Bersinar
Jenis Objek
No Golongan Tarif
Retribusi
A. Retribusi Komersil
1. Hotel/Cottage/Losmen/ - Rp 35.000/m3
Wisma/Penginapan
2. Ruko/Toko/Kedai/Kios - Rp 35.000/m3
3. Showroom motor/mobil - Rp 35.000/m3
4. SPBU/Pom Bensin - Rp 35.000/m3
5. Fasilitas umum/sarana - Rp 35.000/m3
Kesehatan
6. Pusat perbelanjaan - Rp 35.000/m3
7. Restoran/rumah makan/ - Rp 35.000/m3
Catering
8. Bari/diskotik/Pub/dsb - Rp 35.000/m3
9. Perbengkelan/pencucian - Rp 35.000/m3
mobil
10. Industri - Rp 35.000/m3
11. Pergudangan - Rp 35.000/m3
12. Gedung pertemuan/ - Rp 35.000/m3
Pertunjukan
13. Sarana olahraga - Rp 35.000/m3
14. Taman hiburan/rekreasi - Rp 35.000/m3
B. Retribusi Non Komersial
1. Apartemen - Rp 29.000/m3
2. Pendidikan - Rp 29.000/m3
3. Asrama/kos-kosan - Rp 29.000/m3
4. Perkantoran - Rp 29.000/m3
C. Retribusi Khusus
1. Perumahan Luas Bangunan Rp 15.000/bulan
250m2 ke atas
Luas bangunan Rp 10.000/bulan
200 m2 s/d
249m2
Luas bangunan Rp 7.500/bulan
150m2 s/d 199
m2
Luas bangunan Rp 2.500/bulan
70 m2 ke bawah
Lapak/buah Rp 2.000/hari
Pedagang Kaki Lima
2. Gerobak Rp 2.000/hari
(PKL)
Makan/minuman Rp 5.000/hari
Komersil Rp 12.000/m3
3. Pengguna LPA
Non komersil Rp 7.500/m3
4. Kegiatan keramaian - Rp 51.000/m3
Dijawab :
Retribsi non komersil dengan penerimaan per tahun Rp. 176.340.000 dan tarif
sebesar Rp. 29.000/m3
= 6.080,7 m3 / 6,081 m3
3. Objek retribusi khusus
Retribusi dilakukan oleh PDAM melalui pembayaran rekening air dengan jumlah
pemakaian air.
Total jumlah pemakaian setahun x 360( satu tahun )
726 m3 x 360 = 261.351m3
Dari perhitungan data yang didapat melalui objek retribusi tersebut maka volume
sampah yang dihasilkan oleh perumahan ialah sebesar :
261.351m3 – 18.502m3 – 6.081m3 = 236.768m3
Analisis Break Event Point
Perbandingan penerimaan dan biaya tiap objek retribusi dapat dilihat pada tabel
berikut:
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bila total biaya lebih besar dari pada total
penerimaan. Maka dari itu perlu adanya analisis yang tepat untuk menutupi biaya yang
kurang tersebut dengan menggunakan metode BEP. Perhitungan BEP tersebut ialah
seperti berikut:
Menghitung biaya variabel per unit (VC)
Y = 285.862.665 : 18.502m3
= 15.450/m3
Tarif= Biaya variabel (VC) / unit +Biaya tetap (FC) : volume sampah
= 15.450/m3 + 19.717/m3
= 35.167/m3
Jadi tarif yang seharusnya dikenakan terhadap objek retribusi komersil adalah
Rp. 35.167/m3
BEP (Rp.0,00) = Biaya tetap (FC) : (1- Biaya variabel (VC)/unit : tarif
awal)
= 364.801.621 : 0.558
= Rp. 653.109.746
BEP (unit) = Biaya tetap (FC) ; (tarif awal – Biaya variabel (VC)/unit)
= 364.801.621 : 19.550/m3
= 18.660m3
Hasil dari BEP Rp. 653.109.746 menunjukkan jumlah yang diperoleh yang
dapat menutupi biaya yang dikeluarkan jika mampu melayani dan
mengangkut sampah sebanyak 18.660m3 dalam setahun
Analisis Potensi Penerimaan Retribusi Pelayanan Persampahan / Kebersihan
Berdasarkan perhitungan sebelumnya maka didapati tarif yang berbeda, perbedaan ini
mempengaruhi jumlah potensi penerimaan yang direalisasikan. Maka potensi
penerimaan dari tiap retribusi setahun yang dapat direalisasikan adalah :
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa penyesuaian tarif mampu menambah
penerimaan Dinas Kebersihan dan Pertamanan sejumlah Rp. 1.080.834.982, artinya
mampu mengurangi biaya pada jumlah yang sama dan juga mampu menutupi biaya
total penyelenggaraan. Rp 1.080.834.982 didapat dari ( 4.324.633.090 -
3.243.798.108)
Langkah –langkah menghitung tarif retribusi khusus
Diketahui:
Pelanggan 72.991
Dijawab :
= 2.429.662.108 : 72.991
= Rp. 33.150
= 1.522.231.821 : 72.991
= Rp. 20.855