Anda di halaman 1dari 47

ASMA BRONKIAL

DISUSUN OLEH : JEREMY NATHAN PRASETIO


DIBIMBING OLEH : DR. LEONARDI, SP.P
1
BAB 1
ILUSTRASI KASUS

2
I. IDENTITAS PASIEN
▰ Nama : Ibu W
▰ Jenis Kelamin : Perempuan
▰ Umur : 31 tahun
▰ Penjamin : Mandiri
▰ Status : Menikah
▰ Agama : Islam
▰ Alamat : Curug
▰ No. MR : RSUS. 00-80-17-xx
▰ Kewarganegaraan : WNI
▰ Tanggal Masuk RS : 8 April 2019
▰ Tanggal Pemeriksaan : 11 April 2019
3
II. ANAMNESIS

▰ Keluhan utama:
▻ Sesak nafas sejak 3 hari SMRS

4
II. ANAMNESIS
▰ Riwayat penyakit sekarang:
▻ Keluhan sesak nafas sejak 3 hari SMRS, disertai batuk
berdahak warna putih, kental dan berbusa
▻ Sesak nafas timbul jika disertai batuk
▻ Menyangkal gangguan saat tidur kecuali sesekali
terbangun akibat sesak
▻ Pasien mengaku saat sesak nafas disertai bunyi mengi
▻ Menyangkal rasa lemas, mual, muntah
▻ Menyangkal riwayat pingsan akibat sesak nafas
▻ Riwayat G3P2A0, datang dengan keadaan gravid 3
minggu ke 13-14
▻ Menyangkal riwayat pengobatan untuk keluhan
sekarang
5
II. ANAMNESIS
▰ Riwayat penyakit dahulu:
▻ Menyangkal riwayat asma
▻ Sesak nafas muncul hanya saat pasien hamil
▻ Memiliki riwayat pembesaran jantung
▻ Menyangkal riwayat hipertensi atau diabetes
▰ Riwayat kebiasaan:
▻ Memiliki kesibukan ibu rumah tangga
▻ Menyangkal konsumsi alkohol ataupun merokok
▰ Riwayat keluarga:
▻ Menyangkal riwayat asma di keluarga
▻ Menyangkal riwayat hipertensi dan diabetes di keluarga
▰ Riwayat sosial, ekonomi dan diet:
▻ Memiliki ventilasi yang cukup
▻ Makanan teratur
6
III. PEMERIKSAAN FISIK
▰ Keadaan umum : tampak sakit ringan
▰ Kesadaran : compos mentis (E4M6V5)
▰ Tekanan darah : 120/80 mmHg
▰ Frekuensi nadi : 102x/menit
▰ Frekuensi nafas : 24x/menit
▰ Saturasi O2 : 95%
▰ Suhu tubuh : 36.2ºC
▰ Berat badan : 47 kg
▰ Tinggi badan : 157 cm
▰ IMT : 20.37 (normal weight)

7
III. PEMERIKSAAN FISIK
Kulit keseluruhan  Tidak terdapat abnormalitas pigmentasi
 Tidak ada sianosis/kebiruan
 Tidak ada ikteris/jaundice/kekuningan
 Tidak ada kemerahan
 Tidak ada edema
 Elastisitas dan turgor normal
Kepala dan wajah Rambut  Rambut tersebar secara merata
 Rambut berwarna hitam, kuat, tidak
mudah rontok
Kulit kepala  Tidak ada ruam
 Tidak terdapat bekas luka
 Tidak ada masa
 Tidak ada deformitas
 Tidak ada sianosis/kebiruan
 Tidak ada ikteris/ jaundice/ kekuningan
 Tidak ada kemerahan
 Tidak ada edema
Fungsi  Pergerakan kepala normal
 Tidak ada keterbatasan gerak (range of
motion)

8
III. PEMERIKSAAN FISIK
Mata  Mata normal
 Tidak ada konjungtiva anemis
 Tidak ada sclera ikteris
 Tidak ada ptosis (drooping eyelids)
 Tidak ada bekas luka
 Pupil bulat, sama besar dan bentuk (isokor), diameter 2mm/2mm
 Refleks pupil langsung dan tidak langsung normal (+/+)
 Jarak antar mata simetris
 Pergerakan bola mata normal
 Tidak ada keterbatasan lapang pandang
 Air mata normal
 Tidak ada strabismus
Hidung  Penampakan hidung normal
 Tidak terdapat abnormalitas pigmentasi kulit
 Septum nasal normal, berada di tengah, tidak ada deviasi
 Tidak ada bekas luka
 Mukosa tidak hiperemis
 Tidak ada polip/masa lain dalam lubang hidung
 Tidak ada pendarahan
 Tidak ada discharge
 Tidak ada deformitas

9
III. PEMERIKSAAN FISIK
Telinga  Tidak terdapat abnormalitas pigmentasi kulit
 Penampakan telinga kanan dan kiri normal
 Bentuk dan ukuran normal, simetris, normotia
 Tidak ada bekas luka
 Tidak ada deformitas
 Tidak ada pus
 Tidak ada pendarahan
 Rongga telinga normal
 Terdapat serumen (+/+)
 Tidak ada nyeri tekan pada mastoid
Sinus  Tidak ada nyeri tekan
Gigi dan mulut  Bibir normal, simetris, merah, lembab (tidak kering), tidak ada
sianosis/kebiruan
 Gigi utuh, tidak ada karies, tidak ada kavitas, ada sedikit plak, dan
kehitaman
 Mukosa mulut normal, lembab (tidak kering), tidak ada ulkus/luka, tidak
ada nodul/masa
 Lidah normal, merah muda, bersih, gerakan normal, indra perasa normal,
tidak ada deviasi maupun atrofi
 Palatum normal, celah langit-langit tidak terlihat.
 Faring normal.
 Uvula intak di tengah
 Tonsil normal 10
III. PEMERIKSAAN FISIK

Leher  Penampakan leher normal


 Tidak terdapat abnormalitas pigmentasi warna kulit
 Tidak ada bekas luka
 Tidak ada ruam
 Trakea intak di tengah, tidak ada deviasi
 Tidak ada pembesaran tiroid
 Tidak ada pembesaran kelenjar parotis
Thorax
Jantung Inspeksi  Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi  Iktus kordis teraba di ICS V linea midclavicular sinistra

Perkusi  Batas jantung terdapat pembesaran

Auskultasi  Suara jantung normal:


- S1 normal
- S2 normal
- Tidak ada murmur
- Tidak ada gallop

11
III. PEMERIKSAAN FISIK

Paru-paru Inspeksi  Tidak terdapat abnormalitas pigmentasi kulit


 Kembang paru simetris, tidak ada yang tertinggal
 Pursed lip breathing (-)
 barrel chest (-)
 Tidak ada pectus excavatum maupun pectus carinatum
 Tidak ada massa
 Tidak ada lesi
 Tidak ada ruam
 Tidak ada bekas luka
 Retraksi intercostal (-)
 Tidak ada retraksi supraklavikular
 Tidak ada penggunaan otot pernapasan abdomen
Palpasi  Taktil fremitus normal dan simetris di kedua lapang paru, tidak ada
peningkatan atau penurunan
 Sela iga normal
Perkusi  Perkusi sonor pada kedua lapang paru
 Batas paru hepar normal
Auskultasi  Terdapat suara vesikuler (+/+)
 Terdapat suara ronchi (-/-)
 Tidak terdapat suara wheezing (-/-)
12
III. PEMERIKSAAN FISIK

Abdomen Inspeksi  Tidak terdapat abnormalitas pigmentasi kulit


 Terdapat beberapa ulkus
 Tidak ada distensi abdomen
 Tidak ada ruam
 Tidak ada bekas luka
 Tidak ada striae
 Tidak ada caput medusa
 Tidak ada spider naevy
 Tidak ada masa
Auskultasi  Bising usus normal
 Tidak ada bruit aorta abdominalis maupun bruit arteri renalis
 Tidak ada clicking sound maupun metallic sound
Perkusi  Perkusi normal, timpani di seluruh bagian abdomen
Palpasi  Palpasi normal
 Tidak terdapat nyeri tekan
 Tidak ada hepatomegali
 Tidak ada splenomegali
 Ballotement test (-/-)
 Pemeriksaan nyeri ketok CVA negatif pada kedua sisi (-/-)

13
III. PEMERIKSAAN FISIK
Ekstremitas Inspeksi  Tidak terdapat abnormalitas pigmentasi kulit
 Tidak terdapat lesi ulkus
 Atrofi otot-otot tangan dan kaki
 Ekstremitas simetris
 Jari-jari tidak ada tanda deformitas
 Tidak ada genu vagus maupun genu varum
 Tidak ada tremor
 Tidak ada pucat
 Tidak sianosis/kebiruan
 Tidak ikteris/jaundice/kekuningan
 Kuku normal, tidak ada clubbing finger
Palpasi  Ekstremitas hangat
 Capillary Refill Time normal (<2detik)
 Hipoestesia di tungkai atas kanan dan kiri
 Tidak terdapat kelainan pada kesejajaran processus spinosus tulang punggung
 Tidak terdapat rasa nyeri pada palpasi vertebra
 Tidak terdapat tanda-tanda atrofi otot
 Tidak terdapat ketegangan pada otot-otot paraspinalis
Gerak  Cervical: fleksi (N), rotasi (N), ekstensi (N), fleksi lateral (N)
 Thorax: fleksi (N), ekstensi (N)
 Lumbar: fleksi (N), ekstensi (N), rotasi (N)

14
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

HEMATOLOGI BIOKIMIA Hasil Satuan Normal


8
DARAH April Satuan Nilai Normal
PERIFER SGOT (AST) 23 U/L 0-32
LENGKAP 2019
Hemoglobin 12,80 g/dL 13,20-17,30 SGPT (ALT) 9 U/L 0-33

Hematokrit 38,30 % 35,00-47,00 Ureum 23 mg/dL <71,00


Eritrosit 4,82 10^6/uL 3,80-5,20
Kreatinin 0,66 mg/dL 0,5-1,1
Leukosit 5,52 10^3/uL 3,60-11,0
Trombosit 267,00 10^3/uL 150.00-440.00

ESR 37 mm/ hours 0-15

MCV 79,50 fL 80,00-100,00

MCH 26,60 Pg 26,00-34,00

MCHC 33,40 g/dL 32,00-36,00

15
V. RESUME

▰ Perempuan usia 31 tahun datang dengan keluhan sesak nafas 3 hari


SMRS. Sesak nafas bersamaan dengan batuk berdahak warna putih
kental dan berbusa. Pasien kadang terbangun akibat sesak nafas. Tidak
pingsan saat sesak nafas. Sesak nafas dialami pasien saat hamil saja.
Pasien dalam keadaan gravid 3 dengan usia kandungan 13-14 minggu.
Ada bunyi mengi saat serangan sesak nafas. Sesak nafas mulai saat
batuk dan berhenti setelahnya. Menyangkal riwayat asma selain saat
hamil. Memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi saat
kehamilan
▰ Pemeriksaan fisik tidak ditemukan wheezing ataupun kelainan thorax
lainnya. Hasil lab menunjukan adanya peningkatan ESR yang
menandakan adanya inflamasi.

16
VI. DAFTAR MASALAH

▰ 1. Asma bronkial
▰ 2. Hipertensi

17
VII. TERAPI AWAL YANG DIBERIKAN

▰ Non-medikamentosa:
▻ O2 nasal kanul 3 lpm
▻ Observasi TTV
▻ Observasi balance cairan
▰ Medikamentosa:
▻ Pulmicort 2x1, nebu
▻ Ventolin 4x1, nebu

18
VIII. PROGNOSIS

▰ Ad vitam : dubia ad bonam


▰ Ad functional : dubia ad bonam
▰ Ad sanactionam : dubia ad bonam

19
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

20
2.1. DEFINISI

▰ Asma merupak penyakit mulfikatorial


▰ Adanya inflamasi kronik dari jalan nafas
▰ Terdapat gejala pernafasan seperti suara mengi,
sesak nafas, dada terasa mengetat dan batuk
terus-menerus yang intens
▰ Adanya limitasi ekspirasi jalur udara

21
2.2. EPIDEMIOLOGI

▰ Prevalensi 23 juta orang di dunia, 7 juta penderita


adalah anak-anak
▰ Menurut WHO, 15 juta orang mengalami penurunan
kualitas hidup akibat asma
▰ 250,000 kasus kematian akibat asma
▰ Di Amerika Serikat paling sering pada orang berkulit
hitam
▰ Prevalensi dipengaruhi faktor genetic dan lingkungan
▰ Lebih sering pada negara maju akibat urbanisasi, polusi
udara, perokok pasif dan alergen lingkungan
▰ Rasio laki-laki:perempuan adalah 2:1 namun setelah
pubertas lebih sering pada perempuan
22
2.3. ETIOLOGI

▰ Alergen lingkungan (kutu rumah tangga, binatang)


▰ Infeksi virus pada saluran nafas
▰ Olahraga dan hiperventilasi
▰ GERD
▰ Sinusitis kronik
▰ Hipersensitifitas NSAID
▰ Obesitas
▰ Menghirup asap rokok
▰ Faktor emosional atau stress
▰ Faktor perinatal (prematur atau meningkatnya usia
kehamilan, ibu perokok atau paparan asap rokok)
23
2.4. PATOFISIOLOGI & PATOGENESIS

▰ Patofisiologi terdiri dari 4 tahap:


▰ Bronkokonstriksi
▰ Edema pada jalur napas
▰ Hiperresponsifitas jalur napas
▰ Remodeling jalur napas

24
2.5. MANIFESTASI KLINIS

▰ Tergantung tingkat keparahan penyakit, pasien dapat datang


dalam kondisi eksaserbasi atau fase bebas gejala
▰ Gejala tipikal asma:
▻ Mengi, sesak nafas, batuk, sesak dada terutama pada dewasa
▻ Makin buruk pada malam atau pagi hari
▻ Gejala & tingkat keparah berubah sewaktu-waktu
▻ Dipicu oleh infeksi virus, olahraga, paparan allergen, perubahan cuaca,
tertawa atau knalpot mobil, asap atau bau menyengat
▰ Gejala tidak menunjang diagnosis asma:
▻ Batuk tanpa gejala pernafasan lain
▻ Dahak kronis
▻ Sesak nafas disertai pusing atau parestesi
▻ Nyeri dada
▻ Dispnea akibat olahraga dengan inspirasi berisik

27
2.6. DIAGNOSIS

▰ Anamnesis
▻ Waktu timbul gejala  malam, pagi
▻ Sesak nafas
▻ Batuk berdahak/tidak berdahak
▻ Eksaserbasi gejala setelah paparan allergen/aktivitas/udara
▻ Disertai infeksi saluran nafas atas
▻ Riwayat alergi atau asma pada keluarga
▰ Pemeriksaan fisik
▻ Rongki basah halus, rongki basah kasar atau mengi
▻ Takipnea atau ortopnea
▻ Ekspirasi yang berkepanjangan atau konstriksi dada saat bernafas
▻ Fase asma eksaserbasi = takikardia, takipnea, pengunaan otot
bantu nafas
▻ Fase asma eksaserbasi buruk = “silent chest” disertai tanda gagal
nafas
28
2.6. DIAGNOSIS

▰ Spirometri
▻ Penurunan FEV1 serta penurunan FEV1/FVC
▻ FEV1 harus terus dipantau untuk perbaikan atau
perburukan
▻ Variasi peningkatan atau penurunan FEV1 >12% atau >
200 mL dari baseline menandakan diagnosis asma
▰ Peak expiratory flow
▻ Tergantung variabilitas sirkadia, pasien dapat menilai
sendiri
▻ Perubahan nilai sirkadia > 20% dapat ditegakkan
sebagai diagnosis asma yang tidak dikendalikan
dengan baik
29
2.6. DIAGNOSIS

▰ Penurunan FEV1 >15% saat atau dalam 30 menit setelah


olahraga dengan adanya peningkatan resistensi jalur nafas
setidaknya sebanyak 150%
▰ Asma akibat aktivitas
▰ Fungsi paru normal dengan riwayat asma namun pada uji
provokasi inhalasi terdapat > 20% variasi sirkadia PEF pada
pengukuran 3-14 hari

30
2.6. DIAGNOSIS

▰ Uji provokasi pronkial


▻ Menilai jalur nafas hiper responsif
▻ Diberikan metakolin inhalasi (atau histamin, provokasi
olahraga, hiperventilasi eukapnea volunter atau inhalasi
manitol)
▻ Sensitif namun tidak spesifik
▻ Dapat positif pada rinitis alergi, cystic fibrosis, displasia
bronkopneumonal atau PPOK

31
2.6. DIAGNOSIS

▰ Uji skin pick


▻ Menggunakan alergen lingkungan yang sering
ditemukan
▻ Harga ekonomis, gampang dan cepat untuk dilakukan
▻ Sensitifitas tinggi
▰ Kadar IgE spesifik pada serum
▻ Unggul pada pasien tidak kooperatif, memiliki penyakit
kulit luas atau ada riwayat anafilaksis
▻ Lebih mahal daripada skin prick

32
33
2.7. DIAGNOSIS BANDING

▰ Usia 6-11 tahun


▻ Inhalasi benda asing = onset gejala mendadat, mengi
unilateral
▻ Bronkiektasis = infeksi berulang, batuk berdahak
▻ Diskinesia siliaris primer = infeksi berulang, batuk berdahak,
sinusitis
▻ Penyakit jantung kongenital = murmur
▻ Displasia bronkopulmonal = gejala sejak lahir, prematur
▻ Cystic fibrosis = batuk dengan dahak berlebih, gejala GI
▻ Sindroma batuk saluran nafas atas kronis = bersin, gatal,
hidung tersumbat, sering berdehem

34
2.7. DIAGNOSIS BANDING

▰ Usia 12-39 tahun


▻ Inhalasi benda asing = onset gejala mendadat, mengi
unilateral
▻ Penyakit jantung kongenital = murmur
▻ Displasia bronkopulmonal = gejala sejak lahir, prematur
▻ Cystic fibrosis = batuk dengan dahak berlebih, gejala GI
▻ Sindroma batuk saluran nafas atas kronis = bersin, gatal,
hidung tersumbat, sering berdehem
▻ Disfungsi pita suara = dyspnea, stridor saat inspirasi
▻ Hiperventilasi atau kelainan pernafasan = pusing, parestesi,
sering menghela nafas

35
2.7. DIAGNOSIS BANDING

▰ Usia > 40 tahun


▻ Disfungsi pita suara = dyspnea, stridor saat inspirasi
▻ Hiperventilasi atau kelainan pernafasan = pusing, parestesi,
sering menghela nafas
▻ PPOK = batuk berdahak, dyspnea setelah aktivitas, merokok
▻ Bronkiektasis = batuk berdahak, infeksi berulang
▻ Gagal jantung = dyspnea setelah aktivitas, gejala pada malam
hari
▻ Batuk akibat pengobatan = riwayat pengunaan ACE inhibitor
▻ Penyakit paru parenkim = dyspnea akibat aktivitas, batuk
tanpa dahak, finger clubbing
▻ Emboli paru = nyeri dada, dyspnea mendadak
▻ Obstruksi pernafasna sentral = dyspnea, gagal respons
terhadap bronkodilator
36
2.8. KLASIFIKASI ASMA

▰ Berdasarkan derajat keparahan dari gambaran klinis sebelum/saat pengobatan:


Derajat Gejala Gejala malam Fungsi paru III. Harian  > 1x/minggu  FVC 60-80%
Persisten  Gejala setiap  FEV1 60-80%
I. Bulanan  ≤ 2x/bulan  FVC ≥80%
Sedang hari nilai prediksi
Intermiten  Gejala  FEV1 ≥ 80% nilai
 Serangan  FVC 60-80%
<1x/minggu prediksi
menggangu nilai beraik
 Tanpa gejala  FVC ≥ 80% nilai
aktivitas dan  Variabilitas FVC
diluar serangan beraik
tidur > 30 %
 Serangan  Variabilitas FVC
 Membutuhkan
singkat < 20%
bronkodilator
setiap hari
II. Persisten Mingguan  > 2x/bulan  FVC ≥80%
Ringan  Gejala  FEV1 ≥ 80% nilai IV. Kontinu  Sering  FVC ≤ 60%
>1x/minggu, prediksi Persisten  Gejala terus  FEV1 ≤60% nilai
tapi <1x/hari  FVC ≥ 80% nilai Berat menerus prediksi
 Sereangan beraik  Sering kambuh  FVC ≤60% nilai
dapat  Variabilitas FVC  Aktivitas fisik beraik
menggangu 20-30% terbatas  Variabilitas FVC
aktivitas dan >30%
tidur
 Membutuhkan
bronkodilator 37
setiap hari
2.8. KLASIFIKASI ASMA

▰ Berdasarkan derajat keparahan dari gambaran klinis setelah pengobatan:


Gejala dan fungsi paru Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap III : Persisten sedang Persisten Persisten Persisten
Intermiten Persisten Persisten  Gejala setiap hari sedang berat berat
ringan sedang  Serangan memengaruhi tidur
dan aktivitas
Tahap I : Intermiten Intermiten Persisten Persisten  Gejala malam >1x/minggu
 Gejala <1x/minggu ringan sedang  60%<FEV1 <80% nilai prediksi
 Serangan singkat  60%<FVC<80% nilai terbaik
 Gejala malam <2x/bulan
 Fungsi paru normal diluar
serangan Tahap IV : Persisten berat Persisten Persisten Persisten
 Gejala terus menerus berat berat berat
Tahap II : Persisten ringan Persisten Persisten Persisten  Serangan sering
 Gejala >1x/minggu, tapi ringan sedang berat  Gejala malam sering
<1x/hari  FEV1 ≤60% nilai prediksi, atau
 Gejala malam >2x.bulan, tapi  FVC ≤60% nilai terbaik
<1x/minggu
 Fungsi paru normal diluar
serangan

38
2.9. TATALAKSANA

▰ Target adalah pengendalian gejala, meminimalisir risiko eksaserbasi


akut, pembatasan aliran udara tetap, dan efek samping obat
▰ Kerjasama antara pasien dengan dokter
▰ Edukasi pasien untuk memaksimalkan tatalaksana
▰ Pemilihan pengobatan sesuai per individu tergantung kepatuhan
pengunaan inhaler, biaya yang siap dikeluarkan, serta teknik
pengunaan inhaler

39
2.9. TATALAKSANA

▰ 1. Pengendalian
▻ Glukokortikosteroid inhalasi = menghambat hipoperfusi, mikrovaskular,
hiperpermeabilitas, edema mukosa dan angiogenesis. Paling efektif
karena mengurangi gejala, frekuensi dan berat serangan, peningkatan
fungsi paru
▻ Glukokortikosteroid sistemik = oral atau parenteral, diberikan pada
asma persisten berat (jangka panjang beri inhalasi), hati-hati risiko
sistemik
▻ Kromolin (sodium kromoglikat dan nedocromil sodium) = inhalasi untuk
asma persisten ringan, menghambat reaksi sel mast dengan IgE
▻ Metilsantin (teofilin) – antiinflamasi, juga sebagai pelega, alternatif
bronkodilator, dapat mengendalikan gejala dan perbaiki fungsi paru
▻ Agonis ß2 kerja lama (salmoterol, formoterol) = inhalasi, bronkodilatasi,
kombinasi dengan glukokortikosteroid inhalasi.
▻ Leukotriene modifiers = oral, antiinflamasi, bronkodilator minimal,
menurunkan bronkokonstriksi
40
2.9. TATALAKSANA

▰ 2. Pelega:
▻ Metilsantin (teofilin) = bronkodilator lemah, meningkatkan
fungsi pernafasan dan memperkuat otot kerja pernafasan,
mempertahankan kerja Agonis ß2 kerja singkat antara pemberian
▻ Agonis ß2 kerja singkat (formoterol) = onset cepat, durasi lama,
inhalasi atau oral, relaksasi otot saluran nafas, meningkatkan
pembersihan mukosilier, modulasi pelepasan mediator sel mast
dan basofil
▻ Antikolinergik = inhalasi, bronkodilatasi, menghambat
bronkokonstriksi
▻ Adrenalin = diberikan pada asma eksaserbasi sedang-berat bila
tidak ada Agonis ß2 atau tidak respon baik terhadap Agonis ß2
kerja singkat
41
42
43
2.10. PENCEGAHAN

▰ Peningkatan kebersihan untuk mengurangi paparan terhadap


allergen debu, bulu binatang dan jamur rumah
▰ Hindari paparan polusi udara dan asap rokok
▰ Hindari antibiotik saat kemahilan atau pada bayi dan balita
(terutama <1 tahun)

44
3
BAB 3
ANALISA KASUS

45
ANALISA KASUS

▰ Sesak napas dan batuk berdahak putih dan kental


▰ Terdapat bunyi “ngik” saat pasien terkena
serangan
▰ Mengalami gangguan tidur namun tidak sering
sekitar 2x semalam
▰ Tidak merokok dan lingkungan sekitar juga tidak
ada yang merokok
▰ Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan bunyi
wheezing
▰ Pemeriksaan penunjang spirometry belum
dilakukan
46
THANKS!
PERTANYAAN?

47

Anda mungkin juga menyukai

  • YULY
    YULY
    Dokumen18 halaman
    YULY
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Vena G
    Vena G
    Dokumen8 halaman
    Vena G
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Siap Print
    Siap Print
    Dokumen4 halaman
    Siap Print
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Yuly TK
    Yuly TK
    Dokumen25 halaman
    Yuly TK
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • KENT
    KENT
    Dokumen19 halaman
    KENT
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • AGNES
    AGNES
    Dokumen19 halaman
    AGNES
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Ping TK
    Ping TK
    Dokumen8 halaman
    Ping TK
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Paten Mampus
    Paten Mampus
    Dokumen2 halaman
    Paten Mampus
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Lembar Penilaian Gizi
    Lembar Penilaian Gizi
    Dokumen1 halaman
    Lembar Penilaian Gizi
    Andre Fernandes
    Belum ada peringkat
  • Alsidjqpwe
    Alsidjqpwe
    Dokumen3 halaman
    Alsidjqpwe
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Asdasda
    Asdasda
    Dokumen2 halaman
    Asdasda
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Paten Mampus
    Paten Mampus
    Dokumen2 halaman
    Paten Mampus
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Lembar Penilaian Gizi
    Lembar Penilaian Gizi
    Dokumen1 halaman
    Lembar Penilaian Gizi
    Andre Fernandes
    Belum ada peringkat
  • Soap Pasien Perhatian 29 Januari 2020
    Soap Pasien Perhatian 29 Januari 2020
    Dokumen1 halaman
    Soap Pasien Perhatian 29 Januari 2020
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Stase Anak Kores PDF
    Rangkuman Stase Anak Kores PDF
    Dokumen98 halaman
    Rangkuman Stase Anak Kores PDF
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Aisjdajda
    Aisjdajda
    Dokumen3 halaman
    Aisjdajda
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Paten Mampus
    Paten Mampus
    Dokumen2 halaman
    Paten Mampus
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Qwdavtbdhr
    Qwdavtbdhr
    Dokumen2 halaman
    Qwdavtbdhr
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Tugas Referat
    Tugas Referat
    Dokumen2 halaman
    Tugas Referat
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • SOAP 29 Januari 2020 Malam
    SOAP 29 Januari 2020 Malam
    Dokumen4 halaman
    SOAP 29 Januari 2020 Malam
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Asdasda
    Asdasda
    Dokumen2 halaman
    Asdasda
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Melena
    Melena
    Dokumen12 halaman
    Melena
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Rangkuman Stase Anak Kores PDF
    Rangkuman Stase Anak Kores PDF
    Dokumen98 halaman
    Rangkuman Stase Anak Kores PDF
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • TB Sypni
    TB Sypni
    Dokumen112 halaman
    TB Sypni
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Catetan Neuro Badut PDF
    Catetan Neuro Badut PDF
    Dokumen53 halaman
    Catetan Neuro Badut PDF
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Translatean NDA
    Translatean NDA
    Dokumen6 halaman
    Translatean NDA
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Telinga PDF
    Telinga PDF
    Dokumen10 halaman
    Telinga PDF
    Nurkhalis Bintang
    Belum ada peringkat
  • Tugas Referat
    Tugas Referat
    Dokumen1 halaman
    Tugas Referat
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat
  • Translatean NDA
    Translatean NDA
    Dokumen6 halaman
    Translatean NDA
    RadenJeremySoeriawidjaja
    Belum ada peringkat