1. Uncertainty ( ketidakpastian)
2. Asymetri of information ( informasi
asimetris, informasi tidak seimbang)
3. Externality ( eksternalitas, dampak
luar )
DEFINISI :
Asuransi ( insurance) adalah
Suatu upaya sosial yang dilakukan oleh
sekelompok masyarakat dalam bentuk
pengumpulan dana yang gunanya untuk
menanggung kerugian yang merupakan risiko
yang dihadapi oleh kelompok secara
keseluruhan
1.Tripartied
Pelayanan kesehatan
Peserta : P P K/provider
PBI / Non PBI
Premi :
Kapitasi/klaim
Kls 1 : Rp.
Kls 2 :
Asuransi
Kls 3 :
2. Bipartied
PERUSAHAAN
ASURANSI
PELAYANAN KESEHATAN
PESERTA
PREMI
PPK
Beberapa Pengertian Penting
Negara Kesejahteraan (Welfare State) adalah
negara dimana kesejahteraan penduduknya
dalam bidang pekerjaan, pelayanan medis,
jaminan sosial dan sebagainya dinilai sebagai
tanggung jawab negara (Webster dictionary)
Premi
Benefit
Uang/pelayanan
Tertanggung
Keunggulan Penyelenggaraan asuransi sosial :
1. Tidak terjadi seleksi bias
2. Redistribusi/subsidi silang luas (equity egaliter)
3. Pool besar
4. Menyumbang pertumbuhan ekonomi dengan
penempatan dana premi/iuran dan dana
cadangan pada portofolio investasi seperti
obligasi, deposito, maupun saham
5. Administrasi sederhana
6. Biaya Administrasi murah
7. Memungkinkan pengenaan tarif PPK seragam
8. Memungkinkan kendali biaya dengan
buying power.
9. Memungkinkan peningkatan dan
pemerataan pendapatan dokter/PPK
10. Memungkinkan semua penduduk
tercakup.
Kelemahan :
1. Pilihan terbatas
3. Pelayanan seragam
Manfaat
Uang Jasa raharja, JKK Produk lippo, AETNA,
(indemnitas/reimburse jamsostek, Medicare JIwasraya, bringin, dll.
ment) di AS Askes tradisional di
AS(diperkirakan
tinggal 10-15% saja)
Pelayanan/managed Askes wajib, JPK Yang dijual oleh PT
care jamsostek, AKN askes, PT. Allianz
kanada, AKN Taiwan, managed care, Di
AKN filipina, AKN amerika Blue
Korea, AKN Cross/Blue Shieldf,
muangthai dan askes HMO, PPO, POS
semua negara maju (managed care
laiinnya didunia organizations)
Matriks pembiayaan dan penyediaan (delivery) pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan berbagai negara di dunia
Pembiayaan
Publik Swasta
Penyediaan
KENDALI MUTU
KENDALI BIAYA
POLA TARIF (Paket, DRG, Kapitasi)
POLA PEMBAYARAN DIMUKA (PROSPECTIVE PAYMENT)
KONVENSIONAL MANAGED CARE
Risk transfer Risk sharing
Tidak ada cost containment Ada cost containment
Fungsi yang terpisah dari sistem Mengeintegrasikan pembiayaan dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan sistem pelayanan
Tujuan : menghindari financial loss Meningkatkan status kesehatan
Cara penentuan premi dengan experience Cara penentuan premi dengan community
rating : risiko dihitung memakai data rating : risiko dihitung berdasarkan data
biologis individu community, risiko orang sakit dan sehat
bercampur dalam satu pool. Risiko sakit
menjadi lebih rendah.
Tidak ada manajemen utilisasi (tidak Ada manajemen utilisasi
dilihat berapa kali dirawat, obat dan
tindakan yang digunakan, dll)
Tidak memiliki ketentuan biaya yang riil, Sudah menetapkan anggaran biaya
semata-mata kalau sudah selesai ”bayar” pelayanan pra bayar dengan premi yang
tetap dalam banyak kasus
Risiko terpilih (tidak semuanya dicakup) Komprehensif (keharusan semua dilayani)
SISTEM PENYELENGGARAAN ASURANSI KESEHATAN
Indemnity Managed Care
• Pelayanan • Pelayanan kesehatan
kesehatan diberikan secara
dijalankan oleh berjenjang oleh selected
free provider provider
VS
• Provider dibayar • Provider dibayar lewat
fee for service berbagai mekanisme
seperti capitation, DRG,
• Pengendalian
dsb
mutu dan biaya ?
• MCO dan Provider secara
bersama mengendalikan
mutu dan biaya pelkes
Pelayanan komprehensif
Out of pocket payment minimal
Model staf/group efisiensi tinggi.
Ciri pembayaran : kapitasi
Kendali biaya tinggi
Share risk dengan PPK
Pilihan PPk terbatas
Terikat pada lokasi tertentu
Lock in, perlu waktu untuk menukar PPK
Ada kekhawatiran mutu pelayanan rendah
Kendali utilisasi tinggi
Preferred Provider Organizations (PPO)
adalah kelompok dokter dan rumah sakit
yang menawarkan pelayanan pada peserta
organisasi managed care.
Pelayanan komprehensif
Kebebasan memilih PPK tetap ada. PPO juga memiliki
dokter/rumah sakit yang dikontrak. Bila psien tidak puas,
pasien dapat berobat ke tempat lain dengan risiko
membayar 20% biaya kesehatan tersebut
Pengeluaran out of pocket sedang
Inflasi biaya relatif masih tinggi
Ada kendali utilisasi dan mutu
Tumbuh paling cepat
Implikasi sistem bisa dilihat dari hasil
penelitian eksperimen asuransi kesehatan
oleh RAND Corporation, individu secara
random dikelompokkan dalam
mendapatkan pelayanan kesehatan melalui
sistem fee for service dan yang lain melalui
HMO.
Hasilnya :
mereka yang memanfaatkan HMO 40%
lebih rendah masuk dan dirawat di rumah
sakit dibanding yang memanfaatkan
sistem fee for service
Angka rawat jalan hampir sama,
pengeluaran biaya 25% lebih rendah
tingkat kesehatan tidak berbeda jauh.
Kekuatan menawar dari organisasi managed
care menjadi lebih meningkat. Pihak rumah
sakit dan dokter mulai memperhatikan
dengan seksama tuntutan organisasi
managed care dalam mengendalikan biaya
dan kualitas pelayanan bagi pesertanya. Jika
tidak, maka boleh jadi organisasi managed
care akan memindahkan pesertanya ke
rumah sakit lain.
Tantangan berikutnya adalah kesiapan
masyarakat untuk menerima
pembatasan pelayanan yang tidak perlu.
Pembatasan ini berlaku pula pada jenis
provider. Peserta tidak boleh memilih
pemberi pelayanan kesehatan, jika
memilih pada jenis organisasi managed
care yang memungkinkan untuk itu,
maka peserta harus membayar
tambahan baik berupa co-payment atau
co-insurance.
Pengendalian biaya dengan manajemen
utilisasi dan kualitas pelayanan merupakan
kunci sukses managed care. Melalui
manajemen utilisasi , program-program
managed care memantau kebutuhan,
ketepatan dan jumlah intervensi medis.
Kajian utilisasi (utilization review) merupakan
salah satu bentuk manajemen utilisasi.
Dalam kajian utilisasi Kajian utilisasi memiliki
keuntungan yang jelas dan telah dipraktikkan
oleh banyak perusahaan asuransi. Dengan
kajian ini ketepatan penggunaan pelayanan
kesehatan dievaluasi untuk menghilangkan
atau mengurangi hal-hal yang tidak perlu
serta risiko potensial pada pasien. Umumnya
kajian utilisasi baru terbatas pada kegiatan
audit terhadap klaim secara retrospektif.
Di Indonesia tantangan terhadap akses,
pemerataan, peningkatan biaya dan tuntutan
kualitas pelayanan kesehatan akan diperberat
dengan adanya realitas perubahan demografi,
sosio ekonomi dan perubahan pola penyakit dan
masuknya teknologi canggih di bidang
kesehatan. Karena itulah nampaknya sistem
managed care dapat digunakan sebagai langkah
antisipatif yang mengacu masa depan,
menguntungkan semua pihak dan kompetitif.
PENGENDALIAN BIAYA PELAYANAN KESEHATAN DARI
SISI SUPPLY DAN DEMAND
1. Peningkatan efisiensi
a. Efisiensi teknis
Hal ini dapat dilakukan terhadap peralatan yang
digunakan dalam pemberian pelayanan kesehatan.
Untuk melakukan investasi peralatan canggih perlu
dilakukan dengan perhitungan yang matang, karena
apabila utilisasi dari alat tsb rendah berarti terjadi
inefisiensi. Disamping itu dapat terjadi peningkatan
biaya pelayanan kesehatan karena dapat mendorong
supply induced demand karena tuntutan pengembalian
biaya investasi yang telah ditanamkan
Efisiensi ekonomi : penggunaan input yang
biayanya rendah.
Hal ini dapat dilakukan : obat, alkes dan
ketenagaan.
Misalnya : penggunaan obat generik - upaya
untuk meningkatkan efisiensi ekonomi.
Disamping itu drug utilization review juga
penting dilakukan untuk mengetahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dalam kaitannya dengan tingkat penggunaan
obat secara kuantitatif maupun kualitatif.
Sistim pembayaran prospektif kepada PPK
akan mengendalikan kecenderungan
supply induced demand, yakni
kecenderungan mendorong tingkat
penggunaan utilisasi pelayanan kesehatan
apabila PPK masih dibayar tunai
B. Pengendalian biaya dari sisi demand
•prospective,
•concurrent
•retrospective
Secara prospektif : upaya kendali biaya yang
dilakukan sebelum pelayanan kesehatan diberikan