Anda di halaman 1dari 45

Bambang Hariyadi

NOV.2015 1
 Kalau banyak bayi balita tidak di imunisasi akan
terjadi wabah, sakit berat, kematian atau cacat.
Contohnya :
 wabah polio tahun 2005-2006 dari Sukabumi menjalar ke
Banten, Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah dalam waktu
beberapa bulan menyebabkan 351 balita lumpuh seumur
hidup.
 Wabah campak 2008-2010 diberbagai daerah
menyebabkan 5.818 anak dirawat di rumah sakit, 16
meninggal.
 Wabah difteri di Jawa Timur tahun 2005 - 2012 menjalar
ke Kalimantan menyebabkan 1.789 anak dirawat di rumah
sakit, lebih dari 94 meninggal dunia.
NOV.2015 2
 Vaksin yang masuk dalam tubuh bayi  akan merangsang
tubuh memproduksi antibodi.
 Antibodi itu akan melawan bibit penyakit yang masuk dalam
tubuh.

 Cara kerja antibodi dalam mengikat antigen : Prinsipnya


adalah terjadi pengikatan antigen oleh antibodi, yang
selanjutnya antigen yang telah diikat antibodi akan dimakan
oleh sel makrofag.
 Pertahanan tubuh bayi sangat perlu dilindungi dengan
imunisasi karena pertahanan tubuh secara alamiah tidak
mampu melindungi tubuh terus-menerus.

NOV.2015 3
 Setelah imunisasi bayi balita
tidak spontan kebal terhadap
penyakit berbahaya, tapi perlu
waktu sekitar 2-4 minggu untuk  Apa pentingnya
timbul kekebalan spesifik Imunisasi?
melawan penyakit-penyakit
tersebut.
 Untuk memberikan
 Artinya, dalam 2-4 minggu
kekebalan kepada
setelah imunisasi pertama masih bayi agar :
mungkin bayi dan anak  Dapat terhindar dari
terserang penyakit tersebut, penyakit.
namun umumnya jauh lebih  Mencegah anak
ringan dibandingkan dengan
cacat.
bayi dan anak yang tidak
diimunisasi.  Mencegah kematian
pada anak. 4
 Biaya pengobatan  ”Ini belum termasuk
penyakit menular manfaat lain, yaitu
mencegah kecacatan
yang bisa dihemat
dan kematian anak,
dengan imunisasi kehilangan waktu
bisa ditekan hingga produktif karena harus
20-25 kali. menunggui anak sakit,
dan kualitas hidup
menurun karena
kecacatan yang
ditimbulkan penyakit
itu,”.

NOV.2015 5
Sistem kekebalan atau
immune system adalah :
sistem pertahanan manusia
sebagai perlindungan
terhadap infeksi dari
makromolekul asing atau
serangan organisme,
termasuk virus, bakteri,
protozoa dan parasit.

NOV.2015 6
 Cara kerja antibodi
dalam mengikat
antigen :
Prinsipnya adalah
terjadi pengikatan
antigen oleh
antibodi, yang
selanjutnya antigen
yang telah diikat
antibodi akan
dimakan oleh sel
makrofag.

NOV.2015 7
 Dalam tubuh ada 2  Bila terjadi infeksi,
komponen Limfosit T dan
kekebalan, yaitu Limfosit B bekerja
Limfosit T sebagai sama.
kekebalan selular  Limfosit T aktif
dan Limfosit B yang menyerang bakteri
menghasilkan atau virus itu.
antibodi dan
mengingat antigen
vaksin.

NOV.2015 8
 Sel T dan sel B berasal
dari sel limfosit yang
diproduksi dalam
sumsum tulang.
(Gambar 11.5).
 Sel limfosit yang
melanjutkan
pematangan selnya di
sumsum tulang akan
menjadi sel B.

NOV.2015 9
NOV.2015 10
 "Antibodi dalam tubuh
 Imunisasi bersifat pre akan habis atau
exposure atau berkurang, sehingga
pencegahan primer. kemungkinan anak
"Sebelum anak terserang penyakit
berkenalan dengan akan lebih besar".
kuman, jauh-jauh hari
sudah kita siapkan
pencegahannya."

NOV.2015 11
 Imunisasi   Sebagai produk biologis, vaksin
 mencegah
memiliki karakteristik tertentu dan
. memerlukan penanganan yang
penularan penyakit khusus sejak diproduksi di pabrik
infeksi ganas antar hingga dipakai di unit pelayanan.

manusia.  Suhu yang baik untuk penyimpanan


 anak mendapat semua jenis vaksin adalah + 2 ºC s/d +
vaksinasi 80-95 8 ºC.

% terhindar dari  vaksin tidak dikocok dengan benar


infeksi berat dan sehingga setelah disuntik jadi
ganas. mengeras, sering terjadi kesalahan
dalam menyimpan vaksin sehingga
tidak bisa bekerja efektif.
NOV.2015 12
NOV.2015 13
100

50 Bayi
Balita
0
1990 2015
AK Bayi th 1990 : 60
AK Balita : 83
 Target MDG 2015

AK Bayi  20
AK Balita28
NOV.2015 14
 WHO  kematian
balita sebesar 1,4
juta jiwa/tahun
dapat dicegah
dengan imunisasi.
 misalnya batuk
rejan = 294.000 ,
Tetanus = 198.000
, dan Campak =
540.000 .

NOV.2015 15
 Setelah lahir, bayi harus
segera mendapatkan
imunisasi hepatitis B. Bulan  Vaksin BCG tak perlu
diulang karena antibodi
kedua diberikan imunisasi
yang diperoleh tinggi terus,
BCG dan Polio. tak pernah turun seumur
 setiap bulannya hingga hidup. Demikian pula vaksin
bulan keempat, bayi hepatitis B, bisa bertahan
mendapatkan imunisasi lama.
Karena 90 % bayi yang
DPT-Hepatitis B dan Polio. 
dilahirkan ibu dengan
Terakhir imunisasi campak infeksi hepatitis B akan
ketika telah 9 bulan. terinfeksi virus itu, 95 % di
antaranya berkembang
menjadi kronik dan kanker
hati.
NOV.2015 16
NOV.2015 17
Umur ( Bulan) Umur (Tahun)

L 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 15 18 2 5 6 7 8 9 10 11 12

BCG
HepB 1
HepB 2 HepB 3 HepB 4
DPT 1
DPT 2
DPT 4 DT 6
DT 5
TT
P P2
1
P3
P4 P5 P6
Campak 1 Campak 2
MMR 1 MMR 2
Hib Hib Hib Hib 4
1 2 3

Demam Tifoid (3 X)
Hepatitis A (3 X)
Varisela 10 -12

NOV.2015 18
 PIC adalah
perbandingan antara
banyaknya anak
berumur 1 tahun yang
telah menerima paling
sedikit satu kali
imunisasi campak
terhadap jumlah anak
berumur 1 tahun, dan
dinyatakan dalam (%).

 UNICEF  30.000-340.000 anak IND mati/tahun  serangan


campak (setiap 20 menit 1 anak Indonesia meninggal).

NOV.2015 19
 dianjurkan 
1. MMR,
 wajib diberikan 2. Hib,
1. polio, 3. tifoid,
2. BCG, 4. hepatitis A,
3. hepatitis B, 5. varisela dan
4. DPT dan 6. pneumokokus
5. campak.

NOV.2015 20
NOV.2015 21
1. Imunisasi BCG : Ditujukan untuk memberikan kekebalan
bayi terhadap bakteri tuberkolosis (TBC)
2. Imunisasi DPT : Memberikan kekebalan bagi bayi
terhadap penyakit Dipteri, Pertusis (batuk rejan) dan
tetanus.
3. Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi
terhadap penyakit polio (kelumpuhan)
4. Imunisasi Hib: Mencegah bayi terkena infeksi Haemophils
influenza tipe b yang dapat menyebabkan penyakit
meningitis, infeksi tenggorokan dan pnemonia. Imunisasi
Hib ini sangat mahal, maka belum di wajibkan.
5. Imunisasi Pneumokokus: melindung bayi dari bakteri
penyebab infeksi pada telinga. Selain itu bakteri ini bisa
menimbulkan permasalah serius seperti meningits dan
infeksi pada darah (bakteremia)

NOV.2015 22
 imunisasi BCG yang dilakukan hanya sekali
seumur hidup  untuk mencegah TBC serta
komplikasinya
 optimal diberikan pada umur 2-3 bulan.
 Bila vaksin BCG diberikan sesudah umur tiga
bulan uji tuberkulin.
 Bila uji tuberkulin tidak dimungkinkan  BCG
dapat diberikan namun harus diobservasi
dalam tujuh hari.
 Bila ada reaksi lokal cepat di tempat suntikan,
perlu dievaluasi lebih lanjut.

NOV.2015 23
 Tuberkulosis atau TBC bisa timbul pada anak
yang mengisap udara yang mengandung
kuman TBC.
 Pada anak menginfeksi primer di parenkim
paru yang tidak menyebabkan refleks batuk
sehingga jarang ditemukan gejala khas TBC,
seperti batuk berdahak.
 Selain itu, TBC pada anak juga tidak menular
antara sesama anak. Namun, sangat mudah
menular dari orangtua ke anak.

NOV.2015 24
NOV.2015 25
 Imunisasi polio 
mencegah penyakit
poliomielitis.
 Imunisasi hepatitis B  Gejala yang umum terjadi
diberikan untuk akibat serangan virus polio
mencegah penyakit adalah anak mendadak
Hepatitis B. lumpuh pada salah satu
 Diberikan sesaat tungkai bawahnya setelah
setelah bayi lahir dan demam selama 2-5 hari.
suntikan diulang  Vaksin Polio diberikan lima
sebanyak tiga kali saat kali, biasanya bersama
masih bayi. DPT, dengan cara oral
maupun suntik

Hepatitis B Polio

NOV.2015 26
 Mencegah penyakit campak
(virus campak).
 Penularan : udara atau kontak
langsung
 Gejala-gejalanya , al : demam,
DPT (Diphteria, Pertusis, batuk, pilek dan bercak-bercak
Tetanus) merah pada permukaan kulit 3-
5 hari setelah anak menderita
 mencegah penyakit  demam.
Diphteria, Pertusis  Komplikasi penyakit Campak
antara lain radang paru-paru,
(batuk rejan), Tetanus.
infeksi saluran cerna, dan
 bila tidak ditangani radang otak.
dengan cepat dan tepat  Vaksin campak : 2 x , yaitu
bisa berakibat pada umur sembilan bulan
dengan vaksin ulangan pada
kematian.
usia 5-7 tahun
 Vaksin DPT diberikan
di atas umur 6 minggu Campak
sebanyak lima kali DPT
dan dua kali DT. NOV.2015 27
 Untuk mencegah penyakit
Campak, Gondongan, dan
Campak Jerman.
 Diberikan 2 X, pada usia 12
bulan apabila belum
mendapat vaksin campak di Imunisasi Tifoid
usia sembilan bulan. diberikan untuk
Selanjutnya, MMR ulangan mencegah penyakit
diberikan pada umur 5-7 Typhus, diberikan
tahun. setiap tiga tahun
sekali.

MMR (Measles, Mumps,


Tifoid
Rubella)

NOV.2015 28
Imunisasi rotavirus dan
tifoid

 dapat menurunkan
kematian akibat diare.
 Penyebab diare umumnya
adalah rotavirus, bakteri
escherichia coli,
salmonella, gizi buruk,
dan lingkungan padat
penduduk dengan
sumber air tercemar.

NOV.2015 29
 anak yang menderita 
radang selaput otak Diberikan untuk
karena infeksi mencegah penyakit
kuman Haemophylus in cacar air.
fluenzae tipe b (Hib),  Diberikan 1-2 kali
35-50 persen dari setelah umur 12 bulan
mereka yang hidup dan lebih baik
akan cacat, berupa tuli, diberikan saat di umur
penurunan kecerdasan, sebelum masuk SD.
dan epilepsi

Haemophylus influenzae
Varicella
tipe b (Hib)

NOV.2015 30
PENYAKIT PADA ANAK

INFEKSI BAKTERI : Tuberkulosis,


Difteria, Pertusis,Tetanus, Demam Tifoid

INFEKSI VIRUS : Mumps, Morbili, Varisela,


Poliomielitis, DBD, Hep B; A, AIDS, HFMD

INFEKSI PARASIT : Malaria, Cacingan


(Filariasis,Ankiloastomiasis, Askariasis,dll)

NOV.2015 31
ETIOLOGI PENYAKIT
Nama penyakit Penyebab Tanda/Gejala dan penularannya

Tuberkulosis Mycobacterium Tuberculosis Gejala :


(TB Paru) Mycobacterium Bovis Demam naik turun 1-2 minggu
Dengan/tanpa batuk pilek
TB sering mengenai paru-paru, Anoreksia
selaput otak, tulang, hati, ginjal, Berat badan menurun/susah naik
kelenjar superfisialis Penularan melalui udara/droplet
Hepatitis B Virus Hepatitis B (virus DNA) Sakit kepala, anoreksia, mual, muntah,hepar
(VHB)/ membesar, urine warna gelap/biliuria
Serum Hepatitis/ Transmisi terjadi melalui kontak parenteral dan
Homologous melalui hubungan seksual
Serum Jaundice Dapat ditularkan melalui gigitan serangga spt
nyamuk, kutu busuk
Ibu hamil yang menderita Hep B 40%
kemungkinan menulari bayinya
Difteria Corynebacterium diphtheriae Gejala :
Demam tidak terlalu tinggi
Lesu, pucat, nyeri kepala, Anoreksia
Pilek , nyeri menelan
Sesak nafas dan serak
Penularan melalui udara dan melalui
benda/makanan yang terkontaminasi
NOV.2015 32
Nama penyakit Penyebab Tanda/Gejala dan penularannya

Pertusis/ Bordetella Pertusis Gejala :


Tussis Guinta/ Hemophilus pertusis Batuk ringan pada malam hari namun bertambah
Whooping Cough/ Adenovirus tipe1,2,3,5 berat pada siang maupun malam hari
Batuk Rejan Pilek, serak, anoreksia
Mengenai traktus respiratorius, Penderita berkeringat, pembuluh darah muka dan
gastrointestinalis, genitourinarius leher melebar
Batuk semakin memanjang dan diakhiri dengan
whoop (tarikan nafas panjang dan dalam bunyi
yang melengking)
Sering muntah
Cara penularan :kontak melalui udara
Tetanus/ Spora Clostridium Tetani Gejala:
Lockjaw Panas
Menyerang SSP akibat racun Kejang disertai sianosis
tetanospamin Kekakuan pada rahang dan leher (kaku kuduk)
Cara penularan :masuk melalui luka, pemotongan
tali pusat karena perawatan yang tidak steril,
bekas suntikan, infeksi gigi/telinga, gigitan
serangga
Poliomielitis Virus Poliomielitis pada medula Gejala :
Interior akuta/ spinalis yang menyebabkan Kerusakan bagian susunan syaraf
Infatile paralysis/ kelumpuhan Kelumpuhan atrofi otot
Peny Heine Medin
NOV.2015 33
Nama penyakit Penyebab Tanda/Gejala dan penularannya

Campak/ Virus campak Gejala :


Measles/ Bayi lahir kebal secara pasif Panas, lemah
Morbili sampai umur 4-6 bln Batuk
Ibu hamil kena campak maka : Fotofobia (silau)
*usia kehamilan 1-2 bln50% Timbul bercak-bercak merah
abortus Gatal, muka bengkak
*trimester 1anak lahir dgn Kadang diare dan muntah
kelainan bawaan, bblr, lahir
mati/mati <1th
Cara penularan :kontak melalui udara/droplet dan
kontak dengan penderita
Parotitis Single stranded RNA virus Gejala :
Epidemika/ Genus paramyxovirus Panas, sakit kepala, nyeri otot
Mumps/ Sakit telinga, rasa nyeri dan bengkak pada
Gondongn satu/kedua kelenjar parotis/air liur
Dapat mengenai kelenjar gonad

