Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN DEPARTEMEN

KEPERAWATAN JIWA PADA Tn. R DENGAN HALUSINASI DI DESA


SAMBIROTO KECAMATAN BARON NGANJUK

Oleh :

Nama : M. Putra Haramain A

Nim : 202006052

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKES KARYA HUSADA KEDIRI

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Keperawatan Jiwa dengan judul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan


Departemen Keperawatan Jiwa Pada Tn. R Dengan Halusinasi Di Desa Sambiroto
Kecamatan Baron Nganjuk” Oleh :

Nama : M. Putra Haramain A

NIM : 202006052

Prodi : Pendidikan Profesi Ners

Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Pendidikan Profesi Ners
Departemen Keperawatan Jiwa, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Nopember-28 Nopember
2020

Mengesahkan :

Pembimbing Akademik Mahasiswa

(M. Taukhid, S.Kep.,Ns.,M.Kep) (M. Putra Haramain A)


LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KEPERAWATAN JIWA

Keperawatan Jiwa dengan judul “Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan


Departemen Keperawatan Jiwa Pada Tn. R Dengan Halusinasi Di Desa Sambiroto
Kecamatan Baron Nganjuk” Oleh :

Nama : M. Putra Haramain A

NIM : 202006052

Prodi : Pendidikan Profesi Ners

Sebagai salah satu syarat dalam pemenuhan tugas praktik Pendidikan Profesi Ners
Departemen Keperawatan Jiwa, yang dilaksanakan pada tanggal 01 Desember 2020

Mengesahkan :

Pembimbing Akademik Mahasiswa

(Linda Ishariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep) (M. Putra Haramain A)


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan kemudahan-Nya,
sehingga peneliti mampu menyelesaikan Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan
pada Tn. R dengan Halusinasi Di Desa Sambiroto Kecamatan Baron Nganjuk. Makalah ini
disusun sebagai salah satu persyaratan akademis Pendidikan Profesi Ners Departemen Jiwa.
Dalam menyusun Makalah ini, penulis telah banyak menerima bimbingan dan pengarahan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang
terhormat :
1. Ita Eko Suparni, SST.,M.Keb selaku Ketua STIKES Yayasan Karya Husada Kediri.
2. Ns. Farida Hayati, S.Kp,M.Kep selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES Karya
Husada Kediri.
3. Didit Damayanti, S.Kep.Ns.,M.Kep. selaku pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan masukan yang bermanfaat dalam penyusunan Laporan Pendahuluan dan
Asuhan Keperawatan Jiwa.
4. M. Taukhid, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing supervisi yang telah memberikan
bimbingan dan masukan yang bermanfaat dalam penyusunan Laporan Pendahuluan dan
Asuhan Keperawatan Jiwa.
5. Linda Ishariani, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku penguji supervisi yang telah memberikan
bimbingan dan masukan yang bermanfaat dalam penyusunan Laporan Pendahuluan dan
Asuhan Keperawatan Jiwa.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan
Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat berguna bagi penulis dan petugas kesehatan lain
maupun masyarakat yang memanfaatkannya.
LAPORAN PENDAHULUAN HALUSINASI

1. Pengertian
Halusinasi adalah pengalaman sensorik tanpa rangsangan eksternal terjadi pada keadaan
kesadaran penuh yang menggambarkan hilangnya kemampuan menilai realitas.(Sunaryo,
2004)
Halusinasi adalah persepsi sensori yang salah atau pengalaman persepsi yang tidak
sesuai dengan kenyataan (Sheila L Vidheak, 2001 : 298).
Halusinasi merupakan gangguan persepsi dimana klien mempersepsikan sesuatu yang
sebenarnya tidak terjadi, suatu pencerapan panca indra tanpa ada rangsangan dari luar
(Maramis, 1998).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa halusinasi adalah gangguan persepsi tanpa ada
rangsangan dari luar ekternal.
Menurut Stuart(2007) membagi halusinasi menjadi 7 jenis yang meliputi : Halusinasi
pendengaran (auditoriy) 70 %, Halusinasi penglihatan (Visual) 20 %, Halusinasi
penghidu (olfactory), Halusinasi peraba (tactile), Halusinasi pengecap (gustatory),
Halusinasi sinestetik, Halusinasi Kinesthetic. Halusinasi yang paling banyak di derita
adalah halusinasi pendengaran yaitu mencapai 70%, sedangkan halusinasi penglihatan
mencapai urutan kedua dengan rata-rata 20%, sedangkan halusinasi pengecapan,
penghidu, perabaan, kinestetik dan cenesthetik hanya 10%. Berikut merupakan
karakteristik tiap-tiap halusinasi.
1) Halusinasi Pendengaran : Ditandai dengan mendengar suara, teruatama suara – suara
orang, biasanya klien mendengar suara orang yang sedang membicarakan apa yang
sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu.
2) Halusinasi Penglihatan : Dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran
cahaya, gambaran geometrik, gambar kartun dan / atau panorama yang luas dan
kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan
3) Halusinasi Penghidu : Ditandai dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang
menjijikkan seperti : darah, urine atau feses. Kadang – kadang terhidu bau harum.
Biasanya berhubungan dengan stroke, tumor, kejang dan dementia.
4) Halusinasi Peraba : Ditandai dengan adanya rasa sakit atau tidak enak tanpa stimulus
yang terlihat.
5) Halusinasi Pengecap : Ditandai dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan
menjijikkan, merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin atau feses.
6) Halusinasi Sinestetik : Ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah
mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine.
7) Halusinasi Kinestetik Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak.
2. Tanda dan Gejala
a. Bicara, senyum, tertawa sendiri
b. Mengatakan mendengarkan suara, melihat, mengecap, menghirup (mencium) dan
merasa suatu yang tidak nyata
c. Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungann
d. Tidak dapat membedakan hal yang nyata dan tidak nyata
e. Tidak dapat memusatkan perhatian atau konsentrasi.
f. Sikap curiga dan saling bermusuhan.
g. Pembicaraan kacau kadang tak masuk akal.
h. Menarik diri menghindar dari orang lain.
i. Sulit membuat keputusan
j. Ketakutan.
k. Tidak mau melaksanakan asuhan mandiri: mandi, sikat gigi, ganti pakaian, berhias
yang rapi.
l. Mudah tersinggung, jengkel, marah.
m. Menyalahkan diri atau orang lain.
n. Muka marah kadang pucat.
o. Ekspresi wajah tegang.
p. Tekanan darah meningkat.
q. Nafas terengah-engah.
r. Nadi cepat
s. Banyak keringat.

