Anda di halaman 1dari 33

Perberdaan

Hepatitis
Viral dan
Bakterial
RINA MAULIZA, S.ked
140611026

Preseptor :

dr. Mukhlis Yazid, Sp.PD. M. Kes


Pendahuluan

– Bakteri
– Virus

Hepatitis: Infeksi – Jamur


– Parasit
Peradangan pada
sel-sel hati – Alkohol
Non Infeksi – Autoimun
– Obat-obatan
Prevalensi Hepatitis yang diketahui

Carrier (Belum ada manifestasi,


namun sudah dapat menularkan)

Indonesia merupakan negara dengan endemisitas tinggi hepatitis, terbesar kedua di


negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar.
Tinjauan Pustaka
Hepatitis Viral:
Peradangan sel-sel hati yang disebabkan oleh virus sehingga
menyebabkan hepatitis A, B, C, D, dan E.

Aceh termasuk 5
350 juta orang di provinsi tertinggi
dunia carrier hepatitis tahun
hepatitis 2007

Peningkatan 2x Aceh memiliki


hepatitis tahun angka prevalensi
2007 dan 2013 di diatas rata-rata
Indonesia nasional hepatitis
tahun 2013
Prevalensi Hepatitis Menurut Provinsi Tahun 2007 dan 2013
Angka Mortalitas Akibat Virus Hepatitis
Hepatitis A

– Endemis di beberapa negara berkembang


– Bersifat akut, sembuh spontan/sempurna tanpa gejala
– Sering menyebabkan kejadian luar biasa dalam periode waktu 1-2
bulan dengan kecenderungan berulang secara siklik.
Sumber: pencemaran air
Diagnosis ditegakkan
minum, makanan yang tidak
Penularannya melalui fecal dengan ditemukannya IgM
dimasak dan tercemar,
oral. antibodi dalam serum
sanitasi yang buruk, dan
penderita.
personal hygiene rendah.

Pencegahannya melalui
Gejala tidak khas (demam,
Pengobatan berupa kebersihan lingkungan,
sakit kepala, mual, dan
simptomatik (self limiting terutama terhadap
muntah sampai icterus,
disease). makanan dan
hepatomegali)
minuman(PHBS)
Siklus Hidup HAV
Penilaian antibodi
Hepatitis A
Hepatitis B

– Disebabkan oleh HBV golongan DNA (inkubasi 60-90 hari)


– Penularannya vertical (95%) terjadi masa perinatal (saat
persalinan) dan 5% intra uterine.
– Penularan horizontal melalui transfuse darah, jarum suntik
tercemar, pisau cukur, tattoo, dan transplantasi organ.
• Gejala tidak khas (lesu, nafsu makan
berkurang, demam ringan, nyeri abdomen
sebelah kanan, ikterus, air kencing warna
Akut merah teh)
• Diagnosis ditegakkan dengan tes fungsi hati
(ALT meningkat), serologi HBsAg dan IgM
anti HBC dalam serum.

• Hep B Akut -> Hep B Kronik


• Penularan saat bayi -> 95% menjadi
Kronis hepatitis B kronik
• Penularan pada usia balita -> 20-30%
menjadi Hep B kronik
• Penularan saat dewasa -> 5% menjadi
Hepatitis B Kronik.
– Pengobatannya saat ini telah tersedia 7
macam obat untuk Hepatitis B
(Interferon alfa-2a, Peginterferon alfa-
2a, Lamivudin, Adefovir, Entecavir,
Telbivudin, dan Tenofovir)
– Adapun tujuan pengobatannya adalah
untuk memperpanjang harapan hidup,
menurunkan kemungkinan terjadinya
sirosis hepatis atau hepatoma
Hepatitis C

– Merupakan penyebab utama sirosis dan kanker hati.


– Penyebab hepatitis C termasuk golongan virus RNA (inkubasi 2-24
minggu)
– Penularan Hepatitis C -> darah dan cairan tubuh, jarum suntik,
transplantasi organ, kecelakaan kerja (petugas kesehatan)
– Pengobatan Hepatitis C berupa kombinasi pegylated interferon
dan ribavirin.
Hepatitis D

– Virus Hepatitis D paling jarang ditemukan, namun yang paling


berbahaya.
– Hepatitis D juga disebut delta, virus ini memerlukan virus hepatitis
B untuk berkembang biak sehingga hanya ditemukan pada orang
yang telah terinfeksi virus hepatitis B
– HDV tidak banyak terjadi di berbagai negara. Salah satu negara
yang banyak terkena infeksi HDV adalah daerah Mongolia.
– Tidak ada vaksin hepatitis D, tetapi otomatis orang akan
terlindungi jika telah diberikan imunisasi Hepatitis B.
Hepatitis E

– Penyebab: HEV termasuk virus RNA (inkubasi 2-9 minggu)


– Penularan melalui fecal oral seperti Hepatitis A.
– Diagnosis dengan didapatkannya IgM dan IgG anti HEV
– Gejala menyerupai gejala flu sampai ikterus.
– Belum ada pengobatan antivirus yang dapat diberikan.
– HEV merupakan penyebab terbesar hepatitis akut.
– Hepatitis E umumnya bersifat sel-limiling disease, namun beberapa
pasien mengalami progresifitas menuju acute liver failure
Hepatitis Bakterial:

Infeksi sistemik akibat non-hepatotropik virus atau bakteri


juga dapat menimbulkan infeksi pada sel hati melalui invasi
langsung atau tidak langsung, melalui toksin dan sitotoksin
Salmonella Typhi

Salmonella non-
tipikal (S.enteritidis Ikterik – Tata laksana yang umum
dan S.typhimurium) diberikan adalah
flurokuinolon selama 7-10
Hematogen hari.
Gejala
bacteremia ke hepar
gastroenteritis dan
dan infeksi sistem
liver injury dengan
– Oral dan parenteral vaksin
retikuloendotelial
polisakarida untuk traveler
ke daerah endemik
Peningkatan Peningkatan serum memiliki tingkat efektifitas
transaminase 3-5x
aminotransferase dengan AST>ALT. sebesar 50-96%.7
Mycobacterium

Military – Manifestasi klinis yang mungkin timbul adalah demam, nyeri


(50-80% kasus) perut, dan hepatomegali.
– Fungsi hati abnormal -> peningkatan ALP (83%) dan
aminotransferases (42%)
Granuloma,
– Hepar seperti kapur (chalky hepatic) dan kalsifikasi pada ductus
bilier
– Tata laksana: OAT selama 1 tahun
TB paru
localized.
Syphillis

– Disebabkan oleh Treponema pallidum, memiliki sifat “the great


imitator”.
– Hepatitis sifilis sering misdiagnosed karena manifestasi yang tidak
spesifik.
– Hepatitis sifilis memiliki karakteristik berupa:
– Peningkatan ALP
– Normal sampai sedikit peningkatan aminotransferase
– Peningkatan tidak proposional kadar alkalin phospat -> dikarenakan
inflamasi pericholangiolar.
Manifestasi lain yang muncul tidak spesifik
seperti rash, kelelahan, tidak selera makan,
hepatomegaly dan ikterik.

Rash terjadi berbentuk eritema, non konfluen


lesi maculopapular, terpusat di badan,
telapak tangan, dan kaki
Leptospirosis

– Disebabkan oleh Leptospira interrogans menyebabkan:


– anikterik leptospirosis (>90%)
– ikterohemoragia/Weil’s disease (5-10%). Pada kasus Weil’s disease dapat
memicu terjadinya gagal ginjal akut, gagal hati akut, rabdomiolisis, dan
trombositopenia.
– Gejala ikterik yang berat (30mg/dL dari total bilirubin)
– Pada pemeriksaan histopatologi dapat ditemukan kemungkinan
intrahepatic kolestatis., hipertrofi dari sel Kupffer, dan pada
beberapa
– Terapi leptospirosis dengan antibiotic masihkontroversial. Pada
Histopatologi ditemukan intrahepatic
kolestatis., hipertrofi dari sel Kupffer Pemeriksaan biopsi

Pada kasus berat, dapat diberikan penisilin G dosis tinggi secara


parenteral atau seftriakson direkomendasikan.
Q Fever
Dikenal dengan Rickettsiae

– Disebabkan Coxiella burnettii


– Ditemukan pada anak-anak, berdasarkan geografi banyak
ditemukan di Spanyol
– Memiliki gejala demam berulang, sakit kepala, dan myalgia (flu-like
illness) juga dapat disertai keterlibatan organ dalam (paru, jantung,
hati).
– Hampir 50% pasien Q fever menunjukkan abnormalitas fungsi hati
dan terdapat gejala anikterik hepatitis viral
Brucellosis

Peningkatan
aminotransferase – Diakibatkan oleh Brucella, dengan diplococci gram negative
pada 25% kasus
intraseluler.
– Penyebab infeksi pada manusia adalah B.melitensis
ALT 152 IU/mL
(51-600) – Hepatitis dengan Brucella hanya akan muncul gejala ringan dan
tidak ada acute liver failure.
– Berdasarkan histopatologi, dapat ditemukan hepatic granuloma,
AST 106 IU/Ml
(46-240). inflammatory cell infiltrates, dan localized parenchymal necrosis.
Terapi yang direkomendasikan :
– Doxycycline 200 mg per hari selama 6 minggu dengan rifampisain
(600-900 per hari selama 6 minggu) atau
– Intramuscular streptomisin 1 gr/hari selama 2 minggu.
Perbedaan Hepatitis
Viral dan Bakteri
Berdasarkan Hepatitis bakteri Manifestasi hepatitis Namun pada hepatitis
epidemiologi lebih biasanya disertai viral dan bakteri bakteri dapat disertai
sering yang dengan komorbid lain memiliki persamaan dengan keluhan
disebabkan oleh virus, seperti hepatitis dan perbedaan. Ikterik tambahan lain, seperti
(hepatitis B). Namun bakteri yang dapat terjadi pada pada hepatitis
hepatitis A sering disebabkan oleh hepatitis virus leptospirosis yang
menjadi kejadian luar S.typhii atau maupun bakteri. disertai dengan
biasa (KLB) yang Leptospirosis. adanya macula
diakibatkan karena eritema disertai
buruknya sanitasi air papula baik di telapak
pada wilayah tangan atau
tersebut. punggung.
Pada Sedikit berbeda Penatalaksanaan Sementara untuk
pemeriksaan dengan hepatitis antara hepatitis komplikasinya,
penunjang, bakteri yang bakteri dan viral pada hepatitis
hepatitis viral menggunakan juga jauh viral lebih sering
dapat didiagnosa biopsy, PCR, atau berbeda. menjadi hepatitis
langsung dengan imunohistokimia kronik dan dapat
melihat antigen untuk dijadikan menjadi sirosis
antibodi. sebagai atau hepatoma.
pemeriksaan
penunjang.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai