Anda di halaman 1dari 14

MODE OF ENTRY

Kelompok :
1. Galih Juangga Putra (041711233017)
2. Hasyim Muzakki (041711233020)
3. Purbo Budi Aji R. (041711233028)
4. Ibnu Tridana Hamzah (041711233031)
5. Rizaldi Al Karim (041711233039)
PERTIMBANGAN PEMILIHAN MODE OF ENTRY

1. Karakteristik Negara, ukuran dan pertumbuhan negara


bersangkutan; resiko politik dan lingkungan; serta infrastruktur
ekonomi dan pasar.

2. Hambatan Perdagangan dan Regulasi Pemerintah,


tariff, kuota, peraturan bea cukai, atau regulasi produk.

3. Karakteristik Produk, rasio berat/nilai, proprietary assets


(seperti teknologi, nama merek, atau citra unik).

4. Tujuan Manajemen atau Perusahaan


5. Strategi Seleksi Negara
DINAMIKA MARKET-ENTRY

4 faktor lain yang juga tidak kalah pentingnyadalam


pertimbangan pilihan mode of entry:
1. Lokasi Produksi

2. Komitment Sumber Daya

3. Tingkat Pengendalian

4. Fleksibilitas
PILIHAN MODE OF ENTRY

1. Ekspor; ekspor langsung dan ekspor tidak langsung

2. Sistem Kontaktual; contract manufacture, lisensi, waralaba,


dan joint venture.

3. Investasi Langsung; akuisisi dangreenfield.

4. Internet Marketing
MODEL EKSPOR
ASPEK Ekspor Tidak Langsung Ekspor Langsung
Keunggulan  Komitmen terbatas  Kontak lebih baik
 Resiko minimal  Pengendalian lebih besar
 Fleksibilitas  Usaha penjualan
lebih baik
Kelemahan  Opportunity loss  Investasi dalam organisasi
potensial penjualan
 Pengendalian relative  Komitmen pada pasar luar
sangat terbatas negeri
 Kontak denganpasar
sangat terbatas

INTERNATIONAL MARKETING
MODEL KONTRAKTUAL
ASPEK Contract Manufacturing Waralaba Lisensi Joint Venture
Keunggulan  Tidak perlu investasi  Investasi  Tidak perlu  Mengurangi
 Menghindari financial investasi kebutuhan
hambatan tariff terbatas  Resiko minimal modal dan
 Mode of entry yang  Memanfaatkan  Mengeksploitasi sumber daya
cepat talenta manajerial pasar kecil lainnya
 Fleksibel lokal  Cara cepat  Mendiversivikasi
 Biayamanufaktur lebih  Motivasi masuk ke pasar resiko
rendah manajerial lebih  Akses pada
besar keahlian dan
kontak pasar
lokal
Kelemahan  Perlu pengendalian  Seringkali  Return terbatas  Masalah
kualitas yang ketat membutuhkan  Menciptakan potensial dan
 Keterbatasan training kompetisi konflik antar
pasokan manajerial financial mitra bisnis
 Perlu  Membatasi  Masalah komunikasi
pengendalian pengembangan dan
financial dan pasar masa manajemen
kualitas depan  Pengendalian
 Perlu parsial
pengendalian
financial dan
kualitas
MODEL INVESTASI LANGSUNG
ASPEK Akuisisi Greenfield
Keunggulan  Entry yang cepat  State art of technology
 Akses ke saluran distribusi  Produksi terintegrasi
 Pengalaman manajemen  Efisiensi operasional
telah terbentuk
 Nama merek dan reputasi
telah terbantuk
 Mengurangi kompetisi
Kelemahan  Masalah integrasi dengan  Biaya investasi besar
operasi yang sudah ada  Harus membangun bisnis
 Masalah komunikasi dan  Adanya penundaan waktu
koordinasi
 Masalah kesesuaian
dengan bisnis yang ada
ANALISA MODE ENTRY PT SIDO
MUNCUL
FAKTOR INTERNAL
FAKTOR PRODUK

Sifat produk mempengaruhi seleksi saluran karena produk sangat beraneka ragam
dalam karakteristik (sebagai contoh, nilai unit, bobot, kompleksitas teknis dan
kemampurusakan) dan maslahatnya, dan pekerjaan penjualan dapat berbeda secara
menyolok.
Produk Sidomuncul merupakan produk yang sederhana. Produknya dikemas dalam bentuk
yang praktis sehingga memudahkan konsumen untuk segera mengonsumsinya. Tidak
perlunya adanya proses tambahan di negara ekspansi sebelum dilakukan penjualan
memutuskan Sidomuncul untuk hanya melakukan ekspor.
FAKTOR SUMBER DAYA

Dalam melakukan proses produksinya Sidomuncul memerlukan sumber daya alam dan
sumber daya manusia tertentu sehingga perusahaan tidak bisa sembarangan untuk menentukan
lokasi produksinya. Di Indonesia sumber daya alamnya yaitu rempah-rempah banyak ditemui
dan juga tersedianya peneliti untuk melakukan riset produk. Sehingga Sidomuncul
memutuskan hanya melakukan produksi di Indonesia dan melakukan ekspor untuk melayani
pasar luar negeri.
FAKTOR EKSTERNAL
REGULASI PERDAGANGAN
INTERNASIONAL

Diberlakukannya MEA di ASEAN. MEA memacu perusahaan untuk survive dan berkembang di pasar
ASEAN serta terus menjadi lebih baik dibandingkan dengan pesaing. Adanya gambaran perusahaan
mengenai hilangnya batas-batas untuk masuk ke suatu negara sejak 25 tahun yang lalu dan kondisi
perusahaan yang sudah kuat di dalam negeri membuat perusahaan lebih siap dalam merespon
pemberlakuan MEA. Oleh karena itu,MEA dimanfaatkan perusahaan dengan mentarget negara-negara
baru di Asia Tenggara seperti Filipina, Myanmar dan Vietnam. Sidomuncul memanfaatkan peluang ini
untuk melakukan ekspor produknya ke ASEAN.
HAMBATAN DARI NEGARA
EKSPANSI

Dalam melakukan bisnis internasionalnya Sidomuncul mengalami hambatan dalam


prosesnya. Salah satunya ialah proses persyaratan dan perizinan produk. Persyaratan dan
perizinan produk di Indonesia berbeda dengan negara lain, sehingga mau tidak mau
Sidomuncul jika ingin melakukan bisnis internasional maka harus menaati segala peraturan
dan perizinan produk di negara ekspansi.

Sidomuncul mengalami hambatan persyaratan dan perizinan produk yang sulit pada negara
tujuan ekspansi. Sedangkan Sidomuncul tidak mau bersusah payah untuk mengurusnya
sehingga Sidomuncul menggandeng distributor lokal untuk mengurus persyaratan dan

perizinan tersebut.
KARAKTERISTIK NEGARA
TUJUAN

Dalam melakukan investasi di negara lain, perusahaan harus memperhatikan kondisi negara lain,
apakah negara lain tersebut sudah sesuai dengan kebijakan manajamen sebelum memutuskan untuk
dilakukannya investasi. Sidomuncul masih terbatas dalam mengetahui kondisi pasar di luar negeri
(karakteristik budaya, sosial, ekonomi, politik, produk yang diminati) sehingga perusahaan tidak
melakukan mode entry investasi melainkan hanya dengan ekspor. Dan mengandalkan distributor lokal
untuk menjualkan produk dari Sidomuncul.
KESIMPULAN
Dari faktor internal produk sidomuncul merupakan produk yang sederhana dan tidak
memerlukan proses tambahan di negara ekspansi sebelum dilakukan penjualan dan proses
produksinya yang membutuhkan sumber daya alam dan sumber daya manusia lebih
menguntungkan hanya produksi di Indonesia sehingga Sidomuncul memutuskan hanya
melakukan ekspor. Sedangkan dari faktor eksternal seperti persyaratan dan perizinan produk
di negara ekspansi yang sulit dan keterbatasan Sidomuncul untuk memahami pasar luar
negeri membuat Sidomuncul melakukan kerja sama dengan distributor lokal (foreigner
distributor) untuk melakukan proses perizinan produk dan melakukan penjualan.

Anda mungkin juga menyukai