Anda di halaman 1dari 20

AUDIT ENTITAS BISNIS KECIL

Karakteristik Utama Dari Bisnis Kecil

Fleksibilitas dan
Struktur Organisasi
Responsif
Ukuran yang Terbatas yang Sederhana
Karena ukurannya yang
Bisnis kecil biasanya Bisnis kecil cenderung
memiliki ukuran yang lebih kecil, bisnis kecil sering
memiliki struktur
kecil dalam hal pendapatan, memiliki kemampuan
organisasi yang lebih
aset, dan jumlah karyawan untuk merespons
sederhana dengan sedikit
dibandingkan dengan bisnis perubahan pasar atau
tingkat hierarki. Pemilik
besar. Ukuran yang terbatas kebutuhan pelanggan
ini sering kali membatasi sering kali juga
dengan lebih cepat
sumber daya yang tersedia merupakan pengelola
daripada bisnis besar.
untuk operasi dan utama atau terlibat secara
Mereka dapat mengambil
pertumbuhan. langsung dalam operasi
keputusan dengan lebih
sehari-hari.
fleksibel dan lebih cepat.
Karakteristik Utama Dari Bisnis Kecil

Fokus pada Pasar Niche


Keterbatasan Sumber
atau Lokal
Ketergantungan pada Daya
Pemilik Sebagai tanggapan
Salah satu tantangan
terhadap keterbatasan
Bisnis kecil sering kali utama bagi bisnis kecil
sumber daya, bisnis kecil
sangat tergantung pada adalah keterbatasan
sering kali memilih untuk
keterampilan, sumber daya finansial,
fokus pada pasar niche
pengetahuan, dan sumber teknologi, dan manusia.
atau lokal. Mereka dapat
daya finansial dari Mereka mungkin tidak
lebih fokus pada
pemiliknya. Pemilik memiliki akses ke sumber
kebutuhan pasar tertentu
sering kali memainkan daya yang sama dengan
dan membangun
peran kunci dalam semua bisnis besar, yang
hubungan yang lebih kuat
aspek operasional dan mempengaruhi
dengan pelanggan di
manajemen bisnis. kemampuan mereka untuk
wilayah atau industri
bersaing dan berkembang.
tertentu.
Kemandirian dan Kreativitas
Karakteristik Keterbatasan sumber daya sering
mendorong bisnis kecil untuk
Utama Dari menjadi mandiri dan kreatif dalam
mencari solusi untuk tantangan yang
Bisnis Kecil mereka hadapi.
Hal-Hal Yang Perlu
Dipertimbangkan
Dalam Melakukan
Audit Bisnis Kecil
Hal-hal Yang Perlu Dipertimbangkan

Ukuran dan Kompleksitas Entitas:


Risiko Bisnis: Auditor perlu memahami
Entitas bisnis kecil cenderung memiliki
risiko bisnis yang dihadapi oleh entitas
sumber daya terbatas dan struktur
kecil. Risiko-risiko ini dapat berkaitan
organisasi yang sederhana. Oleh karena
dengan industri di mana entitas
itu, auditor harus mempertimbangkan
beroperasi, kestabilan keuangan,
ukuran dan kompleksitas entitas dalam
persaingan pasar, atau perubahan
menentukan tingkat detail audit yang
peraturan pemerintah.
diperlukan.
Hal-hal Yang Perlu Dipertimbangkan

3. Pengendalian Internal: Meskipun entitas 4. Materialitas: Auditor perlu


kecil mungkin memiliki kontrol internal yang mempertimbangkan materialitas informasi
lebih sederhana dibandingkan dengan keuangan. Materialitas adalah konsep yang
perusahaan besar, auditor perlu mengevaluasi relatif dan dapat bervariasi tergantung pada
efektivitas kontrol tersebut. Hal ini ukuran, kompleksitas, dan tujuan entitas.
membantu auditor memahami tingkat Auditor harus memastikan bahwa kesalahan
keandalan informasi keuangan yang atau ketidakpatuhan material teridentifikasi
dihasilkan oleh entitas. dalam proses audit
Langkah-Langkah Auditor Dalam Memahami Pengendalian
Internal Ketika Melakukan Audit Bisnis Kecil
Langkah-Langkah Auditor Dalam Memahami Pengendalian
Internal Ketika Melakukan Audit Bisnis Kecil

Mengidentifikasi Pengendalian Internal Evaluasi Desain Pengendalian Internal


yang Relevan
Auditor harus memahami proses bisnis Auditor perlu mengevaluasi apakah
utama yang relevan untuk entitas bisnis pengendalian internal yang telah ditetapkan
kecil yang sedang diaudit. Ini termasuk oleh manajemen dirancang dengan tepat
proses-proses seperti pengelolaan untuk mengurangi risiko-risiko yang terkait
persediaan, penjualan, pembelian, dan dengan proses bisnis. Ini melibatkan
pengeluaran. Auditor harus mengidentifikasi memahami kebijakan, prosedur, dan praktik
pengendalian internal yang telah ditetapkan yang telah ditetapkan, serta memeriksa
oleh manajemen untuk mengelola risiko- apakah pengendalian tersebut sesuai dengan
risiko dalam proses-proses ini. prinsip-prinsip pengendalian internal yang
baik
Langkah-Langkah Auditor Dalam Memahami Pengendalian
Internal Ketika Melakukan Audit Bisnis Kecil

Menguji Efektivitas Pengendalian Mengidentifikasi Kelemahan dalam


Internal Pengendalian Internal
Setelah memahami desain pengendalian • Auditor harus memperhatikan
internal, auditor perlu menguji apakah
apakah ada kelemahan dalam
pengendalian tersebut berfungsi sebagaimana
yang diharapkan. Ini melibatkan pengujian
desain atau penerapan pengendalian
substansi untuk menguji apakah internal. Kelemahan dalam
pengendalian internal tersebut dilaksanakan pengendalian internal dapat menjadi
secara efektif dalam praktek. Pengujian ini sumber risiko yang signifikan bagi
bisa berupa pengujian dokumen, observasi
entitas bisnis kecil dan dapat
langsung, atau pertanyaan kepada personel
terkait. mempengaruhi kesimpulan audit.
Langkah-Langkah Auditor Dalam Memahami Pengendalian
Internal Ketika Melakukan Audit Bisnis Kecil

Memberikan Rekomendasi untuk Memperhitungkan Ukuran dan Sifat


Peningkatan Bisnis Kecil
Jika ditemukan kelemahan dalam Auditor harus memahami bahwa
pengendalian internal, auditor harus entitas bisnis kecil mungkin memiliki
memberikan rekomendasi kepada pengendalian internal yang lebih
manajemen entitas bisnis kecil untuk
sederhana dan terkadang informal
meningkatkan pengendalian tersebut.
Rekomendasi ini dapat membantu entitas
dibandingkan dengan bisnis besar.
bisnis kecil meningkatkan efektivitas dan Oleh karena itu, auditor perlu
efisiensi operasionalnya serta mengurangi memperhitungkan konteks ini dalam
risiko-risiko yang terkait. mengevaluasi pengendalian internal.
Keterkaitan Antara
Pengendalian Internal Dan
Pengujian Audit Dalam
Bisnis Kecil
• Keterkaitan antara pengendalian
internal dan pengujian audit dalam
bisnis kecil sangat erat. Pengendalian
internal merupakan langkah-langkah atau
prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh
manajemen untuk mengelola risiko-risiko
operasional, keuangan, dan kepatuhan.
Sedangkan pengujian audit merupakan
proses yang dilakukan oleh auditor untuk
menguji efektivitas dan keandalan
pengendalian internal tersebut. Berikut
adalah keterkaitan antara keduanya dalam
konteks bisnis kecil:
Identifikasi Pengendalian Internal: Auditor akan memulai dengan mengidentifikasi
pengendalian internal yang relevan untuk proses bisnis utama dalam entitas bisnis
kecil. Ini melibatkan pemahaman terhadap kebijakan, prosedur, dan praktik yang
ditetapkan oleh manajemen untuk mengelola risiko-risiko.

Evaluasi Desain Pengendalian Internal: Auditor kemudian akan mengevaluasi


apakah pengendalian internal tersebut dirancang dengan baik. Ini melibatkan
memastikan bahwa pengendalian internal tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip
pengendalian internal yang baik dan dapat membantu mengurangi risiko-risiko yang
terkait.

Pengujian Efektivitas Pengendalian Internal: Setelah mengidentifikasi dan


mengevaluasi desain pengendalian internal, auditor akan melakukan pengujian untuk
memastikan bahwa pengendalian tersebut berfungsi sebagaimana yang diharapkan
dalam praktek. Ini melibatkan pengujian substansi untuk memverifikasi bahwa
pengendalian internal tersebut efektif dalam mencegah atau mendeteksi kesalahan
atau ketidakpatuhan.
Keterkaitan dengan Tujuan Audit: Pengujian audit dilakukan dengan
tujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai atas keandalan laporan
keuangan. Oleh karena itu, pengujian efektivitas pengendalian internal
membantu auditor dalam menilai risiko audit dan merencanakan prosedur
audit yang tepat

Penyimpangan Pengujian sebagai Temuan Audit: Jika dalam proses


pengujian ditemukan bahwa pengendalian internal tidak berfungsi
sebagaimana yang diharapkan atau terdapat kelemahan, auditor akan
mencatatnya sebagai temuan audit. Hal ini dapat mempengaruhi
kesimpulan audit serta memberikan rekomendasi kepada manajemen untuk
perbaikan

Pertimbangan Biaya dan Efisiensi: Auditor juga perlu


mempertimbangkan biaya dan efisiensi dalam merencanakan pengujian
audit. Mereka harus memastikan bahwa pengujian yang dilakukan efektif
dan efisien, terutama dalam konteks bisnis kecil dengan sumber daya
terbatas.
Kondisi-kondisi Yang

Menyebabkan Auditor

Tidak Memberikan

Pendapat “wajar Tanpa

Pengecualian” Dalam

Audit Bisnis Kecil


1.Keterbatasan Akses Informasi: Jika auditor mengalami keterbatasan dalam
mengakses informasi yang diperlukan untuk mengaudit entitas bisnis kecil, hal
ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk memperoleh keyakinan yang
memadai atas keandalan laporan keuangan. Keterbatasan akses informasi ini
dapat disebabkan oleh penolakan manajemen untuk memberikan dokumen yang
diperlukan atau kendala lainnya.
2.Kekurangan Bukti yang Memadai: Auditor memerlukan bukti yang memadai
untuk mendukung pendapat mereka atas keandalan laporan keuangan. Jika
auditor tidak dapat memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung klaim
dalam laporan keuangan, misalnya terkait dengan saldo akun atau transaksi
tertentu, maka mereka tidak akan dapat memberikan pendapat "wajar tanpa
pengecualian"
3. Keterbatasan Pengendalian Internal: Jika auditor menemukan kelemahan atau
kegagalan dalam pengendalian internal yang signifikan, hal ini dapat mempengaruhi
keyakinan mereka atas keandalan laporan keuangan. Jika kelemahan ini dianggap signifikan
dan tidak dapat diperbaiki atau dikompensasi dengan pengujian tambahan, auditor mungkin
tidak dapat memberikan pendapat tanpa pengecualian.
4. Ketidakpastian Material: Jika terdapat ketidakpastian material terkait dengan peristiwa
atau kondisi yang dapat memengaruhi kesehatan keuangan entitas bisnis kecil, auditor
mungkin perlu memberikan penjelasan tambahan atau memodifikasi pendapat mereka untuk
mencerminkan ketidakpastian tersebut.
5. Kegagalan dalam Mematuhi Persyaratan Hukum atau Standar Akuntansi: Jika entitas
bisnis kecil tidak mematuhi persyaratan hukum atau standar akuntansi yang relevan, auditor
mungkin tidak dapat memberikan pendapat tanpa pengecualian. Misalnya, jika terdapat
pelanggaran hukum atau kesalahan yang signifikan dalam penerapan standar akuntansi,
auditor mungkin perlu memberikan pendapat yang disesuaikan atau mengungkapkan
pendapat pengecualian.
Project Kelompok / UTS

1. Identitas Perusahaan
2. Desain dokumen utama (minimal dokumen penjualan, pembelian,
penerimaan kas, pengeluaran kas)
3. Buat SOP utama (minimal SOP penjualan, pembelian, penerimaan
kas, pengeluaran kas)
4. Buat buku kas dan bank (jika ada) minimal 1 bulan.
5. Susun Laporan Keuangan

Anda mungkin juga menyukai