Anda di halaman 1dari 11

KASUS PELANGGARAN

KODE ETIK
DI RUMAH SAKIT

KELOMPOK 2 :
 B R AMA NT I O E R L A N GGA
 I N TA N D WI L ESTA R I
 M UHA MMA D S EG A M AUL A NA
 S I T I R A HAYU
Apa itu kode
Etik profesi ?

Pedoman sikap, tingkah laku dan


perbuatan dalam melaksanakan tugas dan
dalam kehidupan sehari-hari.
CONTOH KASUS

Pak TIO mendapatkan resep dari Poliklinik Anak Rumah Sakit “Amanah”
untuk putranya yang berusia 8 tahun, Amoxicillin Dry syrup, menurut
petugas yang menyerahkan obat tersebut, syrup ini habis dalam 4 hari dan
harus diminum terus selama 4 hari, 3 x sehari 1 sendok obat (5ml), tetapi
ternyata setelah 2 hari penyakitnya malah tambah parah sehingga harus
opname.
Identifikasi Masalah

Pasal-pasal yang dilanggar

Solusi
Identifikasi masalah

• Pada kasus diatas apoteker belum memenuhi hak pasien karena belum
memberikan infomasi yang jelas dan benar mengenai obat yang diberikan
atau diresepkan oleh dokter dari cara pemakaian, penyimpanan, efek
samping dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penggunaan obat yang
dikonsumsi sehingga memberi efek yang fatal atau buruk karena pasien
tidak mendapatkan kenyamanan dan keselamatan dalam penggunaan obat.
Pelanggaran-pelanggaran yang terkait mengenai Apoteker yang
tidak memberikan informasi yang jelas kepada pasien adalah :

1. Kode Etik Apoteker Indonesia


Pasal 7 : “Seorang Apoteker harus menjadi sumber informasi sesuai
dengan profesinya”.
Pasal 9 : “Seorang Apoteker melakukan praktik kefarmasian harus
mengutamakan kepentingan masyarakat, menghormati hak azasi pasien
dan melindungi makhluk hidup insane”.

2. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan


Yang menyatakan bahwa : Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan
termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan pengadaan,
penyimpanan dan distribusi obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan
obat, dan obat tradisional.
3. UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlidungan Konsumen
a) Pasal 4a
Hak konsumen adalah :
Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi
barang dan/atau jasa.
b) Pasal 7b
Kewajiban pelaku usaha adala :
Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa, serta memberikan penjelasan penggunaan,
perbaikan, dan pemeliharaan.
4. SK Menkes RI No 1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan Farmasi
di Rumah Sakit
Tujuan pelayanan farmasi ialah :
• Melangsungkan pelayanan farmasi yang optimal baik dalam keadaan biasa
maupun dalam keadaan gawat darurat, sesuai dengan keadaan pasien maupun
fasilitas yang tersedia
• Menyelenggarakan kegiatan pelayanan profesional berdasarkan prosedur
kefarmasian dan etik profesi
• Melaksanakan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)mengenai obat
• Menjalankan pengawasan obat berdasarkan aturan-aturan yang berlaku
• Melakukan dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan
evaluasi pelayanan
• Mengawasi dan memberi pelayanan bermutu melalui analisa, telaah dan
evaluasi pelayanan
Solusi
Dalam pencegahan pelanggaran kode etik apoteker tersebut diperlukan
strategi antara lain:
1. Adanya kebijakan tentang pelayanan farmasi klinis dari pemerintah maupun
pimpinan rumah sakit bersangkutan
2. Adanya dalam praktek KIE dalam pelayanan dfarmasi di rumah sakit.
3. Adanya kegiatan riset dan pengembangan yang dilaksanakan serta pendidikan
dan pelatihan
4. Adanya auditing sebagai proses umpan balik untuk perbaikan dan memberi
jaminan kualitas yang dikehendaki
5. Mempertinggi kemampuan untuk memberdayakan farmasi rumah sakit
6. Kepentingan dan tujuan kegiatan farmasi klinis harus dimengerti dan
disepakati oleh petugas-petugas kesehatan
7. Menjalin hubungan baik antara profesi medis dan farmasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai