TUGAS AKHIR
SELFRIDA
1322010055
TUGAS AKHIR
SELFRIDA
1322010055
Diketahui oleh:
ii
Tangga
l Lulus: 29 Agustus 2016
RINGKASAN
SELFRIDA, 1322010055. Teknik Pendederan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Genetically Male Tilapia (GMT) Di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BB
Ikan nila (Oreochromis niloticus) bukan ikan nila asli perairan Indonesia
tetapi merupakan jenis ikan nila hasil introduksi. O.niloticus berasal dari Sungai Nil
dan danau - danau sekitarnya dan pertama kali diintroduksi dari Taiwan tahun 1969
dan dikembangkan di Danau Tondano. O.niloticus memiliki sifat-sifat unggul
sebagai berikut: warna dagingnya putih, enak dan tidak berduri banyak, mudah
berkembangbiak, pertumbuhan cepat, toleran terhadap perubahan lingkungan seperti
suhu, oksigen terlarut, dan tahan terhadap penyakit.
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui teknik pemeliharaan benih dan
diharapkan dapat menjadi sumbangan informasi bagi petani perikanan pada
khususnya dan kepada masyarakat luas pada umumnya dalam rangka meningkatkan
produksi benih ikan nila dengan kualitas yang unggul.
iii
pertama benih ikan nila yang di tebar dengan ukuran 0,89 cm dengan berat rata – rata
benih yang ditebar adalah 0,016 gram. Benih ini dipelihara selama 21 hari sehingga
saat panen diperoleh benih ikan nila dengan ukuran 1,77 cm dan berat rata rata 0,076
gram. Pada pendederan kedua, benih ikan nila yang di tebar dengan ukuran 2 cm
dengan berat rata- rata 0,18 gram Benih ini dipelihara selama 30 hari sehingga saat
panen diperoleh benih ikan nila berukuran 3,63 cm dengan berat rata – rata 0,68
gram. Pakan yang digunakan selama kegiatan pemeliharaan benih ikan nila adalah
pakan tenggelam yang direndam dengan air sehingga berbentuk remahan dan sesuai
dengan bukaan mulut benih yang dipelihara dengan kandungan protein 28 %, lemak
6%, serat 7%, abu 12%, kadar air 12%.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Rahmat dan Karunianya sehingga penulis dapat menyusun Tugas Akhir dengan judul
Teknik Pendederan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Genetically Male Tilapia
(GMT) yang dilaksanakan pada bulan 09 Februari – 09 Mei 2016 di Balai Besar
Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi Jawa Barat. Tugas akhir ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Budidaya
Perikanan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan.
Penulis menghanturkan doa, rasa hormat, serta terima kasih yang sebesar
besarnya kepada:
1. Bapak Ir. H. Bustamin, M.P selaku pembimbing pertama dan Ibu
Dr. Ir. Wahidah, S.Pi.,M.Si. selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan motivasi, arahan dan bimbingan dalam penyusunan Laporan
Tugas Akhir .
2. Ibu Ir. Hj. Fauziah Nurdin, M.P selaku Penasehat Akademik
3. Ketua Jurusan Budidaya Perikanan Bapak Ir.Rimal Hamal,M.P dan seluruh
staf Jurusan Budidaya Perikanan.
4. Bapak Dr. Ir. Darmawan, M.P Selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep
5. Kedua orang tua tercinta serta keluarga besar yang telah memberikan
motivasi dan dukungan baik secara spiritual maupun secara material serta
beliau senantiasa mengiring doa hingga penyelesaian studi ini.
6. Kepada rekan – rekan seangkatan di Jurusan Budidaya Perikanan dan semua
saudaraku, karena keberadaanmu, pengorbanan, keiklasan dan doamu
menjadi motivasi bagi saya dalam menyelesaikan studi dikampus Politeknik
Pertanian Negeri Pangkep.
v
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih
jauh dari kesmpurnaan. Oleh sebab itu, dengan kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun dan
akhirnya penulis berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini mendapat respon positif
dari berbagai pihak.
Pangkep, 29 Agustus 2016
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN iii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL ix
DATAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN xi
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 2
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Klasifikasi Ikan Nila (O. niloticus). ................................................. 3
2.2 Morfologi Ikan Nila ......................................................................... 3
2.3 Habitat dan Kebiasaan Hidup........................................................... 4
2.4 Makanan dan Kebiasaan Makan ..................................................... 5
2.5 Pendederan Ikan Nila ....................................................................... 5
2.6 Parameter Kualitas Air ................................................................... 6
2.6.1 Suhu......................................................................................... 6
2.6.2 pH....................................................................................................
6 2.6.3 Oksigen Terlarut ..................................................
7 2.6.4 Karbondioksida ...........................................................
7 2.6.5 Amonia..........................................................................
7 2.6.6 Nitrit ............................................................................................ 8
III METODE
3.1 Waktu dan Tempat.............................................................................. 9
3.2 Metode pengumpulan Data................................................................. 9
3.2.1 Data Primer................................................................................ 9
3.2.2 Data Sekunder............................................................................ 9
3.3 Alat dan Bahan ................................................................................... 9
3.4 Metode Pelaksanaan
3.4.1 Pendederan I.................................................................................10
A Persiapan Kolam Pendederan ...................................................
...........................................................11 B Penebaran Benih
vii
12 C Pengelolaan Pakan pada
Benih Ikan Nila ..............................................................................
..... 13 D Pengelolaan Kualitas Air pada Kolam Pemeliharaan
Benih Ikan Nila.......................................................................
........................... 13 E Sampling Pertumbuhan dan Populasi
.......................................13 F Pengendalian Hama dan Penyakit
........................................................................ 13 G Panen Benih
.......................................................................15 H Sortir Benih
....................................................................................................15
3.4.2 Pendederan II................................................................................16
A Persiapan Wadah........................................................................
................................................................. 16 B Penebaran Benih
................................................................... 16 C Pemberian Pakan
.............................................................................. 17 D Sampling
......................................................................... 18 E Panen Benih
........................................................................18 F Panen Benih
.............. 18 G Pengepakan dan Pengangkutan Benih Ikan Nila
....................................................................................................19
3.5 Paramater yang Diamati dan Analisa Data.............................................20
3.5.1 Parameter yang Diamati...............................................................20
3.5.2 Analisa Data.................................................................................21
V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan.............................................................................................27
5.2 Saran........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
viii
DAFTAR TABEL
Halaman
6 Nilai rata - rata pertumbuhan ikan nila pada pendederan I dan II....................23
7 Nilai rata - rata pertambuhan panjang dan barat ikan nila pada
pendederan I dan II...........................................................................................23
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xi
I PENDAHULUAN
Indonesia yang berprospek cerah karena sudah dikenal lama oleh masyarakat
sejak tahun 1969. Prospek pasar ikan nila semakin terbuka lebar dan setiap
target produksi benih ikan nila dalam kurun waktu 5 tahun terus meningkat
yaitu pada tahun 2015 sebanyak 1.250.616 ekor, tahun 2016 sebanyak
sebanyak 1.784.111 ekor dan pada tahun 2019 sebanyak 1.981.593 ekor
berkesinambungan.
1
Pentingnya dilakukan pendederan sebelum ditebar ke kolam
yang extrim, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, perubahan kualitas
air, mampu beradapasi dengan pakan buatan, dan memperoleh benih ikan nila
yang mempunyai ukuran seragam baik panjang maupun berat. Oleh karena
itu melalui laporan tugas akhir ini akan dibahas mengenai teknik pendederan
2
II TINJAUAN PUSTAKA
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas :
Acanthoptherigii Ordo :
Percomorphi Subordo :
Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Morfologi ikan nila memiliki bentuk tubuh pipih, bersisik besar dan
kasar, kepala relatif kecil, warna hitam keabu-abuan dengan bagian perut
berwarna putih sampai ungu dan terdapat garis vertikal pada tubuh, sirip
punggung dan ekor berjumlah 8 buah juga terdapat gurat sisi linea lateralis
dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada
gurat sisi 28−35 buah. Ikan nila memiliki 5 buah sirip yaitu sirip punggung
(dorsal fin) yang memiliki 17 buah jari-jari sirip keras dan 13 jari-jari sirip
lunak, sirip dada (pectoral fin) yang memiliki 11−15 jari-jari sirip lunak, sirip
perut (ventral fin) yang memiliki 1 buah jari-jari sirip keras dan 5 jari-jari sirip
3
lunak, sirip dubur (anal fin) yang memiliki 3 buah jari-jari sirip keras dan
10−11 jari-jari sirip lunak dan sirip ekor (caudal fin) yang memiliki 2 jari-jari
sirip keras dan 18 jari-jari sirip lunak (Anonim, 2009). Morfologi Ikan Nila
hewan hidup dan berkembangbiak. Ikan nila memiliki toleransi yang tinggi
maupun payau. Habitat hidup ikan nila cukup beragam sehingga dapat hidup
di perairan yang dalam dan luas maupun di kolam yang sempit dan dangkal.
Dapat hidup di sungai yang tidak terlalu deras, danau, waduk, rawa, sawah,
hingga tambak.
4
2.4 Makanan dan Kebiasaan Makan
Jenis makanan pada stadia larva terdiri dari crustacea kecil dan benthos.
Moina sp dan Daphnia sp. Bila dipelihara secara intensif dapat diberi pakan
buatan (pellet) dengan kadar protein minimal 25% (Arie 2003). Selanjutnya
gumpalan partikel sehingga tidak mudah keluar. Selain itu ikan nila
kacang, ampas kelapa dan sebagainya, ikan nila tumbuh cepat hanya dengan
hasil pembenihan untuk mencapai ukuran tertentu yang siap untuk dibesarkan
ikan nila yang mempunyai ukuran seragam baik panjang maupun berat dan
5
2.6 Parameter Kualitas Air
yang terlarut dalam air, seperti oksigen terlarut, pH, alkalinitas, kesadahan,
2.6.1 Suhu
terhadap kehidupan ikan nila. Suhu sangat penting dalam kehidupan perairan
perairan.
pertumbuhan ikan nila adalah 25−30ºC dan akan terganggu jika suhu
habitatnya lebih rendah dari 14ºC atau pada suhu 38ºC bahkan pada suhu 6ºC
Menurut Suyanto (1994), ikan nila yang kecil lebih tahan terhadap
perubahan lingkungan dibanding ikan yang sudah besar dan nilai pH air
6
2.6.3 Oksigen Terlarut
Sumber oksigen dalam air berasal dari proses fotosintesis dan difusi udara.
Pada suatu sistem pemeliharaan ikan, oksigen yang dihasilkan dari proses
Kandungan oksigen yang baik untuk budidaya ikan minimal 4 ppm. Semakin
sedikit oksigen terlarut di dalam air, maka kebutuhan makan biota di dalam
air pun menjadi berkurang, bahkan beberapa jenis biota mengalami stress dan
berkurang karena respirasi dan reaksi kimia serta difusi dan pergantian air
(Kordi, 2000).
terlarut dalam air akan berkurang dalam perairan dengan kadar C02 terlarut
melalui ginjal dan saringan insang. Selain itu, amonia dapat terbentuk dari
hasil proses dekomposisi protein yang berasal dari sisa pakan atau plankton
yang mati. Konsentrasi amonia dibawah 0,02 ppm cukup aman bagi sebagian
7
keracunan pada ikan. Keadaan konsentrasi amoniak yang masih dapat
ditolelir oleh ikan nila adalah tidak lebih dari 0,3 ppm (Djarijah, 2002).
Nitrit merupakan hasil lanjutan dari amoniak yang diubah oleh bakteri
atau proses secara langsung. Pada konsentrasi tinggi, nitrit bersifat racun
8
III METODE
09 Mei 2016 yang bertempat di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar
lokasi praktik.
ikan nila.
