Anda di halaman 1dari 13

Teori Motivasi , Teori of Planned

Behavior, Order Effect


OLEH :
01 I Gede Krisma Udayana

02 I Gede Dika Waisna Putra


TEORI MOTIVASI
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang
untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan.

Motivasi dapat berupa motivasi


intrinsic dan ekstrinsic.

Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu


sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut
mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan
karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau bisa
juga dikatakan seorang melakukan hobbynya.

motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen


diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut
menjadi faktor utama yang membuat seorang
termotivasi seperti status ataupun kompensasi.
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan
pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari
tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai
dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting
setelah kebutuhan dasar terpenuhi.

TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
teori X teori Y

a. karyawan secara inheren tertanam dalam


1 a. karyawan dapat memandang
kerjasama dengan sewajarnya seperti

2
dirinya tidak menyukai kerja
b. karyawan tidak menyukai kerja mereka istirahat dan bermain.

3
harus diawasi atau diancam dengan b. Orang akan menjalankan pengarahan

hukuman untuk mencapai tujuan. diri dan pengawasan diri jika mereka

c. Karyawan akan menghindari tanggung


jawab.
4 komit pada sasaran.
c. Rata rata orang akan menerima

d. Kebanyakan karyawan menaruh


5 tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil

6
keamanan diatas semua factor yang
dikaitkan dengan kerja. keputusan inovatif.
TEORI MOTIVASI VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive
theory of motivation menjelaskan mengapa
seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang
ia yakini ia tidak dapat melakukannya,
sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat
ia inginkan.

tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga


komponen, yaitu:

45% 60% 75%


Ekspektasi Instrumentalis Valensi
keberhasilan pada suatu tugas penilaian tentang apa yang akan respon terhadap outcome seperti
terjadi jika berhasil dalam perasaan posistif, netral, atau
melakukan suatu tugas negatif.
THEORY OF PLANNED
BEHAVIOR
Theory of Planned Behavior (TPB) merupakan pengembangan lebih lanjut dari TRA. Ajzen
(2006) menambahkan konstruk yang belum ada dalam TRA, yaitu kontrol perilaku yang
dipersepsi (perceived behavioral control).
Model teoritik dari Teori Planned Behavior (Perilaku yang direncanakan)
mengandung berbagai variabel yaitu :

Persepsi
kemampuan
Keyakinan perilaku Norma subjektif mengontrol tingkah
(behavioral belief) (subjective norm) laku (perceived
behavioral control)

Latar belakang Keyakinan normatif Keyakinan dari


(background factors) (normative beliefs) dalam diri individu
bahwa suatu
perilaku yang
dilaksanakan
(control beliefs)
dapat diperoleh dari
berbagai hal
ORDER EFFECT
Dari berbagai literatur yang dibaca order effect terdiri dari dua kata yaitu order yang memiliki arti
“urutan” dan effect memiliki arti sebagai “pengaruh”. Jadi dapat disimpulkan bahwa order
effect adalah suatu strategi yang dilakukan oleh seorang untuk melakukan pertimbangan yang
tidak berdasarkan substansi informasi yang ada, akan tetapi berdasarkan penyajian (urutan)
informasi atau bukti.

UP Model Belief Adjustment

Urutan Bukti dan Pola Pengungkapan DOWN


TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif),

TEORI X

TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)


Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktor higiene (faktor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik).
Teori Model Penyesuaian Keyakinan (Belief
Adjustment Model) dari Hogarth dan Einhorn
(1992) dalam Suartana dan Kartana (2007) yang

Model menggunakan pendekatan anchoring dan


adjustment (general anchoring and adjustment
approach),

Belief menggambarkan suatu penyesuaian keyakinan individu


karena adanya bukti baru ketika melakukan evaluasi
bukti secara berurutan.
Adjustment

Secara khusus, model penyesuaian keyakinan memprediksikan tidak ada pengaruh


urutan (no order effects) untuk bukti-bukti yang bersifat konsisten (keseluruhan
positif atau keseluruhan negatif), tetapi pengerauh resensi (urutan) terjadi ketika
individu memperoleh bukti yang beragam (beberapa negatif dan beberapa positif)
SIT AMET,
Urutan Bukti Efek urutan terjadi jika keputusan individu berbeda
setelah menerima bukti dengan urutan yang
dan Pola berbeda. Dalam urutan bukti tersebut, sifat buktinya
campuran (mixed) antara informasi yang konfirmasi
(positif) dan diskonfirmasi (negatif).
Pengungkap
an

Jika informasi awal dalam urutan memiliki pengaruh terbesar terhadap keyakinan
individu, maka efek urutan disebut primacy effect (efek primasi). Sebaliknya jika
informasi terakhir memberi pengaruh terbesar maka hal ini disebut recency effect
(efek resensi).
SIT AMET,
Thank You
Any Question ???

Anda mungkin juga menyukai