Oleh :
Nim : 202006052
2020
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 202006052
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Pendidikan Profesi Ners
Departemen Keperawatan Jiwa, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Nopember-28 Nopember
2020
Mengesahkan :
NIM : 202006052
Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Pendidikan Profesi Ners
Departemen Keperawatan Jiwa, yang dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2020
Mengesahkan :
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan
Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis dan petugas kesehatan lain
maupun masyarakat yang memanfaatkannya.
LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI
1. Pengertian
Halusinasi adalah pengalaman sensorik tanpa rangsangan eksternal terjadi pada keadaan
kesadaran penuh yang menggambarkan hilangnya kemampuan menilai realitas.(Sunaryo,
2004)
Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi yang tidak
sesuai dengan kenyataan (Sheila L Vidheak, 2001 : 298).
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang
sebenarnya tidak terjadi, suatu pencerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar
(Maramis, 1998).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa halusinasi adalah gangguan persepsi tanpa ada
rangsangan dari luar ekternal.
Menurut Stuart(2007) membagi halusinasi menjadi 7 jenis yang meliputi : Halusinasi
pendengaran (auditoriy) 70 %, Halusinasi penglihatan (Visual) 20 %, Halusinasi
penghidu (olfactory), Halusinasi peraba (tactile), Halusinasi pengecap (gustatory),
Halusinasi sinestetik, Halusinasi Kinesthetic. Halusinasi yang paling banyak di derita
adalah halusinasi pendengaran yaitu mencapai 70%, sedangkan halusinasi penglihatan
mencapai urutan kedua dengan rata-rata 20%, sedangkan halusinasi pengecapan,
penghidu, perabaan, kinestetik dan cenesthetik hanya 10%. Berikut merupakan
karakteristik tiap-tiap halusinasi.
1) Halusinasi Pendengaran : Ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang
sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
2) Halusinasi Penglihatan : Dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan / atau panorama yang luas dan
kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan
3) Halusinasi Penghidu : Ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti : darah, urine atau feses. Kadang – kadang terhidu bau harum.
Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
4) Halusinasi Peraba : Ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus
yang terlihat.
5) Halusinasi Pengecap : Ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan, merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
6) Halusinasi Sinestetik : Ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
7) Halusinasi Kinestetik Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.
2. Tanda dan Gejala
a. Bicara, senyum, tertawa sendiri
b. Mengatakan mendengarkan suara, melihat, mengecap, menghirup (mencium) dan
merasa suatu yang tidak nyata
c. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungann
d. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata
e. Tidak dapat memusatkan perhatian atau konsentrasi.
f. Sikap curiga dan saling bermusuhan.
g. Pembicaraan kacau kadang tak masuk akal.
h. Menarik diri menghindar dari orang lain.
i. Sulit membuat keputusan
j. Ketakutan.
k. Tidak mau melaksanakan asuhan mandiri: mandi, sikat gigi, ganti pakaian, berhias
yang rapi.
l. Mudah tersinggung, jengkel, marah.
m. Menyalahkan diri atau orang lain.
n. Muka marah kadang pucat.
o. Ekspresi wajah tegang.
p. Tekanan darah meningkat.
q. Nafas terengah-engah.
r. Nadi cepat
s. Banyak keringat.
3. Penyebab
penyebab atau sebagai triger munculnya halusinasi antara lain klien menarik diri dan
harga diri rendah. Akibat rendah diri dan kurangnya keterampilan berhubungan sosial
klien menjadi menarik diri dari lingkungan. Dampak selanjutnya klien akan lebih
terfokus pada dirinya. Stimulus internal menjadi lebih dominan dibandingkan stimulus
eksternal. Klien lama kelamaan kehilangan kemampuan membedakan stimulus internal
dengan stumulus eksternal. Kondisi ini memicu terjadinya halusinasi.
Klien yang mengalami halusinasi dapat kehilangan control dirinya sehingga bisa
membahayakan diri sendiri, orang lain maupun merusak lingkungan (risiko mencederai
diri, orang lain dan lingkungan). Hal ini terjadi jika halusinasi sudah sampai fase ke IV,
di mana klien mengalami pSitik dan perilakunya dikendalikan oleh isi halusinasinya.
Klien benar-benar kehilangan kemampuan penilaian realitas terhadap lingkungan. Dalam
situasi ini klien dapat melakukan bunuh diri, membunuh orang lain bahkan merusak
lingkungan.
4. Pohon Masalah
Gangguan persepsi
Isolasi sosial sensori : halusinasi
pendengaran
Tidak mampu
Resiko mencederai diri
mengontrol
sendiri dan orang lain
perilaku
Resiko perilaku
kekerasaan
6. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan sensori persepsi : halusinasi
b. Isolasi sosial : menarik diri
7. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa 1 : Perubahan sensori persepsi halusinasi
Tujuan umum : Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dasar untuk kelancaran hubungan
interaksi seanjutnya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
Tindakan :
1) Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2) Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya: bicara dan tertawa
tanpa stimulus memandang ke kiri/ke kanan/ kedepan seolah-olah ada teman
bicara
3) Bantu klien mengenal halusinasinya
4) Tanyakan apakah ada suara yang didengar
5) Apa yang dikatakan halusinasinya
6) Katakan perawat percaya klien mendengar suara itu , namun perawat sendiri tidak
mendengarnya.
7) Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti itu
8) Katakan bahwa perawat akan membantu klien
Tindakan keperawatan pada pasien dapat dilakukan minumum dalam 4 kali pertemuan dan
dilanjutkan sampai pasien mampu mengontrol halusinasinya. Berikut ini akan diuraikan
strategi komunikasi untuk tiap pertemuan.
Mengkaji kesadaran pasien akan halusinasinya, dan pengenalan akan halusinasi: isi,
frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon pasien,serta upaya yang
telah dilakukan pasien untuk mengontrol halusinasi, menjelaskan cara mengontrol
halusinasi: menghardik,melatih pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik,
masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.
Orientasi
Assalamualaikum Citra, saya perawat yang akan merawat Citra. Nama Saya ..., senang
dipanggil... Seminggu sekali saya akan kemari”.Bagaimana perasaan Citra hari ini?”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang mengganggu dan cara
mengontrol suara-suara tersebut?Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama?
Bagaimana kalau 30menit?
Kerja
Apakah Citra mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya Citra dengar dan saya
sendiri tidak mendengarnya. Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan
yang paling sering Citra dengar suara? berapa kali sehari Citra alami? Pada keadaan apa
suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang Citra rasakan pada saat
mendengar suara itu? Bagaimana perasaan Citra saat mendengar suara itu? Kemudian... apa
yang Citra lakukan? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Apa yang Citra alami itu
dinamakan Halusinasi.Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minm
obat, bercakap-cakap dan melakukan aktivitas. Bagaimana kalau kita latih satu cara dulu?
Yaitu dengan menghardik?Bagaimana kalau kita mulai ya! Begini suster akan
mempraktekkan dahulu baru nanti Citra mempraktekkan kembali apa yang suster telah
lakukan.Begini Citra! Jika suara itu muncul katakan dengan keras pergi kamu...pergi.... saya
tidak mau dengar kamu suara palsu sambil menutup kedua telinga Citra. Seperti ini ya Citra !
coba sekarang Citra ulangi lagi seperti yang suster lakukan dan peragakan tadi. Bagus sekali
Citra
Terminasi
”Bagaimana perasaan Citra setelah kita bercakap-cakap”?”Jadi suara-suara itu mengejek
Citra, terus-menerus terjadi dan terutama kalau sendiri dan Citra merasa kesal”.”Seperti yang
telah kita pelajari bila suara-suara itu muncul Citra katakan ”pergi....pergi.... saya tidak mau
dengar itu suara palsu” lakukan itu selama tiga kali sehari yaitu jam 09.00, 14.00 dan 20.00
sesuai dengan jadual kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya? Baik Citra kita ketemu satu
minggu lagi, nantisuster akan melihat bagaimana Citra melakukan cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik. Dan Citra perhatikan apakah suara-suara itu masih
terjadi!Seminggu lagi kita akan bertemu untuk melatih cara ke dua yaitu minum obat untuk
mencegah suara-suara itu muncul. Mau jam berapa? Bagaimana kalau seperti saat ini, jam
10.00? Sampai jumpa. Wassalammualaikum”
Evaluasi tanda dan gejala halusinasi, validasi kemampuan pasien mengenal halusinasi
yang dialami dan kemampuan pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik,
berikan pujian, evaluasi manfaat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik;
latihcara mengontrol halusinasi dengan patuh obat (jelaskan 6 benar: jenis, waktu,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat), masukkan pada jadual kegiatanuntuk
minum obat sesuai jadual.
Berikut ini tindakan keperawatan yang harus dilakukan agar pasien patuh
menggunakan obat:
Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
Jelaskan akibat bila putus obat
Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar pasien,
benar cara, benar waktu, benar dosis dan kontinuitas)
Orientasi
“Asalamualaikum Citra! Bagaimana perasaan Citra hari ini?” Apakah halusinasinya masih
ada? “Apakah Citra telah melakukan apa yang telah kita pelajari dua hari yang
lalu?”Bagaimana apakah dengan menghardik suara-suara yang Citra dengar berkurang?
Bagus sekarang coba praktekkan pada suster bagaimana Citra melakukannya bagus sekali.
Coba sekarang perlihatkan pada suster jadual kegiatan latihan menghardik yang Citra lakukan
bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara kedua dari 4 cara mengendalikan
suara-suara yang muncul yaitu cara minum obat yang benar. Kita akan berlatih selama
setengah jam disini setuju Citra”
Kerja
Citra, dokter memberikan obat untuk Citra. Sekarang saya akan menjelaskannya pada Citra.
Ini ada tiga macam obatnya: yang warna orang orange namanya Chlorpromasin (CPZ)
minumnya 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marah dan mondar
mandirnya.Yang putih namanya triheksipenidil (THP) minumnya 3 kali sehari gunanya
supaya relaks dan tidak kaku, satu lagi yang warnanya merah jambu namanya haloperidol
(HP) gunanya untuk menghilangkan suara-suara dimimum tiga kali sehari juga. Ketiga obat
tadi diminum pada jam 07.00, 13.00 dan 19.30. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak
boleh dihentikan karena kadarnya harus stabil dalam tubuh. Penurunan dosis atau
penghentian obat ditentukan oleh dokter, kalau obat tidak teratur, Citra dapat kambuh dan
perlu waktu lagi untuk pemulihan.
Kalau obat habis Citra bisakontrol ke puskesmas untuk mendapatkan obat lagi. Untuk itu dua
hari sebelum obat habis diharapkan Citra sudah kontrol.” Citra juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, pastikan bahwa itu obat yang benar-
benar punya Citra. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya.Citra juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali
minum.Upayakan minum 2 liter perhari agar manfaat obatnya optimal.“Bila nanti setelah
minum obat mulut Citra terasakering, untuk membantu mengatasinya Citra bisa mengisap-
isap es batu. Bila Citra merasa mata berkunang-kunang, Citra sebaiknyaistirahat dan jangan
beraktivitas dulu, dan harus cukup minum 10 gelas air putih sehari.Sekarang kita masukkan
waktu minum obatnya kedalam jadual ya
Terminasi
“ Bagaimana perasaan Citra setelah kita bercakap-cakap tentang obat”sudah berapa cara yang
kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba sebutkan! Bagus( jika benar) jadual minum
obat sudah kita buat yaitu jam 07.00, 13.00 dan 19.30 pada jadual kegiatan Citra. Jangan lupa
Citra minta obat pada keluarga jika tiba waktu minum obat. Minggu depan kita akan bertemu
lagi untuk melihat manfaat minum obat dan berlatih cara ketiga untuk mengontrol suara-suara
atau halusinasi Citra yaitu dengan bercakap-cakap dengan anggota keluarga. Mau jam
berapa? bagimana kalau jam 10.00? Sampai jumpa Wassalammualaikum
SP 3 : Bercakap-cakap
Pada tindakan keempat ini dapat diulang untuk beberapa kegiatan harian. Semakin
banyak kegiatan yang dilakukan semakin sedikit kemungkinan berhalusinasi. Berikut
beberapa kegiatan yang dapat dilatih.
a. Membereskan Kamar
Evaluasi tanda dan gejala halusinasi, validasi kemampuan pasien untuk mengontrol
halusinasi dengan menghardik, minum obat dan bercakap-cakap dengan orang lain,
berikan pujian;latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
(mulai 2 kegiatan);masukkan pada jaduai kegiatan untuk melakukan kegiatan harian.
Orientasi
“Asalamualaikum Citra! Bagaimana perasaan Citra hari ini?” Apakah masih ada
halusinasinya? “Apakah Citra telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?” Coba suster liat jadual kegiatan harian Citra?
Bagus sekali Citra minum obat dengan teratur jam 07.00, 13.00 dan 19.30, latihan
menghardik suara-suara dan bercakap-cakap dengan anggota keluarga juga dilakukan dengan
teratur. Sekarang coba ceritakan pada suster apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara yang
Citra dengan berkurang? Bagus sekali dengan suara-suara itu sudah tidak mengganggu Citra
lagi ya. Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan
jelaskan kembali pada suster 6 cara minum obat dengan benar dan dengan siapa Citra biasa
bercakap-cakap dirumah. Bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara terakhir
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu melakukan aktivitas dirumah yaitu
membereskan kamar, tujuannya kalau Citra sibuk maka kesempatan muncul suara suara akan
berkurang. Kita akan berlatih selama setengah jam disini setuju Citra”
Kerja
”Baiklah mari kita merapihkan tempat tidur. Tujuannya agar Citra dapat mengalihkan suara
yang didengar. Dimana kamar tidur Citra? Nah kalau kita akan merapihkan tempat tidur, kita
pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Bagus sekarang kita angkat sepreinya dan mari
kita balik kasurnya.”Nah sekarang kita pasang sepreinya lagi, kita mulai dari arah atas
ya...Sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan. ”Sekarang
ambil bantal dan letakkan dibagian atas kepala selanjutnya kita lipat dan rapihkan selimutnya
dan letakkan dibawah kaki. Bagus! Sekali Citra dapat melakukannya dengan baik dan rapih.
Sekarang mari kita masukkan jadual kegitan ini ya? Jam berapa Citra akan melakukan
kegiatan ini oh jam 06.00 dan 15.00 setelah bagun tidur ya! Kalau sudah dilakukan diberi
tanda ya... bagus”.
Terminasi
”Bagaimana perasaan Citra setelah membereskan tempat tidur” apakah selama kegiatan
berlangsung suara-suara itu datang? Oh bagus jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya
” jadi Citra dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara” Nah sekarang coba
ulangi langkah-langkah yang tadi telah kita lakukan!” Bagus sekarang masukkan ke jadual
harian ya dan buat cek list kalau sudah dilakukan”
”Citra minggu depan kita akan latihan mencuci baju jam berapa kita ketemu bagaimana
kalau jam sepuluh disini ya” Wassalammualaikum
b. Melakukan aktivitas sehari-hari : Mencuci Baju.
Orientasi
“Asalamualaikum Citra! Bagaimana perasaan Citra Hari ini?” “Apakah Citra telah
melakukan keempat cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang
menganggu?” Coba suster liat jadual kegiatan harian Citra? Bagus sekali Citra minum obat
dengan teratur jam 07.00, 13.00 dan 19.30, latihan menghardik suara-suara dan bercakap-
cakap dengan anggota keluarga Citra juga melakukan kegiatan dirumah ya sesuai dengan
jadual. Sekarang coba ceritakan pada suster apakah dengan cara-cara tersebut suara-suara
yang Citra dengan berkurang? Bagus sekali dengan melakukan apa yang telah kita pelajari
suara-suara itu sudah tidak mengganggu Citra lagi ya. Coba sekarang praktekkan cara
menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali pada suster 6 cara
minum obat dengan benar dan bercakap-cakap dengan siapa Citra biasa bercakap-cakap
dirumah, selain itu Citra juga rajin ya melakukan kegiatan membereskan kamar ya oh ya
kamar dan rumah Citra jadi rapih ya . Bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan belajar
cara mencuci baju untuk mengendalikan suara-suara yang muncul Kita akan berlatih
selama setengah jam dimana tempat mencuci baju oh ya disini ya Citra”
Kerja
”Baiklah mari kita mulai mencuci baju. Tujuannya agar Citra dapat mengalihkan suara yang
didengar. Ditempat cuci baju ya Citra? Nah kalau kita akan mencuci terlebih dahulu kita
pisahkan pakain berwarna dan putih supaya yang putih tidak terkena lunturan pada saat di
cuci, kemudian direndam dalam air sabun selama 30 menit setelah itu dikucek bagian yang
kotor. Setelah itu dibilas dengan air bersih sampai busa sabun hilang lalu dijemur ditempat
jemuran tetapi sebelumnya diperas dulu supaya tidak ada air yang menetes dari baju ya
Citra?” Bagus! Sekali Citra dapat melakukannya dengan baik dan bersih. Sekarang mari kita
masukkan jadual kegitan ini ya? Jam berapa Citra akan melakukan kegiatan ini oh jam
06.30”Bagus Kalau sudah dilakukan diberi tanda ya... bagus
Terminasi
”Bagaimana perasaan Citra setelah mencuci baju” apakah selama kegiatan berlangsung suara-
suara itu datang? Oh bagus jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya ” jadi Citra dapat
melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara” Nah sekarang coba ulangi langkah-
langkah yang tadi telah kita lakukan!” Bagus sekarang masukkan ke jadual harian ya dan buat
cek list kalau sudah dilakukan” ”jangan lupa Citra tetap harus melakukan latihan mengontrol
suara-suara yang telah kita latih yaitu apa saja Citra” Bagus sekali jadi ada empat cara yaitu
menghardik, minum obat dengan benar, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan” ”Baik
Citra minggu depan saya akan datang lagi untuk menilai kemampuan Citra mengontrol
suara-suara.”Jam berapa kita ketemu bagaimana kalau jam sepuluh disini ya”
Wassalammualaikum
Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi
(menggunakan bookleat)
3) Melatih keluarga cara merawat pasien halusinasi
4) Membimbing keluarga merawat pasien halusinasi
5) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan untuk mengontrol
halusinasi
6) Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan
rujukan segera ke fasilitas kesehatan
7) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.
Kerja
“Cara kedua untuk membantu Citra mengontrol halusinasi adalah dengan minum obat baiklah
saya akan jelaskan cara benar minum obat yaitu benar nama, dosis, waktu, obat, frekuensi
dan keteraturan minum obat. “Citra sudah mendapat obat dari dokterpuskesmas dan
Citraharus minum obat ini secara teratur agar pikirannya jadi tenang, sehingga tidurnya juga
tenang. Obatnya ada tiga macam ya bu, yang warnanya oranyenamanya CPZ, yang putih ini
namanya THP, dan yangmerah jambu ini namanya HLP semuanya ini harus diminum Citra3
kali sehari jam 07.00 pagi, jam 13.00 siang, danjam 19.30”.
“Bila nanti setelah minum obat Citra mengeluh mulutnya terasa kering, untuk membantu
mengatasinya Citra bisa diberikan es batu untuk diisap-isap. Bila Citra mengeluh matanya
berkunang-kunang, sebaiknyaCitra disuruh istirahat dan jangan beraktivitas dulu”
“Sebelum minum obat ini, ibu bantu Citrauntuk melihat dulu label di bungkus obat apakah
benar nama Citra tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja Citraharus
minum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar?”
“Jangan pernah menghentikan minum obat Citra, sebelum berkonsultasi dengan dokter ya
bu”Tolong Ibu Anni bisa membantu untuk memantau minum obat. Berikan pujian dan
dorongan untuk melaksanakannya! Bantu Citra minum obat secara teratur”
Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu Siti setelah kita bercakap-cakap” Coba ibu ceritakan dan sebutkan
lagi enam benar minum obat untuk mengatasi halusinasi” dalam seminggu ini cobalah untuk
memantau Citra untuk tetap minum obat secara teratur dan mengingatkan Citra untuk
menghardik halusinasi bila Citra sedang berhalusinasi.Minggu depan saya akan kemari
untuk melatih cara ketiga mengontrol halusinasi Citra dengan bercakap-cakap bersama-sama
dengan anggota keluarga. Saya akan datang sekitar jam 10.00 pagi Wassalammualaikum
Kerja
” Ibu, saat ini Mba Citra sudah mampu untuk mengontrol halusinasi dengan menghardik,
minum obat secara teratur, bercakap-cakap dengan keluarga, dan melakukan kegiatan
dirumah. Untuk saat ini, kami perawat Puskesmas sudah tidak lagi datang home visit
sehingga diharapkan ibu dan keluarga dapat mandiri merawat Citra dirumah dengan
didampingi oleh bu Kader. Selama ini kemana ibu biasanya membawa Citra pergi berobat?
Ada beberapa fasilitas kesehatan yang bisa Citra gunakan. Kalauberobat jalan Ibu bisa
membawa Citra ke puskesmas terdekat yang ada didekat sini. Jika perilaku Citra tidak
terkendali misalnya mengamuk, menolak minum obat, jika ini terjadi maka ibu habis segera
membawa Citra ke puskesmas walaupun belum jaduali kontrolatau ibu segera telpon saya
agar Citra segera dibawa kerumah sakit jiwa jika tidak ada ibu bisa membawa kerumah sakit
umum agar mendapatkan perawatan dan pengobatan terbaik. Bagaimana ibu? Ada yang mau
ditanyakan? Bagus
Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah mendapatkan penjelasan dari saya tadi? Coba ibu sebutkan
lagi fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa Citra gunakan untuk mengatasi jika ada masalah
pada Citra! Tetap jangan lupa membantu kegiatan Citra sesuai jadual. Saya akan kembali
minggu depan untuk mendiskusikan masalah lain yang dihadapi oleh ibu
Wassalammualaikum
DAFTAR PUSTAKA
Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995
Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999
Keliat BA. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK UI. 1999
Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999
Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003
Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2000