TUGAS AKHIR
NUR FAJRIANI
1422010377
29
MANAJEMEN PEMBERIAN PAKAN BUATAN
PADA PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus L)
DI BALAI BENIH IKAN (BBI) RAPPOA KEC. PA’JUKUKANG
KAB. BANTAENG SULAWESI SELATAN
TUGAS AKHIR
NUR FAJRIANI
1422010377
i
RINGKASAN
Sebagai salah satu komoditas perikanan air tawar yang telah memperoleh
perhatian cukup besar dari pemerintah dan pemerhati masalah perikanan didunia,
ikan nila menjadi salah satu komoditas perikanan air tawar yang banyak
dibudidayakan dan banyak dikomsumsi oleh masyarakat. Oleh karena itu
pengetahuan tentang manajemen pemberian pakan pada ikan nila perlu dipelajari
agar dapat memenuhi kebutuhan gizi ikan nila yang kemudian dijadikan ikan
komsumsi.
Tugas Akhir ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui manajemen
pemberian pakan pembesaran ikan nila. Adapun kegunaannya adalah sebagai
bahan informasi dan acuan dalam manajemen pemberian pakan pada usaha
pembesaran ikan nila.
Tugas Akhir ini disusun berdasarkan kegiatan Pengalaman Kerja Praktik
Mahasiswa (PKPM) dilaksanakan dari tanggal 01 Februari – 30 April 2017 di
Balai Benih Ikan (BBI) Rappoa, Bantaeng.
Metode yang digunakan terdiri dari metode obesrvasi dan pastisipasi aktif
yakni turun ke lapangan kegiatan pembesaran ikan nila dan ikut terlibat langsung
pada kegiatan manajemen pemberian pakan buatan pada pembesaran ikan nila.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
Rappoa.
1. Kepada Bapak Dr.Ir.Ahmad Ghufron Mustofa, M.Si. selaku pembimbing ketua dan
Bapak Ir.Alimuddin, M.Si selaku pembimbing anggota yang telah meberikan motivasi,
arahan dan bimbingan mulai dari penyusunan proposal Tugas akhir hingga
2. Kepada Bapak Nur Fajri, S.Sos selaku pembimbing lapangan di tempat PKPM Balai
3. Kepada Bapak Ir. Rimal Hamal, M.P. selaku Ketua Jurusan Budidaya Perikanan;
4. Kepada Bapak Dr. Ir. Darmawan, M.P. selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri
Pangkep.
Ayahanda tercinta Muh. Junaid dan ibunda tercinta Haeria yang senantiasa
memberikan support baik berupa moril maupun materil serta beliau senantiasa
mengiringi doa hingga penyelesaian studi ini. Terima kasih kepada semua
motivasi ampuh bagi saya dalam meraih cita-cita ini. Kepada rekan-rekan
iii
Laboratorium Politani yang tidak sempat disebut namanya, atas partisipasi dan
bahwa tugas akhir ini masih belum sempurna, namun Penulis berharap semoga
tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan berguna kepada yang
memerlukannya amin.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
3.4.2 Penimbangan Pakan ...................................................................... 12
3.4.3 Pengkayaan Pakan.......................................................................... 13
3.4.4 Pemberian Pakan ........................................................................... 13
3.4.5 Sampling......................................................................................... 13
3.5 Parameter yang Diamati dan Analisis Data .............................................. 15
3.5.1 Parameter yang Diamati ................................................................ 15
3.5.2 Analisis Data .................................................................................. 15
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Manajemen Pemberian Pakan Buatan ..................................................... 19
4.2 Konversi Pakan ........................................................................................ 20
4.3 Tingkat Kelangsungan Hidup ................................................................... 20
4.4 Pertumbuhan Ikan Nila ............................................................................ 21
4.5 Produktivitas ............................................................................................ 24
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 26
5.2 Saran ........................................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 27
LAMPIRAN ............................................................................................... 29
RIWAYAT HIDUP .................................................................................... 36
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
1 Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiataan pemberian pakan ............. 11
2 Dosis pakan, jumlah pakan yang diberikan, frekuensi dan
waktu pemberian pakan ................................................................................ 19
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
ix
I PENDAHULUAN
baik di wilayah perairan tawar (darat), pantai maupun perairan laut. Potensi
sumber daya perikanan meliputi keanekaragaman jenis ikan dan lahan perikanan.
Ikan Nila adalah salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di seluruh
pelosok tanah air dan menjadi ikan konsumsi yang cukup populer. Penyebabnya
yaitu ikan nila merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang telah
ikan lain. Ikan nila dapat tumbuh sampai 1 kg/rekornya dengan rasa dagingnya
yang enak. Ikan nila merupakan ikan favorit bagi para peternak ikan karena nilai
Dalam kegiatan budidaya ikan, khususnya budidaya ikan nila baik pada
tersebut. Biaya yang harus dikeluarkan untuk pakan sangat besar bila
dibandingkan dengan biaya produksi lainnya 50−60% dari total biaya produksi.
Disamping biaya produksi pakan yang tinggi kondisi sekarang ini harga pakan
pellet ikan melambung tinggi. Dalam mensiasati hal tersebut perlu adanya
manajemen pemberian pakan yang baik untuk efisiensi penggunakan pakan dan
1
meminimalisir biaya penggunaan pakan Serta dalam meningkatkan efisiensi
penggunaan bahan baku, Mengurangi limbah pakan dan pembuangan zat hara,
mengenai manajemen pemberian pakan buatan ikan nila di BBI Rappoa Bantaeng
2
II TINJAUAN PUSTAKA
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Osteichthyes
Subkelas : Acanthoptherigii
Ordo : Perciformes
Subordo : Percoidea
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
keperut makin terang. Mempunyai garis vertikal 9−11 buah berwarna hijau
kebiruan. Pada sirip ekor terdapat 6−12 garis yang melintang yang ujungnya
Mata ikan tampak menonjol agak besar dengan bagian tepi berwarna hijau kebiru-
biruan. Letak mulut ikan nila terminal, posisi sirip perut terhadap sirip dada
thorochis, garis rusuk (Linea lateralis) terputus menjadi dua bagian. Jumlah sisik
pada garis rusuk 34 buah dan tipe sisik stenoid. Bentuk sirip ekor berpinggiran
tegak. Rumus jari-jari sirip sebagai berikut : D.XVII 13; V.1.5.; P.15; A.lll. 10
3
2.2 Jenis-jenis Ikan Nila
Melalui penelitian dan uji coba , cukup banyak strain ikan nila yang telah
dihasilkan dan memiliki kualitas yang bagus. Berikut beberapa strain ikan nila
yang cukup dikenal dan digemari, baik oleh petani maupun konsumen yaitu:
Nila hitam 69 merupakan strain ikan nila yang pertama kali didatangkan
dari Taiwan. Setelah melalui uji coba, ikan nila ini disebarluaskan dimasyarakkat
dan dalam waktu singkat sudah menyebar ke seluruh daerah di Indonesia. Begitu
akrabnya masyarakat dengan ikan nila jenis ini, sehingga tidak heran jika ada
yang menyebutnya dengan ikan nila lokal. ikan nila lokal memiliki warna tubuh
abu-abu atau hitam terutama dibagian atas. Tubuh bagian bawah (perut dan dada)
berwarna agak putih kehitaman atau kekuningan. Adapun gambar ikan nila hitam
(ICLARM) pada tahun 1987 dengan dukungan dari Asian Development Bank dan
4
Unites Nations Development Programe (UNDP). Strain ini merupakan hasil
seleksi dan persilangan ikan nila dari Kenya, Israel, Senegal, Ghana, Singapura,
Thailand, Mesir dan Taiwan (Anto 2015). Adapun gambar ikan nila gift dapat
Nila BEST (Bogor Enhanced strain tilapias) merupakan salah satu ikan
nila unggulan yang dihasilkan pada tahun 2008. Nila jenis ini memiliki fisik yang
mirip dengan nila GIFT. Pasalnya, nila BEST lahir dari hasil seleksi
menggunakan populasi dasar yang salah satunya bersumber dari ikan nila GIFT
generasi keenam. Tepatnya, nila BEST lahir dari hasil seleksi empat strain ikan
nila yaitu nila lokal, nila danau tempeh, nila GIFT generasi 3, dan nila GIFT
Nila gesit merupakan salah satu strain unggulan yang sangat disukai
petani. Pasalnya strain ini mampu tumbuh sangat cepat dan mampu menghasilkan
larva jantan dengan persentase hidup hingga 98%. Dilihat dari pertumbuhannya,
nila gesit pada umur 4−5 bulan memiliki panjang 8 cm dan dapat mencapai bobot
5
500−600 gram/ekor. (Anto 2015). Adapun gambar ikan nila gesit dapat dilihat
pada Gambar 3.
tahun 1989. Citralada merupakan salah satu strain ikan nila merah. Penampakan
fisik ikan nila citralada secara umum hampir sama dengan ikan nila merah
lainnya. Namun, nila citralada mempunyai warna tubuh lebih terang dan garis
vertikal pada tubuh yang lebih jelas dibandingkan dengan strain nila merah
lainnya. Selain itu, sirip ekornya juga lebih panjang. Strain citralada di negara-
negara Asia Tenggara biasa digunakan sebagai subtitusi ikan kakap merah,
khususnya nila citralada yang dihasilkan dari budidaya di tambak (Anto 2015).
6
Gambar 4. Nila Citralada (Sumber: Anto 2015)
lembaga donor dari jepang. Pada tahun 2002, JICA bekerjasama dengan Balai
Budi Daya Air (BBAT) Jambi melakukan rekayasa genetis strain ikan nila Pada
tahun 2004, dihasilkan ikan nila unggul yang dinamakan strain JICA. Sementara
itu, sebagian masyarakat jambi menyebut nila strain JICA dangan nama nila
kagoshima. Dibandingkan dengan strain gift, ikan nila strain JICA lebih cepat
pertumbuhannya (20%). Selain itu, jika dibandingkan dengan ikan nila jenis
Nila nifi merupakan salah satu strain ikan nila merah. Warnanya yang
merah atau putih dan kuning kemerahan menjadikan ikan ini mempunyai daya
tarik tersendiri bagi konsumen. Ikan nila ini dapat tumbuh lebih cepat
namanya, nila ini berasal dari Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat. Strain nirwana
7
merupakan hasil pemuliaan genetis dari nila gift dan nila get dari Filipina yang
merah ini merupakan hasil pemuliaan genetis dari strain nifi, citralada, singapura
dan filipina oleh BAT atau BBI Cangkringan. Strain ini sebenarnya belum secara
pakan yang berkontribusi terhadap penyediaan materi dan energi tumbuh adalah
esensial dan non esensial. Protein adalah nutrien yang sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan, materi untuk pembentukan enzim dan beberapa jenis hormon, dan
mempertahankan fungsi jaringan tubuh yang lebih penting. Hal ini bahkan dapat
jaringan tubuh yang lebih penting tersebut (NRC 1993; Halver 1989)
8
Karbohidrat merupakan sumber energi yang murah dan dapat
lebih mahal sebagai sumber energi (Millamena 2002). Karbohidrat dalam pakan
dapat berupa serat kasar serta bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) (NRC 1993).
BETN mengandung banyak gula dan pati yang bersifat mudah dicerna sedangkan
serat kasar kaya akan lignin dan selulosa yang sukar untuk dicerna. Sedangkan
pakan sangat penting karena kelebihan dan kekurangan energi dapat menurunkan
pertumbuhan ikan.
nila tetapi jika kadar lemak dalam pakan ditingkatkan menjadi 12% akan memberi
pengaruh berupa perkembangan maksimal pada ikan nila (Chou dan Shiau 1996
Komponen lain yang dibutuhkan dalam pakan ikan yaitu vitamin dan
mineral. Jumlah yang dibutuhkan dari vitamin dan mineral dalam pembuatan
pakan sangatlah kecil namun kehadirannya dalam pakan sangat penting karena
dibutuhkan tubuh ikan untuk tumbuh dan menjalani beberapa fungsi tubuh. NRC
9
2.5 Pertumbuhan Ikan Nila
panjang, berat dan volume dalam periode tertentu secara individual. Pertumbuhan
yaitu pertambahan jumlah sel-sel secara mitosis yang pada akhirnya menyebabkan
pemberian pakan dalam jumlah memadai dan kualitasnya tinggi. Disamping itu,
sifat biologis ikan nila jantan dan betina memiliki sifat pertumbuhan yang
berikut, ikan nila jantan tumbuh lebih cepat daripada ikan nila betina,
ikan nila betina 1,8 gram/hari. Ikan nila jantan yang dipelihara secara tunggal
kelamin atau monoseks lebih cepat tumbuh besar daripada ikan nila yang
dipelihara secara campuran (jantan dan betina). Perbedaan sifat pertumbuhan ikan
nila jantan dan nila betina diduga karena faktor tingkah laku dalam
daripada ikan nila betina. Oleh karena itu, nila jantan memiliki kecepatan tumbuh
10
III METODE
pakan dalam pembesaran ikan nila dapat dilihat pada Tabel 1 dan gambar alat dan
Tabel 1 Alat dan bahan yang digunFakan dalam kegiataan pemberian pakan
No. Nama Alat dan Bahan Kegunaan
11
3.3 Metode Pengumpulan Data
observasi dan partisipatif aktif yakni turun ke lapangan kegiatan pembesaran ikan
nila dan ikut terlibat langsung pada kegiatan manjemen pemberian pakan buatan
pembesaran ikan nila. data yang dikumpulkan berupa data primer dan data
sekunder.
Data Primer adalah data yang dikumpulkan sesuai hasil praktik yang
Data yang dikumpulkan dari berbagai sumber seperti data yang diperoleh
dari instansi terkait (KKP, PEMDA) dan data yang didapatkan dari hasil
penelusuran pustaka.
Pakan yang digunakan pada ikan nila yang dipelihara yaitu pakan merk
Yang di angkut dengan menggunakan mobil Box lalu dibawa ke BBI Rappoa
12
3.4.3 Pengkayaan Pakan
pada kolam (keliling). Pakan yang diberikan disesuaikan dengan bukaan mulut
3.4.4 Sampling
sampel ikan dibutuhkan pakan ikan terapung, sterefoam, waring, dan bambu.
Pakan ikan ditebar disatu titik guna mengumpulkan ikan agar memudahkan
pakan yang akan diberikan pada ikan nantinya. Pengambilan data dilakukan setiap
13
Penimbangan Berat Ikan
pertumbuhan ikan dan untuk menghitung jumlah pakan yang akan diberikan
selanjutnya. alat yang digunakan yaitu timbangan, ember/sterefoam dan alat tulis
melakukan pengukuran panjang ikan yaitu mistar, ember, dan alat tulis menulis.
Ikan ambil sebanyak 3 ekor, yaitu ikan yang berukuran kecil, sedang, dan besar
14
3.5 Parameter yang Diamati dan Analisis Data
sebagai berikut:
yang hidup untuk jangka waktu tertentu (Khairuman dan Amri 2003).
Konversi Pakan
Pertumbuhan
maupun panjang dalam satu periode waktu tertentu (Effendi, 1979) sedangkan
maupun berat
Produktivitas
15
3.5.2 Analisis Data
Jumlah Pakan
Menurut Haliman dan Adijaya (2005), jumlah pakan yang akan diberikan
Keterangan:
Biomassa: berat keseluruhan ikan
FR: persentase pemberian pakan
Nt
SR (%) = × 100%
No
Keterangan:
SR : Survival Rate / Kelansungan Hidup
Nt : Jumlah ikan yang hidup di akhir pemeliharaan
No : Jumlah ikan yang hidup di awal pemeliharaan
Konversi Pakan
F
FCR =
(Wt + D) − Wo
16
Keterangan:
FCR : Food Convertion Ratio / konversi pakan
F : Pakan yang dihabiskan selama pemeliharaan
Wt : Berat ikan diakhir pemeliharaan
Wo : Berat ikan diawal pemeliharaan
D : Berat ikan yang mati
Pertumbuhan Mutlak
W = Wt ˗ Wo
Keterangan:
W : Pertumbuhan berat mutlak (g)
Wt : Bobot ikan akhir pemeliharaan (g)
Wo : Bobot ikan awal pemeliharaan (g)
P = Pt ˗ Po
Keterangan:
P : Pertumbuhan panjang mutlak ikan yang dipelihara (cm)
Pt : panjang ikan pada akhir pemeliharaan (cm)
Po : panjang ikan pada awal pemeliharaan (cm)
Pertambahan berat Harian atau average daily grow (ADG) dapat dihitung
17
Wt − Wo
ADG =
∆t
Keterangan :
ADG = Pertumbuhan / pertambahan berat per hari (gr/hr)
Wt = Berat rata-rata pada waktu t
Wo = Berat rata-rata sebelum waktu t
∆t = Selang waktu
BPRPE − BTRPE
LPH = /lama kultur × 100%
BTRPE
Keterangan:
BPRPE: berat panen rata-rata perekor (gram)
BTRPE: berat tebar rata-rata perekor (gram)
Lama kultur: lama pemeliharaan (hari)
Produktivitas Akuakultur
18
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
usaha budidaya ikan oleh karena itu dalam manajemen pemberian pakan ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti jenis pakan, dosis pakan, frekuensi
Jenis pakan yang diberikan adalah pakan merk Hi-provite 781 dengan
kandungan gizi pakan terdiri dari protein 31−33%, lemak minimal 4%, kadar abu
maximal 13% dan kadar air maximal 12%. Dosis pakan yang diberikan sebanyak
Tabel 2 jumlah pakan yang diberikan, frekuensi dan waktu pemberian pakan
19
Tabel diatas menunjukkan dosis pakan, jumlah pakan yang diberikan,
kegiatan pemberian pakan perlu diperhatikan pula keadaan cuaca, pada saat hujan
ikan nila cenderung mengalami penurunan nafsu makan, oleh karena itu pakan
Konversi pakan atau Feed Convertion Ratio (FCR) adalah suatu ukuran
yang menyatakan ratio jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan bobot
1 kg ikan. Semakin besar nilai FCR, maka semakin banyak pakan yang
artinya untuk menghasilkan 1 kg daging ikan dibutuhkan pakan sebanyak 0,99 kg.
Tingkat kelangsungan hidup ikan nila yang dipelihara dapat dilihat pada
Tabel 3 sedangkan perhitungan tingkat kelansungan hidup ikan nila dapat dilihat
pada Lampiran 3.
2 75 2492 99,68
20
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa tingkat kelangsungan hidup ikan nila
relatif besar, hal ini dikarenakan dengan sifat biologi ikan nila yaitu memiliki
toleransi terhadap kualitas air dan daya adaptasi yang tinggi. Kemampuan ikan
nila ketika menghadapi kualitas air yang buruk tidak langsung mengalami stress.
Akan tetapi, jika kualitas air tidak langsung diperbaiki menjadi normal, maka ikan
ini akan rentan terhadap infeksi bakteri, jamur dan protozoa. Penyakit ini dapat
mengakibatkan kematian terhadap ikan, serta dapat menular dari satu ke lainnya
dengan cepat. Sehingga dapat pula terjadi kematian massa.Ukuran dari ikan itu
sendiri menentukan kelangsungan hidup mereka. Ukuran yang relatif kecil atau
larva, kelangsungan hidupnya akan kecil dibanding dengan ikan yang sudah besar
atau sudah jadi benih. Ketika masih dalam bentuk larva, kondisi tubuh mereka
sangat rentang terhadap kualitas air yang sangat buruk dan fluktuatif.
yang kecil, otomastis pakannya pun harus lebih kecil. Hewan asing juga dapat
menghambat kelangsungan hidup larva. Dengan ukuran yang kecil, larva dapat
dengan mudah dimakan oleh ikan yang lebih besar, bahkan oleh sejenisnya
sendiri. Hal ini terjadi karena ketika cadangan makanan yang terdapat dalam
didefinisikan sebagai pertambahan ukuran baik bobot maupun panjang dalam satu
21
mengetahui pertumbuhan ikan pada saat pemeliharaan yaitu dengan melakukan
ukuran tubuh. Data pertumbuhan panjang dan berat ikan selama pemeliharaan
Pertumbuhan panjang mutlak ikan nila yang dipelihara yaitu 11,5 cm dan
pertumbuhan berat mutlak ikan nila yang dipelihara yaitu 76,419 gram serta
pertumbuhan berat harian ikan nila pada sampling 1 yaitu 0.286 gram/hari,
22
Penambahan panjang rata-rata ikan nila dapat dilihat pada Gambar 6 Sedangkan
Grafik Penambahan berat rata-rata ikan nila dapat dilihat pada Gambar 7.
Panjang Rata-Rata
16 13.5
14 12
12 10
Ukuran (cm)
10 7.5 8
8
6 4.5
4 2
2
0
1 2 3 4 5 6 7
Waktu (2 Minggu)
Berat Rata-Rata
84.28
90
80
70 62.5
57.4
Ukuran (gram)
60
50
40
25.43
30
15.48
20 11.87
7.861
10
0
1 2 3 4 5 6 7
Waktu (2 minggu)
yang diperoleh dari pakan yang diberikan. Zat makanan terpenting yang
diperlukan ikan untuk pertumbuhan adalah zat protein. Jumlah dan kualitas
23
protein sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan ikan karena protein
bagi ikan adalah sumber energi yang paling penting. Pertumbuhan ikan dapat
karena protein merupakan bagian terbesar dari daging ikan. Zat protein
penambah protein tubuh dan penggantian jaringan yang rusak (Kanisius 2001).
kecil ukurannya jika makanan yang di dapat sedikit, dan sebaliknya perumbuhan
akan cepat serta ukurannnya besar jika makanan yang didapat cukup.
Pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal
merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan ikan itu sendiri seperti umur,
dan sifat genetik ikan yang meliputi keturunan, kemampuan untuk memanfaatkan
yang berkaitan dengan lingkungan tempat hidup ikan yang meliputi sifat fisika
dan kimia air, ruang gerak dan ketersediaan makanan dari segi kualitas dan
kuantitas.
Kecepatan laju pertumbuhan ikan juga sangat dipengaruhi oleh jenis dan
4.5 Produktivitas
dinyatakan sebagai produksi selama interval waktu tertentu (FAO 2008). Nilai
24
Tinggi rendahnya nilai produktivitas erat kaitannya dengan tingkat
kelangsungan hidup ikan nila dan laju pertumbuhan ikan nila dimana ini
dipengaruhi oleh ikan itu sendiri, wadah yang digunakan, kualitas air, hama dan
25
V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
pertumbuhan yang baik, pemberian pakan efektif dan efisien (FCR 0,99) serta
5.2 Saran
nila dikolam tanah maka perlu diperhatikan kualitas air (pH(6,5−7,5), suhu
26
DAFTAR PUSTAKA
Effendie, M.I. 1979. Metoda Biologi Perikanan. Yayasan Dewi Sri. Bogor. 112
27
Millamena, O. M., Relicado M. C and Felicitas P. P. 2002. Nutrition in Tropical
Aquaculture. Southeast Asian Fisheries Development Center. Tigbauan,
Iloilo, Philippines
National Research Council [NRC]. 1993. Nutrient Requirements of Fish
Subcomittee on Fish Nutrition, National Research Council. National
Academies Press (USA). 124 pp. http://www.nap.edu/catalog/2115.html
Rudiyanti dan Ekasari. 2009. Pertumbuhan dan Survival Rate Ikan Mas
(Cyprinus carpio Linn) Pada Berbagai Konsentrasi Pestisida Regent 0,3 G.
Jurnal. Bogor. Saintek Perikanan.
Rukmana, R. 2004. Ikan Nila Budidaya dan Prospek Agribisnis. Kanisius,
Yogyakarta.
Webster, C. D.,and C.E. Lim. 2002. Nutrien Requirements and Feeding of Finfish
for Aquaculture. CABI Publishing, New York.
28
LAMPIRAN
29
Lampiran 1. Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pemberian pakan
Sterefoam Timbangan
30
Pakan yang digunakan selama pemeliharaan
31
Lampiran 2. Kegiatan-kegiatan pengelolaan pakan
32
Pemberian obat-obatan pada pakan
Pemberian pakan
33
Lampiran 3. Perhitungan nilai FCR dan tingkat kelansungan hidup ikan nila
189,53 kg
FCR =
(210 kg + 0,32 kg) − 19,65 kg
189,53 kg
=
190,67 kg
= 0,99 kg
˗ Awal Pemeliharaan
2500
SR (%) = × 100%
2500
= 100%
˗ Akhir pemeliharaan
2492
SR (%) = × 100%
2500
= 99,68%
34
Lampiran 4. Skema Produktivitas Akuakultur
Produktivitas (kg/ha/tahun)
Metode Kultur
35
RIWAYAT HIDUP
Sanggalea pada tahun 2002 dan selesai pada tahun 2008. Pada tahun yang sama,
tahun 2011 dinyatakan lulus. Pada tahun yang sama pula, penulis melanjutkan
spendidikan di SUPM Negeri Bone dan dinyatakan lulus pada tahun 2014.
Islam (LKMI) serta sebagai anggota pengurus sumber daya manusia di Kerukunan
Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar, dan Pada bulan Februari 2017 penulis
dengan judul Manajemen Pemberian Pakan Buatan Pada Pembesaran Ikan Nila
36