Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL PERENCANAAN PROGRAM GREBEK AKI “GERAKAN

BERKELANJUTAN BERANTAS AKI”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat

Kelompok 4:

Irma Rahmawati G1B012015


Gendhis Putrizka F A G1B013049
MaharaniNur Azizah G1B013055
Sansabila Laksmita G1B013071
Yesinta Bella S G1B013087
Dian Trisna Delfyan G1B013089
Dewi Fitrianingrum G1B013093

KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
PURWOKERTO
2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat merupakan sebuah bentuk partisipasi untuk
membebaskan diri mereka sendiri dari ketergantungan mental maupun fisik.
Partisipasi masyarakat menjadi satu elemen pokok dalam strategi
pemberdayaan dan pembangunan masyarakat, dengan alasan pertama,
partisipasi masyarakat merupakan satu perangkat ampuh untuk memobilisasi
sumber daya lokal, mengorganisir serta membuka tenaga, kearifan, dan
kreativitas masyarakat. Kedua, partisipasi masyarakat juga membantu upaya
identifikasi dini terhadap kebutuhan masyarakat (Madekhan Ali, 2007).
Program pemberdayaan masyarakat makalah ini menitikberatkan pada
penanganan AKI pada kelompok Ibu di Kabupaten Brebes yang menurut riset
yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes memiliki angka
kematian ibu paling tinggi di Provinsi Jawa Tengah (Profil Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah, 2014).
Penanganan AKI merupakan salah satu indikator keberhasilan
pencapaian MDG’s. Tingginya angka kematian ibu dapat menunjukkan masih
rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di suatu daerah. Kabupaten Brebes
merupakan daerah di Provinsi Jawa Tengah yang angka kematian ibunya
terbilang tinggi. Pada tahun 2014 tercatat sebanyak 73 kasus di Kabupaten
Brebes, sedangkan Kabupaten yang paling sedikit angka kematian ibunya
terdapat pada Kabupaten Magelang dan Kota Salatiga dengan 2 kematian
(Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes Tahun 2016
kontribusi desa penyumbang AKI di Brebes di wilayah Pantura terdapat di
Desa Krakahan Kecamatan Tanjung, Desa Sigambir Kecamatan Brebes, Desa
Bulakamba Kecamatan Bulakamba dan Desa Jagalempeni Kecamatan
Wanasari. Oleh karena itu, program pemberdayaan masyarakat Grebek AKI
memilih salah satu Desa yaitu Desa Krakahan, Kecamatan Tanjung untuk
perencanaan intervensi. Disebutkan bahwa hampir 60 persen kasus kematian
ibu di Brebes terjadi di rumah sakit, baik milik pemerintah maupun swasta.
Rata-rata penyebab kematian adalah akibat pendarahan pada proses
melahirkan.
Program “Grebek AKI” merupakan suatu program yang diharapkan dapat
mengurangi AKI di Kabupaten Brebes pada umumnya dan Desa Krakahan,
Kecamatan Tanjung pada khususnya. Grebek AKI mengarahkan kelompok
ibu PUS di setiap RT yang juga didampingi oleh kader terlatih untuk
berpartisipasi dalam mengidentifikasi masalah yang ada, memilih prioritas
masalah, mencari penyebab, mencari alternatif pemecahan masalah, dan
memilih alternatif pemecahan masalah yang sesuai dengan kebutuhan ibu.
Program ini dilaksanakan sebulan sekali dengan tujuan dapat menurunkan
angka kematian ibu dengan bimbingan kelompok.

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberdayakan masyarakat di bidang kesehatan ibu melalui kader
program Grebek AKI.
2. Tujuan Khusus
a. Menekan Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Brebes pada
umumnya dan Desa Krakahan Kecamatan Tanjung pada khususnya.
b. Mendekatkan pembuat program dengan tokoh masyarakat dan
perangkat masyarakat termasuk Kader di Desa Krakahan, Kecamatan
Tanjung, Kabupaten Brebes.
c. Membentuk kelompok beserta Kader kesehatan di setiap RT untuk
mendampingi dan memfasilitasi dalam memecahkan masalah
kesehatan ibu.
d. Melakukan monitoring dan evaluasi kader dan program Grebek AKI
di Desa Krakahan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes.
B. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Memberikan informasi melalui pembentukkan kelompok Grebek AKI
tentang penyelesaian masalah kesehatan ibu Pasangan Usia Subur.
2. Bagi Pembuat Program (Mahasiswa)
Menerapkan ilmu kesehatan masyarakat khususnya pemberdayaan
masyarakat serta meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan
mahasiswa.
3. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes
Membantu Desa Krakahan, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes dalam
mengatasi masalah kesehatan ibu, sehingga dapat menurunkan AKI di
Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
BAB II

ISI

A. Tahapan Program
1. Perencanaan Program
Program ini bernama “Grebek AKI” yang merupakan suatu program
yang mengarahkan kelompok ibu di setiap RT didampingi oleh kader
terlatih untuk berpartisipasi dalam mengidentifikasi masalah yang ada,
memilih prioritas masalah, mencari penyebab, mencari alternatif
pemecahan masalah, dan memilih alternatif pemecahan masalah yang
sesuai dengan kebutuhan ibu. Program ini dilaksanakan sebulan sekali
dengan tujuan dapat menurunkan angka kematian ibu dengan bimbingan
kelompok.
Adapun sasaran dari program “Grebek AKI” ini adalah Pasangan Usia
Subur (PUS) di Desa Krakahan Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes.
Pertimbangan pemilihan sasaran ini adalah Pasangan Usia Subur (PUS)
merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan ibu.
Dengan adanya program ini diharapkan Pasangan Usia Subur (PUS)
berkumpul bersama Kader yang ada di setiap RT untuk saling berbagi
permasalahan kesehatan yang dialami oleh setiap ibu yang kemudian
melakukan identifikasi bersama dengan anggota yang lain dalam
kelompok tersebut, dan selanjutnya menentukan alternatif pemecahan
masalah kesehatan yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.

2. Pemilihan Strategi Pemberdayaan Masyarakat


a. Pemberdayaan Personal
b. Pemberdayaan personal meliputi sosialisasi kepada Ibu – ibu PKK,
Kades, Ketua RT, Ketua RW, dan Kader kesehatan Desa Krakahan mengenai
Program GREBEK AKI.
c. Selanjutnya, pemberdayaan personal yang dilakukan kegiatan
pelatihan yang dilakukan dengan ceramah dan diskusi yang diikuti
oleh ibu-ibu kader perwakilan setiap RT. Materi ceramah yang
akan disampaikan yaitu materi mengenai isu atau permasalahan
terkait AKI yang umum dihadapi oleh ibu-ibu di desa Krakahan,
kecamatan Tanjung. Selanjutnya dengan melakukan Diskusi
dengan metode Focus Group Discussion oleh ibu-ibu kader
perwakilan masing-masing RT di fasilitasi oleh toma dan
mahasiswa selaku moderator.

d. Pengembangan Kelompok
Setelah dilaksanakannya pelatihan dengan ceramah dan diskusi,
kemudian tinjak lanjut dari kegiatan tersebut adalah pembentukan
kelompok. Kader-kader perwakilan RT yang telah dilatih dan memiliki
pengetahuan mengenai permasalahan permasalahan terkait AKI yang
umum dihadapi oleh ibu-ibu di desa Krakahan, kecamatan Tanjung,
selanjutnya akan dibentuk kelompok yang terdiri dari ibu-ibu PUS di
setiap RT di desa Krakahan, kelompok yang dibentuk bernama
kelompok GREBEK AKI, dimana Pasangan Usia Subur (PUS) dapat
memberdayakan diri mereka dalam mengatasi permasalahan terkait
kesehatan ibu dan anak.

e. Penguatan Organisasi
Penguatan Organisasi sangat diperlukan dalam program GREBEK
AKI mengingat program GREBEK AKI dasarnya adalah program
berbasis kelompok. Kader yang berperan sebagai pendamping
sekaligus ketua organisasi atau kelompok harus mampu meningkatkan
peran aktif anggota kelompok sehingga nantinya dapat meningkatkan
kapasitas dan kapabilitas organisasi sehingga mampu untuk mencapai
tujuan program GREBEK AKI.
Penguatan organisasi dilakukan dalam bentuk Upgrading.
Upgrading dilakukan agar adanya peningkatan kemampuan teknis
anggota dalam menentukan alternatif pemecahan masalah yang
berhubungan dengan AKI.
Target yang ingin dicapai dalam melakukan Upgrading adalah
- Anggota dapat memahami dan mampu menganalisa problem
-problem urgent dan mendesak yang sedang dihadapi terkait AKI
- Anggota mampu meningkatkan kemampuan berpendapat dalam
menentukan alternatif pemecahan masalah yang berhubungan
dengan AKI
- Mampu mengorganisasi dan memimpin terkait advokasi alternatif
pemecahan masalah AKI yang disepakati kepada stakeholder
- Tumbuhnya kesadaran atau kesegaran berfikir yang dibarengi
dengan tumbuhnya rasa tanggung jawab antar anggota.

3. Implementasi Pemberdayaan Masyarakat


a. Peningkatan Peran Stakeholder
Pada pembentukan program Grebek AKI dilakukan juga
pembentukan organisasi untuk program tersebut. Sebelumnya dilakukan
pendekatan kepada stakeholder di Desa Krakahan tersebut, yaitu kepala
desa, ketua RT, ketua RW dan kader kesehatan. Dalam program ini ibu-
ibu PKK berperan sebagai sasaran sekunder dimana nantinya mereka
bertugas untuk mengajak Pasangan Usia Subur untuk berpartisipasi.
Pendekatan tersebut dilakukan untuk memberikan sosialisasi tentang
program Grebek AKI yang akan diterapkan di Desa Krakahan,
Kecamatan Tanjung yang diharapkan para stakeholder dan ibu-ibu PKK
dapat memobilisasi Pasangan Usia Subur (PUS) untuk ikut serta dalam
program Grebek AKI.

b. Kontrol Lokal
Kontrol lokal bertujuan untuk mengajak, membimbing dan
mengawasi sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) agar mematuhi nilai-
nilai yang berlaku di desa tersebut. Dalam program Grebek AKI,
kontrol lokal dapat dilakukan oleh tokoh masyarakat yang ada di Desa
Krakahan tersebut. Nantinya diharapkan bisa membimbing dan
mengajak seluruh masyarakat yang ada di Desa Krakahan agar mau
berpartisipasi dalam program Grebek AKI guna mengatasi masalah AKI
yang ada di masyarakat Desa Krakahan melalui partisipasi dan
mobilisasi. Kontrol lokal dalam program ini dilakukan dengan cara
evaluasi pada saat pengawasan yang dilakukan oleh fasilitator saat
jalanya diskusi. Satu fasilitator mengawasi satu kelompok diskusi.
Sedangkan tokoh masyarakat dalam kontrol lokal berperan untuk
mengajak dan mengontrol pada Pasangan Usia Subur (PUS) untuk aktif
dalam kegiatan diskusi tersebut.

c. Partisipasi dan Mobilisasi


1) Partisipasi
Partisipasi adalah peran serta aktif anggota masyarakat dalam
berbagai jenjang kegiatan. Dilihat dari konteks pembangunan
kesehatan, partisipasi adalah keterlibatan masyarakat yang
diwujudkan dalam bentuk menjalin kemitraan diantara berbagai
aktivitas program kesehatan, mulai dari pendidikan kesehatan,
kemandirian dalam kesehatan, sampai dengan mengontrol perilaku
masyarakat dalam menanggapi teknologi dan infrastrusktur
kesehatan (Notoatmodjo, 2005).
Dalam hal ini, partisipasi masyarakat pada program Grebek AKI
melibatkan partisipasi dari masyarakat, stakeholder, kader kesehatan
dan ibu PKK di Desa Krakahan. Partisipasi masyarakat dalam
program Grebek AKI dengan melakukan sosialisasi kepada
stakeholder, pelatihan kader dan pembentukan kelompok disetiap
RT.
Dalam program Grebek AKI di Desa Krakahan harus
melibatkan partisipasi masyarakat dan pemerintah. Partisipasi
masyarakat dalam program tersebut berupa keikutsertaan masyarakat
khususnya Pasangan Usia Subur (PUS) dalam kelompok Grebek
AKI untuk saling berbagi permasalahan kesehatan yang dialami oleh
setiap Pasangan Usia Subur (PUS) yang kemudian melakukan
identifikasi bersama dengan anggota yang lain dalam kelompok
tersebut, dan selanjutnya menentukan alternatif pemecahan masalah
kesehatan yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
Selain partisipasi Pasangan Usia Subur (PUS), juga diperlukan
partisipasi kader yang ada diwilayah RT. Partisipasi tersebut dapat
berupa keikutsertaan kader dalam kelompok Grebek AKI kader
memiliki dua fungsi yaitu:
a) Sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator, kader bertugas untuk memberikan
bimbingan teknis dan memberdayakan Pasangan Usia Subur
(PUS) yang ada dalam kelompok Grebek AKI.
b) Sebagai Pendamping
Sebagai pendamping kelompok Grebek AKI, kader bertugas
untuk mendampingi jalannya diskusi pada setiap pertemuan,
serta mengarahkan proses pemecahan masalah yang sesuai
dengan permasalah yang dihadapi.
Ibu PKK berfungsi untuk mengajak Pasangan Usia Subur (PUS)
ikut serta dalam program Grebek AKI serta melaksanakan
monitoring dan evaluasi pelaksanaan program Grebek AKI.
Partisipasi Pemerintah dalam mendukung program Grebek AKI
dituangkan dengan menerbitkan Peraturan Bupati nomor 026 tahun
2015 tertanggal 25 Mei 2015 tentang pemberdayaan masyarakat
dalam penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Tujuan penerapan peraturan tersebut adalah perlindungan kepada ibu
dan bayi untuk mendapatkan pelayanan persalinan yang aman
sebagai penyelamatan ibu dan bayi baru lahir.

2) Mobilisasi
Mobilisasi masyarakat merupakan strategi yang dikembangkan
untuk membantu individu di masyarakat untuk mengidentifikasi dan
memilih saluran untuk menekan permasalahan yang ada di
lingkungannya. Dalam program Grebek AKI, mobilisasi masyarakat
merupakan proses membangun kapasitas (capacity building) dimana
individu, kelompok atau organisasi secara partisipasif dan
berkelanjutan membangun rencana, menjalankan dan mengevaluasi
guna meningkatkan derajat kesehatan mereka (Notoatmodjo, 2005).
Prinsip ini baik secara mandiri atau didorong oleh pihak lain secara
berkelanjutan menjadi kegiatan yang akan berjalan di masyarakat
guna mencapai tujuan yang terpenting bagi anggota masyarakat.
Mobilisasi masyarakat dilakukan melalui pendekatan yang
terencana, secara bersama, dan adanya usaha peningkatan
kepercayaan diri serta meminimalisir kondisi ketergantungan kepada
pihak lain, dari pemahaman itu dapat diidentifikasi tugas kunci
dalam upaya mobilisasi masyarakat:
a) Mengembangkan dialog yang berkelanjutan antara elemen di
masyarakat mengenai masalah kesehatan yang ada di lingkungan
mereka. Seperti mengidentifikasi masalah yang melatarbelakangi
tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di daerah tersebut.
b) Membangun atau memperkuat kelompok masyarakat untuk
meningkatkan kesehatan di masyarakat, contohnya dengan
menciptakan kelompok Grebek AKI di setiap RT.
c) Membantu menciptakan lingkungan di mana individu dapat
memberdayakan diri mereka sendiri dalam mengatasi
permasalahan kesehatan baik untuk diri sendiri maupun
masyarakat, contohnya dalam kelompok Grebek AKI dimana
Pasangan Usia Subur (PUS) dapat memberdayakan diri mereka
dalam mengatasi permasalahan terkait kesehatan ibu dan anak.
d) Mendorong keterlibatan aktif anggota masyarakat dalam masalah
kesehatan dengan cara mengenalkan keragaman dan keadilan,
terutama dari orang yang terdampak pada masalah kesehatan.
Pasangan Usia Subur (PUS) diharapkan dapat mendorong
keterlibatan aktif anggota masyarakat dalam masalah kesehatan
ibu dan anak.
e) Berjaringan dalam semua tahap kegiatan untuk menumbuhkan
kepedulian elemen masyarakat terhadap kesehatan.
f) Mendorong masyarakat mengembangkan ide kreatif untuk
mengembangkan berbagai strategi dan pendekatan untuk
meningkatkan status kesehatan; bahkan intervensi yang tidak
disupport oleh penyandang dana atau ekternal lainnya

Ada 3 tahap kerja mobilisasi masyarakat yaitu :


a. Pendekatan Informal
Cara untuk mendapatkan informasi awal tentang situasi umum
di masyarakat. Tahapan ini sebagai cara untuk berkenalan dengan
anggota masyarakat untuk mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat.
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Melakukan kunjungan informal sebagai bentuk observasi
terhadap permasalahan kesehatan ibu dan anak yang ada
2) Pertemuan informal dengan tokoh kunci di masyarakat seperti
kepala desa dan perangkatnya, TOMA dan TOGA dan kelompok
perempuan. Penting untuk melakukan pendekatan kepada
kelompok minoritas/marginal agar dapat terlibat dan bersedia
menyampaikan pendapat di masyarakat.
Capaian dari pendekatan informal yang dilakukan dapat dilihat
dari adanya keterlibatan elemen masyarakat dalam
tahapan selanjutnya dari proses ini. Jika elemen
masyarakat melakukan tindakan nyata untuk mendukung program,
berarti pendekatan ini memberi hasil yang positif. Jika mereka
terlibat sekedar “formalitas” maka pendekatan informal perlu terus
dilakukan.
b. Identifikasi dan Pemetaan
Bertujuan untuk mendapatkan informasi langsung tentang
kondisi umum desa di bidang kesehatan ibu dan permasalahan
kesehatan ibu dan anak di tiap RT, kondisi kesehatan ibu dan anak
yang ada di RT dan RW, potensi yang ada untuk memperbaiki
kondisi kesehatan ibu dan anak, dan potensi pengembangan yang
dapat menunjang peningkatan kesehatan ibu dan anak di masyarakat.
Kajian ini harus dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan
tokoh yang bersinggungan langsung dengan layanan kesehatan tetapi
juga dengan pihak luar. Dengan cara ini, akan diperoleh gambaran
utuh tentang situasi di RT maupun RW dari perspektif
pelaku/masyarakat. Metode metode penggalian informasi yang
disarankan dengan menggunakan teknik-teknik PRA ( participatory
rapid assessment) seperti:
1) Peta desa
2) Peta masalah (pohon masalah, sebab akibat)
3) Pemetaan sumber daya manusia yang memberi layanan kesehatan
4) Analisa kelembagaan
5) Analisa pemecahan masalah
6) Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
Capaian terpenting dari kegiatan ini kesadaran dari masyarakat
tentang situasi kesehatan ibu dan anak yang ada di tengah mereka.
Data serta makna atas data yang memunculkan kesadaran di
masyarakat. Jadi kesadaran tidak dibuat oleh pihak luar, tetapi
sebagai hasil proses pembelajaran di masyarakat. Kesadaran ini yang
membuat masyarakat perlu kegiatan aksi untuk mengatasi
permasalahan yang sudah diidentifikasi.
c. Forum Masyarakat : Pembentukan kader perwakilan dari setiap RT
Pada tahap ini, hasil dari tahap identifikasi atau pemetaan
dibawa untuk mendapat dukungan. Tahap ini merupakan “resume”
dari tahapan sebelumnya. Peserta di tahapan ini adalah kader
perwakilan dari setiap RT yang sudah didekati secara informal. Di
pertemuan ini, kader perwakilan dari setiap RT yang hadir
mendapat paparan berupa hasil dari identifikasi/pemetaan yang
sudah dilakukan di tahap sebelumnya. Dari pemaparan ini, tumbuh
kedasaran untuk berkomitmen untuk berperan aktif dalam
menggalakkan program GREBEK AKI. Pada tahap ini kader
perwakilan dari setiap RT juga mendapatkan penjelasan teknis
pelaksanaan program serta pengenalan isu-isu kesehatan ibu dan
anak dari bidan desa.
Capaian pada tahap ini adalah adanya kader perwakilan dari
setiap RT dan Rencana aksi pelaksanaan program GREBEK AKI di setiap
kelompok RT. Kelompok - kelompok GREBEK AKI ini lahir dari ibu-
ibu disetiap RT yang berkomitmen serta akan melakukan tindakan
nyata untuk membantu mewujudkan lingkungan yang peduli
kesehatan ibu dan anak serta diharapkan dapat menurunkan angka
kematian ibu. Kelompok ini bersifat sukarela dan diharapkan akan
mendukung peraturan bupati brebes No. 026 tentang pemberdayaan
masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu dan angka
kematian bayi Pendampingan atau Penguatan Kelompok GREBEK
AKI
Tahapan ini adalah untuk mengkapasitasi Kelompok GREBEK
AKI . Kapasitas ini dilakukan oleh mahasiswa guna menunjang
“kerja” Kelompok GREBEK AKI agar teknis pelaksanaan program
yang disusun dapat berjalan seperti yang direncanakan. Selain itu,
tahapan ini dimaksud kan agar program mempunyai kekuatan untuk
mengatur masyarakat ( sebagai social control ) agar mendukung
GREBEK AKI, seperti kepekaan masyarakat terhadap masalah
kesehatan ibu dan anak di lingkungan. Pendampingan atau
penguatan juga memberi peluang bagi kelompok untuk melakukan
hearing/ dengar pendapat kepada institusi pemerintah dan
parlemen. Tujuannya agar program GREBEK AKI
mendapat dukungan yang lebih “nyata” dan “terencana”.

B. Tahap Pelaksanaan
1. Nama Program
Program “Grebek AKI” dilaksanakan untuk Pasangan Usia Subur
(PUS) dimana program tersebut digunakan sebagai wadah untuk diskusi
bagi Pasangan Usia Subur (PUS) di Desa Krakahan mengenai
permasalahan kesehatan ibu dan anak dengan pendampingan kader yang
sudah diberi pelatihan oleh fasilitator.

2. Waktu
a. Waktu pelaksanaan sosialisasi dengan stakeholder: 11 September 2016
b. Waktu pelaksanaan pelatihan untuk kader kesehatan: 18 September
2016
c. Waktu pembentukan kelompok dan diskusi : 25 September 2016
d. Waktu pelaksanaan pengawasan program “Grebek AKI” dimulai sejak 5
Oktober 2016

3. Tempat
Program “Grebek AKI” dilakukan di Desa Krakahan, Kecamatan
Tanjung, Kabupaten Brebes.

4. Sasaran
a. Sasaran Primer
1) Pasangan Usia Subur (PUS) Desa Krakahan
b. Sasaran Sekunder
1) Ibu-ibu PKK Desa Krakahan
2) Kader Kesehatan Desa Krakahan
c. Sasaran Tersier
1) Kepala desa, Ketua RT, Ketua RW

5. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan program “Grebek AKI” ini yaitu
a. Sosialisasi program “Grebek AKI” dengan sasaran ibu PKK, kader
kesehatan, kepala desa, Ketua RT dan RW. Sosialisasi program ini
untuk menjelaskan mengenai program “Grebek AKI”.
b. Pelatihan Kader kesehatan dengan sasaran kader kesehatan masing –
masing RT. Pelatihan kader kesehatan mempunyai tujuan untuk melatih
kader agar mampu menjalankan peran sebagai fasilitator dan
pendamping kelompok “Grebek AKI”
c. Pembentukan kelompok “Grebek AKI” dan diskusi dengan sasaran
Pasangan Usia Subur (PUS) pada masing – masing RT. Kegiatan ini
mempunyai tujuan agar Pasangan Usia Subur (PUS) mampu berdiskusi
untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah kesehatan yang dialami
ibu.

6. Jadwal Kegiatan
NO NAMA PELAKSANAAN
KEGIATAN HARI, WAKTU TEMPAT PESERTA PJ
TANGGAL
1. Survey dan Kamis - 10.00 – Desa Krakahan Gendhis P.
identifikasi Minggu selesai F. A
masalah 1–4
September
2016
2. Pendekatan Senin - Rabu 10.00 Desa Krakahan - Kepala Desa DianTrisna
informal 5–7 Krakahan D.
September - Ketua RW &
2016 RT
- Ketua PKK
3. Sosialisasi Minggu 09.00 – Balai Desa Kepala Desa, Dewi F
11 selesai Krakahan Ibu – ibu PKK,
September Ketua RT, Ketua
2016 RW, dan Kader
kesehatan Desa
Krakahan.
4. Pelatihan Minggu 09.00 – Balai Desa Kader kesehatan Maharani
Kader 18 selesai Krakahan Desa Krakahan Nur A
(materi) September
2016
5. Pembentukan Minggu 09.00 – Balai Desa Kader kesehatan Yesinta
kelompok 25 selesai Krakahan dan Pasangan BellaS.
dan diskusi September Usia Subur
2016 (PUS) Desa
Krakahan.
6. Praktik Rabu - Lingkungan RT Ibu – ibu PKK, Irma R dan
pelaksanaan 5 Oktober Desa Krakahan Kades, Ketua Sansabilla
pengawasan 2016 RT, Ketua RW,
dan Kader
kesehatan
C. Rancangan Evaluasi
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
1. Sosialisasi Program Sosialisasi program Adanya dukungan 1. Masyarakat
“Grebek AKI” “Grebek AKI” terhadap program membentuk dan
a. Sasaran ibu – ibu menggunakan “Grebek AKI” dan melaksanakan
PKK, Kader program
powerpoint partisipasi
Kesehatan, “Grebek AKI”
Kepala Desa, masyarakat dalam 2. Sasaran dapat
Ketua RT dan pembentukan melaksanakan
RW kelompok “Grebek peran dan
b. Dana yang AKI” fungsinya
diperoleh dari kas masing – maisng
desa setempat dalam program
c. Alat yang “Grebek AKI”
digunakan adalah
LCD dan laptop.
2. Pelatihan Kader Pelatihan Kader Kader Kesehatan 1. Kader
Kesehatan Kesehatan sebagai mampu menjalankan Kesehatan dapat
a. Sasaran Kader fasilitator dan peran sebagai berpartisipasi
Kesehatan dalam program
pendamping dalam fasilitator dan
masing – masing “Grebek AKI”
RT 75% yang kelompok “Grebek pendamping dan membantu
hadir dari seluruh AKI” kelompok “Grebek menyelesaikan
undangan AKI” masalah
b. Dana yang kesehatan
diperoleh dari kas
desa setempat
c. Alat yang
digunakan adalah
buku panduan
kader, LCD dan
laptop
3. Pembentukan Pembentukan Terbentuknya 1. Adanya
kelompok “Grebek kelompok “Grebek kelompok “Grebek partisipasi aktif
AKI” dan diskusi AKI” masing – AKI” pada masing – Pasangan Usia
a. Sasaran Pasangan Subur (PUS)
masing RT serta masing RT
Usia Subur (PUS) dalam program
pada masing – diskusi dengan “Grebek AKI”
masing RT 75% didampingi oleh 2. Pasangan Usia
yang hadir dari Kader Kesehatan Subur (PUS)
keseluruhan mampu
Pasangan Usia berdiskusi untuk
Subur masing – mengidentifikasi
masing RT dan mengatasi
b. Dana yang masalah
diperoleh dari kesehatan ibu
masing – masing
RT
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penanganan permasalahan AKI salah satu indikator keberhasilan
pencapaian MDG’s. Tingginya angka kematian ibu dapat menunjukkan
masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan di sutau daerah. Salah satu
contoh di Desa Krakahan Kecamatan Tanjung Kabupaten Brebes ini angka
kematian ibu terbilang tinggi, untuk itu perlu adanya penanganan untuk
mengatasi permasalahan tersebut yaitu dengan cara membuat program
yang dapat memberdayakan masyarakat supaya masyarakat ikut
berpartisipasi. Program ini bernama Grebek AKI (Gerakan Berkelanjutan
Bebas AKI).
2. Tahapan program Grebek AKI (Gerakan Berkelanjutan Bebas AKI)
meliputi perencanaan program, pemilihan strategi dan implementasi
program,
3. Partisipasi masyarakat dalam program tersebut berupa keikutsertaan
masyarakat khususnya Pasangan Usia Subur (PUS) yang kemudian
melakukan identifikasi bersama dengan anggota yang lain dalam
kelompok tersebut, dan selanjutnya menentukan alternatif pemecahan
masalah kesehatan yang dapat menyelesaikan masalah tersebut.
4. Dalam program Grebek AKI, mobilisasi masyarakat merupakan proses
membangun kapasitas (capacity building) dimana individu, kelompok atau
organisasi secara partisipatif dan berkelanjutan membangun rencana,
menjalankan dan mengevaluasi guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

B. Saran
1. Bagi Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat berpasrtisipasi penuh dalam program
Grebek AKI (Gerakan Berkelanjutan Bebas AKI)

2. Bagi Pembuat Program (Mahasiswa)


Diharapkan mahasiswa mampu mengawasi jalannya program Grebek AKI
(Gerakan Berkelanjutan Bebas AKI)
3. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes
Diharapkan Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dapat mendukung dan
mengawasi jalnnya program Grebek AKI (Gerakan Berkelanjutan Bebas
AKI)
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes. 2014. Profil Kesehatan Kabupaten Brebes


Tahun 2014. Brebes: Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes.
Madekhan, Ali. 2007. Orang Desa Anak Tiri Perubahan. Malang: Anvorroes Pers
Mujzul. 2016. “Pimen Kiye, Angka Kematian Ibu (AKI) di Brebes Masih Tinggi”.
Radar Tegal, 22 April 2016. Online http://radartegal.com/news/5102-pimen-
kiye-angka-kematian-ibu-aki-di brebes-masih-tinggi, diakses pada tanggal 10
Juni 2016 pukul 15.35.
Notoatmodjo, S. 2005. Promosi kesehatan teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Rineka
Cipta
Pemerintah Kabupaten Brebes. 2015. Peraturan Bupati Brebes Nomor 026 Tahun
2015 tentang Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penurunan Angka Kematian
Ibu Dan Angka Kematian Bayi.

Anda mungkin juga menyukai