Anda di halaman 1dari 15

Latar Belakang

• Bayi baru lahir (BBL) atau neonatus


adalah bayi yang berusia 0-28 hari. Masa
neonatus ini merupakan masa yang kritis
bagi kehidupan bayi karena dua pertiga
kematian bayi terjadi dalam empat minggu
pertama kelahiran dan 60% kematian BBL
terjadi dalam waktu minggu pertama
kelahiran, yaitu pada masa ibu postpartum
dini .
• Berdasarkan hasil survei demografi
kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angka kematian neonatus (AKN) pada
tahun 2012 sebesar 19/100 kelahiran
hidup.
Angka Kematian Bayi di Indonesia
Chart Title

2015
2016
2017
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kulon
Progo
Chart Title

2013
2014
2015
2016
2017
• Pada tahun 2017 jumlah kelahiran di RSUD Wates Kulon Progo
sebanyak 2434 dengan bayi lahir hidup. Jumlah bayi kelahiran bayi
dengan berat badan rendah (BBLR) sebanyak 363 kasus, dan jumlah
kematian perinatal sebanyak 60 kasus. Sedangkan jumlah neonatus di
ruang NICU RSUD Wates Kulon Progo pada tahun 2017 sebnayak 24
kasus. Pada bulan Januari- September 2018 jumlah kematian neonatus
di ruang NICU RSUD Wates sebanyak 24 kasus.
Lanjutan
• Penyebab kematian neonatal menunjukan pada kelompok umur 0-7 hari
tertinggi adalah prematur, berat badan lahir rendah atau Low Brith Weight
(35%) dan asfiksia (33,6). Penyebab kematian neonatal kelompok umur 8-
28 hari tertinggi adalah infeksi sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis,
pneumonia dan diare), dan feending problem sebesar 14,3%.
• Hasil survei tentang perawatan tali pusat untuk BBL yaitu dengan tidak
membungkus tali pusat atau perut bayi dan tidak mengoleskan cairan atau
bahan apapun keputung tali pusat, guna untuk mencegah infeksi tali pusat.
Banyak penelitian yang melakukan peraawatan tali pusat, perawatan tali
pusat secara medis menggunakan anti septik yang meliputi alkohol 70%
atau anti mikrobial seperti providon-iodin 10% (betadine); sedangkan
perawatan tali pusat secara tradisional menggunakan madu dan minyak
Ghee (India) atau kolostrum ASI.
Lanjutan
• Pada era globalisasi yang maju ini diharapkan bangsa Indonesia dapat
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya
dalam bidang kesehatan bayi dan anak usia balita, karena masih
minimnya asuhan yang di berikan oleh keluarga dan masyarakat.
• Kekayaan budaya dari berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh
Indonesia telah banyak mewarnai bebagai upaya dalam bidang
kesehatan. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan budaya
termasuk didalamnya pengetahuan tradisional mendasari sikap
perilaku masyarakat kaitanya dengan perawatan BBL .
Stupennya
Lho!
• Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Oktober
2018 wilayah kerja RSUD Wates Kulon Progo di dapatkan hasil bahwa 3 dari 5
responden mengatakan bahwa sudah tidak melakukan perawatan secara
budaya keluarga karena responden sudah mengetahui perawatan– perawatan
dengan cara modern atau menurut bidan setempat.
• Dua dari 5 responden masih menggunakan kasa dan betadine dalam
perawatan tali pusat; sedangkan 3 responden lainnya menggunakan teknik
perawatan terbuka. Satu dari 5 responden cara perawatan bayi baru lahir
dengan membaca kan doa-doa karena dapat dipercaya menjauhkan bayi dari
gangguan roh jahat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat
ditemukan rumusan masalah
“Bagaimana budaya keluarga dalam
perawatan bayi baru lahir di RSUD Wates
Kulon Progo Yogyakarta ?”

Tujuan Penelitian

• Penelitiaan inu bertujuan untuk


mengetahui budaya keluarga dalam
perawatan bayi baru lahir di RSUD
Wates Kulon Progo Yogyakarta.
Manfaat Teoritis Manfaat Praktis
• Secara teori penelitian ini bermanfaat a. Bagi profesi keperawatan
sebagai referensi dan pedoman di b. Bagi dinas kesehatan Kulon Progo
bidang ilmu keperawatan khususnya
keperawatan anak dan untuk c. Bagi Universitas Alma Ata
mengetahui bagaimana budaya Yogyakarta
keluarga dalam perawatan bayi baru d. Bagi responden
lahir di RSUD Wates Kulon
ProgoYogyakarta. e. Bagi peneliti
f. Bagi peneliti selanjutnya
Keaslian penelitian & Kerangka Teori
Atika\Keaslian Penelitian.docx
Atika\Kerangka Teori.docx
Metode Penelitian
Jenis dan Rancangan penelitian Penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi

Ibu yang mempunyai bayi berumur 3-28 hari.


Kriteria yang di tetapkan oleh seorang peneliti :
Populasi
• Kriteria Inklusi
1. Ibu yang memilki bayi 3 – 28 hari terdaftar atau menjalani perawatan di RSUD
Wates Kabupaten Kulon Progo di ruang perinatologi, ruang nifas, poli anak.
2. Ibu dengan persalinan normal.
3. Ibu yang bersedia menjadi partisipan penelitian.
• Krteria Eksklusi
1. Ibu yang mempunyai bayi dengan masalah komplikasi dan penyakit penyerta.
2. Bayi yang memerlukan bantuan penuh dalam merawat bayinya.
3. Ibu yang mempunyai gangguan dalam berkomunikasi seperti tuli dan bisu.

Penelitian ini dilakukan menggunakan tehnik purposive sampling, yaitu teknik


Teknik sample
menentukan partisipan dengan pertimbangan yang bertujuan agar data yang
diperoleh nantinya bisa representatif.
Tempat dan Waktu Tempat : RSUD Wates Kulon Progo Yogyakarta dan di rumah responden.
Penelitian Waktu : pengambilan data dilaksanakan pada bulan september- April 2019.

1. Wawancara mendalam
Instrumen Penelitian
2. Catatan Lapangan
3. Materi audio dan visual

1. Tahap persiapan
Metode pengumpulan data
2. Tahap pelaksanaan
3. Terminasi

1. Reduksi data
Analisa data 2. Penyajian data
3. Verifikasi atau menarik kesimpulan
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
a. Pengumpulan data
Jalannya penelitian b. Penyerdahanaan atau reduksi data
c. Analisis data dan penyajian
3. Tahap penyelesaian

1. Prinsip Autonomy
2. Prinsip Benefincence
Etika penelitian 3. Prinsip Anonimity
4. Prinsip Justice
5. Ethical clearance
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai