I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. T. S
Umur : 26 tahun
Agama :
Pekerjaan : _
Pendidikan : SMA
No. RM : 01-27-72
ü Keluarga mengatakan dirumah Pasien kadang suka tertawa dan bicara sendiri dan kadang
marah tanpa sebab, dan pasien mengamuk.
ü Pasien mengatakan sering melihat potho laki-laki dan kadang kalau bercermin melihat ular
di cermin.
– TD : 110/80 mmhg
– S : 36 °C
– N : 80 x/mnt
– R : 20 x/mnt
2. Ukuran
– BB : 45 kg
– TB : 160 cm
3. Keluhan Fisik
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Konsep diri
a. Citra tubuh :
Pasien merasa tubuhnya baik-baik saja tidak ada kekeurangan apapun dan tidak cacat.
b. Identitas diri :
Pasien mengetahui tentang dirinya, dia adalah seorang wanita dengan 6 bersaudara dan
memiliki saudara kembar.
c. Peran diri :
Pasien mengatakan di rumah adalah anak ketiga sedang merawat ibunya yang sakit stroke.
Pasien menginginkan mempunyai banyak teman.
d. Ideal diri :
Pasien mengatakan di masyarakat susah untuk bergaul karena sering dibilangi orang gila,
sehingga merasa minder.
e. Harga diri :
Klien kurang berinteraksi dengan pasien lainnya, klien sering menyendiri, klien sering
murung, tatapan kosong, satu arah
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri harga diri rendah.
3. Hubungan social
a. Orang terdekat :
Ada, karena pasien lebih suka di rumah dan merasa malu karena sering dibilangi orang gila
sama orang lain.
4. Spiritual
b. Kegiatan ibadah :
1. Penampilan :
Pasien rapi dalam berpakaian, rambutnya tertata rapi, mengganti pakaian setiap kali mandi.
2. Pembicaraan :
Pasien lambat dalam berbicara, lebih memilih diam, kurang berespon saat berkomunikasi.
3. Aktivitas motorik :
4. Alam perasaan :
Pasien kadang-kadang murung, sedih ketakutan, menatap pada satu arah.
5. Afek :
7. Persepsi-sensorik :
Halusinasi penglihatan, karena pasien sering melihat bayangan berupa poto laki-laki di depan
matanya, ketika bercermin sering melihat ular di kaca.
8. Proses pikir :
Koheren, karena pada saat berkomunikasi dengan pasien kalimat atau bicaranya dapat
dipahami dengan baik.
9. Tingkat kesadaran :
Bingung
10. Memori :
Jangka panjang : klien masih mengingat masa lalunya ketika ia pertama kali masuk rumah
sakit tahun tahun 2007
Jangka pendek : klien masih mengingat dengan baik tentang apa yang baru saja di
sampaikan seperti nama perawat.
Gangguan ringan, pasien bisa memilih mana yang bisa dilakukan terlebih dahulu
– Haloperidol 5 mg 3x1tab
– Haloperidol 3x1tab
X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
ü Gangguan konsep diri harga diri rendah
ü Halusinasi penglihatan
Data subyektif :
ü Klien mengatakan ia sering melihat poto laki-laki di depannya, dan kalau becermin sering
melihat ular di cermin
ü Keluarga mengatakan dirumah Pasien kadang suka tertawa dan bicara sendiri dan kadang
marah tanpa sebab, dan pasien mengamuk.
ü Pasien mengatakan di masyarakat susah untuk bergaul karena sering dibilangi orang gila,
sehingga merasa minder.
ü klien mengatakan sebagai anggota masyarakat tetapi jarang megikuti kegiatan masyarakat
karena pasien merasa malu dibilangi orang gila.
Data obyektif :
ü melamun
ü Pasien lambat dalam berbicara, lebih memilih diam,kurang berespon dan sering menunduk
saat berkomunikasi.
ü Sedih, ketakutan
ü afek Tumpul
ü Tidak kooperatif
ü Bingung
ANALISA DATA
ü dirumah Pasien marah – marah, merusak dan melempar barang, sering memukul anaknya
sendiri
Do:
2.
Ds :
Do :
ü melamun
ü Sedih, ketakutan
ü Ketika diajak berbicara pasien mudah mengalihkan perhatian ke tempat lain.
ü afek Tumpul
Halusinasi penglihatan
3.
Ds : pasien mengatakan
Do :
ü afek Tumpul
4.
Ds : pasien mengatakan
ü Tidak tahu tentang peranya dalam keluarga dan merasa tidak memiliki kemampuan.
Do :
ü afek Tumpul
ü Bingung
ü melamun
ü Pasien lambat dalam berbicara, lebih memilih diam,kurang berespon dan sering menunduk
saat berkomunikasi.
ü Sedih, ketakutan
Ds :
ü klien mengatakan sebagai anggota masyarakat tetapi jarang megikuti kegiatan masyarakat
karena pasien merasa kurang di perdulikan oleh masyarakat
Do :
ü Tidak kooperatif
ü Pasien lambat dalam berbicara, lebih memilih diam,kurang berespon dan sering menunduk
saat berkomunikasi.Kerusakan interaksi sosial
RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA
No TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 Perubahan persepsi ü Klien dapat mengenal ü Bina hubungan saling percaya dengan
sensori Halusinasi halusinasi.ü Klien dapat mengungkapkan komunikasi terapetikü
penglihatan mengendalikan/mengontrol Sapa klien baik dengan verbal dan non
halusinasi. verbal
SP II P.
SP III P
SP IV P
Hari Pertama
1. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
2. Diagnosa keperawatan
3. Tujuan keperawatan
4. SP1P
Menghardik halusinasi
5. Tindakan keperawatan
ü Mengidentifikasi halusinansi
ü Mengajarkan klien menghardik halusinasi
1. Fase awal/Orientasi
– Nama saya mantri ali, saya mahasiswa Akper Kesdam yang bertugas selama 4 hari
disini.
ü Validasi
ü Kontrak
– Topic
Bagaimana kalau kita bercakap-cakap sebentar mengenai perasaan mama pagi ini?
– Tempat
– Waktu
2. Fase kerja
ü Bagaimana kalau kita belajar tentang cara menghilangkan bayangan-bayangan itu dari
penglihatan mama, yaitu dengan cara menghardik haliusinasi.
Bila bayangan-bayangan itu muncul lagi mama lakukan dengan cara ini, tutup kedua mata
mama, kemudian katakana “saya tidak mau lihat, kamu palsu”katakan secara berulang
sampai bayangan itu hilang dari pandangan mata mama, bisa lakukan, bagus…coba mama
lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa lakukan sendiri.
3. Terminasi
ü Evaluasi subyektif
ü Evaluasi subyektif
Coba mama sebutkan penyebab sehingga mama dapat mendengar bayangan-bayangan itu?
Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengenal saya dan kita bisa
melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
belajar”bercakap-cakap dengan orang lain”agar bisa mengalihkan perhatian mama untuk
tidak melihat bayangan-bayangan itu lagi.
– Topic
Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan tentang cara
mengontrol/mengendalikan halusinasi itu lagi?
– Waktu
Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?
– Tempat
Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik?
Baik mama, terimakasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari Kedua
1. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
2. Diagnose keperawatan
3. Tujuan keperawatan
4. SP2P
5. Tindakan keperawatan
ü Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.
a. Fase awal/Orientasi
ü Validasi
– Apakah mama masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemarin?
ü Kontrak
– Topic
Mama, bagaimana kalau hari ini kita berbicara tentang bayangan-bayangan yang sering
mama lihat?
– Waktu
– Tempat
Sesuai dengan perjanjian kita kemarin, bahwa kita akan bercakap-cakap diruangan ini saja?
b. Fase kerja
Bila bayangan-bayangan itu muncul mama lakukan dengan cara menghindar dan segera pergi
tinggalkan bayangan itu kemudian cari klien/perawat kemudian mama berceritatentang apa
yang mama lihat tadi, begitu seterusnya apa bila mama lihat bayangan itu, bisa lakukan,
bagus…..coba mama lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa melakukan
sendiri.
c. Terminasi
ü Evaluasi subyektif
ü Evaluasi obyektif
coba mama sebutkan apa yang mama lakukan bila mama melihat bayangan-bayangan itu
lagi?
Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengingat apa yang telah kita
bicarakan tadi dan kita bisa melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi untuk belajar”melakukan kegiatan/aktivitas”agar bisa mengalihkan perhatian
mama untuk tidak melihat bayangan-bayangan itu lagi.
ü Topic
Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan tentang
menghadapi bayangan-bayangan itu lagi?
ü Waktu
Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?
ü Tempat
Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik dari yang sekarang?
Baik mama, terima kasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.
Hari Ketiga
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
– Klien mnegatakan masih sering melihat bayangan-bayangan yang membuat dia marah
– Klien sering tidur
2. Diagnose keperawatan
3. Tujuan keperawatan
4. SP3P
Melakukan kegiatan/aktivitas
5. Tindakan keperawatan
1. Fase awal/Orientasi
ü Validasi
– Apakah mama masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemarin?
– Bagus, ternyata mama masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemarin.
ü Kontrak
– Topic
– Tempat
– Waktu
2. Fase kerja
ü Bagaimana kalau kita belajar cara yang ketiga yaitu mengendalikan/mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas dengan orang lain(klien/perawat)
Bila bayangan-bayangan itu muncul mama panggil perawat kemudian mama bercerita
tentang apa yang mama lihat tadi, trus mama minta ijin keluar untuk berolah raga sama-
sama,begitu seterusnya apa bila mama lihat bayangan itu, bisa lakukan, bagus…..coba mama
lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa melakukan sendiri
3. Terminasi
ü Evaluasi subyektif
ü Evaluasi subyektif
Coba mama sebutkan, apa yang mama ketahui tentang halusinasi? Apa saja yang mama
lakukan jika melihat bayangan-bayangan itu?
– Topic
Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan ini lagi?
– Waktu
Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?
– Tempat
Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik dari yang sekarang?
Baik mama, terima kasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.
Hari Keempat
A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
– Klien mengatakan masih sering melihat bayangan-bayangan yang membuat dia marah
2. Diagnose keperawatan
3. Tujuan keperawatan
4. SP4P
Meminum obat secara teratur
5. Tindakan keperawatan
1. Fase awal/Orientasi
ü Validasi
– Bagus, ternyata mama masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin.
ü Kontrak
– Topic
– Tempat
– Waktu
2. Fase kerja
– Mulai sekarang mama harus rajin minum obat supaya mama cepat sembuh
– Mama obat itu sangat penting untuk kesembuhan mama, kalau mama minum dengan
teratur dan tidak putus obat maka mama dapat sembuh dengan cepat.
– Kalau waktunya mama minum obat terus mama belum minum segera panggil suster?
3. Terminasi
ü Evaluasi subyektif
ü Evaluasi subyektif
Coba mama sebutkan apa yang mama lakukan jika melihat bayangan-bayangan itu?
Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama akan selalu ingat dengan apa yang kita
bicarakan hari ini dan kemarin-kemarin dan mama jangan lupa sama saya ya ma?
– Topic
Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan tentang pembicaraan ini?
– Waktu
– Tempat
Mama, maunya dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau di taman sini saja?
IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal 30-11-2010
Pukul : 10 00wit
ü Bagaimana kalau kita belajar tentang cara menghilangkan bayangan-bayangan itu dari
penglihatan mama, yaitu dengan cara menghardik haliusinasi.
Bila bayangan-bayangan itu muncul lagi mama lakukan dengan cara ini, tutup kedua mata
mama, kemudian katakana “saya tidak mau lihat, kamu palsu”katakan secara berulang
sampai bayangan itu hilang dari pandangan mata mama, bisa lakukan, bagus…coba mama
lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa lakukan sendiri.
Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengenal saya dan kita bisa
melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
belajar”bercakap-cakap dengan orang lain”agar bisa mengalihkan perhatian mama untuk
tidak melihat bayangan-bayangan itu lagi.
Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan tentang
cara mengontrol/mengendalikan halusinasi itu lagi?
Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam
begini?
Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya
suasananya lebih baik?
Baik mama, terimakasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama,
selamat siang ma.
Tanggal 30-11-2010
Pukul : 10 40wit
S : pasien mengatakan :
ü Selamat siang.. boleh..( sambil mengulurkan tangan) nama saya Lussy… panggil saja
lussy,… saya tinggal di bentas…
ü Pada saat saya melihat bayangan itu saya selalu berteriak sambil mengikuti bayangan itu
O:
A:
SP1P teratasi
P:
lanjutkan SP2P
IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari ke2 tanggal 1-12- 2010
Pukul 10.00wit
Bila bayangan-bayangan itu muncul mama lakukan dengan cara menghindar dan segera pergi
tinggalkan bayangan itu kemudian cari klien/perawat kemudian mama berceritatentang apa
yang mama lihat tadi, begitu seterusnya apa bila mama lihat bayangan itu, bisa lakukan,
bagus…..coba mama lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa melakukan
sendiri.
Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengingat apa yang telah kita
bicarakan tadi dan kita bisa melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi untuk belajar”melakukan kegiatan/aktivitas”agar bisa mengalihkan perhatian
mama untuk tidak melihat bayangan-bayangan itu lagi.
ü Topic
Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan tentang
menghadapi bayangan-bayangan itu lagi?
ü Waktu
Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?
ü Tempat
Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik dari yang sekarang?
ü Baik mama, terima kasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.Hari ke2 tanggal 1-12- 2010
Pukul 10.35wit
S : pasien mengatakan :
ü Pagi juga……..
ü Boleh…….
ü Kalau dengan cara yang pertama belum bisa….. saya masih melihat
ü Klien mengatakan akan melakukan cara yang di ajarkan tadi bila muncul bayangan.
O:
ü Klien tampak memahami cara bercakap cakap dengan orang lain seperti yang sudah di
ajarkan.
ü A:
ü P:
Lanjutkan SP3P
IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari ke 3 tanggal 2-12- 2010
Pukul 10.00wit
Bila bayangan-bayangan itu muncul mama panggil perawat kemudian mama bercerita
tentang apa yang mama lihat tadi, trus mama minta ijin keluar untuk berolah raga sama-
sama,begitu seterusnya apa bila mama lihat bayangan itu, bisa lakukan, bagus…..coba mama
lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa melakukan sendiri
Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengingat apa yang telah kita
bicarakan tadi dan kita bisa melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi untuk belajar”minum obat secara teratur”agar bisa mengalihkan bayangan-
bayangan itu lagi dan mama segera sembuh.
Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan ini lagi?
ü Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?
ü Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik dari yang sekarang?
ü Baik mama, terima kasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.ü Hari ke 3 tanggal 2-12- 2010
ü Pukul 10.25wit
S : pasien mengatakan :
ü Selamat pagi…
O:
P:
ü Lanjutkan SP4P
IMPLEMENTASI
EVALUASI
Pukul 10.00wit
ü Mama hari ini sesaui dengan perjanjian kemarin, kita akan berbicara bagaimana cara
minum obat yang benar.
ü Mulai sekarang mama harus rajin minum obat supaya mama cepat sembuh
ü Mama obat itu sangat penting untuk kesembuhan mama, kalau mama minum dengan
teratur dan tidak putus obat maka mama dapat sembuh dengan cepat.
ü Kalau waktunya mama minum obat terus mama belum minum segera panggil suster?
Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama akan selalu ingat dengan apa yang kita
bicarakan hari ini dan kemarin-kemarin dan mama jangan lupa sama saya ya ma?
ü Topic
Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan tentang pembicaraan ini?
ü Waktu
ü Tempat
Mama, maunya dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau di taman sini saja?Hari ke
4 tanggal 3-12- 2010
Pukul 10.45wit
S : pasien mengatakan :
ü Selamat siang….
O:
ü Klien tersenyum
A:
P:
ü SP4P di dipertahankan
Daftar pustaka
Kusumawati Farida & Hartono Yudi, “Buku Ajar Keperawatan Jiwa” Jakarata : Salemba
Medika, 2010
Kaplan & Sadock (1998), “Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat”, Jakarta, Widya Medika