Anda di halaman 1dari 48

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang

belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya sektor

pariwisata. Untuk lebih memantapkan pertumbuhan sektor pariwisata

dalam rangka mendukung pencapaian sasaran pembangunan, sehingga

perlu diupayakan pengembangan produk-produk yang mempunyai

keterkaitan sektor pariwisata. Pengembangan kepariwisataan berkaitan erat

dengan pelestarian nilai-nilai kepribadian dan pengembangan budaya

bangsa, dengan memanfaatkan seluruh potensi keindahan dan kekayaan

alam Indonesia.

Pemanfaatan disini bukan merubah secara total tetapi lebih berarti

mengelola, memanfaatkan dan melestarikan setiap potensi yang ada.

Dimana potensi tersebut dirangkaikan menjadi satu daya tarik wisata.

Pengembangan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor

non-migas yang diharapkan dapat memberikan konstribusi yang cukup

besar terhadap perekonomian negara. Usaha mengembangkan dunia

pariwisata ini didukung dengan UU. No. 10 Tahun 2009 yang

menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata pada suatu daerah akan


2

sangat menguntungkan, antara lain Pendapatan Asli Daerah ( PAD ),

meningkatkan taraf hidup masyarakat dan memperluas kesempatan kerja,

mengingat semakin banyaknya pengangguran saat ini, meningkatkan rasa

cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat.

Pada tahun 2012 jumlah kunjungan wisatawan mencapai 7,2 juta

orang, kemudian pada tahun 2011 mencapai 7,6 juta orang, dan pada tahun

2010 jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia sebanyak 7 juta atau

tumbuh sekitar 8,5 % dibandingkan tahun 2009 sebanyak 6,45 juta

wisatawan.Ternyata peningkatan kunjungan wisman setiap tahunnya

banyak dikarenakan adanya hari libur panjang & libur tahun baru yang

dimanfaatkan para wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia

karena banyaknya tempat wisata yang indah dan menarik di Indonesia.

Gambar 1. Kunjungan Wisatawan ke Indonesia dari tahun 2001


sampai 2012

Grafik Kunjungan Wisatawan Ke Indonesia Dari


Tahun 2001 sampai 2012
Jumlah data kunjungan wisatawan

8
7.6
7 7 7.2
6 6.2 6.4
5.3 5.5
5 5.1 5 5 4.8
4 4.4
3
2
1
0
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Tahun kunjungan wisatawan ke indonesia

( Sumber data : Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesian


http://rafansdetik.blogdetik.com/2012/04/30/ilmu-pengetahuan-
pariwisata pengertian-wisatawan)
3

Program Visit Indonesia Year dari tahun ke tahun dinilai mampu

menggerakkan daerah-daerah untuk semakin bergairah mengembangkan

pariwisata wilayahnya. Penetapan tahun 2012 sebagai tahun kunjungan

wisatawan mengharuskan sektor ini berbenah diri karena sektor ini sangat

diandalkan untuk bisa menyumbang devisa negara. Perkembangan sektor

pariwisata diharapkan berpengaruh terhadap peningkatan jumlah

kunjungan wisatawan, hal ini perlu didukung dengan fasilitas-fasilitas

umum pendukung pariwisata, disamping dengan terus membenahi daya

tarik wisata yang ditawarkan, juga membuat sesuatu yang baru yang bisa

membuat para wisatawan mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi

untuk bisa menikmati obyek wisata yang ditawarkan. Salah satu hal yang

sangat berpengaruh terhadap kemajuan bidang pariwisata adalah

pemasaran pariwisata.

Maju dan tidaknya pariwisata nasional tidak bisa dipisahkan dari

pariwisata daerah. Wajah pariwisata daerah bisa berkembang dengan baik

memerlukan koordinasi dan kerjasama antara pemerintah pusat dengan

pemerintah daerah sekaligus pihak swasta. Demikian juga yang dilakukan

pemerintah daerah KabupatenBantul dalam mengedepankan bidang

pariwisatanya. Provinsi Yogyakarta sebagai salah satu wilayah tujuan

wisata di Indonesia, menawarkan berbagai macam obyek wisata baik

obyek wisata alam, budaya maupun buatan. Salah satu tujuan daerah

wisata di Yogyakarta yang kaya akan obyek dan daya tarik wisata tersebut

adalah KabupatenBantul.
4

KabupatenBantul terletak di sebelah selatan kota Yogyakarta

dengan berbagai macam obyek wisata alam yang menarik. Di antaranya

adalah pantai Parangtritis dan Parangkusumo yang terkenal dengan

keindahan dan mitos Ratu Laut Selatannya.

Gambar 2. Kunjungan Wisatawan Domestik di Kabupaten Bantul


dari tahun 2004 sampai 2012

GRAFIK JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN


DOMESTIK DI KABUPATEN BANTUL DARI TAHUN
2004 - 2012
2,000,000
1,500,000 1,506,605
1,405,552
1,007,838 1,407,535 1,606,328
1,284,789
1,000,000 1,054,180 1,327,550
1,007,838
500,000
0
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012
wisatawan domestik

( Sumber data : Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesian


http://rafansdetik.blogdetik.com/2013/06/10/ilmu-pengetahuan-
pariwisata pengertian-wisatawan-Kabupaten-Bantul)
5

Gambar 3. Kunjungan Wisatawan Asing di Kabupaten Bantul dari


tahun 2004 sampai 2012

GRAFIK JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN


ASING DI KABUPATEN BANTUL DARI TAHUN
2004 - 2012
jumlah kunjungan

100,000

50,000 50,050
30,747 41,556
20,000 26,22028,725 31,750
0 29,554 40,442
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012

( Sumber data : Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesian


http://rafansdetik.blogdetik.com/2013/06/10/ilmu-pengetahuan-
pariwisata pengertian-wisatawan-Kabupaten-Bantul )

