hippurus 751,6 842,00 246 360,72 1,120 275 85,24
10 Lisong Auxis rochei rochei 616,5 570,00 37 75,10 0,925 34 41,08
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 161,8 740,85 22 111,09 4,580 99 11,70
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 10.095,2 5.775,48 72 153,44 0,572 41 112,02
13 Albakor Katsuwonus pelamis 1.568,0 1.878,00 561 979,42 1,198 672 307,27
14 Madidihang Thunnus albacares 1.168,0 1.638,00 424 806,84 1,402 595 212,22
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 2.638,0 2.046,00 641 718,35 0,776 497 221,43
16 Layur Trichlurus lepturus 4.746,1 4.857,06 562 889,67 1,023 575 314,74
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 1.452,0 1.868,00 355 583,89 1,287 457 127,31
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 2.993,0 2.884,00 342 315,70 0,964 330 -14,13
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 6.094,0 5.773,00 121 106,47 0,947 114 -7,78
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 514,3 945,00 51 210,84 1,837 93 117,50
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 495,2 90,00 3 4,30 0,182 0 3,83
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 370,7 536,00 110 150,01 1,446 159 -9,33
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 334,0 98,78 58 30,25 0,296 17 13,07
24 Peperek Lethrinus spp 4.975,9 13.510,83 0 0,35 2,715 0 0,08
25 Rajungan Portunus pelagicus 23.458,9 9.759,15 33 380,90 0,416 14 367,21
134
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
9. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2017-2018
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
26 Belanak Mugil cephalus 9.695,8 1.207,24 97 48,94 0,125 12 36,89
27 Japuh Katsuwonus pelamis 368,4 130,75 29 19,09 0,355 10 8,76
28 Teri Cypselurus spp 4.926,0 18.381,39 72 125,73 3,732 267 -141
29 Kurisi Nemimterus hexodon 6.317,3 20.688,25 84 - 3,275 275 -275
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
135
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
10. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2018-2019
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 1.987,8 1.209,00 418 961,90 0,608 254 707,44
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 914,4 1.699,13 143 682,20 1,858 266 416,69
3 Manyung Netuma thalassina 2.641,5 3.161,80 92 187,10 1,197 110 76,61
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 906,2 1.000,00 189 624,30 1,104 209 415,31
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 145,7 139,61 9 9,80 0,958 8 1,46
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 1.945,0 350,00 18 19,10 0,180 3 15,79
7 Bawal Putih Pampus argentus 440,0 445,00 136 132,90 1,011 137 -4,37
8 Siro Dussumieria acuta 8.000,0 8.765,00 96 37,90 1,096 106 -67,81
9 Lemadang Coryphaena hippurus 842,0 997,00 361 1.404,90 1,184 427 977,78
10 Lisong Auxis rochei rochei 570,0 377,00 75 181,30 0,661 50 131,63
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 740,9 232,38 111 185,30 0,314 35 150,45
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 5.775,5 2.805,00 153 82,40 0,486 75 7,88
13 Albakor Katsuwonus pelamis 1.878,0 765,00 979 1.163,20 0,407 399 764,23
14 Madidihang Thunnus albacares 1.638,0 1.450,00 807 2.571,60 0,885 714 1857,36
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 2.046,0 2.398,00 718 1.941,50 1,172 842 1099,56
16 Layur Trichlurus lepturus 4.857,1 5.150,50 890 2.056,90 1,060 943 1113,48
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 1.868,0 943,00 584 930,10 0,505 295 635,34
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 2.884,0 946,00 316 591,90 0,328 104 488,35
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 5.773,0 6.000,00 106 170,10 1,039 111 59,44
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 945,0 479,00 211 335,50 0,507 107 228,63
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 90,0 30,00 4 3,30 0,333 1 1,87
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 536,0 217,00 150 69,34 0,405 61 8,61
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 98,8 40,00 30 47,90 0,405 12 35,65
24 Peperek Lethrinus spp 13.510,8 14.001,26 0 119,40 1,036 0 119,04
25 Rajungan Portunus pelagicus 9.759,2 8.619,63 381 49,60 0,883 336 -286,82
136
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
26 Belanak Mugil cephalus 1.207,2 1.145,00 49 35,30 0,948 46 -11,12
27 Japuh Katsuwonus pelamis 130,8 26,30 19 19,00 0,201 4 15,16
28 Teri Cypselurus spp 18.381,4 2.614,02 126 614,02 0,142 18 596,14
29 Kurisi Nemimterus hexodon 20.688,3 1.976,00 - 7,80 0,096 - 7,80
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
137
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
11. Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2019-2020
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 1.209,0 1.185,00 962 700,00 0,980 943 -242,8
2 Cumi -cumi Loligo vulgaris 1.699,1 1.921,29 682 895,70 1,131 771 124,30
3 Manyung Netuma thalassina 3.161,8 985,00 187 149,70 0,312 58 91,41
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 1.000,0 1.345,00 624 560,90 1,345 840 -278
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 139,6 122,17 10 40,00 0,875 9 31,42
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 350,0 160,00 19 13,00 0,457 9 4,27
7 Bawal Putih Pampus argentus 445,0 443,00 133 100,30 0,996 132 -32,00
8 Siro Dussumieria acuta 8.765,0 700,00 38 371,00 0,080 3 367,97
9 Lemadang Coryphaena hippurus 997,0 886,00 1.405 531,80 0,889 1.248 -716
10 Lisong Auxis rochei rochei 377,0 264,00 181 122,10 0,700 127 -4,86
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 232,4 98,53 185 29,70 0,424 79 -48,87
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 2.805,0 1.367,03 82 132,20 0,487 40 92,04
13 Albakor Katsuwonus pelamis 765,0 127,00 1.163 81,40 0,166 193 -111
14 Madidihang Thunnus albacares 1.450,0 1.690,00 2.572 994,80 1,166 2.997 -2002
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 2.398,0 2.376,00 1.942 1.896,00 0,991 1.924 -27,69
16 Layur Trichlurus lepturus 5.150,5 3.876,00 2.057 1.175,20 0,753 1.548 -372
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 943,0 1.102,00 930 430,40 1,169 1.087 -656
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 946,0 909,00 592 387,20 0,961 569 -181
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 6.000,0 798,00 170 63,30 0,133 23 40,68
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 479,0 689,00 336 312,40 1,438 483 -170
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 30,0 187,00 3 0,50 6,233 21 -20,07
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 217,0 868,00 69 136,00 4,000 277 -141
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 40,0 288,00 48 134,50 7,200 345 -210
24 Peperek Lethrinus spp 14.001,3 1.198,00 119 88,60 0,086 10 78,38
138
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
(Yit/Yio)
No Jenis Ikan Nama Latin Yio Yit Yijo Yijt Yit/Yio Djt
Yijo
25 Rajungan Portunus pelagicus 8.619,6 7.125,05 50 61,00 0,827 41 20,00
26 Belanak Mugil cephalus 1.145,0 867,00 35 50,30 0,757 27 23,57
27 Japuh Katsuwonus pelamis 26,3 220,00 19 21,50 8,365 159 -137
28 Teri Cypselurus spp 2.614,0 547,00 614 30,80 0,209 128 -97,69
29 Kurisi Nemimterus hexodon 1.976,0 124,00 8 1,10 0,063 0 0,61
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
139
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
Lanjutan Komponen Differential Shift Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2020
2011- 2012- 2013- 2014- 2015- 2016- 2017- 2018- 2019- RATA-
No Jenis Ikan Nama Latin KETERANGAN
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 RATA
Katsuwonus
1 Cakalang 403 -80,05 -405,5 75,89 55,39 -490,3 8,58 707,4 -242,8 3,55 CEPAT
pelamis
Cumi - Loligo
2 59,37 5,77 -62,72 74,85 -100,8 -62,14 32,60 416,6 124,3 54,21 CEPAT
cumi vulgaris
Netuma
3 Manyung 60,58 -31,46 122,9 -486,3 284,8 31,60 -70,01 76,61 91,41 8,91 CEPAT
thalassina
Pennahia
4 Gulamah macrocephal -47,39 -115,97 -99,84 -537,9 317,9 -312,0 -11,57 415,3 -278,7 -74,48 LAMBAT
us
Caranx
5 Kuwe 0,17 20,08 -71,67 -12,23 -6,88 -3,53 -3,98 1,46 31,42 -5,02 LAMBAT
sexfasciatus
Bawal Parastromate
6 205 403,90 21,10 -1479 1,96 -46,61 2,94 15,79 4,27 -96,70 LAMBAT
Hitam us niger
Bawal Pampus
7 136 -6,04 -74,21 -13,30 -24,70 14,00 47,53 -4,37 -32,00 4,77 CEPAT
Putih argentus
Dussumieria
8 Siro 151 -187,59 -1091 -165,2 -118,2 77,19 -371,3 -67,81 367,9 -156,16 LAMBAT
acuta
Coryphaena
9 Lemadang -19,49 2,82 86,36 -108,5 9,94 -84,65 85,24 977,7 -716,6 25,87 CEPAT
hippurus
Auxis rochei
10 Lisong -16,49 -1291,7 -30,53 -12,68 13,07 -121,1 41,08 131,6 -4,86 -143,51 LAMBAT
rochei
Rastrelliger
11 Kembung -90,63 -127,73 -119,5 -84,16 19,99 -6,94 11,70 150,4 -48,87 -32,86 LAMBAT
kanagurta
Acanthocybiu
12 Tenggiri -1994 -181,15 48,78 106,8 -146,3 -150,6 112,0 7,88 92,04 -233,86 LAMBAT
m solandri
Katsuwonus
13 Albakor 20,95 19,11 -31,12 54,41 289,0 -1362 307,2 764,2 -111,7 -5,61 LAMBAT
pelamis
140
Lanjutan Lampiran 5. Nilai Analisis SS (Shift Share)
2011- 2012- 2013- 2014- 2015- 2016- 2017- 2018- 2019- RATA-
No Jenis Ikan Nama Latin KETERANGAN
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 RATA
Thunnus 212,2
14 Madidihang -11,64 -85,58 33,76 -297,8 188,9 -97,84 1857 -2002 -22,56 LAMBAT
albacares 2
Tuna Mata Thunnus
15 234 -41,83 -561,3 -259,1 181,8 -471,0 221,4 1099 -27,69 41,85 CEPAT
Besar obesus
Trichlurus
16 Layur -610 379,22 -453,4 -88,75 239,4 -417,4 314,7 1113 -372,7 11,59 CEPAT
lepturus
Udang Parapena
17 238 -154,40 59,51 -992,5 147,3 -116,3 127,3 635,3 -656,5 -79,05 LAMBAT
Krosok sculptilis
Udang Penaeus
18 100 243,17 -108,0 -122,1 16,50 -299,7 -14,13 488,3 -181,5 13,62 CEPAT
Jerbung merguiensis
Udang Metapenaeus
19 -58,32 -257,34 5,85 -1797, 3,59 -52,18 -7,78 59,44 40,68 -229,30 LAMBAT
Dogol monoceros
Cucut Carcharhinus
20 26,49 126,18 -246,1 -35,81 103,2 -131,6 117,5 228,6 -170,1 2,04 CEPAT
Lanyam falciformis
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 99,57 49,30 -74,81 -381,5 -33,99 -54,04 3,83 1,87 -20,07 -45,55 LAMBAT
Pleuronectus
22 Ikan Lidah 92,34 -173,00 44,37 -112,0 61,35 -62,24 -9,33 8,61 -141,3 -32,37 LAMBAT
spp
Setuhuk Makaira
23 74,48 -35,69 -75,67 -5,14 -9,80 -68,90 13,07 35,65 -210,3 -31,38 LAMBAT
Hitam mazarra
24 Peperek Lethrinus spp -183 -78,33 3,27 -2,14 31,20 -20,82 0,08 119,0 78,38 -5,89 LAMBAT
Portunus
25 Rajungan 12,15 -16,32 10,08 -82,69 52,75 -2392 367,2 -286,8 20,00 -257,33 LAMBAT
pelagicus
26 Belanak Mugil cephalus 1,60 -1,81 37,79 268,3 -309,0 -253,3 36,89 -11,12 23,57 -23,00 LAMBAT
27 Japuh Katsuwonus
-0,39 2,50 4,52 60,62 -28,34 6,89 8,76 15,16 -137,4 -7,52 LAMBAT
pelamis
28 Teri Cypselurus spp 64,17 -14,62 37,60 -81,33 -42,34 26,50 -141,0 596,1 -97,69 38,60 CEPAT
Nemimterus
29 Kurisi 0,00 0,00 227,3 -226,0 -293,7 16,01 -275,0 7,80 0,61 -60,35 LAMBAT
hexodon
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
141
Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
1. Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2011
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
No. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 371,85 946,00 0,042 0,023 0,018 1,827
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 208,06 768,00 0,023 0,019 0,004 0,435
3 Manyung Netuma thalassina 144,35 5.440,00 0,016 0,134 -0,118 -11,782
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 1.383,72 3.269,00 0,155 0,080 0,074 7,417
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 0,50 13,00 0,000 0,000 0,000 -0,026
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 114,72 3.356,00 0,013 0,083 -0,070 -6,981
7 Bawal Putih Pampus argentus 106,97 340,10 0,012 0,008 0,004 0,358
8 Siro Dussumieria acuta 46,68 123,90 0,005 0,003 0,002 0,217
9 Lemadang Coryphaena hippurus 35,91 89,90 0,004 0,002 0,002 0,180
10 Lisong Auxis rochei rochei 295,17 295,80 0,033 0,007 0,026 2,571
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 304,88 546,00 0,034 0,013 0,021 2,063
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 2.021,80 3.261,00 0,226 0,080 0,146 14,569
13 Albakor Katsuwonus pelamis 387,90 438,30 0,043 0,011 0,033 3,257
14 Madidihang Thunnus albacares 244,89 268,30 0,027 0,007 0,021 2,077
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 637,01 872,00 0,071 0,021 0,050 4,973
16 Layur Trichlurus lepturus 461,29 1.622,00 0,052 0,040 0,012 1,162
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 767,43 1.789,20 0,086 0,044 0,042 4,172
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 114,72 372,20 0,013 0,009 0,004 0,366
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 157,91 198,00 0,018 0,005 0,013 1,278
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 298,46 618,90 0,033 0,015 0,018 1,812
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 62,37 120,00 0,007 0,003 0,004 0,402
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 230,00 360,00 0,026 0,009 0,017 1,684
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 88,16 170,00 0,010 0,004 0,006 0,567
142
Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
No. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
24 Peperek Lethrinus spp 441,61 10.510,00 0,049 0,259 -0,209 -20,943
25 Rajungan Portunus pelagicus 19,50 183,00 0,002 0,005 -0,002 -0,233
26 Belanak Mugil cephalus 0,00 296,00 - 0,007 -0,007 -0,729
27 Japuh Katsuwonus pelamis 0,50 56,00 0,000 0,001 -0,001 -0,132
28 Teri Cypselurus spp 0,10 4.034,00 0,000 0,099 -0,099 -9,932
29 Kurisi Nemimterus hexodon 0,00 254,50 - 0,006 -0,006 -0,627
Total 8.946,46 40.611,10
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
143
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
2. Lanjutan Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2012
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
No. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 994,90 1.504,90 0,095 0,035 0,060 6,009
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 295,90 873,10 0,028 0,020 0,008 0,792
3 Manyung Netuma thalassina 108,24 1.796,00 0,010 0,042 -0,032 -3,163
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 1.179,50 2.898,50 0,113 0,068 0,045 4,519
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 0,90 19,00 0,000 0,000 0,000 -0,036
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 318,40 3.289,40 0,030 0,077 -0,046 -4,642
7 Bawal Putih Pampus argentus 272,20 433,00 0,026 0,010 0,016 1,594
8 Siro Dussumieria acuta 572,75 1.118,20 0,055 0,026 0,029 2,871
9 Lemadang Coryphaena hippurus 59,20 197,00 0,006 0,005 0,001 0,106
10 Lisong Auxis rochei rochei 497,51 515,10 0,048 0,012 0,036 3,560
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 860,70 1.703,70 0,082 0,040 0,043 4,259
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 256,09 3.629,40 0,025 0,085 -0,060 -6,034
13 Albakor Katsuwonus pelamis 182,20 182,20 0,017 0,004 0,013 1,319
14 Madidihang Thunnus albacares 269,49 308,00 0,026 0,007 0,019 1,861
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 871,70 871,70 0,083 0,020 0,063 6,310
16 Layur Trichlurus lepturus 1.117,59 6.075,10 0,107 0,142 -0,035 -3,502
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 1.011,09 1.800,20 0,097 0,042 0,055 5,474
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 388,87 936,50 0,037 0,022 0,015 1,534
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 127,18 232,60 0,012 0,005 0,007 0,674
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 218,23 397,60 0,021 0,009 0,012 1,160
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 221,50 234,60 0,021 0,005 0,016 1,573
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 255,70 255,70 0,024 0,006 0,019 1,851
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 165,80 176,10 0,016 0,004 0,012 1,176
144
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
No. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
24 Peperek Lethrinus spp 82,07 6.325,50 0,008 0,148 -0,140 -14,004
25 Rajungan Portunus pelagicus 48,10 337,40 0,005 0,008 -0,003 -0,328
26 Belanak Mugil cephalus 1,60 380,80 0,000 0,009 -0,009 -0,875
27 Japuh Katsuwonus pelamis 0,00 44,20 - 0,001 -0,001 -0,103
28 Teri Cypselurus spp 64,27 3.875,40 0,006 0,091 -0,084 -8,446
29 Kurisi Nemimterus hexodon 0,00 2.357,20 - 0,055 -0,055 -5,512
Total 10.441,68 42.768,10
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
145
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
3. Lanjutan Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2013
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
No. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 711,96 1198,00 0,061 0,027 0,034 3,368
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 70,16 190,00 0,006 0,004 0,002 0,168
3 Manyung Netuma thalassina 99,26 2169,00 0,009 0,049 -0,041 -4,096
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 1309,93 3504,00 0,112 0,080 0,032 3,233
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 21,36 27,00 0,002 0,001 0,001 0,121
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 721,36 3279,70 0,062 0,075 -0,013 -1,298
7 Bawal Putih Pampus argentus 463,05 746,20 0,040 0,017 0,023 2,266
8 Siro Dussumieria acuta 654,32 1643,70 0,056 0,037 0,019 1,858
9 Lemadang Coryphaena hippurus 53,61 169,00 0,005 0,004 0,001 0,074
10 Lisong Auxis rochei rochei 2268,72 3686,30 0,194 0,084 0,110 11,032
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 408,79 1062,00 0,035 0,024 0,011 1,081
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 57,13 3377,00 0,005 0,077 -0,072 -7,211
13 Albakor Katsuwonus pelamis 134,51 115,40 0,012 0,003 0,009 0,889
14 Madidihang Thunnus albacares 171,66 294,00 0,015 0,007 0,008 0,800
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 855,07 896,90 0,073 0,020 0,053 5,281
16 Layur Trichlurus lepturus 808,40 2333,00 0,069 0,053 0,016 1,606
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 841,97 1774,00 0,072 0,040 0,032 3,169
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 721,36 1151,60 0,062 0,026 0,036 3,554
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 379,87 1165,40 0,033 0,027 0,006 0,597
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 269,54 261,20 0,023 0,006 0,017 1,714
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 250,59 213,20 0,021 0,005 0,017 1,661
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 189,00 362,00 0,016 0,008 0,008 0,794
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 110,81 155,60 0,009 0,004 0,006 0,595
146
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
No. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
24 Peperek Lethrinus spp 0,00 6037,00 - 0,138 -0,138 -13,766
25 Rajungan Portunus pelagicus 38,00 381,00 0,003 0,009 -0,005 -0,543
26 Belanak Mugil cephalus 0,00 429,70 - 0,010 -0,010 -0,980
27 Japuh Katsuwonus pelamis 2,50 234,00 0,000 0,005 -0,005 -0,512
28 Teri Cypselurus spp 58,63 4417,00 0,005 0,101 -0,096 -9,570
29 Kurisi Nemimterus hexodon 0,00 2580,00 - 0.059 -0.059 -5.883
Total 11671,56 43852,90
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
147
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
4. Lanjutan Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2014
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
No. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 777,09 1990,00 0,124 0,052 0,072 7,190
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 57,66 326,00 0,009 0,009 0,001 0,067
3 Manyung Netuma thalassina 270,10 3216,00 0,043 0,084 -0,041 -4,102
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 977,19 2881,00 0,156 0,075 0,081 8,052
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 30,38 129,00 0,005 0,003 0,001 0,147
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 43,53 102,00 0,007 0,003 0,004 0,428
7 Bawal Putih Pampus argentus 49,34 199,10 0,008 0,005 0,003 0,266
8 Siro Dussumieria acuta 728,46 4572,70 0,116 0,120 -0,003 -0,340
9 Lemadang Coryphaena hippurus 171,57 268,60 0,027 0,007 0,020 2,034
10 Lisong Auxis rochei rochei 28,25 95,50 0,005 0,002 0,002 0,201
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 234,79 920,53 0,037 0,024 0,013 1,337
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 104,71 3306,00 0,017 0,086 -0,070 -6,976
13 Albakor Katsuwonus pelamis 93,83 107,20 0,015 0,003 0,012 1,216
14 Madidihang Thunnus albacares 118,83 145,70 0,019 0,004 0,015 1,514
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 546,69 1162,20 0,087 0,030 0,057 5,680
16 Layur Trichlurus lepturus 338,22 2284,70 0,054 0,060 -0,006 -0,580
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 467,25 859,10 0,075 0,022 0,052 5,206
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 137,09 391,40 0,022 0,010 0,012 1,163
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 153,41 452,70 0,024 0,012 0,013 1,263
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 117,51 352,40 0,019 0,009 0,010 0,953
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 79,52 131,30 0,013 0,003 0,009 0,925
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 205,70 309,00 0,033 0,008 0,025 2,473
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 130,57 289,60 0,021 0,008 0,013 1,325
148
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
No. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
-
24 Peperek Lethrinus spp 3,27 6214,00 0,001 0,163 -0,162
16,198
25 Rajungan Portunus pelagicus 41,00 310,00 0,007 0,008 -0,002 -0,157
26 Belanak Mugil cephalus 37,79 633,00 0,006 0,017 -0,011 -1,053
27 Japuh Katsuwonus pelamis 5,70 110,00 0,001 0,003 -0,002 -0,197
28 Teri Cypselurus spp 92,95 4170,00 0,015 0,109 -0,094 -9,423
29 Kurisi Nemimterus hexodon 227,35 2310,00 0,036 0,060 -0,024 -2,415
Total 6269,75 38238,73
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
149
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
5. Lanjutan Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2015
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 969,74 2.289,00 0,144 0,034 0,110 11,021
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 159,04 476,00 0,024 0,007 0,017 1,659
3 Manyung Netuma thalassina 4,76 5.847,00 0,001 0,086 -0,085 -8,547
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 1.020,30 4.594,00 0,151 0,068 0,084 8,374
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 49,00 260,00 0,007 0,004 0,003 0,344
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 71,65 3.635,00 0,011 0,054 -0,043 -4,294
7 Bawal Putih Pampus argentus 127,21 567,00 0,019 0,008 0,011 1,053
8 Siro Dussumieria acuta 129,57 1.850,80 0,019 0,027 -0,008 -0,805
9 Lemadang Coryphaena hippurus 169,80 435,70 0,025 0,006 0,019 1,878
10 Lisong Auxis rochei rochei 57,96 238,80 0,009 0,004 0,005 0,508
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 98,97 718,00 0,015 0,011 0,004 0,411
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 221,40 3.618,00 0,033 0,053 -0,020 -2,046
13 Albakor Katsuwonus pelamis 479,01 485,10 0,071 0,007 0,064 6,395
14 Madidihang Thunnus albacares 193,01 601,90 0,029 0,009 0,020 1,978
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 571,58 1.766,10 0,085 0,026 0,059 5,881
16 Layur Trichlurus lepturus 401,10 3.309,00 0,060 0,049 0,011 1,077
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 418,00 2.593,40 0,062 0,038 0,024 2,382
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 140,13 748,90 0,021 0,011 0,010 0,976
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 158,91 5.773,60 0,024 0,085 -0,062 -6,151
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 13,98 149,30 0,002 0,002 0,000 -0,013
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 190,04 943,80 0,028 0,014 0,014 1,430
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 53,00 248,00 0,008 0,004 0,004 0,421
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 50,18 122,70 0,007 0,002 0,006 0,564
150
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
24 Peperek Lethrinus spp 2,61 9.030,00 0,000 0,133 -0,133 -13,270
25 Rajungan Portunus pelagicus 66,10 1.125,00 0,010 0,017 -0,007 -0,677
26 Belanak Mugil cephalus 363,45 1.593,00 0,054 0,023 0,030 3,047
27 Japuh Katsuwonus pelamis 108,50 924,00 0,016 0,014 0,002 0,249
28 Teri Cypselurus spp 98,20 8.054,00 0,015 0,119 -0,104 -10,413
29 Kurisi Nemimterus hexodon 349,78 5.851,00 0,052 0,086 -0,034 -3,432
Total 6.736,98 67.848,10
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
151
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
6. Lanjutan Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2016
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 892,10 1.975,00 0,106 0,027 0,079 7,858
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 165,80 798,00 0,020 0,011 0,009 0,869
3 Manyung Netuma thalassina 289,40 5.624,00 0,034 0,077 -0,043 -4,294
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 1.221,20 4.067,00 0,145 0,056 0,089 8,885
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 9,70 88,00 0,001 0,001 0,000 -0,006
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 56,50 2.767,10 0,007 0,038 -0,031 -3,130
7 Bawal Putih Pampus argentus 75,70 447,50 0,009 0,006 0,003 0,282
8 Siro Dussumieria acuta 297,90 5.944,30 0,035 0,082 -0,046 -4,633
9 Lemadang Coryphaena hippurus 87,30 198,50 0,010 0,003 0,008 0,762
10 Lisong Auxis rochei rochei 249,50 974,10 0,030 0,013 0,016 1,619
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 90,29 510,00 0,011 0,007 0,004 0,369
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 82,70 3.743,00 0,010 0,051 -0,042 -4,160
13 Albakor Katsuwonus pelamis 1.480,70 1.206,80 0,175 0,017 0,159 15,887
14 Madidihang Thunnus albacares 669,50 1.498,50 0,079 0,021 0,059 5,875
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 783,60 1.859,30 0,093 0,026 0,067 6,731
16 Layur Trichlurus lepturus 580,40 2.813,00 0,069 0,039 0,030 3,014
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 292,60 901,50 0,035 0,012 0,022 2,229
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 129,20 602,30 0,015 0,008 0,007 0,704
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 122,90 4.334,80 0,015 0,060 -0,045 -4,496
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 140,30 395,60 0,017 0,005 0,011 1,119
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 44,70 390,80 0,005 0,005 0,000 -0,007
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 113,50 244,0 0,013 0,003 0,010 1,010
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 129,70 341,10 0,015 0,005 0,011 1,068
152
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
24 Peperek Lethrinus spp 33,50 7.970,00 0,004 0,109 -0,105 -10,548
25 Rajungan Portunus pelagicus 122,20 1.182,00 0,014 0,016 -0,002 -0,175
26 Belanak Mugil cephalus 58,10 1.609,00 0,007 0,022 -0,015 -1,521
27 Japuh Katsuwonus pelamis 29,90 496,00 0,004 0,007 -0,003 -0,327
28 Teri Cypselurus spp 126,50 13.848,00 0,015 0,190 -0,175 -17,517
29 Kurisi Nemimterus hexodon 64,50 5.993,00 0,008 0,082 -0,075 -7,465
Total 8.439,89 72.822,20
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
153
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
7. Lanjutan Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2017
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 411,70 1.997,00 0,067 0,019 0,048 4,815
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 86,00 713,02 0,014 0,007 0,007 0,730
3 Manyung Netuma thalassina 194,30 3.161,86 0,032 0,030 0,002 0,201
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 881,50 3.975,02 0,143 0,037 0,106 10,590
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 13,24 152,13 0,002 0,001 0,001 0,073
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 29,60 3.732,36 0,005 0,035 -0,030 -3,003
7 Bawal Putih Pampus argentus 89,70 447,50 0,015 0,004 0,010 1,037
8 Siro Dussumieria acuta 540,00 9.235,00 0,088 0,086 0,001 0,142
9 Lemadang Coryphaena hippurus 245,90 751,60 0,040 0,007 0,033 3,288
10 Lisong Auxis rochei rochei 36,80 616,50 0,006 0,006 0,000 0,022
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 21,70 161,75 0,004 0,002 0,002 0,201
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 72,40 10.095,18 0,012 0,094 -0,082 -8,247
13 Albakor Katsuwonus pelamis 561,20 1.568,00 0,091 0,015 0,076 7,641
14 Madidihang Thunnus albacares 424,00 1.168,00 0,069 0,011 0,058 5,788
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 640,70 2.638,00 0,104 0,025 0,079 7,932
16 Layur Trichlurus lepturus 561,80 4.746,14 0,091 0,044 0,047 4,684
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 354,90 1.452,00 0,058 0,014 0,044 4,402
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 342,30 2.993,00 0,056 0,028 0,028 2,760
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 120,60 6.094,00 0,020 0,057 -0,037 -3,731
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 50,80 514,30 0,008 0,005 0,003 0,344
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 2,60 495,20 0,000 0,005 -0,004 -0,420
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 110,20 370,70 0,018 0,003 0,014 1,442
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 58,10 334,00 0,009 0,003 0,006 0,631
154
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
24 Peperek Lethrinus spp 0,10 4.975,91 0,000 0,046 -0,046 -4,642
25 Rajungan Portunus pelagicus 32,90 23.458,85 0,005 0,219 -0,214 -21,359
26 Belanak Mugil cephalus 96,80 9.695,84 0,016 0,090 -0,075 -7,478
27 Japuh Katsuwonus pelamis 29,10 368,37 0,005 0,003 0,001 0,128
28 Teri Cypselurus spp 71,50 4.926,00 0,012 0,046 -0,034 -3,437
29 Kurisi Nemimterus hexodon 84,00 6.317,25 0,014 0,059 -0,045 -4,533
Total 6.164,44 107.154,48
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
155
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
8. Lanjutan Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2018
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 418,37 1.987,75 0,058 0,018 0,040 4,045
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 142,88 914,35 0,020 0,008 0,012 1,170
3 Manyung Netuma thalassina 92,31 2.641,48 0,013 0,024 -0,011 -1,089
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 189,38 906,15 0,026 0,008 0,018 1,825
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 8,70 145,71 0,001 0,001 0,000 -0,010
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 18,37 1.945,00 0,003 0,017 -0,015 -1,493
7 Bawal Putih Pampus argentus 135,73 440,00 0,019 0,004 0,015 1,496
8 Siro Dussumieria acuta 96,48 8.000,00 0,013 0,072 -0,058 -5,849
9 Lemadang Coryphaena hippurus 360,72 842,00 0,050 0,008 0,043 4,271
10 Lisong Auxis rochei rochei 75,10 570,00 0,010 0,005 0,005 0,534
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 111,09 740,85 0,015 0,007 0,009 0,882
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 153,44 5.775,48 0,021 0,052 -0,031 -3,055
13 Albakor Katsuwonus pelamis 979,42 1.878,00 0,137 0,017 0,120 11,965
14 Madidihang Thunnus albacares 806,84 1.638,00 0,112 0,015 0,098 9,775
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 718,35 2.046,00 0,100 0,018 0,082 8,174
16 Layur Trichlurus lepturus 889,67 4.857,06 0,124 0,044 0,080 8,035
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 583,89 1.868,00 0,081 0,017 0,065 6,460
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 315,70 2.884,00 0,044 0,026 0,018 1,808
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 106,47 5.773,00 0,015 0,052 -0,037 -3,707
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 210,84 945,00 0,029 0,008 0,021 2,089
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 4,30 90,00 0,001 0,001 0,000 -0,021
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 150,01 536,00 0,021 0,005 0,016 1,609
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 30,25 98,78 0,004 0,001 0,003 0,333
156
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
24 Peperek Lethrinus spp 0,35 13.510,83 0,000 0,122 -0,121 -12,145
25 Rajungan Portunus pelagicus 380,90 9.759,15 0,053 0,088 -0,035 -3,466
26 Belanak Mugil cephalus 48,94 1.207,24 0,007 0,011 -0,004 -0,403
27 Japuh Katsuwonus pelamis 19,09 130,75 0,003 0,001 0,001 0,149
28 Teri Cypselurus spp 125,73 18.381,39 0,018 0,165 -0,148 -14,777
29 Kurisi Nemimterus hexodon - 20.688,25 - 0,186 -0,186 -18,605
Total 7.173,32 111.200,22
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021.
157
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
9. Lanjutan Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2019
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 961,90 1.209,00 0,063 0,018 0,045 4,54
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 682,20 1.699,13 0,045 0,025 0,020 1,978
3 Manyung Netuma thalassina 187,10 3.161,80 0,012 0,047 -0,034 -3,423
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 624,30 1.000,00 0,041 0,015 0,026 2,627
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 9,80 139,61 0,001 0,002 -0,001 -0,141
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 19,10 350,00 0,001 0,005 -0,004 -0,389
7 Bawal Putih Pampus argentus 132,90 445,00 0,009 0,007 0,002 0,218
8 Siro Dussumieria acuta 37,90 8.765,00 0,002 0,129 -0,126 -12,644
9 Lemadang Coryphaena hippurus 1.404,90 997,0 0,092 0,015 0,078 7,755
10 Lisong Auxis rochei rochei 181,30 377,00 0,012 0,006 0,006 0,635
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 185,30 232,38 0,012 0,003 0,009 0,874
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 82,40 2.805,00 0,005 0,041 -0,036 -3,585
13 Albakor Katsuwonus pelamis 1.163,20 765,00 0,076 0,011 0,065 6,509
14 Madidihang Thunnus albacares 2.571,60 1.450,00 0,169 0,021 0,147 14,746
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 1.941,50 2.398,00 0,127 0,035 0,092 9,216
16 Layur Trichlurus lepturus 2,056.90 5,150.50 0.135 0.076 0.059 5.924
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 930.10 943.00 0.061 0.014 0.047 4.718
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 591.90 946.00 0.039 0.014 0.025 2.493
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 170.10 6,000.00 0.011 0.088 -0.077 -7.709
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 335,50 479,00 0,022 0,007 0,015 1,497
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 3,30 30,00 0,000 0,000 0,000 -0,022
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 69,34 217,00 0,005 0,003 0,001 0,136
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 47,90 40,00 0,003 0,001 0,003 0,256
158
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
24 Peperek Lethrinus spp 119,40 14.001,26 0,008 0,206 -0,198 -19,812
25 Rajungan Portunus pelagicus 49,60 8.619,63 0,003 0,127 -0,124 -12,354
26 Belanak Mugil cephalus 35,30 1.145,00 0,002 0,017 -0,015 -1,453
27 Japuh Katsuwonus pelamis 19,00 26,30 0,001 0,000 0,001 0,086
28 Teri Cypselurus spp 614,02 2.614,02 0,040 0,038 0,002 0,185
29 Kurisi Nemimterus hexodon 7,80 1.976,00 0,001 0,029 -0,029 -2,855
Total 15.235,56 67.981,63
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021
159
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
10. Lanjutan Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2020
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
1 Cakalang Katsuwonus pelamis 700,00 1.185,00 0,074 0,036 0,0370985 3,710
2 Cumi - cumi Loligo vulgaris 895,70 1.921,29 0,094 0,059 0,034996453 3,500
3 Manyung Netuma thalassina 149,70 985,00 0,016 0,030 -0,01459849 -1,460
4 Gulamah Pennahia macrocephalus 560,90 1.345,00 0,059 0,041 0,017546025 1,755
5 Kuwe Caranx sexfasciatus 40,00 122,17 0,004 0,004 0,000442706 0,044
6 Bawal Hitam Parastromateus niger 13,00 160,00 0,001 0,005 -0,00356117 -0,356
7 Bawal Putih Pampus argentus 100,30 443,00 0,011 0,014 -0,00309893 -0,310
8 Siro Dussumieria acuta 371,00 700,00 0,039 0,022 0,017446182 1,745
9 Lemadang Coryphaena hippurus 531,80 886,00 0,056 0,027 0,028623505 2,862
10 Lisong Auxis rochei rochei 122,10 264,00 0,013 0,008 0,004706162 0,471
11 Kembung Rastrelliger kanagurta 29,70 98,53 0,003 0,003 8,78949E-05 0,009
12 Tenggiri Acanthocybium solandri 132,20 1.367,03 0,014 0,042 -0,02820471 -2,820
13 Albakor Katsuwonus pelamis 81,40 127,00 0,009 0,004 0,004646616 0,465
14 Madidihang Thunnus albacares 994,80 1.690,00 0,105 0,052 0,052539143 5,254
15 Tuna Mata Besar Thunnus obesus 1.896,00 2.376,00 0,199 0,073 0,126160151 12,616
16 Layur Trichlurus lepturus 1.175,20 3.876,00 0,124 0,119 0,004178171 0,418
17 Udang Krosok Parapena sculptilis 430,40 1.102,00 0,045 0,034 0,011309924 1,131
18 Udang Jerbung Penaeus merguiensis 387,20 909,00 0,041 0,028 0,012712307 1,271
19 Udang Dogol Metapenaeus monoceros 63,30 798,00 0,007 0,025 -0,01792282 -1,792
20 Cucut Lanyam Carcharhinus falciformis 312,40 689,00 0,033 0,021 0,011623948 1,162
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 0,50 187,00 0,000 0,006 -0,00570693 -0,571
22 Ikan Lidah Pleuronectus spp 136,00 868,00 0,014 0,027 -0,01243532 -1,244
23 Setuhuk Hitam Makaira mazarra 134,50 288,00 0,014 0,009 0,005270672 0,527
160
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Produksi Total Produksi Total
Per Jenis Ikan Per Jenis Ikan (xi/xt)-
NO. Jenis Ikan Nama Latin xi/xt Xi/Xt SI(%)
Kabupaten Prov. Jawa (Xi/Xt)
Cilacap Tengah
24 Peperek Lethrinus spp 88,60 1.198,00 0,009 0,037 -0,02758265 -2,758
25 Rajungan Portunus pelagicus 61,00 7.125,05 0,006 0,219 -0,21303455 -21,303
26 Belanak Mugil cephalus 50,30 867,00 0,005 0,027 -0,02141476 -2,141
27 Japuh Katsuwonus pelamis 21,50 220,00 0,002 0,007 -0,00451544 -0,452
28 Teri Cypselurus spp 30,80 547,00 0,003 0,017 -0,01360910 -1,361
29 Kurisi Nemimterus hexodon 1,10 124,00 0,000 0,004 -0,00370348 -0,370
Total 9.511,40 32.468,07
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021
161
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
11. Nilai Analisis SI Komoditas Perikanan Tangkap Kabupaten Cilacap Tahun 2011-2020
RATA-
NO. Jenis Ikan Nama Latin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 KET
RATA
Katsuwonus TERSPESI
1 Cakalang 1,827 6,009 3,368 7,190 11,021 7,858 4,815 4,045 4,54 3,710 5,438
pelamis ALISASI
Cumi - Loligo vulgaris TERSPESI
