Anda di halaman 1dari 12

Treating Viral Diarrhea in Children by Probiotic and Zinc Supplements

Shokoufeh Ahmadipour, Azam Mohsenzadeh, Hosein Alimadadi


Mehdi Salehnia, and Arash Fallahi.
Analisis PICO
Problem Intervention Comparison Outcome
• Membandingkan efek • PRG (Probiotik) • Membandingka 1. Pada kelompok PRG, diare
pemberian Probiotik dan (Bifidobacterium lactis, n efek kedua bertahan pada 100% kasus sampai
suplemen zink pada diare Lactobacillus dan kelompok PRG hari ketiga rawat inap, sedangkan
pada kelompok ZRG, hanya diamati
cair aku Bifidobacterium bifidum, dan dan ZRG
pada 76,1% anak sampai hari ketiga
Lactobacillus rhamnosus) rawat inap, dan perbedaan ini
signifikan secara statistik (p <0,001).
• ZRG ( suplemen zink) Risiko relatif diare persisten hingga
(sirup zink glukonat 5mg/5ml) hari ke-3 pada PRG sebesar 1,31 kali
lipat dibanding ZRG
2. Pada kelompok PRG, diare
bertahan pada 80% kasus hingga hari
ke 4, sedangkan pada kelompok ZRG,
hal tersebut hanya terjadi pada
47,8% anak. Hasil tersebut signifikan
(p<0,001). Persistensi relatif diare
hingga hari ke-4 pada kelompok PRG
36,4 kali lebih tinggi dibandingkan di
ZRG
3. Insiden komplikasi pasca
perawatan sebesar 35,5% pada PRG
dan 2,6% pada ZRG, yang bermakna
signifikan secara statistik
PNEGANTAR

Diare merupakan salah satu penyebab utama kecacatan dan kematian anak di
seluruh dunia yang mengakibatkan 5-10 juta kematian setiap tahun

Zink adalah salah satu mikronutrien paling efektif dalam kesehatan, terutama
pada anak.

Probiotik adalah mikroorganisme vital, yang mendukung flora


usus, dan mengurangi invasi bakteri pada dinding usus
METODE

Subjek Penelitian Dalam studi klinis ini, seluruh bayi usia 6 bulan hingga 2 tahun dengan
diagnosis diare sedang hingga berat yang dirawat Rumah Sakit Shahid
Madani Khorramabad .
Uji analisa Independent-sample-T-test digunakan sebagai perbandingan dengan
pengukuran ulang ANOVA. Nilai P <0,05 dianggap signifikan secara
statistik.

Kriteria inklusi Pasien yang dirawat di rumah sakit pada usia 6 bulan 2 tahun, dengan
diagnosis diare sedang hingga berat

Kriteria ekslusi Pasien dengan riwayat pemberian antibiotik selama minggu terakhir
sebelum dirawat di RS, mendapatkan terapi antibiotik selama rawat inap,
adanya leukosit atau eritrosit di feses, diare e.c. bakteri, pasien dengan
penurunan sistem imun (immunocompromised), serta pasien dengan
kondisi malabsorpsi.
Intervensi
146 anak

50 anak
50 anak kontrol 46 anak ZRG
PRG
HASIL

Perbedaan berat anak dan kebiasaan BAB selama waktu


(efek waktu) pada masing-masing kelompok signifikan
secara statistik (p <0,001); Namun, perbedaan berat
anak antara 2 kelompok (efek kelompok) tidak signifikan
secara statistik (p = 0,336)
HASIL

perbedaan dalam frekuensi


peningkatan diare pada PRG
berdasarkan lokasi anak
signifikan secara statistik.
Dalam kelompok ini,
persentase peningkatan pada
anak yang tinggal di daerah
pedesaan secara signifikan
lebih dibanding pada anak di
daerah perkotaan (p = 0,029)
HASIL

1. Pada kelompok PRG, diare bertahan pada 100% kasus sampai hari ketiga rawat inap, sedangkan pada
kelompok ZRG, hanya diamati pada 76,1% anak sampai hari ketiga rawat inap, dan perbedaan ini
signifikan secara statistik (p <0,001). Risiko relatif diare persisten hingga hari ke-3 pada PRG sebesar
1,31 kali lipat dibanding ZRG
2. Pada kelompok PRG, diare bertahan pada 80% kasus hingga hari ke 4, sedangkan pada kelompok ZRG,
hal tersebut hanya terjadi pada 47,8% anak. Hasil tersebut signifikan (p<0,001). Persistensi relatif
diare hingga hari ke-4 pada kelompok PRG 36,4 kali lebih tinggi dibandingkan di ZRG
3. Insiden komplikasi pasca perawatan sebesar 35,5% pada PRG dan 2,6% pada ZRG, yang bermakna
signifikan secara statistik
DISKUSI
•Pada studi klinis ini, peneliti membandingkan efek probiotik dan suplementasi zinc sebagai terapi diare viral akut
pada anak usia 6 bulan hingga 2 tahun. Dalam studi Abraham et al. [14] kombinasi suplementasi zinc dan terapi
probiotik lebih unggul dibanding probiotik saja untuk mengurangi muntah dan diare pada anak

•Tidak terdapat perbedaan signifikan antara durasi diare dan penambahan berat badan bayi pada kelompok
intervensi dan kontrol. Hal tersebut sejalan dengan penelitian ini, sehubungan dengan penambahan berat badan
bayi. Namun, terdapat perbedaan signifikan antara durasi diare, lama rawat inap dan pengurangan komplikasi
setelah terapi dengan Zink

Torabi et al., [21] terapi diare dengan zinc sulfat menunjukkan hasil yang memuaskan. Hasil tersebut konsisten
dengan penelitian ini yang menunjukkan efek positif zinc pada pasien diare.

Studi klinis menunjukkan bahwa asupan bakteri yang menghasilkan asam laktat pada 10 -10 derajat celcius dapat
mengurangi kejadian, durasi, dan tingkat keparahan beberapa penyakit gastrointestinal [23]. Dalam penelitian
ini, diamati bahwa probiotik menurunkan diare pada hari ke 3 dan 4, meskipun tidak sekuat kelompok yang
menerima suplementasi zinc, meskipun terdapat perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok
kontrol (p <0,001
KESIMPULAN

Pada penelitian ini, efektivitas zinc pada dosis 20 mg lebih tinggi dibandingkan
probiotik. Komplikasi terkait dengan suplementasi zinc lebih rendah dibandingkan
dengan probiotik.
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai