Anda di halaman 1dari 29

SISTEM DISPERSI

STIKES MUHAMADIYAH KUDUS


Sistem Dispersi
• Sistem dispersi terdiri dari partikel kecil yang dikenal sebagai
fase terdispersi, terdistribusi pada seluruh fase kontinyu atau
medium/fase pendispersi
• Berdasarkan garis tengah partikel terdispersi, maka sistem
dispersi dibagi menjadi 3 jenis
▫ Dispersi molekular (larutan)
▫ Dispersi koloid
▫ Dispersi kasar (suspensi)
Sistem Dispersi

Sistem Dispersi

Larutan KOLOID Dispersi Kasar


Partikel tidak terlihat Partikel dapat dilihat Partikel terlihat dengan
Dalam mikroskop Pada mikroskop elektron, Mikroskop biasa, tidak
elektron, dapat melewati Dapat melewati kertas Dapat melewati kertas
Ultrafiltrasi dan Saring tetapi tidak membran Saring atau membran
Membran semipermeabel Semi permeabel, Semipermeabel, dan
Mengalamai difusi cepat
Difusi lambat Tidak berdifusi
a. Larutan
Larutan merupakan campuran homogen yang
memiliki dimensi berupa molekul kecil atau ion yang
berdiri sendiri. Partikel ini tersebar merata dalam
komponen lainnya sehingga tercipta satu fase homogen.

Larutan terdiri dari satu fase sehingga ketika disaring tidak


terdapat residu.

Contoh : Larutan NaCl yang dibuat dari padatan NaCl yang


dilarutkan dalam air. Natrium klorida sebagai zat terlarut
terdistribusi secara merata ke dalam air sehingga kita tidak
dapat melihat partikel NaCl.
b. Koloid
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan
ukuran tertentu dengan medium pendispersi. Zat
yang didispersikan disebut fase terdispersi,
sedangkan medium yang digunakan untuk
mendispersi disebut medium pendispersi.

Koloid juga dinamakan dispersi koloid atau


suspensi koloid, adalah campuran pertengahan
antara larutan sejati dan suspensi.

Contoh koloid : susu segar, yang terdiri dari butiran


lemak sangat kecil yang tersebar dalam fase berair
yang juga mengandung kasein (suatu protein) dan
beberapa bahan lain.
KOLOID
• Koloid adalah sistem dispersi dengan partikel
terdispersi berukuran 1nm-10µm (pustaka lain
1nm-0,5µm)
• Koloid tidak bisa dilihat dalam mikroskop biasa
tetapi bisa dalam mikroskop elektron
• Tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa
tetapi bisa dengan
membran semipermeabel
c. Suspensi
• Suspensi adalah sistem yang sekurang-
kurangnya terdapat satu komponen
partikel yang relatif besar tersebut merata
dalam komponen lainnya.

• Contoh suspensi : jika kita mencampurkan


tepung terigu dengan air maka tepung
terigu tersebut tidak bisa larut. Tepung
terigu akan memisah (mengendap) jika
didiamkan beberapa saat. Partikel tepung
dalam suspensi akan mengendap akibat
pengaruh gravitasi.
Dalam laboratorium, kita sering merasa
perlu memisahkan endapan tersuspensi dari
campuran reaksi. Salah satu metode ialah dalam
penyaringan. Campuran yang mengandung materi
tersuspensi dilewatkan melalui penyaring (filter).
Kadang kita bersandar pada kecenderungan suspensi
untuk mengendap karena pengaruh gravitasi, tetapi
kita dapat membantu proses itu dengan
menggunakan sentrifus (centrifose) (lihat gambar).
Dengan sentrifus, campuran diputar dengan cepat,
dan gaya sentrifugal yang dihasilkannya bekerja
sebagai gravitasi buatan yang sangat kuat yang
mendorong endapan ke dasar wadah.
Perbandingan sifat antara larutan, koloid, dan
suspensi
Sifat Sistem Larutan Koloid Suspensi
Bentuk Campuran homogen Homogen, tetapi bersifat heterogen
heterogen dengan
ultramikroskop
Bentuk Dispersi Dispersi Dispersi padatan Dispersi kasar
molekular (dispersi koloid)
Ukuran diameter < 10-7 cm 10-7 – 10-5 cm > 10-5 cm
partikel
Pengamatan fase Tak tampak Tampak pada Mikroskop
terdispersi dan medium dengan ultramikroskop biasa
pendispersi ultramikroskop
Cara pemisahan Tidak dapat Tidak dapat disaring, Dapat disaring
disaring kecuali dengan
penyaring ultra
contoh Larutan gula Tinta, susu Campuran
tepung dan air
2. Jenis Koloid
Medium Fase Jenis koloid Contoh
Pendispersi terdispersi

Padatan Padatan Sol padat Paduan logam

Padatan Cairan Emulsi Padat Keju, mentega

Padatan Gas Busa Padat Batu apung

Cairan Padatan Sol, gel Cat, tinta

Cairan Cairan Emulsi Susu, santan

Cairan Gas Buih atau busa Batu apung

Gas Padatan Aerosol Padat Debu, asap

Gas Cairan Aerosol Cairan Awan, kabut


a. Emulsi
• Emulsi adalah sistem koloid yang terbentuk
dari fase cair yang terdispersi dalam zat padat
atau cair. Emulsi digolongkan menjadi dispersi
partikel minyak dalam air (o/w) dan sebaliknya
air dalam minyak (w/o) yang distabilkan oleh
bahan pengemulsi (emulsifier)
• Pengemulsi adalah zat yang digunakan untuk
memudahkan pembuatan emulsi dan
selanjutnya akan menstabilkan emulsi tersebut.
Kebanyakan pengemulsi berupa bahan aditif,
misalnya sabun.
b. Aerosol
• Aerosol adalah butiran zat cair atau
zat padat yang sangat ringan, sehingga
dapat mengambang di udara atau gas
lain.

• Contoh aerosol antara lain kabut,


asap, awan, dan kabut semprotan
pembasmi serangga.
c. Gel
• Gel merupakan fase padat suatu
larutan koloid yang dapat di ubah
kembali menjadi cair dengan cara
pemanasan.

• Contoh gel : gelatin, agar-agar, selai.


d. Buih atau busa
• Buih adalah sistem koloid dengan fase
terdispersi gas dalam zat cair yang
cukup stabil.

• Buih atau busa dapat dihasilkan oleh


kocokan atau dengan bantuan zat
kimia.
B. Sifat Koloid
• Koloid mempunyai sifat berbeda dengan larutan
dan suspensi. Sifat fisika koloid yang akan
dibahas antara lain
1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown
3. Adsorpsi
4. Elektroforesis
5. Koagulasi
6. Dialisis, dan
7. Koloid pelindung
1. Efek Tyndall dan Gerak Brown
a. Efek Tyndall
efek Tyndall adalah gejala penghamburan
berkas cahaya oleh partikel koloid. Efek Tyndall
digunakan untuk membedakan larutan sejati
dengan koloid.

Penerapan Efek Tyndall dalam kehidupan


sehari-hari sebagai berikut.
1. Sorot cahaya mobil tampak jelas pada
daerah yang berkabut.
2. Berkas cahaya matahari terlihat jelas di sela-
sela pohon yang sekitarnya berkabut.
3. Berkas cahaya proyektor tampak jelas di
gedung bioskop yang berasap.
b. Gerak Brown
• Gerak partikel koloid yang
bergerak secara acak (zig-zag) dan
berlangsung terus-menerus ini
disebut Gerak Brown.
• Gerak Brown merupakan faktor
penyebab stabilnya partikel koloid
dalam medium pendispersinya
dan partikel koloid dapat
terhindar dari pengendapan
karena adannya gerakan acak
yang berlangsung terus-menerus
dapat mengimbangi gaya
gravitasi.
2. Muatan Listrik Partikel Koloid
• Partikel sol bersifat menyerap ion-ion
yang terdapat dipermukaannya.
Partikel koloid dapat bermuatan listrik
yang disebabkan oleh sifat-sifat
partikel koloid berikut:
a. Adsorpsi  penyerapan
b. Elektroforesis 
c. Koagulasi -->
a. Adsorbsi
• Partikel koloid mempunyai
kemampuan menyerap ion pada
permukaannya sehingga partikel koloid
menjadi bermuatan listrik. Peristiwa
penyerapan pada permukaan disebut
adsorpsi. Misalnya sol As2S3
mengadsorpsi ion S2- sehingga
bermuatan negatif.
b. Elektroforesis
• Elektroforesis adalah suatu
proses berpindahnya partikel
koloid karena pengaruh medan
listrik. Pada elektroforesis,
partikel-partikel koloid menjadi
bermuatan sehingga jika dalam
sistem koloid dimasukkan dua
elektrode yang dihubungkan
dengan sumber arus listrik,
maka partikel koloid yang
bermuatan positif bergerak ke
katode (elektrode negatif) dan
partikel koloid negatif bergerak
ke anode (elektrode positif).
c. Koagulasi
• Koagulasi merupakan proses yang dapat
menyebabkan partikel halus bergabung
untuk menghasilkan partikel yang dapat
mengendap. Biasanya digunakan
koagulan, yakni bahan yang menyebabkan
penggumpalan sol.
• Koagulasi disebabkan oleh terlepasnya
muatan listrik dari partikel-partikel
koloid, sehingga antarpartikel koloid akan
mudah bergabung.
3. Dialisis
• Dialisis merupakan proses
pemisahan makromolekul
dari ion-ion dan senyawa
yang mempunyai berat
molekul rendah dengan
menggunakan selaput
(membran) semipermeabel
yang tidak dapat ditembus
oleh makromolekul itu tetapi
dapat ditembus oleh molekul
air atau ion-ion.
Makromolekul tersebut dapat
berupa partikel koloid. Proses
pemisahan hasil metabolisme
dari darah oleh ginjal
merupakan proses dialisis.
4. Koloid Pelindung
• Koloid pelindung adalah koloid yang berfungsi
untuk menstabilkan koloid lain.

• Contoh:
1. Sabun sebagai koloid pelindung air dan minyak
2. Kasein sebagai koloid pelindung pada susu
3. Koloid pelindung juga dgunakan dalam
pembuatan bahan-bahan seperti cat, tinta, dan
krim rambut agar dapat bertahan lama.
c. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
• Koloid dalam medium sol dibedakan
menjadi koloid liofil dan koloid liofob.
a. Koloid Liofil adalah koloid yang
partikel terdispersinya menyukai
mediumnya sehingga gaya tarik-menarik
antara zat terdispersi dan mediumnya
besar. Jika mediumnya cair disebut
koloid hidrofil. Koloid hidrofil adalah
koloid dengan air sebagai medium
penyebar (pendispersi), sedangkan zat
yang tersebar cenderung menarik
molekul air sehingga diperoleh sistem
koloid yang kental, bahkan kadang-
kadang setengah padat. Koloid hidrofil
juga bisa disebut sebagai sol hidrofil.
Contoh : protein, sabun, detergen, dan agar-
agar.
b. Koloid liofob adalah koloid yang
partikel terdispersinya tidak disukai
mediumnya karena gaya tarik-menariknya
sangat lemah atau tidk ada. Jika
mediumnya air disebut koloid hidrofob,
yaitu koloid dengan medium terdispersi
berupa air, sedangkan zat-zat yang
tersebar cenderung menolak molekul-
molekul air sehingga diperoleh sistem
koloid yang encer. Koloid hidrofof juga
bisa disebut sebagai sol hidrofob.

Contoh : susu, mayonaise, dan sol-sol


logam.
Perbedaan sifat sol hidrofil dengan
No Sol Hidrofil sol hidrofob
Sol Hidrofob
.
1. Mengadsorpsi mediumnya Tidak mengadsorpsi mediumnya

2. Dapat dibuat dengan konsentrasi Hanya stabil pada konsentrasi


besar rendah
3. Tidak mudah digumpalkan dengan Mudah digumpalkan dengan
penambahan elektrolit penambahan elektrolit
4. Lebih kental dari mediumnya Kekentalannya hampir sama
dengan mediumnya
5. Efek Tyndall lemah Efek Tyndall jelas
6. Reversibel Irreversibel
7. Kurang menunjukkan gerak Brown Gerak Brown sangat jelas

8. Dapat dibuat gel Hanya sebagian yang dapat


dibuat gel
9. Umumya dibuat dengan cara Hanya dibuat dengan cara
dispersi kondensasi
D. Pembuatan Koloid
1. Cara kondensasi
a. Reaksi Redoks
b. Reaksi hidrolisis
c. Dekomposisi rangkap
d. Penggantian pelarut
2. Cara dispersi
a. Disintegrasi mekanis
b. Disintegrasi listrik
c. Peptisasi
Soal
• 1) Jelaskan pengertian dan perbedaan mengenai
larutan, koloid, dan suspensi serta berilah
contoh!
• 2) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis koloid !
• 3) Sebutkan sifat koloid dan jelaskan secara
singkat!
• 4) Jelaskan secara singkat tentang koloid liofil
dan liofob!
Sekian...
TERIMA KASIH..........

Anda mungkin juga menyukai

  • Farmakologi
    Farmakologi
    Dokumen8 halaman
    Farmakologi
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Tugas Farmakognosi
    Tugas Farmakognosi
    Dokumen61 halaman
    Tugas Farmakognosi
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Teknologi Sediaan Padat
    Teknologi Sediaan Padat
    Dokumen8 halaman
    Teknologi Sediaan Padat
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • KELOMPOK Tasya
    KELOMPOK Tasya
    Dokumen11 halaman
    KELOMPOK Tasya
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Tablet Paracetamol
    Tablet Paracetamol
    Dokumen11 halaman
    Tablet Paracetamol
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 4B - 12 - Farmasi Klinik
    4B - 12 - Farmasi Klinik
    Dokumen2 halaman
    4B - 12 - Farmasi Klinik
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 7 4B PPT
    7 4B PPT
    Dokumen8 halaman
    7 4B PPT
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 5 Tugas Kelompok 4b
    5 Tugas Kelompok 4b
    Dokumen13 halaman
    5 Tugas Kelompok 4b
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Kel.3 - Biotegnologi 4B
    Kel.3 - Biotegnologi 4B
    Dokumen20 halaman
    Kel.3 - Biotegnologi 4B
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 5 Tugas Kelompok 4b
    5 Tugas Kelompok 4b
    Dokumen13 halaman
    5 Tugas Kelompok 4b
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • f420185066 - Nurisma Amarilis Minarizma
    f420185066 - Nurisma Amarilis Minarizma
    Dokumen1 halaman
    f420185066 - Nurisma Amarilis Minarizma
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Definisi Dan Penyebab HPV
    Definisi Dan Penyebab HPV
    Dokumen5 halaman
    Definisi Dan Penyebab HPV
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Tugas Promosi Kesehatan
    Tugas Promosi Kesehatan
    Dokumen2 halaman
    Tugas Promosi Kesehatan
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 3 - Bioteknologi 4B
    3 - Bioteknologi 4B
    Dokumen12 halaman
    3 - Bioteknologi 4B
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • ANTIBODI
    ANTIBODI
    Dokumen10 halaman
    ANTIBODI
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • IMUNOLOGI
    IMUNOLOGI
    Dokumen13 halaman
    IMUNOLOGI
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • ANTIGEN
    ANTIGEN
    Dokumen10 halaman
    ANTIGEN
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • IMUNOLOGY
    IMUNOLOGY
    Dokumen11 halaman
    IMUNOLOGY
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • ANTIBODI
    ANTIBODI
    Dokumen11 halaman
    ANTIBODI
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Imunology 3
    Imunology 3
    Dokumen11 halaman
    Imunology 3
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • IMUNOLOGI
    IMUNOLOGI
    Dokumen13 halaman
    IMUNOLOGI
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Imunologi 2
    Imunologi 2
    Dokumen8 halaman
    Imunologi 2
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • MAKALAH Kosmetik Tradisional
    MAKALAH Kosmetik Tradisional
    Dokumen7 halaman
    MAKALAH Kosmetik Tradisional
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Limfoma Kelompok
    Limfoma Kelompok
    Dokumen15 halaman
    Limfoma Kelompok
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 3 PPT 3B
    3 PPT 3B
    Dokumen13 halaman
    3 PPT 3B
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • 3 Makalah 3B
    3 Makalah 3B
    Dokumen13 halaman
    3 Makalah 3B
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Kosmetik Tradisional Nurisma Amarilis Minarizma
    Kosmetik Tradisional Nurisma Amarilis Minarizma
    Dokumen14 halaman
    Kosmetik Tradisional Nurisma Amarilis Minarizma
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Kosmetik Tradsional
    Kosmetik Tradsional
    Dokumen11 halaman
    Kosmetik Tradsional
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kosmetika Tradisional
    Makalah Kosmetika Tradisional
    Dokumen11 halaman
    Makalah Kosmetika Tradisional
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat
  • Putri Indah Astuti
    Putri Indah Astuti
    Dokumen19 halaman
    Putri Indah Astuti
    nurisma amarilis minarizma
    Belum ada peringkat