2 0,435 0,792 0,168 0,067 1,659 0,869 0,730 1,170 1,98 3,500 1,137
cumi ALISASI
Netuma TIDAK
3 Manyung thalassina -11,78 -3,16 -4,096 -4,10 -8,547 -4,294 0,201 -1,089 -3,42 -1,460 -4,175 TERSPESIA
LISASI
Pennahia TERSPESI
4 Gulamah 7,417 4,519 3,233 8,052 8,374 8,885 10,590 1,825 2,63 1,755 5,728
macrocephalus ALISASI
Caranx TIDAK
5 Kuwe sexfasciatus -0,026 -0,03 0,121 0,147 0,344 -0,006 0,073 -0,010 -0,14 0,044 0,051 TERSPESIA
LISASI
Parastromateus TIDAK
Bawal
6 niger -6,981 -4,64 -1,298 0,428 -4,294 -3,130 -3,003 -1,493 -0,39 -0,356 -2,516 TERSPESIA
Hitam
LISASI
Pampus TIDAK
Bawal
7 argentus 0,358 1,594 2,266 0,266 1,053 0,282 1,037 1,496 0,22 -0,310 0,826 TERSPESIA
Putih
LISASI
Dussumieria TIDAK
8 Siro acuta 0,217 2,871 1,858 -0,340 -0,805 -4,633 0,142 -5,849 -12,6 1,745 -1,744 TERSPESIA
LISASI
Coryphaena TERSPESI
9 Lemadang 0,180 0,106 0,074 2,034 1,878 0,762 3,288 4,271 7,75 2,862 2,321
hippurus ALISASI
Auxis rochei TERSPESI
10 Lisong 2,571 3,560 11,03 0,201 0,508 1,619 0,022 0,534 0,64 0,471 2,115
rochei ALISASI
Rastrelliger TERSPESI
11 Kembung 2,063 4,259 1,081 1,337 0,411 0,369 0,201 0,882 0,87 0,009 1,149
kanagurta ALISASI
162
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
RATA-
NO. Jenis Ikan Nama Latin 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 KET
RATA
Acanthocybiu TIDAK
12 Tenggiri m solandri 14,569 -6,03 -7,211 -6,976 -2,046 -4,160 -8,247 -3,055 -3,59 -2,820 -2,956 TERSPESIA
LISASI
Katsuwonus TERSPESI
13 Albakor 3,257 1,319 0,889 1,216 6,395 15,88 7,641 11,965 6,51 0,465 5,554
pelamis ALISASI
Thunnus TERSPESI
14 Madidihang 2,077 1,861 0,800 1,514 1,978 5,875 5,788 9,775 14,75 5,254 4,967
albacares ALISASI
15 Tuna Mata Thunnus 4,973 6,310 5,281 5,680 5,881 6,731 7,932 8,174 9,22 2,616 7,279 TERSPESI
Besar obesus ALISASI
Trichlurus TERSPESI
16 Layur 1,162 -3,50 1,606 -0,580 1,077 3,014 4,684 8,035 5,92 0,418 2,184
lepturus ALISASI
Udang Parapena TERSPESI
17 4,172 5,474 3,169 5,206 2,382 2,229 4,402 6,460 4,72 1,131 3,934
Krosok sculptilis ALISASI
Udang Penaeus TERSPESI
18 0,366 1,534 3,554 1,163 0,976 0,704 2,760 1,808 2,49 1,271 1,663
Jerbung merguiensis ALISASI
Metapenaeus TIDAK
Udang
19 monoceros 1,278 0,674 0,597 1,263 -6,151 -4,496 -3,731 -3,707 -7,71 -1,792 -2,378 TERSPESIA
Dogol
LISASI
Cucut Carcharhinus TERSPESI
20 1,812 1,160 1,714 0,953 -0,013 1,119 0,344 2,089 1,50 1,162 1,184
Lanyam falciformis ALISASI
TIDAK
21 Ikan Sebelah Psettadodidae 0,402 1,573 1,661 0,925 1,430 -0,007 -0,420 -0,021 -0,02 -0,571 0,495 TERSPESIA
LISASI
Pleuronectus TERSPESI
22 Ikan Lidah 1,684 1,851 0,794 2,473 0,421 1,010 1,442 1,609 0,14 -1,244 1,018
spp ALISASI
163
Lanjutan Lampiran 6. Nilai SI (Spesialization Index)
Jenis Nama RATA-
NO. 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 KET
Ikan Latin RATA
Setuhuk Makaira TIDAK
23 0,567 1,176 0,595 1,325 0,564 1,068 0,631 0,333 0,26 0,527 0,704
Hitam mazarra TERSPESIALISASI
Lethrinus TIDAK
24 Peperek -20,9 -14,00 -13,7 -16,1 -13,27 -10,5 -4,64 -12,1 -19,8 -2,75 -12,809
spp TERSPESIALISASI
Portunus TIDAK
25 Rajungan -0,23 -0,328 -0,54 -0,15 -0,677 -0,17 -21,3 -3,46 -12,3 -21,3 -6,060
pelagicus TERSPESIALISASI
Mugil TIDAK
26 Belanak -0,72 -0,875 -0,98 -1,05 3,047 -1,52 -7,47 -0,40 -1,45 -2,14 -1,359
cephalus TERSPESIALISASI
Katsuwonus TIDAK
27 Japuh -0,13 -0,103 -0,51 -0,19 0,249 -0,32 0,128 0,149 0,09 -0,45 -0,111
pelamis TERSPESIALISASI
Cypselurus TIDAK
28 Teri -9,93 -8,446 -9,57 -9,42 -10,41 -17,5 -3,43 -14,7 0,18 -1,36 -8,469
spp TERSPESIALISASI
Nemimterus TIDAK
29 Kurisi -0,62 -5,512 -5,88 -2,41 -3,432 -7,46 -4,53 -18,6 -2,86 -0,37 -5,170
hexodon TERSPESIALISASI
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021
164
Lampiran 7. Pembobotan Analisis SWOT
Bobot Responden Jumlah
No IFAS Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai
Kekuatan (Strengths)
165
Lanjutan Lampiran 7. Pembobotan Analisis SWOT
Bobot Responden Jumlah
No IFAS Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nilai
Kelemahan (Weakness)
Terbatasnya data dan informasi wilayah
1 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 38 0,09
pesisir
Lemahnya sanksi yag diberikan terhadap
nelayan yang menggunakan alat tangkap alat
2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 38 0,09
tangkap tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Nelayan belum mampu menggunakan alat
3 tangkap dan alat bantu modern secara 4 4 4 5 3 5 3 5 4 4 4 45 0,10
optimal
Terdapat hasil tangkapan yang dijual
4 4 4 3 5 3 5 3 4 4 3 3 41 0,09
langsung kepada bakul (tidak melalui TPI)
5 Pendidikan terakhir nelayan rendah 4 4 3 5 3 5 4 4 4 5 5 46 0,10
Jumlah (W) 18 20 16 23 15 22 16 20 20 19 19 208 0,47
Faktor Internal 39 42 36 46 34 45 35 41 43 38 40 439 1,00
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021
166
Lanjutan Lampiran 7. Pembobotan Analisis SWOT
Bobot Responden
No EFAS Jumlah Nilai Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Peluang (Opportunities)
167
Lanjutan Lampiran 7. Pembobotan Analisis SWOT
Bobot Responden
No EFAS Jumlah Nilai Bobot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ancaman (Threats)
Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah
4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 47 0,10
1 lingkungan
Padatnya daerah penangkapan di Perairan
Kabupaten Cilacap yang tergolong sudah 4 4 5 5 3 5 4 4 3 4 4 45 0,10
2 overfishing
Minimnya pengetahuan terhadap teknlogi
5 5 4 4 3 5 3 4 5 4 3 45 0,10
3 dalam penangkapan ikan
Fluktuasi biaya kegiatan penangkapan
4 5 4 4 3 4 4 4 2 3 4 41 0,09
4 dengan fluktuasi biaya BBM
5 Cuaca dapat menggangu produksi 4 3 4 5 3 4 4 5 3 4 4 43 0,09
Jumlah (T) 21 21 21 23 16 23 19 21 17 20 19 221 0,48
Faktor Eksternal 459 1,00
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021
168
Lampiran 8. Rating Analisis SWOT
Peringkat Responden
No IFAS Rata-rata Ratting
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kekuatan (Strengths)
Kabupaten Cilacap ditetapkan sebagai
1 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 4 3 3,00
kawasan minapolitan
Memiliki ikan ekonomis penting dengan
2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2,77 2,77
produktivitas tinggi
Adanya kebijakan pengembangan dan
3 modernisasi sarana dan prasarana perikanan 3 1 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2,77 2,77
tangkap
Terdapat TPI untuk meningkatkan nilai jual
4 4 2 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3,32 3,32
hasil tangkaan nelayan
Memiliki armada penangkapan ikan yang
5 berukuran >30 GT sehingga dapat 3 1 1 4 3 4 3 2 3 2 4 2,73 2,73
menjangkau perairan yang lebih luas
Jumlah (S) 16 9 12 19 14 19 15 16 12 13 18 14,59
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021
169
Lanjutan Lampiran 8. Rating Analisis SWOT
Peringkat Responden
No IFAS Rata-rata Ratting
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kelemahan (Weakness)
Terbatasnya data dan informasi wilayah
1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2,64 2,64
pesisir
Lemahnya sanksi yag diberikan terhadap
nelayan yang menggunakan alat tangkap alat
2 3 2 3 3 1 3 3 3 1 1 3 2,27 2,27
tangkap tidak sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Nelayan belum mampu menggunakan alat
3 tangkap dan alat bantu modern secara 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2,86 2,86
optimal
Terdapat hasil tangkapan yang dijual
4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3 2,82 2,82
langsung kepada bakul (tidak melalui TPI)
5 Pendidikan terakhir nelayan rendah 3 3 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3,00
Jumlah (W) 14 14 13 18 11 17 14 17 9 9 15 13,59
Faktor Internal 29 23 25 37 25 36 28 33 21 22 33 28,18
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021
170
Lanjutan Lampiran 8. Rating Analisis SWOT
Peringkat Responden Nilai
No EFAS Rata-rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Ratting
Peluang (Opportunities)
171
Lanjutan Lampiran 8. Rating Analisis SWOT
Peringkat Responden
No EFAS Rata-rata Ratting
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Ancaman (Threats)
Penggunaan alat tangkap yang tidak ramah
1 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 3,00
lingkungan
Padatnya daerah penangkapan di Perairan
2 Kabupaten Cilacap yang tergolong sudah 3 2 4 4 3 4 3 3 2 2 3 2,91 2,91
overfishing
Minimnya pengetahuan terhadap teknlogi
3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3,18 3,18
dalam penangkapan ikan
4 Cuaca dapat menggangu produksi 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2,73 2,73
5 Harga ikan yang fluktuatif di setiap musim 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2,64 2,64
Jumlah (T) 16 16 16 18 13 18 15 16 11 11 11 14,45
Faktor Eksternal 30,36
Sumber: Hasil Analisis Data, 2021
172
173
Wawancara dengan Nelayan Trammel Net Wawancara dengan Ketua HNSI Cilacap
Kuisioner Nelayan
1. Identitas Responden
Nama :
Umur : tahun
Alamat/Pankalan :
Pekerjaan utama :
Pekerjaan sampingan :
Jenis alat tangkap :
Nama Kapal :
Jumlah ABK :
2. Profil penangkapan
a. Sebutkan musim penangkapan yang dilakukan saat operasi penangkapan
1. Musim paceklik (bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
b. Hasil Tangkapan
No Jenis ikan Jumlah Tangkapan (kg/unit) Harga (Rp/kg)
Puncak Biasa Paceklik Puncak Biasa Paceklik
182
2. Profil penjualan
Jumlah beli (kg) Harga beli (Rp/kg)
No
Jenis Ikan Puncak Biasa Paceklik Puncak Biasa Paceklik
2. Profil Usaha
Jumlah Harga
Jenis usaha Jenis Ikan Jumlah Harga bahan produk produk
No.
yang yang bahan baku olahan olahan
dijalankan digunakan baku (kg) (Rp/kg) (unit) (Rp/kg)
184
2. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Pekerjaan/Jabatan :
Alamat :
Lanjutan Lampiran 11. Kuisioner Analisis Strategi Pengembangan
Berikan tanda ceklis (v) pada kolom yang telah tersedia dibawah ini
No Pernyataan Penilaian Bobot Penilaian Rating
KEKUATAN (Strength) SP P CP TP STP SK CK SL CL
1. Kabupaten Cilacap ditetapkan sebagai kawasan minapolitan.
2. Memiliki ikan ekonomis penting dengan produktivitas tinggi
3. Adanya kebijakan pengembangan dan modernisasi sarana dan prasarana
perikanan tangkap
4. Terdapat TPI untuk meningkatkan nilai jual hasil tangkaan nelayan perairan
yang lebih luas
5. Memiliki armada penangkapan ikan yang berukuran >30 GT sehingga dapat
menjangkau perairan yang lebih luas
KELEMAHAN (Weakness)
Nelayan belum mampu menggunakan alat tangkap dan alat bantu modern secara
3. optimal
4. Terdapat hasil tangkapan yang dijual langsung kepada bakul (tidak melalui TPI)
185
Lanjutan Lampiran 11. Kuisioner Analisis Strategi Pengembangan
Berikan tanda ceklis (v) pada kolom yang telah tersedia dibawah ini
No Pernyataan Penilaian Bobot Penilaian Rating
PELUANG (Opportunity) SP P CP TP STP SK CK SL CL
1. Lokasi Kabupaten Cilacap yang strategis
2. Dukungan dari pemerintah terkait pengembangan perikanan tangkap
3. Tingkat konsumsi ikan oleh masyarakat semakin meningkat
4. Tersedianya wilayah pemasaran komuditas unggulan yang mencakup pasar lokal
dan pasar regional
5. Terdapat perusahaan ekspor dan UMKM di bidang pengolahan ikan
ANCAMAN (Threats)
186
187
Bapak Riyanto Tri Ratmoko, S.H., M.Si dan Ibu drg. Lutfi
Muhammadiyah Magelang pada tahun 2015 hingga 2018, dan di tahun 2018 penulis
“Studi Alat Tangkap Rawai Dasar di Perairan Cilacap, Jawa Tengah”. Selama
kewirausahaan, selain itu penulis juga aktif sebagai asisten praktikum Pengantar Sistem
Informasi Geografis (SIG) dan Daerah Penangkapan Ikan (DPI). Penulis melakukan