9
No. Alat Jumlah Spesifikasi Kegunaan
1 Gelas ukur 1unit Ukuran 235 ml penakaran benih
2 Kolam 1 unit Luas 426 m2 pemeliharaan benih
pendederan
3 Timbangan 1 buah Merk Ohaus menimbang benih, dan
Kapasitas 3 kg pakan.
4 Ember 8 buah Bahan plastic menampung larva saat
Volume 10 liter panen
5 Penggaris 1 buah Ketelitian 0,1mm mengukuran benih
6 Scoopnet 2 buah Mesh size 0,1 cm menangkap benih
7 Saringan 1 buah Bahan Stainles membuang air kolam
Diameter 1 mm larva dan benih
3.4.1 Pendederan I
1
pengisian air. Pemupukan kolam dengan menggunakan pupuk kandang
kotoran burung puyuh dengan dosis 250- 500 gr/m2. Kolam yang siap
B. Penebaran Benih
(PI) sebanyak 97.000 ekor dengan luas kolam 426 m 2, sehingga padat
penebaran larva dalam kolam D35 (PI) yaitu 228 ekor /m2. Pemeliharaan
benih ikan nila pada kolam D35 (PI) dilakukan selama 21 hari dari benih
berukuran 0,89 cm hingga mencapai ukuran 1,77 cm. Penebaran benih ikan
1
C. Pengelolaan Pakan Pada Benih Ikan Nila
Pengelolaan pakan pada pemeliharaan benih ikan nila dapat dilihat pada
Tabel 3.
tersebut disebar secara merata di permukaan air dengan dosis 20% dari berat
biomassa. Frekuensi pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi
hari dan sore hari. Benih dipelihara selama 21 hari. Kandungan Nutrisi
1
D. Pengelolaan Kualitas Air pada Kolam Pemeliharaan Benih Ikan Nila
kualitas air kurang baik dapat menyebabkan nafsu makan menurun dan ikan
pendederan 2.
khusus dilakukan. Ikan nila pada umumnya merupakan ikan yang tahan
bila salah satu terjadi maka serangan penyakit pasti terjadi. Oleh sebab itu
untuk mencegah timbulnya penyakit maka kondisi tubuh ikan dan lingkungan
1
Kondisi tubuh ikan yang kurang baik dapat terjadi akibat lingkungan
yang kurang baik misalnya kualitas airnya buruk. Kondisi ini dapat
Dalam kondisi tubuh yang lemah dan terdapat patogen maka ikan dapat
menemukan penyakit pada ikan. Oleh karena itu tidak ada penanganan yang
ikan adalah keong. Induk dan telur keong banyak menempel di dinding
kolam pemeliharaan. Hama ini tidak membahayakan bagi benih ikan yang
dilakukan dengan cara mengambil langsung telur dan keong yang menempel
1
G. Panen Benih
yang ditebar mencapai ukuran 1,77 cm. Panen dilakukan pada pagi hari
untuk mencegah terjadinya stres pada benih ikan. Panen dilakukan dengan
diameter 1 cm. Pintu pemasukan air ditutup agar air tidak masuk tetapi saat
dilakukan panen, pintu pemasukan air sedikit dibuka agar terdapat air yang
yang telah surut dan hanya tersisa air pada kobakan dilakukan penyaringan
H. Sortir Benih
sortir. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menyeragamkan ukuran benih
yang dihasilkan. Peralatan yang biasa digunakan untuk sortir adalah baskom
1
yang berlubang dengan diameter 1-2 cm. Sortir dilakukan dengan
menggunakan bak sortir ukuran 1-2 cm dimana ikan yang memiliki ukuran 1-
2 cm maka akan lolos dari bak sortir. Sedangkan ikan yang tersaring di bak
sortir termasuk ikan yang sudah memiliki ukuran seragam 2-3 cm. Kemudian
3.4.2 Pendederan II
A. Persiapan Wadah
30 hari ukuran tujuan dari pendederan 2 adalah benih dengan ukuran 3 -5 cm.
pengeringan pada kolam selama 1-2 hari dan perataan dasar kolam,
pemasangn hapa pada pintu pemasukan air untuk mencegah masuknya hama
benih.
B. Penebaran Benih
juga perhitungan jumlah benih. Benih ditebar di kolam D24 dengan luasan
kolam 403m2. Penebaran dilakukan pada pagi hari setelah panen, hal ini
ember pada permukaan kolam dengan bagian bawah ember yang masuk ke
1
dalam perairan dan menunggu larva untuk keluar dengan sendirinya dari
hari dari persiapan kolam atau pakan alami telah tersedia. Penebaran benih
dilakukan pada pagi dan sore hari. Penebaran harus dilakukan dengan hati
hati agar benih ikan yang ditebar tidak mengalami stress. Benih yang akan
mencolok antara suhu air kolam dengan suhu air wadah pengangkutan.
Cara penebaran untuk proses adaptasi benih ikan nila cukup mudah,
benih ikan nila yang masih berada dalam wadah pengangkutan ditebar secara
perlahan lahan sambil ditambahkan air dari kolam sedikit demi sedikit.
Dengan cara ini diharapkan kualitas air yang ada di dalam wadah
pengangkutan tersebut sama dengan air yang ada di dalam kolam, kegiatan
C. Pemberian Pakan
Pemberian pakan dilakukan sebanyak dua kali dalam sehari yaitu pada
pukul 09.00 dan 15.30 WIB. Teknik pemberian pakan untuk benih yaitu
pakan. Pakan yang digunakan adalah pakan yang sama yang diberikan pada
larva saat pendederan 1 yaitu pellet tenggelam yang direndam dengan air agar
1
D. Sampling
E. Panen Benih
yang ditebar mencapai ukuran 3,63 cm. Panen dilakukan pada pagi hari
mencegah terjadinya stres pada benih ikan. Panen dilakukan dengan cara
penyurutan air kolam dengan mengganti paralon pintu pengeluaran air dengan
paralon yang memiliki lubang lubang kecil dengan diameter 1 cm. Pintu
pemasukan air ditutup agar air tidak masuk tetapi saat dilakukan panen, Pintu
pemasukan air sedikit dibuka agar terdapat air yang mengalir di kemalir dan
memudahkan benih untuk menuju kobakan. Air yang telah surut dan hanya
menggunakan waring.
F. Sortir Benih
sortir. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menyeragamkan ukuran benih
yang dihasilkan. Peralatan yang biasa digunakan untuk sortir adalah baskom
menggunakan bak sortir ukuran 2-3 cm dimana ikan yang memiliki ukuran 2-
3 cm maka akan lolos dari bak sortir. Sedangkan ikan yang tersaring di bak
1
sortir termasuk ikan yang sudah memiliki ukuran seragam 4 cm. Kemudian
ukuran benih 2-3 cm. Plastik packing dibuat berlapis dengan merekatkan
Benih yang akan dipacking harus dilakukan berok terlebih dahulu untuk
pengepakan benih adalah air yang telah diendapkan dengan air yang telah
untuk meningkatkan kualitas air. Plastik packing yang telah diisi air
Sebelum dimasukan kedalam plastik packing yang telah terisi air terlebih
1
Proses packing benih dimulai dari pembuatan plastik packing. Plastik
packing dua lapis diikat pada kedua ujung plastik sehingga tidak terdapat
sudut mati untuk ikan, kemudian plastik dibalik sehingga terjadi dua lapis
pada kantong plastik packing. Setelah itu plastik packing diisi air sebanyak 4
2
3.5.2 Analisa Data
SR (%) =
Keterangan :
Nt = Jumlah benih yang hidup pada akhir pemeliharaan (ekor)
No = Jumlah benih yang ditebar (ekor)
2. Pertumbuhan Mutlak
t = Waktu pemeliharaan
t = Waktu pemeliharaan