2015
2016
2017
Angka Kematian Bayi di Kabupaten Kulon
Progo
Chart Title
2013
2014
2015
2016
2017
• Pada tahun 2017 jumlah kelahiran di RSUD Wates Kulon Progo
sebanyak 2434 dengan bayi lahir hidup. Jumlah bayi kelahiran bayi
dengan berat badan rendah (BBLR) sebanyak 363 kasus, dan jumlah
kematian perinatal sebanyak 60 kasus. Sedangkan jumlah neonatus di
ruang NICU RSUD Wates Kulon Progo pada tahun 2017 sebnayak 24
kasus. Pada bulan Januari- September 2018 jumlah kematian neonatus
di ruang NICU RSUD Wates sebanyak 24 kasus.
Lanjutan
• Penyebab kematian neonatal menunjukan pada kelompok umur 0-7 hari
tertinggi adalah prematur, berat badan lahir rendah atau Low Brith Weight
(35%) dan asfiksia (33,6). Penyebab kematian neonatal kelompok umur 8-
28 hari tertinggi adalah infeksi sebesar 57,1% (termasuk tetanus, sepsis,
pneumonia dan diare), dan feending problem sebesar 14,3%.
• Hasil survei tentang perawatan tali pusat untuk BBL yaitu dengan tidak
membungkus tali pusat atau perut bayi dan tidak mengoleskan cairan atau
bahan apapun keputung tali pusat, guna untuk mencegah infeksi tali pusat.
Banyak penelitian yang melakukan peraawatan tali pusat, perawatan tali
pusat secara medis menggunakan anti septik yang meliputi alkohol 70%
atau anti mikrobial seperti providon-iodin 10% (betadine); sedangkan
perawatan tali pusat secara tradisional menggunakan madu dan minyak
Ghee (India) atau kolostrum ASI.
Lanjutan
• Pada era globalisasi yang maju ini diharapkan bangsa Indonesia dapat
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, salah satunya
dalam bidang kesehatan bayi dan anak usia balita, karena masih
minimnya asuhan yang di berikan oleh keluarga dan masyarakat.
• Kekayaan budaya dari berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh
Indonesia telah banyak mewarnai bebagai upaya dalam bidang
kesehatan. Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan budaya
termasuk didalamnya pengetahuan tradisional mendasari sikap
perilaku masyarakat kaitanya dengan perawatan BBL .
Stupennya
Lho!
• Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada bulan Oktober
2018 wilayah kerja RSUD Wates Kulon Progo di dapatkan hasil bahwa 3 dari 5
responden mengatakan bahwa sudah tidak melakukan perawatan secara
budaya keluarga karena responden sudah mengetahui perawatan– perawatan
dengan cara modern atau menurut bidan setempat.
• Dua dari 5 responden masih menggunakan kasa dan betadine dalam
perawatan tali pusat; sedangkan 3 responden lainnya menggunakan teknik
perawatan terbuka. Satu dari 5 responden cara perawatan bayi baru lahir
dengan membaca kan doa-doa karena dapat dipercaya menjauhkan bayi dari
gangguan roh jahat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat
ditemukan rumusan masalah
“Bagaimana budaya keluarga dalam
perawatan bayi baru lahir di RSUD Wates
Kulon Progo Yogyakarta ?”
Tujuan Penelitian
1. Wawancara mendalam
Instrumen Penelitian
2. Catatan Lapangan
3. Materi audio dan visual
1. Tahap persiapan
Metode pengumpulan data
2. Tahap pelaksanaan
3. Terminasi
1. Reduksi data
Analisa data 2. Penyajian data
3. Verifikasi atau menarik kesimpulan
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
a. Pengumpulan data
Jalannya penelitian b. Penyerdahanaan atau reduksi data
c. Analisis data dan penyajian
3. Tahap penyelesaian
1. Prinsip Autonomy
2. Prinsip Benefincence
Etika penelitian 3. Prinsip Anonimity
4. Prinsip Justice
5. Ethical clearance
TERIMAKASIH