Anda di halaman 1dari 12

Dosen pengampu : Dr. Zulyusri, M.

P
P Setiap anak dilahirkan dengan membawa potensi yang
memungkinkan mereka untuk menjadi cerdas. Sifat yang menjadi
E bawaan itu antara lain : keingintahuan, daya eksplorasi terhadap
N lingkungan, spontanitas.
D
Dr. Thomas Amstrong
A
Teori kecerdasan ganda (multiple intelligences) memandang
H kecerdasan tidak hanya berdasarkan kemampuan logika atau
U bahasa saja, namun memiliki kecerdasan-kecerdasan lain yang
L selama ini tidak menjadi perhatian.

U
Kuhn (1962)
A
(a) inteligensi bukanlah harga mati atau secara statis terberi
N saat lahir; (b) inteligensi dapat dipelajari, diajarkan, dan
ditingkatkan; serta (c) inteligensi merupakan suatu fenomena
yang bersifat multidimensional dan dapat muncul dalam
berbagai tingkat dalam otak/ pikiran/system kebutuhan kita.
P
E
N
G
E
R Multiple Intellegences adalah teori kecerdasan majemuk
T yang dipaparkan oleh Howard Gardner. Multiple
I Intellegences pada dasarnya adalah sebuah konsep yang
A menujukan pada kita bahwa potensi anak-anak
N khususnya jika dikaitkan dengan kecerdasan, ternyata
banyak sekali.
Menurut Sterberg (1996) Gardner mengajukan 9 inteligensi yang
A masing-masing intelegensi berdiri sendiri, bukan sebagai satu
S kesatuan tunggal. Gardner (dalam Flanagan et al (1997)
P mengejukan 9 intelegensi, meliputi:

E
Kecerdasan Verbal-Linguistik
K
Gardner (1983) mengemukakan bahwa kecerdasan verbal-
linguistik adalah kemempuan menggunakan bahasa untuk
menyatakan gagasan tentang dirinya dan memehami orang
lain serta untuk mempelajari kata-kata baru atau bahasa lain.

Kecerdasan Logika Matematis


Kecerdasan logika matematis adalah kemempuan untuk
memehami dasar-dasar operasional yang berhubungan dengan
angka dan prinsip-prinsip serta kepekaan melihat pla dan
hubungan sebab akibat serta pengaruh (Gardner, 1983).
A Kecerdasan Spasial-Visual
S Gardner (1983) menyatakan bahwa kecerdasan spasial adalah
kemampuan untuk membentuk suatu gambaran mental
P tentang tata ruang atau menghadirkan dunia mengenai ruang
E secara internal dalam pikirannya (mind).
K Kecerdasan Kinestetis
Jasmani
Kecerdasan kinestetis jasmani adalah kemempuan
menggunakan seluruh tubuh dan kmpnennya untuk
memecahkan permasalahan, membuat suasana atau
menggunakan beberapa macam produksi, dan kordinasi
anggota tubuhdan fikran untuk menyempurnakan
penampilan fisik (Gardner, 1983).

Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musikal merupakan kemepuan untuk mendengar
dan mengenali pola, mengingat dan bereaksi sesuai dengan
musik yang didengar, serta menghasilkan musik dengan
intonasi suara, irama, dan warna nada.
A Kecerdasan Intrapersonal
S Inteligensi Intrapersonal adalah pengnalan diri. Kecerdasan
intrapersonal menurut Gardner merupakan kemampuan
P memahami hal-hal yang berkaitan dengan perasaan-perasaan
E yang ada pada diri sendiri, seperti perasaan senang ataupun
K sedih, apa yang dapat ia lakukan, apa yang ingin ia lakukan,
bagaimana ia bereaksi terhadap hal-hal tertentu, hal-hal yang
mana perlu dihindari, dan hal-hal yang mana yang didekati.

Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan interpersnal merupakan kemampuan melihat dan
memaham perbedaan mood, temperamen, motivasi, dan
hasrat rang lan dan bekerjasama dengan mereka.

Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan ini dikenal dengan istilah Nature Smart .Gardner
(1983) mengemukakan bahwa kecerdasan naturalis
merupakan kemampuan memahami alam sekitar , mengenali
binatang dan tumbuhan di lingkungan.
A Kecerdasan Eksistensial
S Kecerdasan ini juga dikenal dengan istilah Existent smart. Gadner
P merumuskan nti intellegensi eksistensial kedalam dua bagian
yakni menempatkan diri sendiri dalam jangkauan wilayah
E kosmos yang terjauh (yang tak terbatas maupun yang amat kecil
K dan menempatkan diri sendiri dalam ciri manusiawi yang paling
eksistensial) , maknahidup ,makna kematian , keberadaan akhir
dari dunia jasmani dan psikologi pengalaman batin seperti kasih
kepada manusia lain atau terjun secara total kedalam suatu
karya seni ( Amstrong ,2002 ).

Amstrong (dalam Putrayasa,2012) memberikan tiga gambaran


atas hubungan kecerdasan-kecerdasan tersebut
1.Setiap orang memiliki kecerdasan-kecerdasan itu .Ada satu
atau beberapa kecerdsan yang menonjol ,yang lain biasanya.
2.Setiap orang dapat atau berpeluang mengembangkan
kecerdasan –kecerdasan itu sampai pada tatarn tertentu.
3.Kecerdasan-kecerdsan itu bekerja sama atau simultan dengan
cara yang kompleks dan unik.
Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegences

Suparno (2004) mengungkapkan beberapa prinsip umum pembelajaran


untuk membantu mengembangkan Multiple Intellegences pada siswa
1. Pembelajaran harus memperhatikan semua kemampuan intelektual.
2. Pembelajaran seharusnya individual.
3. Pembelajaran harus menyemangati siswa untuk dapat menentukan
tujuan dan program belajar mereka
4. Sekolah harus dapat menyediakan fasilitas yang dapat
dipergunakan siswa untuk melatih kemampuan intelektual mereka
berdasarkan multiple intellegences.
5. Evaluasi belajar harus lebih konstektual.
6. Pembelajaran sebaiknya tidak dibatasi dalam ruangan atau gedung
sekolah
Pembelajaran Berbasis Multiple Intellegences

Cara-cara penyampaian materi pelajaran yang dapat digunakan oleh


guru sebagai berikut :
a. Kata-kata (Linguistic Inttelligence)
b. logika (Logical –Mathematical Intelligence)
c. Gambar (Visual- Spatial Intellegence)
d. Musik (Musical Intellegence)
e. Pengalaman fisik (Bodily - Kinesthetic Intellegence)
f. Pengalaman sosial (Interpersonal Intellegence)
g. Refleksi diri (Intrapersonal Intellegence)
h. Pengalaman di lapangan (Naturalist Intellegence)
i. Peristiwa (Existence Intellegence)
Strategi Dasar Pembelajaran Multiple Intellegences

Ada beberapa strategi dasar dalam kegiatan pembelajaran untuk


mengembangkan Multiple Intellegences, yaitu:
• Membangunkan /memicu kecerdasan, yaitu upaya untuk
mengaktifkan indera dan menghidupkan kerja otak.
• Memperkuat kecerdasan, yaitu dengan cara member latihan dan
memperkuat kemampuan membangunkan kecerdasan.
• Mengajarkan dengan /untuk kecerdasan, yaitu upaya-upaya
mengembangkan struktur pelajaran yang mengacu pada
penggunaan kecerdasan ganda.
• Mentransfer kecerdasan, yaitu usaha memanfaatkan berbagai cara
yang telah dilatihkan di kelas untuk memahami realitas di luar kelas
atau pada lingkungan nyata.
Mengembangkan Multiple Intellegences dalam Kegiatan Pembelajaran

Untuk memberi dasar terhadap teori yang dikemukakannya, Gardner


merancang dasar-dasar “tes” tertentu, dimana setiap kecerdasan harus
dipertimbangkan sebagai inteligensi yang terlatih dan memiliki banyak
pengalaman, yang tidak disebut sebagai talenta atau bakat. Hal-hal
penting yang perlu diperhatikan dalam teori kecerdasan ganda, yaitu:
• Setiap orang memiliki semua kecerdasan-kecerdasan itu
• Banyak orang dapat mengembangkan masing-masing
kecerdasannya sampai ke tingkat optimal
• Kecerdasan biasanya bekerja bersama-sama dengan cara yang unik
• Ada banyak cara untuk menjadi cerdas

Anda mungkin juga menyukai