Anda di halaman 1dari 36

MANAJEMEN SYOK

Pelatihan Keperawatan Kritis


2016
Definisi Syok
Suatu kondisi dimana perfusi organ tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan sehingga terjadi
metabolisme anaerob.
Dengan kata lain : aliran darah dan oksigen ke seluruh tubuh
tidak mencukupi.

Syok adalah suatu syndrom klinis yang terjadi akibat


gangguan hemodinamik dan metabolic ditandai dengan
kegagalan sstem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi
yang adequate ke prgan-organ vital tubuh.
Tingkatan Syok

1- Early Shock: tachycardia, perfusi kapiler buruk,


ekstremitas dingin, tapi pada syok septic bisa
didapatkan extremitas yang hangat.

2- Established shock: tanda klinis shock tachycardia,


hypotension, peripheral hypoperfusion.
Pasien terlihat pucat dan gelisah.
3- Advanced shock: Aliran darah ke organ vital akan
dipertahankan (otak, jantung) sedangkan aliran darah ke
organ yang kurang vital akan berkurang (ginjal, paru, GIT)

Ginjal : acute renal failure (oliguria, metabolic


acidosis)
Paru :Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
GIT : Ischemia, stress ulcer, hemorrhage, ileus
Darah : Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)
Metabolic: metabolic acidosis, electrolytes
disturbance
Otak : Hypoxic ischemic encephalopathy
Jantung : Myocardial ischemia, arrhythmia
4- Irreversible shock: Kerusakan sell yang
irreversible (mitochondria, cell membrane),
arrhythmia, coma dalam, pH dibawah 7.0
walaupun sudah dikoreksi.

Jadi, tugas kita adalah bagaimana


mendeteksi pasien pada fase early shock dan
memberikan pengobatan yang tepat untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
Klasifikasi Syok
1. Syok Hipovolemia
Pengertian
Syok hipoolemik adalah terganggunya system sirkulasi
akibat dari volume darah dalam pembuluh darah
berkurang. Hal ini dapat terjadi akibat perdarahan
yang massif atau kehilangan plasma darah.

Penyebab :
 Perdarahan : Aneurisma aorta pecah, perdarahan
gastrointestinal, perlukaan berganda
 Kehilangan plasma : luka bakar luas, pancreatitis
 Kehilangan cairan ekstraselular : muntah,
dehidrasi, diare, insufisiensi adrenal
Gejala klinis

• Ringan
Ekstremitas dingin, waktu pengisian kapiler meningkat,
diaphoresis, vena kolaps,
• Sedang
Sama pada ringan ditambah takikardi, takipnea, oliguri,
hipotensi ortostatik
• Berat
Sama pada sedang diambah hemodinamik tidak stabil,
takikardi bergejala, penurunan kesadaran
Penatalaksanaan
• Posisi kaki lebih tinggi
• Pertahankan keadequatan jalan nafas, beri oksigen (bila
perlu intubasi)
• Resusitasi cairan, pasang IV line 2-3 tempat dengan
catheter besar
• Transfusi darah sesuai kebutuhan
• Pada keadaan yang berat pertimbangkan dukungan
inotropik pemberian dopamine, dobutamin setelah
volume darah tercukupi
Syok Kardiogenik

Syok kardiogenik adalah gangguan yang


disebabkan oleh penurunan curah jantung
sistemik pada keadaan volume intravascular
yang cukup,dan dapat mengakibatkan hipoksia
jaringan
penyebab
– Gangguan kontraktilitas miokardium.
– Disfungsi ventrikel kiri
– Infark miokard akut ( AMI)dan komplikasinya.
– Valvular stenosis.
– Myocarditis
– Cardiomyopathy
– Acute mitral regurgitation.
– Valvular heart disease.
– Hypertrophic obstructive cardiomyopathy
Penatalaksanaan
• Pastikan jalan nafas tetap adekuat
• Suplai tambahan oksigen
• Berikan morphin bila terdapat rasa nyeri
• Koreksi hipoksia, gangguan elektrolit, dan
keseimbangan asam basa yang terjadi.
• Pemberian obat-obat vasopressor, antiaritmia,
digitalis.
• Dukungan cairan tertentu.
Peran perawat :
 Pencegahan : kerja jantung berlebih pd pasien.
 Pemantauan hemodinamik (EKG, alat-alat,
perubahan status hemodinamik)
 Pemberian cairan yang akurat.
 Keselamatan dan kenyamanan pasien
(ansietas,dll)
Shock anafilaktik
 Shock anafilaksis adalah hasil dari reaksi
hipersensitivitas segera. Respon antibodi
antigen yang parah menyebabkan
penurunan perfusi jaringan dan inisiasi
respon syok umum.
Penyebab
 Disebabkan oleh reaksi alergi ketika pasien yg
sebelumnya sudah membentuk antigen terhadap
benda asing ( antigen,) mengalami reaksi antigen
antibodi sistemik.
 Contoh : obat-obatan, racun dari serangga,
makanan, bahan kimia, dll.
Penatalaksanaan medis
 Pertahankan O2.
 Pembuangan antigen penyebab(penghentian anti
biotik,dll).
 Medikasi memulihkan tonus vaskuler.
 Obat vasokontriktif (epinefrin).
 Bisa diberikan medikasi (kortikosteroid, dll).
Peran perawat
Pencegahan :
1. Sebelum pemberian medikasi
Mengkaji reaksi alergi terdahulu.
2. Identifikasi pasien yang beresiko
terhadap media kontras.
3. Mampu mendeteksi manifestasi
klinis anafilaktik.
4. Penyuluhan keluarga & pasien.
Shock Neurogenik
 Syok neurologik disebut juga syok spinal merupakan
bentuk dari syok distributif, Syok neurogenik terjadi
akibat kegagalan pusat vasomotor karena hilangnya
tonus pembuluh darah secara mendadak di seluruh
tubuh.sehingga terjadi hipotensi dan penimbunan darah
pada pembuluh tampung.
Penyebab
cidera pada sistem saraf (seperti: trauma
kepala, cidera spinal, atau anestesi)
Penatalaksanaan medis
 Memulihkan tonus simpatis melalui penstabilan cidera
medula spinalis/kasus anastesi.
 Pengobatan disesuaikan penyebabnya.
Peran perawat :
 HATI –HATI imobilisasi pasien.
 Pantau perdarahan internal cidera
spinalis.
Syok Septik
 SIRS ( Systemic Inflamatory response syndrome) respon
tubuh terhadap inflamasi sistemik mencakup 2 atau lebih
keadaan berikut : Suhu >38 atau <36; hate rate > 90x/mnt;
pernafasan >20x/mnt atau PaCO2 <32 mmHg; lekosit
darah >12.000, < 4000
 Sepsis keadaan klinis berkaitan dengan manifestasi SIRS
 Sepsis berat sepsis yang disertai disfungsi organ, hipoperfusi
atau hipotensi termasuk asidosis laktat, oliguri dan
penurunan kesadaran
 Syok sepsis : sepsis dengan hipotensi meskipun telah
diberikan resusitasi cairan secara adequate atau
memerlukan vasopressor untuk mempertahankan tekanan
darah atau perfusi organ.
Penyebab
 Mikroorganisme (umumnya kuman gram negatif).
 pemberian antibiotik yang berlebihan, meningkatnya
penggunaan obat sitotoksik dan imunosupresif
(resisten).
 Alat-alat invasif
Tindakan EGDT:
1. Resusitasi cairan dengan cairan kristaloid atau
koloid  tekanan vena sentral 8-12 mmHg.
2. Pemberian vasopresor untuk mencapai
tekanan arteri rerata ≥ 65 mmHg.
3. Transfusi sel darah merah pekat hematokrit ≥
30%.
4. Pemberian obat inotropik (dobutamin)
saturasi oksigen vena sentral (ScvO2 ≥ 70%).
5. Intubasi trakhea, sedasi dan pemberian obat
pelumpuh otot bila perlu.
Airway – Breathing - Circulation
Terapi Oksigen +/-
Intubasi Endotrkheal dan
Ventilasi Mekanik “Early Goal Directed
Therapy (EGDT) pada
Pasang Kateter Vena Sen
tral dan Arteri Sepsis berat dan Syok
septik
Sedasi,paralisis
(bila di intubasi) turunkan  VO2
Atau keduanya
kristaloid
Penuhi volum
CVP
8-12 mmHg
koloid
MAP
<65mmHg
Obat vasopresor Obat vasopresor
>90mmHg
>65 and<90mmHg
<70% Transfusi Sel darah merah>70% Kapasitas
ScvO2
sampai hematokrit>30% pembawa
>70% <70% O2
Obat inotropik
TIDA Target
Inotropik
K tercapai
YA
Rivers E, et al. NEJM 2001;345:1
Peran perawat :
 Prosedur invasif tekhnik aseptik.
 Pantau tanda infeksi pada port de entry.
 Pemantauan TTV ( exp : suhu
kompres, dll) hemodinamik, cairan, status
nutrisi.
 Pemantauan efek toksik ( kadar antibiotik,
BUN, Creat dll)
Penatalaksanaan umum shock
 Penggantian cairan
Semua tipe shock penggantian cairan
(kristaloid, kolod, komponen darah)
HATI HATI KOMPLIKASI !!!!
Pantau efek samping ( kelebihan beban
kardiovaskuler, edema pulmonari, dll )
Cont....

Medikasi vasoaktif
Mempertahankan rerata arteri adekuat
(MAP)
Selama pemberian pantau TTV, dan pantau
IV line (iritasi, kepatenan IV line, dll),
kontrol titrasi.
Cont...
 Dukungan nutrisi
Glikogen menipis kebutuhan energi memecah
masa otot, simpanan jaringan adiposa/lemak.
Pasien shock butuh >3000kalori/hari.
Nutrisi enteral maupun parenteral.
Clinical Parameters Of Circulatory
Shock

(Update in Intensive Care and Emergency Medicine, M.R. Pinsky D. Payen (Eds.)2005)
Profil Hemodinamik pada Syok
Tipe Syok PAOP / CO SVR
CVP
Kardiogenik   

Hipovolemik   

Distributive /N /N/ 

Obstruktive /N/  
Pendekatan Hemodinamik

BP = CO x SVR

BP : Blood Pressure (Tekanan Darah)


CO : Cardiac Output (Curah Jantung)
SVR : Systemic Vascular Resistance
Pendekatan Hemodinamik

CO = HR x SV

HR : Heart Rate (Denyut Nadi)


SV : Stroke Volume (Isi Sekuncup)
MANAJEMEN UMUM
 Airway & Breathing
◦ Oxigen
◦ Intubasi dan Ventilasi mekanik jika
dibutuhkan
◦ Suction jika dibutuhkan
 Circulatory
◦ Atasi perdarahan jika ada
◦ EKG Monitoring
◦ IV Therapi sesuai dengan tipe syok
MANAJEMEN SYOK
Syok Kardiogenik
Perbaiki fungsi miokard
Syok Hipovolemik
Resusitasi volume
Atasi Penyebab
Syok Distributif
Resusitasi Volume, Inotropik / Vasodilator
Sepsis  Early Goal Directed Therapy
Syok Obstruktif
Hilangkan Obstruktif
Obat-obat yang dipergunakan untuk mengatasi syok

Anda mungkin juga menyukai