manajemen risiko
Concept: Hazard and risk
(Kolluru, 1996)
Hazard:
Sesuatu yang berpotensi
menyebabkan cedera
A chemical, physical, or biological
agent or a set of conditions that has
the potential to cause harm
Kerugian yang mungkin terjadi
pada
suatu satuan waktu atau kegiatan.
Manajemen risiko
Contoh
dokter tertular infeksi dari pasien,
Non clinical staff related risk
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)
Identifikasi risiko
Monitoring,
Komunikasi audit
dan dan
Konsultasi Analisis risiko Tinjauan
pd (review)
stakeholders Dukungan
Evaluasi risiko internal
tdk
ya
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Risk assessment
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Identifikasi risiko
Dapat
diidentidikas
i dari :
Hasil Audit
Komplain
Klaim
Incidents
Brainstorming
Risk analysis adalah
Menentukan
estimasi risiko
kuantitatif atau kualitatif
tehnik-tehnik
evaluasi/matemattis
Proses mengenali
hazard yang mungkin
terjadi &
potensi kegawatan dari
hazard tersebut
Analisis risiko dilakukan
dengan alat sbb:
Severity analys
RCA
FMEA
Evaluasi Risiko
(Penilaian risiko)
Perlu treatment ?
Action Plan
PENUGASAN
Membuat Identifikasi
Resiko Pada FKTP
No Lingkup Manajemen Unit Pelayanan Resiko yang
Resiko Mungkin
terjadi
SEVERITY ASSESSMENT
ROOT CAUSE ANALYSIS
FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS
RISK REGISTER
Pendekatan dalam manajemen risiko
Reaktif:
Ada kejadian/INSIDEN dilakukan severity assessment
derajat risiko dianalisis (RCA) ditindaklanjuti
Proaktif:
Severity assessment
Root Cause Analysis
Failure mode and effect analysis
Severity assessment
Menentukan tingkat keparahan risiko:
Variabel yang digunakan:
Dampak risiko (SEVERITY)
dan
Probabilitas (PROBABILITY)
Frequent
Probable
Possible
Unlikely
Rare
Probability
1. Extreme risk
Severity 2. High risk
assessment 3. Moderate risk
4. Low risk
Severity
(Dampak)
Extreme
Major
Moderate
Minor
Minimal
Dampak risiko (Severity)
TK RIKS Deskripsi Dampak
1 Minimal/tdk Tidak ada cedera
signifikan
2 Minor • Cedera ringan , mis luka lecet
• Dapat diatasi dng P3K
3 Moderat • Cedera sedang, mis : luka robek
• Berkurangnya fungsi
motorik/sensorik/psikologis atau
intelektual (reversibel. Tdk
berhubungan dng penyakit
• Setiap kasus yg meperpanjang
perawatan
4 Mayor • Cedera luas/berat, mis : cacat, lumpuh
• Kehilangan fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual
(ireversibel), tdk berhubungan dng
penyakit
5 Ekstrem/kat Kematian yg tdk berhubungan dng
astropik perjalanan penyakit
27 t
29 dr Luwi - PMKP 7 Okt
LEVEL/BAND TINDAKAN
S
EKSTREM Risiko ekstrem, dilakukan RCA paling
(SANGAT lama 45 hari, membutuhkan tindakan
TINGGI) segera, perhatian sampai ke Pimpinan
Faskes
HIGH Risiko tinggi, dilakukan RCA paling
(TINGGI) lama 45 hari, kaji dng detail & perlu
tindakan segera, serta membutuhkan
tindakan Pimpinan Faskes
MODERATE Risiko sedang dilakukan investigasi
(SEDANG) sederhana paling lama 2 minggu.
Manajer/pimpinan klinis/unit kerja
sebaiknya menilai dampak terhadap
bahaya & kelola risiko
LOW Risiko rendah dilakukan investigasi
(RENDAH) sederhana30 paling lama 1 minggu
PENUGASAN
Root cause
Root cause
KTD
Susun rencana tindakan
menetapkan strategi yang tepat untuk mengatasi
penyebab yang diidentifikasi, dan dapat diterima oleh
pihak yang terkait dengan kejadian.
Rencana tindakan disusun untuk tiap akar penyebab
kejadian dan pengukuran untuk menilai efektifitas
tindakan thd akar penyebab
Dapatkan persetujuan dari kepemimpinan dalam
organisasi
Catat dan laporkan
Catat proses dan alat yang digunakan
Biaya yang dibutuhkan
Ringkasan kejadian
Proses investigasi dan analisis
Temuan
Memahami penyebab kejadian
Kegagalan aktif: pelanggaran yang sengaja dilakukan
oleh seseorang
Kondisi laten: breakdown dari proses atau sistem:
Kurangnya pendidikan
Gagal mengikuti prosedur
Alat yang rusak
Disain yang tidak tepat, dsb
PENUGASAN
48
Murphy’s law
“Anything that can go
wrong, will go wrong.”
Apakah FMEA
Suatu alat manjemen risiko untuk mengkaji
suatu prosedur secara rinci, dan mengenali
model-model adanya kegagalan/kesalahan
pada suatu prosedur, melakukan penilaian
terhadap tiap model kesalahan/kegagalan,
dengan mencari penyebab terjadinya,
mengenali akibat dari kegagalan/kesalahan,
dan mencari solusi dengan melakukan
perubahan disain/prosedur
Prosedur
Prosedur yang sudah
yang ada FMEA diperbaiki
sekarang yang
minimal
dari
kesalahan
Failure mode
all the components, systems, processes
and functions that could potentially fail
to meet the required level of quality or
reliability.
The team should not only be able to
describe the effects of the failure, but
also the possible causes.
Memilih proses untuk dianalisis dengan
FMEA
selecting a process that is
known to be problem-
prone or potentially
risky.
Failure mode: Describe what has gone wrong
Severity : How severe is the effect to the customer?
Occurrence: How frequently is this likely to occur?
Detectability: How dificult is it to detect?
Akibat :What is the impact on the key output variables
or internal requirements?
Sebab: What causes the key input to go wrong?
Langkah-langkah
Bentuk tim FMEA: orang-orang yang terlibat
dalam suatu proses
Tetapkan tujuan, keterbatasan, dan jadual tim
Tetapkan peran dari tiap anggota tim
Gambarkan alur proses yang ada sekarang
Kenalilah Failure modes pada proses
tersebut
Kenalilah penyebab terjadinya failure untuk
tiap model kesalahan/kegagalan
Kenalilah apa akibat dari adanya failure
untuk tiap model kesalahan/kegagalan
Langkah-langkah….
Lakukan penilaian untuk tiap model kesalahan/kegagalan:
Sering tidaknya terjadi (occurrence): (Occ)
1 : tidak pernah, 10 sangat sering
Kegawatannya (severity): (SV)
1 : tidak gawat, 10 sangat gawat
Kemudahan untuk terdeteksi (detectability): (DT)
1 : mudah dideteksi, 10 : sangat sulit dideteksi
Hitung Risk Priority Number (RPN) dengan mengkalikan: Occ
x SV x DT
Tentukan batasan (cut-off point) RPN yang termasuk prioritas
Tentukan kegiatan untuk mengatasi (design action/solution)
Tentukan cara memvalidasi apakah solusi tersebut berhasil
Gambarkan alur yang baru dengan adanya solusi tersebut
Hitung kembali RPN sesudah dilakukan solusi perbaikan
Modus Penyeb Akibat Kemun Tingka Kemud Risk Solusi Indikat
-modus ab nya gkinan t ahan Priorit or
kegaga terjadi terjadi kepata didete y untuk
lan/kes nya nya han ksi Numbe mengu
alahan ( O= (S= (D= r(RPN) kur
Occurr Severit Detect RPN = keberh
ence) y) ability) OxSxD asilan
dari
solusi
Severity Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Amat sangat Kesalahan yang dapat menyebabkan kematian pelanggan dan kerusakan
berbahaya sistem tanpa tanda-tanda yang mendahului
7 Berbahaya Kesalahan yang dapat menyebabkan cedera ringan sampai sedang dengan
tingkat ketidak puasan yang tinggi dari pelanggan dan/atau menyebabkan
ganggung sistem yang membutuhkan perbaikan berat atau kerja ulang yang
signifikan
6 Berbahaya Kesalahan berakibat pada cedera ringan dengan sedikit ketidak puasan
5 sedang pelanggan dan/atau menimbulkan masalah besar pada sistem
4 Berbahaya Kesalahan menyebakan cedera sangat ringan atau tidak cedera tetapi dirasakan
3 ringan sampai mengganggu oleh pelanggan dan/atau menyebabkan masalah ringan pada
sedang sistem yang dapat diatasi dengan modifikasi ringan
2 Berbahaya Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan pelanggan tidak menyadari adanya
ringan masalah tetapi berpotensi menimbulkan cedera ringan atau tidak berakibat
pada sistem
1 Tidak Kesalahan tidak menimbulkan cedera dan tidak berdampak pada sistem
berbahaya
Occurence Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
10 Kemungkinan Kesalahan terjadai paling tidak sekali sehari atau hampir setiap saat
terjadinya dapat
dipastikan
9 Hampir tidak Kesalahan dapat diprediksi terjadi atau terjadi setiap 3 sampai 4 hari
dapat
dihindarkan
8 Kemungkinan Kesalahan sering terjadi atau terjadi paling tidak seminggu sekali
7 terjadai sangat
tingggi
1 Kemungkinan Kesalahan hampir tidak pernah terjadi, atau tidak ada yang ingat kapan
terjadi amat terakhir terjadi
sangat rendah
Detection Rating Scale
Nilai Penjelasan Pengertian
7 Sulit diketahui Kesalahana dapat diketahui dengan inspeksi manual atau tidak ada proses
6 yang baku untuk mengetahui, sehingga ketahuan karena kebetulan
Berpeluang Ada proses untuk double checks atau inspeksi tetapi tidak otomatis atau
5 sedang untuk dilakukan secara sampling
diketahui
4 Berpeluang tinggi Dipastikan ada proses inspeksi yang rutin tetapi tidak otomatis
3 untuk diketahui
Identifikasi Menyerah
Menyerah
Menyiapkan
kan
kan obat
obat
pasien obat pd pasien
pd pasien
Membaca Mengemas
Obat pada resep obat
Memberi label
obat
FMEA
Lakukan identifikasi failure modes untuk tiap tahapan
dari alur pelayanan tsb
Resep
diterima
Iden Nam
ya a Lakukan
titas Permintaan ya
obat Telaah
jelas Obat dibaca Jelas resep
? ?
ya
tidak
tidak
Lakukan Nama
terko
Identifikasi
nfirm
Ke pasien asi
tidak
Konfirmasi
Ke DPJP
Penugasan FMEA
Pilih satu unit pelayanan klinis untuk dianalisis
(misalnya laboratorium atau farmasi)
Lakukan FMEA untuk salah satu proses pelayanan.
MENYUSUN REGISTER RISIKO
RISIKO YANG MUNGKIN TERJADI AKIBAT
PENYELENGGARAAN PELAYANAN OLEH
FKTP
CONTOH DI
PUSKESMAS:
RISIKO AKIBAT
PENYELENGGARAAN
PELAYANAN KLINIS
RISIKO AKIBAT
PENYELENGGARAAN
KEGIATAN UKM
RISIKO YANG TERKAIT
DENGAN KONDISI
SARANA, PRASARANA,
DAN PERALATAN YANG
ADA DI PUSKEMAS
REGISTER RISIKO
A tool for documenting risks, and actions to manage each risk.
(alat untuk mendokumentasikan risiko-risiko dan tindakan
untuk mengelola tiap risiko tersebut)
The Risk Register is essential to the successful management of
risk. (register risiko merupakan kunci keberhasilan dalam
mengelola risiko)
As risks are identified they are logged on the register and actions
are taken to respond to the risk. (risiko-risiko yang diidentifikasi
dicatat dan disusun tindakan untuk merespons risiko-risiko
tersebut)
Bagi
petugas:
1. terpapar
reagensia
korosif
2. dst
Bagi
lingkungan:
1. limbah lab
infeksiun
2. dst
UKM:
15 Pencegahan
Penyakit
a. Kegiatan Bagi
fogging lingkungan:
1. Sangat Petug
PENUGASAN
Lakukan identifikasi risiko pada pelayanan UKP,
UKM, dan risiko yang terkait dengan
sarana/prasarana/peralatan puskesmas
SUSUN REGISTER RISIKO:
UKP
UKM
TERKAIT DENGAN
SARANA/PRASARANA/PERALATAN YANG
DIGUNAKAN PUSKESMAS
MANAJEMEN RISIKO PADA
PENYELENGGARAN UKM DI
PUSKESMAS
Dalam setiap Pelayanan Program UKM harus
memperhatikan sasaran keselamtan
pasien,karena dalam pelaksanaan Upaya
Kesehatan Masyarakat ada kegiatan-kegiatan
yang terkait langsung dengan kesehatan
perorangan dan kegiatan-kegiatan yang dapat
berdampak Risiko pada Masyarakat Secara Lebih
luas maupun Lingkungan
Tahapan Kegiatan manajemen Risiko
Pelaksanaan Kegiatan UKM adalah Melakukan
Identifikasi Risiko,Melakukan Analisis apabila
terjadi Risiko,Menyusun Rencana
Pencegahan,Menyusun Rencana Tindak
Lanjut,Monitoring dan Evaluasi Risiko dan
Menyusun Laporan ke Puskesmas dan Dinas
Kabupaten atau Kota
Dalam Rangka Mencegah dan Meminimalisasi
Risiko Penyelengaraan UKM di Puskesmas maka telah
dicantumkan dalam standar Akreditasi Puskesmas
pada Bab.V,Kriteria 5.1.5 Manajemen Risiko
terhadap lingkungan ini hampir sama dengan kriteria
8.5.2 dimana penanggung jawab UKM Puskesmas
Mengupayakan Minimalisasi Risiko Pelaksanaan
Kegiatan terhadap lingkungan dengan mensyaratkan
dilakukan Identifikasi Risiko yang terkait dengan
pelaksanaan Kegiatan UKM di Masyarakat.
Risiko akibat setiap pelaksanaan Kegiatan UKM
harus di Identifikasi,di Analisis,dan
ditindaklanjuti.