3. Penyebab
penyebab atau sebagai triger munculnya halusinasi antara lain klien menarik diri dan
harga diri rendah. Akibat rendah diri dan kurangnya keterampilan berhubungan sosial
klien menjadi menarik diri dari lingkungan. Dampak selanjutnya klien akan lebih
terfokus pada dirinya. Stimulus internal menjadi lebih dominan dibandingkan stimulus
eksternal. Klien lama kelamaan kehilangan kemampuan membedakan stimulus internal
dengan stumulus eksternal. Kondisi ini memicu terjadinya halusinasi.
Klien yang mengalami halusinasi dapat kehilangan control dirinya sehingga bisa
membahayakan diri sendiri, orang lain maupun merusak lingkungan (risiko mencederai
diri, orang lain dan lingkungan). Hal ini terjadi jika halusinasi sudah sampai fase ke IV,
di mana klien mengalami pSitik dan perilakunya dikendalikan oleh isi halusinasinya.
Klien benar-benar kehilangan kemampuan penilaian realitas terhadap lingkungan. Dalam
situasi ini klien dapat melakukan bunuh diri, membunuh orang lain bahkan merusak
lingkungan.
4. Pohon Masalah

Menarik diri, minder Trauma, masalah psikososial,


dan menyendiri kesedihan

Gangguan persepsi
Isolasi sosial sensori : halusinasi
pendengaran

Tidak mampu
Resiko mencederai diri
mengontrol
sendiri dan orang lain
perilaku

Resiko perilaku
kekerasaan

5. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji


Masalah keperawatan
a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Perubahan sensori perseptual : halusinasi
c. Isolasi sosial : menarik diri
Data yang perlu dikaji
a. Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Data Subyektif :
 Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
 Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika sedang kesal
atau marah.
 Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Objektif :
 Mata merah, wajah agak merah.
 Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit, memukul diri
sendiri/orang lain.
 Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
 Merusak dan melempar barang-barang.

b. Perubahan sensori perseptual : halusinasi


Data Subjektif :
 Klien mengatakan mendengar bunyi yang tidak berhubungan dengan stimulus nyata
 Klien mengatakan melihat gambaran tanpa ada stimulus yang nyata
 Klien mengatakan mencium bau tanpa stimulus
 Klien merasa makan sesuatu
 Klien merasa ada sesuatu pada kulitnya
 Klien takut pada suara/bunyi/gambar yang dilihat dan didengar
 Klien ingin memukul/melempar barang-barang
Data Objektif :
 Klien berbicara dan tertawa sendiri
 Klien bersikap seperti mendengar/melihat sesuatu
 Klien berhenti bicara ditengah kalimat untuk mendengarkan sesuatu
 Disorientasi

c. Isolasi sosial : menarik diri


Data Subyektif :
 Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa, bodoh,
mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap diri sendiri.
Data Obyektif :
 Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif tindakan,
ingin mencederai diri/ingin mengakhiri hidup, Apatis, Ekspresi sedih, Komunikasi
verbal kurang, Aktivitas menurun, Posisi jSitin pada saat tidur, Menolak
berhubungan, Kurang memperhatikan kebersihan

6. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan sensori persepsi : halusinasi
b. Isolasi sosial : menarik diri
7. Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa 1 : Perubahan sensori persepsi halusinasi
Tujuan umum : Klien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dasar untuk kelancaran hubungan
interaksi seanjutnya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi
terapeutik
b. Klien dapat mengenal halusinasinya
Tindakan :
1) Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2) Observasi tingkah laku klien terkait dengan halusinasinya: bicara dan tertawa
tanpa stimulus memandang ke kiri/ke kanan/ kedepan seolah-olah ada teman
bicara
3) Bantu klien mengenal halusinasinya
4) Tanyakan apakah ada suara yang didengar
5) Apa yang dikatakan halusinasinya
6) Katakan perawat percaya klien mendengar suara itu , namun perawat sendiri tidak
mendengarnya.
7) Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti itu
8) Katakan bahwa perawat akan membantu klien

c. Klien dapat mengontrol halusinasinya


Tindakan :
1) Identifikasi bersama klien cara tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (
tidur, marah, menyibukkan diri dll)
2) Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien, jika bermanfaat ber pujian
3) Diskusikan cara baru untuk memutus/mengontrol timbulnya halusinasi:
 Katakan “ saya tidak mau dengar”
 Menemui orang lain
 Membuat jadwal kegiatan sehari-hari
 Meminta keluarga/teman/perawat untuk menyapa jika klien tampak bicara
sendiri
4) Bantu klien memilih dan melatih cara memutus halusinasinya secara bertahap
5) Beri kesempatan untuk melakukan cara yang telah dilatih
6) Evaluasi hasilnya dan beri pujian jika berhasil
7) Anjurkan klien mengikuti TAK, orientasi, realita, stimulasi persepsi

d. Klien mendapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya


Tindakan :
1) Anjurkan klien untuk memberitahu keluarga jika mengalami halusinasi
2) Diskusikan dengan keluarga (pada saat berkunjung/pada saat kunjungan rumah):
3) Gejala halusinasi yang dialami klien
4) Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi
5) Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi dirumah, diberi kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersama, bepergian bersama
6) Beri informasi waktu follow up atau kenapa perlu mendapat bantuan : halusinasi
tidak terkontrol, dan resiko mencederai diri atau orang lain

e. Klien memanfaatkan obat dengan baik


Tindakan :
1) Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan manfaat
minum obat
2) Anjurkan klien meminta sendiri obat pada perawat dan merasakan manfaatnya
3) Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat dan efek samping minum
obat yang dirasakan
4) Diskusikan akibat berhenti obat-obat tanpa konsultasi
5) Bantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar.

Diagnosa II : isolasi sosial menarik diri


Tujuan umum : klien tidak terjadi perubahan sensori persepsi: halusinasi
Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya: salam terapeutik, memperkenalkan diri, jelaskan
tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang tenang, buat kesepakatan dengan jelas
tentang topik, tempat dan waktu.
2) Beri perhatian dan penghaargaan: temSiti klien walau tidak menjawab.
3) Dengarkan dengan empati: beri kesempatan bicara, jangan terburu-buru,
tunjukkan bahwa perawat mengikuti pembicaraan klien.

b. Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri


Tindakan :
1) Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya
2) Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab menarik
diri atau mau bergaul
3) Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta
penyebab yang muncul
4) Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
c. Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian
tidak berhubungan dengan orang lain.
Tindakan :
1) Kaji pengetahuan klien tentang manfaat dan keuntungan berhubungan dengan
orang lain
 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan tentang
keuntungan berhubungan dengan prang lain
 Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain
 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain
2) Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang
lain
 Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaan dengan orang
lain
 Diskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang
lain
 Beri reinforcement positif terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan
tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
d. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial
Tindakan :
1) Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain
2) Dorong dan bantu kien untuk berhubungan dengan orang lain melalui tahap :
 K–P
 K – P – P lain
 K – P – P lain – K lain
 K – Kel/Klp/Masy
3) Beri reinforcement positif terhadap keberhasilan yang telah dicapai
4) Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan
5) Diskusikan jadwal harian yang dilakukan bersama klien dalam mengisi waktu
6) Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan
7) Beri reinforcement positif atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
e. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain
Tindakan :
1) Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya bila berhubungan dengan orang
lain
2) Diskusikan dengan klien tentang perasaan masnfaat berhubungan dengan orang
lain
3) Beri reinforcement positif atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan
manfaat berhubungan dengan oranglain

f. Klien dapat memberdayakan sistem pendukung atau keluarga


Tindakan :
1) Bina hubungan saling percaya dengan keluarga
2) Diskusikan dengan anggota keluarga tentang :
 Perilaku menarik diri
 Penyebab perilaku menarik diri
 Akibat yang terjadi jika perilaku menarik diri tidak ditanggapi
 Cara keluarga menghadapi klien menarik diri
3) Dorong anggota keluarga untukmemberikan dukungan kepada klien untuk
berkomunikasi dengan orang lain
4) Anjurkan anggota keluarga secara rutin dan bergantian menjenguk klien minimal
satu kali seminggu
5) Beri reinforcement positif positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga

Tindakan keperawatan pada pasien dapat dilakukan minumum dalam 4 kali pertemuan dan
dilanjutkan sampai pasien mampu mengontrol halusinasinya. Berikut ini akan diuraikan
strategi komunikasi untuk tiap pertemuan.

SP 1 : Pengkajian dan Mengenal Halusinasi

Mengkaji kesadaran pasien akan halusinasinya, dan pengenalan akan halusinasi: isi,
frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus, perasaan, respon pasien,serta upaya yang
telah dilakukan pasien untuk mengontrol halusinasi, menjelaskan cara mengontrol
halusinasi: menghardik,melatih pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik,
masukan pada jadwal kegiatan untuk latihan menghardik.

Orientasi
Assalamualaikum Citra, saya perawat yang akan merawat Citra. Nama Saya ..., senang
dipanggil... Seminggu sekali saya akan kemari”.Bagaimana perasaan Citra hari ini?”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang mengganggu dan cara
mengontrol suara-suara tersebut?Di mana kita duduk? Di ruang tamu? Berapa lama?
Bagaimana kalau 30menit?
Kerja
Apakah Citra mendengar suara tanpa ada wujudnya? Saya percaya Citra dengar dan saya
sendiri tidak mendengarnya. Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan
yang paling sering Citra dengar suara? berapa kali sehari Citra alami? Pada keadaan apa
suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri? Apa yang Citra rasakan pada saat
mendengar suara itu? Bagaimana perasaan Citra saat mendengar suara itu? Kemudian... apa
yang Citra lakukan? Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang? Apa yang Citra alami itu
dinamakan Halusinasi.Ada empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minm
obat, bercakap-cakap dan melakukan aktivitas. Bagaimana kalau kita latih satu cara dulu?
Yaitu dengan menghardik?Bagaimana kalau kita mulai ya! Begini suster akan
mempraktekkan dahulu baru nanti Citra mempraktekkan kembali apa yang suster telah
lakukan.Begini Citra! Jika suara itu muncul katakan dengan keras pergi kamu...pergi.... saya
tidak mau dengar kamu suara palsu sambil menutup kedua telinga Citra. Seperti ini ya Citra !
coba sekarang Citra ulangi lagi seperti yang suster lakukan dan peragakan tadi. Bagus sekali
Citra

Terminasi
”Bagaimana perasaan Citra setelah kita bercakap-cakap”?”Jadi suara-suara itu mengejek
Citra, terus-menerus terjadi dan terutama kalau sendiri dan Citra merasa kesal”.”Seperti yang
telah kita pelajari bila suara-suara itu muncul Citra katakan ”pergi....pergi.... saya tidak mau
dengar itu suara palsu” lakukan itu selama tiga kali sehari yaitu jam 09.00, 14.00 dan 20.00
sesuai dengan jadual kegiatan harian yang telah kita buat tadi ya? Baik Citra kita ketemu satu
minggu lagi, nantisuster akan melihat bagaimana Citra melakukan cara mengontrol
halusinasi dengan menghardik. Dan Citra perhatikan apakah suara-suara itu masih
terjadi!Seminggu lagi kita akan bertemu untuk melatih cara ke dua yaitu minum obat untuk
mencegah suara-suara itu muncul. Mau jam berapa? Bagaimana kalau seperti saat ini, jam
10.00? Sampai jumpa. Wassalammualaikum”

SP 2 : Enam Benar Minum Obat

Evaluasi tanda dan gejala halusinasi, validasi kemampuan pasien mengenal halusinasi
yang dialami dan kemampuan pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik,
berikan pujian, evaluasi manfaat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik;
latihcara mengontrol halusinasi dengan patuh obat (jelaskan 6 benar: jenis, waktu,
dosis, frekuensi, cara, kontinuitas minum obat), masukkan pada jadual kegiatanuntuk
minum obat sesuai jadual.

Berikut ini tindakan keperawatan yang harus dilakukan agar pasien patuh
menggunakan obat:
 Jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa
 Jelaskan akibat bila obat tidak digunakan sesuai program
 Jelaskan akibat bila putus obat
 Jelaskan cara mendapatkan obat/berobat
 Jelaskan cara menggunakan obat dengan prinsip 6 benar (benar obat, benar pasien,
benar cara, benar waktu, benar dosis dan kontinuitas)
Orientasi
“Asalamualaikum Citra! Bagaimana perasaan Citra hari ini?” Apakah halusinasinya masih
ada? “Apakah Citra telah melakukan apa yang telah kita pelajari dua hari yang
lalu?”Bagaimana apakah dengan menghardik suara-suara yang Citra dengar berkurang?
Bagus sekarang coba praktekkan pada suster bagaimana Citra melakukannya bagus sekali.
Coba sekarang perlihatkan pada suster jadual kegiatan latihan menghardik yang Citra lakukan
bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara kedua dari 4 cara mengendalikan
suara-suara yang muncul yaitu cara minum obat yang benar. Kita akan berlatih selama
setengah jam disini setuju Citra”
Kerja
Citra, dokter memberikan obat untuk Citra. Sekarang saya akan menjelaskannya pada Citra.
Ini ada tiga macam obatnya: yang warna orang orange namanya Chlorpromasin (CPZ)
minumnya 3 kali sehari gunanya supaya tenang dan berkurang rasa marah dan mondar
mandirnya.Yang putih namanya triheksipenidil (THP) minumnya 3 kali sehari gunanya
supaya relaks dan tidak kaku, satu lagi yang warnanya merah jambu namanya haloperidol
(HP) gunanya untuk menghilangkan suara-suara dimimum tiga kali sehari juga. Ketiga obat
tadi diminum pada jam 07.00, 13.00 dan 19.30. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak
boleh dihentikan karena kadarnya harus stabil dalam tubuh. Penurunan dosis atau
penghentian obat ditentukan oleh dokter, kalau obat tidak teratur, Citra dapat kambuh dan
perlu waktu lagi untuk pemulihan.
Kalau obat habis Citra bisakontrol ke puskesmas untuk mendapatkan obat lagi. Untuk itu dua
hari sebelum obat habis diharapkan Citra sudah kontrol.” Citra juga harus teliti saat
menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, pastikan bahwa itu obat yang benar-
benar punya Citra. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya.
Pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara yang benar yaitu diminum sesudah
makan dan tepat jamnya.Citra juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali
minum.Upayakan minum 2 liter perhari agar manfaat obatnya optimal.“Bila nanti setelah
minum obat mulut Citra terasakering, untuk membantu mengatasinya Citra bisa mengisap-
isap es batu. Bila Citra merasa mata berkunang-kunang, Citra sebaiknyaistirahat dan jangan
beraktivitas dulu, dan harus cukup minum 10 gelas air putih sehari.Sekarang kita masukkan
waktu minum obatnya kedalam jadual ya
Terminasi
“ Bagaimana perasaan Citra setelah kita bercakap-cakap tentang obat”sudah berapa cara yang
kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba sebutkan! Bagus( jika benar) jadual minum
obat sudah kita buat yaitu jam 07.00, 13.00 dan 19.30 pada jadual kegiatan Citra. Jangan lupa
Citra minta obat pada keluarga jika tiba waktu minum obat. Minggu depan kita akan bertemu
lagi untuk melihat manfaat minum obat dan berlatih cara ketiga untuk mengontrol suara-suara
atau halusinasi Citra yaitu dengan bercakap-cakap dengan anggota keluarga. Mau jam
berapa? bagimana kalau jam 10.00? Sampai jumpa Wassalammualaikum

SP 3 : Bercakap-cakap

Evaluasi gejala halusinasi, validasi kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi


dengan menghardik, minum obat, berikan pujian; evaluasi manfaat mengontrol
halusinasi dengan menghardik, minum obat sesuai jadual;latih cara mengontrol
halusinasi dengan cara bercakap-cakap saat terjadi halusinasi; masukkan pada jaduai
kegiatan untuk latihan.
Orientasi
“Asalamualaikum Citra! Bagaimana perasaan Citra hari ini?” Apakah masih muncul
halusinasinya?Apakah Citra telah melakukan dua cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?” Coba suster liat jadual kegiatan harian Citra?
Bagus sekali sekarang coba suster liat obatnya oh ya bagus sekali Citra minum obat dengan
teratur jam 07.00, 13.00 dan 19.30 dan latihan menghardik suara-suara juga dilakukan dengan
teratur.
Sekarang suster mau hitung jumlah obat Citra! Citra tiga hari lagi obat Citra akan habis Citra
harus ke puskemas besok untuk minta obat lagi ya?. Sekarang coba ceritakan pada suster
apakah dengan dua cara tadi suara-suara yang Citra dengan berkurang? Coba sekarang
praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari. Coba ceritakan perbedaan
minum obat secara teratur dengan yang dulu tidak teratur? dan jelaskan kembali pada suster 6
cara minum obat dengan benar. Bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara
ketiga dari 4 cara mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu bercakap-cakap dengan
anggota keluarga. Kita akan berlatih selama setengah jam disini setuju Citra”
Kerja
”Caranya jika Citra mulai mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak
ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan Citra.
Contohnya begini; ... tolong , saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya!
Atau kalau ada orang dirumah misalnya adek Citra katakan” dek, ayo ngobrol dengan kakak
Citra, kakak sedang dengan suara-suara nih? Begitu Citra. Coba Citra lakukan seperti yang
saya lakukan tadi. Ya bagus begitu bagus!
Terminasi
“Bagaimana perasaan Citra setelah kita berlatih tentang cara mengontrol suara-suara dengan
bercakap-cakap” jadi sudah berapa cara yang kita latih untuk mengontrol suara-suara? Coba
sebutkan! Bagus(jika benar) mari sekarang kita masukkan ke jadual harian Citra ya? Berapa
kali Citra akan bercakap-cakap oh dua kali? Jam berapa saja 09.00 dan 16.00. Jangan lupa
Citra melakukan cara ke tiga ini ya agar suara-suara yang Citra dengar tidak menganggu Citra
lagi ya? Minggu depan kita akan bertemu lagi untuk melihat manfaat bercakap-cakap dan
berlatih cara keempat untuk mengontrol suara-suara atau halusinasi Citra yaitu dengan
melakukan aktivitas di rumah? Apa yang akan kita lakukan oh bagus membereskan kamar
dan mencuci baju ya? Mau jam berapa? bagimana kalau jam 10.00? Sampai jumpa
Wassalammualaikum

SP 4 : Melakukan Aktivitas Sehari-hari

Pada tindakan keempat ini dapat diulang untuk beberapa kegiatan harian. Semakin
banyak kegiatan yang dilakukan semakin sedikit kemungkinan berhalusinasi. Berikut
beberapa kegiatan yang dapat dilatih.

a. Membereskan Kamar

Evaluasi tanda dan gejala halusinasi, validasi kemampuan pasien untuk mengontrol
halusinasi dengan menghardik, minum obat dan bercakap-cakap dengan orang lain,
berikan pujian;latih cara mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan harian
(mulai 2 kegiatan);masukkan pada jaduai kegiatan untuk melakukan kegiatan harian.
Orientasi
“Asalamualaikum Citra! Bagaimana perasaan Citra hari ini?” Apakah masih ada
halusinasinya? “Apakah Citra telah melakukan tiga cara yang telah dipelajari untuk
menghilangkan suara-suara yang menganggu?” Coba suster liat jadual kegiatan harian Citra?
Bagus sekali Citra minum obat dengan teratur jam 07.00, 13.00 dan 19.30, latihan
menghardik suara-suara dan bercakap-cakap dengan anggota keluarga juga dilakukan dengan
teratur. Sekarang coba ceritakan pada suster apakah dengan ketiga cara tadi suara-suara yang
Citra dengan berkurang? Bagus sekali dengan suara-suara itu sudah tidak mengganggu Citra
lagi ya. Coba sekarang praktekkan cara menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan
jelaskan kembali pada suster 6 cara minum obat dengan benar dan dengan siapa Citra biasa
bercakap-cakap dirumah. Bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan belajar cara terakhir
mengendalikan suara-suara yang muncul yaitu melakukan aktivitas dirumah yaitu
membereskan kamar, tujuannya kalau Citra sibuk maka kesempatan muncul suara suara akan
berkurang. Kita akan berlatih selama setengah jam disini setuju Citra”
Kerja
”Baiklah mari kita merapihkan tempat tidur. Tujuannya agar Citra dapat mengalihkan suara
yang didengar. Dimana kamar tidur Citra? Nah kalau kita akan merapihkan tempat tidur, kita
pindahkan dulu bantal, guling dan selimutnya. Bagus sekarang kita angkat sepreinya dan mari
kita balik kasurnya.”Nah sekarang kita pasang sepreinya lagi, kita mulai dari arah atas
ya...Sekarang bagian kaki, tarik dan masukkan, lalu bagian pinggir dimasukkan. ”Sekarang
ambil bantal dan letakkan dibagian atas kepala selanjutnya kita lipat dan rapihkan selimutnya
dan letakkan dibawah kaki. Bagus! Sekali Citra dapat melakukannya dengan baik dan rapih.
Sekarang mari kita masukkan jadual kegitan ini ya? Jam berapa Citra akan melakukan
kegiatan ini oh jam 06.00 dan 15.00 setelah bagun tidur ya! Kalau sudah dilakukan diberi
tanda ya... bagus”.
Terminasi
”Bagaimana perasaan Citra setelah membereskan tempat tidur” apakah selama kegiatan
berlangsung suara-suara itu datang? Oh bagus jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya
” jadi Citra dapat melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara” Nah sekarang coba
ulangi langkah-langkah yang tadi telah kita lakukan!” Bagus sekarang masukkan ke jadual
harian ya dan buat cek list kalau sudah dilakukan”
”Citra minggu depan kita akan latihan mencuci baju jam berapa kita ketemu bagaimana
kalau jam sepuluh disini ya” Wassalammualaikum
b. Melakukan aktivitas sehari-hari : Mencuci Baju.
Orientasi
“Asalamualaikum Citra! Bagaimana perasaan Citra Hari ini?” “Apakah Citra telah
melakukan keempat cara yang telah dipelajari untuk menghilangkan suara-suara yang
menganggu?” Coba suster liat jadual kegiatan harian Citra? Bagus sekali Citra minum obat
dengan teratur jam 07.00, 13.00 dan 19.30, latihan menghardik suara-suara dan bercakap-
cakap dengan anggota keluarga Citra juga melakukan kegiatan dirumah ya sesuai dengan
jadual. Sekarang coba ceritakan pada suster apakah dengan cara-cara tersebut suara-suara
yang Citra dengan berkurang? Bagus sekali dengan melakukan apa yang telah kita pelajari
suara-suara itu sudah tidak mengganggu Citra lagi ya. Coba sekarang praktekkan cara
menghardik suara-suara yang telah kita pelajari dan jelaskan kembali pada suster 6 cara
minum obat dengan benar dan bercakap-cakap dengan siapa Citra biasa bercakap-cakap
dirumah, selain itu Citra juga rajin ya melakukan kegiatan membereskan kamar ya oh ya
kamar dan rumah Citra jadi rapih ya . Bagus sekali” Baiklah pada hari ini kita akan belajar
cara mencuci baju untuk mengendalikan suara-suara yang muncul Kita akan berlatih
selama setengah jam dimana tempat mencuci baju oh ya disini ya Citra”
Kerja
”Baiklah mari kita mulai mencuci baju. Tujuannya agar Citra dapat mengalihkan suara yang
didengar. Ditempat cuci baju ya Citra? Nah kalau kita akan mencuci terlebih dahulu kita
pisahkan pakain berwarna dan putih supaya yang putih tidak terkena lunturan pada saat di
cuci, kemudian direndam dalam air sabun selama 30 menit setelah itu dikucek bagian yang
kotor. Setelah itu dibilas dengan air bersih sampai busa sabun hilang lalu dijemur ditempat
jemuran tetapi sebelumnya diperas dulu supaya tidak ada air yang menetes dari baju ya
Citra?” Bagus! Sekali Citra dapat melakukannya dengan baik dan bersih. Sekarang mari kita
masukkan jadual kegitan ini ya? Jam berapa Citra akan melakukan kegiatan ini oh jam
06.30”Bagus Kalau sudah dilakukan diberi tanda ya... bagus
Terminasi
”Bagaimana perasaan Citra setelah mencuci baju” apakah selama kegiatan berlangsung suara-
suara itu datang? Oh bagus jadi selama latihan suara-suara itu tidak ada ya ” jadi Citra dapat
melakukan kegiatan untuk menghilangkan suara-suara” Nah sekarang coba ulangi langkah-
langkah yang tadi telah kita lakukan!” Bagus sekarang masukkan ke jadual harian ya dan buat
cek list kalau sudah dilakukan” ”jangan lupa Citra tetap harus melakukan latihan mengontrol
suara-suara yang telah kita latih yaitu apa saja Citra” Bagus sekali jadi ada empat cara yaitu
menghardik, minum obat dengan benar, bercakap-cakap dan melakukan kegiatan” ”Baik
Citra minggu depan saya akan datang lagi untuk menilai kemampuan Citra mengontrol
suara-suara.”Jam berapa kita ketemu bagaimana kalau jam sepuluh disini ya”
Wassalammualaikum

Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga Pasien Halusinasi


Tindakan keperawatan tidak hanya ditujukan untuk pasien tetapi juga diberikan kepada
keluarga, sehingga keluarga mampu mengarahkan pasien dalam mengontrol halusinasi.
Tindakan keperawatan dilakukan pada keluarga, dilanjutkan kepada pasien dan
dioperkan kembali kepada keluarga untuk membimbing dan memantau kondisi pasien
halusinasi.
Tujuan: Keluarga mampu:
1) Mengenal masalah halusinasi dan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
2) Menjelaskanpengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi
(menggunakan booklet)
3) Merawat pasien halusinasi
4) Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan untuk mengontrol halusinasi
5) Mengenal tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan rujukan segera ke
fasilitas kesehatan
6) Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk follow up pasien secara teratur.

Tindakan Keperawatan
1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi
(menggunakan bookleat)
3) Melatih keluarga cara merawat pasien halusinasi
4) Membimbing keluarga merawat pasien halusinasi
5) Melatih keluarga menciptakan suasana keluarga dan lingkungan untuk mengontrol
halusinasi
6) Mendiskusikan dengan keluarga tanda dan gejala kekambuhan yang memerlukan
rujukan segera ke fasilitas kesehatan
7) Menganjurkan follow up ke fasilitas pelayanan kesehatan secara teratur.

SP 5 Untuk Keluarga: Mengenal Masalah dalam Merawat Pasien Halusinasi dan


Melatih Mengontrol Halusinasi pasien dengan Menghardik
Secara rinci latihan kelima dengan keluarga di lakukan dengan tahapan sebagai
berikut:diskusikan masalah yg dirasakan dalam merawat pasien, jelaskan pengertian,
tanda dan gejala, proses terjadinya halusinasi (gunakan booklet), jelaskan cara
mengontrol halusinasi dengan melatih cara menghardik halusinasi, anjurkan
membantu pasien sesuai jaduali dan memberikan pujian.
Orientasi
” Selamat pagi ibu Siti, bagaimana perasaan hari ini? Bu, apa yang ibu temukan masalah dan
cara merawat Citra? Baiklah sekarang kita akan membicarakan tenang suara-suara yang
didengar Citra, dan cara merawatnya. Berapa lama kita bicara bu? Bagaimana kalau 45 menit,
saya akan bicara dengan Citra dulu dan saya akan jlaskan pada ibu masalah dan cara merawat
Citra. Dimana kita bicara Bu”?
Kerja
”Selama ini apa yang dilakukan oleh Citra?” Oh jadi Citra sering tertawa dan bercakap-cakap
sendiri ya bu dan kadang-kadang marah tanpa sebab. Baik bu gejala yang dialami oleh Citra
itu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada
bendanya. ” Jadi jika Citra mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya tidak ada” Kalau
Citra mengatakan melihat bayang-bayang sebenarnya bayangan itu tidak ada. Kalau Citra
berada dalam kondisi seperti itu, Ibu jangan menyetujui atau menyanggah apa yang
diceritakan oleh Citra!” dengarkan saja! Dan katakan pada Citra untuk tidak mendengar
suara atau melihat bayangan itu! Ingatkan Citra cara menghardik yang telah saya ajarkan
kepadanya. ”Caranya menutup mata dan katakan pergi kamu, kamu suara palsu atau
bayangan palsu” Bagus seperti itu ya Bu? Oh ya ibu dan keluarga harus mengingatkan Citra
untuk melatih mengontrol suara-suara yang didengar sesuai dengan jadual yang telah dibuat
Citra dan berikan pujian pada Citra bila telah melakukannya dengan baik”
Terminasi”
Bagaimana perasaan ibu Siti setelah kita berdiskusi?” coba Ibu ulangi lagi apa yang dihadapi
Ibu dalam merawat Citra? ” Ibu Siti jika Citra mendengar suara-suara atau melihat bayangan-
bayangan, cobalah untuk menerapkan cara yang telah kita pelajari yaitu dengan tidak
menyokong atau menyanggah halusinasinya!” dan minta Citra untuk mengatakan pergi kamu,
kamu suara palsu. ” Minggu depan saya akan kemari lagi untuk berdiskusi tentang obat yang
harus diminum oleh Citra Wassalammualaikum

SP 6 Untuk Keluarga: Melatih Keluarga Merawat Pasien Halusinasi dengan Enam


Benar Minum Obat
Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala halusinasi pasien, merawat
pasien dalam mengontrol halusinasi dengan menghardik, berikan pujian;jelaskan 6
benar cara memberikan obat;latih cara memberikan/membimbing minum obat dan
anjurkan membantu pasien sesuai jadual.
Orientasi
“Assalamualaikum Ibu Siti” bagaimana perasaan ibu hari ini?” apakah Citra masih terlihat
bicara sendiri? Apakah ibu sudah melakukan apa yang kita telah pelajari minggu lalu yaitu
cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik apabila Citra terlihat sedang bercakap-
cakap sendiri, Bagus!: sesuai dengan janji kita minggu lalu, hari ini kita akan berdiskusi
tentang 6 benar minum obat bagi Citra Yaitu benar nama, dosis, waktu, obatnya,
frekuensinya dan keteraturan minum obat? Mau berapa lama? Dimana enaknya kita
berdiskusi?” Bagaimana kalau disini saja?”

Kerja

“Cara kedua untuk membantu Citra mengontrol halusinasi adalah dengan minum obat baiklah
saya akan jelaskan cara benar minum obat yaitu benar nama, dosis, waktu, obat, frekuensi
dan keteraturan minum obat. “Citra sudah mendapat obat dari dokterpuskesmas dan
Citraharus minum obat ini secara teratur agar pikirannya jadi tenang, sehingga tidurnya juga
tenang. Obatnya ada tiga macam ya bu, yang warnanya oranyenamanya CPZ, yang putih ini
namanya THP, dan yangmerah jambu ini namanya HLP semuanya ini harus diminum Citra3
kali sehari jam 07.00 pagi, jam 13.00 siang, danjam 19.30”.

“Bila nanti setelah minum obat Citra mengeluh mulutnya terasa kering, untuk membantu
mengatasinya Citra bisa diberikan es batu untuk diisap-isap. Bila Citra mengeluh matanya
berkunang-kunang, sebaiknyaCitra disuruh istirahat dan jangan beraktivitas dulu”

“Sebelum minum obat ini, ibu bantu Citrauntuk melihat dulu label di bungkus obat apakah
benar nama Citra tertulis disitu, berapa dosis yang harus diminum, jam berapa saja Citraharus
minum. Baca juga apakah nama obatnya sudah benar?”
“Jangan pernah menghentikan minum obat Citra, sebelum berkonsultasi dengan dokter ya
bu”Tolong Ibu Anni bisa membantu untuk memantau minum obat. Berikan pujian dan
dorongan untuk melaksanakannya! Bantu Citra minum obat secara teratur”
Terminasi
“Bagaimana perasaan ibu Siti setelah kita bercakap-cakap” Coba ibu ceritakan dan sebutkan
lagi enam benar minum obat untuk mengatasi halusinasi” dalam seminggu ini cobalah untuk
memantau Citra untuk tetap minum obat secara teratur dan mengingatkan Citra untuk
menghardik halusinasi bila Citra sedang berhalusinasi.Minggu depan saya akan kemari
untuk melatih cara ketiga mengontrol halusinasi Citra dengan bercakap-cakap bersama-sama
dengan anggota keluarga. Saya akan datang sekitar jam 10.00 pagi Wassalammualaikum

SP 7 Untuk Keluarga: Melatih Keluarga Merawat Pasien Halusinasi dengan bercakap-


cakap dan Melakukan Kegiatan
Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi halusinasi pasien dan
merawat/melatih pasien menghardik, dan memberikan obat, berikan pujian atas
upaya yang telah dilakukan keluarga, Jelaskan cara bercakap-cakap dan melakukan
kegiatan untuk mengontrol halusinasi,Latih dan sediakan waktu bercakap-cakap
dengan pasien terutama saat halusinasi dan Anjurkan membantu pasien sesuai jaduali
dan memberikan pujian
Orientasi
”Assalammualaikum Ibu Siti! Bagaimana perasaan ibu Siti pagi ini? Apakah Citra masih
terlihat bicara sendiri? Apakah ibu sudah melakukan apa yang kita telah pelajari minggu lalu?
Bagus coba ibu praktekkan. ”sesuai dengan janji kita minggu lalu, hari ini kita akan
berdiskusi cara ke tiga menangSiti Citra yang mengalami halusinasi? Berapa lama kita akan
bidiskusi dan dimana kita akan berdiskusi?
Kerja
”cara ketiga yang dilakukan untuk mengatasi halusinasi adalah dengan mengajak Citra
bercakap-cakap dengan anggota keluarga yang lain. Saya sudah melatih Citra untuk
menerapkan empat cara mengatasi halusinasi yaitu menghardik, minum obat secara teratur
dan bercakap-cakap dengan anggota keluarga yang lain serta melakukan kegiatan dirumah.
Bila ibu melihat Citra sedang sendiri dan tampak sedang bercakap-cakap sendiri ibu katakan
Citra mari kita bercakap-cakap dengan ibu. Topiknya apa saja yang ibu dan Citra sukai.
Selain itu tolong ibu pantau Citra untuk melakukan aktivitas dirumah untuk membantu
mengontrol halusinasi. Saya sudah ajarkan dua cara yaitu membereskan kamar tidur dan
mencuci baju. Tolong ibu pantau keseluruhan kegiatan yang telah saya latih kepada Citra
agar suara-suara yang menganggu tidak muncul lagi. Berikan pujian dan dorongan untuk
melaksanakannya. Jangan biarkan Citra melamun, karena kalau melamun halusinasinya akan
muncul lagi. Upayakan untuk membantu mengontrol halusinasi Citra dengan cara-cara yang
sudah saya latih yaitu mengharidik, minum obat dengan teratur, bercakap-cakap dan
melakukan aktivitas. Juga buat kegiatan keluarga bersama seperti makan bersama atau
beribadah bersama.
Terminasi
”Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap? Coba ibu sebutkan lagi empat cara
untuk membantu Citra mengatasi halusinasinya!” Dalam seminggu ini cobalah pantau Citra
menerapkan cara-cara tadi! Minggu depan saya kan kemari untuk melatih Citra melakukan
aktivitas dirumah untuk mengontrol halusinasi Citra. Saya akan datang jam 10.00
Wassalammualaikum

SP 8 Untuk Keluarga:Melatih Keluarga Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan Untuk


follow up Pasien Halusinasi
Evaluasi kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala halusinasi pasien,
merawat/melatih pasien menghardik, memberikan obat dan bercakap-cakap, Berikan
pujian atas upaya yang telah dilakukan keluarga, Jelaskan follow up ke PKM, tanda
kambuh, rujukan danAnjurkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan
pujian
Orientasi
”Assalammualaikum” Bagaimana perasaan ibu Siti pagi ini? Apakah Citra sudah melakukan
seluruh latihan yang telah diajarkan untuk mengontrol suara-suara yang muncul? Yaitu
menghardik, bercakap-cakap dengan anggota keluarga dan melakukan aktivitas dan
bagaimana minum obatnya? Apakah halusinasinya masih sering muncul? “Mari kita lihat
jadualiCitra, bagus ibu sudah membantu Citrauntuk melakukannya. Bagaimana keadaan
Citra setelah teratur minum obat dan berlatih mengontrol halusinasi dengan menghardik,
bercakap-cakap dengan anggota keluarga dan melakukan aktivitas? Bagaimana hasilnya?
Baik, sudah banyakperubahan yang terjadi ya bu”Pagi ini kita berdiskusi tentang fasilitas
kesehatan yang bisa ibu gunakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh Citra. Mau
dimana kita akan berbicara berapa lama kita akan bicara bagaimana kalau 45 menit disini saja
bu?

Kerja
” Ibu, saat ini Mba Citra sudah mampu untuk mengontrol halusinasi dengan menghardik,
minum obat secara teratur, bercakap-cakap dengan keluarga, dan melakukan kegiatan
dirumah. Untuk saat ini, kami perawat Puskesmas sudah tidak lagi datang home visit
sehingga diharapkan ibu dan keluarga dapat mandiri merawat Citra dirumah dengan
didampingi oleh bu Kader. Selama ini kemana ibu biasanya membawa Citra pergi berobat?
Ada beberapa fasilitas kesehatan yang bisa Citra gunakan. Kalauberobat jalan Ibu bisa
membawa Citra ke puskesmas terdekat yang ada didekat sini. Jika perilaku Citra tidak
terkendali misalnya mengamuk, menolak minum obat, jika ini terjadi maka ibu habis segera
membawa Citra ke puskesmas walaupun belum jaduali kontrolatau ibu segera telpon saya
agar Citra segera dibawa kerumah sakit jiwa jika tidak ada ibu bisa membawa kerumah sakit
umum agar mendapatkan perawatan dan pengobatan terbaik. Bagaimana ibu? Ada yang mau
ditanyakan? Bagus

Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah mendapatkan penjelasan dari saya tadi? Coba ibu sebutkan
lagi fasilitas pelayanan kesehatan yang bisa Citra gunakan untuk mengatasi jika ada masalah
pada Citra! Tetap jangan lupa membantu kegiatan Citra sesuai jadual. Saya akan kembali
minggu depan untuk mendiskusikan masalah lain yang dihadapi oleh ibu
Wassalammualaikum
DAFTAR PUSTAKA

Stuart GW, Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Jakarta : EGC, 1995

Keliat Budi Ana, Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Edisi I, Jakarta : EGC, 1999

Keliat BA. Asuhan Klien Gangguan Hubungan Sosial: Menarik Diri. Jakarta : FIK UI. 1999
Keliat BA. Proses kesehatan jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. 1999

Aziz R, dkk, Pedoman Asuhan Keperawatan Jiwa Semarang : RSJD Dr. Amino
Gonohutomo, 2003

Tim Direktorat Keswa, Standar Asuhan Keperawatan Jiwa, Edisi 1, Bandung, RSJP
Bandung, 2000

Anda mungkin juga menyukai