Anda di halaman 1dari 17

LANGKAH –LANGKAH ANTISIPASI

MENGHADAPI KEKERINGAN DAN


PENGELOLAAN SUMUR BOR DI JAWA
TENGAH

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL


PROVINSI JAWA TENGAH
AIR TANAH
 Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan
tanah atau batuan di bawah permukaan
 Sesuai dengan UU No. 7 Tahun 2004 dan PP No. 43
Tahun 2008 pengelolaannya didasarkan pada
Cekungan Air Tanah (CAT)

2
Cekungan Air Tanah (CAT) :
 Pengelolaan Air Tanah di Jawa Tengah didasarkan pada Cekungan Air Tanah (CAT)
yaitu suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat semua kejadian
hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran dan pelepasan air tanah
berlangsung.
 Jumlah CAT di Jawa Tengah sebanyak 31 CAT (Keppres No.26 Tahun 2011),
terdiri dari 6 CAT dlm wilayah satu kab/kota, 6 CAT lintas Provinsi, 19 CAT lintas
Kab/kota.
 Potensi air tanah bebas CAT lintas Provinsi sebesar 411,15 Juta m3/thn, CAT
lintas kab/kota sebesar 7.368,64 Juta m3/thn dan CAT dalam kabupaten
sebesar 3619 Juta m3/thn.
 Jumlah Sumur Bor yang berijin di Jawa Tengah tercatat ± 4.259 sumur.
 Volume Pengambilan Air Tanah di Jawa Tengah rata-rata per bulan ±
15.300.000 m3 atau 183.600.000 m3/tahun.
 Rekomtek Izin Pengambilan ABT yang sudah diterbitkan tahun 2013 sebanyak 457
rekom.
 Desa rawan kekeringan di Jawa Tengah berjumlah 1.032 desa (Dinas
Cipkataru, 2002).

3
PETA CEKUNGAN AIR TANAH DI PROVINSI JAWA TENGAH
(SK Menteri ESDM No. 716 K/40/MEM/2003 tentang Batas Horisontal CAT Di P. Jawa dan Madura)

4
POTENSI AIRTANAH PADA 31 CAT
DI JAWA TENGAH
POTENSI AIRTANAH
JUMLAH CAT (Juta M3/Tahun)
BEBAS TERTEKAN

•19 CAT LINTAS KAB/KOTA 6.575,64 140,70


• 6 CAT LOKAL (KABUPATEN) 355,20 5,80
• 6 CAT LINTAS PROVINSI 411,15 11,30
JUMLAH 7.341,99 157,80

5
Potensi Cekungan Air Tanah Di Jawa Tengah

DATA CEKUNGAN AIR TANAH JAWA TENGAH

CEKUNGAN LINTAS KAB/KOTA

POTENSI (JUTA M3/TH


NO NAMA C A T LUAS (KM2) WILAYAH ADMINISTRASI
BEBAS TERTEKAN
1 CAT PEKALONGAN - PEMALANG 1,681.60 PEKALONGAN, PEMALANG, BATANG, KOTA PEKALONGAN 1,288.60 17.1
2 CAT LEBAKSIU 661.20 PEMALANG, BREBES, TEGAL 365.90 3.4
3 CAT PURWOKERTO-PURBALINGGA 1,318.20 BANYUMAS, PURBALINGGA, BANJARNEGARA 502.60 9.7
4 CAT CILACAP 217.60 CILACAP, BANYUMAS 43.20
5 CAT KROYA 422.80 CILACAP, BANYUMAS, KEBUMEN 65.10
6 CAT KEBUMEN-PURWOREJO 1,126.60 KEBUMEN, PURWOREJO 129.80
7 CAT SUBAH 874.20 BATNG, KENDAL, TEMANGGUNG 428.80 7.7
8 CAT KARANGKOBAR 316.40 BANJARNEGARA, WONOSOBO 152.90 4.2
9 CAT WONOSOBO 664.70 WONOSOBO TEMANGGUNG, MAGELANG 210.10 7.6
10 CAT SEMARANG-DEMAK 1,839.20 KOTA SEMARANG, DEMAK, KENDAL, GROBOGAN, BLORA 783.10 18.9
11 CAT UNGARAN 329.30 SEMARANG, KENDAL, KOTA SEMARANG 144.70 8.1
12 CAT SIDOMULYO 207.30 TEMANGGUNG, KENDAL, SEMARANG 41.60
13 CAT MAGELANG-TEMANGGUNG 1,783.00 MAGELANG, TEMANGGUNG 871.60 13.9
14 CAT RAWAPENING 303.10 SEMARANG, KOTA SALATIGA 133.20 12.6
15 CAT SALATIGA 85.29 SEMARANG, KOTA SALATIGA, BOYOLALI 10.24 2.2
16 CAT KUDUS 1,178.00 KUDUS, JEPARA, PATI, DEMAK 436.40 10.7
17 CAT PATI-REMBANG 1,028.00 PATI, REMBANG 273.10 3.9
18 CAT WATUPUTIH 30.78 REMBANG, BLORA 3.20
19 CAT KARANGANYAR-BOYOLALI 3,877.00 KARANGANYAR, BOYOLALI, KLATEN, SRAGEN, SUKOHARJO, SALATIGA 1,337.80 20.7
JUMLAH 17,944.27 7,221.94 140.70
CAT Lintas Provinsi yang menjadi Kewenenangan Pusat

NO NAMA CAT LUAS WILAYAH ADMINISTRASI POTENSI AIR TANAH (Juta


(Km) M3/Tahun)
BEBAS TERTEKAN

1 CAT TEGAL-BREBES 1.355,7 TEGAL, BREBES, TEGAL, PROP. JABAR 247,5 11,3
2 CAT SIDAREJA 249,8 CILACAP, PROP. JABAR 31,7 -
3 CAT LASEM 264,5 REMBANG, PROP. JATIM. 57,75 -
4 CAT RANDUBLATUNG 205,9 BLORA, GROBOGAN, PROP. JATIM. 23 9
5 CAT NGAWI 160,2 WONOGIRI, PROP. JATIM. 14,1 -
6 CAT WONOSARI 321,3 WONOGIRI, PROP.JATIM, PROP. DIY. 37,3 -
JUMLAH …………………. 411,15 11,3

CAT Lokal yang menjadi Kewenenangan Kabupaten

NO NAMA CAT LUAS WILAYAH ADMINISTRASI POTENSI AIR TANAH (Juta


(Km) M3/Tahun)
BEBAS TERTEKAN
1 CAT MAJENANG 107,9 CILACAP 17,5 -
2 CAT NUSAKAMBANGAN 45,25 CILACAP 23,4 -
3 CAT BAYUMUDAL 67,3 KEBUMEN 49,2 -
4 CAT KENDAL 404,1 KENDAL 78,9 2,1
5 CAT JEPARA 530,5 JEPARA 176,4 3,7
6 CAT EROMOKO 214,9 WONOGIRI 9,8 -
JUMLAH …………………. 355,2 5,8

7
PERMASALAHAN
• Wilayah kekeringan yang semakin
meluas.
• Pemanfaatan air tanah tanpa
memperhatikan daya dukung.
• Kurangnya pemahaman beberapa
Kab./Kota terhadap pengelolaan air
tanah berbasis CAT sehingga timbul ego
wilayah yang diperkuat oleh regulasi
kewenangan pajak dan perizinan air
tanah di Kab./Kota (meskipun CAT Lintas
Kab./Kota).

8
Program Pengembangan Pertambangan dan
Air Tanah:
Pemenuhan kebutuhan air bersih dan
pengairan pertanian di Daerah Rawan Kering;
Pengelolaan Air Tanah berbasis CAT;
Fasilitasi aspek legal Pengelolaan Air Tanah;
Pengawasan dan Pengendalian kegiatan
Pengambilan Air Tanah;

9
HASIL KEGIATAN AIR TANAH
 Pemetaan Zona Konfigurasi CAT di Jawa Tengah sebanyak 19 CAT
 Pemetaan Zona Pemanfaatan dan Zona Konservasi sebanyak 10 CAT
meliputi 26 Kab/Kota
 Pembangunan Sumur Bor di Daerah Rawan Kering s.d 2013 sebanyak 118
sumur
• Sumur Pantau Air Tanah (online realtime) di Jawa Tengah s. d 2013
sebanyak 22 unit
• Pembangunan Sumur Resapan Dalam di Jawa Tengah sebanyak 5 sumur,
Resapan Dangkal sebanyak 14 sumur
 Pembuatan Sumur Gali/pasak di Jawa Tengah sebanyak 1.255 sumur