Rubela/campak Virus rubela (genus rubivirus) Gejala :


jerman Trimester 1 70% berisiko Demam, Timbul ruam
kelainan kongenital Arthtritis
<11 mggu 90% berisiko Penyebaran melalui udara/droplet dari manusia ke
kelainan kongenital manusia
NOV.2015 34
Nama penyakit Penyebab Tanda/Gejala dan penularannya

Meningitis/Radang Bakteri Haemophilus influenzae Gejala :


Selaput Otak tipe B (Hib) Demam, kaku kuduk, penurunan kesadaran,
kejang.
Penularan terjadi melalui dropelt/udara dari orang
yang sakit
Demam Tifoid/ Slmonella Typhosa Gejala :
Typhoid Fever/ Typhosaasap/kabut (gangg Demam 1 minggu atau lebih
Typhus ringan kesadaran dengan atau Gangg pada saluran pencernaan/nyeri perut
Abdominalis/ berat konstipasi/diare
Enteric fever Dengan atau tanpa gangg kesadaran
Penyebab : kesehatan lingk yg Penularan melalui makanan dan minuman
kurang memadai, penyediaan air terkontaminasi
minum yg tdk memenuhi syarat,
tk sosek dan pendidikan masy yg
kurang
Varisela/ Virus Varisela zoster (VZV) Gejala : nyeri kepala, demam, badan lemah,
Cacar air/ Menyerang kulit dan mukosa timbul lesi, gatal, vesikel berisi cairan jernih
Chiken Pox Penularan melalui kontak langsung, barang yg
dipakai penderita, melalui udara/droplet

Hepatitis A Virus Hepatitis A Transmisi melalui penularan antar individu


(VHA)picornavirus (kontak) serta melalui makanan atau minuman yg
tercemar
NOV.2015 35
Sesudah diimunisasi
apakah pasti tidak  imunisasi pada anak
akan tertular sangat penting 
investasi kesehatan
penyakit ttt ? yang sangat berharga
bagi masa depan anak.

Bayi / Anak yang telah
diimunisasi walaupun
kemungkinannya kecil
masih dapat tertular
penyakit tersebut namun
jauh lebih ringan dibanding
terkena penyakit secara
alami.

NOV.2015 36
NOV.2015 37
 Melakukan imunisasi massal pada anak umur 9
bulan dan 15 tahun
 Meningkatkan cakupan imunisasi rutin pada bayi
umur 9 bulan
 Melakukan surveilans secara intensif
 Follow up imunisasi massal

NOV.2015 38
NOV.2015 39
NOV.2015 40
 Vaksin DPT, TT, DT, HB dan DPT-HB akan
rusak bila terpapar suhu beku.
 Masing-masing vaksin tersebut memiliki titik
beku tersendiri.
 vaksin Hepatitis B beku pada suhu -0,5 ºC,
 vaksin DPT, DT Dan TT akan beku pada suhu
-5 ºC.

NOV.2015 41
NOV.2015 42
 vaksin terdapat :  diperlukan
mikroorganisme perhatian :
penyimpanan, cara
atau
pemberian, dosis
komponennya, vaksin, jadwal
 antara lain zat pemberian, dan
pelarut, zat pencatatan
pengawet, dan pelaporan kejadian
zat pencegah ikutan pasca
infeksi. imunisasi.(KIPI).

NOV.2015 43
 Berupa alergi (bengkak, gatal, bentol-bentol),
 Demam tinggi (setelah imunisasi DPT),
 Kejang, dan
 Kesadaran menurun.

Beberapa faktor penyebab :


 - faktor penyimpanan yang kurang
memperhatikan sistem “rantai dingin” (cold
chain ),
 cara menyuntik karena  ada vaksin yang
harus disuntikkan ke dalam otot tapi ada juga
yang ke lemak. NOV.2015 44
Penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi yaitu :
 Tuberkulosis – vaksin BCG
 Difteria, Tetanus, Pertusis – vaksin DPT
 Morbili/campak, Mumps, Rubella – vaksin MMR
 Poliomielitis – vaksin Polio
 Hep A dan B – Vaksin Hep A dan B
 Meningitis – vaksin Hib
 Demam thypoid – Vaksin typhoid
 Varisella – vaksin varisella

NOV.2015 45

Anda mungkin juga menyukai