Anda di halaman 1dari 12

Pajak Reklame

Nama Kelompok :
Faradilah Hanum 041511233209
Dyah Kuntowati P T 041511233215
Rizki Wahyu Savitri 041511233220
Yesika Ayu Wardani 041511233247
Yohana O Jaya 041511233271
Pentingya Pendapatan Pajak Daerah
terhadap APBD

Munculnya Undang – Undang No 25 tahun 1999 yang dikeluarkan


pemerintah tentang Otonomi Daerah yang memberikan wewenang
kepada pemerintah daerah lebih mandiri dalam mengurus
pembangunan di wilayah masing – masing, maka sumber pembiayaan
daerah dari Pemerintah Pusat akan berkurang. Maka untuk mengatasi hal
tersebut, pemerintah daerah juga mengandalkan Pendapatan Asli
Daerah ( PAD ).
Pajak Reklame

 Pajak reklame adalah konsekuensi wajib pajak yang dikenakan kepada individu atau
badan usaha atas penyelenggaraan reklame.
 Pajak reklame merupakan pajak daerah yang dikelola oleh kabupaten atau kota yang
digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan
daerah.
 Pemerintah mengatur penyelenggaraan reklame dalam Undang-undang Nomor 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi daerah.
Subjek dan Wajib Pajak Reklame

 Subjek dan wajib pajak reklame yaitu orang pribadi atau badan usaha yang
menggunakan reklame.
 Dalam hal reklame diselenggarakan sendiri secara langsung oleh orang pribadi atau
badan, wajib pajak reklame adalah pribadi atau badan tersebut.
 Reklame yang diselenggarakan melalui pihak ketiga, maka wajib pajak adalah pihak
ketiga berdasarkan nilai kontrak reklame.
Objek Pajak Reklame

 Reklame papan
 Reklame kain
 Reklame selebaran
 Reklame udara
 Reklame apung
 Reklame suara
 Reklame peragaan
 Reklame berjalan
Bukan Objek Pajak Reklame

 Reklame yang diselenggarakan melalui media cetak, media elektronik dan internet.
 Reklame yang diselenggarakan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
 Reklame untuk nama tempat ibadah dan panti asuhan.
 Reklame untuk tanah yang terletak di tanah tersebut dengan ukuran tidak lebih dari 1m2
 Reklame yang diselenggarakan oleh perwakilan luar negeri.
Dasar Pengenaan Pajak Reklame

 Dasar pengenaan pajak reklame adalah Nilai Sewa Reklame (NSR)


 Tarif pajak reklame ditetapkan sebesar 25%. Adapun besarnya pokok pajak reklame yang
terutang dihhitung dengan cara mengalikan tariff dengan dasar pengenaan pajak.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi NSR :
a. jenis reklame
b. lokasi penempatan
c. kategori kelas jalan
d. jumlah reklame
e. bahan yang digunakan
f. ukuran
g. jangka waktu penyelenggaraan
Cara menghitung NSR
NSR dapat dihitung dengan cara :

NSR = HDPP + Nilai Strategis

Keterangan :
HDPP adalah harga dasar pemasangan dan pemeliharaan
NS yaitu perkalian antar faktor-faktor sebagaimana dimaksud pada ayat dengan HDPP
Tarif Pajak Reklame Kabupaten Banyuwangi

 Dasar tarif pajak reklame di Kab Banyuwangi :


a. Perda No 14 Tahun 2012 atas perubahan atas Perda No 2 Tahun 2011 tentang pajak
daerah
b. Perbup Banyuwangi no 25 Tahun 2011 tentang ketentuan dan tata cara pemungutan
pajak reklame.
Tarif Pajak Reklame Kabupaten Banyuwangi
TARIP TARIP
URAIAN KETERANGAN NO URAIAN KETERANGAN
NO ( Rp ) ( Rp )
1. PAPAN TOKO 3. BALIHO
2. ( 1 Th/m2 ) ( 1 Bln /m2 )
Zona Utama 99.000 Satu sisi Zona Utama 28.000 Satu sisi
155.000 Dua sisi ZONA. A 27.000 Satu sisi
ZONA. B 25.000 Satu sisi
ZONA. A 91.000 Satu sisi ZONA. C 24.500 Satu sisi
144.000 Dua sisi ZONA. D 24.000 Satu sisi

ZONA. B 83.000 Satu sisi 4. SPANDUK/UMBUL-


133.500 Dua sisi UMBUL/LAYAR / TENDA
1 Hr s/d 1 Minggu 10.000/m2
ZONA. C 76.500 Satu sisi • 1 Minggu s/d 2 Minggu 20.000/m2
123.000 Dua sisi
• 2 Minggu s/d 1 Bln 25.000/m2
ZONA. D 67.000 Satu sisi
Timplat
112.500 Dua sisi 5. 32.000/lbr 1 Bulan
PAPAN BERTIANG
Selebaran
6. 170/lbr 1 Minggu
( 1 Th/m2 )
Poster/Stiker/Kanopi/Selebaran
7. 650/lbr 1 Minggu
ZonaUtama 118.000 Satu sisi
Label Produk
201.500 Dua sisi 8. 170/lbr

Udara
ZONA. A 99.000 Satu sisi 9. 5.400/lbr 1 Hari
170.500 Dua sisi
Slide / File
10 3.200/lbr 1 Hari
ZONA. B 88.000 Satu sisi
Siaran/Bersuara
149.500 Dua sisi 11. 2.200/lbr 1 Hari

Armada
ZONA. C 77.500 Satu sisi 12. 155.000/m2 1 Tahun
133.500 Dua sisi

ZONA. D 70.000 Satu sisi


117.500 Dua sisi
KETERANGAN :

1. ZONA UTAMA : Lingkungan Pelabuhan, Taman Sritanjung, dan Diatas gedung


2. ZONA. A : Simpang lima, Empat, Tiga, Lingkar Jalan
3. ZONA. B : Kawasan Pasar, Pertokoan, Terminal dan GOR
4. ZONA. C : Jalan Protokol ( Bwi – Kalibaru, Bwi – Rogojampi )
5. ZONA. D : Jalan Ekonomi
Kasus Penunggakan Pajak Reklame
Kabupaten Banyuwangi
 Walaupun pemerintah sudah membuat peraturan daerah mengenai pajak reklame, masih banyak
pengusaha yang sering menunggak pembayaran pajak reklame. Hal ini menyebabkan penurunan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabutapen Banyuwangi. Sebagai contoh kasus penunggakan pajak
yang terjadi di Kabupaten Banyuwangi yaitu pada tanggal 17 bulan Februari tahun 2017 Satpol PP
Banyuwangi menurunkan sejumlah papan reklame merek ponsel di beberapa titik yang berada di
wilayah Kabupaten Banyuwangi. Penurunan reklame tersebut karena pihak pemasang reklame
masih belum membayar pajak reklame yang angkanya mencapai Rp 180 juta. Dimana menurut Edy
Supriyono, Plt Kepala Satpol PP Banyuwangi, pada tahun 2016, pihak pemasang seharusnya
membayar pajak reklame mencapai Rp 90 juta, termasuk juga pajak yang belum terbayar pada
tahun 2017. Dia juga mengaku, sebelum melakukan penurunan reklame, sudah tiga kali
melayangkan surat peringatan. Pihak pemasang juga sudah berjanji akan segera membayar pajak,
namun sampai masuk tahun kedua kewajiban tersebut masih belum diselesaikan. Sementata itu,
Nafiul Huda, Kepala Badan Pendapatan Kabupaten Banyuwangi, menjelaskan, untuk pajak reklame
pada tahun 2016, Pemkab Banyuwangi mendapatkan PAD sebanyak Rp 2,5 miliar dan menargetkan
Rp 3 miliar pada tahun 2017.
 Dari kasus tersebut terlihat menunjukan bahwa Kabupaten Banyuwangi sudah kehilangan PAD
sebesar 180juta. PAD sangat penting untuk daerah karena pendapatan tersebut digunakan untuk
pengeluaran pemerintah daerah misalnya pembangunan, fasilitas daerah, pendidikan, kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai