Anda di halaman 1dari 23

PENGARUSUTAMAAN GENDER

DALAM PEMBANGUNAN
SOSIALISASI PUG DINAS ESDM PROPINSI JAWA TENGAH
MAGELANG, 29 SEPTEMBER 2015

PERSEPSI
JL. KLATEN-JATINOM KM. 3, KWAREN, NGAWEN, KLATEN
TELP / FAX : (0272) 322211 / 322865
E-MAIL : PERSEPSI@INDO.NET.ID
PERBEDAAN SEKS & GENDER

SEKS (JENIS KELAMIN) GENDER

Perbedaan organ biologis Perbedaan peran, fungsi &


laki-laki & perempuan tanggungjawan antara laki-
khususnya pada bagian laki & perempuan sebagai
reproduksi hasil kontruksi sosial

 Ciptaan Tuhan  Buatan Manusia


 Bersifat Kodrat  Tidak bersifat kodrat
 Tidak dapat berubah  Dapat berubah
 Tidak dapat ditukar  Dapat ditukar
 Berlaku kapan & di  Tergantung waktu &
mana saja budaya setempat
Mengacu pada peran dan tanggung jawab sebagai
perempuan dan sebagai laki-laki yang diciptakan dan
diinternalisasi dalam keluarga, dalam masyarakat,
dalam budaya masyarakat dimana kita hidup
termasuk harapan-harapan, sikap, sifat, perilaku
bagaimana menjadi seorang laki-laki dan bagaimana
menjadi seorang perempuan.
 Merupakan strategi untuk memasukkan aspek Gender
dalam bidang pembangunan
 PUG dimulai dari perumusan kebijakan, program dan
kegiatan oleh masing-masing instansi dari tahapan
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi.
 Fokus diskusi kita adalah pada perencanaan dan
penganggarannya
 Para SDM penggerak PPRG ke depan juga fokus pada
pelaksanaan, monev dengan perspektif gender secara
komprehensif sehingga dampak darei PUG dapat terlihat
dengan nyata di masyarakat luas.
 PUG merupakan strategi mengintegrasikan perspektif gender dalam
pembangunan yang dimulai dari proses perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi seluruh kebijakan,
program dan kegiatan pembangunan.
 PUG ditujukan untuk mewujudkan kesetaraan gender dalam
pembangunan, yaitu pembangunan yang lebih adil dan merata bagi
seluruh penduduk Indonesia baik laki-laki maupun perempuan.
 Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan
antara penduduk laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan
mengontrol sumber daya, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
dan proses pembangunan, serta mendapatkan manfaat dari kebijakan
dan program pembangunan (RPJMN 2015-2019)
 Pemerintah dapat bekerja lebih efisien dan efektif dalam
memproduksi kebijakan, program, kegiatan yang adil dan responsif
Gender kepada rakyatnya, perempuan dan laki-laki.
 Kebijakan dan pelayanan publik serta program dan perundang-
undangan yang adil dan responsif gender akan membuahkan
manfaat yang adil bagi semua rakyat perempuan dan laki-laki.
 PUG merupakan upaya untuk menegakkan hak-hak perempuan dan
laki-laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama dan
pengahargaan yang sama dimasyarakat.
 PUG mengantar kepada pencapaian kesetaraan Gender dan karena
PUG meningkatkan akuntabilitas pemerintah terhadap rakyatnya.
 Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat kehidupan sosial,
politik dan ekonomi suatu bangsa.
INDIKATOR PENGARUSUTAMAAN GENDER

AKSES
Terhadap
K Sumberdaya

K PARTISIPASI

G
Terhadap
KONTROL pengambilan
keputusan

MANFAAT
Dari Kebijakan &
prpgram dalam
pembangunan
7 •Komitmen pemimpin di
Komitmen lembaga/ pemerintahan
(TUJUH)
PRASYARAT •Wujud komitmen pemerintah bagi
PUG Kebijakan perwujudan kesetaraan gender

•Mendukung pelaksanaan
Ketujuh prasyarat ini Kelembagaan pengarusutamaan gender
saling berhubungan
dan tidak berdiri
sendiri. Adanya Sumber daya •SDM dan sumber dana yang memadai
komitmen untuk
melaksanakan PUG
menjadi prasyarat Data Terpilah •Menurut jenis kelamin dan tersistem
utama. Komitmen
tersebut kemudian
dituangkan dalam Alat analisis •Instrumen untuk analisis gender
kebijakan-kebijakan
agar mudah
dilaksanakan. Pertisipasi •Dorongan Masyarakat kepada pemerintah
Masyarakat
PUG DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
 Pemberdayaan perempuan merupakan suatu bentuk intervensi yang
ditujukan terutama untuk memperbaiki situasi dan kondisi hidup
perempuan, misalnya kualitas hidup perempuan dan perlindungan
perempuan
 Bagi daerah, pemberdayaan perempuan merupakan salah satu urusan
wajib daerah. Sebagai suatu urusan wajib daerah, maka program dan
kegiatan PP akan mendapatkan jaminan pendaaan sesuai dengan
ketentuan Permendagri 59/2007
 Sedangkan PUG tetap menjadi isu lintas bidang yang mewarnai seluruh
kebijakan, program dan kegiatan semua SKPD/sektor yang
manifestasinya bisa berwujud kegiatan khusus perempuan di sektor
tersebut maupun tercermin dari indikator kinerja hasil sektor masing-
masing
PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN
PEREMPUAN

Pemberdayaan
Perempuan
Urusan lainnya

Kehutanan Pendidikan

Pertanian Kesehatan

Perhubungan
PRINSIP2 HAK ASASI
CEDAW DAN BPFA

PENGARUSUTAMAAN GENDER
KEBIJAKAN NASIONAL
PP DAN KKG
ISU Siklus PUG
GENDER

KEBIJAKAN
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN BIDANG-BIDANG
BIDANG-BIDANG YANG RESPONSIF GENDER

PERENCANAAN DAN
EVALUASI PENGANGGARAN

MONITORING PELAKSANAAN
PROGRAM PROGRAM DAN
DAN KEGIATAN KEGIATAN 11
Perkembangan Kebijakan PUG dan PPRG

Pemerintah Pusat
’04 13
RPJMN ’12 Surat Edaran SK Mendagri
‘84 RPJMN ‘10- 14 Bersama Empat tentang
UU No.7 ’04 -’09 ’09
Ratifikasi SK Kepala
Menteri Tentang Sekretariat
09 Strategi Nasional Bersama
CEDAW Bappenas PMK No. ‘12
tentang Tim PMK PPRG
’20 119 ttg atch. Petunjuk Nasional untuk
Intruksi Pengarah dan Petunjuk N0.112/P Pelaksanaan Pemerintah
Presiden Tim Teknis Penelahan MK.02/20 PPRG untuk Daerah
PPRG RKA-KL 12 Pemerintah
Pusat

Integrasi dalam Perencanaan


Kebijakan Operasional
dan Penganggaran
Pemerintah Daerah
’13
Permendagri
23 tentang
’ 03 Lamp: Pedoman ’13 Permendagri ’14 Permen
Kep.Mendagri Petunjuk
08 Penyusunan, No.27 tentang KPP-PA tentang
No.132 ttg ‘11 Pelaksnaan
Permendag Pengendalian Pedoman evaluasi PPRG
Pedum Permendagri PPRG bagi
ri No. 15 ttg dan Evaluasi Penyusunan
Pelaksanaan N0.67 revisi Pemerintah
Pedum RKPD TA APBD 2014,
PUG di Daerah Pedum PUG Daerah
PUG di 2014, dan No. dan No. 37
di Daerah
Daerah 27-TA 2015 Pedum
N0.15
Penyusunan
APBD 2015
PENTINGNYA RESPONSIF GENDER
Diperlukan untuk
mewujudkan keadilan dan
kesetaraan gender yaitu
bagaimana pengalaman,
permasalahan dan aspirasi
perempuan dan laki-laki,
diidentifikasi dan dianalisis
di dalam konteks
penyusunan perencanaan
dan penganggaran.
PERENCANAAN RESPONSIF GENDER
Perencanaan Responsif Gender (PRG) dilakukan untuk
menjamin keadilan dan kesetaraan bagi perempuan dan laki-laki
dalam aspek akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat
pembangunan. Perencanaan ini dibuat dengan
mempertimbangkan aspirasi, kebutuhan permasalahan dan
pengalaman perempuan dan laki-laki, baik dalam proses
penyusunannya maupun dalam pelaksanaan kegiatan. Dalam
konteks perencanaan daerah, PRG ini direfleksikan dalam
dokumen RPJMD, RKPD, Renstra SKPD, dan Renja SKPD.
PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER
Perencanaan Responsif Gender diharapkan dapat
menghasilkan Anggaran Responsif Gender (ARG), di
mana kebijakan pengalokasian anggaran disusun
untuk mengakomodasi kebutuhan yang berbeda
antara perempuan dan laki-laki. ARG ini direfleksikan
dalam dokumen KUA-PPAS, RKA SKPD dan DPA
SKPD.
ANGGARAN KINERJA DAN ARG

Anggaran Kinerja menyebut bahwa anggaran:


 Bukan sekedar akuntansi dan keuangan
 Harus sesuai antara uang, kebijakan dan tujuan pemerintahan (gender equity).

Meletakkan gender pada anggaran kinerja :


 Isu gender dapat tercermin jelas maupun tersirat dalam Tujuan
 Isu gender dapat tercermin jelas pada penentuan target dan indikator yang terpilah
 Isu gender dapat tercermin dari target dan indikator yang berfokus pada isu-isu terkait
gender
BEBERAPA HAL KUNCI TENTANG ARG
 Tidak sama dengan anggaran untuk perempuan, walaupun alokasi
khusus utk perempuan bisa menjadi bagian dari ARG
 Tidak selalu berarti penambahan alokasi
 ARG lebih menekankan pada masalah kesetaraan dalam penganggaran
 Kesetaraan tersebut berupa proses maupun dampak alokasi anggaran
dalam program/kegiatan yang bertujuan menurunkan tingkat
kesenjangan gender
 ARG bekerja dengan cara menelaah dampak dari belanja suatu
kegiatan terhadap perempuan dan laki-laki, dan kemudian
 Menganalisa apakah alokasi anggaran tersebut telah menjawab
kebutuhan perempuan serta kebutuhan lelaki secara memadai
ANGGARAN KINERJA DAN ARG
 Pinsip anggaran kinerja,
3E (economy, efficiency & Effeciency
effectiveness)  bisa
mengabaikan kelompok
rentan Equality
Economy
 Kelemahan anggaran
kinerja ditutup oleh Effectivenes
kontribusi ARG : equity
INSTRUMEN PPRG
 Analisis Gender : GAP atau yang lainnya
(Harvard, Moser, SWOT, PROBA)

 Gender Budget Statement (GBS) adalah


Pernyataan Anggaran Gender disebut juga
dengan Lembar Anggaran Responsif Gender
(Lembar ARG) merupakan dokumen
akuntabilitas yang berperspektif gender dan
disusun oleh lembaga pemerintah untuk
menginformasikan suatu kegiatan telah
responsif terhadap isu gender yang ada, dan
apakah telah dialokasikan dana pada kegiatan
bersangkutan untuk menangani permasalahan
gender tersebut.
SINGKRONISASI PERENCANAAN &
PENGANGGARAN
 Terbatasnya akses
perempuan terhadap energi
bersih di pedesaan
 Terbatasnya pelatihan untuk
perempuan dalam sektor
energi
 Sebagian besar yang mencari
kayu adalah perempuan
 Waktu perempuan banyak
terbuang untuk mencari kayu
 Posisi perempuan sebagai
pengambil keputusan masih
sedikit.
 Terbatasnya keterampilan
perempuan dalam
penggunaan teknologi yang
memanfaatkan energi.
 Keterlibatan pembangunan
& pemanfatan sumur
gali/pasak untuk pertanian
belim mencerminkan
keadilan gender.
 Dan lain sebagainya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai