Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. T.

DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : Nn. T. S

Umur : 26 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Agama :

Alamat : Batu gantung

Pekerjaan : _

Pendidikan : SMA

Tgl dirawat : 16-11-2010

Tgl pengkajian : 30-11-2010

No. RM : 01-27-72

Ruangan : Akut Wanita

Diagnose medis : scizofhrenia afektif

II. FAKTOR PREDISPOSISI (penyakit masa lalu)

ü Keluarga mengatakan dirumah Pasien kadang suka tertawa dan bicara sendiri dan kadang
marah tanpa sebab, dan pasien mengamuk.

ü Sudah beberapa kali masuk RSKD dan mendapat pengobatan

ü Tidak ada anggota klien yang mengalami gangguan jiwa.

Masalah keperawatan : Resiko tinggi mencederai diri/orang lain

III. FAKTOR PRESIPITASI (penyakit sekarang)

ü Pasien mengatakan sering melihat potho laki-laki dan kadang kalau bercermin melihat ular
di cermin.

Masalah keperawatan : halusinasi penglihatan

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. TTV

– TD : 110/80 mmhg

– S : 36 °C

– N : 80 x/mnt

– R : 20 x/mnt

2. Ukuran

– BB : 45 kg

– TB : 160 cm

3. Keluhan Fisik

– Tidak ada keluhan fisik yang dialami klien

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

2. Konsep diri

a. Citra tubuh :

Pasien merasa tubuhnya baik-baik saja tidak ada kekeurangan apapun dan tidak cacat.

b. Identitas diri :

Pasien mengetahui tentang dirinya, dia adalah seorang wanita dengan 6 bersaudara dan
memiliki saudara kembar.

c. Peran diri :

Pasien mengatakan di rumah adalah anak ketiga sedang merawat ibunya yang sakit stroke.
Pasien menginginkan mempunyai banyak teman.

d. Ideal diri :

Pasien mengatakan di masyarakat susah untuk bergaul karena sering dibilangi orang gila,
sehingga merasa minder.

e. Harga diri :

Klien kurang berinteraksi dengan pasien lainnya, klien sering menyendiri, klien sering
murung, tatapan kosong, satu arah
Masalah keperawatan : gangguan konsep diri harga diri rendah.

3. Hubungan social

a. Orang terdekat :

Ibu dan saudara kembar.

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :

Pasien kurang berperan dalam kegiatan masyarakat.

c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Ada, karena pasien lebih suka di rumah dan merasa malu karena sering dibilangi orang gila
sama orang lain.

Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan :

Pasien mengatakan menganut agama Kristen protestan.

b. Kegiatan ibadah :

Pasien kadang-kdang melaksanakan ibadah dengan cara berdoa

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan :

Pasien rapi dalam berpakaian, rambutnya tertata rapi, mengganti pakaian setiap kali mandi.

Masalah keperawatan : tidak ada masalah

2. Pembicaraan :

Pasien lambat dalam berbicara, lebih memilih diam, kurang berespon saat berkomunikasi.

Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial

3. Aktivitas motorik :

Dalam beraktivitas klien mau bekerja ketika disuruh

4. Alam perasaan :
Pasien kadang-kadang murung, sedih ketakutan, menatap pada satu arah.

Masalah keperawatan : halusinasi penglihatan

5. Afek :

Tumpul, karena pasien berinteraksi apabila ada stimulus/rangsangan.

6. Interaksi selama wawancara :

Tidak kooperatif dan kontak mata kurang, sering berbicara sendiri.

Masalah keperawatan : kerusakan interaksi sosial

7. Persepsi-sensorik :

Halusinasi penglihatan, karena pasien sering melihat bayangan berupa poto laki-laki di depan
matanya, ketika bercermin sering melihat ular di kaca.

Masalah keperawatan : halusinasi penglihatan

8. Proses pikir :

Koheren, karena pada saat berkomunikasi dengan pasien kalimat atau bicaranya dapat
dipahami dengan baik.

9. Tingkat kesadaran :

Bingung

10. Memori :

Jangka panjang : klien masih mengingat masa lalunya ketika ia pertama kali masuk rumah
sakit tahun tahun 2007

Jangka pendek : klien masih mengingat dengan baik tentang apa yang baru saja di
sampaikan seperti nama perawat.

11. Tingkat konsentrasi :

Ketika diajak berbicara pasien mudah mengalihkan perhatian ke tempat lain.

12. Kemampuan penilaian :

Gangguan ringan, pasien bisa memilih mana yang bisa dilakukan terlebih dahulu

13. Daya tilik diri :


Pasien tidak menyadari bahwa dirinya sakit, dan pasien mengatakan bahwa dirinya baik-baik
saja.

Masalah keperawatan :perubahan proses pikir

VII. MEKANISME KOPING

Maladaptife ; pada saat wawancara reaksi pasien terhadap pertanyaan-pertanyaan yang


diberikan sangat lambat. Dan mau mengikuti perintah dari perawat misal ; mandi, makan, dan
minum obat.

VIII. ASPEK MEDIK

Tgl 16 – 18 nopember 2010

– Inj. Govotil 3x1amp

– Inj. Diazepam 3×1 amp

Tgl 19 – 29 nopember 2010

– Haloperidol 5 mg 3x1tab

– Trihexyphenidil ( THP ) 2 mg 3x1tab

– Chlorpromazine ( CPZ ) 100 mg 1x1tab

Tgl 30 – 1 nopember 2010

– Haloperidol 3x1tab

– Trihexypenidil ( THP ) 2mg 3x1tab

IX. POHON MASALAH

Resiko tinggi menciderai diri/orang lain(efek)

Kerusakan interaksi social

Perubahan proses pikir

Perubahan sensori persepsi: Halusinasi


penglihatan (core problem)

Isolasi social; menarik diri

Gangguan konsep diri/HDR (causa)

X. DIAGNOSA KEPERAWATAN
ü Gangguan konsep diri harga diri rendah

ü Resiko tinggi menciderai diri/orang lain

ü Kerusakan interaksi sosial

ü Halusinasi penglihatan

ü Isolasi social; menarik diri

ü Perubahan proses pikir

XI. KLASIFIKASI DATA

Data subyektif :

ü Klien mengatakan ia sering melihat poto laki-laki di depannya, dan kalau becermin sering
melihat ular di cermin

ü Keluarga mengatakan dirumah Pasien kadang suka tertawa dan bicara sendiri dan kadang
marah tanpa sebab, dan pasien mengamuk.

ü Sudah beberapa kali dirawat di RSKD

ü Pasien mengatakan di masyarakat susah untuk bergaul karena sering dibilangi orang gila,
sehingga merasa minder.

ü klien mengatakan sebagai anggota masyarakat tetapi jarang megikuti kegiatan masyarakat
karena pasien merasa malu dibilangi orang gila.

ü pasien mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.

Data obyektif :

ü Klien kurang berinteraksi dengan pasien lainnya

ü klien sering menyendiri

ü tatapan kosong, satu arah

ü melamun

ü Pasien lambat dalam berbicara, lebih memilih diam,kurang berespon dan sering menunduk
saat berkomunikasi.

ü Dalam beraktivitas klien mau bekerja ketika disuruh

ü Pasien kadang-kadang murung

ü Sedih, ketakutan
ü afek Tumpul

ü Tidak kooperatif

ü kontak mata kurang

ü sering berbicara sendiri

ü Pasien sering mengikuti bayangan ke kamar mandi

ü Bingung

ü Ketika diajak berbicara pasien mudah mengalihkan perhatian ke tempat lain.

ANALISA DATA

No Data Masalah keperawatan


1. Ds : keluarga mengatakan

ü dirumah Pasien marah – marah, merusak dan melempar barang, sering memukul anaknya
sendiri

Do:

Resiko tinggi mencederai diri/orang lain

2.

Ds :

ü Klien mengatakan ia sering melihat bayangan bergantungan di kamar mandi

ü Klien mengatakan ia sering diikuti bayangan itu

Do :

ü Klien sering bicara sendirian

ü Tatapan kosong, satu arah

ü klien sering menyendiri

ü melamun

ü Pasien kadang-kadang murung

ü Sedih, ketakutan
ü Ketika diajak berbicara pasien mudah mengalihkan perhatian ke tempat lain.

ü Pasien sering mengikuti bayangan ke kamar mandi

ü afek Tumpul

Halusinasi penglihatan

3.

Ds : pasien mengatakan

ü dirinya baik-baik saja.

Do :

ü afek Tumpul

ü Ketika diajak berbicara pasien mudah mengalihkan perhatian ke tempat lain.Perubahan


proses pikir

4.

Ds : pasien mengatakan

ü Tidak tahu tentang peranya dalam keluarga dan merasa tidak memiliki kemampuan.

Do :

ü afek Tumpul

ü kontak mata kurang

ü Bingung

ü melamun

ü Klien kurang berinteraksi dengan pasien lainnya

ü klien sering menyendiri

ü Pasien lambat dalam berbicara, lebih memilih diam,kurang berespon dan sering menunduk
saat berkomunikasi.

ü Pasien kadang-kadang murung

ü Sedih, ketakutan

Gangguan konsep diri/HDR


5.

Ds :

ü klien mengatakan sebagai anggota masyarakat tetapi jarang megikuti kegiatan masyarakat
karena pasien merasa kurang di perdulikan oleh masyarakat

Do :

ü Klien kurang berinteraksi dengan pasien lainnya

ü klien sering menyendiri

ü Tidak kooperatif

ü Dalam beraktivitas klien mau bekerja ketika disuruh

ü Pasien lambat dalam berbicara, lebih memilih diam,kurang berespon dan sering menunduk
saat berkomunikasi.Kerusakan interaksi sosial

RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny. L L no. RM : 01-27-72

Jenis kelamin : Perempuan

Ruangan : Akut wanita

DIAGNOSA
No TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN
1 Perubahan persepsi ü Klien dapat mengenal ü Bina hubungan saling percaya dengan
sensori Halusinasi halusinasi.ü Klien dapat mengungkapkan komunikasi terapetikü
penglihatan mengendalikan/mengontrol Sapa klien baik dengan verbal dan non
halusinasi. verbal

ü Klien dapat ü Perkenalkan diri dengan sopan


mengendalikan/mengontrol
halusinasi dengan cara ü Tanyakan nama klien,serta nama
menghardik. panggilan yang di sukainya

ü Membantu klien dalam ü Jelaskan tujuan pertemuan


berinteraksi dengan klien lain
ü Pertahankan kontak mata selama
ü Meningkatkan kepercayaan berkomunikasi
diri klien
ü Tunjukan sikap empati
ü Meningkatkan harga diri
klien dalam bergaul. SP IP.
ü Klien dapat melakukan ü .Mengidentifikasi jenis halusinsi
aktivitas secara mandiri
ü Mengidentifikasi isi halusinsi
ü Klien dapat melupakan
halusinasi dengan beraktivitas ü Mengidentifikasi saat datangnya
halusinasi
ü Klien dapat meminum obat
secara teratur ü frekuensi halusinsi

ü Tidak terjadi kekambuhan ü Mengidentifikasi situasi yang


pada klien menimbulkan halusinsi

ü Mengidentifikasi respon klien


terhadap halusinsi

ü Mengajarkan klien menghardik


halusinasi

ü Menganjurkan klien memasukan


kedalam jadwal kegiatan

SP II P.

ü Mengevaluasi jadwal kegiatan harian


klien

ü Melatih klien mengndalikan


halusinasi dengan cara bercakap cakap
dengan orang lain

ü Menganjurkan klien memasukan


kedalam jadwal kegiatan harian

SP III P

ü Mengevaluasi jadwal kegiatan klien

ü Melatih klien mengndalikan


halusinasi dengan cara melakukan
kegiatan/aktivitas

ü Menganjurkan klien memasukan


kedalam jadwal kegiatan harian

SP IV P

ü Mengevaluasi jadwal kegiatan klien

ü Memberikan pendidikan kesehatan


tentang penggunaan/minum obat secara
teratur.

ü Menganjurkan klien memasukan


kedalam jadwal kegiatan harian

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari Pertama

Selasa Tgl 30-11-2010

1. Proses keperawatan

1. Kondisi klien

– Klien sering melamun

– Klien sering tidur

2. Diagnosa keperawatan

Resiko tinggi mencederai diri/orang lain

3. Tujuan keperawatan

ü Klien dapat mengenal halusinasi.

ü Klien dapat mengendalikan/mengontrol halusinasi.

ü Klien dapat mengendalikan/mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

4. SP1P

Menghardik halusinasi

5. Tindakan keperawatan

ü Mengidentifikasi jenis halusinansi

ü Mengidentifikasi isi halusinansi

ü Mengidentifikasi waktu halusinansi

ü Mengidentifikasi frekuensi halusinansi

ü Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinansi

ü Mengidentifikasi respon klien terhadap halusinansi

ü Mengidentifikasi halusinansi
ü Mengajarkan klien menghardik halusinasi

ü Menganjurkan klien memasukkan jadwal kegiatan sehari-hari

2. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan

1. Fase awal/Orientasi

ü Salam teraupetik disertai perkenalan

– Selamat pagi ma?

– Mengulurkan tangan untuk bersalaman

– Nama saya mantri ali, saya mahasiswa Akper Kesdam yang bertugas selama 4 hari
disini.

– Kalau boleh tahu, nama mama siapa?

– Mama senang dipanggil siapa?

ü Validasi

– Bagaimana tidurnya semalam ma?

– Bagaimana perasaan mama hari ini?

ü Kontrak

– Topic

Bagaimana kalau kita bercakap-cakap sebentar mengenai perasaan mama pagi ini?

– Tempat

Gimana kalau kita bercakap-cakap diruangan ini saja?

– Waktu

Kita berbicara 20 menit saja, gimana ma?

2. Fase kerja

ü Apakah mama sering melihat bayangan-bayangan yang mengganggu ketenangan mama?

ü Mama melihat bayangan apa di kamar mandi?

ü Apakah bayangan itu terus-menerus mengganggu mama?

ü Pada keadaan apa mama mellihat bayangan itu?


ü Apakah pada saat mama sendirian?

ü Apa yang mama lakukan bila melihat bayangan-bayangan itu?

ü Bagaimana kalau kita belajar tentang cara menghilangkan bayangan-bayangan itu dari
penglihatan mama, yaitu dengan cara menghardik haliusinasi.

Caranya seperti ini :

Bila bayangan-bayangan itu muncul lagi mama lakukan dengan cara ini, tutup kedua mata
mama, kemudian katakana “saya tidak mau lihat, kamu palsu”katakan secara berulang
sampai bayangan itu hilang dari pandangan mata mama, bisa lakukan, bagus…coba mama
lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa lakukan sendiri.

3. Terminasi

ü Evaluasi subyektif

Bagaimana perasaan mama setelah becakap-cakap?

ü Evaluasi subyektif

Coba mama sebutkan penyebab sehingga mama dapat mendengar bayangan-bayangan itu?

ü Rencana tindak lanjut (RTL)

Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengenal saya dan kita bisa
melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
belajar”bercakap-cakap dengan orang lain”agar bisa mengalihkan perhatian mama untuk
tidak melihat bayangan-bayangan itu lagi.

ü Kontrak yang akan datang

– Topic

Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan tentang cara
mengontrol/mengendalikan halusinasi itu lagi?

– Waktu

Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?

– Tempat

Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik?

Baik mama, terimakasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari Kedua

Rabu Tgl 01-12-2010

1. Proses keperawatan

1. Kondisi klien

– Klien sering melamun

– Klien sering tidur

2. Diagnose keperawatan

Resiko tinggi mencederai diri/orang lain.

Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendenglihatan

3. Tujuan keperawatan

ü Membantu klien dalam berinteraksi dengan klien lain

ü Meningkatkan kepercayaan diri klien

ü Meningkatkan harga diri klien dalam bergaul.

4. SP2P

Bercakap-cakap dengan orang lain

5. Tindakan keperawatan

ü Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien

ü Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.

ü Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.

2. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan

a. Fase awal/Orientasi

ü Salam teraupetik disertai perkenalan

– Selamat pagi ma?

– Mengulurkan tangan untuk bersalaman


– Masih ingat saya tidak ma?

ü Validasi

– Mama, masih ingat sama saya tidak?

– Gimana tidurnya semalam?

– Apakah mama masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemarin?

ü Kontrak

– Topic

Mama, bagaimana kalau hari ini kita berbicara tentang bayangan-bayangan yang sering
mama lihat?

– Waktu

Pagi ini, kita hanya berbicara selama 25 menit saja, gimana?

– Tempat

Sesuai dengan perjanjian kita kemarin, bahwa kita akan bercakap-cakap diruangan ini saja?

b. Fase kerja

– Selamat pagi ma?

– Mengulurkan tangan untuk bersalaman

– Mama masih ingat saya atau tidak?

– Mama mampu melakukan kegiatan apa hari ini?

– Apakah mama masih sering melihat bayangan-bayangan itu?

– Apakah dengan cara yang pertama itu sudah hilang?

– Bagaimana kalau kita belajar cara mengendalikan/mengontrol halusinasi dengan cara


bercakap-cakap dengan orang lain(klien/perawat)

Caranya seperti ini.

Bila bayangan-bayangan itu muncul mama lakukan dengan cara menghindar dan segera pergi
tinggalkan bayangan itu kemudian cari klien/perawat kemudian mama berceritatentang apa
yang mama lihat tadi, begitu seterusnya apa bila mama lihat bayangan itu, bisa lakukan,
bagus…..coba mama lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa melakukan
sendiri.
c. Terminasi

ü Evaluasi subyektif

Apakah mama mengerti apa yang baru saja kita bicarakan?

ü Evaluasi obyektif

coba mama sebutkan apa yang mama lakukan bila mama melihat bayangan-bayangan itu
lagi?

ü Rencana tindak lanjut (RTL)

Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengingat apa yang telah kita
bicarakan tadi dan kita bisa melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi untuk belajar”melakukan kegiatan/aktivitas”agar bisa mengalihkan perhatian
mama untuk tidak melihat bayangan-bayangan itu lagi.

ü Kontrak yang akan datang

ü Topic

Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan tentang
menghadapi bayangan-bayangan itu lagi?

ü Waktu

Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?

ü Tempat

Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik dari yang sekarang?

Baik mama, terima kasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari Ketiga

Kamis Tgl 2-12-2010

A. Proses keperawatan

1. Kondisi klien

– Klien sering melamun

– Klien mnegatakan masih sering melihat bayangan-bayangan yang membuat dia marah
– Klien sering tidur

2. Diagnose keperawatan

– Perubahan persepsi sensori: Halusinasi penglihatan

– Isolasi social menarik diri.

3. Tujuan keperawatan

Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri

Klien dapat dapat melupakan halusinasi dengan beraktivitas

4. SP3P

Melakukan kegiatan/aktivitas

5. Tindakan keperawatan

ü Mengevaluasi kegiatan klien

ü Melatih klien mengendalikan halusinasi dengan cara melakukan kegiatan/aktivitas

ü Menganjurkan klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan

1. Fase awal/Orientasi

ü Salam teraupetik disertai perkenalan

– Selamat pagi ma?

– Mengulurkan tangan untuk bersalaman

– Mama masih ingatkan dengan saya?

ü Validasi

– Bagaimana tidurnya semalam ma?

– Bagaimana perasaan mama pagi ini?

– Apakah mama masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemarin?

– Bagus, ternyata mama masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemarin.

ü Kontrak
– Topic

Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang yang kemarin?

– Tempat

Gimana kalau kita bercakap-cakap diruangan ini saja?

– Waktu

Pagi ini gimana kalau kita bercakap-cakap 20 menit saja?

2. Fase kerja

ü Selamat pagi ma?

ü Mengulurkan tangan untuk bersalaman

ü Mama masih ingat saya atau tidak?

ü Mama hari ini kegiatannya apa?

ü Apakah mama masih sering melihat bayangan-bayangan itu?

ü Apakah dengan cara yang pertama itu sudah hilang?

ü Bagaimana kalau kita belajar cara yang ketiga yaitu mengendalikan/mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas dengan orang lain(klien/perawat)

Caranya seperti ini.

Bila bayangan-bayangan itu muncul mama panggil perawat kemudian mama bercerita
tentang apa yang mama lihat tadi, trus mama minta ijin keluar untuk berolah raga sama-
sama,begitu seterusnya apa bila mama lihat bayangan itu, bisa lakukan, bagus…..coba mama
lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa melakukan sendiri

ü Mama hari ini kita olah raga volley di lapangan?.

3. Terminasi

ü Evaluasi subyektif

Apakah mama mengerti apa yang sedang kita bicarakan tadi?

ü Evaluasi subyektif

Coba mama sebutkan, apa yang mama ketahui tentang halusinasi? Apa saja yang mama
lakukan jika melihat bayangan-bayangan itu?

ü Rencana tindak lanjut (RTL)


Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengingat apa yang telah kita
bicarakan tadi dan kita bisa melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi untuk belajar”minum obat secara teratur”agar bisa mengalihkan bayangan-
bayangan itu lagi dan mama segera sembuh.

ü Kontrak yang akan datang

– Topic

Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan ini lagi?

– Waktu

Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?

– Tempat

Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik dari yang sekarang?

Baik mama, terima kasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari Keempat

Jum’at Tgl 3-12-2010

A. Proses keperawatan

1. Kondisi klien

– Klien sering melamun

– Klien mengatakan masih sering melihat bayangan-bayangan yang membuat dia marah

– Klien sering tidur

2. Diagnose keperawatan

Perubahan sensori persepsi: Halusinasi penglihatan

3. Tujuan keperawatan

Klien dapat meminum obat secara teratur

Tidak terjadi kekambuhan pada klien

4. SP4P
Meminum obat secara teratur

5. Tindakan keperawatan

ü Mengevaluasi jadwal kegiatan klien

ü Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan/minum obat secara teratur

ü Membantu klien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian

B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan

1. Fase awal/Orientasi

ü Salam teraupetik disertai perkenalan

– Selamat pagi ma?

– Mengulurkan tangan untuk bersalaman

ü Validasi

– Bagaimana tidurnya semalam ma?

– Apakah mama masih ingat tentang pembicaraan kemarin?

– Bagus, ternyata mama masih ingat apa yang kita bicarakan kemarin.

ü Kontrak

– Topic

Bagaimana kalau siang ini kita bercakap-cakap tentang bagaimana


mengontrol/mengendalikan halusinasinya mama?

– Tempat

Gimana kalau kita bercakap-cakap ditaman sebelah sini saja?

– Waktu

Siang ini kita berbicara 20 menit saja, gimana ma?

2. Fase kerja

– Selamat siang ma?

– Mengulurkan tangan untuk bersalaman


– Mama hari ini sesaui dengan perjanjian kemarin, kita akan berbicara bagaimana cara
minum obat yang benar.

– Mulai sekarang mama harus rajin minum obat supaya mama cepat sembuh

– Mama obat itu sangat penting untuk kesembuhan mama, kalau mama minum dengan
teratur dan tidak putus obat maka mama dapat sembuh dengan cepat.

– Kalau waktunya mama minum obat terus mama belum minum segera panggil suster?

– Mama mengerti tidak apa yang saya bilang?

3. Terminasi

ü Evaluasi subyektif

Apakah mama mengerti apa yang baru saja kita bicarakan?

ü Evaluasi subyektif

Coba mama sebutkan apa yang mama lakukan jika melihat bayangan-bayangan itu?

ü Rencana tindak lanjut (RTL)

Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama akan selalu ingat dengan apa yang kita
bicarakan hari ini dan kemarin-kemarin dan mama jangan lupa sama saya ya ma?

ü Kontrak yang akan datang

– Topic

Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan tentang pembicaraan ini?

– Waktu

Kira-kira besok jam berapa ma?

– Tempat

Mama, maunya dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau di taman sini saja?

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI EVALUASI
Tanggal 30-11-2010

Pukul : 10 00wit

ü Salam teraupetik disertai perkenalan


 Selamat siang ma? Sambil Mengulurkan tangan untuk bersalaman
 Boleh kita berkenalan…..? perkenalkan …Nama saya ali, biasa di panggil yani …
saya mahasiswa Akper kesdam xvi/pattimura yang bertugas selama 4 hari disini
 Kalau boleh tahu, nama mama siapa?
 Mama senang dipanggil siapa?
 Bagaimana perasaan mama hari ini?
 Bagaimana kalau kita bercakap-cakap sebentar mengenai perasaan mama siang ini?
 Gimana kalau kita bercakap-cakap diruangan ini saja?
 Kita berbicara 20 menit saja, gimana ma?

ü Apakah mama sering melihat bayangan-bayangan yang mengganggu ketenangan mama?

ü Mama melihat bayangan apa di kamar mandi?

ü Apakah bayangan itu terus-menerus mengganggu mama?

ü Pada keadaan apa mama melihat bayangan itu?

ü Apakah pada saat mama sendirian?

ü Apa yang mama lakukan bila melihat bayangan-bayangan itu?

ü Bagaimana kalau kita belajar tentang cara menghilangkan bayangan-bayangan itu dari
penglihatan mama, yaitu dengan cara menghardik haliusinasi.

Caranya seperti ini :

Bila bayangan-bayangan itu muncul lagi mama lakukan dengan cara ini, tutup kedua mata
mama, kemudian katakana “saya tidak mau lihat, kamu palsu”katakan secara berulang
sampai bayangan itu hilang dari pandangan mata mama, bisa lakukan, bagus…coba mama
lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa lakukan sendiri.

ü Rencana tindak lanjut (RTL)

Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengenal saya dan kita bisa
melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk
belajar”bercakap-cakap dengan orang lain”agar bisa mengalihkan perhatian mama untuk
tidak melihat bayangan-bayangan itu lagi.

ü Kontrak yang akan datang

 Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan tentang
cara mengontrol/mengendalikan halusinasi itu lagi?
 Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam
begini?
 Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya
suasananya lebih baik?
 Baik mama, terimakasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama,
selamat siang ma.
Tanggal 30-11-2010

Pukul : 10 40wit

S : pasien mengatakan :

ü Selamat siang.. boleh..( sambil mengulurkan tangan) nama saya Lussy… panggil saja
lussy,… saya tinggal di bentas…

ü Perasaan hari ini baik saja….

ü Iya di tempat ini saja……..

ü Iya saya sering melihat bayagan-bayangan…

ü Bayangan itu muncul diwaktu-waktu siang hari sekitar jam 10 keatas

ü Pada saat saya melihat bayangan itu saya selalu berteriak sambil mengikuti bayangan itu

O:

ü Mama lussy mampu menyebutkan namanya

ü Kontak mata kurang

ü Terkadang tampak diam

ü Sering menatap kea rah lain

ü Mama lussy menerima kontrak pebincangan untuk hari esok

A:

Hubungan saling percaya di tingkatkan

SP1P teratasi

P:

lanjutkan SP2P

IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari ke2 tanggal 1-12- 2010

Pukul 10.00wit

ü Salam teraupetik disertai bersalaman

 Selamat pagi ma?


 Mengulurkan tangan untuk bersalaman
 Mama, masih ingat sama saya tidak?
 Gimana tidurnya semalam?
 Apakah mama masih ingat dengan apa yang kita bicarakan kemarin?
 Mama, bagaimana kalau hari ini kita berbicara tentang bayangan-bayangan yang
sering mama lihat?
 Pagi ini, kita hanya berbicara selama 25 menit saja, gimana ma?
 Sesuai dengan perjanjian kita kemarin, bahwa kita akan bercakap-cakap diruangan ini
saja?

ü Apakah mama masih sering melihat bayangan-bayangan itu?

ü Apakah dengan cara yang pertama itu sudah hilang?

ü Bagaimana kalau kita belajar cara mengendalikan/mengontrol halusinasi dengan cara


bercakap-cakap dengan orang lain(klien/perawat)

Caranya seperti ini.

Bila bayangan-bayangan itu muncul mama lakukan dengan cara menghindar dan segera pergi
tinggalkan bayangan itu kemudian cari klien/perawat kemudian mama berceritatentang apa
yang mama lihat tadi, begitu seterusnya apa bila mama lihat bayangan itu, bisa lakukan,
bagus…..coba mama lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa melakukan
sendiri.

ü Rencana tindak lanjut (RTL)

Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengingat apa yang telah kita
bicarakan tadi dan kita bisa melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi untuk belajar”melakukan kegiatan/aktivitas”agar bisa mengalihkan perhatian
mama untuk tidak melihat bayangan-bayangan itu lagi.

ü Kontrak yang akan datang

ü Topic

Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan tentang
menghadapi bayangan-bayangan itu lagi?

ü Waktu

Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?

ü Tempat

Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik dari yang sekarang?

ü Baik mama, terima kasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.Hari ke2 tanggal 1-12- 2010
Pukul 10.35wit

S : pasien mengatakan :

ü Pagi juga……..

ü Iya saya masih ingat… nama ali to….?

ü Boleh…….

ü Saya masih sering melihat bayangan – bayangan itu

ü Kalau dengan cara yang pertama belum bisa….. saya masih melihat

ü Klien mengatakan mengerti dengan perbincangan tadi

ü Klien mengatakan akan melakukan cara yang di ajarkan tadi bila muncul bayangan.

O:

ü Kontak mata masih kurang

ü Kadang tampak diam

ü Klien tampak tidak tenang

ü Klien tampak memahami cara bercakap cakap dengan orang lain seperti yang sudah di
ajarkan.

ü A:

bercakap – cakap dengan orang lain di tingkatkan SP2P teratasi

ü P:

Lanjutkan SP3P

IMPLEMENTASI EVALUASI
Hari ke 3 tanggal 2-12- 2010

Pukul 10.00wit

ü Selamat pagi ma? Sambil Mengulurkan tangan untuk bersalaman…….

 Mama masih ingat saya atau tidak?


 Mama hari ini kegiatannya apa?
 Apakah mama masih sering melihat bayangan-bayangan itu?
 Apakah dengan cara yang kedua itu sudah hilang?
ü Bagaimana kalau kita belajar cara yang ketiga yaitu mengendalikan/mengontrol halusinasi
dengan cara melakukan aktivitas dengan orang lain(klien/perawat)

Caranya seperti ini.

Bila bayangan-bayangan itu muncul mama panggil perawat kemudian mama bercerita
tentang apa yang mama lihat tadi, trus mama minta ijin keluar untuk berolah raga sama-
sama,begitu seterusnya apa bila mama lihat bayangan itu, bisa lakukan, bagus…..coba mama
lakukan sekali lagi, bagus….berarti mama sudah bisa melakukan sendiri

ü Rencana tindak lanjut (RTL)

Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama dapat mengingat apa yang telah kita
bicarakan tadi dan kita bisa melanjutkan pembicaraan ini. Bagaimana kalau besok kita
bertemu lagi untuk belajar”minum obat secara teratur”agar bisa mengalihkan bayangan-
bayangan itu lagi dan mama segera sembuh.

ü Kontrak yang akan datang

Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan percakapan ini lagi?

ü Kira-kira jam berapa ma? bagaimana kalau besok jam 10.00 WIT atau seperti jam begini?

ü Mama, mau dimana kita bicara? Apakah disini lagi atau ditempat lain supaya suasananya
lebih baik dari yang sekarang?

ü Baik mama, terima kasih untuk hari ini, sampai ketemu besok di waktu yang sama, selamat
siang ma.ü Hari ke 3 tanggal 2-12- 2010

ü Pukul 10.25wit

S : pasien mengatakan :

ü Selamat pagi…

ü Iya masih ingat….

ü Sudah sedikit membantu kalau pakai cara yang kedua…

ü Iya…. Boleh kita lanjut ke cara yang lain

O:

ü Pasien tampak mengerti dengan cara ketiga yang di ajarkan

ü Interaksi pasien sudah membaik

ü Kontak mata sudah bisa di pertahankan

ü Pasien tampak nyambung saat berbicara


A:

ü Hubungan saling percaya di tingkatkan SP3P teratasi

P:

ü Lanjutkan SP4P

IMPLEMENTASI

EVALUASI

Hari ke 4 tanggal 3-12- 2010

Pukul 10.00wit

ü Selamat siang ma?

ü Mengulurkan tangan untuk bersalaman

ü Mama hari ini sesaui dengan perjanjian kemarin, kita akan berbicara bagaimana cara
minum obat yang benar.

ü Mulai sekarang mama harus rajin minum obat supaya mama cepat sembuh

ü Mama obat itu sangat penting untuk kesembuhan mama, kalau mama minum dengan
teratur dan tidak putus obat maka mama dapat sembuh dengan cepat.

ü Kalau waktunya mama minum obat terus mama belum minum segera panggil suster?

ü Mama mengerti tidak apa yang saya bilang?

ü Rencana tindak lanjut (RTL)

Baiklah, waktu kita sudah habis, saya harap mama akan selalu ingat dengan apa yang kita
bicarakan hari ini dan kemarin-kemarin dan mama jangan lupa sama saya ya ma?

ü Kontrak yang akan datang

ü Topic

Mama bagaimana kalau besok kita ketemu lagi untuk melanjutkan tentang pembicaraan ini?

ü Waktu

Kira-kira besok jam berapa ma?

ü Tempat
Mama, maunya dimana kita berbincang-bincang, bagaimana kalau di taman sini saja?Hari ke
4 tanggal 3-12- 2010

Pukul 10.45wit

S : pasien mengatakan :

ü Selamat siang….

ü Iya saya akan mengikuti apa yang tadi di sampaikan…..

O:

ü Klien tersenyum

ü Klien tampak mengerti dengan perbincangan tadi

A:

ü minum obat secara teratur di tingkatkan

P:

ü SP4P di dipertahankan

Daftar pustaka

Kusumawati Farida & Hartono Yudi, “Buku Ajar Keperawatan Jiwa” Jakarata : Salemba
Medika, 2010

Stuart & Sudden “Buku Saku Keperawatan Jiwa”

Budiana Keliat (1999), “Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa”, Jakarta, EGC

Kaplan & Sadock (1998), “Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat”, Jakarta, Widya Medika

Anda mungkin juga menyukai