Berdasarkan data jumlah kunjungan wisatawan di daerah

KabupatenBantul didapatkan data bahwa tahun 2012tingkat kunjungan

wisatawan asing sebanyak 40.442 jiwa dan kunjungan wisatawan

domestik sebanyak 1.606.328 jiwa. Pendapatan yang diperoleh sebesarRp

2,144 miliar dari retribusi diberbagai obyek wisata di Kabupaten Bantul

ini melebihi target yang dibebankan oleh Dinas Pariwisata Bantul sebesar

Rp. 1, 736 miliar. Dengan demikian, pendapatan retribusi dari berbagai

obyek wisata ada kelebihan sebesar Rp 408 juta atau sekitar 24 persen dari

target yang dibebankan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul. Sektor

pariwisata yang menyumbang PAD terbesar bagi Pemkab Bantul adalah

retribusi Pantai Parangtritis sebesar Rp 1,255 milyar. Disusul kemudian


6

retribusi obyek wisata Pantai Samas, Pantai Pandansimo, Kolam Renang

Tirtotamansari, Kebun Buah Mangunan, Gua Selarong dan obyek wisata

lain yang ada di KabupatenBantul. Dari beberapa obyek wisata yang ada

di KabupatenBantul tersebut ada salah satu obyek wisata yang menarik

dari obyek-obyek wisata lainnya yaitu obyek wisata Kebun Buah

Mangunan.

Kebun Buah Mangunan terletak di desa Mangunan kecamatan

Dlingo KabupatenBantul. Lokasi berjarak 15 km dari ibukota

KabupatenBantul dan 35 km dari pusat kota Yogyakarta. Lokasi ini mulai

dibangun oleh pemerintah KabupatenBantul pada tahun 2003 seluas

23,3415 hektar pada ketinggian 150-200 meter diatas permukaan

laut(www.gudegnet.com ).

Titik ketinggian tersebut membuat kawasan ini memiliki udara

yang sejuk serta pemandangan pegunungan seribu. Wisatawan dapat

menikmati pemandangan Pantai Parangtritis dari bagian selatan,

pemandangan kota Bantul serta dibagian barat wisatawan dapat melihat

keelokan sungai Oyo yang sangat curam.

Di obyek wisata ini wisatawan dapat melakukan, mengamati

berbagai macam buah-buahan yang ditata dengan baik sesuai dengan

kondisi kemiringan bukit mangunan, antara lain buah durian, mangga,

rambutan, jambu air, sawo, duku dan manggis. Disana juga terdapat buah-

buahan yang jumlahnyasedikit seperti matoa, klengkeng, jambu biji,

cempedak, dan belimbing.Untuk menambah kesejukan selain tanaman


7

buah-buahan, terdapat pula tanaman jati, pagar hidup berupa salak, dan

pinus. Untuk melengkapi keanekaragaman kebun buah ini juga terdapat

pembibitan sapi, dimana tujuannya untuk menambah populasi ternak sapi,

juga agar terjadi siklus yang berkesinambungan antara ternak sapi yang

menghasilkan pupuk kandang untuk pemeliharaan tanaman buah-buahan

di Kebun Buah Mangunan.Sedangkan fasilitas-fasilitas lainnya yang dapat

mendukung perkembangan obyek wisata ini berupa : penginapan, gedung

pertemuan, kolam renang, warung makan, area bermain dan perkemahan,

gazebo, toilet, musholla dan area parkir.

Gambar 4. Grafik kunjungan Wisatawan Domestik dan Wisatawan


Asing di Obyek Wisata Kebun Buah Mangunan dari
tahun 2009 sampai 2012

Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik Dan


Wisatawan Asing Di Obyek Wisata Kebun Buah
Mangunan Dari Tahun 2009 Sampai 2012
16000 14500
14000
12000 10,309 10864
10045 9876
10000 8067
8000 wisatawan domestik
6000 4000 wisatawan asing
4000
2000 872
0
2009 2010 2011 2012

( Sumber data : profil data Obyek Wisata Kebun Buah


MangunanKabupatenBantul 2012)
8

Tabel 1. Data jumlah kunjungan dan pendapatan retribusi obyek


wisata di KabupatenBantul pada tahun 2012.

JUMLAH
NAMA OBYEK PENDAPATAN RETRIBUSI
TAHUN PENGUNJUNG
WISATA (PER TAHUN )
( ORANG )
2012 Pantai Parangtritis 15000000 Rp5.327.000.000
Pantai Depok 8000000 Rp4.000.000.000
Pantai Kuwaru 240000 Rp480.000.000
Pantai
117000 Rp235.000.000
Pandansimo
Goa Cerme 87000 Rp143.500.000
Goa Selarong 56000 Rp78.000.000
Kebun Buah
10748 Rp53.748.000
Mangunan

( Sumber data : profil data Obyek Wisata Kebun Buah


MangunanKabupatenBantul 2012)

Berdasarkan data diatas dapat dlihat kurangnya kunjungan

wisatawan di obyek wisata Kebun Buah Mangunan. Pada tahun 2012

wisatwan domestik berkunjung di obyek wisata Kebun Buah Mangunan

sebanyak 657 jiwa, sedangkan wisatawan asing hanya 90 jiwa. Dan

pendapatan terendah di KabupatenBantul yang hanya mencapai angka Rp.

53.748.000.

Melihat begitu besarnya potensi dan produk-produk wisata yang

ada di obyek wisata Kebun Buah Mangunan seharusnya para wisatawan

bisa datang lebih maksimal ke tempat obyek wisata tersebut. Namun

upaya pemerintah maupun pengelola obyek wisata ini belum begitu

maksimal. Dan salah satu upaya yang harus dilakukan pemerintah dan

juga pengelola obyek wisata adalah strategi pemasaran dalam

meningkatkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Karena untuk saat ini


9

strategi pemasaran yang dilakukan pemerintah maupun pengelola masih

kurang maksimal.

Maka penulis merasa tertarik melakukan penelitian bagaimana

strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan fakta yang terjadi di

lapangan yang dapat menjawab dari kurang maksimalnya jumlah

kunjungan wisatawan di obyek wisata Kebun Buah Mangunan.

Maka dari itu penulis melakukan penelitian dengan judul“Strategi

Pemasaran Obyek Wisata Kebun Buah Di Desa Mangunan Kecamatan

Dlingo KabupatenBantul Untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan

Wisatawan “.

1.2 FOKUS MASALAH YANG DITELITI

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas penulis

mengidentifikasi permasalahan yang timbul dalam hubungannya dengan

strategi pemasaran obyek wisata Kebun Buah Mangunan dalam upaya

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, yakni :

1. Produk wisata dan atraksi wisata apa saja yang ditawarkan di obyek

wisata Kebun Buah Mangunan .

2. Strategi pemasaran dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan

di Kebun Buah Mangunan apakah telah dilakukan secara tepat dan

efisien.
10

3. Kemampuan SDM dalam mengelola obyek wisata ini.

4. Sudah maksimalkah peran yang dilakukan pemerintah, pengelola serta

masyarakat dalam mengembangkan dan mengemas ODTW tersebut,

untuk menarik minat para wisatawan sehingga terciptanya tour image

positif terhadap obyek wisata Kebun Buah Mangunan ini.

5. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh pengelola dalam

memasarkan obyek wisata Kebun Buah Mangunan.

6. Aksesbilitas penunjang kemudahan dan fasilitas-fasilitas pendukung

wisatawan dalam berkunjung ke Kebun Buah Mangunan.

1.3 PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dikaji penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi yang telah dilakukan para pengelola obyek wisata

Kebun Buah Mangunan dalam meningkatkan jumlah kunjungan

wisatawan?

2. Bagaimana strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan jumlah

kunjungan wisatawan di obyek wisata Kebun Buah Mangunan?


11

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1.4.1 Tujuan umum

a. Untuk mengetahui produk wisata dan atraksi wisata yang ada di

obyek wisata Kebun Buah Manguan.

b. Untuk mengetahui strategi yang telah dilakukan pengelola dalam

memasarkan obyek wisata Kebun Buah Mangunan.

c. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang tepat dalam

meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di obyek wisata

Kebun Buah Mangunan.

d. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pengelola dalam

memasarkan dan memajukan obyek wisata Kebun Buah

Mangunan.

1.4.2 Tujuan khusus

a. Mengembangkan produk-produk wisata dan beberapa atraksi

wisata yang ada di obyek wisata Kebun Buah Mangunan, untuk

menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke obyek wisata

Kebun Buah Mangunan.

b. Melakukan strategi promotional mix dalam memasarkan obyek

wisata Kebun Buah Mangunan guna untuk meningkatkan jumlah

kunjungan wisatawan.

c. Memberikan pelatihan terhadap SDM dalam mengelola obyek

wisata Kebun Buah Mangunan.


12

d. Mengetahui peran yang telah dilakukan pemerintah, pengelola dan

masyarakat dalam mengelola serta mengemas ODTW ini, guna

untuk menarik minat para wisatawan dan menciptakan tour image

positif terhadap obyek wisata Kebun Buah Mangunan.

e. Mengatasi kendala-kendala yang di hadapi pengelola dalam

memasarkan dan memajukan obyek wisata Kebun Buah Mangunan

f. Mengetahui mudah dan tidaknya akses dalam menuju obyek wisata

Kebun Buah Mangunan serta mengetahui fasilitas yang tersedia di

obyek wisata Kebun Buah Mangunan apakah bisa memberikan

kepuasan terhadap wisatawan.

1.5 MANFAAT PENULISAN

1.5.1 Manfaat teoritis

a. Untuk mengaplikasikan serta menerapkan ilmu yang selama ini

di dapat di kampus terutama yang berkaitan dengan strategi

pemasaran pariwisata.

b. Memberikan masukan ilmu management pemasaran

promotional mixuntuk membuat suatu strategi pemasaran

dalam sebuah obyek wisata guna meningkatkan jumlah

kunjungan wisatawan
13

1.5.2 Manfaat Praktis

a. Pengelola dapat mempraktekkan strategi pemasaran terhadap

obyek wisata Kebun Buah Mangunan.

b. Pemerintah dapat memasarkan obyek wisata Kebun Buah

Mangunan dengan lebih baik dan sebagai bahan referensi serta

dapat menjadi panduan bagi Dinas Pertanian dan Kehutanan

KabupatenBantul.

c. Pemerintah dapat mencapai target kunjungan wisatawan yang

dibebankan kepada Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian dan

Kehutanan KabupatenBantul.

d. Menambah pengalaman dan wawasan dalam mengelola serta

memasarkan suatu obyek wisata.

e. Pemerintah dapat mengembangkan serta meningkatkan sektor

pariwisata dalam Pendapatan Asli Daerah ( PAD ).


14

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 PENGANTAR

Dalam bab II ini, sebelum membahas tentang landasan teori dan

kerangka pemikiran teoritis, terlebih dahulu membahas tentang kajian

pustaka. Kemudian di uraikan teori-teori dalam landasan teori, dan setelah

itu digambarkan dalam kerangka pemikiran teoritis.

2.2 KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi

seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs,

laboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam

penulisan proposal (www.blogspot.com ).

Penulis melakukan penelitian melalui wawancara, browsing internet,

brosur, iklan terkait saja.

Dalam brosur tertulis beberapa produk wisata, di antaranya sebagai

berikut :

1. Profil Obyek Wisata Kebun Buah Mangunan

2. Fasilitas pendukung yang tersedia, di antaranya sebagai berikut :

a) Kantor Management / Sekretariat

b) Asuransi Kecelakaan kepada para wisatawan

c) Penginapan

d) Gedung Pertemuan
15

e) Atraksi Flying Fox

f) Area parkir yang luas

g) Musholla

h) Petuntuk arah lokasi wisata

i) Kolam renang, Kolam Pemancingan

j) Warung makan

k) Area bermain anak-anak

l) Camping Ground

m) Sarana out bond

n) Sarana MCK

o) Gardu Pandang

3. Produk wisata Kebun Buah Mangunan, di antaranya adalah :

a. Wisata Alam Panorama

b. Wisata Agro Kebun Buah Mangunan

c. Wisata Peternakan

d. Wisata Pendidikan

e. Wisata Minat khusus

f. Wisata Bermain

( Sumber : Brosur Obyek Wisata Kebun Buah Mangunan Kabupaten


Bantul 2013 ).
16

Dalam penulisan tesis yang berjudul “ Strategi Pemasaran Obyek

Wisata Kebun Buah Di Desa Mangunan Kecamatan Dlingo Kabupaten

Bantul Untuk Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan “sampai

saat ini belum ada yang melakukan penelitian sebelumnya.

2.3 LANDASAN TEORI

Dalam subbab ini diuraikan teori-teori dan hasil penelitian terkait

setiap variable yang diteliti dan telah dirumuskan dalam judul maupun

dalam perumusan masalah.

2.3.1 Strategi

a. Pengertian strategi

Kata strategi berasal dari turunan kata bahasa Yunani,

stratēgos yang dapat diterjemahkan sebagai komandan militer pada

zaman demokrasi Athena.

Menurut Fred R. David (2004:15), strategi adalah sebagai

cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa

berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan

produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi

dan joint venture.

Menurut John A. Pearce II dan Richard B. Robinson Jr.,

danIrwin McGraw-Hill(2003:6), mendefinisikan strategi sebagai

seperangkat keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi


17

dan implementasi dari rencana yang didesain untuk mencapai

tujuan.

WF Glueck dan LR Jauch (1989:9), mendefinisikan

strategi sebagai rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang

menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan

tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa

tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan

yang tepat oleh organisasi.

Daripengertian dan definisi mengenai strategi diatasdapat

penulis simpulkan bahwa secara umum strategi itu adalah rencana

tentang serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang

kasat mata maupun yang tidak kasat mata untuk menjamin

keberhasilan mencapai tujuan.

2.3.2 Pemasaran

a. Pengertian pemasaran

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran di antaranya

adalah :

Menurut Philip Kotler(2008:5), pemasaran adalah kegiatan

manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

melalui proses pertukaran.


18

Menurut Philip Kotler dan Amstrong(2008:6),pemasaran

adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan

dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk

dan nilai dengan orang lain.

Menurut W Stanton(1997:8),pemasaran adalah sistem

keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

Dari ketiga definisi diatas dapat penulis tarik kesimpulan

bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual

barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan untuk memenuhi

keinginan dan kebutuhan dengan berusaha mempengaruhi

konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan

melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk yang

bernilai.

b. Konsep Pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan,

keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan,

pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar.


19

Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan

permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya

ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak

yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-

kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah

keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan

kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

c. Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu

manajemen dan pemasaran. Menurut Philip Kotler dan

Armstrong (1999:11), pemasaran adalah analisis, perencanaan,

implementasi, dan pengendalian dari program-program yang

dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara

pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk

mencapai tujuan perusahaan.

Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan

(planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan

(actuating) dan pengawasan (controling).

Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen Pemasaran adalah

sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian

program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan


20

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar

sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan organisasi.

Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa

manajemen pemasaran adalah sebagai kegiatan yang direncanakan,

dan diorganisasiknan yang meliputi pendistribusian barang,

penetapan harga dan dilakukan pengawasan terhadap kebijakan-

kebijakan yang telah dibuat yang tujuannya untuk mendapatkan

tempat dipasar agar tujuan utama dari pemasaran dapat tercapai.

d. Promosi

Promosi merupakan salah satu aspek yang sangat penting

dalam manajemen pemasaran, dan sering sebagai “proses lanjut”,

hal ini disebabkan karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan

selanjutnya dari perusahaan.

Promosi adalah unsur yang digunakan untuk

memberitahukan dan merujuk pasar tentang produk baru

perusahaan iklan, penjualan perorangan dan promosi penjualan

merupakan kegiatan utama promosi.

Menurut Kotler(1995:333), Promosi merupakan berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk

mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk

meyakinkan konsumen agar membelinya.


21

e. Promotional Mix

Pengertian dari promotional mix diberikan oleh Philip

Kotler(2000:264),Promotional Mix is compaines face the task of

distribution the total promotion budget over the five promotion

tools advertising, sales promotion, publisitas, sales face, and direct

marketing. Yang artinya : Bauran promosi merupakan tugas dari

perusahaan dalam mendisrtibusikan total anggaran promosi melalui

lima alat promosi yaitu, periklanan, promosi penjualan, hubungan

masyarakat, penjualan perorangan dan pemasaran langsung.

f. Komponen Promotional Mix

Ada 4 elemem promosi, seperti yang diungkapkan Philip

Kotler dan Gary Amstrong(2009:181), The four major promotion

tool are defined below:

1. Advertising

a. Pengertian Advertising (Periklanan)

MenurutBurke(2009:182),mendefinisikanAdvertisi

ng is a sales message directed at a mass audience that

seeks through, persuation to sell goods, service or ideas

on behalf, of the paying sponsor. Artinya advertising

menyampaikan pesan-pesan penjualan yang diarahkan

kepada masyarakat melalui cara-cara yang persuasif

yang bertujuan menjual barang , jasa, atau ide.


22

b. Fungsi Advertising (Periklanan)

Menurut Assauri (1996:247), fungsi advertising

adalah:

1) Sebagai alat untuk informasi atau penerangan

dalam mempertahankan produk baru kepasar.

2) Untuk membantu ekspansi atau perluasan pasar.

3) Untuk menunjang program personal selling.

4) Untuk mencapai orang-orang yang tidak dapat

dikunjungi pramuniaga (sales person).

5) Untuk membentuk nama baik (goodwill)

perusahan.

c. Tujuan Advertising (Periklanan)

Advertising merupakan salah satu bentuk promosi

yang paling sering digunakan perusahaan dalam

mempromosikan produknya, sedangkan tujuan dari

advertising itu sendiri menurut Assauri(1996: 247)

adalah sebagai berikut:

1) Mempertahankan para pelanggan yang setia

dengan membujuk para pelanggan, agar tetap

membeli.
23

2) Menarik kembali pelanggan yang hilang atau lari,

dengan menarik atau mengarahkan arus pelanggan

secara perlahan-lahan kearah produk yang

dihasilkan perusahaan dari merek pesaing.

3) Menarik pelanggan baru dengan arus yang

diiklankan perusahaan dan menggantikan tempat

para pelanggan yang pindah kemerek pesaing serta

memperluas pasar secara keseluruhan.

2. Personal Selling (Penjualan Pribadi)

a. Pengertian Personal Selling

Menurut Tjiptono (2000:224), bahwa komunikasi

langsung (tatap muka) antara penjual dan calon

pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada

calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan

terhadap produk sehingga mereka kemudian akan

mencoba membelinya.

Sedangkan menurut Kotler(2007:230), Personal

sellingadalah alat yang paling efektif pada tahap terakhir

berupa proses pembelian, khususnya dalam membangun

preferensi, keyakinan, dan tindakaan khusus.


24

b. Fungsi Personal Selling

Fungsi personal selling, menurut

Tjiptono(2000:224), adalah sebagai berikut:

1) Prospecting, yaitu mencari pembeli dan

menajalin hubungan dengan mereka.

2) Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan

waktu penjual demi pembeli.

3) Communication, yaitu memberi informasi

mengenai produk perusahan kepada pelanggan.

4) Selling, yaitu mendekati,mempresentasikan dan

mendemonstrasikan, mengatasi penolakan serta

menjual produk kedpada pelanggan.

5) Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan

pelayanan kepada pelanggan.

6) Information Gathering, yaitu melakukan riset dan

intelijen pasar.

7) Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang

akan dituju.
25

c. Tujuan Personal Selling

Jelas bagi kita bahwa tenaga personal selling

menjual produksinya adalah melalui kunjungan

dilapangan. Menurut Kotler(1995:179), tujuan personal

selling adalah meningkatkan kesadaran tentang

tersedianya suatu produk mengairahkan minat pembeli,

membina prefensi terhadap produk tertentu dengan

merundingkan tentang harga dan syarat jual beli lainnya,

menyelesaikan transaksinya.

3. Sales Promotion (Promosi Penjualan)

a. Pengertian Sales Promotion

Menurut Kotler dan Amstrong(2009:188)

mengatakan bahwa, promosi penjualan adalah insentif

jangka pendek untuk mendorong pembeli ataupun

penjual suatu barang dan jasa.

b. Tujuan Sales Promotion

Menurut pendapat Kotler (2009:188), tujuan dari

promosi penjualan adalah sebagai berikut:

1) Menarik para pembeli baru


26

2) Memberi hadiah atau penghargaan kepada

konsumen-konsumen atau langganan lama.

3) Meningkatkan daya pembelian ulang dari

konsumen lama.

4) Menghindarkan konsumen lari ke merek lain.

5) Mempopulerkan atau meningkatkan loyalitas.

6) Meningkatkan volume penjualan jangka pendek

dalam rangka memperluas “market share” jangka

panjang.

c. Macam-macam Sales Promotion

Menurut Assauri(1996:256), promosi penjualan

dapat dibagi tiga macam yaitu:

1) Promosi yang diarahkan kepada pembeli

misalnya, sample, kupon, pameran,

demonstrasi/peragaan dan lain-lain.

2) Promosi yang diarahkan kepada pedagang

misalnya potongan (discount), dealer dan lain-

lain.

3) Promosi yang diarahkan kepada pramuniaga

(sales person) misalnya bonus.


27

4. Publisitas

a. Pengertian Publisitas

Menurut Assauri(1990:258),Publisitas adalah

pendorong permintaan secara non pribadi untuk suatu

produk, jasa atau ide dengan menggunakan berita

komersial di dalam media masa dan sponsor tidak

dibebani secara langsung.

b. Fungsi Publisitas

Dalam rangka menciptakan dan mempertahankan

citra perusahaan dan produk yang positif, menurut

Gregorius Chandra(2002:207), fungsi utama publisitas

adalah:

1) Press relation, yaitu menyajikan berita dan

informasi mengenai organisasi sepositif mungkin.

2) Product publicity, yakni mensponsori usaha-usaha

untuk mempublikasikan product spesifik.

3) Corporate communication, yaitu mengupayakan

pemahaman mengenai organisasi melalui

komunikasi internal dan eksternal.


28

4) Lobbying, yaitu menjalim relasi dengan staf

pemerintah yang berkaitan dengan regulasi dan

legislasi.

5) Counselling, yaitu memberikan saran dan

pertimbangan kepada pihak manajemen mengenai

isu-isu public, posisi perusahaan, dan citra

perusahaan.

c. Tujuan Publisitas

Menurut Gregorius Chandra(2002:205), Tujuan

publisitas meliputi meningkatkan awareness,

menginformasikan sesuatu dan mendidik pelanggan,

membentuk pemahaman atas produk dan perusahaan,

membangun trust dan kredibilitas, memberikan alasan

atau keyakinan tertentu bagi konsumen untuk melakukan

pembelian, dan memotivasi akseptansi pelanggan.

2.3.3 Obyek wisata

a. Pengertian obyek wisata

Menurut Yoeti (1985:6),Obyek wisata atau tourist attraction,

istilah yang sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi

daya tarik bagi orang yang mengunjungi suatu daerah tertentu.

Sedangkan menurut Pendit (1994:16), dalam dunia

kepariwisataan, segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk


29

dikunjungi dan dilihat, atraksi atau lazim pula dinamakan obyek

wisata.

Dari pengertian dan definisi diatas maka penulis dapat

menarik kesimpulan bahwa obyek wisata atau atraksi wisata adalah

segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai

yang tinggi yang menjadi tujuan wisatawan ke suatu daerah

tertentu.

b. Syarat-syarat obyek wisata

Sebuah obyek wisata yang baik harus dapat mendatangkan

wisatawan sebanyak-banyaknya, menahan mereka ditempat atraksi

dalam waktu yang cukup lama dan memberi kepuasan kepada

wisatawan yang datang berkunjung. Untuk mencapai hasil itu,

beberapa syarat harus dipenuhi, yaitu :

1) Atraksi wisata harus dalam keadaan baik, karena atraksi wisata

itu disajikan dihadapan wisatawan, maka cara penyajiannya

harus tepat.

2) Obyek atau atraksi wisata adalah terminal dari suatu mobilitas

spasial suatu perjalanan. Oleh karena itu juga harus memenuhi

semua determinan spasial, yaitu transportasi, dan promosi serta

pemasaran.

3) Keadaan di obyek wisata harus dapat menahan wisatawan

cukup lama.
30

4) Kesan yang diperoleh wisatawan waktu menyaksikan atraksi

wisata harus diusahakan supaya bertahan selama mungkin.

c. Jenis obyek wisata

Seiring dengan perkembangan industri pariwasata, munculah

bermacam-macam jenis obyek wisata yang lama-kelamaan

mempunyai ciri khas tersendiri. Perkembangan ini bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan wisatawan yang saat ini melakukan

perjalanan wisata berdasarkan alasan dan tujuan berbeda-beda.

Penggolongan jenis obyek wisata akan terlihat dari ciri-ciri

khas yang ditonjolkan dari tiap-tiap obyek wisata. Dalam undang-

undang No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa

Obyek dan daya tarik wisata terdiri dari :

1) Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha

Esa, yang berwujud keadaan alam, serta flora dan fauna.

2) Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang

bewujud museum, peninggalan bersejarah, wisata agro,

wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan, alam, taman

rekreasi dan tempat hiburan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, obyek wisata dapat

diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu wisata buatan manusia

dan wisata alam (Pendit, 1994:8).


31

Sehingga penulis dapat menyimpulkan bahwa obyek wisata

adalah sesuatu yang dapat dilihat, dirasakan, serta dinikmati oleh

manusia sehingga menimbulkan perasaan senang dan kepuasan

jasmani maupun rohani sebagai suatu hiburan.

Dan obyek wisata Kebun Buah Mangunan adalah salah satu

obyek wisata buatan manusia yaitu Wisata Agro.

2.3.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan

a. Pengertian jumlah kunjungan

Jumlah kunjungan dapat diartikan sebagai hasil perhitungan

orang yang berkunjung dalam suatu tempat atau tujuan wisata.

Dalam hal ini yang dimaksud orang yang melakukan

perjalanan atau berkunjung di suatu obyek wisata yaitu wisatawan.

b. Pengertian Wisatawan

Wisatawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang

melakukan perjalanan ke sebuah atau beberapa negara di luar

tempat tinggal biasanya atau keluar dari lingkungan tempat

tinggalnya untuk periode kurang dari 12 (dua belas) bulan dan

memiliki tujuan untuk melakukan berbagai aktivitas wisata.

Terminologi ini mencakup penumpang kapal pesiar (cruise ship

passenger) yang datang dari negara lain dan kembali dengan

catatan bermalam.
32

Berdasarkan undang - undang No. 10 tahun 2009 tentang

kepariwisataan, menyebutkan definisi dari wisata, wisatawan,

kepariwisataan, dan pariwisata, yaitu :

a) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

seseorang atau sekelompok orang dan mengunjungi tempat

tertentu untuk tujuasn rekreasi, pengembangan pribadi, atau

mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi

dalam waktu sementara.

b) Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata.

c) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

didukung berbagai fasilitas serta layanan ynag disediakan

oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah

daerah.

d) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang yang

terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensiserta

multidisplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap

orang dan negara serta interaksi antara wisatawan,

pemerintah, pemerintah daerah dan pengusaha.

Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan diatas dapat

penulis simpulkan dari ciri seorang wisatawan :

1) Orang yang melakukan perjalanan

2) Perjalanan itu dilakukan hanya untuk sementara waktu


33

3) Orang yang melakukan tidak mencari nafkah di tempat

atau negara yang dikunjungi.

b. Jenis wisatawan

Melihat sifat perjalanan dimana perjalanan wisata dilakukan,

maka dapat mengklasifikasi wisatawan sebagai berikut :

1) Wisatawan Mancanegara

Merupakan orang-orang yang sedang mengadakan

perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan

maksimal 3 bulan ke suatu negara yang bukan negara

dimana ia tinggal.

2) Wisatawan Nusantara

Merupakan seorang penduduk yang melakukan

perjalanan ke tempat selain dimana ia menetap. Perlajalan

yang dimaksud dalam ruang lingkup antar daerah di

Indonesia, dimana yang bersangkutan tinggal dengan lam

perjalanan minimal 24 jam dengan tujuan tidak untuk

memperoleh upah atau nafkah(Musanef, 1996:16).


34

2.4 KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu

teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu

masalah tertentu.

Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, secara garis

besar penelitian ini membahas yakni :

Latar belakang utama adalah kurang maksimalnya jumlah

kunjungan wisatawan ke obyek wisata Kebun Buah Mangunan di

KabupatenBantul. Obyek wisata Kebun Buah Mangunan memiliki produk

wisata dan atraksi wisata yang sangat menarik para wisatawan untuk

berkunjung ke obyek wisata ini. Namun dalam kenyataannya obyek wisata

Kebun Buah Mangunan dalam hal pemasaran kepada kalangan

masyarakat luas masih kurang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu strategi

pemasaran yang tepat dan efektif dalam upaya meningkatkan jumlah

kunjungan wisatawan di obyek wisata Kebun Buah Mangunan di

KabupatenBantul.Dalam proses ini khususnya dalam hal pemasaran,

dipengaruhi faktor lingkungan internal maupun faktor eksternal. Serta

untuk melihat potensi obyek wisata Kebun Buah Mangunan secara

keseluruhan diperlukan analisis SWOT. Dari analisis SWOT akan

teridentifikasikan Strenght, Weakness, Opportunity, dan Threat. Dengan

demikian akan mudah untuk mengambil langkah cerdas dalam mengatasi

permasalahan tersebut dan pada akhirnya tujuan strategis obyek wisata

Kebun Buah Mangunan bisa tercapai.


35

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Teoritis

OW. Kebun
Buah
Mangunan

Faktor Lingkungan
Analisis Internal dan
SWOT Ekseternal

Untuk Meningkatkan Jumlah


Kunjungan Wisatawan di
Obyek Wisata Kebun Buah
Mangunan Kabupaten Bantul
36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian pada beberapa

tempat yakni : pemerintah daerah yang terkait dengan penelitian ini yakni

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Dinas Pertanian dan

Perhutanan Kabupaten Bantul, pihak pengelola, dan kawasan obyek wisata

Kebun Buah Mangunan yang terletak di Kabupaten Bantul. Penulis

melakukan penelitian pada bulan April 2013 sampai Nopember 2013.

3.2 METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah metode

kualitatif deskriptif karena, dalam penelitian ini hanya menjelaskan fakta

yang yang terjadi di lapangan artinya penelitian ini hanya terbatas pada

usaha pengungkapan masalah dan keadaan sebagiamana adanya, sehingga

hanya merupakan fakta.

3.3 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

3.3.1 Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari

obyek penelitian,dengan cara: observasi, wawancara, kuisioner.


37

a. Observasi

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala-gejala yang tampak pada obyek penelitian

(Rachman, 1999:72). Observasi dilakukan melalui pengamatan

secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang akan diteliti

dimana peneliti melakukan pengamatan atau pemusatan perhatian

terhadap objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto,

1998:146).

Dalam penelitian ini penulis melakukan pengamatan untuk

membuat rumusan masalah, sekaligus mengungkap seluruh gejala

yang mengemukakan dalam menentukan rumusan penelitian, guna

memperoleh data.Catatan awal berupa pengelompokan sifat dan jenis

gejala untuk membantu membuat agenda penelitian, sekaligus

membuat pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian.

b. Wawancara

Menentukan informasi sasaran yang dianggap mewakili

komunitas sasaran sesuai dengan tujuan penelitian (purposive

sampling), yang juga disebut sebagai informasi kunci.Setelah itu

dilakukan wawancara secara mendalam untuk menggali informasi

yang dianggap penting.

c. Kuesioner

Merupakan metode pengambilan data melalui beberapa daftar

pertanyaan, yang mana daftar pertanyaan tersebut telah disediakan


38

jawaban yang biasa dijawab langsung oleh responden maupun

informan yang bersangkutan.Jenis-jenis pertanyaan dalam kuesioner

ini adalah pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan-pertanyaan yang

memberi pilihan-pilihan kepada responden.

Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pihak-

pihak yang berkompeten dengan masalah yang diteliti.Responden

dalam penelitian ini adalah para pengunjungyang datang dan berada di

obyek wisata Kebun Buah Mangunan.

Informan yaitu orang dalam latar penelitian yang dimanfaatkan

untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar

penelitian (Moleong, 2002:90).Yang dijadikan informan dalam

penelitian ini adalah staff dan karyawan Dinas Pertanian dan

Perhutanan Kabupaten Bantuldi obyek wisata Kebun Buah Mangunan.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang pengumpulannya melalui studi

pustaka, dengan menelaah, menganalisa literature dan mempelajari

keeratan hubungan dengan masalah yang diteliti.

a. Studi Kepustakaan

Dilakukan dengan mengumpulkan dari berbagai sumber

referensi : buku, artikel ilmiah, dan data-data sekunder yang

dihasilkan di obyek wisata Kebun Buah Mangunan.


39

b. Dokumentasi

Pengumupulan data dari dokumen-dokumen yang terdapat

pada Dinas Pertanian dan Perhutanan Kabupaten Bantul dan kantor

pengelolaan obyek wisata Kebun Buah Mangunan.

3.4 TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

3.4.1 Sampel

Sampel merupakan penelitian yang dilakukan terhadap

sebagian kecil populasi yang dipelajari dan dicatat atau dikenai

penelitian. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data ini

merencanakan sampel sebanyak 10% dari jumlah populasi.

3.4.2 Populasi

Populasi merupakan kumpulan dari seluruh individu

dengan kualitas dan ciri yag telah ditetapkan. Dalam penelitian ini

populasi yang dimaksud adalah semua orang yang melakukan

kegiatan wisata (wisatawan) dan petugas pengelola pada obyek

wisata Kebun Buah Mangunan Bantul termasuk didalamnya adalah

petugas dari Dinas Pertanian dan Perhutanan di Kabupaten

Bantul.

Penulis dalam teknik pengambilan contoh dalam penelitian

ini menggunakan teknik samping acak (random sampling), yaitu

dengan menggunakan atau mencari informan yang menguasai data

–data yang dibutuhkan dan paham akan hal-hal tang berhubungan


40

dengan penelitian ini. Informan yang diambil adalah dari

wisatawan yang berkunjung di obyek wisataKebun Buah

Mangunan, pengelola obyek wisata Kebun Buah Mangunan dan

Dinas Pertanian dan Perhutanan Kabupaten Bantul.Informan ini

diminta untuk menjelaskan secara riil hal-hal yang terjadi di

lapangan dengan menguraikan data dan fakta yang ada. Dengan

cara ini semua elemen populasi yang sama untuk dipilih menjadi

anggota(Husein Umar, 1997:23).

3.5 INSTRUMENT PENELITIAN

Pengunaan instrumen/alat bantu pengumpulan data dalam

penelitian ini sangat berhubungan erat dengan jenis metode yang

digunakan yaitu :

1. Untuk kuesioner, penulis menggunakan jenis instrumen kuisioner

dengan pertanyaan tertutup, yaitu kuisioner yang disajikan dalam

bentuk pertanyaan yang jawabannya telah disediakan sehingga

responden tinggal memilih salah satu jawaban dari alternatif

jawaban yang disediakan.

2. Untuk jenis metode wawancara, penulis menggunakan pedoman

wawancara yang telah disediakan sebelumnya yang ditujukan

kepada Kepala Dinas Pertanian dan Perhutanan Kabupaten bantul

sebagai pihak pengelola dan kepada para pengunjung obyek wisata

Kebun Buah Mangunan.


41

3. Observasi adalah pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan langsung terhadap obyek-obyek yang diteliti.

4. Studi dokumenter yaitu pengumpulan data dari dokumen-dokumen

yang ada pada Dinas Pertanian dan Perhutanan Kabupaten Bantul

sebagai pihak pengelola obyek wisata Kebun Buah Mangunan yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3.6 TEKNIK ANALISA DATA

Teknik analisa data dilakukan dengan cara deskriptif kualitatif,

dimana data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis

SWOT. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi suatu organisasi, analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength)

dan peluang (opportunities) dan secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weakness) dan ancaman (threats)(Pearce, 1997:67). Teknik

analisis SWOT digunakan oleh penulis untuk mengetahui isu-isu yang

berkembang, faktor-faktor yang perlu dikembangkan, dan sebagai langkah

awal penyusunan strategi dalam rangka promosi obyek wisata Kebun

Buah Mangunan di Kabupaten Bantul.


42

Tabel 2. Matrik Analisys SWOT

Internal Kekuatan(S) Kelemahan (W)


Eksternal Identifikasi kekuatan Identifikasi kelemahan

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO


Identifikasi kesempatan Menggunakan kekuatan untuk Mengatasi kelemahan dengan
menangkap kelebihan mengambil kesempatan
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
Identifikasi ancaman Menggunakan kekuatan untuk Meminimalkan kelemahan
menghindari ancaman dengan menghindari ancaman

Beberapa strategi yang dapat diperoleh dari analisis SWOT adalah

sebagai berikut :

1. Strategi SO (Strength Opportunity) : memperoleh keuntungan dari peluang

yang tersedia dilingkungan luar.

2. Strategi ST (Strength Threat) : menggunakan kekuatan yang dimiliki

untuk menghindari ancaman yang datang dari lingkungan luar

3. Strategi WO (Weakness Opportunity) : memperbaiki kelemahan internal

dengan memanfaatkan kesempatan

4. Strategi WT (Weakness Threat) : memperkecil kelemahan internal dan

menghindari ancaman yang datang dari lingkungan luar.


43

3.7 JADWAL PENELITIAN

Tabel 3. Jadwal penelitian

Bulan pada tahun 2013


No Kegiatan
April Mei Juni Juli Agt Sep Okt Nop Des

1 Pengumpulan
referensi
2 Studi

kepustakaan

3 Penyusunan
proposal tesis
4 Presentasi
proposal tesis
5 Pengumpulan
data
6 Analisis data

7 Penulisan
laporan tesis
8 Ujian tesis

9 Wisuda
44

3.8 SISTEMATIKA PENYAJIAN

Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar belakang masalah

1.2 Fokus Masalah yang diteliti

1.3 Rumusan Masalah

1.4 Tujuan Penelitian

1.5 Manfaat Penelitian

Bab II : Kajian teori dan Kerangka Pemikiran

2.1 Pengantar

2.2 Kajian Pustaka

2.3 Landasan Teori

2.4 Kerangka Pemikiran Teoritis

Bab III : Metode Penelitian

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

3.2 Metodologi Penelitian

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.4 Tekhnik Pengambilan Sample

3.5 Instrument Penelitian

3.6 Teknik Analisa Data

3.7 Jadwal Penelitian

3.8 Sistematika Penyajian


45

Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

4.2 Pembahasan

Bab V : Penutup

5.1 Simpulan

5.2 Saran / Rekomendasi

5.3 Implikasi Hasil Penelitian

5.4 Riset yang akan datang dan Keterbatasan Peneletian


46

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998.Prosedure Penilitian Suatu Penelitian Praktek.Jakarta:


PT. Rineka Cipta.

Assauari, Sofyan. 1990. Manajemen Pemasaran. Edisi pertama.Jakarta: Rajawali


Pres.

Buchari,Alma. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi


kedelapan.Bandung: Alfa Beta.

Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Edisi


Pertama.Yogyakarta: Andi.

David, Fred R. 2004. Strategi Management : Concept and Cases. Edisi


Kesepuluh.Jakarta: Salemba Empat.

Glueck, WF dan Jauch, LR. 1989. Management Strategis dan Kebijakan


Perusahaan.Jakarta: Salemba Empat.

Husein, Umar. 1997.Metodologi Penelitian Aplikasi Dalam Pemasaran.Jakarta:


Gramedia.

Kotler, Philip. 1995. Marketing Plus 3. Edisi ketiga.Jakarta: Pustaka Sinar


Harapan.

Kotler, Philip. 2007.Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta: PT


Macanan Jaya Cemerlang.

Kotler, Philip.2008.Manajemen Pemasaran. Edisi Bahasa Indonesia.Jakarta: PT


Macanan Jaya Cemerlang.

Kusmayadi dan Endar, Sugiarto. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang


Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif.Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Musanef. 1996. Manajemen Usaha Pariwisata di Indonesia.Jakarta: PT. Toko


Gunung Agung.
47

Pearce, A John dan Richard, B Robinson Jr. 2003. Strategi Management


Formulation, Implementation, and Control. Jilid kedua.Jakarta: Salemba
Empat.

Pearce, D.G. 1997. Tourist Development.Harlow: Longman Group UK Limited.

Pendit, Nyoman S.1994. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana.Jakarta:


Pradnya Paramita.

Rachman,Maman. 1999. Strategi dan Langkah-langkah Penelitian.Semarang:


IKIP.

Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Edisi kedua.Yogyakarta: Andi.

Yoeti, Oka. 1985. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata.Jakarta: Pradnya


Paramita.

Sumber Data Internet :

- Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesian


http:/rafansdetik.blogdetik.com/2012/04/30/ilmu-pengetahuan-pariwisata-
pengertian-wisatawan/

- Statistical Report on Visitor Arrivals to Indonesian


http:/rafansdetik.blogdetik.com/2013/06/10/ilmu-pengetahuan-pariwisata-
pengertian-wisatawan-kabupaten-bantul/

- http:/gudegnet.com/2013/06/20/profil-obyek-wista-kebun-buah-
mangunan-kabupaten-bantul/

- www.blogspot.com
48

DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai