Anda di halaman 1dari 51

SELAMAT DATANG

SOSIALISASI ADVOKASI PUG


SEKTOR ESDM
IDENTIFIKASI ISU GENDER BIDANG ESDM
SEBAGAI UPAYA AKSELERASI IPG DAN IDG

DISAMPAIKAN OLEH :
BP3AKB PROVINSI JAWA TENGAH
PERTANYAAN KUNCI : REFORMULASI PERTANYAAN
PEMBANGUNAN
• APA TUJUAN PEMBANGUNAN ??
• PEMBANGUNAN UNTUK SIAPA ??
• BAGAIMANA PEMBANGUNAN DILAKUKAN ?? 
STRATEGI DAN PENDEKATAN
• BAGAIMANA MEMASTIKAN BAHWA PEMBANGUNAN
MEMBERIKAN DAMPAK DAN MANFAAT YANG ADIL BAGI
SEMUA KELOMPOK MASYARAKAT?
• YAKINKAH ANDA BAHWA SETIAP INTERVENSI
MENGHASILKAN HASIL YANG SAMA BAGI PEREMPUAN
DAN LAKI-LAKI??
KINERJA JAWA TENGAH
HDI (HUMAN GDI (GENDER DEVELOPMENT GEM (GENDER
DEVELOPMENT INDEX) / INDEX)/ IPG (INDEKS EMPOWERMENT
IPM (INDEKS PEMBANGUNAN GENDER) MEASURE)/ IDG
PEMBANGUNAN (INDEKS
MANUSIA) PEMBERDAYAAN
GENDER)
1. USIA HARAPAN 1. USIA HARAPAN HIDUP PRP 1. KETERLIBATAN
HIDUP DAN LAKI-LAKI PEREMPUAN DI
PARLEMEN
2. MELEK HURUF 2. MELEK HURUF PRP +
2. PEREMPUAN
LAKI-LAKI
3. RATA-RATA LAMA SEBAGAI TENAGA
3. RATA-RATA LAMA MANAGER,
SEKOLAH
SEKOLAH PRP + LAKI-LAKI PROPFESIONAL,
4. PENGELUARAN 4. SUMBANGAN PENDAPATAN ADMINISTRASI,
PERKAPITA PRP + LAKI-LAKI TEKNISI
3. SUMBANGAN
PEREMPUAN DALAM
PENDAPATAN KERJA
4
I. Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)
2. IPM Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
80.00

78.00

76.00

74.00
73.36
72.00

78.60
77.98
77.26
77.13
75.25
74.98
74.74
70.00

74.63
74.62
74.46
74.21
73.81
73.69
73.54
73.53
73.52
73.33
73.14
72.97
72.81
72.77
72.59
72.37
71.86
71.85
71.77
71.74
71.50
71.49
71.48
71.45
71.41

68.00
70.70
70.66
69.37

66.00

64.00

Provinsi / Kabupaten Provinsi Jawa Tengah

Perkembangan IPM Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah terdapat :


1. 16 Kabupaten/Kota di atas Provinsi :
(Kt.Surakarta, Kt.Semarang, Kt.Magelang, Kt.Salatiga, Kt.Pekalongan, Semarang, Temanggung, Kt.Tegal, Karanganyar, Klaten,
Sukoharjo, Pati, Kudus, Jepara, Purworejo dan Demak.
2. 19 Kabupaten di bawah Provinsi :
(Brebes, Pemalang, Banjarnegara, Batang, Wonosobo, Kendal, Blora, Boyolali, Tegal, Grobogan, Sragen, Kebumen,
Pekalongan, Wonogiri, Cilacap, Rembang, Purbalingga, Magelang, dan Banyumas).
2. IPG Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
90.00
80.00
70.00
66.80
60.00
50.00

76.76
75.05
74.57
74.09
72.98
40.00

72.67
71.81
71.33
70.18
70.16
70.01
69.41
68.84
67.79
67.23
66.16
65.95
65.52
65.38
65.02
64.50
64.48
64.44
64.23
63.93
63.43
60.72
60.27
59.67
58.75
58.52
57.71
57.22
56.98
55.56

30.00
20.00
10.00
0.00

Provinsi / Kabupaten Provinsi Jawa Tengah

Perkembangan IPG Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah terdapat :


1. 16 Kabupaten/Kota di atas Provinsi :
(Kt.Surakarta, Kt.Salatiga, Kt. Magelang, Semarang, Kt.Semarang, Temanggung, Sukoharjo, Kudus, Klaten, Karanganyar, Demak,
Magelang, Boyolali, Wonogiri dan Sragen).
2. 19 Kabupaten/Kota di bawah Provinsi :
(Brebes, Grobogan, Wonosobo, Kebumen, Jepara, Pekalongan, Cilacap, Batang, Tegal, Banjarnegara, Purbalingga,
Pemalang, Kt,Tegal, Kt.Pekalongan, Pati, Banyumas, Rembang, Blora, Kendal dan Purworejo).
IPG & Indikator Komposit
63.00
64.00
65.00
66.00
67.00
68.00
69.00
70.00
71.00
72.00
65.97
66.03
66.83
67.00
67.15
67.27
67.35
67.46
67.75
67.85
67.97
68.25
68.31
68.32
68.37

Kab/Kota 2012
68.38
1. Angka Harapan Hidup (AHH) Laki-Laki

68.42
68.50
68.51
68.56
68.86
69.08
69.21
Provinsi Jawa Tengah 69.24
69.44
69.78
69.85
70.31
70.39
70.41
70.49
70.67
70.79
70.90
71.04
69.66
67.00
68.00
69.00
70.00
71.00
72.00
73.00
74.00
75.00
76.00
69.94
70.02
70.82
70.98
71.13
71.24
71.33
71.42
71.71
71.81
71.93
72.20
72.27
72.27
72.32

Kab/Kota 2012
72.33
72.38
2. Angka Harapan Hidup (AHH) Perempuan

72.46
72.46
72.50
72.82
73.01
Provinsi Jawa Tengah 73.15
73.16
73.35
73.68
73.76
74.17
74.25
74.27
74.33
74.50
74.63
74.74
74.85
73.56
84.00
86.00
88.00
90.00
92.00
94.00
96.00
98.00
100.00
102.00

90.20
90.63
91.48
92.02
92.38
93.29
93.88
93.98
94.01
94.05
94.22
95.12
95.22
95.37
95.66
3. Angka Melek Huruf (AMH) Laki-Laki

95.70

Kab/Kota 2012
95.72
95.76
95.76
95.85
95.96
96.25
Provinsi Jawa Tengah 96.26
96.87
97.06
97.58
97.94
97.97
98.17
98.33
98.65
99.11
99.34
99.49
99.68
94.47
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
77.13
80.90
81.05
82.81
83.01
83.50
84.31
85.53
85.53
85.69
86.01
86.23
87.27
87.33
87.64
4. Angka Melek Huruf (AMH) Perempuan

Kab/Kota 2012
87.68
87.79
88.38
88.53
88.72
88.85
88.91
Provinsi Jawa Tengah 89.09
89.90
90.72
91.13
91.35
92.31
92.70
93.91
94.53
94.71
95.07
95.94
96.06
86.55
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
6.58
6.84
6.93
6.94
6.99
7.21
7.24
7.25
7.31
7.39
7.40
7.41
7.43
7.50
7.63
7.68

Kab/Kota 2012
7.89
7.95
5. Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) Laki-Laki

8.15
8.16
8.18
8.19
8.42
8.50
Provinsi Jawa Tengah

8.70
8.77
8.90
8.95
9.12
9.12
9.22
10.53
10.86
11.09
11.13
7.81
0.00
2.00
4.00
6.00
8.00
10.00
12.00
5.45
5.88
6.11
6.21
6.21
6.24
6.24
6.26
6.38
6.39
6.39
6.52
6.58
6.60
6.68

Kab/Kota 2012
6.79
6.88
6.91
6. Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS) Perempuan

7.01
7.03
7.16
7.22
7.31
7.44
Provinsi Jawa Tengah

7.53
7.78
7.80
7.81
7.97
8.13
8.24
9.62
9.73
10.04
10.07
6.86
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
80.00
55.43 90.00
57.83
58.91
59.88
60.27
60.27
60.56
60.65
62.35
63.35
63.40
63.68
63.91
64.90
65.00
7. Sumbangan Pendapatan Laki-Laki

66.51

Kab/Kota 2012
66.81
67.08
68.38
68.98
70.35
70.56
71.27
Provinsi Jawa Tengah 71.94
72.29
73.12
73.29
73.83
75.64
75.74
76.71
76.84
76.92
77.37
77.43
67.45
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
22.57 50.00
22.63
23.08
23.16
23.29
24.26
24.36
26.17
26.71
26.88
27.71
28.06
28.73
29.44
29.65

Kab/Kota 2012
8. Sumbangan Pendapatan Perempuan

31.02
31.62
32.92
33.19
33.49
35.00
35.10
36.09
Provinsi Jawa Tengah
36.32
36.60
36.65
37.65
39.35
39.44
39.73
39.73
40.12
41.09
42.17
44.57
32.55
III. Indeks Pemberdayaan Gender
(IDG)
2. IDG Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012
90.00
80.00
70.00 70.66

60.00
50.00

77.56
40.00

73.53
71.83
71.44
71.30
70.96
69.39
68.10
67.44
66.55
66.50
65.37
64.97
64.57
63.06
62.59
62.02
61.74
60.66
60.29
59.20
59.10
58.97
58.40

58.41
57.74
57.58
57.52
57.35

30.00
53.40
51.75
51.16
49.58
48.99
43.68

20.00
10.00
0.00

Provinsi / Kabupaten Provinsi Jawa Tengah

Perkembangan IDG Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah terdapat :


1. 6 Kabupaten/Kota di atas Provinsi :
(Kt.Surakarta, Kt.Salatiga, Temanggung, Blora, Semarang dan Karanganyar).
2. 29 Kabupaten/Kota di bawah Provinsi :
(Wonosobo, Brebes, Jepara, Tegal, Grobogan, Cilacap, Pekalongan, Banyumas, Sragen, Rembang, Wonogiri, Purworejo,
Magelang, Banjarnegara, Pati, Kt.Pekalongan, Batang, Purbalingga, Demak, Kt.Semarang, Kt.Magelang, Kendal, Kebumen,
Klaten, Sukoharjo, Pemalang, Kt Tegal, Kudus, dan Boyolali).
IDG & Indikator Komposit
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
4.44 30.00
6.00
6.00
6.00
6.67
8.00
8.00
8.00
8.89
8.89
10.00
10.00
10.00
10.00
11.11
12.00
1. Keterlibatan perempuan di parlemen

Kab/Kota 2012
12.00
12.00
12.00
13.33
13.33
13.33
15.56
15.56
Provinsi Jawa Tengah

15.56
15.56
16.00
17.78
17.78
18.00
20.00
22.22
22.50
23.33
24.00
21.00
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
33.84
34.26
36.22
36.49
37.25
38.09
39.80
40.23
40.33
40.78
41.63
42.02
42.54
42.62
42.83
44.01

Kab/Kota 2012
44.75
44.89
45.67
45.78
45.88
46.18
46.53
46.56
Provinsi Jawa Tengah 47.23
47.61
47.82
48.18
48.21
48.44
49.23
2. Perempuan sebagai tenaga Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi

49.76
49.81
51.24
53.80
45.22
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00
22.57
22.63
23.08
23.16
23.29
24.26
24.36
26.17
26.17
26.88
27.71
28.06
28.73
29.44
29.65
31.02

Kab/Kota 2012
31.62
32.92
33.19
33.49
35.00
3. Sumbangan Perempuan dalam Pendapatan Kerja

35.10
36.09
36.32
Provinsi Jawa Tengah 36.60
36.65
37.65
39.35
39.44
39.73
39.73
40.12
41.09
42.17
44.57
32.55
REGULASI PELAKSANAAN PUG
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 8 TAHUN 2008

TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN,


PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN
RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH

BAB II PASAL 2  PRINSIP PERENCANAAN PEMBANGUNAN


DAERAH

Pasal 3
Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara
transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel,
partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan.
PP No. 8 Tahun 2008
(Tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana Bangda)

Pasal 33
Ayat 3

5
Perpres No. 5 Tahun 2010
(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasiona 2014-2019)

RPJMN 2010-2014

Pembangunan
Diacu dlm Berkelanjutan
penyusunan
RPJMD

3 Pengarusutamaan

Tata Kelola
Pemerintahan yang
baik
Gender

6
INPRES No. 9 Tahun 2000
tentang PENGARUSUTAMAAN GENDER DLM PEMBANGUNAN NASIONAL

PENGERTIAN:
STRATEGI UNTUK MEWUJUDKAN MENCAPAI KESETARAAN
KESETARAAN DAN KEADILAN
DAN KEADILAN GENDER
GENDER DALAM PEMBANGUNAN,
(KKG):
DIMANA ASPEK GENDER
TERINTEGRASI DALAM
PERUMUSAN KEBIJAKAN SUATU KONDISI DI MANA
PROGRAM PORSI DAN SIKLUS SOSIAL
DAN KEGIATAN MELALUI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI,
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, SETARA, SERASI, SEIMBANG,
PEMANTAUAN DAN EVALUASI. DAN HARMONIS

SELURUH DEP. MAUPUN LEMBAGA PEMERINTAH NON DEP. DI PEMERINTAH


PUSAT, PROVINSI MAUPUN KAB / KOTA HARUS MELAKUKAN
PENGARUSUTAMAAN GENDER
Permendagri No. 15 Tahun 2008
Jo Permendagri No.67 Tahun 2011
(Pedoman Umum Pelaksanaan PUG di Daerah)

Pasal 4 ayat (1)


PERMENDAGRI NO. 54 TAHUN 2010
Pasal 4: Perencanaan pembangunan
daerah dirumuskan secara:
a. Transparan;
b. Responsif;
c. Efisien;
d. Efektif;
e. Akuntabel;
f. Partisipatif;
g. Terukur;
h. Berkeadilan (Prinsip keseimbangan antarwilayah, sektor,
pendapatan, gender dan usia  pasal 5).; dan
i. Berwawasan lingkungan.
PASAL 8
d. keterwakilan seluruh segmen masyarakat,
termasuk kelompok masyarakat rentan
termarjinalkan dan pengarusutamaan gender;
PENGURANGAN
KESENJANGAN GENDER
Pengurangan Kesenjangan Gender dilakukan dengan ………

PENGARUSUTAMAAN GENDER
DI SEGALA BIDANG PEMBANGUNAN

Kebijakan Responsif Gender

Perencanaan Pelaksanaan Mon - Ev

 Komitmen Politik dan  Struktur Organisasi  Data Terpilah


kepemimpinan  Alat Analisis Gender
Eksekutif, Legislatif,  Sumber Daya  Dukungan
Yudikatif
Masyarakat
• Kerangka Kebijakan

MENCAPAI TUJUAN PUG


Keterkaitan MBK

• RPJMD • KUA-PPAS
• RENSTRA-SKPD • RKA-SKPD
• RKPD • APBD
• RENJA SKPD
PERENCANAAN PENGANGGARA
N

PEMANTAUAN PELAKSANAAN
DAN EVALUASI KEGIATAN

• Pemantauan & Pelaporan Rutin


• Lakip DPA
• Evaluasi Kinerja Pemda
• Lain-lain
BAGAN INFORMASI KINERJA

DAMPAK HASIL PEMBANGUNAN YANG DIPEROLEH APA YANG INGIN


DARI PENCAPAIAN OUTCOME DIUBAH
(IMPACT)

MANFAAT YANG DIPEROLEH DALAM JANGKA


HASIL MENENGAH UNTUK BENEFICIARIES TERTENTU APA YANG INGIN
(OUTCOME) SEBAGAI HASIL DARI OUTPUT DICAPAI

APA YANG DIHASILKAN


METODE PENYUSUNAN

KELUARAN PRODUK/BARANG/JASA AKHIR YANG


(BARANG) ATAU
(OUTPUT) DIHASILKAN DILAYANI (JASA)

APA YANG
PROSES/KEGIATAN MENGGUNAKAN INPUT
KEGIATAN MENGHASILKAN OUTPUT YANG DIINGINKAN
DIKERJAKAN

METODE
PELAKSANAAN
SUMBERDAYA YANG MEMBERIKAN APA YANG DIGUNAKAN
INPUT KONTRIBUSI DALAM MENGHASILKAN DALAM BEKERJA
OUTPUT

34
PBK MEMBERI PELUANG PENGINTEGRASIAN GENDER KE DALAM
SISTEM PERENCANAAN & PENGANGGARAN
ISU STRATEGIS GENDER DALAM
ENERGI SUMBER DAYA MINERAL

35
Masalah-Masalah Utama dalam Gender dan Energi
1. Akses ke energi rendah, khususnya di pedesaan
2. Masalah kesehatan sehubungan dengan penggunaan
teknologi tradisional—misalnya polusi dalam ruangan.
3. Kurang training untuk pemberdayaan wanita di sektor
energi.
4. Kurang kebijakan pemerintah yang peka gender atau
memungkinkan suara perempuan didengar saat membuat
keputusan.
5. Kurang statistika dan data tentang gender dalam hal sains
& teknologi maupun energi, sehingga tidak mungkin
untuk mengungkap masalah
Kunci tentang perempuan dan gender dalam energi.

1. Steorotipe tentang gender yang ada pada publik


di kultur sains dan teknologi.
2. Jumlah perempuan di posisi pembuat keputusan
masih sedikit
3. Kurang training dalam isu-isu tentang
perempuan.
4. Kurang studi dan riset tentang wanita dan sektor
energi
• Contoh Dalam energi Terbarukan : Permasalahan
energi perlu lebih diperhatikan “isu sosial yang
berhubungan dengan penggunaan energi”. yaitu :
Perempuan punya peran signifikan di semua
bidang ekonomi dan kehidupan sosial dan punya
kontribusi vital untuk kesejahteraan rumah tangga.
Karena itu, penting untuk mengarus-utamakan
perspektif gender di semua program dan
kebijaksaan pembangunan.
• Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari perspektif,
pendekatan, kepekaan gender dalam energi
adalah pemberantasan kemiskinan terkait dengan
kebutuhan energi dan pengembangan energi yang
berkelanjutan.
• Dalam tujuan ini, misal : dalam energi terbarukan
adalah energi yang sesuai untuk dikembangkan
secara berkelanjutan jika dikembangkan
menggunakan perspektif gender (berkaitan
dengan peran siapa yang menggunakan energi,
sumber daya lokal: sumber daya alam dan sumber
daya manusia.
• Perspektif gender memang selalu terkait dengan
perempuan hal ini disebabkan oleh perempuan
adalah mayoritas orang miskin. Energi terbarukan
dipilih karena energi ini bisa dikelola secara ramah
lingkungan serta berkelanjutan untuk mendukung
mata pencaharian yang berkesinambungan.
Tungku biomass yang disempurnakan adalah salah
satu contoh aktivitas tentang gender dan energi.
• Hingga kini, kesetaraan gender dalam hal ilmu
pengetahuan dan teknologi di Indonesia masih
rendah. Di Indonesia sendiri, konsumsi energi
masih mengandalkan sumber-sumber
konvensional dan sumber-sumber tersebut
semakin menyusut. Sementara itu, kebutuhan
energi lebih besar dari yang tersedia.
• Untuk mengatasi masalah ini, perlu diversifikasi
sumber energi di pedesaan dengan
mengembangkan teknologi energi terbarukan
seperti biogas dan energi matahari yang
memanfaatkan energi lebih efisien melalui
penggunaan alat-alat teknologi seperti tungku
hemat energi, oven dan tungku matahari dll.
Arahan di masa depan
Terkait dengan kebijakan peka gender
Kebijakan dan program untuk meningkatkan
partisipasi wanita dipengembangan energi bisa
diraih lewat dua cara.
1.Kebijakan dan program yang diarahkan untuk
meningkatkan kualitas SDM khususnya perempuan
lewat pendidikan dan training.
2.Kebijakan dan program yang diarahkan untuk
menciptakan peluang kerja.
• Pentingnya kebijakan dan program untuk
meningkatkan kualitas SDM dimaksudkan untuk
merubah mindset tradisional perempuan untuk
menghindari keterlibatan perempuan di
pengembangan energi serta sains dan
teknologi.Sementara itu kebijakan dan program
untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja
ditujukan untuk memotivasi perempuan untuk
berkerja di sektor energi.
Terkait dengan kebutuhan energi perempuan
di segala tingkatan
• Memfasilitasi akses ke energi bagi perempuan,
khususnya perempuan miskin dan cacat di
pedesaan.
• Meningkatkan kapabilitas perempuan dalam hal
energi.
Hal-hal yang harus dilakukan:
• Harus ada kerjasama Pemerintah dengan
akademia,sektor swasta dan masyarakat untuk:
1. Memfasilitasi pendidikan dan training yang bisa
diakses oleh perempuan.
2. Mengalokasikan dana untuk riset dan penelitian
tentang gender dan energi.
3. Menyediakan statistika dan data gender tentang
energi.
4. Mengarus-utamakan gender untuk semua
stakeholder energi, khususnya untuk posisi
pembuat keputusan di pemerintahan
5. Memfasilitasi production peralatan energi lokal
6. Dukungan dari masyarakat penting supaya
perempuan merasa setara dengan lelaki
STRATEGI KUNCI
• Memperkuat capacity building termasuk
kerjasama dengan stakeholder teknologi dan
gender lainnya untuk secara sistematis
mengintegrasikan perhatian-perhatian tentang
gender menjadi desain, implementasi, evaluasi
tentang kebijakan, program dan proyek yang
punya sangkut-paut dengan pengembangan energi
sehingga pemberdayaan wanita dan
pembangunan berkelanjutan bisa ditingkatkan
secara efektif.
OLEH KARENA ITU
PEREMPUAN PERLU
“HEMAT ENERGI”
AGAR KELUARGA SEHAT, BERKUALITAS DAN HIDUP
LEBIH LAMA

•PEREMPUAN SEBAGAI PENCETAK


GENERASI PENERUS
PERLU MENAMBAH PENGETAHUAN:
ENERGI ALTERNATIF
DAN CARA HIDUP HEMAT
SERTA LESTARIKAN LINGKUNGAN
TERIMA KASIH

KESETARAAN DAN KEADILAN UNTUK


MENCAPAI KESEJAHTERAAN LAKI-LAKI
DAN PEREMPUAN

BADAN PEMBERDAYAAN PRP,


PERLINDUNGAN ANAK DAN
KELUARGA BERENCANA
PROVINSI JAWA TENGAH 2014

Anda mungkin juga menyukai