AMIRA DANILA
030.09.012
Laporan Kasus
IDENTITAS
No. RM : 01262911
Nama : Tn. MS
Jenis kelamin : laki-laki
Tempat / Tanggal Lahir : Padang, 2 Oktober 1946
Umur : 55 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jl. AL HUDA RT 05 RW 01, Kebayoran Lama,
Jakarta Selatan
Pendidikan : Tamat SD
Pekerjaan : wirausaha
Status : kawin
Masuk Rumah Sakit : 19 Oktober 2013
Anamnesis
keluarga disangkal.
Anak Os pernah mengalami buang air kecil berdarah.
Riwayat Kebiasaan
Os dulu adalah seorang perokok 3 batang perhari namun saat ini
tidak lagi.
Os terkadang minum jamu-jamuan penghilang nyeri
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Tanda Vital
Nadi : 100 x/menit, regular, isi cukup
Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg
Suhu : 36,5 C
Status Antropometris
Berat badan : 50 kg
Tinggi : 160 cm
Status Generalis
Kepala
Bentuk : normocephali
Rambut: hitam, distribusi merata, sulit dicabut, lurus
Wajah : simetris
Mata : konjungtiva anemis +/+, sklera tidak ikterik
Hidung : septum deviasi(-/-), sekret -/-, pernapasan cuping hidung (-/-)
Telinga : normotia, serumen (+/+) kering, sekret (-/-), MT tidak diperiksa
Mulut: mukosa warna merah muda, tidak kering, sianosis (-)
Leher
KGB : tidak teraba membesar
Tiroid: tidak teraba membesar
Trakea : berada lurus di tengah
Thorax
Inspeksi : bentuk datar, gerakan simetris, iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus cordis pada sela iga V garis midklavikularis kiri, thrill(-), focal fremitus
(+/+)
Perkusi : sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : suara napas vesikuler Rh (-/-) Wh (-/-). BJ I dan II reguler, gallop(-),
murmur(-)
Abdomen
Inspeksi : datar, tidak tampak spider navy,
Auskultasi : bising usus (+)
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-). Hepar dan Lien tidak teraba
Perkusi : timpani
Ekstremitas
Simetris, jejas (-), Akral hangat, edema (-) pada keempat ekstremitas, CRT
Palpasi : suhu sama dengan sekitar, ballotement (-), massa (-), nyeri tekan
(-)
Perkusi : nyeri ketok +/-
Regio suprasimfisis
Inspeksi : Warna sama dengan sekitar, jejas (-), hematom(-), buli menonjol
Palpasi : suhu sama dengan sekitar, nyeri tekan (+), massa (-)
Rectal Toucher: TSA baik menjepit kuat, ampula tidak kolaps, mukosa licin,
pole atas teraba
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
laboratorium
Pemeriksaan
18/10/13 Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 8,2 g/dl 11,7-15,5
Hematokrit 26 % 33-45
FUNGSI HATI
SGOT 26 U/l 0-34
FUNGSI GINJAL
Ureum Darah 195 mg/dl 20-40
ELEKTROLIT
Natrium (Darah) 140 mmol/L 135-147
23/10/13
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
FUNGSI GINJAL
Ureum Darah 72 mg/dl 20-40
ELEKTROLIT
Natrium (Darah) 139 mmol/L 135-147
Kalium (Darah) 3,93 mmol/L 3,10-5,10
Klorida (Darah) 100 mmol/L 95 – 108
Foto Thorax PA
di proyeksi buli
Spondilosis lumbalis
dengan curiga
penyempitan celah
diskus intervertebralis
L2-3 dan L4-5
USG
Ginjal,Buli,Prostat
Ginjal Kanan: Ukuran Normal, Dinding regular
Korteks ginjal tampak sangat tipis dengan
pelebaran pelviokalises ginjal kanan
Tak tampak batu
Ginjal Kiri: Ukuran Normal, Dinding regular
Ekostruktur korteks ginjal meningkat
Ketebalan korteks masih baik
Tampak pelebaran pelviokalises ginjal
Buli: Ukuran normal, Tampak lesi inhomogen
iso dan hipoekoik dalam buli dan tampaknya
berjonjot ke permukaan buli, berukuran
6,9x3,9x3,2 cm lesi berada di dasar buli.
Tampak pula batu hiperekoik dengan
posterior acustic shadow dalam buli
berukuran 4cm dan 1,1 cm
Prostat: Ukuran 4,2x4x3,6cm. Parenkim
homogeny
Tak tampak nodul atau kalsifikasi,
volume = 31cc
Kesan:
Hidronefrosis bilateral dengan gambaran
chronic kidney bilateral
Vesicolithiasis 4 cm dan 1,1 cm
Susp. Massa intra buli
RESUME
Pasien pria, 55 tahun datang dengan keluhan buang air kecil berdarah sejak 3 hari
SMRS, darah bercampur dengan urin, sebelumnya bila ada rasa ingin dan ketika
buang air kecil os merasa nyeri seperti ditusuk-tusuk, os merasa nyeri di bagian
bawah perutnya dan pinggang kanan, nyeri tidak menjalar, merasa seperti
anyang-anyangan, frekuensi buang air kecil meningkat tetapi yang dikeluarkan
sedikit, disertai menunggu dan mengedan terlebih dahulu, buang air kecil
tersendat, dan lancar kembali bila berubah posisi, os merasa setelah buang air
kecil masih ada sisa urin, tidak keluar batu atau pasir, os juga mengeluh sering
demam hilang timbul, mual dan muntah yang berisi makanan, ada nyeri kepala,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, buang air besar tidak ada keluhan.
Tidak ada riwayat trauma, Os tidak suka menahan buang air kecil, makan jeroan,
emping. Os sering minum kopi 3-4x/hari.
Dari pemeriksaan status lokalis terdapat nyeri tekan pada suprasimfisis, nyeri
ketok CVA kanan. Dari hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb (8,2 g/dl), Ht
(26%), Ureum (195 mg/dl), Kreatinin (7,8 mg/dl)
Dari pemeriksaan foto BNO didapatkan kesan vesicolithiasis dan nefrolithiasis
ginjal kanan, pada USG didapatkan hidronefrosis bilateral, vesicolithiasis, dan
Susp. Massa intra buli
Analisa Kasus Gejala LUTS (low urinary tract
Syndrome)
Obstruksi:
• buang air kecil tersendat,
Dari anamnesis di atas didapatkan lancar setelah
bahwa pada pasien ini mengeluh bergerak/berubah posisi
buang air kecil berdarah sejak 3 hari (intermitensi),
yang lalu, darah bercampur dengan • mengedan dan menunggu
urin, menandakan ada masalah di terlebih dahulu (hesistensi),
traktus urinariusnya yang • setelah buang air kecil merasa
menyebabkan trauma mukosa saluran masih ada sisa urin. (tidak
kemih, antara lain Iritasi:
• batu, •puas)
merasa seperti anyang-
• tumor, anyangan, frekuensi buang
• infeksi, air kecil meningkat
• trauma atau (polakisuria) tetapi yang
•merasa
prostat nyeri dikeluarkan sedikit,
• bila ingin dan sedang
hilang timbul di Ginj buang air kecil merasa
bagian bawah al nyeri seperti ditusuk-tusuk
(urgensi dan disuri)
perutnya dan Buli-
Buli BP Urolithi
pinggang kanan,
H asis
konjungtiva Gross
Hematuria
anemis
Adanya masalah di
retroperitoneum dan
suprapubik, hal tersebut bisa
Nyeri ketok CVA kanan disebabkan adanya reaksi
dan nyeri tekan inflamasi baik karena infeksi
Suprapubik atau adanya benda asing
seperti batu pada saluran
kemih terutama ginjal dan
• Batu Radioopakvesica
di proyeksi
urinaria
BN ginjal kanan
O • Batu radioopak multiple di
•proyeksi buli bilateral dengan
US Hidronefrosis
gambaran chronic kidney bilateral
G • Vesicolithiasis 4 cm dan 1,1 cm
• Susp. Massa intra buli
Pasien direncanakan menjalani tata
laksana sistoskopi untuk melihat
apakah ada massa atau tidak, apabila
terdapat massa maka tindakan
selanjutnya adalah TUR buli, apabila
tidak terdapat masa maka dilanjutkan
dengan vesikolithotomi
DIAGNOSIS
Gross Hematuri ec Susp tumor buli + batu buli multiple
PENATALAKSANAAN
Transfusi PRC 500cc
Pasang DC
Tramadol 2x100 mg
Ceftriaxon 1x2 g
Cek DPL
Foto BNO
Konsul Urologi
Aff Sheath, pasang DC 24 F 3way balon 40cc diisi Nacl 0,9% steril 200cc
Operasi selesai
Pre. Operasi : Gross Hematuri ec Susp tumor buli + batu buli multiple
Pasca Operasi : BPH + Batu buli multiple
Instruksi post.op
Endogen Eksogen
Hiperkalsiuria Pekerjaan
primer Air
Diet
Hiperoksaluria Keadaan sosial ekonomi
primer Suhu
Faktor keturunan Infeksi
Jenis kelamin Obat-obatan
Patogenesis
Terbentuk batu
Komponen Pembentuk batu
Tanda dan Gejala
Batu ginjal Batu ureter
1. Terapi medikamentosa
Batu diharapkan dapat keluar sendiri, dapat diberikan
minum berlebihan disertai diuretikum. Dengan produksi
urin yang banyak diharapkan dapat mendorong atau
melarutkan batu.Batu tidak diharapkan keluar dengan
spontan jika ukurannya melebihi 6 mm.
2. ESWL (Extra Corporal Shock Wave Lithotripsy)
Dapat memecahkan batu tanpa perlukaan di tubuh sama
sekali. Gelombang kejut dialirkan melalui air ke tubuh
dan dipusatkan di batu yang akan dipecahkan. Batu akan
hancur berkeping-keping dan keluar bersama kemih.
3. Endourologi
Adalah tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu
saluran kemih yang terdiri atas memecah batu, dan kemudian
mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang
dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih.Alat itu
dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit
(percutan). Proses pemecahan batu dapat dilakukan secara
mekanik, dengan memakai energi hidraulik, energi gelombang
suara, ata dengan energi laser. Beberapa tindakan endourologi
itu adalah:
PNL (percutaneus nephro litholapaxy)
Litotripsi
Ekstraksi Dormia. 2
TERIMAKASIH