10
SPESIFIKASI SUMUR BOR UNTUK RAWAN KERING
 Kedalaman 110 meter.
 Pipa Jambang GIP Medium A dia. 4” 91 meter
dengan saringan Low Carbon Steel dia. 4” 9 meter.
 Pompa selam :
Kekuatan 2 HP
Debit 0,5 s/d 2,0 liter/detik.
 Panel Pompa :
Power 2 HP
Maks. ampere 10 A.
 Listrik PLN 2200 watt
 Tower Besi/ Beton :
Tinggi 4 - 8 meter.
Bak beton Uk. 2 m x 2 m x 2 m
Kran umum 4 buah.
SPESIFIKASI SUMUR PASAK UNTUK PERTANIAN

 Sumur Pasak sdengan spesifikasi:


 Kedalaman 40 meter.
 Pipa Chasing PVC AW 40 meter.
 Pipa Hisap PVC AW 12 meter ( masuk
ke dalam 10 m).
 Pompa Genset kekuatan 5 PK .
 Tutup Sumur
 Dudukan/ Landasan Pompa Genset
Pembangunan Sumur Bor Pada Daerah Rawan Kering
Dinas ESDM Prov. Jateng melalui APBD, telah melaksanakan hibah pembangunan sumur bor
pada daerah rawan kering sejak Tahun Anggaran 2003 – 20013, sebanyak 116 sumur yang
tersebar di 32 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yaitu:
 Kota Semarang : 8 unit  Kab. Semarang : 5 unit
 Kab Rembang : 3 unit  Kab. Batang : 12 unit
 Kab Boyolali : 3 unit  Kab. Kendal : 1 unit
 Kab Blora : 2 unit  Kab. Jepara : 2 unit
 Kab. Grobogan : 3 unit  Kab. Cilacap : 5 unit
 Kab. Kebumen : 3 unit  Kab. Purworejo : 6 unit
 Kab. Sukoharjo : 5 unit  Kab. Tegal : 4 unit
 Kab. Demak : 4 unit  Kota Magelang : 1 unit
 Kab. Pati : 4 unit  Kab. Banjarnegara : 4 unit
 Kab. Klaten : 7 unit  Kab. Karanganyar : 2 unit
 Kab. Magelang : 3 unit  Kab. Brebes : 4 unit
 Kab . Wonosobo : 4 unit  Kab. Temanggung : 3 unit
 Kab. Pemalang : 3 unit  Kab. Purbalingga : 2 unit
 Kab. Wonogiri : 1 unit  Kab. Banyumas : 4 unit
 Kab. Sragen : 1 unit  Kab. Pekalongan : 3 unit
 Kab. Pati : 3 unit  Kab. Kudus : 1 unit
Pengelolaan Sumur Bor
Sumur Bor bantuan pemerintah dikelola
oleh masyarakat sendiri dengan
membentuk Panitia Pengelola Sumur
Dalam di masing-masing lokasi bantuan.
Biaya Operasional Sumur bantuan tersebut
diambil dari iuran masyarakat penggunanya
yang jumlahnya ditentukan melalui
kesepakatan mereka sendiri
Langkah-langkah antisipasi menghadapi kekeringan :

1. Melakukan inventarisasi dan pendataan daerah rawan kekeringan, khususnya


dalam pemenuhan kebutuhan air baku/air minum;

2. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan bantuan hibah pembangunan


sumur bor yang telah dilakukan;

3. Melakukan survey hidrogeologi pada daerah-daerah rawan kering dan pada daerah-
daerah yang tidak masuk dalam sistem Cekungan Air Tanah;

4. Melakukan tindaklanjut hasil survey hidrogeologi dengan pembangunan sumur bor


dalam;

5. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi air tanah


dengan melakukan optimalisasi pemanfaatan air permukaan dan penghematan
penggunaan air tanah serta pembuatan sumur-sumur resapan pada wilayah
imbuhan dan pengaliran air tanah;

6. Melakukan pengetatan atau pembatasan terhadap pemanfaatan air tanah melalui


pemberian rekomendasi yang selektif dan terbatas.
Kegiatan Penanggulangan Rawan Kekeringan
Tahun 2014
Pada Tahun 2014 ini Dinas ESDM untuk mengatasi
wilayah rawan kering membangun sebanyak 12 unit
sumur bor untuk air bersih, yang berlokasi di Kota
Semarang, Kab. Boyolali, Sragen, Wonogiri,
Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Temanggung,
Kudus, Jepara, Grobogan dan Pati
 Selain itu untuk mengatasi rawan kering pada lahan
pertanian, juga dibangun 34 unit sumur gali dan 30
unit sumur pasak dengan lokasi di Kab. Grobogan,
Pati, Klaten, Banyumas, Purbalingga, Sragen, Brebes
dan Jepara.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai