Anda di halaman 1dari 6

Manifestasi Klinis

Ensefalopati Timbal (iritabilitas, inkoordinasi,


kolik timbal, mual, muntah, anoreksi Hemolisis akut, anemia normositik
gangguan tidur, nyeri kepala, disorientasi,
pengecapan rasa logam, konstipasi atau normokrom atau mikrositik hipokrom, gangguan mental, ataksia, sampai
diare produksi asam delta-aminolevulinik kelumpuhan saraf otak, kebutaan, pingsan
untuk sintesis heme terganggu atau koma)

Gangguan saraf tepi Erosi gigi, perubahan


(neuropati perifer) ↓ IQ 1,9 – 3,2 poin / Konjungtivitis, keratitis
warna, halitosis, ulserasi,
↑ BLL 10 mg/dL
perdarahan mulut
Kesuburan terganggu (mempengaruhi Psikosis akibat intoksikasi tetraetil
Aborsi spontan
spermatogenesis) timbal (insomnia, euphoria,
halusinasi, kadang konvulsi)

Lainnya:
poliatralgia, kegagalan fungsi hati, gagal ginjal (kerusakan tubular pada intoksikasi akut, fibrosis
interstisial-glomerulus dan atrofi tubular pada intoksikasi kronis), ↓ sistem kekebalan tubuh
Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital Status Generalis
• Hipertensi renal • Kulit pucat akibat anemia
Status Neurologis
• Ikterik pada sklera atau kulit
akibat hemolisis akut
• Lemahnya otot rangka
terutama otot ekstensor • Gingival lead line
bagian distal

• Pigmentasi biru pada kuku


• Nyeri perut saat palpasi
Gambaran Laboratorium
• Pemeriksaan darah tepi: anemia normositik normokrom atau mikrositik
hipokrom, morfologi daun semanggi pada RBC, dan ↑ basophil berbintik
• Zn-protoporfirin (ZPP) ↑ (mencerminkan paparan timbal 3 bulan sebelumnya)
• ZPP dan EP timbal akibat ↑ asam delta-aminolevulinik dehidretase
• Konsentrasi timbal di tulang dapat diukur dengan menggunakan x-ray
flourescence (XRF) atau densitometri.
• Menurut standar OSHA, kadar timbal di darah pada pekerja di sektor industri
tidak boleh melebihi 40μg/dL (N: < 10μg/dL)

Anda mungkin juga menyukai