FUNGSI GINJAL :
1. Alat ekskresi zat racun & sisa metabolisme
2. Mengatur keseimbangan air, elektrolit, asam basa
3. Sebagai kelenjar endokrin : eritropoetin, renin,
prostaglandin, vitamin D aktif
GAGAL GINJAL AKUT
fungsi ginjal , mendadak ginjal tidak mampu
menjalani fungsi mengekskresikan hasil
metabolisme tubuh (kelebihan nitrogen dan air) ,
keseimbangan asam dan basa
KLASIFIKASI GGA :
1. GGA pra renal
2. GGA renal
3. GGA pasca renal
Epidemiologi
Menurut Dr. Suhardjono,(2007) kasus gagal ginjal di
dunia 50%,Indonesia 20%.
Mortalitas :
GGA oliguri 40–50%
GGA akut non-oliguri15–20 %.
Insiden GGA
Populasi umum <1 %,
Rumah Sakit 5–7 % sakit dan
Ruang perawatan intensif 20–25 %
GGA ditandai :
FGlomerulus
Tek.osmotik koloid o.k sdkt protein plasma atau SDM dapat menembus glmrls
(Corwin, 2000).
Continue
2. OBSTRUKSI TUBULUS
Tek. Cairan intersisiil
TIDAK
TERTANGANI
Obstruksi Tubulus kolaps nefron
Kerusakan
Cairan di nefron tertimbun ginjal
Ireversibel
cairan kembali ke
Kapsula & Ruang Bowman Papila
(pemekatan urin)
(Corwin, 2000).
3.ISKEMIA KORTEKS GINJAL
(Wilson, 1995).
MANIFESTASI KLINIK :
1. Fase oliguria
• Volume urin < 400 ml/hari LFG
• Berlangsung 2-30 hari
• Peningkatan BUN & kreatinin
• Komplikasi : overhidrasi (gagal jantung, oedem
paru)
2. Fase diuresis
• Volume urin > 1000 ml/ hari sampai 4-5 L/ hr
• Merupakan efek diuretik
• Adanya gangguan faal tubuli dlm mereabsorbsi
garam & air
• Komplikasi : dehidrasi, gangguan
keseimbangan elektrolit
Pemeriksaan Penunjang
1. Anamnesis : Past Illnes, banyaknya asupan cairan,
kehilangan cairan melalui urin, muntah, diare, keringat yang
berlebihan ,BB.
2. Pemeriksaan fisik 1) Penentuan status volume sirkulasi,
2)tanda-tanda obstruksi saluran kemih, 3)tanda-tanda
penyakit sisitemik yang mungkin menyebabkan GGA
3. Urinalisis : BJ, Sedimen, Kristal
4. Darah : Hb, Ureum, Creatinin, elektrolit, Analisa Gas Darah
5. USG, Biopsi..
Gangguan Fungsi ClCr (ml/menit) SrCr (mg/dl)
Ginjal
Ringan 20-50 1,5-5
Moderat 10-20 5-10
Parah <10 >10
Penatalaksanaan Konservatif GGA :
1. Hati – hati pemberian obat yang bersifat nefrotoksik
2. hindari keadaan yang menyebabkan deplesi volume
cairan ekstraselular dan hipotensi.
3. hindari gangguan keseimbangan elektrolit dan asidosis
metabolic
4. hindari instrumentasi (kateterisasi dan sitoskopi) tanpa
indikasi medis yang kuat
5. kendalikan keadaan hiperglikemia dan infeksi saluran
kemih
6. diet protein proporsional
7. pengobatan yang sesuai terhadap etiologi gagal ginjal
akut.
Pengelolaan Suportif Gagal Ginjal Akut
KOMPLIKASI TERAPI
Kelebihan cairan Batasi garam (1-2gr/hari) dan air (<1 liter/hari
Intravascular Diuretic (biasanya furosemid +/- tiazide)
Hiponatremia Batasi cairan (<1 liter/hari ). hindari pemberian cairan hipotonis (termasuk
D5%)
Hiperkalemia Batasi intake kalium (40 mmol/hari)
Hindari suplemen kalium dan diuretic hemat kalium
Beri glukosa 40% sebanyak 50 cc +insulin 10 unit
Beri natrium bikarbonat (50-100mmol)
Beri Salbutanol 10-20 mg inhaler atau 0,5-1 mg iv
Kalsium glukonat 10% (10cc dalam 2-5 menit)
Asidosis metabolic Batasi intake protein (0,8-1 gr/kgBB/hari
Beri natrium bikarbonat (usahakan kadar serum bikarbonat plasma
>15mmol dan ph arteri >7,2
Hiperfosfatemia Batasi intake fosfat (800mg/hari)
Beri pengikat fosfat (kalsium asetat-karbonat, alumunium HCL, sevalamer)
ETIOLOGI GGK :
1. Glomerulonefritis 46, 39 %
2. Diabetes Melitus 18,65 %
3. Obstruksi dan infeksi 12,85 %
4. Hipertensi 8,46 %
KEGAWATAN GGK :
1. Hiperkalemia
2. Asidosis metabolik berat
3. Kegawatan hipertensi
4. Kelebihan cairan (overload)
Laju Filtrasi Glomerulus
Mengukur berapa banyak filtrat yang dihasilkan oleh
glomerolus yang berguna untuk menilai fungsi
ekskresi ginjal
Klasifikasi penyakit ginjal kronik atas dasar LFG dapat
menggunakan rumus Cockroft - Gault:
ISK, infeksi saluran nafas, maupun infeksi saluran cerna g3 keseimbangan air, G3
keseimbangan elektrolit ( natrium dan kalium)
Exposure
jika pasien stabil lakukan pemeriksaan riwayat
kesehatan dan pemeriksaan fisik lainnya.
Jangan lupa pemeriksaan untuk tanda gagal jantung
kronik
SEKUNDER
PENGKAJIAN
Sistem gastrointestinal
• Anoreksia, mual, muntah, mulut kering, mudah stomatitis
• Gastritis erosif, ulkus peptikum
Sistem hematologi
• Anemia normokrom : defisiensi Fe, asam folat,hemolisis,
eritropoetin berkurang
• Gangguan fungsi trombosit: trombositopenia
• Gangguan fungsi leukosit : mudah infeksi
Sistem saraf & otot
• Gangguan kesadaran
• Ensefalopati
Sistem kardiovaskular
• Hipertensi
• Nyeri dada & sesak nafas
• Oedem
• Gangguan irama jantung
Kulit
• Pucat, lemah, kulit kering kecoklatan
berbecak, terlihat bekas garukan
Diagnosa Keperawatan
Kelebihan volume cairan b.d penurunan haluaran
urine, retensi cairan dan natrium
Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
berhubungan dengan edema sekunder : volume cairan
tidak seimbang oleh karena retensi Na dan H2O)
Perubahan pola nafas berhubungan dengan
hiperventilasi sekunder: kompensasi melalui alkalosis
respiratorik
Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban
jantung yang meningkat
Perubahan nutrisi ; kurang dari kebutuhan tubuh b.d
anoreksia, mual dan muntah
Terima kasih …..
Semoga bermanfaat …