Anda di halaman 1dari 36

PERSIAPAN PASIEN YANG SUDAH SIAP

DENGAN OBAT SITOSTATIKA

Anik Susilastutiningsih
Prinsip tindakan selama pemberian
kemoterapi

• Diberikan oleh perawat yang bersertifikat


• Perawat memakai alat pelindung diri lengkap
• Pemberian kemoterapi sesuai dengan SPO
• Tindakan tidak terjadi extravasasi
• Tidak terjadi tumpahan obat
• Pemberian kemoterapi didokumentasikan
Jika obat sudah siap,

A. Pasien Bisa Datang Ke Ruang Kemotherapi

• Perawat menghubungi Dokter (DPJP) untuk melaporkan


kondisi pasien.
• Hasil laboratorium faal ginjal (ureum < 40 mg%,
kreatinin < 1,5mg %) dan faal hati baik.
• Hb > 10,7 gr%, Leukosit > 3,7 /ml, Trombo > 100 .000
/mcl.
B. Mempersiapkan protokol pemberian obat / obat – obatan
/ cairan /alat kesehatan yang diperlukan :

• Obat diantar kebagian pengopolsan farmasi sitostatika L


• Dilakukan double check oleh Apoteker farmasi Sitostatika A
• Pencampuran obat dilakukan oleh TTK yang sudah terlatih dengan N
alaat LAF/BSC J
• Bila obat sitostatika sudah siap dikirim kembali ke ruang U
kemotherapi dalam tempat khusus dengan nama catatan nama T
pasien, jenis obat, dosis obat, dan pencampuran A
• Perawat memberikan obat-obatan Sitostatika sesuai program dari N
Dokter.
• Bila terjadi kegawatan selama tindakan, perawat minta bantuan
code blue dan melapor kepada Dokter yang merawat.
• Selama Sitostatika berlangsung, anak-anak dilarang
menunggu di dalam kamar
• Keluarga diperkenankan menunggu di dalam kamar 1
(orang). L
• Petugas memasukkan data / admisi di komputer dan A
memasukkan tindakan yang dilakukan. N
• Keluarga diberi data dan dipersilakan untuk membayar J
biaya tindakan di kasir di TPPRJ, keluarga menunjukkan U
kwitansi pembayaran kepada petugas. T
• Selesai pengobatan, perawat melakukan pemeriksaan TTV A
(tanda-tanda vital) pasien dan mendokumentasikan pada N
berkas rekam medis pasien.
• Pasien / keluarga dipesan untuk kembali sesuai jadwal
yang ditetapkan.
PERAWATAN DALAM KEMOTHERAPI

 FOKUS PADA PENGKAJIAN :


1. Pemeriksaan fisik secara umum
2. Identifikasi
3. Persetujuan inform concent
4. Anamnese riwayat pasien alergi obat
5. Pengkajian aspek psikologis

 MASALAH YANG MUNGKIN TIMBUL :


1. Resiko jatuh
2. Resiko Alergi
3. Resiko Extravasasi
4. Rasa mual dan muntah
5. Sering kencing
6. Nyeri di intravena
TUJUAN PEMBERIAN INJEKSI
SITOSTATIKA

Untuk menghambat proliferasi dan menghancurkan


sel kanker melalui berbagai macam mekanisme
aksi.
1) Kemoterapi Ajuvan
Bertujuan : untuk mengatasi kemungkinan metastase dan
meningkatkan kontrol lokal
Indikasinya : Bila setelah mendapat terapi definitif maximal
ternyata kanker masih ada yang dibuktikan dengan biopsi
dan pada tumor dengan derajat keganasan tinggi yang
diberikan sebagai terapi utama pada pasien stadium lanjut
atau pada keadaan relaps.
2) Kemoterapi Neo Ajuvan

Bertujuan : Untuk mengurangi masa tumor. terapi operatif


dan radiaktif akan memberi hasil yang lebih baik jika ukuran
tumor lebih kecil.
Diberikan sebelum terapi definitif, sering digunakan pada
pasien kanker kepala dan leher.
3) Kemoterapi Concurent

Bertujuan : kemoterapi diberikan bersamaan dengan terapi


definitif ,dosis kemoterapi yang di berikan biasanya lebih
rendah dan berperan sebagai Radiosensitizer.
Dosis yang di berikan lebih kecil.
PELAKSANAAN PEMBERIAN
OBAT SITOSTATIKA
Identifikasi pasien

Melakukan kebersihan tangan

Mengukur tanda-tanda vital

Melakukan double check yang meliputi :


nama obat, identitas pasien, dosis, jenis obat, cara pemberian,
waktu pemberian sesuai protokol, ED obat

Memakai APD (memakai topi, gougle, masker, sarung tangan


ungu)
Menggunakan pengalas kain yang digunakan untuk menyerap
dibawah daerah pemasangan infus

Memberi premidikasi sesuai protokol

Periksa kepatenan vena, melakukan aspirasi untuk mencegah


ekstra vasasi pada pemberian obat secara drip

Berikan obat secara perlahan-lahan jika diberikan secara bolus

Bilas dengan NaCl 0,9% setiap pemberian obat


Masukkan sampah dalam tempat khusus, sampah infeksius
(plastik kuning), bekas obat-obat Sitostatika plastik ungu, sampah
non infeksius plastik hitam

Melepas APD (sarung tangan, masker, gougle, topi)

Melakukan kebersihan tangan

Mendokumentasikan tindakan
TRANSPORT

• Packaging: Semua obat sitostatika yg telah


direkonstruksi harus dikemas dalam wadah
yg tertutup rapat tidak mudah bocor, diberi
label yg jelas dan bila perlu terlindung cahaya
• Drug transport: Pengantaran obat sitostatika
harus dilakukan langsung ke ruang perawatan
KEMOTERAPI ORAL

• Gunakan APD
• Tablet hanya bisa dihancurkan / dilarutkan dalam BSC
• Kaji kemampuan menelan
• Jika muntah 30 mnt setelah minum obat, dengan
persetujuan dokter Ulangi pemberian obat
• Anak usia sekolah atau remaja dibantu memastikan
dosis obat oleh orang dewasa
• Obat syrup diberikan menggunakan syringe tanpa
jarum untuk mengurangi residu obat
Kemoterapi im / sc
• Gunakan APD
• Pemilihan lokasi
Pilih daerah yg berotot besar
Hindari daerah penyuntikan sebelumnya,
daerah benjolan/haematoma/kemerahan
Volume disesuaikan dengan daerah
penyuntikan
• Ukuran jarum disesuaikan dengan umur
• Lakukan rotasi penyuntikan
• Berikan penjelasan pada pasien dan keluarga
Intra muscular/ Subcutaneous

• Cek hasil lab hb, leko, tromb


• Beri penekanan di daerah penusukan 5 mnt pd psn dg
trmbositopeni ringan
• Beri topikal anesthesi atau es sebelum penyuntikan untuk
mengurangi nyeri
• Buang sampah kemoterapi dalam tempat sampah bahan
berbahaya
• Dokumentasi
Pembuangan Sampah Kemoterapi

• Tempat sampah khusus kemoterapi atau sesuai aturan RS


• Semua petugas yg terlibat harus dilatih menangani sampah
kemoterapi
• Beri Label/Tanda “ sampah kemoterapi”
• Tidak boleh daur ulang
PENYIMPANAN OBAT

Obat disimpan sesuai dengan


petunjuk pabrik (ada brosur)
Tidak diperbolehkan disimpan
bersama makanan dan minuman
Beridalam
tandaalmari pendingin
stiker high alert agar
dapat diketahui oleh semua petugas
obat Sitostatika
Perhatikan tanggal kadaluarsa
Penanganan sisa obat Sitostatika

Harus dibuang di limbah Sitostatika (plastik ungu)

Menggunakan alat pelindung diri / APD (sarung tangan,


masker, baju pelindung lengan panjang)

Melakukan kebersihan tangan


Penanganan obat kadaluarsa

Mencatat jenis obat yang expired date

Menyerahkan ke bagian farmasi


dengan menyertakan bukti
penyerahan yang sudah
ditandatangani oleh Supervisor
dan OIC unit
Penanganan obat saat terjatuh /
tumpah

Tidak boleh dibersihkan oleh Petugas Cleaning Service, tetapi oleh petugas terlatih

Pakailah alat-alat pelindung


(baju lengan panjang bermanset karet, masker, gougle, dan sarung tangan saat bekerja)

Beri tanda di sekitar tumpahan

Bila tumpahan kurang dari 5 ml,segera bersihkan dengan kertas penyerap, cuci dengan
detergent dan bilas dengan air bersih

Bila tumpahan lebih dari 5 ml, batasi area lalu bersihkan dengan kertas penyerap, cuci
dengan detergent dan bilas dengan air bersih

Bila obat berupa serbuk, bersihkan dengan handuk yang sudah dibatasi air, peras terlebih
dahulu, bilas dengan air sabun, lalu bersihkan dengan air bersih
Buang alat yang sudah dipakai ke dalam kantong plastik ungu

L Lepas APD
A (sarung tangan, topi, gougle masker, jas bismet lengan panjang)
N
Melakukan kebersihan tangan
J
U Apabila terjadi kontaminasi pada kulit,
T segera bilas kulit dengan air mengalir dan cuci dengan sabun
A Apabila terkena mata,
N bilas dengan air mengalir dan cairan fisiologis (NaCl 0,9%)

Segera periksa ke Dokter


Yang Harus Diperhatikan

• Tidak boleh ditinggal


• Segera ambil spill kit kemoterapi dekatkan dg
lokasi tumpahan
• Dibersihkan perawat yg bekerja
• Pakai proteksi lengkap
Gejala yg mungkin timbul bila tdk memakai
pengaman

• Iritasi pada kulit dan mata


• Nyeri kepala
• Mual
• Peningkatan mutagenesis
• Peningkatan heterogenesis
PENANGANAN LINEN SITOSTATIKA
TUJUAN

Sebagai acuan bagi perawat unit Sitostatika dalam


menangani linen bekas pasien pemberian pengobatan
Sitostatika dengan benar

Mengurangi terjadinya Kontaminasi


P Persiapan Petugas
R Petugas menggunakan alat proteksi yang
O terdiri dari :

S o Masker
o Sarung Tangan
E o Apron dan plastik
o Topi
D
U Persiapan alat
R o Ember tertutup
Cara Kerja
P
 beri tanda pada ember (keterangan)
R linen Sitostatika
 linen bekas pasien dengan
O pengobatan Sitostatika disendirikan
S atau masukkan ke dalam ember
 tutup ember yang sudah berisi linen
E kotor tersebut
 cuci tangan pada air sabun dengan
D air yang mengalir
 kirim ke bagian pencucian
U  linen kotor pagi diantar petugas
ruangan ke bagian laundry
R  linen kotor siang diambil petugas
laundry
TINDAKAN YANG BERISIKO

Cuci tangan yang kurang benar

Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat

Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman

Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman

Teknik dekontaminasi dan sterilisasi peralatan kurang


tepat

Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai


PRINSIP KESELAMATAN KERJA

(prinsip utama prosedur Universal Precaution : menjaga higiene sanitasi


individu, higiene sanitasi ruangan, dan sterilisasi perawatan)

Cuci tangan guna mencegah infeksi silang


Pemakaian APD diantaranya sarung tangan guna mencegah kontak dengan
darah serta cairan infeksi yang lain
Pengelolaan alat kesehatan bekas pakai

Pengelolaan jarum dan alat tajam untuk mencegah perlukaan

Pengelolaan limbah dan sanitasi ruangan


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai