Anda di halaman 1dari 42

Oleh:

Didit Damayanti, S.Kep.,Ns, M.Kep


Pre Operatif
 Operasi merupakan tindakan pembedahan pada
suatu bagian tubuh (Smeltzer and Bare, 2002).
 Pre-operatif Yaitu: Semua pemeriksaan ( anamnesa,
pem. Fisik, Lab, Radiologi, dll) sebelum penderita
diberikan anastesi/ operasi
 Preoperatif adalah fase dimulai ketika keputusan
untuk menjalani operasi atau pembedahan dibuat dan
berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi
( Smeltzer and Bare, 2002 ).
Tipe Pembedahan
a. Menurut fungsinya (tujuannya), Potter & Perry ( 2005)
membagi menjadi:
1) Diagnostik : biopsi, laparotomi eksplorasi
2) Kuratif (ablatif) : tumor, appendiktom
3) Reparatif : memperbaiki luka multiple
4) Rekonstruktif : mamoplasti, perbaikan wajah.
5) Paliatif : menghilangkan nyeri,
6) Transplantasi : penanaman organ tubuh untuk
menggantikan organ atau struktur tubuh yang
malfungsi (cangkok ginjal, kornea).
b. Menurut tingkat urgensinya :
1) Kedaruratan
 Klien membutuhkan perhatian dengan segera,
gangguan yang diakibatkannya diperkirakan dapat
mengancam jiwa (kematian atau kecacatan fisik),
tidak dapat ditunda.
2) Urgen
 Klien membutuhkan perhatian segera, dilaksanakan
dalam 24 – 30 jam.
3) Diperlukan
 Klien harus menjalani pembedahan, direncanakan
dalam beberapa minggu atau bulan.
4) Elektif
 Klien harus dioperasi ketika diperlukan, tidak terlalu
membahayakan jika tidak dilakukan.
5) Pilihan
 Keputusan operasi atau tidaknya tergantung kepada
klien (pilihan pribadiklien).
 c. Menurut Luas atau Tingkat Resiko :
Kapan Dilakukan Pre-Operatif
1. Operasi elektif ( terencana )
minimal 1 hari sebelum operasi
2. Operasi emergency ( darurat )
waktu terbatas resiko besar
Manfaat
1. Sangat berperan pd keselamatan pasien
2. Mempersiapkan mental dan fisik pasien
3. Agar tjd kerjasama yg baik antara dokter – Pasien --
perawat
Pengumpulan Data
 Data Subjektif
1.Anamnesis
2.Heteroanamnesis
 Data Objektif
1.Px fisik
2.Px Lab
3.Px radiologi
4.Pem EKG
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai